NovelToon NovelToon

Bos Dari Toko Sederhana

Bab 1

Di sebuah mansion mewah yang penuh dengan hiasan hiasan glamor, seorang pemuda yang memiliki wajah menawan yang lemah dan lembut datang ke mansion itu.

"Sungguh keajaiban untuk ku bisa hadir di pesta semewah ini."

Yang pemuda itu datangi adalah sebuah pesta yang digelar oleh seorang keluarga kaya raya.

Lalu pemuda itu, Nolan Farnley mendapat undangan ke pesta itu, dia tidak tau mengapa dia bisa dapat undangan tapi, dia lebih memilih untuk mengabaikannya dan memilih untuk menikmati pesta orang kaya ini.

Dengan tersenyum ceria dia berjalan masuk ke mansion yang sudah penuh dengan tamu tamu dari keluarga kaya lainnya.

Melihat suasana yang sangat menyenangkan dan mewah itu, Nolan dengan penuh keingintahuan memandangi seluruh sekitarnya.

Tatapannya kemudian tertuju kepada seorang gadis yang memiliki rambut pirang dengan wajah cantik yang sangat dia kenali.

"Itu.. Irina? apa aku salah lihat? yah sebelumnya dia bilang kalau dia lagi sakit sih, jadi mungkin saja memang salah lihat kan?."

Tapi semakin Nolan lihat pun, wanita yang dia lihat itu benar benar sangat mirip dengan kekasihnya, Irina.

"Mungkin aku harus lebih dekat" Gumam Nolan dan kini beranjak dari tempatnya untuk mencoba melihat wanita itu.

Saat Nolan sudah berada di jarak tertentu, sebuah senyuman muncul di wajah Nolan, "Ah.. dia benar benar Irina!" Gumam Nolan.

"Aku tidak tau mengapa dia bisa ada disini, tapi yang penting ad-" Belum sempat Nolan menyelesaikan ucapannya..

Seorang pria kemudian datang dan mengalungkan tangannya di pinggang Irina, hal itu membuat Nolan terkejut.

"Apakah pria itu melecehkan Irina?!" Batin Nolan yang segera mencoba menyelamatkan kekasihnya.

Namun Nolan terhenti dengan wajah yang putus asa saat melihat Irina yang tidak menolak hal itu sama sekali, dia malah tersenyum dengan senang hati di hadapan pria itu.

Perasaan Nolan saat ini bercampur aduk antara rasa sakit, sedih dan bingung.

"Apa yang terjadi..? ini bukan kenyataan kan?" gumam Nolan.

"Benar ini bukan kenyataan" Meyakinkan dirinya kalau ini bukanlah kenyataan, Nolan dengan tersenyum serta air mata yang menetes kini berlari dan menuju ke arah kekasihnya dan pria itu.

"Irina! apa yang kamu lakukan?!" Teriak Nolan yang mengundang keributan di sekitar.

"Siapa anak itu? bajunya murahan.."

"Kok bisa orang miskin sepertinya masuk di pesta ini?"

Nolan mengabaikan seluruh cemoohan dari sekitarnya dan terus berjalan mendekati Irina dan pria yang memeluk Irina dengan mesrah.

Tapi disaat Nolan hampir sampai, tiba tiba ada tiga pengawal yang tiba tiba menghalangi jalannya.

"Keug.. lepaskan!" Teriak Nolan.

"Maaf tapi Anda tidak bisa lewat" Jawab pengawal itu.

Disaat yang sama, Nolan tiba tiba menyaksikan Irina yang mengalungkan tangannya di leher pria itu, lalu Irina berjinjit untuk mencapai tinggi pria itu dan menempelkan bibirnya di bibir pria itu.

Chuu..

"Ah.." Nolan terjatuh dengan penuh ketidakberdayaan, wajahnya menggelap dengan penuh perasaan putus asa.

Disaat Irina dan pria itu menoleh ke arah Nolan, barulah mereka menyadarinya.

"Oh? Nolan?" Ucap Irina dengan nada tenang.

"Oho? kamu sudah datang?, bos kecil?" Pria itu juga menyapa Nolan dengan seringai di wajahnya.

Mungkin karena perasaannya yang tak beraturan, Nolan mengeraskan rahangnya dan berkata dengan penuh amarah, "Irina! kenapa kau melakukan ini?!!"

Irina yang di tanyai seperti itu hanya menatap langit langit aula mansion itu seakan mencoba untuk memikirkan jawaban yang pasti untuk pertanyaan Nolan.

Lalu seakan sudah mendapatkan pertanyaan, Irina dengan sedikit tersenyum mulai angkat bicara, "Hmm sederhana saja sih, Nolan.. kamu itu miskin, jadi meski hanya 3 bulan, kamu harus merasa terhormat karena sudah berpacaran denganku"

Tidak lagi..

Nolan sudah tidak mau lagi, hatinya sudah hancur lebur dengan kejadian ini.

"Ah aku lupa, ngomong ngomong, terimakasih sudah mau hadir di pesta yang saya gelar ini, ini adalah pesta yang saya gelar untuk kekasih saya, Irina Philliam"

Mendengar ucapan dari pria itu, Nolan kini sudah tidak bisa apa apa lagi.

Pesta itu digelar untuk Irina yang menjadi kekasih dari pemilik pesta, lalu Nolan yang di undang dengan sengaja agar Irina bisa mempermalukan Nolan dan membuat Nolan menjauh darinya.

Nolan kini paham bahwa semuanya sudah direncanakan, dia sudah dijebak.

Pria yang sebelumnya menggelar pesta itu adalah Lewis Hamilton, seorang anak yang terlahir dari keluarga kaya raya.

Lewis yang telah puas dengan reaksi Nolan kini berkata, "Seret dia keluar!"

"Baik tuan muda!".

Nolan pun di seret keluar dari aula pesta itu tanpa perlawanan sedikitpun, yah Nolan sudah lelah dan jatuh dalam keputusasaan.

Dia tidak lagi bisa berpikir jernih dengan kondisinya saat ini, karena itu Nolan mulai berjalan meninggalkan mansion itu dengan berjalan mengikuti instingnya.

-Dririring~

Bunyi handphone Nolan tiba tiba berbunyi, membuat Nolan mendapatkan sedikit kesadarannya.

Dengan tangan yang gemetar, Nolan mengambil handphone nya, mengangkat telepon yang terus berbunyi itu.

"Bos! Gawat!, terjadi sebuah kebakaran di toko"

-Brughk..!!!

Mendengar itu Nolan terjatuh ke aspal jalan raya yang sepi di malam hari, tangannya dengan ringan melempar handphone miliknya.

"Sial.. sial.. sial.. kenapa? kenapa ini terjadi padaku?"

Nolan tidak tau, sebenarnya dari mana awal kesalahannya? disaat dia menyadarinya, tiba tiba semuanya sudah terjadi. Kenapa tiba tiba saja dia jatuh dalam keputusasaan seperti ini.?

Disaat Nolan sudah tidak mampu berpikir lagi, hujan mulai turun, yah itu bagus agar hujan Itu bisa memadamkan api dari toko yang dia kelola.

Tapi Nolan sama sekali tidak memikirkan hal itu, yang dia pikirkan saat ini hanyalah, "Ini sangat lucu, bukanlah emosi langit saat ini sangat mirip denganku?".

Nolan menatap langit yang terus bergemuruh dengan rintik rintik hujan, awan awan yang gelap bergerak dengan rotasi yang berbeda-beda sehingga bercampur aduk dengan aneh.

Semua hal itu terlihat sama dengan perasaan Nolan saat ini.

Hujan semakin deras dengan suara gemuruh petir yang terus menerus berbunyi, tubuh Nolan yang saat ini sudah basah kuyup mulai merasakan kedinginan yang luar biasa.

Karena instingnya yang mencoba untuk menolak rasa kedinginan yang menyakitkan ini, Nolan mulai kembali berjalan mencoba pulang ke toko miliknya yang adalah satu satunya tempat dia bisa kembali pulang.

Saat sampai di toko miliknya.. Nolan hanya bisa menatap kosong setiap bangunan dan suplai barang yang sudah hancur lebur di hadapannya.

Para warga yang sebelumnya berjuang untuk memadamkan api kini mulai bubar karena hujan deras yang tiba tiba datang.

Nolan berjalan, memasuki toko miliknya dengan langkah kaki yang berhati hati, dia berjalan menuju bagian belakang dari toko miliknya.

Lalu di sebuah pintu yang telah hancur, Nolan mengintip dan dibalik toko itu terdapat sebuah rumah kecil yang selalu menjadi tempat untuk Nolan tidur.

"Aku beruntung, tempat ini tidak hancur.."

Karena sudah malam hari, Nolan memutuskan untuk tidur secepatnya dan mulai memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk bertahan.

*

*

*

Bab 2

Sudah tiga bulan berlalu sejak insiden yang menimpa Nolan, dan saat ini nolan sedang berdiri di dalam toko miliknya, memandangi ruangan yang kosong itu dengan tatapan tenang.

Toko miliknya sudah dibangun ulang dengan aman, sekarang beberapa hal sisanya yang perlu Nolan lakukan adalah mencari pemasok barang dan seorang pekerja.

Namun, pikiran Nolan saat ini tidak setenang dengan wajahnya.

"Huh.. sial, sebaiknya aku fokus untuk memulai ulang bisnis ku sekarang.."

Meski Nolan terus mencoba untuk fokus, tetap saja sulit baginya, itu semua karena bulan lalu Nolan tidak sengaja mendengar sebuah berita.

Dimana mantannya, Irina dan Lewis mengadakan sebuah acara pernikahan, hal itu membuat Nolan semakin hancur.

Sebelumnya dia masih memikirkan untuk mencoba membujuk Irina, tapi dengan adanya kabar tentang pernikahan mereka, Nolan kini menghancurkan kesempatan yang ingin dia berikan untuk Irina.

Dengan wajah yang mulai menggelap, Nolan menghela nafas, "Sigh... kehidupan ku benar benar berantakan."

Nolan kemudian menutup kedua matanya dengan menghadapkan pandangannya ke atas, setelahnya dia kembali menatap kedepan, membuka kedua matanya.

"Hem? apa ini? halusinasi?" Ucap Nolan disaat dia melihat sesuatu yang aneh dihadapannya.

[Host yang layak terdeteksi!]

[Apakah host ingin mengaitkan tempat ini sebagai wilayah host?]

Sebuah panel biru mengambang di hadapan Nolan, meski begitu Nolan tetap tenang karena mengira apa yang dia lihat saat ini hanyalah sebuah halusinasi semata.

"Apa akhirnya aku akan gila? haha" Ucap Nolan dengan sedikit tertawa.

Menatap sebuah tombol 'Ya' dan 'Tidak' Nolan mengangkat tangannya dan menekan tombol 'ya', "Mari kita lihat, apa saja yang bisa kulakukan dengan halusinasi ini."

Setelah Nolan menekan tombol di hadapannya itu, langsung saja, puluhan panel biru langsung muncul dengan beruntun.

[Host baru telah menyetujui]

[Memulai mengaitkan tempat]

[Mengaitkan sukses]

[Memulai Mengidentifikasi Host]

[Identifikasi selesai]

[Memulai Sinkronisasi Data sistem]

[Sinkronisasi selesai!]

[Mengidentifikasi Toko]

[Identifikasi Selesai]

\=\=Status Toko\=\=

-Nama Toko: (Belum ditentukan)

-Jenis Toko: (Belum ditentukan)

-Luas Toko: 250 Meter Persegi +

\=\=Status Host\=\=

-Nama Host: Nolan Farnley

-Umur Host: 20 Tahun

-Kekayaan Host: 33.127.000

-Keseluruhan Kekuatan Host: 16 Poin

-Keterampilan Host: Berkendaraan, Bisnis.

-Toko Yang Dimiliki: -

Mata Nolan menyala-nyala akibat refleksi dari panel biru yang terus muncul secara beruntun itu.

Mata Nolan juga menunjukkan minat tinggi pada suatu yang dia sebut sebagai halusinasi.

"Woah.. ini benar benar gila, halusinasi tingkat tinggi kah?, apa yang dia jelaskan lumayan detail dari toko milikku serta diriku sendiri.."

Nolan yang sedikit tersenyum mengangkat tangannya dengan mengangguk-angguk, meskipun itu baginya hanyalah halusinasi, Nolan yang putus asa dalam kehidupan nya mencoba menikmati halusinasi itu.

Tatapan mata Nolan tertuju pada opsi toko sistem, dengan penuh minat Nolan menekan opsi itu.

Layar biru dengan tampilan yang berbeda kembali muncul, kali ini sistem memperlihatkan sangat banyak barang barang dengan jenis yang berbeda-beda.

\=\=Toko Sistem\=\=

1.Pekerja

-Gadis Cantik | 17 Tahun | Kasir | 4.500.000/Bulan

-Pria Tampan | 20 Tahun | Penjaga Toko | 5.000.000/Bulan

-Gadis Cantik | 19 Tahun | Penjualan | 7.000.000/Bulan

-DSB

2.Dekorasi

-Vas Bunga | 300.000 Rupiah.

-...

-...

3.Pasokan Barang Yang Bisa Dijual.

-Minuman Soda | Meningkatkan Stamina Selama 2 Menit | 3.000 Rupiah.

-...

-...

4.Keterampilan

-Bela Diri Taekwondo | 70.000.000 Rupiah.

-...

-...

5.Barang Yang Mungkin Berguna.

-Cctv | 6.000.000 Rupiah.

-...

-...

6.Pinjaman Uang.

-Pinjam 100.000.000 Rupiah | Bunga 5% | Cicil sebulan sekali.

-...

-....

Nolan yang melihat itu menatap dengan wajah penuh takjub.

"Ini benar benar menyenangkan, ini mirip dengan sebuah game simulator bukan? jika ini game, pasti nama gamenya adalah 'Toko Simulator' atau semacamnya"

Dengan segala pemikirannya, Nolan mulai terhanyut dalam sesuatu yang dia kira hanyalah sebuah ilusi.

"Untuk membangun sebuah toko dengan kekayaan ku sekarang, pasti sangat sulit, karena itu langkah pertama yang harus aku lakukan adalah meminjam uang dari sistem ini!"

Nolan mengerakkan tangannya dengan lidah yang keluar menjilati bibirnya sendiri, sudah lama dia tidak bersenang-senang seperti ini.

Menekan toko pinjaman sistem dan berkata, "Hmm mungkin aku harus meminjam 300 Juta pertama.."

-Klick..!!

Nolan menekan tombol pinjam tanpa ragu sedikitpun, dan disaat yang sama sebuah notifikasi sistem mulai muncul di hadapannya.

[Host berhasil meminjam 300.000.000 Rupiah]

[Harap membayar sebanyak 25.584.449 rupiah setiap sebulan sekali, jika gagal, host akan mati]

Nolan tersenyum saat membaca panel di depannya, bagi Nolan ucapan dari sistem itu hanyalah kebohongan, mau bagaimana lagi, mengingat Nolan menganggap apa yang ada di depannya semuanya hanyalah ilusi permainan semata.

"Baiklah, sekarang aku memiliki 300 juta di tanganku, dan untuk memulai kembali toko yang kosong melompong ini, aku memerlukan meja kasir serta beberapa pekerja."

Dengan semangat, Nolan kembali mengotak-atik toko sistem dan membeli atau menyewa sesuatu yang pasti dia butuhkan.

[Berhasil membeli meja kasir seharga 3.000.000 rupiah]

Boom!

Sebuah meja kasir tiba tiba muncul dari kekosongan dan langsung terletak pada tempat yang tepat.

"Ini benar benar mirip dengan game simulator" Ucap Nolan dengan tertawa saat melirik meja kasir itu.

Nolan kemudian kembali melirik ke arah sistem dan mulai memperkerjakan seorang gadis untuk bagian kasir.

[Berhasil memperkerjakan seorang gadis kasir dengan gaji bulanan 4.500.000 rupiah]

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini seorang gadis cantik yang memiliki rambut hitam yang indah tiba tiba muncul dari sebuah portal.

Nolan yang menatap kecantikan itu tidak bisa menahan matanya yang melebar terkejut, dan saat itu dia juga bergumam, "Levelnya sungguh berbeda dengan Irina.."

Gadis cantik itu menatap sekitarnya dengan bingung, saat mendapati Nolan disekitarnya, dia kemudian berjalan dengan pelan mendekati Nolan.

Dia berjalan lalu membungkuk hormat di hadapan Nolan, "Halo pak, nama saya Serena, mulai hari ini saya akan bekerja dibawah pimpinan Anda.

Nolan yang mendengar suara gadis yang bernama Serena itu tiba tiba terkejut dan langsung kembali sadar akan sikapnya yang tidak sopan.

Dengan cepat Nolan berdiri dan tertawa canggung, "Ah.. Serena bukan? mohon kerja samanya" ucap Nolan dengan gugup.

Serena mengangguk ringan, melirik ke sekitarnya yang kosong melompong, "Umm.. maaf bertanya, tapi mengapa Anda memperkerjakan saya disaat belum ada apapun yang siap di tempat ini?".

Nolan yang mendengarkan itu merasa setuju dengan apa yang Serena ucapkan, itu semua terjadi karena dia penasaran setiap apa saja fitur yang ada dalam sistem halusinasi itu.

Karena itu Nolan cukup bingung dengan apa yang harus dia katakan, segera kemudian setelah beberapa saat Nolan terdiam, dia kini mendapatkan jawabannya.

"Hmm yaa, jangan khawatir tentang itu, aku akan menyelesaikan semuanya dengan cepat" Ucap Nolan.

Benar, dalam halusinasi yang memungkinkan dirinya untuk mendapatkan banyak hal hanya dengan menekan tombol beli. Menyelesaikan toko ini tidak akan menjadi pekerjaan yang sulit bagi Nolan.

*

*

*

Bab 3

Setelah hari yang cerah itu telah digantikan dengan malam hari yang tenang.

Toko yang Nolan bangun kini hampir selesai dengan sempurna.

Dengan dinding putih yang bersih dan indah, dengan sorotan lampu yang terpancar di tempat yang sangat tepat.

Dengan rak pakaian, gantungan pakaian, manekin dan beberapa macam lagi, Nolan memutuskan untuk membuat toko pakaian.

Itu semua karena persediaan pakaian sistem yang sangat luar biasa.

Lalu, orang yang membantu segala hal untuk mendekorasi dan menempatkan setiap hal yang penting di dalam toko ini adalah.

"Kerja bagus Alisa" Ucap Nolan terhadap seorang gadis yang memiliki rambut pirang dengan tubuh yang lumayan matang.

Gadis itu adalah Alisa, dia adalah seorang pekerja yang Nolan pekerjakan di posisi Visual Merchandiser, dimana dia bertugas untuk mengatur penampilan toko dan memperbaiki atau merapikan pakaian pakaian.

Tidak hanya Alisa saja, Nolan juga sudah memperkerjakan dua gadis lainnya yang bernama Kaeya dan Alea.

Kedua gadis itu ditempatkan dalam posisi pelayanan, dimana mereka diharuskan untuk Berinteraksi langsung dengan pelanggan, membantu mereka memilih dan mencoba pakaian, memberikan informasi produk, dan meningkatkan pengalaman belanja.

Lalu hal yang membuat Nolan sangat semangat adalah, itu karena mereka semua memiliki wajah yang di atas rata rata, dengan wajah mereka pasti mudah untuk membuat para pengunjung terpesona.

Yang terpesona tentu saja hanya seorang pria dan bukan seorang wanita, jadi demi menargetkan seorang wanita.

Nolan juga memperkerjakan seorang pria tampan yang berada dalam posisi sebagai penjaga toko.

"Pak Nolan, saya sudah selesai memindahkan seluruh barang barang di belakang."

Suara yang Nolan kenali, karena itu Nolan tersenyum saat mendengar suaranya lalu menyahut, "Kerja bagus Albert".

Menatap seluruh pekerjanya yang masing masing memiliki wajah yang sangat bersinar, Nolan membatin, "Bukankah ini sangat luar biasa?"

"Aku tau mereka hanyalah sebuah halusinasi, tetap saja ini luar biasa" Gumam Nolan.

Dia kemudian menatap ke arah jam dinding yang baru saja dia beli dari toko sistem, jam tersebut sudah menunjukkan pukul tengah malam.

Karena itu juga Nolan merasa sedikit kecewa, "Sudah waktunya untuk tidur, tapi jika besok harinya aku terbangun.. mungkinkah mereka semua sudah akan menghilang?".

Sebuah senyuman pahit muncul di wajah Nolan, tapi kemudian Nolan menggelengkan kepalanya dengan keras, dia tidak boleh terlalu serakah, diberi kebahagiaan meski hanya sebentar saja itu saja sudah cukup.

Karena itu Nolan menepuk tangannya untuk menarik perhatian pekerjanya, "Baiklah sudah cukup hari ini, kalian semua bisa kembali, dan untuk toko ini aku yakin kita bisa memulai penjualan besok hari".

Nolan berkata dengan pikiran yang berharap bahwa toko yang sangat indah ini akan benar benar bisa dia buka untuk menyambut pelanggan besok.

Itu hanyalah sebuah impian sederhana dari Nolan.

"Baik pak, terimakasih atas kerja kerasnya!" Ucap 5 pekerja yang berada di bawah Nolan bersamaan.

Kini ke lima orang itu pergi dengan masuk kedalam sebuah portal, yah itu wajar saja karena ini juga hanyalah sebuah halusinasi bagi Nolan.

Menatap jam dinding sekali lagi, Nolan menghela nafas dengan menggeleng pelan, "Baiklah, ayo pergi tidur.."

*

Di dalam kamar miliknya yang sempit, Nolan sama sekali tidak bisa tidur, dia terus memikirkan tentang hal yang terjadi dengan dirinya hari ini.

Hari ini dengan pinjaman dari sistem itu, Nolan berhasil membangun toko miliknya dengan pengeluaran sekitar tiga ratus juta yang sudah termasuk dengan gaji bulan pertama pekerja.

Memikirkan hal itu, Nolan terdiam dengan wajah yang tenang, di dalam pikirannya Nolan berkata, "Andai saja.. hal ini adalah sebuah kenyataan.."

Nolan sungguh berharap hal yang terjadi hari ini bukanlah sebuah halusinasi, melainkan sebuah kenyataan dimana dirinya benar benar mendapatkan sebuah keajaiban yang luar biasa.

-Tring..!!

Disaat tenggelam dalam pikirannya, handphone Nolan kemudian berbunyi, sebenarnya handphone Nolan telah berbunyi seharian.

Itu hal yang sudah biasa terjadi, yang dimana terkadang sebuah notifikasi seperti sebuah berita tiba tiba muncul dengan nada dering.

Mendengar itu Nolan mengeluarkan handphonenya, "Mungkin aku harus menonton tiktok terlebih dahulu sebelum tidur".

Menyalakan handphonenya, mata Nolan tiba tiba melebar dengan sempurna, "Apa?! ini bukan candaan bukan?!".

Nolan terkejut dengan apa yang dia lihat, handphonenya saat ini banjir dengan notifikasi tentang pemasukan serta pengeluaran dari rekening bank miliknya.

Dengan rasa terkejut di dadanya, Nolan membuka rekening miliknya dan mendapati saldo rekeningnya yang saat ini hanya tersisa beberapa ratus ribu.

"Ini semua mirip dengan yang sistem itu informasi kan.. apa ini sebuah candaan? atau..?" Nolan tidak habis pikir lagi.

Sebuah harapan tiba tiba muncul, dimana Nolan berpikir bahwa mungkin saja yang terjadi saat ini benar benar kenyataan dan bukan hanya ilusi semata.

Dengan senyuman diwajahnya, senyuman itu memudar seketika, "Jangan mencoba berharap lebih Nolan! mungkin saja, mungkin saja apa yang kamu lihat sekarang juga termasuk dari halusinasi nya!".

Karena insiden dimana Nolan yang kepercayaan nya dibuang begitu saja oleh mantan kekasihnya, Nolan secara perlahan mulai sulit untuk mempercayai sesuatu hingga saat ini.

Karena itu Nolan menggeleng dengan keras, "Satu satunya cara untuk membuktikan apakah hal ini nyata atau tidak hanyalah dengan mencoba untuk tidur!".

Hanya sedik- tidak, hanya secuil harapan, Nolan benar benar berharap jika semua ini adalah kenyataan dan bukan sebuah halusinasi semata.

Karena itu Nolan mulai menutup matanya, berpura-pura tidur untuk tidur yang sebenarnya hingga terlelap di alam mimpi.

*

*

*

Keesokan harinya, dimana matahari baru saja terbit dengan warna jingga yang indah dan menyegarkan.

Nolan yang saat ini terlihat terdiam dengan pakaian dan rambut yang berantakan.

"Ini benar benar kenyataan?! bukan candaan?!!" Teriak Nolan dengan wajah penuh haru.

Siapa yang akan percaya dengan kejadian ini?! Nolan sangat ingin menceritakannya tapi mana mungkin akan ada orang yang percaya.

"INI NYATA!"

Dengan penuh semangat, Nolan berlari ke sana sini mengecek sudut ke sudut dari toko yang sudah dia bangun dengan sempurna saat di kemarin hari.

"INI BENAR BENAR NYATA!"

Tapi segera juga Nolan menyadari akan tindakan bodohnya saat melihat dirinya yang terpantul oleh cermin.

"Ah.. aku harus mandi dulu.."

Nolan yang perlahan tenang kini terbatuk ringan lalu segera pergi untuk membersihkan dirinya, setelah membersihkan dirinya beberapa saat kemudian.

Nolan masuk ke dalam gudang penyimpanan pakaiannya sendiri, itu adalah stok barang yang akan dia jual.

Semua stok barang itu dia dapatkan dengan membelinya dari sistem, syukur sistem menjual produk pakaian itu dengan grosir jadi Nolan akan dapat mendapatkan banyak keuntungan dengan mudahnya.

"Sekarang, aku harus mengambil setidak satu pakaian untuk diriku sendiri!" Ucap Nolan dengan tersenyum saat mencari pakaian yang bagus.

Selain itu, alasan Nolan dengan percaya diri untuk memulai bisnis pakaian adalah karena satu hal, itu adalah kenyataan dimana setiap pakaian dari sistem memiliki efeknya sendiri.

Seperti meningkatkan sedikit kekuatan atau kepercayaan diri atau mungkin stamina dan pesona.

*

*

*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!