NovelToon NovelToon

After You Go

1

" Beneran temen bapak yang katanya kaya raya itu mau kesini Buk ?? " tanya Kanaya atau biasa dipanggil Nana pada ibunya yang masih sibuk membuat suguhan untuk tamunya nanti .

Kue cucur , pisang goreng dan sepiring roti bolu kukus buatan ibunya sudah tertata rapi di meja makan . Siap meluncur ke meja depan jika nanti tamu mereka datang . Dan saat ini ibunya masih sibuk dengan kacang bawang sebagai pengisi toples yang kemarin dadakan di beli di pasar .

" Kata Bapak sih begitu Na ! Tolong lap itu kaleng yang ada diatas meja , sama angkat rengginang yang tadi dijemur lbu di teras depan . Lumayan buat ngisi meja biar penuh , kan jadi kelihatan banyak suguhannya " kata Ibu Lestari sangat antusias .

Suaminya bernama Ramlan Yahya pernah bercerita jika dulu mempunyai sahabat saat masih hidup di desa , nama anak itu Nugraha Arkatama . Dari kecil mereka bersahabat bahkan sudah seperti saudara . Tapi kemudian mereka terpisah karena orang tua Nugraha pindah ke ibukota .

Tiga puluh tahun berlalu dan mereka kemudian dipertemukan dengan tidak sengaja , Ramlan yang sedang mengantar istrinya ke pasar terserempet sebuah mobil yang ternyata adalah milik Nugraha . Sahabatnya itu sedang dalam perjalanan ke kota lain untuk kepentingan bisnis . Dan dari pertemuan itu mereka memutuskan untuk menjodohkan putra putri mereka agar hubungan kedua keluarga tetap terjaga .

" Jangan bilang kalau kaleng bekas biskuitnya buat wadah rengginang ya ! Memangnya enggak ada toples yang lebih manusiawi Bu !? Nanti di kira tukang tipu kita ! " gerutu Nana yang tak habis pikir dengan ibunya . Tadi ia sempat ingin ke toko roti untuk membeli kue kue ala orang kaya , tapi ditolak oleh ibunya dengan alasan kue kue tradisional akan lebih menarik karena keluarga kaya itu sudah terbiasa makan makanan enak .

" Lhohh daripada nyampah Na , kan kamu tahu kalau kaleng itu adalah sampah yang tidak bisa terurai . ltu pelajaran IPA esde masa nggak ingat sih !! "

" lyaaaa ... Nih Nana mau ke depan dulu ambil rengginang " kata Nana yang langsung berjalan ke depan daripada harus terus berdebat dengan sang ibu , sampai kapan pun dia tak akan pernah menang .

" Mau kemana Na , mandi sana ! Masa mau ketemu calon mertua masih berantakan gitu sih ! " kata Ramlan ketika melihat putrinya melintas diruang tamu tempatnya kini sedang duduk , pria itu terlihat kelelahan karena juga baru selesai menata dan membersihkan ruang tamu .

" Ckk kalau mereka serius berarti harus bisa menerima Nana apa adanya dong Pak !! Lagipula kata bapak enggak bakal maksa kan ?! Nana ataupun anak temen bapak itu berhak menolak perjodohan jika memang kita tidak cocok "

Ramlan menghela nafasnya , karena sebenarnya dia pun juga sedikit sangsi apakah anak sahabatnya akan menyukai gadis sederhana seperti putrinya . Arkatama adalah keluarga pengusaha besar , pasti terbiasa bergaul dengan kaum konglomerat .

" Bapak tidak akan memaksa Na ! Jika kalian tidak berjodoh pun Bapak akan tetap menjalin hubungan baik dengan Nugraha Arkatama . Kami akan tetap menjadi saudara " sahut Ramlan tenang .

Satu jam kemudian tamu yang mereka harapkan datang , mobil mewah yang mereka kendarai sempat menjadi pusat perhatian tetangga sekitar . Apalagi penampilan Nugraha yang mengenakan setelan jas lengkap dan istrinya yang menggunakan baju formal yang pastinya berharga sangat mahal . Kalung mutiara yang melingkar di leher wanita itu menambah kesan jika mereka berasal dari kaum atas .

" Dia adalah saudaraku Mah ... Ramlan Yahya ! Dia yang selalu aku ceritakan padamu ! " pria bernama Nugraha itu tampak mengenalkan pria sederhana yang tampak menyambutnya di depan rumah . Rumah sederhana yang terasa sejuk karena banyak terdapat pohon buah di halaman rumah dan banyak tanaman hias yang ditata rapi hingga berkesan hijau dan menentramkan penghuninya .

" Hai saya Darwati , senang akhirnya bisa bertemu dengan kalian " sapa istri Nugraha dengan sikap yang tidak seramah suaminya .

Lestari hanya mengangguk ketika Ramlan melirik ke arahnya seakan berkata untuk tetap ramah pada tamu tamunya .

" Saya Ramlan Yahya , mereka adalah istri dan anak saya Nyonya . Mas Nugrah berlebihan , sepertinya tidak ada yang bisa dibicarakan tentang saya " sahut Ramlan yang kemudian menyambut pelukan sekilas pria didepannya .

" Saya Lestari ... Dan ini putri kami bernama Kanaya . Selamat datang di rumah kami yang sederhana ini " Lestari menyalami sepasang suami istri di depannya .

Kanaya bernafas lega ketika tidak melihat sosok pria yang di kabarkan ingin dijodohkan dengannya . Entah tapi dengan melihat sikap wanita yang merupakan istri dari sahabat bapaknya dia merasa sudah bisa menebak bagaimana sikap pria yang akan dijodohkan dengannya .

" Maaf Dimas putra kami tidak bisa ikut datang karena masih ada di luar kota , mungkin seminggu lagi baru bisa pulang . Dia hanya bisa menyampaikan salam untuk kalian semua "

" Walaikumsalam ... Tidak apa apa Mas , kami tahu anak Mas Nugraha pasti sangat sibuk " sahut Ramlan yang kemudian mempersilahkan duduk tamu tamunya .

" Anak kalian cantik sekali ... ya kan Mah !? "

Dan pertanyaan antusias Nugraha hanya di tanggapi dengan sebuah senyum oleh istrinya , tanpa melihat sedikit pun ke arah Kanaya .

Walau masih terasa canggung tapi pertemuan sore itu berjalan dengan lancar . Tidak ada pembicaraan tentang perjodohan tapi baik Nugraha ataupun Ramlan sepakat untuk mempertemukan putra putri mereka minggu depan agar bisa saling mengenal . Dimas Arkatama akan datang ke rumah ini untuk mengenalkan diri .

Setelah dua tamunya pulang Ramlan mengajak anak dan istrinya duduk untuk berbicara .

" Bagaimana Na ? Kau tidak keberatan bukan jika seminggu ke depan Dimas kesini untuk bertemu denganmu ? Bapak harap kau bisa menyambutnya dengan baik " kata Ramlan yang tahu pasti jika baik Lestari ataupun Kanaya tidak terlalu suka dengan sikap istri sahabatnya . Darwati istri dari Nugraha memang tidak pernah mengeluarkan kata yang tidak enak di dengar tapi sikap wanita itu yang seperti menjaga jarak membuat anak dan istrinya tidak nyaman .

" lbunya saja begitu , apalagi anaknya Pak ! Bisa bisa lebih parah " kata Kanaya sambil mencomot satu pisang goreng yang masih utuh di piring , hampir semua suguhan masih utuh di atas piring karena hanya Nugraha yang mau mencicipi semua hidangan yang disediakan .

" Ya kalau lbu bilang sih kamu tetep baik baikin anak mereka Na , kan kalian juga tidak dipaksa untuk menikah . Jika kalian tidak berjodoh maka seperti kata bapakmu , kalian akan menjadi saudara "

" Nana mengerti Bu "

2

" Sengaja kan elo cari alasan agar tidak ikut Tuan Nugraha ke kampung sahabatnya itu ? Jangan gitulah bos ,, beliau juga nggak akan maksa kalau kalian tidak berjodoh . Seenggaknya kan elo bikin bokap seneng dengan kenalan sama gadis yang mau dijodohin itu "

" Berisik , elo gue bayar buat kerja bukan buat ngeb*cot ! " sinis Dimas yang memang hari ini sengaja membuat alasan agar tidak bisa ikut kedua orang tuanya bertemu dengan sahabat lamanya di kampung . Saat ini mereka masih ada di restoran yang ada di lantai bawah hotel tempat mereka bermalam .

Dia sengaja pergi ke luar kota bersama Devan , wakilnya yang juga adalah sahabat dekatnya untuk melihat lokasi proyek baru Arkatama . Sudah beberapa kali ia menolak rencana ayahnya tapi selalu saja Nugraha memaksanya untuk berkenalan dulu dengan gadis kampung itu .

Dia sudah punya pilihan sendiri bahkan semua orang tahu jika dia mempunyai kekasih , hanya saja sampai saat ini pun dia belum mengantongi restu dari kedua orang tuanya . Dan sayangnya Devan adalah pendukung setia ayahnya yang menolak keras ia berhubungan dengan kekasihnya . Devan pernah mengatakan jika gadisnya mempunyai pengaruh buruk untuknya .

Namanya adalah Nisa , seorang artis yang sedang naik daun . Sudah empat tahun mereka pacaran bahkan sebelum kekasihnya itu menjadi seorang artis seperti sekarang . Memang sudah banyak dana yang ia gelontorkan untuk memudahkan Nisa mencapai impiannya , tapi Dimas menganggap itu bukanlah apa apa .

Bukankah sangat wajar jika seorang pria berkorban untuk wanita yang ia cintai ? Lagipula ia bangga akan kemandirian Nisa , walau masih sangat muda tapi gadis itu seorang pekerja keras dan tidak pernah bergantung pada orang lain .

Dimas tak pernah menyerah untuk cintanya , dia berpikir suatu saat akan bisa mematahkan pendapat kedua orang tuanya yang menganggap sebelah mata pekerjaan kekasihnya . Terlalu banyak rumor miring tentang Nisa yang dipercaya oleh Nugraha ataupun Darwati . Kehidupan gemerlap yang identik dengan profesi Nisa menjadi boomerang paling besar untuknya , walau ia percaya gadisnya tidak akan pernah terjerumus dengan hal yang tidak tidak .

" Bos ada tamu tuh , jangan lama lama bicaranya soalnya sebentar lagi kita keluar meeting ! " ujar Devan yang baru saja menerima pesan dari gadis pujaan atasannya . Dia mengenal Nisa karena dulu gadis itu adalah tetangganya , tapi ketika karirnya menanjak gadis memutuskan hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan pindah ke apartemen . Kebetulan hari ini Nisa juga ada jadwal pemrotetan di kota ini .

Devan memutar bola matanya malas ketika Dimas menyambar jaket dan kunci mobil miliknya yang berada di atas meja . Dia tahu benar jika sahabatnya akan menghabiskan waktu dengan artis itu .

" Gue keluar sebentar , besok kita selesaikan semuanya ! "

Dimas tak memperdulikan dengan sumpah serapah sahabatnya , sudah hampir dua pekan dia tak bisa bertemu Nisa karena kesibukan mereka masing masing . Dan kesempatan untuk bertemu sekecil apapun akan ia manfaatkan sebaik baiknya karena baginya sang kekasih adalah segalanya untuknya .

Mereka bertemu di area parkir , seperti biasa ia akan naik ke mobil Nisa agar gadisnya tak perlu lelah meladeni fans yang ada di tempat itu .

" Hei sayang , tumben pagi pagi off . Sudah sarapan !? " kata Dimas yang sudah duduk di belakang kemudi mobil Nisa , dia menghela nafas ketika melihat wajah lelah kekasihnya . Sepertinya Nisa bekerja sampai pagi lagi , sejak merambah dunia akting gadis itu menjadi sedikit kewalahan .

" Sudah berapa kali aku katakan , kau hanya perlu mengatakan ' iya ' dan aku akan segera menikahimu ! Kau tak perlu lagi banting tulang sampai seperti ini , kau akan menjadi ratu untukku ! Lama lama kau akan sakit jika terus menerus memaksakan diri "

" Tunggu sebentar lagi , Tom bilang tidak lama lagi aku akan mendapat peran utama di sebuah sinetron ! ltu impianku Dim , aku tidak suka jika harus selalu menjadi pendukung . Aku lelah sayang , tolong jangan berdebat denganku kali ini ! Kau sudah berjanji akan mendukungku apapun yang terjadi " sahut Nisa yang terlihat memejamkan matanya .

Semalam ada pesta ulang tahun salah satu teman artisnya yang diadakan di klub malam terbesar dipusat kota . Nisa mabuk berat karena mulai menyukai minum minuman keras seperti teman temannya . Jika saja tidak terlanjur janji pada Dimas untuk bertemu pagi ini maka dipastikan ia masih bergelung di atas tempat tidurnya . Sang manajer yang tadi memaksanya pergi karena Dimas adalah tambang uang untuk mereka .

3

Dimas ternyata mengajak Nisa pergi ke sebuah toko perhiasan yang paling ternama di kota ini . Dia sudah merencanakannya sejak lama , jika dia akan mengikat Nisa agar hubungan mereka jelas .

" Kamu mau beli perhiasan buat oleh oleh sayang ?! Tante Darwati beruntung punya anak laki laki perhatian banget " kata Nisa yang sebenarnya bersorak dalam hati , jika Dimas ingin membeli untuk mamanya berarti dia mempunyai kesempatan untuk meminta satu perhiasan yang di inginkannya .

Tapi Dimas tidak menjawab , mereka terus berjalan masuk hingga ke sebuah ruangan privat yang khusus disediakan pihak toko untuk pembeli istimewa . Sehari sebelumnya Dimas sudah menghubungi pihak toko jika hari ini akan berkunjung . Dan tentu saja pria muda itu sangat di istimewakan karena tak ada yang tidak tahu tentang pengusaha muda pewaris tunggal keluarga Arkatama .

" Selamat datang Tuan Dimas , ada yang bisa kami bantu ? " seorang pria dengan gerakan sedikit feminis yang merupakan manajer toko datang melayani mereka di dampingi oleh dua wanita yang merupakan pelayan toko .

" Cincin ...aku butuh sepasang cincin "

" Maaf tapi cincin yang anda maksud adalah cincin pertunangan , cincin pernikahan atau cincin couple biasa ? "

Nisa tertawa kecil ketika Dimas mendengus kasar mendengar pertanyaan dari sang manajer toko . Walau begitu hatinya bertanya tanya untuk apa Dimas membutuhkan sepasang cincin .

" Cincin tunangan .... "

" Waaahhhh selamat Tuan Dimas dan Nona Nisa , saya bahagia menjadi saksi pertama yang mengetahui rencana kalian ini . Kalian pasangan serasi !! Sangat serasi , pengusaha ternama dan artis cantik adalah pasangan sangat ideal !! Saya tinggal sebentar , saya akan bawakan koleksi terbaik yang dimiliki toko ini ... salah satu dari kalian ikut aku dan satunya ambilkan minum untuk Tuan Dimas dan calon tunangannya ! " ujar sang manajer sambil beranjak dari duduknya dan mengajak salah satu wanita dibelakangnya untuk mengikutinya .

" Jadi kau mengajakku kesini untuk memilih cincin pertunangan kita ? Kau tidak pernah membicarakan hal ini padaku , aku bahkan belum menyetujui pertunangan itu . Aku tidak bisa terikat pada siapapun saat ini Dim , kau tahu salah satu poin kontrak kerjaku adalah mengharuskan aku tetap berstatus single ! " rengek Nisa yang tak bisa membayangkan jika karirnya akan merosot turun hanya gara gara dia memakai cincin pasangan dengan Dimas .

Semua orang tahu jika Dimas adalah kekasihnya , tapi jika publik mengetahui dia sudah bertunangan maka akan dipastikan pamornya menurun . Bukankah tidak akan ada orang yang memuja wanita yang sudah berstatus calon istri orang lain ? Para fans di luar sana pasti menantikan kisah kisah cintanya yang berliku .

" Sudah empat tahun aku menunggu , ini bukan pernikahan ... Aku hanya mengikatmu agar kau bisa lebih menjaga dirimu dan orang orang diluar sana juga bisa lebih menghormatimu " tegas Dimas karena akhir akhir ini ia merasa konsep pemrotetan yang dilakukan oleh kekasihnya terlalu berani . Dia tahu karena terus memantau kekasihnya dengan diam diam .

Dia sudah memperingatkan manajer Nisa agar mengambil job dengan konsep yang tidak terlalu vulgar tapi sang manajer mengelak . Manajer Nisa berkilah jika Nisa sendiri yang menginginkan pekerjaan itu . Dimas juga tahu jika semalam gadisnya berpesta di sebuah klub malam . Sengaja ia berpura pura tidak tahu agar Nisa tidak merasa diawasi atau dikekang olehnya .

Dan semalam orang orangnya yang membawa Nisa kembali ke tempat inapnya karena manajernya masih sibuk berpesta . Hampir saja ada orang yang ingin. memanfaatkan keadaan Nisa yang waktu itu mabuk berat

" Apa maksudmu ? Kau pikir aku tidak bisa menjaga diriku sendiri ? "

" Kau tahu jawabannya , jangan lagi datang ke pesta pesta seperti semalam . Jangan lagi menyentuh minuman keras karena kau tidak terbiasa , itu hanya akan membahayakan dirimu sendiri !! "

DEGGHHHH ...

" Kau tahu .... Apa kau mengawasi aku Tuan Dimas ? Sudah berapa lama !? "

" Aku hanya memastikan milikku baik baik saja , aku mencintaimu ... kau seharusnya paham hal itu "

" Paham ?? Kau yang seharusnya paham ! Sejak awal aku sudah mengatakan semua resiko pekerjaanku dan kau selalu berkata akan mendukungku !! Kau sendiri yang mengatakan kau akan bahagia jika aku merasa bahagia . Aku tidak mau cincin tunangan itu !! Maksudku tidak sekarang "

Pertengkaran mereka terhenti ketika manajer toko masuk dengan sebuah kotak cukup besar , dan seorang wanita membantunya untuk menata koleksi cincin berlian di atas meja . Jika saja bukan untuk pertunangan Nisa akan kalap memilihnya karena semua koleksi yang ada di depannya sangat istimewa . Ada banyak warna berlian yang menyilaukan matanya .

" lni semua koleksi cincin terbaik di toko kami , anda sekalian bisa memilihnya "

Sang manajer salah tingkah dengan menatap dua wanita di belakangnya , tampaknya suasana terasa sedikit memanas karena baik Dimas ataupun Nisa hanya diam seribu bahasa . Tapi kemudian dia bisa bernafas lega ketika Dimas menunjuk ke arah sebuah cincin pasangan dengan model sederhana dengan taburan berlian kecil diatasnya .

Dimas terpaksa memilih salah satu koleksi karena tak mungkin ia keluar dari toko dengan tangan kosong . Dia menghargai pihak toko yang sudah menerima reservasinya kemarin . Dipakai atau tidak setidaknya dia sudah mempunyai cincin jika suatu saat Nisa berubah pikiran .

" Perfect ... Ini adalah pilihan terbaik karena ini adalah cincin termahal koleksi kami . Taburan berlian dua puluh empat karat membuatnya terlihat sangat elegan . Tunggu sebentar kami akan membungkusnya "

Setelah membayar sepasang kekasih itu segera pergi meninggalkan toko . Ketika sampai di mobil Dimas memberikan satu cincin pada Nisa .

" Simpan ini ! Aku antar kau ke lokasi pemotretan sekarang karena aku juga ada meeting sekarang .... "

" Kau marah !? "

" Tidak , aku hanya sedang sibuk " sahut Dimas datar , sedang menahan diri agar emosinya tak meledak saat ini juga .

" Jika kau memang tidak marah makan katakan kau mencintaiku "

" Ckk ... "

" Sekarang ! "

" Aku mencintaimu "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!