NovelToon NovelToon

RU-ELDEGRA - Mencari Jalan Keluar

Malam Itu

Desa Jewada merupakan salah satu desa yang besar dan tradisional di negara tersebut. Sekitar 10 tahun yang lalu, desa ini kedatangan pihak swasta yang menawarkan penataan ulang desa menjadi kota yang futuristik. Namun penduduk desa menolak mentah-mentah penawaran tersebut. Melihat bahwasanya penduduk desa tidak tertarik akan tawaran mereka, pihak swasta tersebut dengan bantuan pemerintah berhasil membangun proyek mereka di dekat desa Jewada dengan harapan para penduduk menjadi tertarik dan ingin pindah ke proyek kota futuristik mereka yang dinamakan kota Ru-Eldegra. Namun nihil, tetap saja para penduduk masih mempertahankan ketradisionalan desa mereka. Hal ini membuat proyek kota Ru-Eldegra terhenti pengerjaannya selama bertahun-tahun.
Tahun 1210
Kinna Managra adalah seorang remaja sekolah menengah pertama yang tinggal di desa Jewada. Belum lama ini Kinna kehilangan keluarga terakhirnya, yaitu kakeknya. Entah hal sial apa yang sedang menimpa Kinna karena satu persatu keluarganya pergi meninggalkannya. Ibu, ayah, nenek dan belum lama ini kakeknya. Banyak orang yang percaya bahwa Kinna adalah pembawa sial terbesar di keluarganya oleh karena itu kerabatnya tak ingin tinggal dekat dengannya. Jadi sekarang Kinna hanya tinggal sendiri di rumah kakeknya dengan mengandalkan harta yang ditinggalkan keluarganya.
Malam 22:50
Pada pukul ini, kebanyakan para penduduk sudah terlelap dalam tidurnya namun tidak dengan Kinna. Gadis itu masih berkutat dengan telepon genggamnya, melihat vidio menarik di platform Yootuve di kamarnya sambil merebahkan diri di kasurnya.
Tiba-tiba notifikasi pesan masuk, itu dari teman baiknya di kelas
Aisha
Aisha
Kapan mau ngerjain pr mtknya? Ini udah malem
Kinna
Kinna
Besok
Kinna
Kinna
Nanti aku dateng pagi buat ngerjain di sekolah
Kinna
Kinna
Kalo kamu mau duluan ngerjain ya gpp nanti aku tinggal nyalin
Tidak ada balasan dari Aisha
Kinna
Kinna
'Kenapa chatku ngga dibales? Jangan-jangan dia ngambek karena aku bilang mau nyalin pr dia?'
Kinna
Kinna
Aku cuma bercanda, besok aku ngerjain sendiri ko
Namun tetap tak ada balasan apapun dari temannya
Kinna
Kinna
Kalo gitu aku tidur aja deh
23:05
Belum ada 5 menit Kinna tertidur tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya terbangun
TOK...TOK...TOK...
Kinna
Kinna
???
Kinna bergegas untuk melihat siapa yang bertamu malam-malam begini. Ia pun pergi ke arah suara ketukan yaitu pintu belakang dan membukanya.
Kinna
Kinna
Kak Wa...
Walan
Walan
Shhh...
Belum sempat Kinna menyelesaikan ucapannya, seseorang yang dikenalinya langsung masuk ke dalam rumahnya.
Walan
Walan
Kunci pintunya
Kinna mengangguk dan langsung mengunci pintu tersebut.
Mereka berdua pun pergi ke ruang tengah
Kinna
Kinna
Ada apa kak?
Walan
Walan
Aku diteror
Walan
Walan
Boleh aku numpang tidur di sini dulu?
Kinna
Kinna
boleh, silahkan
Garvi Walan adalah salah satu tetangga Kinna yang sangat baik kepadanya. Rumahnya tepat berada di samping rumah Kinna. Membuat mereka akrab sedari Kinna kecil. Tahun ini Walan genap berusia 27 tahun, karena usia mereka yang terpaut jauh membuat Walan menganggap Kinna sebagai adiknya sendiri. Seperti Kinna, Walan kini hidup sendiri, satu-satunya keluarganya yaitu ayahnya telah wafat beberapa bulan yang lalu.
Kinna
Kinna
Kakak dari mana? Kenapa bisa diteror?
Walan
Walan
Aku baru aja pulang kerja
Walan
Walan
Lalu pas sampai rumah, ngga tau kenapa tapi aku ngerasa kalau aku lagi diawasi
Kinna sedikit terkejut mendengar penuturan dari tetangganya itu. Padahal Walan merupakan tipe orang yang tenang. Namun kali ini wajah paniknya tak bisa ditutupi.
Kinna
Kinna
Kalo gitu Kakak mandi aja dulu
Kinna
Kinna
Nanti aku siapin kamar kakek
Walan
Walan
Oke, makasih Kinna
Walan bergegas ke arah belakang untuk pergi ke kamar mandi meninggalkan jaket biru yang tadi dikenakannya pada Kinna.
Kinna
Kinna
'Jaket Kakak..."
Kinna
Kinna
'Masih ada bau parfumnya.'
Hanya Aisha yang tahu bagaimana perasaan teman baiknya terhadap tetangganya itu. Namun sepertinya, perasaan Kinna tak terbalas karena Walan selalu menegaskan secara tersirat bahwa mereka hanyalah seperti saudara. Walaupun seperti itu, Kinna tetap setia pada perasaannya sendiri. Apalagi Walan selalu bersikap ramah dan lembut kepadanya.
Dengan cepat Kinna pergi ke kamarnya. Lalu berdiri di cermin besar dengan jaket biru yang sudah bertengger di tubuhnya. Telepon genggamnya kini memotret dirinya dengan pose minimalis yang cukup untuk mengekspos jaket biru tersebut. Kemudian foto itu dikirimkannya kepada temannya, Aisha dengan caption, 'MILIK WALAN'
Namun yang tak Kinna duga adalah bahwa temannya itu langsung membalas pesannya tersebut.
Aisha
Aisha
Jaketnya atau modelnya?
Kinna
Kinna
Dua-duanya
Aisha
Aisha
Ko bisa ada di kamu jaketnya?
Kinna
Kinna
Dia lagi di sini soalnya
Aisha
Aisha
Ngapain kalian?
Kinna
Kinna
Kepo
Aisha
Aisha
Vc coba
Baru saja Kinna ingin mengangkat panggilan vidio dari temannya namun suara Walan menginterupsinya.
Walan
Walan
Kinna...
Kinna terkejut, ia pun langsung melepas jaket yang dikenakannya. Menaruh telepon genggamnya di kasur dan langsung pergi untuk menghampiri Walan yang kini berada di ruang tamu.
Kinna
Kinna
Iya kak
Kinna
Kinna
Ini jaketnya
Walan
Walan
Makasih
Kinna
Kinna
Kakak mau tidur sekarang? Kamarnya udah siap
Walan
Walan
Iya
Walan
Walan
Makasih ya Kinna, aku jadi ngebangunin kamu malem-malem begini
Kinna
Kinna
Iya kak gpp kok, lagian aku emang belum tidur
Mereka berdua pun pergi ke kamarnya masing-masing.
Di kamar, bukannya langsung tidur Kinna justru melanjutkan chattingannya dengan temannya itu.
Kinna
Kinna
Maaf ya tadi tiba-tiba Kak Walan manggil
Aisha
Aisha
Eh Kinna?
Aisha
Aisha
Aishanya udah tidur
Aisha
Aisha
Ini mamanya
Kinna
Kinna
Oh mamanya Aisha sekarang udah tau sandinya Aisha ya?
Aisha
Aisha
Hehehe kamu tau aja sih kalo ini aku
Kinna
Kinna
Iya lah, mana mungkin orang kayak kamu ngasih sandi hp ke mamamu
Aisha
Aisha
Hehe
Aisha
Aisha
Yaudah lah ini udah malem, mau tidur
Aisha
Aisha
Ngerjain pr nya besok aja bareng kamu
Kinna
Kinna
Aku mau tidur juga kalo gitu
Kinna pun tertidur
23:45
TOK...TOK...TOK...
To be Continued

Pergi

Di sebuah padang rumput yang hijau, terlihat sebuah keluarga kecil sedang melakukan piknik. Kebahagian keluarga itu sepertinya membuat alam sekitarnya ikut merasakannya juga. Hamparan bunga, dedaunan di pohon dan lainnya terlihat menari terhembus angin.
Kinna
Kinna
Ayah
Kinna
Kinna
Kalo aku udah besar, aku mau jadi peneliti seperti ayah
Ayah
Ayah
Bukannya minggu lalu kamu mau jadi koki ya?
Kinna
Kinna
Itu kan minggu lalu
Kinna
Kinna
Kalo sekarang aku maunya jadi peneliti
Ibu
Ibu
Kamu mah selalu aja begitu
Ibu
Ibu
Yang jadi Penatua lah, ahli agama lah, model lah
Ibu
Ibu
Semuanya aja kamu pengenin
Ayah
Ayah
Hahaha...
Ayah
Ayah
Ayah ngga masalah nanti kamu gede jadi apa
Ayah
Ayah
Yang terpenting itu, kamu harus tetap jadi orang baik ya nak
Kinna
Kinna
Iya Ayah hihi
Ayah
Ayah
pxuwhwi hwoskbd.. Hsiowbs
Ibu
Ibu
Gwyshw osnwj eowneh auaj
Kinna
Kinna
Ayah? Ibu?
Ayah
Ayah
Bsiwna snaieh ajaia dheiw osnejw jsj?!
Ibu
Ibu
Jsisjs ajiebdg fpxjwnwg vorneu sjsu?!! dbjd sjissn kxisns aisnw teuksow ysbw akwow!!!
Ibu
Ibu
Hzuwiwos!!!!!!
Sekelebat bayangan hitam datang membesar ke arah wajah Kinna membuatnya berpindah ke adegan lain.
Kinna
Kinna
'Hutan? Kak Walan? Kenapa aku digendong Kak Walan?'
Kinna
Kinna
Kak Walan jangan cepet-cepet larinya. Ibu sama Ayah masih di belakang!
Walan
Walan
Shhh...
Walan
Walan
Jangan bersuara
Walan
Walan
Pegangan yang erat
Walan
Walan
Tidur saja di peluka....
TOK...TOK...TOK...
23:45
Kinna
Kinna
'Ishh siapa lagi itu?'
Kinna
Kinna
'Baru aja aku digendong sama Kak Walan ada aja yang ganggu'
Kinna
Kinna
'Biarin aja lah, gausah dibuka, siapa suruh dateng ke rumah orang tengah malem gini.'
TOK...TOK...TOK...TOK...
TOK...TOK...TOK...
Kinna
Kinna
'Kenapa malah makin kenceng sih?!'
Kinna pun memutuskan untuk beranjak dari kasurnya dan pergi keluar dari kamarnya.
Namun rupanya Walan juga terbangun lalu meraih tangan Kinna dari belakang.
Walan
Walan
Jangan keluar
Walan
Walan
Biar aku aja
Walan
Walan
Kamu tetep di kamar, jangan keluar sampai kusuruh
Kinna mengangguk tanpa bertanya apapun, dirinya pun kembali ke kamarnya.
Walan bergegas pergi ke pintu depan untuk melihat siapa yang mengganggu mereka.
Bapak 3
Bapak 3
Kan, saya bilang apa
Bapak 1
Bapak 1
Kamu ngapain di sini, Walan?
Walan
Walan
Loh Bapak yang lagi ngapain di sini?
Bapak 1
Bapak 1
Kenapa kamu balik tanya?
Bapak 1
Bapak 1
Jelas-jelas kamu yang ga sopan
Bapak 1
Bapak 1
Tengah malem begini ada di rumah gadis yang tinggal sendiri
Walan
Walan
Ga sopan di bagian mananya? Saya dan Kinna sudah seperti sodara sendiri
Walan
Walan
Yang seharusnya dipertanyakan itu, kenapa bapak-bapak sekalian yang rumahnya jauh dari sini bisa sampai ke sini?
Walan
Walan
Atau jangan-jangan...
Walan
Walan
Kalian yang neror saya ya?
Ketiga bapak itu terdiam
Bapak 2
Bapak 2
Sudahlah ngga usah kamu nuduh kami kayak gitu
Bapak 2
Bapak 2
Sekarang dimana Kinna?
Bapak 2
Bapak 2
Kamu ngapain dia hah?!
Walan
Walan
Kinna lagi di mana itu bukan urusan bapak!
Walan
Walan
Sekarang saya minta, bapak-bapak sekalian untuk pergi dari sini sebelum saya panggil keamanan!
Bapak 3
Bapak 3
Diam kamu Walan!
Dengan amarah, mereka bertiga memaksa untuk masuk.
Karena tidak ingin mereka masuk ke dalam, Walan pun melayangkan tinjunya ke salah satu dari mereka untuk menghentikan langkahnya.
Bapak 3
Bapak 3
Sialan kamu Walan!!
Ketika salah satu dari mereka ingin membalas Walan. Tiba-tiba yang lainnya berteriak.
Bapak 1
Bapak 1
Arghh!!! Dasar tikus sialan!
Rupanya terdapat satu tikus besar yang menggigit salah satu dari mereka. Setelahnya, sisanya juga digigit oleh tikus besar tersebut.
Melihat bahwa ia punya kesempatan. Walan langsung menutup pintu dan menguncinya. Dirinya pun pergi ke kamar Kinna
00:20
Walan
Walan
Kinna
Walan
Walan
Di sini ngga aman
Walan
Walan
Kita harus pergi
Walan
Walan
Bawa semua barang berharga yang kamu punya
Walan
Walan
Cepat!
Kinna
Kinna
Baik Kak
Tanpa memproteskan apapun, Kinna segera membawa semua barang berharganya di ransel hitam miliknya. Kemudian dia memakai jaket, topi dan sepatunya.
Walan
Walan
Sudah?
Kinna
Kinna
Iya udah
Walan
Walan
Ayo kita pergi
Mereka berdua kemudian bergerak dengan cepat namun sunyi, keluar melalui pintu belakang.
Berjalan cepat namun tidak berlari agar tidak membangunkan orang lain.
Setelah dirasa sudah cukup jauh meninggalkan rumah, kini Kinna berani untuk membuka suaranya walaupun dengan suara yang pelan.
Kinna
Kinna
Ada apa ini sebenernya Kak?
Walan
Walan
Ceritanya panjang
Kinna
Kinna
....
Walan
Walan
Nanti kuceritain
Kinna
Kinna
Kalo begitu, sekarang kita mau kemana?
Walan
Walan
Ke rumah temanku
Walan
Walan
Di sana aman
Setelahnya, Kinna tidak bertanya apa-apa lagi. Melihat wajah panik Walan sudah cukup membuatnya percaya bahwa situasinya sangat genting sekarang.
Walan
Walan
Tetap waspada
Kinna
Kinna
Baik
01:35
Setelah melewati jalan yang cukup panjang dan berliku akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Rumah terpencil yang dari luar terlihat cukup jelek dan rapuh.
Walan segera membuka telepon genggamnya. Tak lama setelah itu, pintu di hadapan mereka berdua terbuka memperlihatkan seorang wanita cantik bertubuh tinggi tegap.
Zoya
Zoya
Cepat masuk
Mereka berdua pun masuk. Tidak lupa wanita itu mengunci pintu depan lalu membawa mereka berdua ke jalan rahasia yang menghubungkan dengan ruang bawah tanah yang mewah dan kaya akan teknologi.
Zoya
Zoya
Jadi, mereka menemukanmu Walan?
Walan
Walan
Ya
Walan
Walan
Di sini sudah tidak aman
Walan
Walan
Kurasa aku harus pergi
Kinna menganga akan ruangan besar yang sedang dipijakinya ini. Teknologi canggih ada di mana-mana.
Kinna
Kinna
'Bukannya teknologi ini cuma ada di kota Ru?'
Zoya
Zoya
Jadi dia ini anak yang sering kau bicarakan?
Walan
Walan
Ya
Zoya
Zoya
Apa kau ingin aku menjaganya?
Walan
Walan
Tidak, aku akan membawanya bersamaku
Mendengar namanya disebut Kinna pun tersadar akan situasinya. Kini rasa penasaran dan panik bercampur aduk.
Kinna
Kinna
Kakak mau bawa aku ke mana?
Kinna
Kinna
Terus sebenernya ini kenapa?
Melihat bahwa Kinna mulai panik, Walan pun berusaha menenangkannya.
Walan
Walan
Besok aku ceritain ya
Walan
Walan
Ini udah malem
Walan
Walan
Jadi Kinna tidur dulu ya
Walan berbicara dengan selembut mungkin agar Kinna tidak merasa panik.
Kinna
Kinna
Kalo begitu aku mau tidur sama Kakak.
Kinna
Kinna
Aku takut
Walan tidak heran jika Kinna merasa takut.
Walan
Walan
'Pasti anak ini kelelahan, apalagi dengan semua hal yang baru saja terjadi.'
Zoya juga mengerti akan hal itu, walau bagaimanapun Kinna masih lah remaja kecil berusia 14 tahun. Pasti semua kejadian itu berhasil mengguncangnya. Zoya pun berusaha menenangkannya juga dengan melembutkan suaranya.
Zoya
Zoya
Kinna mau tidur bareng aku ngga?
Kinna
Kinna
E-engga ma-makasih
Kinna
Kinna
Aku mau sama Kak Walan aja
Walan
Walan
Zoya, wajah garangmu tidak mendukung suara lembutmu
Zoya
Zoya
Oh
Zoya
Zoya
Yasudah kalau begitu
Zoya
Zoya
Kau pasti belum mempercayaiku ya Kinna
Kinna
Kinna
I-iya maaf
Zoya
Zoya
Kalau begitu kalian bisa pakai kamar di sebelah, terdapat dua kasur di dalamnya
Zoya
Zoya
Aku akan tidur di kamar lain
Kinna
Kinna
Terima kasih kak
Zoya
Zoya
Ya
Zoya pun mengantar mereka ke kamar yang dituju. Setelahnya ia pergi ke kamar lain.
Mereka berdua pun tidur di kamar yang sama namun dengan kasur yang berbeda.
Walan
Walan
Ini udah malem, jangan main hp terus Kinna
Walan
Walan
Ayo tidur
Kinna
Kinna
Iya Kak
Sebelum tidur, Kinna mengirimkan pesan kepada teman baiknya.
Kinna
Kinna
Besok aku ngga masuk sekolah soalnya demam mendadak, izinin aku ya
Kinna
Kinna
Btw, aku lagi sama Kak Walan
Setelahnya, Kinna pun mematikan telepon genggamnya, dan akhirnya terlelap dengan pandangan terakhirnya yang tertuju pada punggung Walan
Walan
Walan
'Sepertinya Kinna sudah tidur.'
Walan mengendap keluar kamar lalu menemui Zoya.
Walan
Walan
Bisa bantu aku untuk keluar desa?
Zoya
Zoya
Kau ingin kemana?
Walan
Walan
Aku harus ke bagian utara
Walan
Walan
Lebih bagus lagi jika keluar negeri
Zoya
Zoya
Jadi kau ingin menyerah?
Walan
Walan
Hanya sementara
Walan
Walan
Setidaknya sampai semuanya berjalan lancar
Zoya
Zoya
Bos tidak akan senang dengan itu
Walan
Walan
Kumohon
Zoya
Zoya
Hah
Zoya
Zoya
Seorang Walan memohon?
Zoya
Zoya
Baiklah kalau begitu
Zoya
Zoya
Aku akan menghubungi yang lainnya
Walan
Walan
Terima kasih
Walan
Walan
Aku akan membayarnya suatu saat nanti
To Be Continued

Jaringan kota Ru

Ayah
Ayah
Vwkwo cospw Kinna, isbw Walan
Ayah
Ayah
Eyucd evwis nevaislxi idbie sicow
Ayah
Ayah
Vsjwo ebwia!! Cvgdgt!!
Walan
Walan
Ieiw pswnw
###
Kinna
Kinna
'Mimpi ini lagi?'
Kinna
Kinna
'Sebenernya kalian ngomong apa?'
Kinna
Kinna
'Aku ngga ngerti.'
###
05:30
Walan
Walan
Kinna...
Dengan suara yang lembut dan pelan, Walan membangunkan Kinna yang masih berada di alam mimpinya.
Kinna
Kinna
Hah?...
Suara yang familiar di telinganya membuatnya perlahan tersadar dari alam mimpinya.
Kinna
Kinna
Oh...
Kinna
Kinna
Kak Walan...
Walan
Walan
Ayo bangun
Walan
Walan
Zoya udah nyiapin makanan
Sebenarnya, Kinna masih belum sepenuhnya tersadar. Remang-remang, ia masih bisa merasakan mimpinya.
Kinna
Kinna
Aku mau mandi dulu
Mendengar bahwa Kinna ingin mandi, tiba-tiba Zoya muncul di belakang Kinna tanpa bersuara.
Zoya
Zoya
Kamu ingin mandi dahulu?
Padahal suaranya tidak kencang bahkan cenderung pelan. Namun karena kehadirannya yang datang tiba-tiba, membuat Kinna berhasil menyadarkan diri sepenuhnya.
Kinna
Kinna
Astaga!!
Kinna
Kinna
...
Kinna
Kinna
Kak Zoya?!
Rasanya seperti kamu masih belum bangun sepenuhnya namun tiba-tiba ada seseorang yang mengangkatmu dari kasur. Hal itu lah yang dirasakan Kinna sekarang.
Zoya
Zoya
Cepat ikuti aku
Kinna
Kinna
Ba-baik
Walan
Walan
'Aku sudah terbiasa dengan hal itu tapi Kinna tidak.'
Walan
Walan
'Pasti dia terkejut, anak yang malang.'
Walan terus menatap Kinna karena mengkhawatirkan kondisi psikis anak itu. Kinna tahu akan kekhawatiran Walan, ia pun balas menatapnya dengan mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja.
Setelahnya, Kinna langsung mengikuti langkah Zoya dengan penuh rasa terkejut dan curiga. Kini, banyak pertanyaan muncul di benaknya.
Kinna
Kinna
'Kenapa semuanya aneh?'
Kinna
Kinna
'Ada apa sih ini sebenernya?'
Kinna
Kinna
'Lalu Kak Zoya itu aslinya darimana? Kenapa bahasanya formal kayak gitu?'
Kinna
Kinna
'Kayak bukan orang Jewada aja'
Zoya
Zoya
Kamar mandinya tepat di depanku
Zoya
Zoya
Pakai saja
Zoya
Zoya
Kamu masih ingatkan jalan ke ruang makan?
Kinna
Kinna
Iya aku ingat
Kinna
Kinna
Terima kasih Kak
Zoya
Zoya
Kalau begitu, aku tinggal ya
Kinna
Kinna
Iya
Sebenarnya Kinna adalah salah satu orang yang sangat menyukai komik fantasi namun tidak pernah ada pikiran untuk mencobanya secara langsung. Karena menurutnya, hal fantasi jika terjadi di dunia nyata akan sangat menyeramkan. Jadi, situasinya saat ini membuatnya sangat tidak nyaman.
Apalagi saat ini rumah yang ia tinggali terasa sangat asing. Berada di bawah tanah, dan kaya akan teknologi canggih. Semua tombol di rumah ini sudah menggunakan teknologi touchscreen yang kabarnya teknologi modern seperti itu hanya ada di kota Ru. Kemodernannya semakin terasa tatkala seluruh ruangan di sini bernuansakan putih dan neon biru. Siapa yang akan menyangka bahwa di desa Jewada akan ada rumah yang dari luar terlihat sangat rapuh namun di bawahnya adalah kebalikannya
Kinna
Kinna
'Aku harus ngasih tau Ai tentang ini.'
Kinna
Kinna
'Tapi apa boleh sama Kak Walan?'
Biasanya di dalam situasi genting apapun jika di sana ada Walan yang melindunginya, maka Kinna tak akan pernah merasa resah. Namun kali ini, bahkan Walan pun tidak bisa menutupi wajah paniknya dan hal itu memberikan rasa ketakutan pada Kinna.
Setelah mandi, Kinna pun pergi ke ruang makan. Di sana sudah ada Walan dan Zoya yang sedang duduk manis.
Walan
Walan
Ayo sini makan
Kinna pun pergi untuk duduk di samping Walan sedangkan Zoya berada di seberang mereka.
Lalu, mereka berdua memakan hidangan yang telah dibuat oleh Zoya.
Zoya
Zoya
Hanya ada nasi goreng
Zoya
Zoya
Sudah lama aku tidak memasak
Kinna
Kinna
Gpp kok Kak
Kinna
Kinna
Ini enak
Kinna menatap Walan dengan tatapan penuh isyarat, dan langsung dimengerti oleh yang ditatap
Walan
Walan
'Maklum, dia sudah lama tak memasak'
Walan
Walan
'Jadi rasanya seperti makanan dari dunia lain.'
Walan membalas tatapan Kinna lalu tersenyum
Mereka pun makan tanpa memproteskan hal itu.
Setelah makan
Mereka tak beranjak dari tempat duduk mereka
Kinna menatap Walan dan Zoya bergantian, meminta penjelasan. Dan Walan mengerti itu.
Walan
Walan
Kinna
Walan
Walan
Sebenernya aku kerja di kota Ru
Padahal Walan sudah bersiap jikalau Kinna terkejut.
Namun, ekspresi wajah yang Walan nanti tidak ada, hanya wajah datar yang ada.
Walan
Walan
...
Kinna
Kinna
Udah aku duga
Walan
Walan
Emang keliatan ya?
Kinna
Kinna
Kalo bagi orang lain sih ngga keliatan
Kinna
Kinna
Tapi bagi aku iya
Walan
Walan
Kok bisa?
Kinna pun mengulas senyum
Kinna
Kinna
Kakak selalu bareng aku dari aku kecil
Kinna
Kinna
Jadi aku tau gerak-gerik Kakak
Mendengar pernyataan Kinna, membuatnya tersenyum.
Walan
Walan
'Tapi walau begitu, aku ngga tau semua tentang kamu.'
Walan
Walan
Terus?
Kinna
Kinna
Ada beberapa hal yang bikin aku curiga kalo Kakak kerja di kota Ru
Pernyataan Kinna membuat Walan langsung menduga-duga sesuatu di bagian mana yang dia tidak berhasil tutupi sampai Kinna berhasil mengetahuinya.
Kinna
Kinna
Waktu aku main ke rumah Kakak, ada beberapa barang yang asing di kamar Kakak
Kinna
Kinna
Dan ngga lama kemudian kota Ru nge update postingan mereka tentang barang itu.
Walan membelalakan matanya.
Walan
Walan
Kamu...
Walan
Walan
...Kamu masuk ke kamar aku?
Kinna
Kinna
Aku ngga masuk
Kinna
Kinna
Cuma liat dari luar kamar
Kinna
Kinna
Kebetulan pintunya kebuka
Kinna
Kinna
Maaf ya Kak
Sebenarnya Walan tidak mempermasalahkan jika Kinna betulan masuk ke kamarnya. Karena cepat atau lambat, Kinna pasti akan melihatnya karena hanya dia lah satu-satunya orang yang bisa bebas mengakses rumahnya selain dirinya dan ayahnya.
Namun yang lebih mengejutkannya adalah fakta bahwa Kinna mengikuti update kota Ru.
Walan
Walan
Jadi
Walan
Walan
Kamu ngikutin postingan kota Ru?
Kinna tertawa canggung
Kinna
Kinna
Iya Kak
Walan
Walan
Apa ada lagi yang lain?
Kinna
Kinna
Eumm ada sih
Walan
Walan
Siapa?
Kinna
Kinna
Temenku, Aisha
Walan
Walan
Selain itu?
Kinna
Kinna
Entah ya, aku ngga tau kalo itu
Entah ini kabar baik atau kabar buruk bagi Walan. Informasi yang mendadak ini berhasil membuatnya terkejut.
Tidak pernah terlintas di pikirannya kalau Kinna akan tertarik pada kota Ru bahkan sampai bisa mengetahui jaringan kota Ru.
Walan mulai serius dengan ini.
Walan
Walan
Kinna...
Walan
Walan
Boleh aku tau darimana kamu dapet jaringan kota Ru?
Tanpa ragu Kinna menjawab.
Kinna
Kinna
Dari seseorang
Walan
Walan
Siapa?
Kinna
Kinna
Aku juga ngga tau dia siapa
Kinna
Kinna
Dua bulan yang lalu aku dapet link dari Ji-meil
Kinna
Kinna
Terus aku share link itu ke Aisha
Kinna
Kinna
Siapa tau, Kakak kenal dia siapa?
Walan langsung menatap Zoya, meminta penjelasan.
Zoya yang sedari tadi hanya diam mendengarkan dengan wajah datar, kini angkat suara.
Zoya
Zoya
Sepertinya aku tahu siapa dia
Zoya
Zoya
Jangan khawatir Walan, dia tidak berbahaya
Walau Zoya berbicara seperti itu, tetap saja Walan tak bisa menyembunyikan wajah khawatirnya. Ia takut jika mereka mengincar Kinna dan membahayakannya.
Zoya
Zoya
Sudah kubilang jangan khawatir
Walan
Walan
Tapi tetap saja, padahal mereka tahu kan bagaimana hubunganku
Walan
Walan
Kenapa tidak ada konfirmasi?
Zoya
Zoya
Benarkah kau bertanya seperti itu?
Zoya
Zoya
Memangnya siapa yang terlalu protektif sampai menghambat rencana?
Walan terdiam karena semua yang dikatakan Zoya itu benar. Waktu itu dirinya menolak mereka untuk menguji coba Kinna dengan alasan takut jika Kinna akan dirundung oleh masyarakat nantinya karena mempunyai hubungan dengan kota Ru.
Zoya
Zoya
Kau lihat sendirikan?
Zoya
Zoya
Anak ini tidak dirundung seperti yang kau takutkan
Zoya
Zoya
Dia cerdas dalam menyembunyikan sesuatu
Walan menghela napas lega. Kemudian menatap Kinna yang berada di samping kanannya. Yang ditatap hanya tersenyum kebingungan.
Walan
Walan
'Benar kata zoya, dia cerdas.'
Walan
Walan
Kamu masih nyimpen jaringannya ngga, Kinna?
Kinna
Kinna
Masih
Walan
Walan
Boleh kuliat?
Kinna
Kinna
Boleh
Kinna pun membuka ponselnya dan mengutak-ngatiknya sebelum ia berikan kepada Walan.
Walan
Walan
Ini benar
Walan
Walan
Jaringan kota Ru
Pandangannya beralih dari telepon genggam ke wajah Zoya kemudian berganti lagi ke wajah Kinna sambil memberi telepon genggam tersebut.
Walan
Walan
Jangan sampe ada warga Jewada yang tau ya
Walan
Walan
Dan buat saat ini, jangan sampai ada yang tau tentang situasi kamu ya
Kinna
Kinna
Iya Kak
Ting...
Suara notifikasi datang dari telepon genggam yang berada di meja makan tersebut. Itu milik Zoya.
Zoya
Zoya
Sudah siap
Zoya
Zoya
Kita bisa pergi ke tempat Rhea sekarang
Zoya
Zoya
Mereka menunggu kita
Kinna
Kinna
...
Zoya
Zoya
Kalian berdua kembali saja ke kamar, bereskan barang-barang kalian
Zoya
Zoya
Biar aku yang membersihkan ini
Kinna
Kinna
Baik, terima kasih kak
Zoya
Zoya
Ya
Walan
Walan
Kinna, kamu duluan aja
Walan
Walan
Nanti aku nyusul
Kinna mengerti bahwa mereka ingin membicarakan sesuatu dengan empat mata saja. Jadi ia beranjak pergi.
Walan
Walan
Dia sudah pergi, apa yang ingin kau bicarakan?
Zoya
Zoya
...
Zoya
Zoya
Sepertinya bos sudah tahu
Walan
Walan
Jadi, bagaimana?
Zoya
Zoya
Kami akan tetap membantumu
Zoya
Zoya
Walau sepertinya akan rumit
Di kamar
07:03
Kinna memotret keseluruhan ruangan kamar yang kini ia tempati.
Kinna
Kinna
'Padahal aku pengen banget ngasih tau ini ke Aisha.'
Kinna
Kinna
'Tapi ga boleh sama Kak Walan.'
Setelah memotret semua benda di kamar itu, Kinna langsung menghubungi teman baiknya.
Kinna
Kinna
Ai
Aisha
Aisha
Iya
Kinna
Kinna
Lagi ngapain?
Aisha
Aisha
Ngerjain pr
Kinna
Kinna
Loh, pak guru belum dateng?
Aisha
Aisha
Ngga tau nih
Aisha
Aisha
Belum dateng
Aisha
Aisha
Eh aku baru dapet kabar, katanya pak guru ngga bisa masuk
Kinna
Kinna
Ih parah
Kinna
Kinna
Giliran aku ngga masuk, pak gurunya malah telat
Aisha
Aisha
Wkwkwk
Aisha
Aisha
Ga beruntung kamu
Aisha
Aisha
Btw, nanti mau aku jenguk ngga?
Kenapa Aisha tidak curiga akan Kinna yang berbohong akan ketidak-hadirannya? Itu semua karena Aisha sudah tahu bahwa Kinna sering terserang demam mendadak.
Kinna
Kinna
Ngga usah Ai
Kinna
Kinna
Lagian ini cuma demam biasa kok
Kinna
Kinna
Udah ada Kak Walan di sini
Aisha
Aisha
Ohhh
Aisha
Aisha
Pantes gamau
Aisha
Aisha
UdAh AdA kAk WaLAn
Aisha sudah hafal akan kelakuan teman baiknya itu. Karena, jika sudah ada Walan, maka teman baiknya itu pasti tidak akan menghiraukan hal lainnya lagi
Kinna
Kinna
Hehe tau aja
Kinna
Kinna
Dah ya
Kinna
Kinna
Kayaknya aku bakal jarang online
Aisha
Aisha
Iya dah, sana
Aisha
Aisha
Main sama 'Walan tersayang'
Kinna
Kinna
Y
Aisha
Aisha
Ih anak ini
Kinna tertawa pelan karena berhasil membuat Ai sedikit sebal.
Dalam tawaannya itu, tidak ada rasa panik sedikitpun. Karena Kinna merasa semua hal akan berjalan dengan lancar melihat dari apa yang Zoya sampaikan.
Namun yang tidak ia ketahui adalah apa yang sedang menunggu di depannya nanti.
To Be Continued

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!