April terus melihat ponselnya, gadis itu membaca pesan yang dia dapatkan dari sahabatnya. Sahabat yang paling April percaya selama ini.
Mereka tumbuh besar di panti asuhan dan selalu bersama dari kecil sampai mereka bisa dewasa seperti sekarang.
Setelah lulus sekolah menengah, mereka tidak kuliah melainkan bekerja untuk mencari uang karena mereka harus keluar dari panti sesuai kebijakan yang berlaku.
Awalnya mereka berdua bekerja di sebuah swalayan besar, hanya saja gajinya tidak cukup untuk membayar kos dan kebutuhan mereka.
"Aku melihat ada lowongan pekerjaan di departemen store di mall dari brand terkenal dan aku langsung mengajukan lamaran di sana," ungkap April kala itu.
Dea sang sahabat melihat lowongan itu dan ingin mengajukan lamaran juga di sana, hanya saja dia ditolak dan April diterima.
Setiap hari Dea menangis karena tidak mendapatkan pekerjaan yang akan mengubah hidupnya itu. Di sana pasti gadis itu mendapatkan relasi pertemanan lebih baik daripada sekarang.
Karena tidak tega, akhirnya April memutuskan untuk memberikan posisinya untuk temannya, Dea adalah satu-satunya keluarga April jadi dia akan melakukan apapun untuk membuat temannya itu bahagia.
Beruntung departemen store memberi izin April untuk melakukan peralihan dengan berusaha meyakinkan manager di sana dan memberikan sejumlah uang.
Namun, pengorbanannya dibalas air tuba oleh Dea.
Selama ini April menyukai Bian, lelaki yang besar bersama mereka di panti asuhan. Bian diangkat anak oleh keluarga kaya walaupun begitu, lelaki itu masih suka mengunjungi April dan Dea.
"Aku akan kuliah ke luar negeri, tunggu aku kembali, ya," ucap Bian kala itu ketika berpamitan.
April dengan setia menunggu lelaki itu tapi ketika kembali Bian justru berpacaran dengan Dea. Padahal Dea sangat tahu bagaimana April menunggu Bian selama ini.
Untuk pertama kalinya, April mabuk-mabukan malam itu. Walaupun bekerja sebagai pelayan bar, April tidak pernah menyentuh cairan beralkohol sama sekali.
Karena mengalami patah hati luar biasa akhirnya April melanggar prinsipnya sendiri.
Dan tanpa sadar dia menggoda pria yang menjadi customernya malam itu.
"Tuan, apa kau ingin aku traktir malam ini?" April mendekati seorang lelaki yang sedari tadi duduk sendirian.
April berbisik pada lelaki itu. "Ini minuman keluaran terbaru yang belum ada di menu, rasanya sangat enak sampai bisa membuat pikiran melayang!"
"Cobalah!" April terus memaksa.
Lelaki itu tampak penasaran dan mencoba mencicipi minuman alkohol pemberian April itu.
Memang rasanya enak tapi kadar alkoholnya terlalu tinggi, lelaki itu jadi ikut-ikutan mabuk bersama April. Dia sebenarnya datang karena ingin sendirian tapi siapa sangka dia akan minum-minum dengan pelayan bar.
Ketika jam kerja April sudah berakhir, gadis itu membawa lelaki yang mabuk bersamanya ke sebuah kamar yang biasanya digunakan oleh pelanggan VIP.
"Malam ini kita akan bersenang-senang, tolong peluk aku dan jangan meninggalkan bekas supaya aku bisa melupakan semuanya," pinta April.
Lelaki itu jadi tergoda dan membuka seluruh pakaiannya, mereka melakukan hubungan satu malam.
Tanpa mereka sadari, mereka melepas keperjakaan dan keperawanan masing-masing.
"Aku tidak menyangka akan menghabiskan malam dengan costumerku sendiri," gumam April sebelum memejamkan matanya.
Antara sadar dan tidak sadar, gadis itu bergumam seperti itu sampai dia terbawa oleh mimpi.
Sementara lelaki yang bersamanya juga ikut tidur dengan April, mereka berpelukan tanpa sadar.
Keesokan paginya, April terbangun dengan badan sakit semua dan kepalanya yang pusing luar biasa.
Biasanya dia merasakan sakit di seluruh anggota badannya ketika kelelahan bekerja tapi kenapa sekarang ada yang aneh. Karena pangkal pahanya juga ikut-ikutan sakit.
"Argh!" pekiknya seraya mendudukkan diri.
April lebih terkejut lagi karena ternyata tubuhnya sudah tanpa busana.
"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?"
Ternyata sedari tadi, ada seorang lelaki yang memperhatikan April, lelaki yang tidur dengan April semalam.
"Kau sudah bangun, Nona?" tegur lelaki itu.
April semakin terkejut dan berteriak, dia buru-buru menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Si... siapa kau?" tanya April terbata.
"Jadi, kau tidak ingat sama sekali?" Lelaki itu kembali bertanya. "Kau yang menggodaku, Nona!"
"Be... benarkah?" April berusaha mengingat kejadian semalam.
Dan samar-samar April mengingat kejadian semalam, sialnya memang April yang menggoda lelaki itu.
"Bagaimana ini?"
Perempuan itu jadi kebingungan sendiri, perlahan April menurunkan kakinya ke lantai lalu berlari ke kamar mandi. Dia ingin berpikir di dalam sana.
April segera menyalakan shower dan menggosok semua badannya, dia masih tidak percaya sudah tidur dengan lelaki asing.
"Tenang, tenang, aku pasti bisa menyelesaikan masalah ini," April bermonolog pada dirinya sendiri.
Setelah selesai mandi pikiran April lebih tenang lalu dia mencoba bernegoisasi pada lelaki yang diajaknya tidur bersama.
"Saya hanya bisa memberi ini sebagai kompensasi," ucap April seraya memberikan empat lembar uang seratus ribuan.
"Jadi, kau menghargai 400 ribu untuk keperjakaan yang sudah kau ambil?" protes lelaki itu.
"Tapi, semalam juga pertama kali untuk saya jadi lebih baik kita saling melupakan dan menganggap kejadian ini sebagai pengalaman," balas April. Dia ingin cepat-cepat pergi supaya terlepas dari situasi canggung ini.
Namun, ternyata lelaki itu begitu gigih dan menahan April supaya mereka tetap bisa bicara bersama.
Bahkan lelaki itu dengan bangga memperkenalkan diri pada April.
"Perkenalkan namaku Adam Bamantara, kita bisa berbicara non formal. Sekarang giliranmu memperkenalkan diri," ucap Adam.
"A... apa?" April merasa terkejut. "Sepertinya akan lebih baik kalau kita tidak saling mengenal satu sama lain!"
"Aku sudah memikirkan banyak hal setelah membuka mata pagi ini," lanjut Adam. Dia sebelumnya meminta asistennya untuk mencari tahu profil perempuan yang tidur bersamanya.
"Apa kau ingin kehidupan yang lebih baik daripada menjadi pelayan bar?"
Mendengar itu, April mulai tertarik dan penasaran dengan tawaran yang diberikan Adam padanya.
"Memangnya kehidupan yang lebih baik seperti apa?" tanya April.
"Jadilah kekasih kontrakku selama satu tahun maka kau akan mendapatkan semua yang kau inginkan," jawab Adam.
"Semua yang aku inginkan?" gumam April.
Perempuan itu jadi memikirkan Dea dan Bian yang sekarang tinggal bersama di apartemen sementara dirinya masih tinggal di kamar kos yang sempit.
Rasanya dunia tidak adil pada dirinya, setelah pengorbanan yang telah dia alami selama ini, April tidak ingin hidup sengsara lagi.
Apalagi pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan bar selalu dipandang sebelah mata.
"Bagaimana?" tanya Adam karena April masih saja diam.
"Kita hanya perlu menjadi kekasih kontrak, bukan?" tanya April supaya lebih jelas.
"Begitulah, kau bahkan mendapat gaji kalau setuju," jawab Adam meyakinkan.
Sungguh tawaran yang menggiurkan dengan begini April bisa mengubah takdir hidupnya bahkan bisa membalas rasa sakit hatinya pada Dea dan Bian.
Adam Bamantara seorang pria sukses yang menjalankan bisnis keluarga selama ini. Perusahaan Bamantara sudah berkecipung di berbagai bisnis seperti usaha hotel, produk makanan dan minuman, mall, dan masih banyak lagi saham-saham yang ditanam.
Walaupun terbilang sukses tapi Adam masih single dan belum ada keinginan untuk menikah.
Adik laki-lakinya melangkahi dirinya untuk lebih dulu menikah dan berkeluarga sendiri.
Sebenarnya Adam tidak mempermasalahkan hal itu, hanya saja ada rumor tersebar kalau Adam adalah seorang gay.
Semakin dibiarkan rumor itu semakin tersebar luas sampai mempengaruhi nilai saham perusahaan.
"Apa kau benar-benar tidak tertarik pada wanita?" tanya Yoga -- sang papa dengan gusar.
Yoga melempar beberapa foto wanita yang ditolak oleh Adam.
"Kalau rumornya semakin mempengaruhi saham, kau harus menikah dengan wanita pilihanku!" lanjut Yoga.
"Atau kau ingin adikmu yang menggantikan posisimu sekarang?"
Pasti ini ulah dari orang yang tidak menyukai Adam dan dia harus tahu siapa orang itu.
Adam pergi ke bar untuk menenangkan diri namun siapa sangka lelaki itu akan mabuk dan menghabiskan malam dengan pelayan di bar tersebut.
Menyadari kalau perempuan yang tidur bersamanya hidup tidak baik-baik saja, sepertinya Adam bisa mengajak bekerja sama.
"Baiklah, aku setuju," ucap April setelah berpikir matang.
"Bagus, kau membuat keputusan yang bijak," balas Adam.
"Kalau begitu, pertama-tama kau harus keluar dari bar ini!"
Adam mengurus segala sesuatunya supaya April berhenti bekerja di bar itu dan mendapatkan pesangonnya.
Lalu lelaki itu membawa April ke kantornya karena asistennya sudah menyiapkan dokumen perjanjian.
Untuk pertama kalinya, April menginjakkan kaki di perusahaan pusat Bamantara.
Kalau tidak salah perusahaan itu tempat di mana Bian juga bekerja, April akan mencari tahu lebih lanjut mengenai itu.
"Kita lewat lift khusus jadi kau tidak perlu gugup," ucap Adam yang mengajak April melewati lift di dalam parkiran basement.
"Ba... baik," balas April. Dia sebenarnya malu dengan penampilannya yang biasa saja.
Lift terus naik ke lantai paling atas di mana ruangan Adam berada, lantai itu tampak sepi hanya ada beberapa staff pilihan yang bisa bekerja di sana.
"Tuan Adam," sapa asisten Rio menyambut kedatangan atasannya.
"Apa dokumennya sudah selesai?" tanya Adam.
"Sudah Tuan," balas asisten Rio.
Dari sini April bisa menyimpulkan kalau sebelum dia bangun pagi ini, Adam sudah menyiapkan rencana ini.
"Ayo masuk!" ajak Adam yang membuat lamunan April jadi buyar.
April masuk ke sebuah ruangan yang sangat rapi dan bersih. Dia duduk di sana dan di depannya terdapat dokumen perjanjian untuk menjadi kekasih kontrak.
Dengan seksama April membaca satu persatu poinnya dan semua isi perjanjian itu lebih menguntungkan April dari segi manapun.
Hanya ada satu poin yang April tidak setuju.
"Skinship jika diperlukan?" tanya April.
"Tentu saja kita harus banyak melakukan skinship supaya terlihat seperti pasangan sungguhan dan juga kita harus memanggil sayang satu sama lain," jawab Adam.
Benar juga, April rasanya tidak bisa mundur lagi, sudah kepalang basah jadi perempuan itu langsung menandatangani perjanjian kontrak tersebut.
Adam melakukan hal yang sama, lelaki itu membubuhkan tanda tangannya dan berjabat tangan dengan April.
Sebelum melepaskan tangan, Adam mengecup punggung tangan kekasih kontraknya itu.
"Mulai sekarang kau adalah kekasih Adam Bamantara, sayang," ucapnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!