NovelToon NovelToon

I Accidentally Tamed The Predator

Ketahuan

Halo semuanya~ 👋
Semoga cerita ini sesuai selera kalian ya!
•sᴇʟᴀмᴀт мᴇмʙᴀϲᴀ•
•==============•
NovelToon
Malam itu adalah malam yang tak terlupakan bagi gadis belia berusia 18 tahun bernama Ayasha Zerolina Sherman.
Malam yang harusnya berkesan karena merupakan peringatan hari jadi ia dan kekasihnya, Kevin Alviano Richard, yang sudah berpacaran selama dua tahun lamanya.
Tetapi gadis itu harus menelan pil pahit karena di hari yang mestinya menjadi hari bahagia malah berakhir tragis sebab ia menemukan kekasihnya tengah bergulat mesra dengan wanita lain di kamar apartemennya, yang ternyata wanita lain itu adalah sahabatnya sendiri, Vanessa Izayana Bernard.
Ayasha
Ayasha
“Tega sekali kalian!”
Hardik Ayasha sedikit menjerit pada pasangan berselingkuh itu sambil melemparkan kue yang tadi ia beli di jalan dengan mata yang berkaca-kaca dan nafas tertahan.
Kevin
Kevin
“A-Aku bisa jelasin semua, Beb!” *Ucapnya gelagapan karena terlanjur ketahuan Ayasha.
Pria itu mencoba meraih tangan Ayasha, namun gadis cantik itu menepisnya dengan keras.
Tubuh Ayasha bergetar menahan amarah yang membuncah dan rasa sakit yang menggerogoti hati serta pikirannya.
Ayasha
Ayasha
“Aku nggak percaya kalian tega lakuin ini sama aku!”
Ayasha
Ayasha
"Kevin! Kamu pacar aku! Dan... Dan Echa! Kamu itu sahabat aku! Kita temenan dari kecil!
Ayasha tak percaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya, ia juga tak percaya jika sahabat masa kecilnya itu tega merebut kekasih yang sangat ia cintai.
Padahal sahabatnya sendirilah yang mempertemukan mereka dari yang tadinya orang asing menjadi sepasang kekasih yang bahagia.
Setidaknya Ayasha bahagia sampai beberapa saat yang lalu.
Ayasha
Ayasha
“Sejak kapan!?” *Tanyanya dengan suara bergetar yang tertahan, menahan amarah.
Kevin
Kevin
“I-Itu...” *Ia hanya tergagap tanpa bisa menjelaskan.
Vanessa
Vanessa
“Kurang lebih satu setengah tahun yang lalu,”
Wanita yang tadinya hanya memperhatikan situasi itu pun angkat bicara.
Ayasha
Ayasha
“Apa!?” *Ia tak percaya apa yang barusan didengarnya.
Vanessa
Vanessa
“Tak perlu histeris begitu, sudah jelas kau mendengarku.” *Jawabnya santai seraya berdiri mengenakan pakaian dalamnya.
Ayasha
Ayasha
“Kenapa kau-” *Ayasha sudah tak kuasa menahan air matanya, hingga menetes membasahi pipinya.
Vanessa
Vanessa
“Kenapa?” *Ejeknya menirukan cara bicara Ayasha.
Vanessa
Vanessa
“Kau masih bertanya karena memang tidak tahu atau bodoh??” *Cibirnya pada Ayasha yang semakin jadi tangisannya.
Vanessa
Vanessa
“Pria itu butuh belaian nyata, bukan hanya bibir dan kata-kata manismu! Jadi wajar kalau dia lebih memilih aku dan menikmati setiap inci tubuhku dengan cintanya.”
Ucap Vanessa menggelendot manja pada Kevin yang hanya terduduk diam di atas kasur sambil menggenggam selimut menutupi kemaluannya.
Ayasha beralih menatap Kevin yang berusaha menampakkan raut wajah bersalah namun tak bisa menutupi nafsunya pada tubuh Vanessa yang hanya mengenakan kaos tanpa celana.
Ayasha
Ayasha
“Jadi ini alasanmu menolak bertemu denganku untuk merayakan hari jadi kita?!” *Ucapnya sambil terisak.
Kevin tetap diam membisu, perasaannya campur aduk tak karuan.
Ia merasa bersalah pada kekasihnya, namun nafsunya juga sudah membumbung di atas kepalanya.
Vanessa
Vanessa
“Jangan salah sangka, tanggal ini juga adalah tanggal jadi aku dengan dia.” *Ucapnya semakin merengkuh tubuh Kevin dalam dekapannya.
Dengan perasaan tak rela dan merasa terhina akhirnya Ayasha melepaskan Kevin, pria yang sangat ia cintai.
Ayasha tak mau lagi berurusan dengan mereka berdua dalam hidupnya.
Ayasha
Ayasha
“Kalau begitu aku tak akan mengganggu hubungan kalian, selamat untuk kalian, dan selamat tinggal!”
Setelah berkata demikian, Ayasha pergi meninggalkan dua sejoli yang tengah dimabuk asmara dengan perasaan berkecamuk di dadanya.

Pulang

•sᴇʟᴀмᴀт ᴅᴀтᴀɴɢ & sᴇʟᴀмᴀт мᴇмʙᴀϲᴀ•
____________________
NovelToon
Ayasha berlari menuju lift dalam gedung yang membawanya turun hingga ke lobi,
Tangisannya tak bisa ia bendung dan menangis sejadi-jadinya sampai ia tiba di tempat valet parkir depan pintu masuk gedung apartemen.
Ia sudah tidak peduli dengan tatapan heran orang-orang yang melihatnya menangis terisak sepanjang jalan.
NovelToon
Satpam 1
Satpam 1
“Nona, apa Anda baik-baik saja?” *Tanya salah seorang satpam yang kebetulan sedang berjaga di belakang meja jaganya.
Ia dan rekannya tampak khawatir karena ada gadis muda di hadapan mereka sedang menangis sejadi-jadinya sampai seluruh wajahnya merah dan matanya bengkak.
Ayasha
Ayasha
“Ti-Tidak hiks... apa-apa hiks...” *Jawabnya yang tengah berusaha keras mencoba untuk tegar.
Satpam 2
Satpam 2
“Bahaya jika mau pulang saat kondisi anda begini,”
Satpam 2
Satpam 2
“Bagaimana kalau anda bersama teman saya tunggu di sini sebentar, saya mau beli minuman untuk anda di vending mesin itu.” *Katanya sambil menunjuk vending mesin yang berjejer dekat meja resepsionis.
Secara kebetulan kedua satpam itu sudah mengenal Ayasha sejak ia mulai berpacaran dengan Kevin,
Karena gadis itu rutin bolak-balik ke apartemen untuk berangkat bersama Kevin ke sekolah,
Ayasha, Kevin, dan Vanessa merupakan teman satu sekolah SMA yang cukup bergengsi di Jakarta.
Ayasha mengangguk lemas, salah satu satpam itu bergegas membeli minuman seperti yang ia janjikan.
Tak selang berapa lama ia kembali sambil membawa tiga minuman dingin di tangannya.
NovelToon
Mereka bertiga mengobrol dengan akrab, berusaha membuat gadis malang itu melupakan sedikit masalahnya, hingga tangisannya berhenti.
Setelah keadaannya membaik datanglah mobil online yang dipesannya beberapa saat lalu sambil mengobrol, Ayasha pun pamit pada dua satpam baik hati itu.
Ayasha
Ayasha
“Hari ini adalah hari terakhir saya datang ke sini, jaga kesehatan kalian ya... Dan terima kasih atas minumannya.”
Satpam 2
Satpam 2
“Loh, kalian putus-”
Belum selesai bertanya salah satu satpam memukul kepala temannya dengan gemas sampai temannya itu meringis kesakitan.
Satpam 1
Satpam 1
“Kalau begitu hati-hati di jalan ya nona, Anda juga harus jaga kesehatan.” *Ucapnya ramah sambil membukakan pintu penumpang.
Ayasha langsung masuk ke mobil dan segera melaju ke arah pintu keluar area apartemen menuju rumahnya.
Gadis itu sesekali melirik spion dan melihat kedua satpam itu melambaikan tangan mereka, ia meminta sopir menekan klakson untuk membalas lambaian tangan mereka.
Ayasha
Ayasha
*Dalam hati “Aku pikir akan menangis sepanjang jalan karena kejadian barusan, tapi tak disangka ada orang-orang baik yang menghibur sehingga aku bisa tenang sedikit selama perjalanan pulang.”
Satu jam perjalanan yang ia tempuh dari apartemen ke rumah karena terjebak macet di jalan, yang harusnya hanya menempuh waktu sekitar dua puluh menit.
Ayasha
Ayasha
*Dalam hati “Rupanya macet juga bisa membantu menghilangkan pikiran tentang pengkhianatan dua orang kurang ajar itu ya, dan driver online ini juga ngajak ngobrol untuk menghabiskan waktu.”
Mobil online itu berhenti tepat di depan gerbang rumah Ayasha, gadis itu pun turun dan mengucapkan terima kasih pada driver tersebut.
Ayasha
Ayasha
“Makasih banyak ya pak.”
Sebelum masuk ke dalam rumah, Ayasha mengambil nafas panjang dan mengatur raut wajahnya.
Ia melihat pantulan wajahnya di kaca mobil di garasi rumahnya.
Ayasha
Ayasha
“Masih merah sih, tapi nggak akan ketahuan kan ya?” *Ujarnya setelah melihat pantulan wajahnya di kaca.

Makan Malam

° • ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ • °
____________________
NovelToon
Ayasha sekali lagi memperhatikan mimik wajahnya di kaca jendela mobil agar tidak ketahuan oleh orang rumahnya.
Setelah mentalnya siap, gadis itu masuk ke dalam rumah.
Ia disambut oleh Kiiro, kucing peliharaan kesayangannya, yang langsung lompat ke dalam pelukannya begitu namanya dipanggil.
NovelToon
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Anak bunda sudah pulang?”
Sapa Julia Sherman, ibunda Ayasha, setelah mengetahui anak gadisnya pulang ke rumah.
Ayasha meraih tangan ibunda dan menyalaminya lalu mencium kening bunda, seperti hari-hari biasanya.
Ayasha
Ayasha
“Bunda lagi apa? Udah makan?” *Tanya Ayasha seraya memeluk pundak Julia manja.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Lagi nunggu kamu dan ayah pulang. Sudah dong, kamu pikir ini jam berapa bunda belum makan?”
Ayasha melirik jam dinding yang bertengger manis di tembok tepat di atas rak televisi, jarum jam menunjukkan pukul delapan malam.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Kamu pulang sendiri?” *Tanya bunda yang melirik ke arah pintu masuk.
Julia terheran karena biasanya kekasih anaknya itu selalu mengikutinya dari belakang jika pacarnya ini pulang larut malam dan akan memohon maaf padanya.
Deg!
Perasaan Ayasha kembali campur aduk, air mata mulai menggenang lagi di pelupuk matanya.
Ia beberapa kali menarik nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan bundanya.
Ayasha
Ayasha
“Nggak Bun, dia sibuk.” *Ayasha berusaha memberikan senyum terbaiknya.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Baiklah tidak akan bunda tanya lagi,” *Ujarnya yang seakan tahu bahwa hubungan dua sejoli ini sedang tidak baik-baik saja.
Tak selang berapa lama ayah Ayasha, Adam Sherman, pulang dari kantor.
Sama dengan bunda, Ayasha menyalami tangan ayahnya begitu beliau masuk.
Ayasha
Ayasha
“Kayaknya kita makan bertiga aja nih, Yah.”
Adam (Ayah)
Adam (Ayah)
“Loh memang bunda kamu nggak ikut makan malam?” *Tanya ayahnya heran.
Nevan
Nevan
“Diet tuh bunda.” *Ujar Nevan Derek Sherman, adik Ayasha. Ketika ia baru keluar dari kamarnya.
Adam (Ayah)
Adam (Ayah)
“Nggak boleh diet! Ayo makan!” *Perintah Adam sambil menarik tangan istrinya ke meja makan.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Aku nggak diet mas, tadi sore udah makan!” *Bela Julia pada dirinya.
Nevan
Nevan
“Tapi aku nggak lihat bunda makan tuh, aku kan pulang dari sore, iya kan Bi?” *Ucap Nevan yang mengajak Bi Dara, asisten rumah tangga di kediaman keluarga Sherman membenarkan ucapannya.
Bi Dara hanya mesam mesem menanggapi pertanyaan yang dilontarkan padanya.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Tuh kan Bibi aja nggak jawab, berarti udah makan.” *Julia masih kekeh berusaha untuk tidak makan malam.
Ayasha
Ayasha
“Bibi 'kan cuma senyum nggak bilang udah, Bun.” *Ayasha mengambil piring di hadapan Julia dan menyendokkan nasi di atasnya.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Tapi bibi juga 'kan nggak bilang belum makan...”
Karena mata suaminya sudah melotot, mau tidak mau Julia ikut makan lagi bersama anak-anak dan suaminya.
Julia (Bunda)
Julia (Bunda)
“Aduuhh, bunda begah deh,”
“Selamat makan!” Ucap Ayasha dan Nevan berbarengan tak mengindahkan protes Julia.
Dan Adam sebagai kepala keluarga memimpin doa bersama yang menandakan dimulainya acara makan malam keluarga itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!