NovelToon NovelToon

Mengandung Bayi Werewolf

MBW 1

Seorang gadis tengah asik menikmati acara met time nya di kamar miliknya dengan di temani beberapa buku bergenre fantasi dan horor miliknya dan tidak lupa beberapa cemilan kesukaan nya.

TOK...

TOK...

TOK...

"Nona maaf mengganggu waktu anda ada tamu yang ingin bertemu dengan nona saat ini"ucap salah satu pelayan dari mansion keluarga Smith.

"Iya sebentar. " ucap wanita itu beranjak dari atas kasur nya segera membuka pintu kamarnya.

"Siapa tamu nya bibi Merry. " tanya gadis muda itu.

"Nama nya Amber non.  "ucap bibi Merry.

gadis muda itu langsung memancarkan raut wajah yang sangat sumringah ia dengan tidak sabarnya langsung berlari menuruni anak tangga.

"Nona hati hati anda bisa terjatuh nanti. "ucap bibi merry takut.

Wanita muda itu tidak mengindahkan ucapan bibi merry sama sekali.

" Leta...."ucap gadis muda itu berteriak senang.

"Amber... lama banget kita gak ketemu. "ucap Leta memeluk Amber erat.

"Kau jahat banget pulang gak kabarin gue. "ucap Leta kesal.

"Gak usah marah gitu, kan gue mau kasih suprise buat lo. "ucap Amber.

"Jadi, gimana akhir tahun sekolah lo di Singapura. " tanya Leta.

"Lumayan, lo tahu sendiri bukan, tinggal di negara orang itu sangat susah untuk beradaptasi. " ucap Amber.

"Kau benar juga, eh di mana nyokap lo gua gak ada lihat dari tadi. "tanya Amber.

"Lo tahu sendiri bukan, kalau nyokap dan bokap gua selalu sibuk dengan urusan bisnis nya. " ucap Leta.

"jadi, lo sendiri sama para maid doang di mansion. " tanya Amber tidak percaya.

"Gue sama bibi Merry, lo tahu sendirikan bagaimana orang tua gue. " ucap Leta. 

"Gue kira orang tua lo sudah berubah, gak seperti dulu lagi. "ucap Amber.

"Sampai kapan pun nyokap bokap gua gak bakal berubah amber mungkin kalau gua udah gak ada baru mereka sadar nanti nya. "ucap Leta.

"Ihh!! lo bilang apaan sih, gak boleh omong begitu gak baik tahu. "ucap Amber menoyor kepala Leta kuat.

"Sakit bego! lo kalau mau noyor kepala gue ingat-ingat dong. " ucap Leta kesal mengusap keningnya.

"Sorry, habisnya lo bikin  gue emosi aja. "ucap Amber.

"Elo gak ada niatan gitu pindah atau kemana gitu, lo gak capek apa? di mansion terus. "ucap Amber.

"Asal lo tahu,  gue rencana nya bakalan pindah dalam 1 bulan ini.  "ucap Leta.

"Serius? lo bakal kemana? "tanya Amber senang.

"Rencana nya sih ke Amsterdam, gue mau kuliah di universitas di sana. gue sudah ambil pendaftaran nya kemarin "ucap Leta.

"Kok lo, gak pernah cerita sama gue tentang ini sih. "ucap Amber kesal.

"Gue pengen kasih suprise aja, takutnya gak bakal  di terima kuliah di sana. "ucap Leta jujur.

"Gue gak yakin lo gak di terima, perasaan gue berkata kalau lo bakal  di terima di sana. karena lo itu anak terpintar di antar sekolah  sejak dulu. lo aja sampai ditawarin beasiswa dari sekolah belanda Leta. "ucap Amber tidak habis pikir dengan teman nya yang pesimis ini. 

"Iya juga sih, tapi gue gak yakin aja gitu. kan lo tahu di luar negeri pasti banyak lebih tinggi IQ nya dari pada gue. "ucap Leta.

"Kita tunggu saja hasilnya ,berpikir positif aja dulu jangan negatif terus. "ucap Amber.

"Eh gimana kabar orang tua lo? " tanya Leta. 

"Kabar mereka baik, terlebih lagi mereka kasih gue adek bayi "ucap Amber kesal. 

"Demi apa!!!! jadi tante resa hamil lagi gitu"tanya Leta kaget.

"Seperti ucapan gue. "ucap Amber malas. 

" Gue gak nyangka, om Arya gercep juga buatin lo adik sebelum lo nikah. " ucap Leta tertawa terbahak-bahak

"Entahlah apa yang di pikirkan orang tua gue. "ucap Amber memutar bola matanya malas. 

"Jadi lo kapan pindah ke Amsterdam. "tanya Amber mengalihkan pembicaraan.

"Gue belum tahu lagi, mungkin gue tunggu pengumuman dari pihak kampus dulu. "ucap Leta.

" Orang tua lo tahukan tentang ini? " tanya Amber. 

"Tentulah mereka belum tahu. "ucap Leta terkekeh pelan.

Amber menatap Leta emosi dan kesal.

"Bisa gak,  tatap gue biasa aja gitu. bikin gue takut aja lo. "ucap Leta mendengus kesal. 

"Sudah gue duga, lo belum bilang sama orang tua lo. "ucap Amber.

"Lo tahu sendiri kan, bagaimana sibuk nya orang tua gue? "ucap Leta sedih.

"Tapi mereka menghubungi lo teruskan? lo tinggal bilang aja saat itu "ucap Amber.

Leta hanya diam saja menatap sejenak sahabatnya itu lalu mengarahkan tatapan nya lurus memandang ke arah lain.

Merasa ada perubahan dari sahabat nya ini amber menatap Leta dan seketika mengerti dengan tatapan sahabat nya itu.

"Jadi orang tua lo gak ada hubungin lo sama sekali? " ucap Amber merasa bersalah.

" Kan sudah gue bilang, mereka terlalu sibuk atau mungkin lupa sama gue.  kalau mereka masih punya anak "ucap  Leta sarkas.

" Gak boleh bilang gitu Leta, nanti karma loh " ucap Amber.

Leta memutar bola matanya nya malas.

"Mending lo pulang deh, gue mau istirahat besok orang tua gue pulang. "ucap Leta.

"Jahat banget lo,  karena gue berbaik hati dan ini sudah malam gue pulang dulu. lo jangan kangen sama gue gue ya.  " ucap Amber.

"Heh! jijik ya gue harus kangen sama lo. "ucap Leta memasang ekspresi jijik.

"Kurang ajar lo!s udah ah, gue pulang dulu besok gue ke sini lagi tapi gak janji sih. "ucap Amber terkekeh pelan.

"Kalau lo jadi kesini datang jam 10 ya. "ucap Leta.

"Oke deh nanti gue kasih kabar.  "ucap Amber.

"oke ,terserah lo aja lah."ucap Leta.

Setelah Amber pulang seperti mansion akan sepi lagi di tambah ini sudah pukul 10 malam semua orang pasti sudah tidur hanya tinggal ia sendiri yang belum tidur.

"Gue masak mie kali ah. "ucap Leta perutnya sangat lapar dan menuju ke dapur.

Di rumah orang tua Leta semua pembantu termasuk bibi Merry penanggung jawab yang dipercaya keluarga tidak bekerja lagi setelah lewat 20.00. mereka akan kembali bekerja di jam 05.00. 

Kamar para pembantu pun diletakan terpisah di belakang rumah ini. Leta segera menyalakan lampu dapur sembari mendengar kan musik agar tidak terlalu sepi

5 menit berlalu Leta yang masih asik memotong beberapa bahan sayuran tanpa menyadari sesosok pria di balik jendela dapur tengah menatap nya tajam dan sesekali tersenyum devil. 

Saat makanan sudah siap Leta pun berbalik dan berjalan menuju meja makan tanpa sadar di ekor matanya ia merasa ada seseorang di balik jendela yang tengah memperhatikan nya dan dengan spontan Leta melihat ke arah jendela dengan degup jantung yang berdetak cepat.

Dengan tatapan takut Leta pun memilih memakan nya di dalam kamar saja.

Pria tadi itu masih memperhatikan setiap gerak gerik Leta hingga pintu kamar itu tertutup rapat pria tadi pun menampilkan kembali senyuman devil nya dan ia pun mengatakan "we will meet again baby girl" dan pria itu pun menghilang setelah mengucapkan itu.

...✿ ✿ ✿ ✿...

Pagi harinya seperti biasa Leta akan bangun siang di lihatnya jam sudah menunjukan pukul 10:00 pagi.

"Hoam... nyenyak banget gue tidur.  "gumam Leta merenggangkan seluruh tubuhnya.

TOK..

TOK...

TOK...

"Apa non sudah bangun, ada tuan dan nyonya sedang menunggu non Leta di lantai satu. "ucap bibi Merry. 

"Iya bibi Merry, nanti aku kebawah. "sahut Leta.

"Baik non, saya permisi dulu, "ucap bibi Merry.

"Pulang juga mereka kirain lupa sama anak lagi.  "Pikir Leta. 

Leta beranjak dari tempat tidurnya menuju ke arah kamar mandi.

✿ ✿ ✿ ✿

TAP...

TAP...

TAP...

"Eh sayang,  kemari anak mama. mama bawakan oleh-oleh kesukaan kamu . "ucap Maria.

"Iya mama, makasih hadiah nya. "ucap Leta tersenyum paksa.

"Kamu kenapa gak jemput papa sama mama di bandara? pasti kamu begadang lagi semalam ya?  "ucap Matthew.

"Seperti yang kalian lihat, Aku pikir papa sama mama pulang nya di undur lagi kayak sebelum sebelumnya. "ucap Leta santai.

Matthew dan Maria tertegun. memang benar apa yang di katakan putrinya itu mereka selalu mengundur waktu setiap ingin pulang ke jakarta dengan alasan masih ada urusan pekerjaan yang belum selesai tapi memang itulah kenyataan nya yang ada.

" Mama kan sudah bilang sama kamu, kalau mama sama papa kerja sayang. jadi wajar saja kalau jadwalnya selalu di undur karena permintaan klien. "ucap Matthew.

"Terserah kalian saja, oh iya mama sama papa aku sudah mendaftar kuliah di Amsterdam dan kemungkinan sebentar lagi akan ada pengumuman nya jadi aku akan tinggal di sana ."ucap Leta menjelaskan.

"Kok kamu gak diskusi dulu sama papa dan mama kalau mau kuliah di Amsterdam."ucap ayah Matthew tegas dan ada rasa kecewa dalam hatinya.

"Buat apa,  kan kalian selalu sibuk bekerja gak bisa di ganggu . ini sudah keputusan bulat aku dan aku cuman memberitahu saja akan itu jadi aku pamit dulu ada hal yang harus aku urus "ucap Leta dan berlalu pergi.

Matthew dan Maria menatap ke arah anaknya dengan tatapan sendu dan tidak bisa di artikan ada perasaan kecewa sebenarnya dalam diri mereka masing masing tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur karena pekerjaan mereka lah yang membuat anak nya lebih menutup diri seperti ini.

"Semua ini salah mama, andaikan mama tidak mementingkan pekerjaan dan lebih sering memperhatikan anak kita. mungkin dia tidak akan seperti ini mas. "ucap Maria sedih dan penuh penyesalan.

"Sudah, mau bagaimana lagi. semua sudah terjadi kita tidak bisa berbuat apa apa. jujur saja aku juga kecewa dengan semua ini ."ucap Matthew. 

"Mulai sekarang kita harus mendukung apa yang Leta mau agar ia menjadi semangat lagi. "ucap Maria.

...✿ ✿ ✿ ✿...

BRRMM...

BRRMM...

Seorang gadis turun dari motornya menuju tempat biasa ia berkumpul bersama teman teman nya.

"Akhirnya ketua geng kita sudah datang guys. "ucap Jason heboh melihat kedatangan Leta.

"Santai saja dong Jason, kayak di hutan aja kita semua tahu My Queen datang. "ucap Mira memutar bola nya malas.

" Lama banget, katanya tunggu 10 menit. ini udah 20 menit lo baru datang. "ucap Bryan menatap arah arloji nya.

"Sorry, orang tua gue baru saja datang.  jadi gue harus sidang dulu sama mereka . "ucap Leta Santai sembari mendudukkan dirinya di samping Herry.

" What!!! apa lo bilang ? orang tua lo sudah pulang? gue kira dia lupa sama lo Leta. "ucap Mira kaget dan tertawa tidak percaya.

"Bukan cuman lo doang, gue juga kaget. gue kira mereka bakal bohongin gue lagi akhirnya. " ucap Leta. 

"Eh lo sudah makan Leta? "tanya Amber mengalihkan pembicaraan yang menurutnya pasti Leta merasa risih.

Leta menggelengkan kepalanya pelan. bagaimana mau makan? selera makan nya saja langsung menguap entah kemana saat melihat wajah orang tua nya. jujur dirinya rindu dengan mereka hanya saja Leta tidak suka dengan kesibukan kedua orang tua nya yang gila kerja.

" Kalau gitu ,biar gue yang traktir. " ucap Herry.

"Tumben lo ngomong , biasa nya diam aja habis minum obat apa lo semalam? " ucap Jason kaget.

Herry tidak menjawab ucapan Jason dan ia segera pergi menuju meja pemesanan.

" Teman kurang ajar! gue di kacangin nya terus. " ucap Jason kesal.

"Gue sudah bilang sama kan, mau lo bilang panjang lebar sekali pun sama dia. yang ada lo gak di jawab sama Herry. " ucap Amber.

" Kalau di Jawab pun dia cuman bilang ya dan gak udah gitu doang. " lanjut Mira.

" Heran gue Leta, lo dapat dari mana sih manusia kayak Herry. " tanya Jason

" Mana gue tahu,  dia kan sekelas gue waktu SMA kelas 1 karena dia orang nya pendiam ya gue ajakin aja gabung terus dia nya mau. " ucap Leta.

" Tapi lo gak tanya-tanya gitu, asal usulnya main kasih masuk geng Frosted Flakes aja. " tanya Amber mulai penasaran.

" Kalau kalian mau tahu, tanya langsung aja sama Herry nya. gue gak berani buka rahasia nya. " ucap Leta malas.

" lo gak asik banget Leta. " ucap Jason mendengus kesal.

MBW 2

Leta menggedikan bahu nya acuh.

"Ini. " ucap Herry meletakan nampan berisikan beberapa makanan.

" Makasih Herry sayang. " ucap Amber. 

" Gue dengar dari Amber lo mau ke Amsterdam ya?  " ucap Jason.

" Iya emang kenapa ? " tanya Leta.

" Ya gakpapa, kan gue cuman tanya. " ucap Jason.

" Eh, tapi tumben Lo mau kuliah di Amsterdam. " tanya Mira heran.

" Ya gak apa-apa, gue pengen cari suasana baru aja mir gue bosan kalau kuliah di sini. " ucap Leta sombong.

" Ye, sombong banget dia nya. emang beda ya pemikiran anak orang kaya sama kita. " ucap Amber

" Heh ! hidung pesek Lo jadi orang sadar dong. lo kan juga anak orang kaya. "ucap Jason menoel kepala Amber.

" Sakit Jason! yang kaya kan orang tua gue bukan gue nya jangan Ngadi - Ngadi Lo. "ucap Amber tidak terima.

"His! kalian ini setiap ketemu berantem giliran berjauhan kangen. "ucap Leta.

" Semoga mereka jodoh nantinya. "ucap Mira.

"Gak! "ucap Jason dan Amber bersamaan.

...✿ ✿ ✿ ✿...

BRRM...

BRRMM.....

" Mang buka gerbang nya. " ucap Leta berteriak.

" Eh iya neng. "ucap mang Ujang gelagapan membuka kunci gerbang nya.

Leta langsung masuk ke halaman pekarangan rumahnya dan memarkirkan motornya tidak lupa melepas helm nya.

DI lihat nya rumah tampak sepi seperti tidak ada orang sama sekali.

Leta segera masuk ke dalam rumah nya sepi dan sunyi di lihat nya jam menunjukan pukul 20:00. tiba tiba ponsel Leta berbunyi Leta terperanjat dan mengambil ponselnya di dalam jaketnya. 

Leta mengernyitkan dahinya kenapa mama nya menelepon padahal dia sudah pulang. Tanpa basi basi Leta langsung menjawab panggilan dari mama nya.

" Halo ada apa ma. " tanya Leta.

" Sayang maafin mama sama papa ya gak bisa nginap lebih lama lagi soalnya tadi mama sama papa di telepon sama klien dan harus penerbangan ke New Zealand lagi cuman 1 bulan aja sayang habis itu mama sama papa janji bakal ambil cuti buat kamu." ucap Maria.

Leta hanya diam saja dan memutar bola matanya malas Leta sudah menebak ini sejak awal tidak mungkin mama dan papa nya bakal ambil libur buat dirinya.

" Iya , terserah mama aja sama papa kalau gitu sudah dulu ya aku mau istirahat dulu . " ucap Leta.

" iya sayang kalau gitu mama tutup dulu dan mama sama papa izinin kamu buat kuliah di Amsterdam nanti kamu tinggal nya di mansion keluarga kita ya sayang good bye mimpi indah anak mama." ucap Maria.

" Iya ma. " ucap Leta singkat dan mematikan sambungan telepon nya.

Leta segera pergi ke arah kamarnya dia begitu lelah hari ini setelah pertemuan dengan teman teman nya dan mungkin akan menjadi pertemuan terakhirnya karena besok sudah pengumuman pendaftaran di universitas di Amsterdam. 

KLEKK.

Leta melepas sepatu dan jaket di tubuhnya tanpa berniat mengganti pakaian nya dan membersihkan tubuhnya Leta langsung merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya karena ia sangat mengantuk .

Capek dan lelah itu yang di rasanya Leta keluarga yang seharusnya menjadi tempat keluh kesah bagi anak anak lain kini berbeda dengan keluarga Leta. ia hanya mampu memendam semuanya seorang diri.

Tanpa sadar Leta sudah terlelap menjelajahi alam mimpi nya dan sejak tadi ada seseorang yang terus memperhatikan gerak-gerik Leta sampai akhirnya Leta tertidur sedangkan sesosok itu masih setia menatap ke arah Leta.

Setengah jam berlalu sesosok itu perlahan melangkah masuk mendekat ke arah Leta yang sudah benar-benar terlelap.

Sosok pria itu pun melihat sebentar ke arah Leta dan menyeringai lalu ia pun menghilang

...✿ ✿ ✿ ✿...

Tidak terasa satu bulan sudah berlalu begitu cepat. 

Pagi hari nya....

TOK...

TOK...

TOK...

Ada yang mengetok pintu kamar Leta tanpa henti sedangkan sang empu nya masih terlelap nyenyak di dalam selimut.

" Ih! siapa sih." gumam Leta kesal.

Leta beranjak dari kasur nya dengan malas menuju ke arah pintu.

KLEK...

" Kenapa bibi Mer?  ini masih pagi banget. " ucap Leta menggaruk tengkuk nya.

" Ini non ada amplop dari kantor pos sepertinya penting. " ucap bi bi Merry menyodorkan amplop putih. 

" Isinya apaan bibi Merry?  " tanya Leta.

" Non lihat sendiri aja, kayak nya penting banget deh soalnya ada logo gambar sekolah gitu bibi juga kurang tahu. " ucap bibi Merry.

Leta baru ingat tentang itu dan langsung mengambil amplop nya dan membukanya dengan terburu-buru...

"Yesss yesssss AAAAA..!!!! "ucap Leta senang setelah membaca keseluruhan isi nya.

" Kenapa Non? "tanya bibi Merry bingung.

" Aku lolos di Univ Amsterdam  bibi Mer. "ucap Leta senang.

" Selamat non bibi ikut senang juga. "ucap bibi Merry.

" Ya udah, kalau gitu bibi tolong siapkan baju baju Leta ya. aku mau telepon orang tua aku dulu "ucap Leta. 

Leta pun segera mengambil ponselnya di kamar dan menelpon kedua orang tuanya.

TUT...

TUT...

TUT...

" Halo ma. "  ucap Leta.

" Ada apa sayang. " ucap Maria diseberang sana.

" Emm... aku sudah dapat surat dari universitas dan aku dinyatakan lulus. " ucap Leta.

" Wah bagus dong sayang, kalau gitu kamu siap-siap aja. nanti paman mu yang akan mengantar mu ke bandara. " ucap Maria ikut senang. 

" Iya ma kalau gitu aku tutup telepon nya. " ucap Leta. 

Pukul 11.00 siang.

Di rasa sudah cukup semuanya Leta segera berpamitan dengan seluruh anggota rumah.

" Non hati-hati ya di sana, jangan sering telat makan harus banyak istirahat. " ucap bibi Merry sedih.

" Iya bibi tenang aja aku bakal jaga diri kok. " ucap Leta sembari melangkahkan kaki keluar rumah.

" Hati -hati dijalan non " teriak bibi Merry saat mobil yang di tumpangi nya sudah pergi menjauh.

Mobil.

" Aku tidak menyangka kau memutuskan kuliah di Amsterdam " ucap sang paman  bernama Erwin.

" Biar mandiri aja sih paman. " ucap Leta seadanya. 

Selama satu jam perjalanan tidak ada obrolan sama sekali hingga sampailah mereka di bandara  SH di kota J. mobil pun berhenti didepan pintu masuk bandara.

" Maaf paman hanya bisa antar kamu sampai di sini saja soalnya paman ada urusan lain.  "ucap Erwin. 

" Iya  tidak masalah kok paman makasih udah antar  aku. " ucap Leta tersenyum ramah.

" Selamat berjuang ya kuliahnya, " ucap Erwin memeluk ponakan satu-satunya itu.

" Terima kasih paman aku bakal merindukan mu. " ucap Leta.

" Aku juga bakal merindukan mu sayang. " ucap Erwin melepaskan pelukan mereka.

Leta segera memasuki wilayah bandara dan menunggu jadwal penerbangan nya yang sebentar lagi.

...✿ ✿ ✿ ✿...

IBU KOTA BELANDA, AMSTERDAM.

12 jam perjalanan telah berlalu Leta menginjakkan kakinya di negara asing setelah bertahun-tahun lama nya dia tidak pernah datang lagi. 

" Taxi. " panggil Leta saat melihat taksi yang melintas dihadapannya. 

" Silahkan nona. " ucap sang sopir.

" Ke alamat ini ya pak.  " ucap Leta menunjukan secarik kertas.

" Siap nona. " ucap pak sopir mulai menjalankan mobil taksi.

20 menit kemudian.....

" Ambil saja kembalian nya. " ucap Leta. 

" Terima kasih nona. "ucap pak sopir.

Di tatapnya mansion besar di hadapan nya sempat ada sedikit keraguan dalam benak Leta sejenak dengan langkah pasti Leta membuka pintu gembok pagar mansion keluarga nya.

KRETT...

" Gila seram banget. " gumam Leta saat pintu pagar ia buka. 

Dengan keberanian nya Leta membuka pintu masuk dengan perlahan.

KLEK...

Satu kata dalam benak Leta ' gelap ' wajar saja sih tempat ini sudah lama tidak mereka tinggali semenjak pindah ke kota J.

Di nyalakan lampu mansion nya dan semuanya masih bertutup dengan kain seperti rumah yang baru saja akan dijual.

" Belum ada yang bersihkan atau gimana sih ini. " gumam Leta kesal menatap ke sekeliling nya yang masih berdebu.  

Di angkat kopernya menuju kamar utama di lantai 1 menuju kamar nya. Leta berdiri tepat didepan pintu kamarnya.

KLEK...

Di lihatnya seluruh area kamar begitu rapi dan bersih seperti 3 tahun yang lalu.  tanpa membuang waktu lagi Leta menyusun semua pakaian ke dalam lemari setelah itu ia membersihkan tubuhnya sekitar 20 menit Leta sudah rapi dengan pakaian nya.

" Lelah sekali. " ungkap Leta merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya lelah.

Tanpa Leta sadari dari kejauhan lebih tepatnya diatas pohon mangga yang berada di depan balkon kamar Leta ada sesosok pria dengan jubah hitam dan mata yang berwarna merah gelap memandang nya. lalu pria itu menghilang seiring dengan angin yang berhembus kencang.

MBW 3

AMERIKA SERIKAT.

" Mas , kamu gak bisa memutuskan ini sendiri seharusnya kamu tanya sama aku. " ucap Maria marah. 

Ia berdiri di balik jendela sambil mengetuk kedua jarinya di cangkir.

" Aku tidak punya pilihan lain mama, dia meminta Leta sebagai imbalannya aku tidak mau semua kekayaan ku bangkrut begitu saja.  susah payah aku membangunnya sejak dulu.  " ucap Matthew kekeh dengan keinginan nya.

" Tapi setidaknya jangan Leta mas, dia anakmu kau bisa memberinya yang lain asal jangan anak ku. " ucap Maria.

Mengusap wajahnya kasar pikirannya serba salah saat ini.

" Hanya itu yang bisa aku lakukan Maria, aku tidak perduli yang penting kekayaan ku tidak berkurang. " ucap Matthew telak.

Berlalu meninggalkan ruang makan dan sang istri yang masih berdiri di depan pintu.

" KAU EGOIS MAS. " teriak Maria sembari menunjuk-nunjuk ke arah 

" Kenapa bukan aku saja yang kau tumbal kan ke makhluk sialan itu kenapa harus anak ku , kau ingin melihat anak mu mati !!! ditangan iblis itu !!! " ucap Maria emosi.

Maria mendekat kearah yang masih terdiam ditempatnya.memejamkan matanya dan membukanya kembali dilihat wajah amarah penuh kebencian dan kecewa di raut wajah sang istri saat ini.

" Maaf Maria, aku terpaksa ia mengatakan padaku ia jatuh cinta pada anak kita , ia sudah berjanji tidak akan menyakiti anak kita percayalah padaku Maria, kalau aku tidak melakukannya maka semua usaha ku dan jeri payah ku akan hilang diambilnya kita akan jatuh miskin. " ucap Matthew mencoba menjelaskan.

" Secara tidak langsung, kau menjual anak mu sendiri mas , kali ini aku akan mencoba percaya padamu mas. kalau sampai anak ku terjadi sesuatu yang berbahaya aku tidak akan ikut ambil dalam bagian permainan mu lagi mas. jangan harap kau akan bisa menemukan ku dan Leta camkan itu ." jelas Maria berlalu pergi dari hadapan dengan rasa kecewa.

...✿ ✿ ✿ ✿...

TOK...

TOK...

TOK...

" Masuk. " ucap seorang lelaki dengan pakaian Double Breasted berwarna vintage dengan style ala Italian dengan kacamata yang setia bertengger di hidungnya.

" Permisi saya membawakan kopi tuan bastian " ucap seorang pelayan.

" Letakan di sana. " tunjuk seorang pria memakai pakaian formal warna biru navi lengkap dengan tuxedo nya sedang menghadap kearah jendela dengan tatapan matanya berwarna merah pekat seolah-olah siap untuk membunuh mangsa nya dan ditangan nya terdapat cangklong sesekali ia gunakan disaat stres menerpa dirinya.

" Terima kasih, kopinya bibi Banny. " ucap Sebastian tersenyum manis menambah ketampanannya.

" Sama-sama tuan Sebastian, saya undur diri permisi Your Majesty.  " ucap Banny pamit pergi.

" Apa tidak terlalu cepat Your Majesty? saya takut dia pasti akan sangat terkejut kau melakukan nya nanti. " tanya Sebastian hati-hati.

Archilles Gillins Camilius atau disapa sebagai Your Majesty Camilius sang penguasa alam dewa yang disebut sebagai Werewolf yang hanya di percayai para manusia dengan sebutan urban legend dan fiksi belaka.

Uniknya Archilles Gillins Camilius tidak hanya terlahir Werewolf biasa dia juga menjanjikan para manusia-manusia di luaran sana yang percaya dengan ' supranatural ' atau meminta kekayaan melalui dirinya. Camilius tentu saja bisa melakukan itu dengan mudah.

Tentu ada tapinya Camilius tidak semudah itu memberikan apa yang para manusia bodoh itu ingin dirinya harus mendapat imbalan yang harus dibayar padanya sebagai tanda bahwa perjanjian telah berhasil. 

Tumbalnya hanya jiwa manusia keturunan keluarga dari si pihak yang melakukan perjanjian dengan Camilius. itu saja sangat mudah kan.

Semua jiwa-jiwa manusia itu akan Camilius kumpulkan didalam ruang bawah kastilnya yang akan dijadikan budak seumur hidupnya. perjanjian itu selesai saat si pihak yang membatalkan perjanjian nya duluan setelah lewat masa 3 tahun. 

Sangat mudah sekali bukan, dengan syarat pengajuan Camilius dalam melakukan perjanjian ' supranatural ' .

Camilius mulai berjalan menjauhi jendela dan meletakan bingkai foto tersebut yang menampak seorang gadis mungil berbalutkan seragam SMA nya ia meletakkannya ke tempat nya kembali.

" Aku tahu, tapi aku sudah tidak sabar melihat reaksinya nanti. " ucap Camilius.

Sang teman sekaligus asisten nya hanya mengusap kasar wajahnya melihat kelakuan Your Majesty.

Camilius berlalu meninggalkan Sebastian yang hanya berdiri di ujung kaki kasur kebesaran Your Majesty melihat kepergian nya yang sudah Sebastian tebak ia akan kemana.

Camilius memejamkan matanya dan membuka nya kembali sampailah dia disebuah lorong mansion yang terhubung antara Taman bunga dan tempat bersantai Camilius melangkahkan kakinya menuju ke ruang utama ke kamar gadis nya .

Suara langkah kaki menggema dipenjuru ruangan setiap hentakan sepatu pantofel dengan lantai marmer terdengar.

Matanya menyipit diujung lorong menuju ke Ruang utama Camilius melihat seorang gadis yang berdiri di ambang pintu perbatasan Dapur dan Ruang tengah.

Ia sangat cantik dan sangat sexy jika berpakaian seperti itu. membuat libido Camilius naik dan ia mulai dilanda bergairah, sesuatu didalam celana bawahnya mulai mengembang meminta untuk segera dikeluarkan dari sarang nya.

Dalam sekejap tubuh Camilius transparan ia menggunakan kekuatannya agar gadis kesayangan nya tidak mengetahui keberadaan nya ia mulai berjalan santai mengikuti langkah demi langkah gadis itu sampai menutup pintu kamar.

Disaat gadis itu sudah memejamkan matanya dan benar-benar sudah tertidur pulas barulah Camilius dengan berani berjalan mendekati kasur gadis itu perlahan dengan pasti dibelainya wajah cantik dan imutnya ia mengelus surai nya dengan hati-hati seolah tubuh gadis itu rapuh.

Camilius bisa saja memperkosa gadis ini sekarang tapi ia tidak ingin membuat gadis ini ketakutan dan meninggalkan rumah ini.

Camilius menggelengkan kepalanya tidak itu tidak boleh terjadi ia harus menjamah tubuh ini secepatnya dan gadisnya harus mengetahui keberadaanya. saat Camilius beranjak dari kasur gadis itu .

" Siapa?! " spontan gadis itu terbangun dari tidur nya.

Gadis itu merasa kasurnya bergoyang jelas-jelas dia tidur sendirian dan mansion ini hanya dia yang tinggal sendiri.

DEG....

Detak jantung Camilius memacu tinggi mendengar suara gadisnya yang merdu mengalun dari bibir sexy nya yang dia dengar dari jarak sedekat ini. Camilius mengalihkan pandangan nya kearah gadis itu yang tengah menatap kearahnya tanpa gadis itu sadar.

Camilius menyeringai...

" Mine.  " ucap Camilius lalu ia pergi menghilang meninggalkan keheningan malam dan kesunyian didalam kamar gadis berusia 19 tahun itu.

TIK...

TOK...

TIK...

TOK...

TIK...

TOK...

Jam terus berdenting ditemani dengan keheningan malam yang sunyi ini tanpa mengganggu gadis mungil dan kurus itu meringkuk kedinginan diatas kasur kebesaran seorang diri ia begitu tampak tidak terganggu sama sekali dengan dingin nya malam.

DRRT...

DRRTT...

DRRT..

DRRTT...

" Enghh...." Leta mengerang merentangkan kedua tangan nya.

Diraihnya ponsel disamping dirinya ia mematikan alarm ponselnya yang menunjukkan pukul 04.00 pagi.

" Huft...." keluhnya ia direnggangkan tubuhnya yang mulai sakit.

" Arghh...kok sakit semua ya badan ku" gumam Leta.

Leta beranjak dari kasur segera bersiap diri karena pagi ini Leta akan ke pergi ke kampus untuk melakukan registrasi selanjutnya karena jarak waktu kampus ke mansion memakan waktu yang cukup lama sekitar 1 jam Leta harus berangkat lebih pagi sebagai mahasiswa baru dan pengenalan lainnya.

Tanpa Leta sadari sejak ia terbangun ada seseorang yang memperhatikan di balik layar CCTV yang tanpa gadis itu ketahui sama sekali.

" Apa Your Majesty tidak berbuat macam-macam dengan My Queen? " tanya Sebastian mengikuti arah pandang Camilius yang terlalu fokus sampai tanpa sadar kehadirannya.

Camilius yang memincingkan matanya menatap kearah Sebastian seenaknya saja kata-kata itu keluar dari mulutnya yang kurang ajar.

" Aku tidak se-brengsek itu Tian, sebelum aku menjamahnya aku harus menikah dengan nya terlebih dahulu dan mengakui keberadaan ku. " ucap Camillius menatap tajam sang asisten.

" Ya, saya kira Your Majesty tidak tahan dengan yang di bawah sana. " lirih Sebastian.

" Aku masih bisa mendengarnya Sebastian. " geram Camilius melirik kearah Sebastian.

KLEK...

" WAHHHHH............." teriak seorang gadis yang sudah tidak muda lagi bagi bangsa mereka tapi tidak bagi bagi kaum manusia.

Dia kesal karena terlalu lelah bekerja 24 jam penuh tanpa berhenti.

" Ckk...kalau kau ingin membuat keributan disini pergilah , aku masih banyak urusan. " ucap Camilius menyantap sarapan paginya sesekali melihat ke arah layar menampakan seorang gadis disana.

" Hey !! kakak sialan, kau yang membuat ku seperti ini ya! apa kau lupa kau menelepon ku pukul 01.00 pagi untuk melacak CCTV rumah gadis orang. dasar cabul dirimu. " ucap Caroline melotot kan matanya tidak percaya.

Adrienne Caroline Carlene adik tiri dari Camilius saat Camilius berusia 18 tahun ayahnya bernama Alaric menikah lagi dengan Tamara dan menghasilkan anak dari pernikahan keduanya bernama Caroline mereka berbeda sekitaran 20 tahun.

Caroline memukul kepala sang kakak nya walaupun ia lebih tua darinya.

PLAK...

" OH ****! " umpat Camilius memegangi kepalanya dan menatap tajam adik tirinya.

" Ups., sorry sengaja. " ucap Caroline menutup bibirnya ia buru-buru menghampiri sang suami yang hanya diam menyaksikan pertunjukan antara kakak dan adiknya ditempatnya.

" Akhh... suamiku aku mau dibunuh. " teriak Caroline saat Camilius menatapnya horor dan melangkah kearahnya.

Caroline bersembunyi di dalam pelukan Sebastian...

Antonio Sebastian Morado suami sekaligus asisten dan sahabat Camilius sejak usia nya 20 tahun Caroline menikah dengan Sebastian karena takdir dari Moon Goddess  sedangkan Camilius ia belum ditunjukan oleh Moon Goddess pasangan nya setelah bertahun-tahun berkelana akhirnya Moon Goddess mempertemukan mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!