Ini cerita mengenai anak Davide dan Mira (Nicholas Theo Florian) juga anak dari Kaylie dan Damian (Drowny Ava Florian)
Kyaa !!! Nicholas !!
Dia tampan sekali !! Dia akan jadi milikku !!
Enak saja !!! Dia milikku !!!
Nicholas aku ingin berfoto denganmu !!
Minta tanda tangan !!
Begitulah teriakan para penggemar perempuan saat, mereka melihat artis atau model idola mereka, Nicholas Theo Florian.
Sosok lelaki tinggi, gagah, dengan hidung mancung, mata berwarna biru cerah itu terlihat dengan beberapa pengawalnya, berjalan di atas karpet merah, melewati beberapa penggemar perempuan yang begitu menggilainya. Ini bukan pertama kalinya, dan ini bukan sesuatu yang biasa karena hampir setiap dia mau keluar rumah pasti ada saja yang menggerubunginya.
Lumrah saja, Nicholas tidak hanya model, dirinya juga aktor, dan sekaligus penyanyi dengan suara yang cukup merdu, ya meskipun menjadi penyanyi bukan bidangnya, Nicholas hanya menyanyikan beberapa lagu dari penyanyi lainnya. Selebihnya dia fokus pada model dan aktor saja.
Wajah tampan, dan sejuta prestasi membuat Nicholas begitu digilai para kaum hawa, selain itu juga tidak pernah ada berita miring mengenai Nicholas sehingga membuat namanya dianggap bersih dan tidak pernah melakukan kontroversi apapun. Sehingga siapapun akan menilai Nicholas sebagai sosok yang baik dan sopan, bahkan dirinya selalu bertingkah ramah dan sopan.
Ya, itu di depan kamera, di belakang ?? Entahlah, siapa yang akan tahu.
“Astaga, akhirnya kita melewati mereka.” Ujar Nicholas setelah sampai ke dalam gedung.
“Anda, baik-baik saja Tuan ??”
“Hmm...” Jawaban Nicholas terlihat diam, dan kesal, membuat para bodyguard nya menoleh ke arah tuan mereka.
“Ada apa tuan ??”
“Ada debu di pakaianku, Menyebalkan sekali !! Debu sialan ini, malah mengotori pakaianku yang mahal !!” Ujar Nicholas merubah nada bicara dan ekspresinya.
“Hah ?? Tapi Tuan kami tidak menemukan debu apapun, dan pakaian anda juga masih rapi ?? Sudahlah, debu sekecil itu tidak akan mengganggu wajah tampan anda.” Ujar salah satu bodyguard yang sudah lama selalu bersama dengan Nicholas, dia tahu kebiasaan dan perilaku Nicholas.
“Padahal malam ini, aku ingin tampil sempurna !! Siapkan jas dan kemeja yang sudah aku sediakan, debu itu hanya akan mengganggu penampilan sempurnaku !!” Ujar Nicholas dengan sombong, membuat para bodyguardnya memandang datar. Sebenarnya sudah biasa mereka melihat tingkah angkuh dan sombong majikannya itu.
“Hah... Astaga... Tuan, tidak perlu terlalu repot. Lagipula, para wartawan tidak mungkin akan menyorot debu kecil di-” Perkataan dari bodyguardnya berhenti, saat menyadari Nicholas memberikan tatapan tajam, dan tampak sinis. Lelaki itu mengusap wajahnya dengan kasar, dia tahu jika Nicholas paling tidak suka jika ucapannya di bantah atau di tentang oleh siapapun.
“Baiklah tuan, aku akan mencari ruang ganti untuk anda.” Ujarnya dengan pasrah.
“Cepatlah, jangan sampai aku terlambat !!”
Kenapa aku harus bekerja pada atasan seperti ini.. Batin lelaki bernama Axl itu merana, saat atasannya terlihat sangat arogan, angkuh, dan terlihat keras kepala.
...
“Lumayanlah, tidak seburuk kemarin. Lagipula pesta kemarin, lebih mirip pesta rakyat jelata daripada pesta para selebritis.” Celetuk Nicholas mengamati seluruh dekorasi dari pesta yang terjadi.
Yah, beruntung saja pesta kali ini, dengan dekorasi lebih baik, karena Axl sudah lelah mendengarkan kesombongan dan keangkuhan atasannya yang terus meremehkan pesta dan dekorasi kemarin, tuannya mengomel, dan terlihat sangat tidak menyukai, bahkan cenderung ingin pulang lebih awal.
Langkah Nicholas, serta wajahnya terlihat menelusuri beberapa dekorasi dan melihat sekeliling, hingga matanya Nicholas memandang tajam ke arah depan, langkah kakinya berhenti di sana, Axl memandang bingung, tapi kemudian dirinya melihat ke arah depan, dan barulah menyadari kenapa tuannya memandang tajam ke arah depan.
Di sana, berdiri Carter Cath, yang merupakan saingan model dari Nicholas, musuh bebuyutan adalah julukan yang tepat bagi kedua orang itu. Nicholas tidak mengerti, padahal dirinya jauh lebih hebat dan unggul daripada Carter, tapi tetap saja. Di hadapan media, keduanya sama-sama hebat.
Nicholas adalah sosok angkuh, yang sedikitpun tidak mau di tandingi oleh siapapun, jadilah kehadiran Carter hanya akan menghalanginya menjadi yang pertama, karena itu Nicholas sangat tidak suka dan membenci Carter. Sebaliknya Carter merasa sangat iri kepada kepopuleran yang dimiliki oleh Nicholas. Jadilah keduanya membenci satu sama lain.
Nicholas berdecih kecil, dia kemudian membalik badannya, dan tanpa menyadari dari arah berlawanan terdapat perempuan yang membawa minuman. Saat Nicholas membalik badan, wanita itu terkejut karena dirinya karena tidak menyadari dirinya begitu dekat dengan Nicholas, hingga minuman tumpah di pakaian Nicholas. Beruntung pesta itu cukup ricuh, jadilah tidak ada yang menyadari tragedi itu sama sekali. Hanya Nicholas, perempuan itu, dan para bodyguard Nicholas saja yang mengetahuinya.
“Ma..maafkan aku..” Ujar Wanita itu dengan tidak enak, Nicholas memandang pakaiannya yang basah, ditambah yang di bawa wanita itu bukanlah air putih biasa, melainkan minuman anggur, tentu saja pakaiannya menjadi basah dan kotor. Tapi Nicholas tidak mau membuat kekacauan, dia hanya berdiam, tapi tatapannya terlihat sangat marah kepada wanita di depannya.
Nicholas mendekati wanita itu, dan kemudian berbisik dengan lembut, tapi penuh dengan nada penekanan.
“Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja.. Kau tidak tahu, seberapa mahal pakaianku..” Bisik Nicholas dengan nada yang angkuh dan marah di sana, membuat wanita itu semakin ketakutan.
Nicholas mengamati wajah wanita itu, cantik dan lucu. Nicholas menyeringai licik di sana, dia kemudian kembali berbisik.
“Aku akan melepaskanmu, jika kau melakukan apa yang aku perintahkan.”
Tapi bukannya takut, atau mengiyakan, wanita itu mencoba berbicara kembali kepada Nicholas.
“Tuan, jika anda ingin meminta uang ganti, anda bisa berbicara dengan suami saya. Dan maaf, saya sudah menikah, jadi sebaiknya anda jangan terlalu dekat dengan saya. Sekali lagi, maafkan saya.” Ujarnya tanpa mengurangi rasa sopan, Nicholas mengamati wanita itu dengan tatapan tajam, tapi batinnya terkekeh licik di sana.
Nicholas memundurkan langkahnya, memandang wanita yang memberikan tatapan kepadanya, Nicholas hanya mengangkat alisnya seakan tidak peduli.
Nicholas mengamati dress yang di pakai oleh wanita itu, pasti wanita bukan wanita biasa, apalagi dress itu cukup mahal, tapi Nicholas tidak menginginkan uang.
Nicholas sudah terlalu kaya, dia lebih tertarik dengan wajah dan tubuh indah wanita itu, tidak peduli fakta jika wanita itu adalah wanita bersuami, dia hanya perlu mencari tahu siapa suami dari wanita cantik itu.
“Kau tahu.. Aku tidak peduli dengan statusmu, tapi.. Aku akan membuatmu membayarku, apapun caranya.” Ujar Nicholas menyeringai licik, kemudian berlalu dari sana, sementara wanita itu memandang aneh dan bingung.
Padahal dirinya sudah mengatakan, akan memberikan uang ganti, jika dia berbicara kepada suaminya, tapi kenapa lelaki itu berkata dia harus membayarnya ?? Wanita itu hanya mengangkat bahunya acuh saja, tidak memperdulikan lelaki yang dia anggap aneh itu.
“Lebih baik aku kembali, sebelum Carter memarahiku.” Ujar wanita itu memandang ke arah suaminya yang sedari tadi di kerubungi oleh para wartawan, dan beberapa artis lainnya, yang merupakan teman dari suaminya itu.
“Wanita sialan itu, malah merusak penampilanku, dia harus membayarku !!” Ujar Nicholas kepada dirinya sendiri di depan cermin, tentu saja dengan penampilan buruk seperti itu, Nicholas enggan keluar dari ruangannya atau bahkan sekedar untuk berkumpul dengan teman-temannya.
Harga dirinya akan jatuh, jika dia datang dengan minuman tumpah di pakaian dan jas hitamnya itu, bisa-bisa Carter malah menertawakannya !! Sialan memang !!
Axl yang tadi di berikan perintah oleh atasannya mengambil minuman, kemudian datang membawa gelas dengan minuman yang diinginkan atasannya itu.
“Tuan, ini minuman yang anda pesan.” Ujar Axl berbicara kepada Nicholas.
Lelaki itu menerima gelas itu sembari menyeringai licik, dia kemudian meraih dari sakunya sebuah obat dalam plastik bening. Axl tidak bodoh, dia tahu seperti apa kelakuan dari atasannya, segera dia membulatkan matanya.
“Tuan.. Apa anda yakin.. ??”
“Tentu saja, wanita itu harus membayarku dengan apapun caranya !!” Ujar Nicholas menyeringai licik, melihat minuman itu sudah bercampur dengan obat yang dia masukkan ke dalamnya.
“Tapi tuan.. Dia adalah wanita yang sudah memiliki suami, dan lagi.. Dia istri dari Carter..”
“Eh.. ?? Istri dari Carter.. Carter Cath ??”
“Iya tuan..” Axl berharap bosnya akan memikirkan ulang mengenai apa yang akan dia lakukan, tapi sayang seribu sayang. Tidak ada yang bisa mengalahkan keras kepala dan sisi nekad dari Nicholas, lelaki itu malah memanfaatkan situasi ini.
“Bagus, aku bisa menyingkirkan Carter dari dunia model, sekaligus merusak rumah tangga mereka.” Ujar Nicholas dengan penuh rasa bangga dan puas, Axl menepuk keningnya sendiri mendengarkan perkataan atasannya.
Tidak heran, Nicholas tumbuh dalam keluarga Mafia, sudah pasti segala cara untuk menyingkirkan saingannya dengan cara yang licik dan curang, anehnya tidak ada satu berita atau media yang berani menulis berita miring mengenai Nicholas. Dan pasti itu adalah pekerjaan atau bantuan dari Drowny, adik Nicholas yang merupakan bos mafia yang cukup berbahaya dan memiliki kedudukan penting.
Karena itu, Axl tidak terkejut dengan rencana, atau obat yang dimiliki oleh Nicholas, sudah pasti itu juga karena bantuan dari adiknya sendiri.
Nicholas menyerahkan minuman yang sudah bercampur dengan obat perangsang, kemudian memberikan tugas kepada Axl.
“Kau sudah tahu, bukan apa yang harus kau lakukan.” Ujar Nicholas mengangkat satu alisnya, Axl menghela nafasnya berat.
“Tentu saja Tuan...” Ujar Axl dengan berat.
...
Sebagai bodyguard yang juga tinggal dan memiliki misi dengan keluarga mafia, Axl juga bukan seseorang yang sembarangan. Dia juga merupakan orang kepercayaan dari Drowny untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku kakaknya. Drowny tahu seberapa nekad dan gila Nicholas, bahkan sampai meminta bantuan dari Axl untuk menjaganya. Astaga, bahkan adiknya sendiri saja tidak bisa mempercayai Nicholas, kakaknya, apalagi Axl.
Semoga saja, Drowny tidak marah, karena Axl membantu Nicholas dalam rencana gilanya itu.
Dengan penuh kehati-hatian, Axl mengendap-endap tanpa dicurigai oleh siapapun, hingga dirinya memandang ke arah wanita yang menumpahkan minuman ke pakaian Nicholas, wanita itu Ashana Cherryl Cath.
Ashana sedang bersama dengan Carter, memang keduanya terlihat bersampingan mesra, tapi Axl bisa melihat perbedaan antara rumah tangga yang benar-benar saling mencintai dan tidak, bahkan beberapa kali ada tatapan berbeda satu sama lain, saat Ashana dan Carter bertatapan. Tapi itu bukan urusan Axl. Dia memang bisa melihat perasaan seseorang dari pancaran mata, tapi selagi bukan urusannya, maka Axl bodoh amat. Yang dia lakukan hanyalah perintah atasan saja.
Secara diam-diam juga, Axl melirik ke arah Ashana yang sibuk berbicara dengan teman-temannya sendiri, dan Carter juga sibuk sendiri. Tidak ada wartawan atau media yang melihat kedua pasangan itu, Axl menyeringai ini adalah kesempatan emas baginya. Axl meraih nampan di dekatnya, menaruh gelas minumannya di atas nampan, mendekati ke arah Ashana yang asyik mengobrol.
Axl dengan kelihaiannya secara sengaja menabrak Ashana, sehingga minuman di gelas wanita itu tumpah ke bawah. Tapi tidak ada yang mengetahui kesengajaan Axl dan bahkan untuk mendukung aktingnya, Axl sengaja menundukkan kepalanya seakan merasa bersalah.
“M...maafkan aku.. Aku benar-benar tidak sengaja Nyonya..” Ujar Axl menundukkan kepalanya, dengan nada tidak enak.
Adegan itu membuat beberapa orang menatap ke arah mereka, dan pandangan berpusat kepada mereka. Tapi Axl cerdik, sebelum dia memperlihat diri, dia sengaja menggunakan topi untuk menutupi identitas wajahnya, tentu saja Carter akan mengenalinya sebagai bodyguard dari Nicholas jika tidak.
“Tidak apa.. Aku masih bisa mengambil minuman lagi.” Ujar Ashana dengan tidak enak. Sementara Carter sendiri memandang ke arah Axl dengan curiga, tapi Axl tetap pada aktingnya.
“Ah, kebetulan aku membawa minuman yang sama, anda bisa mengambilnya.” Ujar Axl menyerahkan minuman itu di atas nampan kepada Ashana.
“Apa kau yakin tidak apa ??” Tanya Ashana dengan ragu-ragu.
Axl mengangguk, “Sebagai bentuk permintaan maafku pada anda.”
Ashana menerima minuman itu sembari tersenyum, “Baiklah, terima kasih banyak.”
Axl kemudian berpamitan undur diri, tapi sebelum dirinya benar-benar pergi, ada beberapa perempuan datang dengan ekspresi gelisah dan bingung, ada ekspresi kecewa mereka dan sedikit kesal.
“Padahal aku melihat dia disini.”
“Aku tahu, dia pasti bersembunyi.”
“Benar..”
Ashana dan beberapa orang di sana kemudian merasa bingung dengan kehadiran ketiga wanita itu, dia kemudian bertanya.
“Err.. Maaf mengganggu pembicaraan kalian, tapi.. Apa kalian mencari seseorang ??” Ashana bertanya dengan sopan.
“Ah, iya.. Kami mencari model favorit kami.. Nicholas !! Nicholas Theo Florian, dimana dia ?!” Ujar satu perempuan dengan gelisah.
“Dia pasti ada disini, aku melihat paparazi menangkap basah dia datang kemari !!” Lanjut wanita itu dengan senang.
Beberapa orang terkejut, dan ada beberapa yang senang, tapi ada orang yang tidak senang. Salah satunya adalah Carter, mendengar nama Nicholas malah di elu-elukan di depannya, dan bahkan para penggemar Nicholas tidak sedikitpun tertarik padanya, atau menyukainya. Axl yang mendengarkan nama Nicholas di elu-elukan membatin dalam hatinya.
Tuan Nicholas pasti akan muncul dalam hitungan 3, 2, 1 Batin Axl sambil menolehkan kepalanya dan benar saja, entah bagaimana caranya..
Nicholas sudah muncul dengan pakaian baru, yang rapi, dan tampan gagah. Sepertinya dia sudah menyiapkan diri, agar bisa tampil dengan sempurna. Nicholas melirik ke arah Axl, dan anak buahnya itu mengangguk, seakan tahu jika Nicholas sedang mempertanyakan rencananya. Nicholas tersenyum licik, dia senang rencananya berjalan dengan baik.
Dia sengaja muncul, setelah Ashana mendapatkan minuman itu, agar dia bisa dengan mudah menjebak wanita itu. Tidak mungkin, dia akan menyuruh Axl untuk membawa wanita itu ke kamar yang sudah dia siapkan.
Setelah kemunculan Nicholas, ketiga wanita itu berteriak, dan mencoba mendekati Nicholas, tapi ada beberapa anak buah Nicholas yang ikut menjaga lelaki itu. Sebenarnya memang ini adalah pesta para artis, tapi beberapa penggemar bisa masuk, apalagi jika penggemar yang berasal dari kaum atas, mereka bisa membayar tiket dengan harga 10 kali lipat, demi bertemu idola mereka.
“Kyaa !! Nicholas !!!”
“Aku ingin berfoto denganmu !!”
“Tentu saja setelah ini ya..” Ujar Nicholas dengan senyum ramahnya dan nadanya yang sangat bersahabat.
Ashana menatap dengan tatapan terkejut melihat kehadiran Nicholas, dia ingat itu adalah lelaki yang dia tabrak tadi, dan menumpahkan minuman di pakaiannya.
Nicholas sendiri sempat melirik ke arah Ashana sembari menyeringai kecil, lalu melirik ke arah Carter dengan tatapan angkuhnya, sembari tersenyum merendahkan ke arah musuh bebuyutannya itu. Sepertinya malam ini, pesta akan menjadi semakin panjang.
Nicholas sendiri sibuk, menemui dan berfoto bersama para penggemarnya, lalu mengumpul dengan teman-temannya dan berbicara satu sama lain, kebetulan teman artis milik Nicholas dengan Carter hampir sama. Jadilah mereka berdiri berbicara satu sama lain, kecuali Carter dan Nicholas, hampir setiap menit memberikan tatapan saling membunuh satu sama lain.
Lalu Nicholas melirik ke arah Ashana yang memandangnya dengan gugup dan was-was. Dia tidak pernah menduga, sosok yang dia tabrak adalah saingan besar suaminya. Nicholas sembari memberikan senyuman miringnya saat memandang Ashana, dan itu membuat Carter kesal.
“Bisakah anda berhenti memandang ke arah istri saya, Tuan Nicholas yang terhormat.” Celetuk Carter dengan sopan tapi nadanya ketus dan tajam, sementara Nicholas terkekeh pelan.
“Well, jika kau tidak suka istrimu dilihat oleh orang, kenapa tidak kau simpan saja dia di dalam lemari. Lagipula aku memiliki mata, tentu saja aku melihat.” Ujar Nicholas dengan santainya, tanpa memperdulikan Carter yang kesal dengannya.
“Sudahlah.. Kenapa kalian selalu bertengkar satu sama lain..” Ujar Gen, yang juga sahabat dekat Nicholas tapi dia juga teman Carter. Gen tidak pernah berfikir jika Carter dan Nicholas akan bersifat seperti musuh bebuyutan.
“Well, bukan salahku.” Ujar Nicholas dengan acuh dan tidak peduli.
“Aku hanya khawatir seseorang mencoba merebut istriku.” Sindir Carter saat menangkap Nicholas beberapa kali melirik ke arah istrinya.
“Ahh, aku tidak serendah itu untuk merebut istri seseorang.” Ujar Nicholas menanggapi ucapan ketus dari Carter.
Beberapa bodyguard dari Nicholas yang mendengarkan perkataan atasannya hanya memutar mata mereka malas. Padahal sudah jelas, atasannya memiliki rencana licik, dan dia sengaja mengelak perkataan Carter. Tapi tidak mungkin Nicholas akan berkata jujur dan mengakui dirinya sendiri, kesombongan dalam diri Nicholas yang pasti enggan untuk mengakui semuanya.
“Tapi... Jika sampai, istrimu terpikat kepada orang lain, itu tandanya.. Kau tidak becus dalam menjadi sosok suami.” Lanjut Nicholas dengan tersenyum merendahkan.
“Kau siala-”
“Dude calm down.. Banyak kamera dan wartawan disini.” Teman Carter mengingatkan, agar lelaki itu tidak terpancing emosi dari perkataan Nicholas yang sepertinya sengaja membuat Carter marah, dan tentu saja tujuan Nicholas sudah jelas. Apalagi banyak kamera dan media yang mungkin sedang ada disana, dan pasti mereka akan datang jika terjadi kericuhan.
Anehnya, Ashana tidak berkutik apapun, bahkan untuk menenangkan suaminya. Dia hanya bisa terdiam sedari tadi, merasa tidak nyaman apalagi dengan tatapan dan lirikan dari Nicholas. Mungkinkah lelaki itu masih sangat marah kepadanya ?? Dan, apakah Ashana bisa mengatakan dengan gamblang kepada suaminya, jika dia tadi menabrak dan menumpahkan minuman kepada Nicholas ?? Bisa-bisa suasana akan semakin ricuh dan berantakan.
Ashana kemudian meminum minuman di gelasnya untuk menenangkan dirinya sendiri, dan itu membuat Nicholas menyeringai dalam hatinya, otaknya memulai rencana yang sudah dia buat. Dia kemudian menunggu sampai reaksi obat dari minuman itu bekerja.
“Ah iya.. Carter, tadi Stella mencarimu.” Ujar Gen mengingat sosok perempuan bernama Stella, yang juga merupakan artis, tapi sayang Stella tidak terkenal seperti Nicholas atau Carter dalam dunia media.
Jadi j*l*ng itu juga mengejar Carter.. Hmm, biar saja Carter bersama j*l*ng itu, aku akan menikmati malam bersama Ashana~ Batin Nicholas saat mendengar nama Stella dalam pembicaraan Gen tadi.
Nicholas tidak bodoh, dia tahu siapa itu Stella, malangnya wanita itu tidak memiliki nama apapun. Bahkan untuk menjadi model juga kurang cocok, menjadi penyanyi suaranya tidak bagus, bodynya bahkan kalah dengan Ashana. Menurut Nicholas, saat pertama bertemu dengan Ashana, Nicholas menduga wanita itu adalah model cantik dan ternama, sayangnya.. Ashana bukanlah sosok model atau artis, jika saja para sutradara melihat Ashana, mereka tidak akan ragu untuk memilih wanita itu memainkan film mereka.
“Baiklah, aku akan menemuinya.” Ujar Carter, raut wajah Ashana sedikit berubah saat itu, dan yang melihat perubahan ekspresi Ashana hanyalah Nicholas. Bahkan Carter sendiri tidak menyadarinya, Nicholas yakin jika Carter tidak bisa menjadi suami yang baik.
Jadilah Nicholas akan dengan senang hati, meraih istri rivalnya itu untuk dirinya, bodoh amat dengan perkataannya sebelumnya mengenai dirinya yang tidak serendah itu mencuri istri orang lain. Toh seorang pencuri tidak akan mungkin mengakui dirinya mencuri, bukan ??
Ashana meminum minuman itu sampai habis, tapi reaksi dari obat tidak akan langsung bekerja. Karena Nicholas yakin, jika obat langsung bekerja, sama saja dia memberikan kesempatan bagi Carter untuk menikmati tubuh istrinya sendiri. Karena Carter sedari tadi berada di sebelah Ashana. Setelah meminum minumannya, kemudian Ashana berpamitan.
“Aku ke kamar mandi sebentar..”
Ahhh~ semuanya berjalan sesuai rencanaku !! Batin Nicholas kegirangan, entah bagaimana Ashana malah berpamitan ke kamar mandi setelah meminum minuman yang bercampur obat itu. Dan tentu saja itu menjadi suatu kesempatan emas bagi Nicholas.
...
Ashana awalnya ke kamar mandi untuk menghindari Nicholas yang terus memberikan tatapan dan lirikan kepadanya, tapi entah kenapa.. Kini tubuhnya merasa aneh, rasanya ada panas mulai muncul dari dalam dirinya, kakinya terasa lemas dan dirinya merasa kekurangan oksigen. Nafasnya terengah-engah, apakah ada yang salah ??
Saat Ashana menatap ke arah cermin di depan wastafel, dirinya melihat ke arah wajahnya yang memerah. Padahal dirinya tidak mabuk, dirinya semakin lemah, kakinya mulai tak berdaya untuk berdiri atau mengangkat tubuhnya sendiri.
“Butuh bantuan, cantik ??”
Ashana membalik badan secara perlahan, dan terkejut melihat Nicholas berada di belakangnya menyeringai licik, wanita itu terkejut dan bingung.
“Ba..bagaimana.. Kau..kau bisa masuk kemari.. Ini.. Ini toilet perempuan ?!”
“Sshhh.. Santai saja, aku melihat kau begitu lemas, jadi aku membantumu.”
“Ti..tidak perlu..”
“Dan aku tidak menerima penolakan.” Ujar Nicholas menyeringai licik.
“H-hey.. Apa yang kau- Hey turunkan aku !!” Ashana terkejut bukan main, saat Nicholas menggendongnya ala bridal, dan karena efek obat perangsang, membuat tubuh Ashana lemas, dan terasa panas.
Obat itu tidak langsung menyerang tubuh, tapi secara perlahan memberikan efek lemas, dan lama-kelamaan akan ada efek panas di sekujur tubuhnya. Dan tentu saja, Nicholas tidak akan menunggu lama. Dia akan langsung membawa wanita cantik itu ke dalam kamar.
“Ssttt.. Tenang.. Ini akan menjadi malam yang menyenangkan.” Ujar Nicholas berbisik lembut.
Segera saja dirinya perlahan membawa Ashana pergi dari sana. Dan tentu saja, tidak ada yang mengetahui mereka, karena Nicholas sudah mempersiapkan semuanya. Dan sudah ada ribuan penjaga yang mengurus kamar yang di pesan oleh Nicholas, bahkan saat menyewa kamar, Nicholas menggunakan nama samaran dan bukan namanya sendiri.
Jadilah, tidak akan ada yang curiga, dan tidak akan ada masalah baginya mencuri istri orang lain.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!