The Kingdom Of Xavier
Bab 1
Seorang pria dengan jubah dan mahkota khas seorang raja tengah berdiri memperhatikan para prajurit nya berlatih.
Di belakangnya ada seorang pria berpakaian zirah lengkap dengan pedang di tangannya.
Damaresh Janxavier
Apa kau belum menemukan gadis itu?
Jorel Chambrean
Belum yang mulia. Aku sudah menyusuri seluruh penjuru kerajaan ini, Bahkan kerajaan tetangga juga sudah.
Jorel Chambrean
Tapi gadis itu tak kunjung aku temukan.
Damaresh Janxavier
(Menghela nafas)
Damaresh Janxavier
Dimana kau, Sang penyelamat.
🗣: Kamu jadi istri nggak becus! Makanan aja nggak ada di rumah!
🗣: Terus kamu jadi suami udah jalani kewajiban?!
🗣: Cuma bisa nya mabuk-mabukan sama main judi!
Suara tamparan serta lemparan barang-barang di luar terdengar jelas dari kamar Shena.
Shena Achazia
Berhenti! Aku mohon!
Shena menutup telinganya dengan bantal. Walau hampir setip hari ia dengar pertengkaran orang tuanya tapi masih begitu sakit jika terdengar.
Shena Achazia
(Keluar kamar)
Shena sudah bersiap berangkat ke sekolah.
Saat melewati meja makan, Ia lihat ibunya tengah duduk melamun.
Shena tidak menegur Tari, Ibunya. Ia lewati begitu saja.
Tari yang menyadari kehadiran anaknya itu langsung berdiri.
Tari
Kamu nggak sarapan dulu, Shena?
Tari
Mama udah masakin nasi goreng lho, Kesukaan kamu.
Shena Achazia
(Menghela nafas)
Shena balik badan. Ia lihat wajah Tari banyak memar dan luka akibat pertengkaran semalam.
Shena Achazia
Ceraikan dia mah.
Perkataan Shena tentu membuat Tari kaget. Walau bukan pertama kalinya Shena meminta hal ini.
Shena Achazia
Mama kenapa masih bertahan sama laki-laki brengsek itu?!
Tari
Jangan ngomong kayak gitu sayang. Dia papa kamu.
Shena Achazia
Dia bukan papa aku!
Shena Achazia
Papa aku udah tenang di alam sana!
Shena Achazia
Laki-laki bejat nggak berguna kayak dia nggak pantas di katakan seorang ayah.
Andi datang-datang langsung menjambak rambut Shena.
Tari berusaha melepas cengkraman Andi pada rambut Shena.
Shena menampar pipi Andi sehingga pria itu sedikit terombang.
Shena Achazia
Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu!
Andi hendak memukul Shena, Tapi Tari sudah lebih dulu menghadang.
Tari
Mas, Maafin Shena. Dia masih anak kecil. Kalau kamu mau pukul saja aku.
Shena Achazia
Hanya menumpang hidup tapi sok berkuasa.
Andi tersulut emosi, Ia tidak bisa menahan diri sehingga langsung menampar Shena.
Pipi gadis itu merah serta sudut bibirnya sedikit luka.
Andi
Ajarin sopan santun sama anak nggak tau diri ini!
Bukannya ciut, Shena malah menatap Andi dengan tajam. Bahkan Andi merasa terintimidasi.
Andi
Sekali lagi aku lihat anak ini kurang ajar, Habis dia!
Andi berlalu dari sana. Ia menyenggol vas bunga sehingga pecah.
Tari
Kamu nggak papa sayang?
Shena Achazia
Mah, Aku mohon. Ceraikan dia.
Shena Achazia
Kita bisa hidup berdua.
Tari
Maaf sayang. Mama cinta dia.
Shena Achazia
Mama nggak sayang aku!
Shena Achazia
Mama lebih pilih laki-laki brengsek itu!
Shena pergi meninggalkan Tari.
Tari
Maafin mama Shena. Mama bukan ibu yang baik.
Bab 2
Jam istirahat di sekolah Shena.
Seperti biasa, Shena makan sendiri. Ia tidak memiliki teman apalagi sahabat.
Sifat tidak peduli dengan sekitar membuat Shena tidak di sukai oleh teman-teman nya.
Sari
Eh lo liat nggak tuh si Shena.
Sari
Kasihan banget makan sendiri mulu.
Mina
Siapa juga yang mau temenan sama dia.
Ita
Eh kalian tau nggak sih. Alasan lain dia di kucilkan.
Ita
Rumah gue kan nggak jauh banget dari rumah dia. Nah ibuk-ibuk kompleks sering ngomong kalau bapak nya KDRT, penjudi dan mabuk-mabukan.
Mina
Iw~ Nggak banget. Bikin malu aja.
Sari
Pantas anaknya kayak nggak ke ajar, Orang bapaknya aja kayak gitu.
Shena mendengar pembicaraan mereka, Tapi gadis itu tidak peduli. Toh juga yang mereka katakan benar.
Para penggosip serentak menoleh pada Shena yang masih fokus makan.
Ita
Eh tapi yang lebih kasihan itu mama nya si Shena.
Ita
Bodoh banget tetap mau sama laki-laki kayak gitu.
Mina
Bucin akut. Udah tua nggak sadar diri.
Sari
Tunggu aja kabar duka kalau dia mati di tangan suami nya itu.
Mina
Yah kumpul uang duka deh kita.
Shena mendobrak meja. Pembicaraan mereka tentang ayahnya masih tidak ia pedulikan.
Tapi ini tentang ibunya, Walau bagaimana pun Shena tidak bisa mendengr orang-orang mencela ibunya.
Shena Achazia
Kalian ngomong apa barusan?
Shena Achazia
(Jalan mendekati mereka)
Sari
Nggak ada. Lo nya aja yang ke-PD-an.
Tiga siswi itu saling tertawa kecil.
Shena tiba-tiba menarik rambut Sari.
Shena Achazia
Mulut kotor cuma bisa ngeluarin kalimat kotor nggak berguna.
Shena Achazia
Kenapa nggak lo aja yang mati duluan.
Shena menampar mulut Sari tanpa henti, Ia seperti orang kesetanan.
Sari berusaha memberontak, Dua teman nya berusaha membantu dengan mengeroyok Shena.
Tiga lawan satu, Kantin menjadi ricuh. Mereka saling memukul dan mengeroyok Shena.
Tidak kalah, Shena juga membalas semua pukulan mereka. Murid yang lainnya hanya menonton pertandingan panas itu.
Nike (Wali kelas)
Apa-apaan semua ini!
Nike berteriak yang membuat para gadis menghentikan perkelahian mereka.
Shena merapikan rambutnya.
Nike (Wali kelas)
Kalian anak perempuan tidak malu berkelahi seperti ini?!
Sari
Shena yang mulai duluan buk.
Mina
Ia, Kami lagi makan dia tiba-tiba narik rambut Sari.
Nike (Wali kelas)
Benar yang mereka katakan, Shena?
Shena Achazia
Aku beritau yang benar pun buk Nike nggak akan percaya.
Shena Achazia
Kan emang gitu di sekolah ini. Yang berduit dan berkuasa lebih terdengar suaranya.
Nike (Wali kelas)
Maksud kamu, Kami para guru hanya mementingkan uang?!
Shena Achazia
Seperti yang ibuk pikirkan saja.
Nike (Wali kelas)
Dimana sopan santun kamu Shena!
Nike (Wali kelas)
Tidak salah rumor tentang kamu tidak terdidik di rumah.
Shena Achazia
Apa seorang guru pantas bicara kayak gini?
Shena Achazia
Muak aku dengan dunia ini, Sampah semua!
Shena berlalu meninggalkan kantin.
Nike (Wali kelas)
Shena Achazia! Kembali! Kalau tidak kamu akan dapat surat panggilan.
Shena tidak peduli, Ia malah melambai tanpa berhenti dan menoleh ke belakang.
Semua murid tercengang, Apalagi Nike yang tidak percaya Shena berbuat seperti ini.
Bab 3
Shena bolos, Ia jalan dengan hampa di taman. Semua pengunjung menatap aneh dirinya.
Bagaimana tidak, Perawakan gadis itu benar-benar berantakan.
Ikatan rambut yang tidak jelas, Seragam robek akibat perkelahian tadi, Tas di seret serta yang paling jelas wajahnya luka-luka.
Shena berteriak, Orang-orang pikir dia sudah gila.
Shena Achazia
Mau mati tapi belum ajal, Mau bunuh diri tapi takut.
Shena Achazia
Siapapun tolong hilangkan aku dari dunia ini!!
Shena lagi-lagi berteriak.
Tiba-tiba saja seorang nenek menabrak Shena, Barang dari dalam tas nenek jatuh.
Shena Achazia
Maafin aku ya nek.
Shena membantu membereskan barang yang berserakan di tanah.
Barang terakhir yang Shena angkat yaitu buku dengan modelan klasik.
Shena Achazia
Maaf ya nek aku nggak sengaja nyenggol nenek.
Shena tau bahwa Nenek itu yang menyenggolnya. Tapi tidak mungkin ia menyalahkan nek tersebut.
Shena bingung karna nenek itu tiba-tiba tersenyum. Namun dibalik kebingungan itu terdapat juga rasa kagum.
Karna mata dari nenek tersebut tampak cantik, Walau lansia tapi matanya bersinar.
Entah kenapa itu memberikan ketenangan dalam diri Shena.
Nenek
Kamu suka baca buku?
Shena Achazia
Suka tapi nggak sering juga baca.
Nenek
Kalau gitu coba deh baca buku ini. Kisahnya menarik.
Nenek itu memberi buku tadi pada Shena.
Nenek
Jangan liat dari modelan nya yang kuno. Nenek yakin kamu pasti akan suka sama kisahnya.
Orang asing tiba-tiba memberikan buku, Tentu ini tidak masuk akal bagi Shena.
Tapi ia tidak enak untuk menolak sehingga terpaksa menerima buku tersebut.
Shena Achazia
Tapi gimana cara nya aku balikin buku ini nek?
Nenek
Nggak usah di pikirin. Nanti kalau udah selesai baca kamu pasti ketemu nenek lagi.
Shena Achazia
Maksud nenek?
Nenek itu lagi-lagi tersenyum pada Shena. Agak ngeri kalau lama-lama di senyumi oleh orang asing.
Shena akhirnya tidak banyak omong.
Shena Achazia
Makasih ya nek. Aku pergi dulu.
Shena menyandang tasnya dan buru-buru pergi.
Nenek
Rajaku, Aku sudah menemukan penyelamat kerajaan kita.
Sudah agak jauh Shena menoleh ke belakang, Tapi nenek itu sudah tidak ada lagi.
Ia merasa aneh lalu memacu lariannya.
Rasa lelah menghampiri. Shena akhirnya memilih untuk duduk di bawa pohon, Satu-satu nya tempat yang tidak ramai pengunjung.
Setelah duduk sejenak, Ia teringat oleh buku tadi. Karna penasaran ia pun buka buku tersebut.
Shena Achazia
"The kingdom of Xavier"
Shena Achazia
Lumayan menarik judulnya.
Shena membuka halaman demi halaman. Entah kenapa ia semakin tertarik dan penasaran akan cerita tersebut.
Tiba di pertengahan buku, Ada satu kalimat yang membuat Shena merasa aneh.
Kalimat itu di beri tinta tebal sehingga mencolok keberadaannya.
Shena Achazia
"Akulah gadis itu, Dari sini aku datang untuk menyelamatkan"
Shena Achazia
Aneh banget, Nggak nyambung dengan jalan cerita.
Shena Achazia
Akulah gadis itu, Dari sini aku datang untuk menyelamatkan.
Shena tidak paham dengan arti dari kalimat itu sehingga ia mengulangnya untuk memahami.
Shena Achazia
Akulah gadis itu, Dari sini aku datang untuk menyelamatkan.
Shena Achazia
Di ulang-ulang pun aku tetap nggak paham, Kayaknya mereka salah tulis deh.
Entah kenapa Shena tiba-tiba mengantuk.
Seperti tidak bisa di tahan lagi akhirnya ia ketiduran.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!