Aku hanya seorang Gamer streamingan. Permainan yang ku mainkan adalah LOS, Game membangun desa sampai menjadi Kekaisaran. Dengan pertumbuhan melalui perang dan budaya. LOS, singkatan dari Lerdeal Observatorium Solved. Maksudnya, bangun dunia dan lakukan pertumbuhan masyarakat melalui budaya dan perang.
Hm hm hm, Namaku Andrian 18 tahun. Sebentar lagi aku lulus SMA dan akan disibukkan dengan berkerja. Aku memikirkan baru-baru ini. Apa setelah lulus nanti aku masih bisa Streaming ya? Atau aku akan sibuk berkerja?
Yah, pikiran semacam itu membuat ku kadang badmood dan mengangguku saat streaming.
"Cih, kenapa sih harus jadi dewasa secepat ini? " Ujarku membuka ponsel.
Aku melihat sebuah notif masuk dari sebuah Gmail.
"Hm? " Ujarku mengklik nya dengan wajah penasaran.
Saat aku membuka Notif Gmail itu, tertulis lah.
Dari Fans mu terberatmu,
Salam Tuan Andrian, aku mengirimkanmu sebuah Aplikasi Game yang mana akan memberikan sensasi seperti memainkan peradaban asli dari sebuah dunia, tolong terimalah dengan senang hati.
Fans terberat💋
"Ho, apa ini? Ada ciuman pada surat gmail, cukup menarik juga nih Fans ku... " Ujarku menskroll kebawah dan yah aku menemukan Apx yang dia maksud.
Apx itu ku klik dan instal.
"Apa lama? " Tanya saat menekan mouse nya.
Tanpa loading, tiba-tiba terpasang di layar utama.
"What?! " Ujarku terkejut.
"Kok bisa ga pake loading langsung ke pasang, mana di ponsel lagi? Berapa mb nih? "
"Hm, aku coba main di PC ah... " Ujarku mengirimkan file nya ke PC ku.
Setelah itu aku membukanya, di layar monitor.
Dengan mouse aku menggerakkan tanda panah yang langsung mengklik apk itu.
Dut!
Langsung masuk pada bagian awal, wallpaper untuk login.
"Ho? " Ujarku melihat ada gambar hutan sebagai wallpaper nya.
Beberapa peri lalu lalang seolah vidio berjalan.
"Oh, keren dan berapa GB ni? Kurasa HP ku akan langsung eror jika tadi ku buka di ponsel... "
Aku membuat akun ku. Emailnya, Andri kata sandi nya simpel Andri 123.
Setelah itu aku mengklik masuk.
Tiba-tiba saja, scan beralih kepada seorang wanita dengan pakaian primitif berlari dari kejaran beberapa pria dengan pakaian terbuka di dada dan celana pendek dengan kulit selutut.
"Berhenti! Rapunzel, kau jangan lari! "
Dia berteriak keatas sambil terus berlari. "Dasar ayah bodoh, kenapa juga aku harus jadi tumbal! "
"Itu demi panen melimpah! " Ujar Ayahnya terus mengejarnya bersama dengan orang-orang bawahannya.
"Aku tak mau mati! " Teriaknya terus berlari menghindari kejaran ayahnya.
Dia melompati akar akar hutan dan menginjak dan menerobos semak semak.
"Sebisa mungkin aku harus hilang dari pandangan mereka... "
Tapi, tiba-tiba ia berhenti pada sebuah jurang.
"God, bagaimana ini?! "
Silahkan anda menolongnya, poin anda ada sekitar 70...
Produk yang bisa anda beli ;
1) Buku Harapan - 70
2) Gift - 70
3) Hukuman -70
Aku melihat itu mengangkat alis. "Jadi game nya sudah mulai? "
Aku merasa aneh, karna vidio itu masih menyala dan terlihat gerakan nya natural bukan gerakan bot yang bolak balik itu itu saja.
"Woi, woi, seriusan? Apa serius mereka mau aku main sebelum dia di tangkap? "
"Pertama kitab harapan, apa itu? "
Aku mengklik kitab dan membaca di bagian Info.
Kitab harapan, adalah kitab yang berisi firman Tuhan dan Tuhan itu adalah Kamu.
"Eh? Apa boleh sekeren ini? " Ujarku berkeringat dengan senyuman agak khawatir dengan nih game.
Tapi, aku tak punya banyak waktu sehingga. Aku membeli tuh, kitab.
Tepat saat aku mengklik beli, Ayah gadis itu dan orang-orang itu melihat nya.
Sebuah cahaya yang menyala di tangan si gadis.
"Jangan lah kalian menganiaya diri kalian dan saudara saudari kalian sendiri, karna hal itu merupakan kebodohan yang nyata... "
Lalu, muncullah sebuah buku. Gadis itu mengenggam buku itu dan memeluknya.
"Apa kalian dengar itu? Suara dunia telah memilihku! Aku adalah pemberi harapan orang-orang sekarang dan kalian mendengar nya sendiri kan? "
Ayahnya tertunduk kebawah diikuti orang-orang dibelakang mereka.
"Utusan suara dunia, Rapunzel! "
Semua sujud dibawah kakinya, Ayah nya dan para Pria.
"Dengar kalian semua, anak ku Rapunzel menjadi utusan Suara Dunia! "
Semua orang di bawah terdiam memperhatikan kepala desa itu. Sekarang Rapunzel berdiri disamping Ayahnya, yang berada di rumah tertinggi. Yaitu Rumah kepala desa.
Seseorang warga bertanya kepada Ayah Rapunzel yang juga kepala desa nya.
"Apa dia punya kitab harapan? "
Ayahnya menatap Rapunzel dan Rapunzel mengangguk.
"Aku punya! " Ujarnya mengangkat kitab harapan.
Semua orang mulai bersujud.
"Pertolongan sudah datang, dan itu dari suku kita... " Ujar warga yang menangis terharu.
Semua orang bersujud di hadapan Rapunzel.
----
Sementara itu, aku yang melihat layar monitor menjadi masam lidah ku dan haus.
"Aku ingin merokok, sedari tadi lidah ku masam banget... "
Aku mengambil sebatang rokok di samping key board. Menyalakan nya, sambil terus menonton vidio.
"Fu-uh~` " Menghembus asap rokok.
" Game yang menarik, akan ku mainkan sebentar lagi kali ya... " Ujarku menskroll layar.
Aku melihat di Vidio itu, Rapunzel sedang membuka buku dan berkata dengan mata tertutup.
"Dewa, jika kau menyadari kami tolong katakan padaku siapa Nama Dewa kami ini? "
"Kami ingin menyembahMu, serta beritakan pada kami bagaimana agar kami bisa mendapatkan panen melimpah setiap tahunnya... "
*Berikan jawaban anda*?
Aku mengetik key board pada papan tulis yang muncul di layar.
"Panggilah, aku M! Tak ada keberadaan selain ku, M! Semua sesembahan kalian tentang pengorbanan itu hanyalah kebodohan, janganlah kalian menganiaya diri kalian dan saudara saudari kalian,
Siapa yang melakukan pertumbalan lagi, akan ku beri hukuman setimpal! "
Suara muncul di sertai kitab harapan yang menyala.
"*Panggilah, aku M! Tak ada keberadaan selain ku, M! Semua sesembahan kalian tentang pengorbanan itu hanyalah kebodohan, janganlah kalian menganiaya diri kalian dan saudara saudari kalian,*
Siapa yang melakukan pertumbalan lagi, akan ku beri hukuman setimpal! "
Semua orang mendengar itu termenung.
"Lalu, bagaimana cara kita menyembah nya? "
"Beri kami mukjizat! "
"Beri kami panen! "
Semua warga berteriak meminta hal yang aneh.
Rapunzel berteriak. "Kalian tak boleh berlaku tidak sopan, pada Dewa! "
Semua diam.
Ayah bertanya. "Tanya kan pada Dewa mu itu, bagaimana kami menyembahnya dan apa yang kami dapatkan dari sesembahan yang kami lakukan? "
Mendengar itu, aku yang menonton jadi kebingungan.
Sesaat setelah Rapunzel bertanya sesuai apa yang ayah nya suruh tiba-tiba muncul lagi...
Beri mukjizat pada suku yang mau menyembahMu...
1) Gift.
2) Malaikat.
3) Azab.
Harga nya 70-
Poin anda: 0
*Untuk mendapat Poin, anda harus disembah!
Aku memegang dagu. "Menarik, jadi aku harus membuat mereka menyembah ku dan mendapat kan poin... "
*Silahkan gunakan fiturenya, agar anda di sembah*!
1) Menara doa!
2) Pohon doa!
3) Patung doa!
Aku memperhatikan semua orang, yang harus kupilih sebagai media menyembahku.
"Apa yang harus kupilih? Apa pohon? Patung? Atau menara? "
Aku memikirkannya. "Yang cocok adalah Pohon doa, karna dekat dengan alam mereka... "
"Baiklah, aku mulai mengetik sekarang! " Ujarku meregangkan tangan dan mulai menulis.
Tiba-tiba kitab harapan menyala terang.
Rapunzel menyuruh semua nya diam dengan tangan mengarah.
"Diam, Dewa telah menurunkan firman nya! "
" *Wahai Suku yang ku berkati! Kalian terimalah anugrah ku pohon Doa Dewa! Setiap kalian berdoa, akan ku berikan berkah nya*! ... "
Seketika sebuah pohon besar di hutan itu menyala terang, dipenuhi dengan aliran seperti urat nadi. Menyala biru pada aliran itu, aliran yang terus memutari pohon terbesar di hutan itu. Dan di atas pohon ada sebuah mata dari kristal.
Semua orang berkumpul disekeliling pohon dan mereka melihat kristal mata itu. Lalu seketika semua nya bersujud dengan Rapunzel di depan.
"Dewa M, puja Dewa M! " Semua serentak memuja.
Aku yang melihat itu berkeringat dengan senyuman.
"Apa ini baik-baik saja ya? What the fuck, nih game! "
Anda mendapatkan poin 5+ dari satu penyembah 5+ dari penyembah lainnya 5+ lagi.... Terus sampai dikali 20 karna melakukan bersama 20 orang +
*Poin anda 2000*\+
Aku mengencangkan mata. "Jadi begitu ya, cara mendapat poin... "
Aku melihat selama berjam jam game itu. Dan mulai merasa bosan, saat aku mau mematikan PC dengan tombol On/ off.
Muncul tulisan.
Anda mau mengakhiri dunia ini? Jangan lupa, ini dunia nyata, jika anda mau mengakhiri dunia ini anda akan tau apa yang terjadi pada orang-orang ini...
Aku mengencang mata saat membaca tulisan itu.
"Kau serius berkata begitu? Hanya untuk membuat player memainkan terus game ini?! "
Apa kau bodoh? Kau pikir aku bercanda?!
"Apa ini jenis bot yang menggunakan tehnik psikologis sehingga mampu menjawab pertanyaan di masa depan? "
Kau berkata aneh,Andrian. Apa kau mau mengakhiri dunia yang telah ku berikan kau sebagai penanggung jawabnya? '
"Apa kau pikir aku tak tahu hal ini? Developer nya hebat ya? Bisa tau namaku... Aha, bercanda! Aku membuat e-mail dan password nya dengan namaku... "
*Andri, kau boleh tanya padaku apa saja yang kau mau*! "
"Buang-buang waktu, pertanyaan ku sudah pasti di duga oleh mu karna kemampuan psikologi yang tinggi ... "
*Kenapa kau keras kepala! Baiklah, jika kau tak percaya padaku*!
Sebuah tangan tiba-tiba muncul di layar!
"Eh?! "
Kecap!
Dia menarik kerah baju di leher ku.
"Kau bilang apa tentangku! Pria keras kepala seperti mu harus di beri pelajaran! "
Aku memucat. "Tangan keluar dari PC! "
Dia langsung menulis sesuatu didada ku dengan gerakan tangan cepatnya.
"Sihir kutukan, Selamat Tinggal! "
*Push*!
Sesuatu muncul didadaku berbentuk lambang sihir.
Lalu tangan itu melepasku dan masuk kembali kedalam layar.
"Apa yang terjadi?! " Teriakku melihat dadaku dengan ketakutan.
*Kutukan, jika kau mematikan PC mu maka kau juga akan mati*! "
"Apa-apaan kau ini?! "
*Aku memberi mu tanggung jawab menyerahkan Suku itu padamu, dan kau mau membuang nya?*
Kau cari mati ya? Aku ini Dewi lo? "
"Ha-ah-ah-ah! (Nafas ku jadi terisak isak) " Aku melirik ke kanan dan kiri dengan pucat.
Berdiri dengan gemetar dan langsung pergi ke kasur menutup diriku dengan selimut.
"Siapapun tolong aku! " Ujarku ketakutan.
*Oi, kau kenapa ketakutan gitu?! Aku gak akan bunuh kau selama kau lanjut main*! "
"Gak mungkin! Ini pasti mimpi doang! Gak gak! " Ujarku gemetar dalam selimut.
*Baiklah, takutlah terus dan aku akan pergi! Tapi ingat, jika suku yang ku berikan padamu ini menghilang dan game nya game over... Kau tau kan?*
*Push!
"Apa maksudmu?! " Ujarku berteriak mengangkat selimut.
*Tentu saja, kau mati*! "
"Seriusan?! "Ujarku mematung dalam tawa yang tak enak.
" Hahahha, ini gila kan? " Ujarku menjadi mulai depresi.
Aku tak lagi mendengar suara itu dilayar monitor dan melihat desa tetap berjalan meski tampa ku.
---
Rapunzel tengah membawa sesuatu ke pohon doa.
"Mungkin paman benar, kristal ini terlihat seperti kristal teleport di dungeon... "
Pria itu tersenyum ke Rapunzel.
"Dewa belum memberikan kita berkah mukjizat karna kita tak memberikan nya persembahan... "
"Tapi dewa melarang sembahan berupa manusiakan? " Ujar Ayah.
Rapunzel mengangguk dengan wajah tersenyum.
"Dewa asli takkan meminta sesuatu yang bodoh, seperti Anubis dewa hayalan Ayah itu... "
"Ayo bawa sesembahan nya! " Ujar Pria yang dipanggil paman oleh Rapunzel.
"Iya, jika kita terlalu sering bercakap takkan selesai... " Ujar Ayah.
Rapunzel. "Aku adalah utusan karna itu, aku harus nya cuman melihat kan? "
"Tidak-tidak! Kau harusnya kerja juga dong! " Ujar si paman.
Ayah nya menepuk kening. "Kau jadi besar kepala setelah di pilih oleh Dewa ya? "
----
Sementara itu aku berdiri ke layar monitor mendengar percakapan mereka tadi. Aku melihat apa yang mereka lakukan. Lalu berkata dengan wajah heran.
"Apa yang mereka lakukan didepan pohon doa? "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!