NovelToon NovelToon

Gadis Desa Milik Dokter Tampan

Chapter 1

Langit terlihat gelap dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan, dan terlihat ada seorang gadis yang baru saja keluar dari sebuah kafe dengan membawa map berwarna coklat.

" Huh! Aku mencari pekerjaan dimana lagi ya?!" ucap gadis itu dengan wajah lesu.

" Mana mendung lagi, jangan-jangan sebentar lagi turun hujan" ucap gadis tersebut.

" Aku harus cepat pulang sebelum hujan" imbuh nya sambil bergegas pergi dari kafe tersebut.

Baru saja gadis itu berjalan beberapa meter, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya gadis itu langsung berlari mencari tempat untuk berteduh tetapi, hampir semua tempat yang dia lihat sudah banyak orang yang sedang berteduh juga, dengan terpaksa gadis itu harus mencari tempat yang lain untuk berteduh.

Setelah lama mencari, akhirnya gadis itu menemukan tempat untuk berteduh juga.

" Alhamdulillah, akhirnya bisa menemukan tempat berteduh juga" ucap gadis itu sambil mengelap pakaian nya yang basah.

" Untung aku memakai jaket, jadi baju ku tidak basah" imbuh nya.

" Semoga hujan nya cepat reda" ucap gadis tersebut.

" Daripada bosan menunggu hujan reda, mending aku menggambar saja, hitung-hitung latihan sebelum menjadi designer " ujar gadis tersebut.

Gadis itu pun langsung mengeluarkan sebuah buku dan pensil dari dalam tas nya.

Disaat gadis itu sedang asik menggambar, datang seseorang untuk berteduh juga. Gadis itu tidak menghiraukan siapa yang datang, dia tetap fokus menggambar.

Setelah selesai menggambar, gadis itu melihat arloji di tangan nya.

" Hah!! Kenapa sudah jam segini!!" Gadis itu terkejut.

Teriakan gadis itu membuat laki-laki di samping nya ikut terkejut.

" Astaghfirullah al azim" ucap laki-laki itu lirih.

Laki-laki tersebut menoleh ke samping sambil menggelengkan kepalanya.

" Aduh gawat ini! Pasti kakak khawatir karena aku belum pulang!" Ujar gadis itu.

" Ini lagi, kenapa hujan nya tidak mau reda! Sudah tahu, ini sudah hampir malam!!" Kesal gadis itu.

" Kalau aku nekat pulang pasti aku basah kuyup,ini juga tadi saja sudah basah, untung nya tadi aku pakai jaket jadi, tidak basah deh baju ku" kata gadis itu.

" Terus, masa aku harus menunggu sampai hujan reda! Bisa-bisa nanti aku pulang nya kemalaman terus, nanti aku di suruh pulang oleh kakak" ujar gadis itu.

" Iya aku tidak mau lah!" Imbuh nya.

Gadis itu terus saja mengoceh tanpa memperdulikan di sekitar nya ada orang atau tidak.

Sedangkan laki-laki yang sejak tadi berada di samping nya pun hanya tersenyum saat mendengar ocehan gadis di samping nya.

Gadis itu kembali duduk sambil memasukkan buku yang dia gunakan untuk menggambar ke dalam tas.

Saat dua insan manusia sedang duduk dengan tenang sambil menunggu hujan reda, tiba-tiba...

Jddeeeeerrrr!!!!

Suara petir menggelegar membuat gadis yang sedang duduk dengan tenang langsung berteriak

" Aaarrggghhh!!!!!"  Dan reflek langsung memeluk lengan laki-laki di samping nya.

Teriakan keras gadis itu membuat laki-laki tersebut terkejut, dan dia langsung melihat arah sumber suara dan dia sangat terkejut saat melihat gadis di samping nya sedang ketakutan saat mendengar suara petir, mungkin karena saking takut nya sampai gadis itu tidak sadar sudah memegang tangan laki-laki tersebut.

Laki-laki tersebut tersenyum saat melihat gadis disampingnya ketakutan dengan suara petir.

" Bukan nya dia dari tadi ngomong terus tanpa henti dan dia sekarang ketakutan dengan suara petir, lucu juga!!" Ucap laki-laki tersebut dalam hati sambil tersenyum.

Setelah hujan mulai reda dan tidak ada lagi suara petir, gadis itu pun perlahan membuka mata nya.

" Untung saja kakak, jadi aku bisa memeluk tangan kakak saat ada petir" batin gadis itu.

Sepersekian detik kemudian, gadis itu ingat sesuatu" Oh iya! Aku kan tadi pergi sendiri. Terus, ini tangan siapa yang aku peluk?!" Batin gadis itu.

Gadis itu pun langsung melihat ke samping untuk mencari tahu tangan siapa yang sudah dia peluk.

Dan betapa terkejutnya dia, saat mengetahui jika tangan yang dia peluk yaitu tangan nya seorang laki-laki.

Gadis itu pun langsung melepaskan pelukannya sambil berkata " Maaf, saya tidak sengaja memeluk tangan anda ".

" Iya, tidak apa " jawab laki-laki itu sambil tersenyum.

Gadis itu pun membalas nya senyuman, meskipun senyuman itu tidak semanis biasa nya.

" Bodoh banget sih!! Kenapa pakai memeluk tangan orang segala sih!!! Kan jadi malu!!!" Rutuk gadis itu dalam hati.

Karena hujan sudah reda, gadis dan laki-laki itu pun bersiap untuk pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing. Tetapi, baru saja mereka berdua akan pergi datang 2 orang satpam sambil berkata " Kalian pasti telah melakukan hal mesum di tempat ini ya?! ".

Mendengar hal itu sontak membuat mereka berdua langsung mengelak nya dan berkata " Tidak pak!! Kami tidak melakukan hal mesum pak, kami hanya menumpang berteduh saja pak!".

" Saya tidak percaya!! Pasal nya banyak yang beralasan seperti kalian setelah kami pergoki!!" kata salah satu satpam.

" Lebih baik, kalian berdua ikut kami ke pos!!" Sambung nya.

" Buat apa saya ikut bapak, orang saya tidak melakukan kesalahan apapun?!" Ucap gadis itu.

" Lagi pula saya juga tidak mengenal bapak ini siapa?!" Imbuh nya sambil menunjuk laki-laki di samping nya.

" Benar yang di katakan gadis ini pak, saya juga tidak mengenal nya" ujar laki-laki itu.

" Kalian tidak perlu mencari alasan atau berpura-pura tidak saling mengenal, karena tempat ini sering di jadikan sebagai tempat mesum oleh anak-anak muda seperti kalian!" Ucap satpam  tersebut.

" Lebih baik sekarang kalian ikut kami ke pos!!" Kata satpam tersebut.

" Tapi pak.." belum selesai laki-laki itu bicara, satpam tersebut langsung memotong pembicaraannya " Sebaiknya kalian jelaskan saja di pos!!".

Dengan terpaksa mereka berdua ikut 2 satpam tersebut ke pos.

Sesampainya di pos, mereka berdua di suruh untuk menghubungi keluarga mereka masing-masing agar bisa datang ke pos satpam.

Selama menunggu keluarga mereka datang, mereka berdua di beri berbagai macam pertanyaan.

30 menit kemudian, terdengar suara langkah kaki, gadis itu melihat ke arah pintu masuk. Wajah gadis itu terlihat senang saat melihat siapa yang datang.

" Kakak!!" Teriak gadis itu sambil berlari ke arah seseorang yang baru saja datang.

Gadis itu langsung memeluk laki-laki yang dia sebut kakak.

" Kamu kenapa bisa ada disini, bukannya tadi pagi kamu pamit nya mau mencari pekerjaan, kenapa sekarang malah berada di pos satpam? " tanya kakak dari gadis itu.

Belum sempat gadis itu menjawab pertanyaan kakak nya, salah satu satpam berjalan mendekati mereka berdua sambil bertanya " Maaf anda siapa nya mbak Chika? ".

" Sebelum perkenalkan nama saya Fero saya kakaknya Chika pak" jawab Fero.

" Oh! Jadi, anda kakak nya mbak Chika" kata satpam tersebut.

" Iya pak, saya kakaknya Chika" jawab Fero.

" Oh iya! Kalau boleh tahu kenapa adik saya bisa berada di sini ya pak?" Tanya Fero.

" Jadi begini pak, adik bapak tadi kepergok sedang berada di tempat yang sepi bersama seorang pria jadi, kami membawa nya kesini " jawab satpam tersebut.

" Kak, aku itu tidak berbuat apa-apa dengan laki-laki itu, kita hanya berteduh di tempat itu dan sial nya tempat itu ternyata sering di gunakan untuk berbuat mesum oleh orang-orang " ucap Chika menjelaskan kepada kakaknya.

" Aku juga tidak mengenal dia kak, kakak percaya kan dengan ku" kata Chika.

" Iya, kakak percaya dengan kamu" jawab Fero.

" Karena kakak saya sudah datang jadi, saya sudah boleh pulang kan pak" kata Chika.

" Belum bisa mbak, karena kita harus menunggu keluarga mereka mas ini terlebih dahulu, baru mbak Chika boleh pulang " jawab satpam tersebut.

Fero yang melihat adik nya kesal dengan jawaban satpam tersebut, dia mengajak adik nya untuk duduk dan bersabar sebentar sampai keluarga laki-laki itu datang.

Chapter 2

" Karena kakak saya sudah datang jadi, saya sudah boleh pulang kan pak?!" kata Chika.

" Belum bisa mbak, karena kita harus menunggu keluarga mereka mas ini terlebih dahulu, baru mbak Chika boleh pulang " jawab satpam tersebut.

Fero yang melihat adik nya kesal dengan jawaban satpam tersebut, dia mengajak adik nya untuk duduk dan bersabar sebentar sampai keluarga laki-laki itu datang.

30 menit kemudian, datang dua orang ke pos satpam tersebut.

Dua orang tersebut langsung mengobrol dengan satpam yang tadi sempat mengobrol dengan kakak nya.

" Mereka siapa ya? Apa mungkin mereka orang tua dari pemuda itu?!" Pikir Chika.

" Bagus deh kalau mereka adalah orang tua pemuda itu! Jadi, aku bisa pulang!" Batin Chika.

Tidak lama kemudian seorang laki-laki menghampiri mereka.

" Selamat sore, perkenalkan saya Habibi ayahnya  Arjun" ucap laki-laki tersebut memperkenalkan diri.

" Selamat sore juga pak, saya Fero kakaknya Chika" ucap Fero sambil menjabat tangan laki-laki tersebut.

" Maafkan anak saya yang sudah berbuat tidak baik kepada adik anda, kami janji Arjun akan bertanggung jawab atas kesalahannya" ucap pak Habibi.

Baru saja Fero akan menjawab, Chika langsung memotong pembicaraannya " Tidak perlu pak, karena pada dasarnya anak bapak tidak melakukan apapun kepada saya, kami di tempat itu hanya berteduh saja pak".

" Tetapi tadi kata satpam itu.."

Belum selesai pak Habibi berbicara, Chika memotong pembicaraannya dan berkata " Saya mohon anda percaya kepada kami, kami tidak melakukan apapun pak".

" Memang di tempat itu kata nya terkenal sering di gunakan untuk hal mesum tapi, kami tidak melakukan apapun pa" kini giliran Arjun menjelaskan.

Bu Veni memperhatikan Chika dari atas sampai bawah, lalu beliau tersenyum.

" Seperti nya dia gadis  baik, jadi tidak masalah kalau Arjun menikah dengan dia " batin bu Veni.

" Meskipun kalian tidak melakukan hal seperti itu, tetapi kalian harus segera di nikahkan. Karena ini sudah menjadi peraturan!!" Kata satpam tersebut tegas.

Mendengar perkataan satpam tersebut, bu Veni langsung berkata " Baik pak, saya akan menikahkan anak saya dengan gadis ini".

" Dan kami akan segera datang ke rumah orang tua gadis ini pak untuk melamar putri nya " lanjut bu Veni.

Mendengar itu, Chika dan yang lainnya terkejut.

" Mama bercanda kan? Tidak mungkin aku menikah dengan dia, karena kita berdua kan baru ketemu tadi ma! " Kata Arjun.

" Mama tidak bercanda Arjun, mama serius dengan ucapan mama " kata bu Veni.

" Kak, aku tidak mau menikah dulu!! " kini giliran Chika yang merengek agar kakak nya tidak menyetujui rencana bu Veni.

" Maaf, anda kakak nya gadis ini? " tanya bu Veni.

" Iya bu, nama saya Fero" jawab fero.

" Perkenalkan saya Veni, mama nya Arjun " ucap Veni memperkenalkan diri nya.

" Saya ingin meminta alamat rumah orang tua anda, agar kami besok bisa datang ke rumah untuk meminang adik kamu " ucap bu Veni to the point.

Fero tentu saja terkejut dengan ucapan bu Veni.

" Mungkin ini adalah jalan terbaik untuk mereka agar hal seperti ini tidak terjadi lagi " ujar bu Veni.

Fero berpikir sejenak, sebelum dia mengambil keputusan.

" Kalau memang itu adalah keputusan yang terbaik, saya setuju bu, pak nanti saya akan berbicara dengan orang tua kami " kata Fero.

Mendengar itu, Chika langsung menatap kakaknya dengan tajam.

Meskipun mendapat tatapan tajam dari sang adik, Fero tidak gentar.

" Ini bu, alamat rumah orang tua kami " kata Habibi sambil memberikan kertas kepada bu Veni yang berisikan alamat rumah orang tua nya.

" Terimakasih, kami besok akan datang ke rumah untuk membahas tentang pernikahan ini dengan orang tua kalian " ucap bu Veni.

" Tapi saya meminta agar ibu dan bapak tidak memberitahukan masalah ini kepada orang tua kami, saya tidak mau karena masalah ini orang tua saya jadi kepikiran " ucap Fero.

" Anda tenang saja, kami sekeluarga tidak akan memberitahu orang tua kamu mengenai hal ini " kata pak Habibi.

" Baik pak, bu, kami akan menunggu kedatangan anda sekeluarga " ujar Fero.

" Untuk masalah persiapan pernikahan, anda tenang saja nanti saya akan menyuruh anak buah saya untuk menyiapkan semuanya!" ujar bu Veni.

" Maaf bu, kalau saya kurang sopan tetapi, untuk masalah ini biar saya saja yang mengurus nya agar orang tua saya dan tetangga saya tidak curiga " ucap Fero.

Bu Veni, berpikir sejenak lalu beliau berkata " Kalau itu mau anda, saya tidak keberatan nanti urusan biaya nya, kami yang akan membayar nya ".

" Terimakasih banyak atas pengertiannya pak, bu " ucap Fero.

Pak Habibi dan bu Veni hanya tersenyum sambil mengangguk.

" Karena masalah sudah selesai, apakah kami sudah di perbolehkan pulang pak?" tanya pak Habibi kepada satpam tersebut.

" Iya pak, anda dan yang lainnya sudah di perbolehkan untuk pulang" jawab satpam tersebut.

Mendengar jawaban satpam tersebut, Chika langsung berkata " Begitu dong dari tadi, jadi pulang nya tidak kemalaman!! ".

" Maafkan adik saya pak, dia memang seperti itu orang nya " ucap Fero.

" Kalau begitu, kami pamit pulang dulu pak, bu " pamit Fero.

" Iya, kalian hati-hati di jalan " pesan pak Habibi.

" Iya pak, assalamualaikum " ucap Fero.

" Walaikumsalam " jawab pak Habibi dan yang lain.

Pak Habibi dan keluarga langsung berpamitan pulang, karena hari memang sudah mulai malam.

Selama perjalanan, Chika marah dengan kakak nya yang sudah mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan dari nya.

35 menit perjalanan, akhirnya Fero dan Chika sampai di rumah Fero.

Setelah memarkirkan kendaraan nya, Fero dan Chika langsung masuk, saat Chika akan masuk kamar, Fero berkata " Kamu kemasi barang-barang mu, malam ini kita pulang ke rumah!! ".

Chika terkejut dengan perkataan kakaknya, lalu dia berkata" Untuk apa kita malam-malam pulang ke rumah? Seperti tidak ada hari esok saja kak! ".

" Kalau kita pulang besok, memang nya kamu mau orang tua kita mendapatkan cibiran dari tetangga karena kamu pulang bersama dengan seorang laki-laki dan keluarga nya!!?" ujar Fero.

" Iya juga ya?! " pikir Chika.

" Oke! Kita pulang sekarang!!" Kata Chika.

" Tapi kakak yang harus menjelaskan semua nya kepada ibu dan bapak, jangan sampai mereka tahu masalah yang terjadi hari ini!!" Ujar Chika.

" Kamu tenang saja kalau soal itu dik" jawab Fero.

Chika merasa lega setelah mendengar jawaban kakaknya.

" Yasudah, aku mengemasi barang-barang ku dulu kak " kata Chika

" Iya, jangan lama-lama nanti kita sampai rumah nya kemalaman!! " Kata Fero.

" Iya kak " jawab Chika sambil masuk kedalam kamar.

Setelah melihat adik nya mengemasi barang-barang nya, Fero juga langsung berjalan ke kamar nya untuk mengemasi barang-barang nya sendiri.

Tidak lama kemudian,Chika dan Fero sudah selesai mengemasi barang-barang mereka, setelah itu mereka langsung bergegas pulang ke rumah orang tua nya.

Chapter 3

Setelah Chika dan Fero sudah selesai mengemasi barang-barang mereka, mereka langsung bergegas pulang ke rumah orang tua nya.

2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di depan rumah orang tua nya.

Mereka langsung turun dari motor dan langsung berjalan menuju pintu rumah orang tua mereka.

" Assalamualaikum, bunda " ucap Chika dan Fero bersama.

" Walaikumsalam " terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah.

Klek!

Terdengar suara seseorang membuka pintu, dan saat pintu itu terbuka ada seorang wanita berdiri di depan pintu dengan ekspresi terkejut saat melihat kedua buah hati nya ada di hadapannya.

" Chika! Fero! " kata wanita tersebut sambil memeluk kedua anaknya.

Fero dan Chika langsung membalas pelukan hangat sang bunda.

Setelah puas memeluk kedua anaknya, bu Alma mengajak mereka masuk " Ayo masuk!! Di luar dingin ".

Fero hanya mengangguk dan langsung masuk kedalam rumah.

" Kita pergi ke kamar dulu ya bun " ucap Fero.

" Iya, kalian sudah makan?" jawab sang bunda.

" Belum bun " kata Chika sambil menggelengkan kepalanya.

" Yasudah! Setelah kalian menaruh tas kalian, kita makan malam bersama " kata sang bunda.

" Baik bunda " jawab Chika dan Fero bersama.

Setelah itu mereka berdua langsung pergi ke kamar masing-masing untuk menaruh tas mereka.

Sesampainya di dalam kamar Chika duduk di tepi tempat tidur, sambil berkata " Nanti kalau bunda tanya kenapa aku pulang, aku harus menjawab apa ya?!".

" Masa iya aku jawab, aku pulang karena tadi aku tadi di tangkap oleh security dan di paksa menikah dengan laki-laki yang aku tidak kenal!" ucap Chika.

" Iya tidak mungkin dong! Aku ngomong begitu ke bunda. Yang ada nanti bunda terkena serangan jantung!!" ujar Chika.

Saat Hanum sedang sibuk bicara sendiri, tiba-tiba....

Klek!

Terdengar suara seseorang membuka pintu kamar nya.

Hal itu membuat Chika terkejut dan bertanya-tanya dalam hati " Itu siapa yang membuka pintu? Jangan itu bunda!" .

" waduh!!! Kalau itu memang benar bunda, gawat dong! " ucap Chika dalam hati.

Wajah Chika sudah terlihat sangat pucat, saat mendengar langkah kaki seseorang masuk kedalam kamar nya.

" Ya tuhan, semoga saja itu bukan bunda " Chika berdoa dalam hati.

" Kamu kenapa dik? Kok wajah kamu sangat pucat! Kamu sakit?" tanya seseorang sambil berjalan menuju arahnya.

Chika yang hapal betul dengan pemilik suara itu pun langsung mengucapkan syukur " Alhamdulillah, ternyata kak Fero, aku kira tadi bunda ".

" Memang kenapa kalau bunda yang masuk?" tanya Fero penasaran.

Chika hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Hal itu membuat Fero semakin curiga kepada adik satu-satunya itu.

" Ayo jujur! Kamu pasti sedang menyembunyikan sesuatu kan?!" kata Fero dengan tatapan menyelidik.

" Tidak kok kak " jawab Chika sambil menggelengkan kepalanya.

 " Jangan bohong! Kakak tahu kamu pasti sedang menyembunyikan sesuatu dari kakak. Kan?!" ujar Fero dengan tatapan menyelidik.

Chika yang mendapat tatapan mata dari kakak nya pun langsung menyerah, lalu dia berkata " Iya-iya, aku menyerah! Kakak yang menang ".

Mendengar itu Fero langsung berkata " Nah! Benar kan dugaan ku!".

" Sekarang kamu cerita dengan kakak, sebenarnya ada apa?!" ucap Fero lembut.

" Sebenarnya tadi itu aku sedang memikirkan bagaimana jika nanti bunda bertanya kepada kita kak " jawab Chika.

" Bertanya tentang kenapa kita pulang?" sahut Fero.

" Iya kak " jawab Chika sambil menganggukkan kepala.

" Kamu tenang saja, itu masalah itu kakak sudah menyiapkan semuanya. Jadi, kamu tenang saja. Oke!?" ujar Fero.

" Maksud kak Fero apa?" tanya Chika bingung.

" Jangan bilang kalau kak Fero akan mengatakan kalau aku di tangkap security dan di paksa menikah dengan laki-laki yang tidak aku kenal. Iya kak!?" lanjut Chika.

" Iya tidak begitu juga dik " jawab Fero.

" Terus, kalau tidak begitu. Terus bagaimana cara nya kak?!" kata Chika penasaran.

" Rahasia! Nanti kamu juga akan segera mengetahui nya" jawab Fero.

Hal itu membuat Chika semakin merasa penasaran.

" Cepat beritahu kak!" rengek Chika.

Saat Chika sedang merengek meminta kakak nya memberitahu rencana nya, tiba-tiba...

" Beritahu tentang apa? ".

Mendengar suara seseorang yang bertanya kepada mereka, membuat kakak beradik itu langsung menoleh ke arah sumber suara.

" Bunda!!" mereka berdua terkejut melihat sang bunda tengah berdiri di ambang pintu bersama dengan seorang wanita yang tengah hamil.

" Bunda sejak kapan berdiri di sana?" tanya Fero dan Chika bersamaan dengan ekspresi terkejut dan takut.

" Belum lama. Kenapa ekspresi wajah kalian seperti itu ?" ucap sang bunda.

" Persis seperti habis melihat hantu!" sahut wanita yang berada disamping bunda mereka.

Mendengar itu sontak membuat Fero dan Chika langsung melihat wajah satu sama lain, kemudian...

HAHAHHAHAHAHAHAHAHA

Fero dan Chika tertawa terbahak-bahak untuk menepis tuduhan wanita tersebut.

" Kak Jihan ada-ada saja! Masa wajah kita di bilang seperti habis melihat hantu. Ya kan kak?!" kata Chika menepis tuduhan yang bernama Jihan.

" Iya-iya dik, kakak kamu ada-ada saja, hahaha " sahut Fero sambil tertawa.

" Siapa bilang wajah kita seperti habis melihat hantu, orang kita tadi sedang latihan akting kok!" kata Fero sambil merangkul Chika.

" Iya kak, orang kita tadi sedang latihan akting " jawab Chika membenarkan perkataan Fero.

" Akting?? Akting apa?!" kata bunda dan Jihan bingung.

" Iya.. Akting seperti tadi " jawab Fero sedapat nya.

" Oh! " jawab sang bunda.

" Bunda dan kak Jihan ada apa? Kok tumben datang ke kamar ku berbarengan?" tanya Chika penasaran.

" Kita cuman mau mengajak kalian berdua untuk makan malam " jawab sang bunda.

" Huh! Akhirnya, selamat " ucap Chika dan Fero dalam hati.

" Oh! Yasudah, ayo kita makan!" kata Fero sambil berjalan menggandeng tangan sang istri.

Sedangkan Chika menggandeng tangan sang bunda.

Mereka semua langsung pergi ke meja makan.

Sesampainya di meja makan mereka makan dengan hening yang terdengar hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.

Setelah selesai makan seperti biasa nya Chika membantu bunda dan kakak ipar nya mencuci piring di dapur.

Setelah selesai, mereka langsung pergi ke ruang keluarga untuk bersantai dan mengobrol santai.

Saat di ruang keluarga, Fero dan Chika saling bertatapan memberikan kode antara satu sama lain.

Sang bunda yang curiga dengan kedua putra nya pun langsung bertanya " Sebenarnya kalian ini kenapa? Kok sejak tadi bunda perhatikan kalian itu seperti sedang memberikan kode! ".

Mereka berdua terkejut mendengar pertanyaan bunda nya, lalu Fero menjawab " Tidak ada apa-apa kok bun, cuman kemarin ada laki-laki yang mau melamar Chika tapi, Chika malu mau bilang dengan bunda ".

" Jadi ini, rencana yang kak Fero katakan tadi!?" ujar Chika dalam hati.

" Melamar Chika? Siapa itu Fer?" kata bund terkejut mendengar jawaban si sulung.

" Nama nya Arjun bun, dia laki-laki yang baik dan dari keluarga yang baik juga kok bun " jawab Fero.

" Kamu kenal dengan orang tua nya Arjun-Arjun itu, Fer?!" tanya sang bunda serius.

" Iya bun, Fero kenal dengan orang tua nya Arjun dan mereka bilang kalau besok mereka akan datang ke rumah kita untuk melamar Chika " jawab Fero.

" Apakah bunda setuju jika Chika menikah dengan Arjun?" tanya Fero.

" Kalau bunda sih setuju-setuju saja kalau Arjun menikah dengan Chika, asalkan Arjun itu baik, sayang dan bisa menjaga serta melindungi putri bungsu bunda yang satu ini " jawab sang bunda sambil memeluk Chika.

Chika terkejut mendengar jawaban dari sang bunda, yang mengatakan bahwa beliau setuju jika dia menikah dengan laki-laki itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!