NovelToon NovelToon

Alluna Story

Bab 1

" Gio.."

"oh Gio.."

"Gio sayang "

teriak seorang gadis yang saat ini tengah mencari keberadaan seorang pria yang selama ini menjadi tambatan hati miliknya.

" Woi Gio!! lo dicariin sama cewek lo noh " seru Seorang pria bernama Erza sembari menunjuk ke arah gadis manis yang saat ini tengah berdiri di samping ambang pintu kelas mereka.

" Ck ..kalau lo ngomong jangan asal bacot . Dia itu bukan cewek gue , ngerti !! " sahut Gio dengan decakan tak sukanya.

Ya..dia adalah Gio sthevano william. Lelaki tampan dan juga kaya raya yang menjadi pujaan hati bagi setiap wanita di sekolah elit tersebut.

" Kenapa lo gak suka padahal dia kan terlihat cantik dan imut " ucap teman Gio yang bernama Ronald.

" Berisik !! " ketus Gio hendak beranjak dari atas tempat duduknya namun di tahan oleh sebuah tangan.

" Gio sayang...dari tadi Alluna cari - cariin lo. Ternyata sayang Gio ada di sini. Ini Alluna ada bawain brownies buatan mama , maem bareng yukk!! " ajak Alluna dengan sikap manja dan senyuman manis terukir di wajah gadis tersebut

Inilah yang Gio tidak sukai dari Alluna

Walaupun gadis itu memiliki paras cantik dan seksi , tapi Gio tak suka akan kemanjaan serta keposesifan yang gadis itu miliki kepada dirinya

" Lepas!! Gue gak suka makan - makanan manis seperti itu " sentak Gio kasar kepada Alluna.

Bukannya marah akan tepisan kasar yang Gio berikan , Alluna malah terlihat hanya terkekeh kecil saja di hadapan pemuda itu , seolah - olah gadis itu seperti sudah kebal dan terbiasa akan sikap kasar yang Gio tunjukkan kepada dirinya

Gio dan Alluna sudah melakukan sebuah pertunangan sebulan yang lalu , karena kedua keluarga mereka yang merupakan teman lama serta sekaligus rekan bisnis yang sangat erat

untuk semakin mempererat hubungan pertemanan yang mereka jalani selama ini , membuat kedua keluarga itu memutuskan agar kedua anak mereka untuk menjalani sebuah pertunangan dan berharap kedua anak milik mereka tersebut akan bisa lanjut ke jenjang sebuah pernikahan nantinya.

Alluna yang mendengar hal tersebut tentu saja merasa senang , karena gadis itu yang memang sedari awal dan sedari dulu telah menjatuhkan hati kepada pemuda tampan dan pintar bernama Gio tersebut

Tapi lain halnya dengan Gio , pria itu tentu saja membantah keras apa yang diinginkan oleh orang tuanya kepada dirinya.

Ia sama sekali tak menyukai sosok Alluna

Jangankan jatuh hati , berdekatan dengan gadis itu saja Gio tak sudi

Selain karena sikap manja dan egois yang gadis itu miliki , Gio juga tak menyukai sikap preman yang dimiliki oleh Alluna yang dimana gadis itu suka sekali merundung dan menyakiti para gadis yang berdekatan dengan Gio.

_____

" Gio ini dimakan dulu bekal buatan mama " Alluna tampak terus berusaha menyuapi Gio yang masih saja tak bergeming diam dihadapannya.

Beberapa kali bibir pria itu tampak berdecak , yang dimana menandakan bahwa pria itu sangat tidak menyukai apa yang sedang Alluna lakukan saat ini kepada dirinya.

Sedangkan disisi lain Alluna yang melihat raut wajah yang tidak mengenakan dari Gio , bukannya berhenti berusaha menyuapi , Alluna malah terlihat semakin genjar ingin menyuapi langsung pria tampan tersebut.

Dan dengan kesabaran tingkat setannya , Alluna tak pantang menyerah . Sehingga membuat Gio jadi makin merasa muak dan membenci dirinya.

Pyannkkkkk

Kotak makanan tampak berserakan dimana - mana , begitu pula dengan isi di dalfm kotak itu yang juga sudah terlihatan jatuh tak beraturan.

Dan pelakunya adalah pria tampan itu sendiri Gio Stevano William

 Tangan pria itulah yang dengan sengaja dan teganya menepis kasar makanan yang sedang dipegang oleh Alluna saat ini

Hembusan nafas panjang terdengar keluar dari bibir mungil yang Alluna milikki

Kedua kaki jenjang milik gadis itu tampak melangkah kemudian berjongkok ke arah serakan makanan yang saat ini tengah ada di hadapannya

" Tuhan...apakah sesakit ini rasanya ketika mencintai pria yang tak pernah mencintai kita balik ?"

Batin Alluna tampak menangis di dalam sana , namun tidak dengan raut wajah gadis itu

Yang masih bisa menampakkan senyum manis kepada Gio yang saat ini tengah menatap sinis dirinya

" Gio lo keterlaluan gak sih !! " bisik Erza sedikit merasa kasihan kepada Alluna yang saat ini tengah berjalan mendekat ke arah Gio berada kembali

Tanpa mau berusaha membalas ucapan Erza sahabatnya , pria itu pun terlihat diam tak bergeming seraya menatap pergerakan Alluna di depannya.

" Apa lagi yang ingin di lakukan oleh gadis manja itu , gue harap dengan kejadian ini dia bisa langsung jadi berubah benci gue "

Batin Gio tampak berharap di dalam sana , tanpa tanpa tahu bahwa sejengkal harapan yang sedang pria itu panjatkan akan berubah menjadi suatu kenyataan nantinya

" Maaf Gio....makanannya jatuh dan jadi kotor , sepertinya tangan aku gak kuat dan begitu lalai memegangnya tadi " lirih Alluna

padahal bukan gadis itu yang salah, tapi malah dirinya yang meminta maaf di hadapan Gio

Miris....hal itulah yang saat ini tengah orang - orang rasakan kepada Alluna

Gadis yang rela merendahkan diri di depan seorang Gio

Gadis yang selalu meminta maaf dan menyalahkan dirinya sendiri padahal hal itu terbukti bukanlah perbuatan dirinya sendiri.

Banyak siswa yang begitu kasiha serta kagum terhadap perjuangan cinta gadis itu terhadap oria tampan bernama Gio

Namun tak kalah banyak juga dari para orang - orang itu yang mengejek dan menghina Alluna seperti wanita tak tahu malu dan tak punya harga diri , karena gadis itu yang suka membuly serta menyakiti para gadis yang berada dekat serta berusaha mendekati seorang Gio stevano William

Padahal hal itu menurut Alluna sangatlah wajar untuk ia lakukan mengingat status dirinya dan juga Gio yang saat ini tengah bertunangan di dalam keluarga besar yang mereka berdua miliki

Alluna bukanlah sosok gadis polos dan bodoh hingga tak mengetahui tatapan memuja dan suka yang para gadis itu layangkan kepada Gio - tunangan miliknya ketika para gadis itu berusaha mendekati tunangannya tersebut

Tapi mana ada maling yang mau ngaku di dunia ini , termasuk para wanita - wanita itu yang selalu saja melemparkan kesalahan dan paying victim kepada dirinya.

Sedangkan Gio...tentu saja pria itu percaya akan apa yang ia lihat dan dengar dengan mata kepala miliknya sendiri

Pemuda itu terlalu membenci Alluna , sehingga tak mau mendengarkan penjelasan gadis muda itu yang berusaha berkata jujur membela diri

Jahat

Pria itu benar - benar jahat kepada sosok Alluna

Gio merasa sangat muak dan menginginkan agar Alluna segera pergi dan menjauhi dirinya

Dan tanpa pria itu sadari bahwa keinginannya itu akan terkabulkan oleh sang penguasa dunia dan akhirat

Yang dimana hari naas itupun terjadi kepada Alluna , dan membawa cinta yang gadis muda itu miliki jadi hilang sirna tak meninggalkan bekas setitik pun di dunia ini kepada seorang pria muda bernama Gio Stevano William

Bab 2

" Gio dimana sih " ujar Alluna mencak - mencak seorang diri di luar pagar sekolah elit miliknya

Kebiasaan dari gadis itu memang sepulang sekolah pastilah selalu menunggu Gio untuk ia tebengi , padahal nyatanya Alluna sendiri memiliki sebuah mobil serta sopir khusus yang di tugaskan oleh kedua orang tuanya di rumah untuk mengantar jemput anak gadisnya tersebut kapan pun dan dimana pun gadis itu berada.

Namun bukan Alluna namanya jika tidak bebal dan mau menuruti langsung keinginan kedua orang tuanya

Gadis itu memang sudah terlalu di manja oleh kedua orang tuanya sedari dulu , sehingga membuat sosok Alluna jadi sedikit tumbuh menjadi sosok gadis yang egois dan juga pembakang jika keinginan hatinya tak dituruti oleh siapapun di dunia ini.

" Eh! Erza tunggu ...." teriak Alluna ketika melihat salah satu teman baik Gio tak sengaja terlihat melintas di hadapannya menggunakan motor sport hitam.

" Ada apa Lun...mau nebeng ? " tanya Erza asal

" Ye..nggaklah..aku mau nanya si Gio mana , kok semua anak pada udah kelihatan pulang dia belum kelihatan sih. Udah dari tadi aku nungguin disini, lihat sampai kesemutan nich kaki " ucap Alluna yang membuat Gio jadi terlihat menggaruk tengkuk miliknya yang tak gatal di belakang sana.

" Itu...gimana bilangnya ya.." ragu Erza . Ingin berkata jujur ntar yang ada gadis di depannya itu jadi berubah ngreog kesurupan lagi.

Emang susah kalau jadi orang keliwat tampan dimana - mana selalu di kejar cewek

" Yeh..nie anak di tanya bukannya ngejawab malah garuk - garuk kayak monyet. Tahu gak sih, Gionya kemana ? " tanya Alluna kembali yang tampak mencak - mencak kesal di depan sana.

" Itu...Gio udah pulang kok" Erza tampak bersuara lagi , tapi jawaban pria itu terlihat belum bisa membuat Alluna jadi merasa terpuaskan

" Kalau udah pulang , terus Gio nya kemana Erza. Hello...tolong jangan muter - muter dech kayak komedi putar " ketus Alluna kembali yang sudah terlihat tampak greget ingin mencekik mati pria lemot didepannya.

" Bukankah itu Gio " sebuah suara tampak terdengar lewat di kedua daun telinga yang Alluna miliki , yang dimana hal itu membuat gadis itu jadi langsung menoleh dan mengalihkan atensi milik Alluna yang sebelumnya tampak tertuju ke arah Erza.

" Mampus!! Ngereog kesurupan dah entar ini " batin Erza tampak mencak - mencak di dalam sana tatkala melihat Gio yang sedang membonceng mesra seorang gadis di atas motor sport merah miliknya.

Deg

Nyessss

sakit!!

Sangat sakit...

Bahkan rasa sakit ini yang saat ini gadis itu rasakan sampai membuat Alluna menjadi terasa sangat sesak hingga mampu menusuk ke hulu hati paling terdalam milik gadis tersebut

Tes...

Satu tetes air mata tampak menetes

Tes

kini bukan hanya air mata saja yang terlihat menetes , melainkan air hujan pun juga ikut turun di atas sana. Seolah - olah bahwa sang langit juga ikut merasakan sakit hati yang saat ini Alluna rasakan di dalam sana.

" Al...All...are you oke ? " tanya Erza bodoh. Padahal nyatanya pria itu tahu bahwa keadaan gadis itu saat ini tengah tak baik - baik saja , tapi masih saja bertanya are you oke.

Tapi apa boleh buat , Erza juga merasa bingung harus berbicara apa. Melihat Alluna yang bersedih dihadapannya membuat hati pria itu jadi sedikit tergugah di dalam sana.

Ia memiliki adik dan ibu seorang perempuan. Jadi Erza bisa sedikit mengerti dan memahami perasaan milik gadis itu saat ini.

Ya..meskipun terkadang sikap egois yang Alluna miliki terasa sangat menjengkelkan untuk dilihat oleh mata , namun nyatanya gadis itu tidak salah.

Alluna hanya ingin mencoba mempertahankan dan mengejar cinta yang ia miliki . Dan sekali lagi Erza mengerti akan hal itu.

" Hujan Al...pulang yuk. Sini nebeng motor gue aja. Kebetulan jok belakangnya masih kosong belum ada gandengan " goda Erza hendak bercanda namun masih saja tak membuat Alluna jadi bergeming dari tempatnya.

Gadis itu tetap saja diam bak patung Aprodithe yang saat ini tengah di guyur hujan deras

Begitu menyedihkan dan malang untuk dilihat.

" Siapa dia ? " satu kalimat pertanyaan terdengar keluar dari mulut mungil pucat milik Alluna , yang dimana hal itu membuat Erza jadi langsung terdengar menghela nafas berat mendengarnya.

Pria itu tahu kearah mana yang gadis itu tanyakan saat ini

Tentu saja hal yang berhubungan dengan gadis yang dibonceng oleh Gio semenit yang lalu melintasi mereka

" Dia Laura monarch " sebuah nama keluar dari dalam mulut seksi yang Erza miliki

" Apa mereka berdua memiliki sebuah hubungan , hingga tak mau menerima cinta yang kuberi " tanya Alluna kembali dengan pandangan nanar berkaca - kaca di depan sana.

Dan hal itu tentu saja membuat Erza di depannya jadi terpaku dan merasa sesak juga melihat keadaan gadis itu saat ini

Helaan nafas panjang terdengar kembali dari dalam mulut Erza

Jujur ia merasa kedinginan hingga menggigil sekarang ini

Gadis ini sungguh terlalu , tengah mengajaknya berbincang di bawah guyuran hujan deras menusuk tulang

Ingin pergi meninggalkan , tapi Erza tak tega

Ia merupakan pria gentleman yang pantang meninggalkan seorang gadis dalam keadaan susah maupun terpuruk seperti ini

Lagi pula ketika melihat penampilan Alluna yang sangatlah menyedihkan saat ini di depannya , membuat Erza jadi mengingat kembali tentang adiknya di rumah.

" Meskipun kamu masih berusia lima tahun , abang berharap jika kamu tak memiliki nasib percintaan yang miris seperti Alluna nantinya dek " harap Erza kepada adik kecil miliknya

Helaan nafas kasar terdengar kembali di keluarkan oleh Alluna , rasa sakit ini sungguh ia tak bisa bendung lagi

Apa perjuangan dirinya selama ini memang sudah sangatlah tak berarti apa - apa lagi bagi pria itu ?

Kaki Alluna tampak melangkah menjauh ,

Tak memperdulikan guyuran hujan deras yang tengah membasahi kuyup seluruh tubuh mungil miliknya

Bahkan panggilan Erza berulang kali untuk memanggilnya pun tak gadis itu hiraukan

Raga milik Alluna mungkin disana namun tidak dengan jiwanya

Gadis itu bagaikan tengah mati rasa , hati miliknya terasa hancur berkeping - keping di dalam sana

Air mata berderai bercucuran deras membasahi kedua pipi mulus milik gadis berparas cantik itu , hingga membuat penglihatan kedua mata milik gadis itu menjadi buram ditambah lagi dengan hujan deras tengah menghujam jalanan , hingga membuat pandangan Alluna menjadi bertambah kabur seketika dan...

tiiitttt....

Bruak...

Alluna....!!

sebuah teriakan terdengar menggema di kedua telinga milik gadis muda itu

Alluna ingin bereaksi , namun sayangnya terlambat....

seluruh otot tubuh milik gadis muda itu tampak tak bisa ia gerakan lagi saat ini karena terpental oleh benturan mobil yang begitu keras tak sengaja mengenai tubuh ringkih milik gadis muda tersebut

Darah Alluna terlihat berceceran deras di atas aspal , namun cairan itu tersamarkan karena hujan deras yang ikut bercucuran dari atas langit

Mata Alluna menatap ke arah langit mendung nan gelap di atas sana

Warna langit itu begitu sama dengan hati miliknya saat ini

Gelap tak berwarna

Rasa sakit yang tubuh Alluna alami saat ini bagaikan tak terasa

Hanya hati ...

Hatinyalah yang terasa nyeri luar biasa di dalam sana bagaikan terujam beribu jarum namun tak mengeluarkan darah

" Apa aku akan mati ? "

" Jika ia maka baguslah , aku jadi tak akan lagi merasakan sakit hati seperih ini "

" Selamat tinggal Gio , jika Tuhan masih memberikan izin untukku tetap bernafas nanti ..ku pastikan tak ingin mencintaimu sedalam ini kembali "

Gelap

Pandangan Alluna tengah menjadi hitam seutuhnya , begitu pula dengan hati milik gadis muda itu yang juga telah ikut menghitam di dalam sana

" Alluna...Alluna...buka matamu Alluna...oh ! Shit...dia mengeluarkan banyak darah sekali " Erza terlihat panik dan langsung bergegas menggendong tubuh Alluna yang tengah terlihat terluka sangat parah untuk masuk ke dalam mobil yang tak sengaja menabrak tubuh milik gadis muda itu sebelumnya

Bab 3

" Astaga Alluna..." pekik Cristina tatkala melihat tubuh putri kandungnya yang saat ini tengah terbaring lemah di atas ranjang sebuah rumah sakit ternama di kota tempat mereka tinggali

Selang infus dan bantuan pernafasan tengah jadi penghias dari tubuh ringkih milik putri kecil yang sangat ia sayangi tersebut

Dan bagi seorang ibu kandung tentu saja hal itu merupakan pemandangan miris serta menyedihkan bagi Cristina untuk ia lihat

" Paa..." Cristina tampak memeluk tubuh tegap milik suaminya , yang tentu saja di balas juga oleh Alex

Pria berwajah tampan itu tampak mengelus lembut punggung milik Cristina

 Sebagai seorang ayah yang sangat mencintai dan menyayangi putri kandungnya , tentu saja membuat Alex jadi ikut merasa terpukul juga di dalam sana

Namun di posisinya sebagai kepala keluarga , tentu saja ia harus bersikap tenang meskipun dalam hati milik pria itu saat ini juga merasakan hal yang sama seperti yang Cristina rasakan saat ini kepada Alluna - putri kandung mereka

" Tenanglah ma...semua pasti akan baik - baik saja "

" Aku mohon pa...berikan Alluna pengobatan serta fasilitas terbaik. Bila perlu kita bawa tubuh Alluna ke luar negeri saja agar ia bisa sehat lagi seperti dirinya dulu , aku mohon pa...mama gak sanggup melihat keadaan Alluna seperti ini " Cristina terlihat semakin tersedu di dalam pelukan yang Alex miliki dan hal itu benar - benar mampu membuat hati milik pria itu jadi tersayat di dalam sana seketika

Alex merupakan sosok pria yang sangat mencintai istrinya , begitu pula dengan putri kandungnya sendiri .

Tak pernah ia biarkan kedua wanita yang menjadi semangat hidupnya itu bersedih , bahkan selama menjalani hidup bersama mereka...Alex tak pernah sekalipun membuat kedua wanita itu sampai meneteskan air mata setitik pun keluar dari pelupuk mata milik mereka seperti yang dilakukan oleh Cristina saat ini

Alex terlalu memanjakan mereka berdua , apa yang mereka inginkan jika bisa , pasti pria itu langsung memenuhinya... Begitulah Alex karena saking cinta dan sayangnya pria itu kepada seluruh keluarga kecil yang ia miliki

" Tenanglah ma...papa pasti akan memberikan semua hal terbaik bagi Alluna nanti "

****

" Apa ! Alluna masuk rumah sakit ..lo gak lagi bohongin gue kan " ujar Erik terkesiap tatkala mendengar berita heboh dipagi hari dari teman baiknya Erza mengenai Alluna

Baru masuk kelas ia sudah di suguhi sebuah berita heboh

" Eh setan ..mana mau gue bohongin lo masalah serius begituan . Pamali tahu , kalau beneran kejadian " balas Erza menyakinkan yang dimana membuat Erik semakin percaya akan kabar yang dibawa Erza kepada dirinya

" Terus gimana keadaannya si Alluna sekarang "

Tanya Erik kembali dengan raut wajah penasaran khas miliknya

Erza tampak mengendikan kedua bahu miliknya

Nafas panjang tampak ia keluarkan di depan Erik

" Gue gak tahu kelanjutannya , kemarin pas dia tabrakan , gue cuma bisa bawa dia kerumah sakit . Trus gue tinggal pulang deh karena orang tua si anak manja itu sudah terlihat datang untuk mengurusnya . Nyokap gue panik , dikira gue yang nabrak orang . Hampir aja nyokap gue pingsan kalau gue gak keburu jelasin secara detailnya " ujar Erza lesu , ia masih mengingat bagaimana wajah pucat pasi milik Alluna ketika ia gendong dan tidurkan diatas pangkuannya

Benar - benar miris dan begitu menyedihkan

Jujur ia berharap agar Alluna cepat sembuh , dan bisa segera mengobati luka hati gadis itu terhadap sosok Gio yang terlihat tak begitu terlalu perduli akan keadaan yang gadis itu miliki

Lihat saja sekarang , pria itu malah sibuk mesra mesraan dengan Laura di saat Erza sudah menceritakan tentang Alluna yang telah masuk rumah sakit karena gadis itu yang merasa patah hati karena tak sengaja melihat Gio berbonceng mesra dengan Laura

"Jika bukan teman mungkin gue udah bogem mentah tuch pria brengsek " cicit Erza kecil hingga membuat Erik yang sedang duduk disampingnya jadi langsung menoleh seketika

" Lo ngomong apa barusan ? "

" Gak ada..gue gak ada ngomong apa - apa " Erza tampak berkilah dan kembali fokus ke arah buku yang saat ini ada di hadapannya

Memang bukan salah Gio sih , sehingga Alluna jadi mengalami kecelakaan berat seperti itu

Hanya saja sebagai sesama manusia yang memiliki hati nurani harusnya pria itu memiliki sedikit rasa empati kepada Alluna yang saat ini tengah terbaring lemah masih tak sadarkan diri di rumah sakit

****

Dua hari semenjak kecelakaan

Cristina mengira bahwa putrinya akan mengalami koma berbulan - bulan hingga bertahun - tahun lamanya

Untung saja perkiraannya salah , karena baru dua hari mengalami koma ternyata Alluna - putri kandung miliknya saat ini sudah terlihat bangun dari komanya

" Alluna ....syukurlah kamu sudah sadar nak "

Cristina tampak memeluk tubuh milik Alluna dengan erat , ia begitu mengucap syukur kepada yang maha penguasa alam karena telah mau mendengarkan doa dari seorang ibu kandung seperti dirinya

" Aku ada dimana ? "

Alluna tampak bertanya linglung

Sungguh ia tak mengingat apa yang terjadi pada dirinya sebelumnya

Yang ia ingat , dirinya hanya sedang tertidur pulas diatas ranjang empuk miliknya dan langsung sadar tapi tubuhnya berada di tempat yang berbeda . Dan lebih parahnya lagi ia malah tersadar di atas ranjang milik sebuah rumah sakit

Untung saja ranjang ini tempat pasien sakit , bukan sebuah ranjang untuk sebuah mayat

" Ada apa ini sebenarnya ? Apa aku pingsan ketika tidur ? Atau aku di diagnosis mati ketika tidur ? "

Berbagai macam pikiran nyeleneh tampak terbersit di dalam benak gadis muda itu miliki saat ini

Ia butuh jawaban , namun wanita paruh baya dihadapannya malah terlihat diam bingung tak bergeming menatap ke arah dirinya berada

" Ma..." tangan Alluna terlihat terulur sedikit mengguncang bahu ringkih yang Cristina miliki dan hal itu mampu membuat wanita paruh baya itu untuk bangkit dari lamunannya

" Apa kamu tidak ingat sama sekali apa yang telah terjadi sebelumnya kepada dirimu nak ? " tanya Cristina memastikan , dan sebuah gelengan lemah dari Alluna membuat Cristina jadi langsung terlihat terlonjak kaget di depan sana

Tidak

Ada sesuatu hal yang tidak beres terjadi pada putri kandungnya saat ini

Dengan gerakan cepat , Cristina tampak memencet sebuah tombol merah yang ada di atas ranjang tidur milik putrinya untuk memanggil seorang dokter agar bisa memeriksakan keadaan dari Alluna kembali

Sedangkan Alluna di atas ranjang masih terlihat mengkerut bingung akan sikap panik berlebihan yang ditunjukkan oleh ibu kandungnya di depan sana

" Ada apa ini sebenarnya ? "

*****

Seorang dokter tampak memeriksa seluruh tubuh mungil yang Alluna miliki

Dokter paruh baya itu terlihat menarik nafas sejenak dan menatap tegas ke arah Cristina dan Alex berada , lalu beralih ke arah Alluna yang masih saja terlihat diam tak bergeming di atas ranjang tempat awal ia berada

" Maaf tuan - nyonya saya harus mengatakan ini . Sepertinya putri anda saat ini sedang kehilangan setengah ingatan miliknya akibat benturan keras mobil yang tak sengaja mengenai kepala nona Alluna sebelumnya "

Duar...

Penjelasan sang dokter tentu saja merupakan hantaman keras bagi Cristina dan juga Alex di dalam sana

Terutama Cristina , wanita itu sampai menangis tergugu kembali memeluk tubuh kekar milik suaminya dengan sangat erat

" Apa ingatan putri kami bisa disembuhkan kembali dok ? " tanya Alex berusaha menegarkan diri

" Hal itu tergantung kondisi pasien tuan Alex , seberapa usaha pasien itu sendiri yang ingin mengingat kembali ataupun melupakan kembali segala kenangan yang tengah ia lupakan sebelumnya . Tapi tenang saja tuan dan nyonya , hal itu biasanya tak selalu berpengaruh buruk terhadap kondisi pasien. Banyak macam pasien yang telah saya tangani , dan biasanya setengah ingatan yang hilang merupakan kenangan buruk dari pasien itu sendiri yang memang sang pasien itu sendirilah yang ingin melupakannya ..yang dimana hal tersebut tentu saja akan berpengaruh positif kepada hati serta kejiwaan yang pasien itu miliki sendiri nantinya "

Mendengar penjelasan sang dokter membuat kedua orang tua dari Alluna jadi langsung bisa bernafas lega seketika

Mereka benar - benar tidak tahu bahwa sebuah penyakit hilang ingatan ternyata juga bisa membawa dampak positif bagi Alluna nantinya

Sedangkan di atas ranjang sana Alluna masih terlihat seperti orang linglung

" Apa benar aku telah mengalami kecelakaan ? Dari perban dan gift yang saat ini tengah berada di lengan dan kaki ku sepertinya jawabanya adalah iya "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!