Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan Reyhan dan Celine, mereka sudah merencanakan untuk liburan ke luar negeri. Celine sangat bahagia dengan itu, dia bahkan sudah menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari pakaian hingga surat untuk keberangkatan. Namun, saat ingin memesan tiket pesawat dia harus izin terlebih dahulu kepada Reyhan. Akhirnya dia pun menelpon Reyhan..
“Halo sayang kamu tidak lupa dengan hari ini kan ?”
“Iya ada apa yank ?”
“Kita jadi berangkat kan, jangan bilang kamu lupa dengan janji mu ?
“Oh iya maaf sayang aku sangat sibuk, masih banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan di sini”
Tttttuuuuuutttttt.....
Celine menutup panggilan, dia jadi kesal dengan Reyhan
Padahal kamu sendiri yang mengajakku, dan menjanjikan hal itu. Tapi lihatlah bahkan kamu juga yang tidak menepatinya. Oceh Celine..
***
Reyhan mengerti mengapa Celine tiba-tiba menutup panggilannya, dia tau persis Celine pasti sedang ngambek saat ini. Dia pun memikirkan cara untuk menyenangkan dan mengembalikan mood Celine. Dan..
“Halo sayang”
“Mmmmmmm”
Maafkan aku karena mengingkari janji, mengerti lah okey”
“Ya”
“sudahlah jangan marah lagi”
“mmm”
“bagaimanan kalau kamu menyusul ku ke sini”
“membosankan.”
“ayo lah sayang...”
Cukup lama Reyhan memohon dan memelas kepada Celine, hingga akhirnya dia mau menuruti Reyhan. Setelah menerima telepon dari Reyhan Celine pun memesan tiket pesawat ke Bali untuk menyusul Reyhan. Dia sama sekali tidak membawa barang apapun, kecuali baju yang melekat di badannya dan tas branded favoritnya.
Bukan tanpa sebab dia sengaja melakukan hal itu untuk mengerjai Reyhan. Akhirnya dia pun berangkat ke bandara.
***
Sesampainya di bandara, dia pun menelpon Reyhan. Tanpa dia sadari bahwa sebenarnya Reyhan sudah menunggunya sedari tadi, bahkan Reyhan sendiri telah melihat Celine dari kejauhan. Celine sangat tidak suka dibuat menunggu dia sangat membenci hal itu, tapi Reyhan sengaja menjahili Celine dengan sengaja tidak mengangkat telponnya. Reyhan memperhatikan wajah Celine sudah sangat kesal hingga akhirnya dia pun mengangkat telponnya.
“kamu di mana sih kamu kan tau aku paling benci di suruh nunggu...”
Celine mengoceh di telpon, tapi Reyhan tidak memperdulikannya. Reyhan terus berjalan kearah Celine, namun Celine tidak sadar bahwa Reyhan sudah ada di dekatnya. Ocehan Celine semakin panjang, Reyhan pun memeluknya..
“Hey putri ngomel apa kau hanya akan terus mengoceh ? Apa kau tidak merindukan ku?”
Celine kaget diapun berbalik kearah Reyhan.
“apa yang kamu lakukan kenapa kamu lama sekali”
“siapa bilang aku lama, justru aku yang lebih dulu menunggu mu dari 15 menit yang lalu”
“kalau begitu kenapa tidak menghampiri ku, kenapa malah membuat ku menunggu”
“karena aku rindu melihat wajah cemberut mu”
Reyhan mencium kening Celine. Dan itu berhasil membuat Celine luluh. Saat ingin berangkat ke villa Reyhan menyadari bahwa Celine tidak membawa apa-apa. Dia pun bertanya..
“Barang-barang mu mana sayang”
“Gak bawa”
“loh kok nggak bawa, kamu gak mau nginap disini?”
“siapa bilang, tentu saja aku akan menginap”
“Terus kenapa gak bawa koper ?”
“Nggak mau, malas nenteng-nenteng koper berat tau”
“Lahh trus ???”
Bukannya menjawab pertanyaan Reyhan Celine malah meninggalkannya pergi, Celine tersenyum melihat tingkah Reyhan yang makin penasaran. Reyhan mengejar Celine yang sudah melangkah jauh darinya. Lagi-lagi Reyhan bertanya..
“Sayang jawab dong, jangan-jangan kamu berbohong kalau kamu akan menginap?”
Celine tetap berpura-pura tidak mendengarkan Reyhan..
Reyhan masih penasaran, dia khawatir Celine masih marah padanya karena tidak menepati janjinya. Dia pun terus bertanya..
“Sayang ayolah jawab aku mengapa kamu sama sekali tidak membawa apa-apa ? Apa kamu masih marah padaku ? Dan kamu tidak mau menginap di sini bersamaku ?”
Celine yang mendengar itu pun langsung tertawa dia merasa geli mendengar perkataan Reyhan itu.
“Sayang dengarkan aku. Aku akan menginap disini sampai pekerjaanmu semua clear”
“trus kenapa kamu tidak membawa apa-apa?”
“Suami ku sangat bekerja keras disini, dia bahkan tidak menepati janjinya karena sibuk mencari nafkah, tentu saja aku sebagai istri harus menikmati hasil keringat suamiku” jawab Celine dengan senyuman nakal
Reyhan yang mendengar itu langsung peka.
“Oh ya ??? Apa harus seperti itu bby ???”
“Tentu saja harus”
Celine kemudian memeluk Reyhan, dan Reyhan membalas pelukannya itu. Tapi Reyhan tidak menyadari bahwa sebenarnya Celine memeluknya karena ingin mengambil dompet Reyhan yang berada di dalam saku bagian belakang celananya. Setelah mendapat dompet Reyhan, Celine pun melepaskan pelukannya.
“sayang dompet mu aku ambil ya” kata Celine tersenyum sambil memperlihatkan dompet di tangannya.
“Bisa-bisanya kamu mencopet suami mu sendiri” Reyhan mengejar Celine
“hahaa aku akan menikmati uang mu bby agar tidak ada orang lain yang akan menikmatinya” ejek Celine
***
Reyhan dan Celine meninggalkan bandara, sebelum ke villa mereka mampir ke mol terlebih dahulu. Reyhan menurut keinginan Celine, mereka menghabiskan waktu di mol, mulai dari berbelanja, makan dan nonton. Mereka seperti sepasang remaja yang lagi berkencan. Tanpa disadari Waktu sudah menunjukkan pukul 20.05 mereka pun segera kembali ke villa.
Mobil Reyhan dipenuhi oleh paper bag milik Celine.
“Apa hanya segitu kemampuan mu mengorek isi ATM ku” kata Reyhan sambil tersenyum jahil
“ya ya ya ku akui aku bahkan kebingungan untuk mendapatkan cara menghabiskan isi ATM mu itu sayang”
Mereka berdua saling bertatapan dan kemudian tertawa geli.
***
Sesampainya di villa Celine keluar dari mobil dan membiarkan Reyhan membawakan paper bag miliknya.
“Pak jangan bawakan belanjaan saya, karena Reyhan yang akan membawa semuanya” perintah Celine kepada pak Rahmat supir pribadi Reyhan
“baik no”
Reyhan yang mendengar itu langsung protes.
“Sayang.. bagaimana mungkin aku bisa membawa barang-barang ini sendirian”
“Itu hukuman mu bby” Celine meledek Reyhan kemudian lari”
Seharian ini Reyhan betul-betul dijahili habis-habisan oleh istrinya. Dia pun membawa belanjaan itu dengan susah payah.
***
Celine lebih dulu sampai ke villa. Dia masuk dan beberapa pelayan villa menyambut kedatangannya
“Selamat datang non”
“hayy, mana Nina ?”
“Ada non sedang menyiapkan makan malam untuk kedatangan non” jawab salah satu dari pelayan
Nina adalah pelayan villa yang paling lama mengabdi di sana dulu sebelum orang tua Nina meninggal, mereka juga adalah pelayan terpercaya untuk keluarga Reyhan.
***
# flashback
Orang tua Reyhan meninggal karena sebuah kecelakaan yang melibatkan ayah Nina, karena dia merupakan supir orang tua Reyhan. Saat itu usia Reyhan masih 18 tahun dan Nina berusia 22 tahun. Saat kepergian orang tuanya perusahaannya di handle oleh pamannya, kakak dari ayah Reyhan. Karena pamannya terlalu sibuk mengurus dua perusahaan sekaligus, dia jadi tidak bisa memperhatikan Reyhan.
Reyhan pun lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Rosa ibu kandung Nina yang mana merupakan kepala pelayan di rumah besar Reyhan di Jakarta. Dia di didik dan di besarkan oleh Rosa, bahkan Rosa mampu membuat Reyhan membuang traumanya yang harus ditinggal kedua orang tuanya. Dan itu bertepatan pada hari ulang tahunnya.
Reyhan sudah menganggap Nina seperti saudara kandungnya sendiri, sehingga pada saat Reyhan berusia 23 tahun, dia dan Nina harus merelakan kepergian Rosa. Paman Reyhan telah mengembalikan perusahaan orang tuanya ke tangan Reyhan, dan dia juga memberikan villa kesayangan orang tuanya yang berada di Bali. Namun, villa itu tidak pernah terurus semenjak kepergian orang tuanya, dia akhirnya merenovasi villa tersebut dan menempatkan beberapa pelayan dan penjaga. Dia pun juga meminta Nina untuk tinggal di sana dan mengangkatnya sebagai kepala pelayan, dan Nina menyetujui hal itu.
# Flashback off by
Celine masuk dan mencari Nina..
“Mba Nina, Celine datang” teriak Celine
“Ehh nona, apa kabar ? Apa non sehat-sehat saja ?”
“Tentu dong mba, aku sangat merindukanmu mba” Celine memeluknya
“Non stop, saya belum mandi saya baru saja selesai memasak”
“Aku tidak perduli mba”
Celine tetap memeluk Nina, dia memang sangat akrab dengannya. Bahkan saat Celine di Jakarta pun dia hampir setiap hari menelpon Nina. Ntah itu penting mau pun tidak, dia tetap akan menelpon Nina saat ia membutuhkan teman bicara.
***
Reyhan sampai di depan pintu, dia sangat kelelahan karena membawakan barang belanjaan Celine. Ketika membawa itu, bahkan wajahnya hampir tidak kelihatan karena ketutupan paper bag yang begitu banyak. Sehingga pada saat sampai di depan pintu, ia langsung menjatuhkan semua paper bag itu dan menyuruh pelayan mengantarkannya ke kamar mereka.
Namun, pada saat hendak masuk ke kamar dia melihat Celine dan Nina saling berpelukan.
“Wahhhh kamu bahkan tidak memeluk ku saat kamu datang, dan malah menyopet dompet ku, dan juga waktu, lalu membuat ku kesusahan dengan membawa barang-barang belanjaan mu yang segunung itu, kau terlalu kejam bby” canda Reyhan
Celine yang mendengar suara itu pun langsung melepaskan pelukannya dari Nina.
“bukankah tadi kita sudah berpelukan di bandara bahkan kamu yang memeluk ku terlebih dahulu”
“Benarkah ? Aku melupakannya ?”
“Kau tidak melupakannya sayang, kau hanya pura-pura lupa. Apa susahnya sih tinggal bilang peluk dan bakal aku kasih pelukan itu”
Celine melangkah kearah Reyhan dan memeluknya. Nina yang melihat mereka pun turut bahagia.
“berhenti bermesraan, sebaiknya kita makan dulu. Aku sudah menyiapkan menu-menu kesukaan mu Celine”
“bagaimana dengan menu favorit ku kak ?” rengek Reyhan
“Kau selalu seperti itu”
Mereka pun tertawa. Saat menyiapkan meja makan Nina mengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan Reyhan dan Celine. Saat Celine dan Reyhan naik kelantai dua untuk mandi, dia pun menyuruh pelayan membawa beberapa bahan yang tersedia di kulkas untuk BBQ'an. Setelah pelayan mendapatkan bahan tersebut, dia pun langsung membawa barang itu ke area taman di samping villa.
Dia kemudian menyuruh pelayan menyiapkan meja dan kursi untuk Celine dan Reyhan, yang tidak lupa dihiasi dengan bunga mawar yang ia petik di belakang villa. Setelah semuanya selesai, Nina pun menelpon Celine.
“halo mba ada apa”
“Mengapa kalian lama sekali ? Apa kalian akan membiarkan aku kelaparan ?”
“Hahaha ini udah mau turun kok “
“segera lah...” Nina menutup panggilan.
***
Celine dan Reyhan naik ke lantai atas dimana kamar mereka berada. Mereka pun masuk, Celine lebih dahulu masuk ke kamar mandi dia mengisi bathtub dengan air hangat, kemudian dia masuk untuk berendam. Saat tengah asyik berendam, Reyhan masuk kedalam kamar mandi tanpa Celine sadari. Reyhan yang melihat Celine sangat asyik berendam pun masuk ke dalam bathtub.
Spontan Celine kaget dengan hal itu
“sayang kamu kebiasaan tidak mengetuk pintu sebelum masuk”
“Hey bby kamu yang kebiasaan tidak mengunci pintu saat di kamar mandi”
“ada saja jawabannya”
Celine kembali menikmati air hangat didalam bathtub itu tanpa memperdulikan Reyhan. Reyhan sudah gregetan dengan tingkat Celine mulai saat ia datang hingga saat ini. Dia akhirnya mendapatkan ide untuk membalas istrinya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!