NovelToon NovelToon

Kedatangan Dirinya Merubah Seluruh Hidupku

1.TERLAMBAT (Revisi)

Pagi hari ini begitu cerah,jam sudah menunjukkan pukul 07.30 WIB.

"Astaghfirullah,sekarang jam berapa?," ucap seorang Gadis dengan mengucek matanya.

Ia melirik ke arah jam yang berada di atas meja yang tidak jauh dari tempat tidur nya.

"Yah ... gue telat," ucap Gadis tadi dengan panik.

Ia segera turun dari tempat tidur untuk segera pergi kekamar mandi.

setelah mandi dengan secepat kilat,Gadis tadi segera memakai baju seperti biasa untuk pergi ke kampus,ya dia memang mengambil jadwal kuliah pada waktu pagi hari, karena di sore hari Dia harus bekerja di sebuah cafe untuk menambah biaya kuliah dan bayar kos-kosan,sangat mandiri bukan?.

Tok ...tok ...tok ....

"Aduh,siapa sih pagi-pagi udah didepan pintu gue aja," batinnya,sambil berjalan ke arah pintu dengan raut wajah sedikit kesal.

ceklek

"Siapa sih-,"

"ehh,Bu kos,ngapain pagi-pagi udah disini?," tanya Gadis tadi cengengesan.

"Pake nanya lagi!,kan Mba udah nunggak dua bulan gak bayar,jadi saya kesini mau nagih uang kos," jawab Bu kos mengulurkan tangan ke arah penyewa kosan.

"Hehe ... Bu saya belum gajian, beri saya waktu sebentar lagi, saya janji bakal bayar secepatnya," sahut Sang Gadis dengan senyum terpaksa.

"Perasaan dari kemarin juga bilangnya begitu terus!," sindir Bu kos dengan muka juteknya.

"Ini yang terakhir kali Bu, bisa kan Bu!," ucapnya memohon dengan wajah melas.

Karena Ibu kos merasa iba dengan Sang Gadis,akhirnya.

"Ya udah Ibu kasih waktu ... satu minggu lagi Ibu kesini,awas aja kalo masih belum bisa bayar,Ibu usir kamu!," sahut Ibu kos dengan nada mengancam.

"I-iya bu," jawabnya dengan wajah memucat.

"Ya udah Ibu pulang dulu, ingat janjimu itu!, Assalamualaikum," pamit Ibu kos pergi.

"Waalaikumussalam."

Setelah cukup lama bernegosiasi,akhirnya Ibu kos pun pergi,sekarang yang terlihat hanya punggung Beliau saja dari kejauhan.

"Gimana caranya gue bayar dengan waktu secepat itu?, kalau bilang ke ibu nanti nyusahin," monolog Ria yang tidak lain dan tidak bukan Gadis yang nunggak bayar kos,wkwk.

..._flashback on_...

Sebenarnya dia memang berasal dari keluarga yang terpandang karena,karena Ayahnya merupakan seorang kepala Desa di sebuah perkampungan yang sekarang ditinggali oleh Kedua Orangtuanya.

Karena Ria sudah lulus SMA,dan Ibunya menginginkan Anaknya kuliah,alhasil Ria pergi ke Kota untuk melanjutkan studinya,Karena ditempat Ria tidak ada kampus.

Sekarang ini Ria tinggal disebuah kos-kosan kecil yang tidak jauh dari Kampusnya,padahal Sang Ibu menyuruh Ia untuk mencari kos-kosan yang lebih besar namun Ria menolak karena tidak ingin menyusahkan kedua Orangtuanya.

Sebenarnya ada kos-kosan besar samping kampus namun harganya ituloh mahal bingit..alhasil kosan yang Ria tempati sekarang yang menjadi pilihannya.

Setiap bulan pun Ibunya selalu memberi uang bulanan.Namun,Ria tidak pernah menggunakannya.Karena Ia lebih memilih untuk ditabung sebagai bekal masa depannya nanti.Biaya hidup nya Ia dapat dari gaji hasil bekerja di sebuah cafe.

..._flashback off_...

Oke,next ....

"Astagfirullah, Saya lupa kalau sudah telat," ucapnya panik sembari berlari menuju kampus yang letaknya tidak begitu jauh,yaitu hanya berkisar 10 menit dari kosannya.

Tetapi baru beberapa menit Ria berlari,langkah kakinya terhenti,karena dipertengahan jalan Ria melihat seorang Anak kecil menangis dibawah sebuah pohon,Ria pun berinisiatif untuk menghampiri sang bocah untuk sekedar bertanya,namun justru Ia melupakan hal yang begitu penting.

"Adek kenapa menangis?," tanya Ria mendekati sang bocah.

*

*

*

*

Kira-kira kenapa Anak kecil tersebut menangis?

Bi****sakah Ria menenangkan bocah yang sedang menangis?

M****ungkinkah Ria bisa membayar uang kos dalam waktu 1 minggu?

A****kan kah Dia di usir?

Y****ukk,tunggu kelanjutan episode berikutnya.

semoga saya bisa secepatnya update,dan mohon dukungan teman-teman selalu dadah.

2.TERLAMBAT II (Revisi)

...----------------...

"Adek kenapa menangis?," tanya Ria mendekati Anak kecil yang menangis.

"I-itu,balonnya nyangkut ka ...," ucapnya lirih dengan derai air mata berguguran ke tanah.

"Yaudah ... usap dulu air matanya,biar kakak ambil kan," ucap Ria menenangkan si bocah.

Ria segera mencari cara agar bisa mengambil balon yang nyangkut di atas pohon,Ia bersusah payah menjangkaunya.Dikarenakan batang pohon yang begitu tinggi dan juga licin,Ria pun mencoba untuk berlompat agar bisa menjangkau tali yang terjuntai kebawah.

"Huff ... yap dapat juga akhirnya," Gumam Ria setelah berhasil memegang tali balon yang terjuntai.

Setelah tali balonnya berhasil di pegang oleh Ria dengan segera Ia menariknya dari bawah,namun naas,balon tersebut mengenai dahan pohon yang runcing.

Door

Sang Bocah yang sedari tadi sudah berhenti menangis dari kembali menangis lagi setelah mendengar bunyi letusan dari balon miliknya.Bedanya,sekarang Ia menangis lebih keras dari sebelumnya.

"Adek ... cup cup jangan nangis ini kaka punya permen," bujuk Ria menawarkan,Ria memang selalu membawa permen didalam tasnya.

Karna suara tangisan yang begitu kencang keluar dari mulut si Bocah, akhirnya sampai di telinga sang ibundanya.

Orang tua sibocah segera keluar dari rumah lalu dengan jalan yang sedikit tergesa-gesa Ia segera menghampiri sang Anak yang masih menangis hingga membuatnya sesegukan.

"Kamu apa kan Anak saya?,sampai dia nangis begini!," bentak Orang tua si Bocah dengan raut wajah marah.

"S-saya hanya membantu mengambilkan balon Anak Ibu yang tersangkut dipohon,tapi karena saya kurang hati-hati,jadinya balon Anak Ibu meletus,maaf bu," ucap Ria terbata-bata dengan wajah menunduk tidak berani menatap.

"Yasudah saya maafkan ... ,tapi kamu harus ganti rugi balon yang sudah kamu pecahkan," tawarnya sedikit meringankan.

"I-ya Bu," sahut Ria mengambil uang yang ada disakunya dan memberikan kepada Ibu si Bocah.

sang Ibu dengan segera mengambil uang yang ada ditangan Ria, setelah itu Ia langsung mengajak Anaknya ke warung untuk membeli balon kembali,namun sebelum pergi.

"Ini permen yang kamu kasih ke Anak saya,saya kembalikan,nanti Anak saya malah sakit gigi," ucapnya berlalu pergi dengan sang anak.

Kedua orang tersebut sudah menjauh dan hanya terlihat punggung mereka saja dari kejauhan.Ria menatap permen yang ada di tangannya lalu menaruh kembali ke dalam saku baju nya.

"Padahal gue cuma niat bantu,kenapa harus gue juga yang rugi," batin Ria mengacak-acak rambut tidak karuan.

Namun Ia baru menyadari hal yang lebih penting.

"Astaghfirullah,kan tadi gue telat!," ucap Ria setelah sadar bahwa dia sudah terlambat.

...****************...

Setelah berlari dengan secepat kilat hingga menempuh waktu 5 menit akhirnya Ia sampai di depan pintu kelas dengan ngos-ngosan.

"Assalamu'alaikum ..." ucap seseorang yang berada diambang pintu,yang tak lain Ria,dia segera memasuki kelas yang sudah begitu ramai.

"Waalaikumsalam ..." sahut mereka semua yang ada didalam kelas dengan serentak.

Ria segera menuju tempat duduknya dengan cepat,tanpa disadari ada seseorang memperhatikan Gadis terlambat tadi dari Ria datang sampai dia duduk dikursinya.

"Ri Loe ke mana aja sih?,Sekarang sudah jam 08.00 tau!," ucap seseorang yang dari tadi memperhatikan Ria.

"G-gue telat ya Din?," balas Ria terputus-putus,karena nafasnya yang masih belum stabil juga,dia melirik ke arah seorang gadis yang sedari tadi berada disampingnya.

"Telat sih,tapi dosen nggak masuk juga hari ini,btw kenapa loe ngos-ngosan kek lagi abis dikejar tukang utang aja?," ucap Dinda cengengesan,karena Dinda lah yang dari tadi memperhatikan Ria dari datang sampai dia duduk.

"Udahlah gue lagi males cerita nih!," jawab Ria merebahkah kepala ditangannya yang sudah dari tadi berada diatas meja.

"Yaudah ... iya,iya," balas Dinda dengan wajah malas.

"Ada masalah apa sampe Ria telat nyampe kampus?,biasanya juga dia paling awal." monolog Dinda,karena ia kenal betul sahabatnya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

segitu dulu update nya.

maaf cuma sedikit,soalnya author ada kesibukan.

ditunggu bab selanjutnya.

3.kantin (Revisi)

......................

"Yaudah ... iya,iya," balas Dinda dengan wajah malas.

"Ada masalah apa sampe Ria telat nyampe kampus?,biasanya juga dia paling awal ...." monolog Dinda,karena Ia kenal betul sahabatnya itu.

Ternyata sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Ri,Din ke kantin yuk!,mumpung dosen lagi libur ..." ucap seorang cowok menghampiri Ria dan Dinda yang sedang asyik ngobrol,lebih tepatnya Dinda sih,soalnya Ria hanya menyahut perkataan dari sahabat nya itu.

"Ri ... ayo ke kantin,itu Arya ngajak kita!," panggil Dinda menggoyang-goyang kan badan Ria yang masih menyatu dengan meja.

"Nggak Din,gue lagi mager ..." sahut Ria tanpa bangun dari posisi awalnya.

"Gue yang traktir!," ucap Arya.

"Beneran ... yaudah ayok!," Jawab Ria segera berdiri dari kursinya lalu menatap Dinda dan Arya yang kebingungan secara bergantian.

"Giliran di traktir langsung gercep!," sindir Dinda tertawa.

"Hehe,siapa yang gak mau ditraktir coba?,"sahut Ria cengengesan.

"Yaudah,ayo!," ucap Arya kepada dua gadis di depannya.

Mereka bertiga segera keluar dari kelas untuk menuju kantin.Diperjalanan pun mereka hanya diam karena tidak ada yang berani untuk membuka obrolan,jadilah hanya diam-diaman.

...----------------...

Sesampainya di kantin yang letaknya tidak jauh dari kampus,mereka segera mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Ya udah kita di sini saja!," ucap seorang cowok membuka obrolan,ia tidak lain adalah Arya.

"Kalian berdua duduk saja,biar gue pesenin ..." ucap Arya menuju tempat stand yang tersedia disana.

"Baik banget kan si Arya ..." ucap Dinda menyenggol bahu Ria yang sedari tadi duduk disampingnya.

"Iya baik," sahut Ria singkat.

"What,cuma segitu jawaban loe?," jawab Dinda kesal.

Setelah selesai membeli,Arya kembali ke meja yang ada Ria dan Dinda yang sedang asyik mengobrol,Ia membawa sejumlah makanan dan minuman.

"Bakso ... tahu aja lo gue lagi pengen makan bakso!," ucap Dinda sembari mengambil garpu dan sendok yang berada di hadapannya.

"Ya iyalah kan gue sahabat kalian ... gue tau lah kesukaan kalian berdua ... dan ini buat loe Ri,seblak komplit," sahut Arya memberikan semangkok seblak komplit ke Ria.

"Asyik ... kesukaan gue nih!," teriak Ria dengan wajah sumringah.

"Siapa dulu dong,Arya gituloh ..." ucap Arya dengan bangga.

"Iya,terimakasih Ar ..." sahut mereka berdua serempak.

"Sama-sama ..." jawab Arya malu-malu.

Mereka bertiga segera melahap makanan yang sedari tadi sudah berada dihadapan mereka dengan bau yang menusuk ke lambung.

Mereka bertiga makan dengan sangat nikmat setelah berdoa sebelumnya,mereka pun makan tanpa ada yang berbicara,yang terdengar pun hanyalah gemericik alat makan yang mereka gunakan.

"Loe kenapa Ri?,tadi telat nyampe kampus ..." ucap seorang cowo yang tidak lain Arya,sekarang Ia mulai buka suara karena sedari tadi mereka hanya diam-diaman.

"Ohh ... iya kenapa Ri?," timpal Dinda dengan mengalihkan pandangan yang dari tadi hanya menatap makanan,kina ia menatap Ria dengan mata mengintimidasi untuk mendengar penjelasan dari sahabat nya itu.

"Emang kalian mau dengar cerita gue?," Jawab Ria bertanya kepada sahabat.

"Mau!," ucap Dinda dan Arya secara bersamaan,mereka sangat penasaran dengan cerita Ria.

"Tadi itu gue telat bangun ... nah terus gue langsung segera bersiap,tetapi tiba-tiba ada problem terus setelah itu gue seperti biasa kan,lari ke kampus ... nah di pertengahan jalan gue berhenti_" ucap Ria terputus karena harus minum terlebih dahulu.

"Kenapa Ri dipertengahan jalan?," tanya sahabat Ria yang sedari tadi sangat fokus dan serius mendengarkan penuturan darinya.

"Terus dipertengahan jalan gue ketemu sama Anak kecil lagi nangis,lalulah gue samperin_"ucap Ria terpotong karena disambar Dinda.

"Kenapa nangis?," potong Dinda.

"Makanya lu diem dulu,ini Ria lagi cerita ..." timpal Arya.

"Iya-iya," ejek Dinda.

"Bisa gak sih kalian berdua jangan berisik dulu ... gue pengin cerita ini,katanya kalian mau tau!," ucap Ria kesal.

"Oke-oke,terus gimana Ri?," bisik mereka berdua.

"Teruskan gue tanya tu Bocah!,kenapa nangis ... ternyata balonnya nyangkut, jadinya gue inisiatif buat bantuin ... eh pas gue ambil,door.

"Kenapa Ri?," ucap mereka berdua terlonjak kaget.

"Terus pecah deh balonnya,nah emak dari tu Bocah pake acara keluar lagi ... jadinya gue dimarahin sama emaknya lalu gue malah disuruh ganti rugi,akhirnya gue gantilah biar cepat kelar itu masalah ..." ungkap Ria lirih.

"Malang sekali sih Ri nasibmu!," jawab Dinda menenangkan sahabatnya lebih tepatnya ngatain sih.

...****************...

...To be continued...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!