NovelToon NovelToon

Dia Yang Kusebut Dalam Doa

Di Meja Makan

Ikhlas merelakan perasaan yang lama terpendam pada Sea, Rasi mulai berdamai dengan keadaan pun dirinya. Ia bertekad akan menyayangi Sea sebagaimana dia adalah kakak iparnya. Mudah? Jelas tidak, terlebih ketika kehadiran Sea yang akan terus menghantui diri Rasi
Pagi ini, setelah meninggalnya Saphan, papa Rasi, pria itu sarapan berdua dengan Yeti, sang mama
Mama Yeti
Mama Yeti
Hari ini ada kegiatan ke mana saja, Sayang?
Rasi
Rasi
(Menghentikan kegiatan mengunyah lantas melihat ke arah sang mama yang duduk berseberangan dengannya) Mau ke konveksi sama ada janji dengan klien, Ma
Mama Yeti
Mama Yeti
Janji di toko atau di luar, Sayang?
Rasi
Rasi
Di toko, Ma. Ada bahan yang diminta klien dan baru datang kemarin. Jadi, hari ini baru bisa diambil. Mama sendiri mau ke mana? Biar Rasi antar dulu
Mama Yeti
Mama Yeti
Mama mau ke rumah Mas Nolan, tapi nanti Mama diantar sopir saja. Mama baru selesai merajut switer untuk An
Rasi
Rasi
Ah, aku titip mainan yang aku beli kemarin untuk An, ya, Ma. Mainannya edukatif, kok, nggak bakal bikin Sea naik darah
Mama Yeti
Mama Yeti
Kenapa kamu nggak ikut saja dengan Mama ke sana. Atau kamu nanti bisa mampir ke rumah Mas Nolan kalau pekerjaan sudah selesai
Rasi
Rasi
Rasi sibuk banget hari ini, Ma. Ada temen lama juga ngajak ngopi. Kapan-kapan saja aku main ke rumah Mas Nolan
Yeti mengangguk-angguk, wanita itu lantas memeriksa ponsel yang bergetar di atas meja. Segera Yeti periksa ponsel untuk tahu siapa yang menghubunginya. Ternyata Sea, sang menantu yang mengirimi Yeti pesan. Sea mengirimkan foto An yang baru bangun tidur
NovelToon
Mama Yeti
Mama Yeti
Ras, liat ponakan kamu. Gayanya udah kayak orang gede saja
Rasi
Rasi
(Mengambil ponsel dari tangan Yeti, lalu memandangi foto An dalam layar ponsel) Emang boleh segemes ini, An? Pengen gue gigit itu pipi
Rasi
Rasi
Kirim ke aku, Ma. Mau aku jadiin story
Yeti pun mengirimkan foto An pada Rasi. Rasi segera mengunggah foto keponakannya itu di media sosialnya dengan keterangan "too cute not to share"
Tak lama, ponsel Rasi menerima pesan baru. Pesan yang datang dari Sea
Sea
Sea
Heh, post foto An nggak izin dulu sama aku.
Rasi
Rasi
Kamu siapa?
Sea
Sea
Rasiii, ih. Aku kakak ipar kamu, mommy dari keponakan kesayangan kamu itu
Rasi
Rasi
Kok aku lupa, ya
Sea
Sea
Iiih Rasi nyebelin, awas kalau nanti ketemu
Rasi tak membalas lagi pesan dari Sea. Ia terlalu takut hatinya rapuh untuk melanjutkan mencintai kakak iparnya sendiri.

Janji Bertemu Di Kedai Kopi

Rasi paling suka mendatangi toko kain yang ada di Pasar Mayestik. Entah dia paling rajin datang ke tokonya yang itu daripada ke toko yang ada di beberapa mall. Menunggu tiga puluh menit, klien yang Rasi tunggu tiba
Rasi
Rasi
Lima belas menit nggak dateng juga, gue tinggal lo, Ar
Aro
Aro
Anak-anak gue minta ikut, Ras. Jadinya gue alihkan dulu perhatiannya. Bahan yang gue minta udah disiapin, kan?
Rasi
Rasi
Dari tadi udah dipak, tinggal angkut. Atau mau diperiksa lagi?
Aro
Aro
Nggak usah, percaya gue sama lo. Eh, jadi ikut, kan, ke kedai kopi sodara gue? Lagi launching produk barunya, loh
Rasi
Rasi
Jam tiga, kan? Nanti gue ke sana, Nando juga ngajakin.
Aro
Aro
Ok, gue langsung balik. Biar bisa langsung eksekusi kainnya.
Mengerjakan beberapa hal di toko, Rasi pergi dari tempat itu menuju konveksi yang berada di Tangerang. Dia di sana tidak lama, hanya menyapa para karyawan dan membaca laporan dari orang kepercayaannya. Tiba lagi di Jakarta, Rasi mengunjungi makam papanya. Dia pandangi pusara sang papa tanpa patahan kata. Sedang dalam keadaan seperti itu, ponsel Rasi berdering. Pria itu memilih meninggalkan pemakaman dan masuk ke mobil menjawab telepon dari Nando, kawan lamanya
Rasi
Rasi
Hallo, Nan, kenapa?
Nando
Nando
Jadi, nggak? gue nunggu di lokasi aja, ya
Rasi
Rasi
Share aja lokasinya. Gue langsung jalan sekarang (Bicara sambil melihat arloji di pergelangan tangan)
Nando
Nando
Ok, gue baru sampe, nih. Lo jangan lama-lama, ya
Rasi
Rasi
Kangen banget, lo, sama gue? nggak sabaran banget
Nando
Nando
Udah, ah. Gue tutup, gua mau turun. Buruan pokoknya, nanti gue kenalin sama yang punya kafe, move on deh lo dari dia
Rasi
Rasi
Dia siapa? ngaco
Nando
Nando
siapa aja, cuman elo yang tau
Rasi tidak bicara lagi. Ia pandangi layar ponsel sampai menghitam kembali. Pria itu menghela napas pelan. Apakah sangat kentara perasaannya pada Sea, hingga orang-orang terdekatnya selalu bisa menyimpulkan bahwa Rasi memang suka Sea
Author
Author
Assalamu'alaikum, holla bestie akuuuu. Balik lagi di chat story aku yang ke dua di lapak ini. Chat story ini akan berisikan keseharian Ezhar Gabrian Harasi, ya. Kalian di sini juga bakal ketemu sama tokoh-tokoh di novel lain, khususnya geng Attar, Ariel, Emran dan Mahija's Family. Ada pun karakter di dalamnya hanya ilustrasi semata. Pliiis banget jangan berekspektasi apa-apa sama aku soal visual mereka, cukup nikmati jalan ceritanya dan jangan lupa komen, subscribe, kasih bintang lima sama vote kalo hari senin biar aku makin semangat dan rajin upnya

Tiba Di Kedai

Niat hati ingin mengebut agar segera sampai di kedai kopi yang hendak dituju, Rasi malah terjebak macet parah. Dengan wajah masam ia pindai kemacetan di depan, tetapi pria itu tak bisa menebak apa penyebabnya.
NovelToon
Rasi
Rasi
Perasaan belum jam pulang kerja dan sekolah, deh. Bisa macet gini, sih?
Rasi makin kesal ketika Nando kembali menghubungi dirinya. Menempelkan ponsel pada telinga, Rasi geleng-geleng mendengar protesan Nando di seberang sana
Nando
Nando
Lama banget, sih, lo kayak anak perawan. Masih di mana?
Rasi
Rasi
Macet, Nan. Nggak percayaan amat, sih, jadi orang
Nando
Nando
Gue udah abis kopi segelas ini, elo belom datang juga. Nggak asyik, lo!
Rasi
Rasi
Udah, udah. Gue angkat telpon dari Mas Nolan dulu. Bye.
Rasi mematikan sambungan telepon pada Nando, ia beralih menjawab panggilan video dari Nolan, sang kakak
Nolan
Nolan
Hallo, Ras. Mau ke mana itu?
Rasi
Rasi
Hai, Mas. Mau ketemu temen, Mas. Anjir, macet banget di jalan. Tiba-tiba gini macetnya, padahal bukan jam pulang kantor, deh
Nolan
Nolan
Hati-hati nyetirnya, Ras. Saya pikir kamu lagi nggak nyetir. Ini An cuman mau bilang makasih, kamu jangan terlalu manjain dia dengan mainan, lah.
Rasi
Rasi
Mana An-nya, kasih liat gue muka dia, Mas.
Tak lama, dalam layar tampak wajah An yang menggemaskan itu. Tak sendirian, gadis cilik itu berdua dengan Sea memenuhi layar ponsel Nolan
Sea
Sea
Makasih, ya, Om Rasi untuk mainannya. An sangat sukaaa (Sea bicara dengan suara kecil, meniru cara bercakap anak-anak tentunya)
Rasi
Rasi
Sama-sama, An yang cantik. Sehat-sehat, ya, sayangnya Om Rasi
Sea
Sea
Om Rasi main sini, An mau nunjukin anjing yang baru
Sea
Sea
NovelToon
Rasi
Rasi
Wih, dapet dari mana, tuh. Mirip anjing kamu pas SMA, itu Sea
Sea
Sea
Iya, yang pernah kamu culik, kan? Kesel kalo ingat itu
Rasi
Rasi
Dendam nggak baik tau, Sea
Rasi
Rasi
Udah dulu, ya. Mumpung bisa jalan lagi, nih. Nanti Om main ke sana, ya, An. Bye anak Cantik!
Rasi mematikan sambungan panggilan video tersebut. Ia gegas melajukan kendaraan sebelum kemacetan kembali terjadi
Tiba di tempat yang dituju, Rasi langsung masuk menemui Nando yang sedang bersama kawan-kawan mereka yang lain. Ada Emran, Ariel dan Attar
Nando
Nando
Lepek banget, tuh, rambut. Nggak nyalain AC apa, lo?
Rasi
Rasi
Nggak enak banget rasanya cuaca hari ini. Numpang mandi dulu di sini bisa kali?
Emran
Emran
Bisa, bisa. Sana ke belakang, izin sama Shaline buat ikut mandi
Rasi
Rasi
Shaline? (Mengernyit dengan mata menyipit sempurna)
Nando
Nando
Yang punya kafe ini, udah sana buruan. Keburu magrib nanti
Rasi
Rasi
Ok, gue mandi dulu. Temuin Shaline, ya?
Membawa serta ranselnya, Rasi pergi menuju dapur yang ditunjuk oleh Nando barusan. Pria itu paling tidak bisa kegerahan, ia tak suka mencium bau keringatnya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!