*Mansion Erik Regan*
"Sayang." Erik nampak mencari sosok Isterinya yang tidak kunjung dia dapatkan.
"Papa mencari siapa?" tanya Joshua.
"Tentu saja Papa mencari mamamu, mau mencari siapa lagi." jawab Erik.
*****
*Daniel Regan*
kembar pertama, anak dari Erik dan Caroline. jenius dan tegas dan ahli beladiri dan komputer.
*David Regan*
kembar kedua, anak dari Erik dan Caroline. rajin teguh dan sayang saudara. ahli senjata.
*Joshua Regan*
kembar ketiga, anak dari Erik dan Caroline. playboy tapi setia. ahli merakit bom.
*Jesselyn Regan*
kesayangan dari tiga saudaranya, centil seperti ibunya. Hacker wanita yang tidak tandingan.
*Alessia Caroline Regan*
Wanita super power yang memiliki 4 anak, rencana punya anak lagi. sekarang dia sudah berusia lebih matang.
*Erik Regan*
Bos mafia yang bucin dan takluk dengan isterinya, ayah dari 4 anak. kurang setuju memiliki anak lagi.
*Kelvin Savot*
Orang kepercayaan Erik, satu-satunya yang bisa di percaya. pendiam dan dingin.
*Elios Grant*
orang kepercayaan Caroline, sifatnya kepo ketularan majikannya.
*Jason Vraz*
suami dari Avara, pemilik restoran sederhana.
*Ruhan Jack*
Teman terbaik dari Caroline, senang susah dia selalu membantu sahabatnya.
*John Benjamin*
Pria kaku yang jarang tersenyum.
*McQueen*
Pensiunan militer dan guru Daniel.
*****
"Kelihatannya Papa telat Kalau mencari mama, tadi Mama keluar bersama David. entah mereka mau ke mana." jawab Joshua.
Sekarang anak-anak Caroline dan Erik sudah dewasa usia, mereka sudah 18 tahun.
"Lalu, di mana saudaramu yang lain?" tanya Erik yang tidak melihat ketiga anaknya yang lain.
"Mereka semuanya tidak ada di rumah pa." jawab Joshua yang kemudian memakai jaketnya. Pria itu akan pergi ke suatu tempat Karena dia sudah ada janji dengan John.
Erik seperti orang yang tidak diinginkan di rumahnya sendiri, bagaimana tidak. Dia baru kembali dari perjalanan bisnis, ketika dia pulang yang tersisa cuma satu anaknya entah yang lain ke mana.
Di lain tempat Jesselyn sedang melakukan sesuatu, dia sudah mengotak atik laptopnya.
"Apa kamu sudah siap, Jesselyn?" tanya Ruhan.
"Tentu saja, Paman." jawab Jesselyn. Gadis itu sedang membobol salah satu perusahaan, dia berselancar di dunia paralel. Salah satu perusahaan milik papanya hendak diserang oleh musuhnya, Jesselyn dan Ruhan sedang menyerang balik orang-orang itu.
"Mereka mau diapakan, Paman?" tanya gadis cantik bermata coklat.
"Kita tumbangkan mereka, jika sampai mamamu tahu maka habislah kita." jawab Ruhan sembari menatap wajah Jesselyn.
"Paman takut sama mama ya?" tanya Jesselyn yang seolah mengolok Ruhan.
"Memangnya siapa yang tidak akan takut sama singa betina itu, dia kalau mengaung bisa menghabisi satu kawasan." jawab Ruhan yang kemudian mulai menekan tombol penghancuran.
TAP..
senyum terlihat di wajah kedua orang itu setelah membobol salah satu perusahaan, akhirnya mereka pergi dengan begitu santai seolah tidak ada yang sudah mereka lakukan.
"Besok pagi mereka pasti akan menjerit dengan sangat keras." ucap Ruhan.
"Tentu saja mereka harus menjerit dengan keras, Paman. mereka berani mengusik keluarga kita, jadi mereka harus menerima akibatnya." jawab Jesselyn yang kemudian pergi bersama Ruhan.
Di tempat yang berbeda lagi Daniel sedang melakukan sesuatu, pemuda berusia 18 itu membangun perusahaan teknologi canggih bersama teman-temannya.
"Daniel, seperti apa sih wajah mamamu?" tanya salah satu teman Daniel.
"Memangnya kamu mau tahu?" tanya Daniel.
"Iya, Kata papa mamamu itu sungguh luar biasa. Dia sangat cantik, mempesona dan benar-benar kuat." ucap teman Daniel.
"Kalau kamu mau melihatnya kamu harus membuat janji dulu." Daniel yang kemudian memasang beberapa alat komunikasi.
"Wow.. hebat banget mama mu Daniel, mau ketemu saja harus membuat janji dulu."
"Tentu saja, mamaku itu orangnya tidak pernah ada di tempat, dia itu seperti makhluk halus suka menghilang." mendengar pernyataan Daniel seperti itu tentu saja temannya langsung melongo. Masa ada anak mengatakan ibunya seperti makhluk halus, baru pertama kali ini mereka mendengarnya.
"Secantik apa sih mamamu, Danie?" tanya teman Daniel kembali. Dia benar-benar begitu penasaran dengan sosok Caroline.
"Kalau kamu mau tahu lebih baik kamu lihat wajahku saja, wajahku ini sangat mirip dengan Mama." jawab Daniel yang kemudian menyuruh temannya untuk segera pergi.
"Kamu itu jahat banget sih bilang seperti itu kepadaku, Daniel."
Daniel tidak menghiraukan semua ocehan temannya itu, dia bergegas melakukan sesuatu yang harus segera dia lakukan. Beberapa teknologi canggih sudah ada di tangan Daniel, dia bukanlah seorang peretas tapi dia sangat ahli soal teknologi. perusahaan yang didirikan di basis teknologi membuat dia menjadi pengusaha muda yang sangat kaya.
BRETTTT..
ponsel Daniel berdering, pemuda itu menatap ponselnya, di sana tertera nama sang Papa yang sedang menelepon.
"Pasti Papa sedang mencari Mama." ucap Daniel yang kemudian mengambil ponselnya dan menjawab panggilan telepon dari sang papa.
"Kamu tahu di mana mama mu, Danil?" Erik langsung bertanya tanpa menanyakan kondisi Sang putra atau berbasa-basi terlebih dahulu.
"Iya kan, aku sudah menebak kalau Papa mencari Mama? kenapa dia tidak langsung menelponnya sih, kenapa dia harus bertanya padaku dulu." guman Daniel dalam hati Ketika sang Papa menanyakan keberadaan mamanya.
"Aku tidak tahu pa, Mungkin Mama bersama David. Papa tahu kan mereka itu sedang melakukan sesuatu loh, katanya sih Mama sedang menyelidiki seorang pengusaha tampan." jawab Daniel.
Bukannya menenangkan sang papa malah putranya itu mengatakan sebuah kebenaran yang membuat Erik langsung mematikan ponselnya.
"Kelvin! Kelvin!" teriak Erik dengan suara yang begitu keras. suara teriakannya itu membuat beberapa anak buahnya yang lain langsung berhamburan menghampirinya.
"Iya Ada apa, Tuan." jawab Kevin dan yang lain.
"Cari tahu di mana keberadaan Nyonya kalian!!" emosi Erik langsung meluap. Pria itu tidak akan membiarkan istrinya lolos pengawasan.
"Hanya dalam satu detik saja, tuh kan nyonya yang kabur kita yang kebingungan." ucap beberapa pengawal Erik.
"Nyonya ditinggal 5 menit langsung menghilang entah ke mana." para pelayan mengomel panjang lebar.
Sang majikan laki-laki baru pulang dari perjalanan bisnis malah sang nyonya menghilang entah ke mana.
"Nyonya ini benar-benar kelewat batas, Tuan baru pulang dia menghilang, pantas saja Tuan sangat murka. Nyonya kan pekerjaannya menghilang seperti jin pengabul keinginan." guman Kelvin dalam hati.
"Di mana elios?" tanya Erik.
Seketika orang-orang langsung menghentikan langkah kaki mereka, Elios itu adalah orang kepercayaan Erik, namun akhir-akhir ini selalu dirampas oleh Caroline.
"Iya, Elios kok tidak ada, Tuan?" tanya Kelvin.
"Telepon dia, aku yakin anak dan istriku juga Elios sedang melakukan sesuatu. Cari tahu telepon kepada John, telepon ruhan, telepon Jason telepon semuanya. Kalau perlu telepon Paman McQueen." perintah Erik yang membuat seluruh anak buahnya kebingungan. Mereka langsung mengambil ponsel mereka untuk menelpon orang-orang yang disebut oleh Bos mereka.
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*My jodoh duren(duda keren)
*Mr. Dracula (Gadis bermata biru)
*Isteri bar-bar bos mafia(the legend)
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
DOR!!
DOR!!
DOR!!
Suara tembakan terus menggelegar.
Caroline, David juga Elios menyerang salah satu gudang milik musuh mereka. orang-orang itu menggunakan nama perusahaan Erik untuk melakukan penyelundupan barang bahkan dua mobil perusahaan pengemasan diambil oleh kelompok itu.
"Elios." Panggil Caroline.
"Ya, nyonya." jawab Elios.
"Apa kamu tidak menelpon Paman McQueen?"
"Maaf, Nyonya. Saya lupa." jawab Elios.
"Cih.., kamu ini sudah tua tetap saja pelupa." Caroline yang kemudian meminta David untuk menelpon McQueen.
"Mama, Papa telepon." David menetap ponselnya. Pemuda itu melihat panggilan telepon masuk ke ponselnya dan panggilan itu dari sang Papa.
"Kenapa sih papamu harus menelpon disaat seperti ini, papamu tidak tahu ya kalau mama ini sedang sibuk. matikan ponselnya, telepon Kakek McQueen, cepat!!" perintah Caroline.
Mana berani David melakukan hal itu, jika sampai papanya marah bisa-bisa dia tidak akan bisa melakukan hobinya. Secara diam-diam David menjawab panggilan dari sang papa.
"Kamu ada di mana, David? di mana mamamu ?!!" teriak Erik.
"Kami ada di salah satu gudang, tutup ponselnya, David!" teriak Caroline yang kemudian menembak beberapa pria.
Mendengar suara tembakan Erik yang ada di rumahnya dia langsung berdiri, dia yang dari tadi duduk sembari memijat kepalanya. Tentu saja dia langsung syok.
"Kalian ada di mana?" tanya Erik.
"Kami ada di salah satu gudang rival perusahaan Papa, mereka menggunakan mobil perusahaan untuk menyelundupkan barang." jawab David.
Erik membulatkan matanya, dia benar-benar dibuat pusing oleh istrinya. Bisa tidak sih dalam satu hari dia duduk manis di rumah, dia akan mempunyai butik yang bisa dia urus. Kenapa sih dia harus keliling untuk membasmi penjahat.
"Di mana paman Elios?"
"Paman sedang menyerang musuh-musuh." jawab David yang kemudian mematikan ponselnya secara sepihak.
Erik yang ada di tempatnya dia benar-benar dibuat frustasi, dia melakukan panggilan telepon ke istrinya malah ponselnya dimatikan.
"Ya Tuhan! Ya Tuhan! ya Tuhan! bisa tidak istriku diam sehari di rumah, Kenapa dia tidak ke butik atau berbelanja saja? kenapa dia sukanya memegang pistol." Erik menggerutu panjang lebar.
"Tuan." Panggil Kelvin.
"Ada apa, Kelvin?"
"Tuan, Nyonya berada di kawasan Timur. Nyonya sedang menyerang beberapa musuh perusahaan, mereka melakukan pemboikotan beberapa mobil perusahaan. Mereka akan menyelundupkan obat-obatan terlarang dengan menggunakan mobil perusahaan." jawab Kelvin.
"Siapkan seluruh anak buah kita, Kelvin. Aku ingin menjemput istriku, jangan lupa.. lengkapi senjata dengan lengkap." perintah Erik.
Kelvin menganggukkan kepalanya, padahal mereka barusan pulang dari beberapa negara. malah sekarang ada kejadian seperti ini.
"Heh..," Erik menghela nafasnya berulang kali. dia menatap foto dia dan keluarganya, sebuah senyum tersirat begitu tampan. Kadang Erik berpikir memang istrinya itu selalu ceroboh, tapi dia adalah wanita yang membuatnya bangga, Dia adalah wanita yang membuatnya jatuh cinta.
"Nyonya, kemungkinan Tuan akan marah jika kita pulang nanti." ucap Elios.
"Sudah, jangan banyak bicara. Lumpuhkan mereka dulu Setelah itu kita bahas yang lain." padahal dalam hati Caroline juga yakin sang suami akan marah besar. Dia sudah membayangkan kemarahan suaminya itu, pasti akan seperti bom meledak yang tidak terkendali.
"Habisi mereka!" perintah beberapa pria yang ada di tempat itu.
Mereka berusaha untuk menyerang Caroline dan yang lain, Mereka mengepung wanita itu. sayangnya Caroline yang sudah bersiap-siap itu tentu saja dia tidak akan mau pulang tanpa nyawa.
"Hehehe..," Caroline tersenyum ketika dia mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya.
"Kalian mau mendengar suara yang indah?" tanya Caroline kepada Putra dan orang kepercayaannya.
"Maksud nyonya?" tanya Elios kembali.
Sebuah bom rakitan sudah dikeluarkan oleh Caroline, seketika kedua bola mata elios membulat sempurna. pria itu langsung menarik tubuh David untuk menghindar dari tempat itu.
"Mamamu sudah gila, David." ucap Elios yang menarik mundur tubuh David.
Caroline melempar bom aktif itu, seketika...
DOMMMMM.....
satu granat kecil dilemparkan, sesaat kemudian Caroline memberikan isyarat kepada Elios untuk membawa putranya keluar dari tempat itu.
"Kita akan ke mana, Paman?" tanya David.
"Menghindar dari amukan mamamu." jawab Elios yang kemudian menyembunyikan dirinya di suatu tempat.
Caroline sudah memegang beberapa bom rakitan yang dibuat oleh putranya, walaupun Joshua terlihat pendiam namun dia adalah ahli bom perakit bom muda yang mempunyai tempramen santai.
DOMM..
DOMM..
beberapa bom sudah dilempar oleh Caroline, setelah melempar bom itu dia bergegas kabur secepat mungkin. Wanita itu nampak tersenyum begitu puas setelah Dia melempar beberapa bom yang dibuat oleh putranya.
"Nyonya, kalau membawa bom lebih baik nyonya beritahu saya terlebih dahulu. Nyonya benar-benar sangat mengerikan." Elios menghela nafasnya berulang kali.
Kamu itu sudah tua bau tanah, makanya cara larimu itu tidak sekencang dulu." Caroline malah mengejek Elios.
"Memangnya Nyonya tidak mau tua? apa Nyonya masih muda?' ucap Elios yang kelolosan.
Mendengar perkataan seperti itu seketika dua bola mata Caroline langsung membuat sempurna.
"Paman cari masalah di saat genting seperti ini." cibir David.
"Ups..," Elios langsung menutup mulutnya. dia benar-benar lupa siapa wanita yang dia sindir itu.
"Kamu tahu, Elios. Bagaimana jika salah satu bom yang ada di tasku ini aku masukkan ke mulutmu? mulut embermu itu biar tambah besar, biar tambah lebar." kesal Caroline.
"Maaf Nyonya, habis kelepasan sih." jawab Elios yang tidak mau disalahkan.
"Kita segera pergi dari sini, jika tidak musuh akan menemukan kita." ucap David.
"Tunggu sebentar, kita lihat berapa sisa orang-orang itu. Aku ingin mereka membusuk di tempat ini." ucap Caroline.
"Aku sudah menelpon kakek McQueen, Mereka bilang dia akan mengutus anak buahnya kemari." jawab David.
"Tentu saja Tuan McQueen kan Sudah pensiun dari kepolisian, dia tidak bisa menangkap orang-orang itu." ucap Elios.
"Aku lupa." jawab Caroline yang malah membuat Putra dan anak buahnya itu mendengus kesal.
Sekitar beberapa menit kemudian terdengar suara tembakan beruntun dari arah yang lain.
"Siapa yang menyerang?" tanya Caroline.
"Saya tidak tahu, nyonya.' jawab Elios.
"Apa musuh-musuh mereka?" tanya Caroline kembali.
"Saya tidak tahu, nyonya." jawab kekeh Elios.
"Pasti Papa, pasti Papa yang kemari." ucap David yang membuat Caroline dan Elios saling menatap satu sama lain.
"Mendingan kita kabur, Elios. Jika aku tertangkap aku bisa jadi barbeque." Caroline yang kemudian menarik tangan Elios dan Daniel.
Ketika mereka hendak melarikan diri, malah di depan mereka sudah ada Erik. Percuma saja kan melarikan diri, Erik kan sudah memasang alat pelacak di beberapa barang sang istri. Tentu saja Erik akan memakai semua keahliannya untuk mengetahui di mana keberadaan sang istri.
BUGG..
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*My jodoh duren(duda keren)
*Mr. Dracula (Gadis bermata biru)
*Isteri bar-bar bos mafia(the legend)
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
BUGG..
Caroline menabrak tubuh seseorang, wanita itu mendongakkan kepalanya. Ternyata yang ada di depannya adalah sang suami.
"Hehehe.., sayang kamu sudah pulang ya." ucap Caroline yang malah mengatakan itu.
"Mau kabur ya sayang?" tanya Erik.
Caroline langsung berdiri membersihkan pakaiannya. "Kenapa aku harus kabur? Memangnya kenapa aku harus kabur?" Caroline malah membalik situasi.
Ya seperti itulah wanita itu, bertambah usia tidak membuatnya semakin menjadi wanita yang tidak menyebalkan. Tetap saja dia selalu membuat orang lain salah situasi.
"Sudahlah papa, lebih baik kita segera kembali. Kalau Papa ingin berdebat di sini silakan berdebat, aku sama paman Elios mau beristirahat dahulu." David hendak melarikan diri bersama dengan Elios.
Namun sayangnya mereka langsung kena tangkap Caroline. "Balik!" seru Caroline yang membuat David ataupun Elios tidak bisa kabur.
"Apa yang kamu lakukan, sayang? kamu tahu sendiri kan aku baru pulang dari perjalanan bisnis tapi istriku tidak ada di rumah. Memangnya kamu ingin melakukan apa?" tanya Erik yang terlihat ingin menggertak sang istri.
Caroline menunjukkan kekuasaannya, menunjukkan kekuatannya juga menunjukkan amarahnya. "Memangnya kamu ingin apa, sayang. Kamu ingin mencari penggantiku? kamu ingin mencari wanita lain, begitu?" dua tangan sudah berkacak pinggang sembari dua bola mata yang sudah melotot.
Erik langsung tertembak di tempat, pria itu tidak bisa melawan sang istri jika seperti ini.
"David, Elios. Ayo kita segera kembali, Papa sudah capek." Erik langsung pergi meninggalkan sang istri.
Beberapa anak buah Erik bersama Kelvin sudah membekuk habis orang-orang itu, Caroline terus mencibirkan bibirnya.
"Dasar pria tidak tahu diri, dia mau mengancamku? Oh iya, dia mau mengancamku?" Caroline terus mengomel panjang lebar.
Beberapa anak buah McQueen sudah berada di sana untuk menangkap orang-orang itu, Caroline hanya diam sembari terus mencibir kan bibirnya, dia mengoceh terus menerus tanpa henti.
Setelah beberapa hari kemudian ada sebuah kabar yang membuat Caroline dan Erik harus pergi ke suatu tempat. Mereka memberi peringatan kepada keempat anak mereka mengenai semua yang akan mereka lakukan.
"Kalian harus ingat, Jangan melakukan sesuatu yang membahayakan. Papa sama Mama mau pergi ke Jerman dahulu, jika kalian berani melakukan sesuatu yang berbahaya, lihat saja aku akan melintir kepala kalian." Caroline nampaknya mengancam anak-anaknya.
"Siap, ma!!" jawab si kembar serempak.
"Ingat, jangan membuat masalah Papa sama Mama ada urusan." Erik yang kemudian meminta John, Ruhan, Jason juga Paman McQueen untuk mengawasi anak-anaknya. sedangkan Erik, Caroline, Elios juga Kelvin akan pergi ke Jerman untuk urusan yang sangat penting.
*Satu Minggu kemudian*
"Kamu mau ke mana, Jesselyn?" tanya Daniel.
"Aku Ada urusan sedikit." jawab Jesselyn.
"Kamu mau kuliah atau mau kencan?" David yang langsung menanyakan hal itu.
"Ayolah David, Kenapa kamu selalu menanyakan hal itu? aku mau kencan kan itu tidak apa-apa." jawab Jesselyn.
"Tentu saja, memangnya siapa yang tidak memperbolehkan mu? lagian aku tidak akan memarahimu kok." jawab David.
Jesselyn langsung pergi meninggalkan saudara-saudaranya, hari ini memang Jesselyn ada janji dengan seseorang. Dia akan bertemu seorang pria untuk menyelidiki sesuatu, namun ketika saudara laki-lakinya mengira kalau dia akan melakukan kencan buta dengan seorang pria.
"Bagaimana?" tanya Daniel dan Joshua.
"Lebih baik kita ikuti dia, jika sampai terjadi sesuatu kepada Jesselyn. Bisa-bisa papa akan murkah, kamu tahu sendiri kan dia itu kesayangan papa." jawab Daniel.
"Lalu, apa dia benar-benar akan kencan buta?" tanya Joshua.
Tiga pria itu sedang bergosip, memang tidak diragukan lagi kalau mereka memang benar-benar anak-anak dari Caroline.
"Lebih baik kita cari tahu mengenai itu, kita pergi ikuti dia." David yang kemudian meminta Daniel untuk melacak beberapa barang yang sudah dibawa oleh Jesselyn.
"Kalau sampai kita ketahuan menaruh alat pelacak di barang-barangnya, bisa-bisa kita kehilangan nyawa. Kalian tahu kan pekerjaannya apa?" tanya Daniel.
"Apa kamu takut, Daniel? kamu kan sama seperti dia, Kalian berdua kan sama-sama ahli komputer masa kamu takut sama Jesselyn?" tanya David.
"Bukannya takut, kalian tahu seperti apa kalau dia marah. Wanita kalau marah dia seperti singa betina yang akan menguliti kita, menyisakan tulang belulang saja." jawab Daniel.
"Ya sudah kalau begitu, lebih baik kita mengikutinya secara diam-diam. Jika sampai dia mencari kekasih yang tidak kita sukai langsung kita coret dia dari daftar penduduk." ucap David yang membuat Joshua menatap saudaranya.
"Memangnya kamu bisa mencoret dia dari daftar penduduk? daripada seperti itu Kenapa tidak kita bom saja?" tanya Joshua yang malah membuat David dan Daniel langsung mencibirkan bibirnya.
"Kamu mau kepala mau aku tembak?" tanya David.
"Kalau kamu aku bom terlebih dahulu bagaimana?" tanya balik Joshua.
Tiga pria itu saling memamerkan keahlian mereka masing-masing.
Kalau sampai Mama tahu bisa-bisa kita akan ditembak semuanya, kalian tahu kan seperti apa Mama. Cepat, lebih baik kita ikuti Jesselyn."
akhirnya ketiga orang pemuda itu mengikuti Jesselyn yang hari ini akan menemui seorang pria.
Di salah satu hotel Jesselyn bertemu seorang pria di restoran hotel, janji bertemu pria itu untuk membahas mengenai pekerjaan yang akan dia terima.
"Itu adalah informasi mengenai pria itu, kamu harus bisa membuat pria itu percaya padamu." pinta pria tua.
"Memangnya apa yang harus aku lakukan, tuan?" tanya Jesselyn.
"Namanya adalah Alexander, dia adalah pengusaha yang sangat licik, dia sangat pandai melakukan kecurangan bisnis. Aku ingin Kamu mencuri semua data-data dari pria itu, Oh ya jangan lupa kamu harus bergerak cepat, kamu harus membuat pria itu tunduk padamu." ucap si pria tua.
Jesselyn tersenyum kepada pria tua yang ada di hadapannya.
"Apa Tuan benar-benar mau main-main denganku?"
"Apa maksudmu, Nona muda?" tanya Pria tua yang bernama Francisco.
"Alexander Francisco, Bukankah itu nama panjangnya? Kalau saya tidak salah informasi pria ini adalah putramu, bukan?" tanya Jesselyn sambil tersenyum.
gadis muda itu tentu saja tidak ingin dipermainkan oleh pria tua yang ada di hadapannya, walaupun informasi sekecil apapun dia tidak akan tertinggal.
"Hahaha, ternyata kamu benar-benar sangat jeli ya nona. Baiklah kalau begitu dengarkan Aku baik-baik, putraku sudah dipengaruhi oleh seorang wanita yang bernama Melania. wanita itu membuat putraku buta, membuat putraku kehilangan arah. Beberapa perusahaan milikku sudah dihancurkan olehnya, semua gara-gara wanita busuk itu. Aku ingin kamu masuk ke perusahaan itu, melacak semua informasi perusahaan yang aku miliki." pinta Francisco.
"Aku tidak bisa janji mengenai hal itu, Tuan. ini di luar pekerjaanku, aku tidak mungkin melakukan pekerjaan seperti ini." jawab Jesselyn.
"Aku akan membayar mu lima kali lipat dari perjanjian kita, jika kamu bisa membuat putraku tidak melakukan kebodohan-kebodohan itu akan ku jamin kamu akan mendapatkannya." jawab Francisco.
"Bukankah dia tinggal di tempat yang jauh? dia bukan pengusaha bukan. Yang aku tahu dia adalah seorang gangster, bukan? apalagi perkumpulannya itu perkumpulan para penjahat. Kamu ingin memasukkan aku di dunia seperti itu?" tanya Jesselyn.
Francisco tersenyum, Siapa yang tidak akan mengenal putri dari Caroline dan Eric Regan. pastinya Francisco tidak akan salah pilih teman. "Aku akan membayar mu 10 kali lipat, Jika kamu bisa membuat anakku meninggalkan dunia gelap itu. Dunia gangster dan segalanya itu membuat kepalaku pusing, dia terlibat begitu banyak masalah, Jika seperti ini terus dia bisa-bisa masuk penjara kemudian di hukum mati dan aku tidak punya keturunan lagi." jawab Francisco yang benar-benar sangat marah.
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*My jodoh duren(duda keren)
*Mr. Dracula (Gadis bermata biru)
*Isteri bar-bar bos mafia(the legend)
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!