Tahun ini aku memasuki perkuliahan semester awal di salah satu Universitas Negeri didaerahku.
Ya di Pulau kecil nan indah ini hanya ada 2 Universitas negeri disini, dan aku lulus disalah satunya dengan mengambil jurusan Pend. Biologi
"Del disini !" ..
Teriakan Yoga mengalihkan pandanganku. Teman pertamaku di perkuliahan ini.
Nama lengkapnya Made Yoga Dirgantara, biasa dipanggil Yoga. Dan nama lengkapku Delena Aisya Maharani, biasa dipanggil Del.
Dan akupun punya 2 teman lagi yang baru kenal saat awal perkuliahan.
Putu Rangga Utama dan Kadek Doni Yasa. Ketiganya adalah teman sekaligus sahabat baruku di bangku perkuliahan.
kami tak sengaja kenal, karena kami 1 jurusan dan satu barisan. Dan aku pun teman cewek pertama mereka.
"Sudah lama disini?". Sahutku masih sedikit lelah karena berlari tadi
"Kenapa lama sekali sih Del datangnya, capek tau nunggu." Dengan raut kesalnya.
"Ya maaf, tadi di jalan kena macet. Ya sudah ayo masuk,... Eh Si Rangga sama Doni Kemana?" Sahutku sambil celingak celinguk.
"Sudah Di Dalam, Ayo buruan. Tapi sudah bawa barangnya kan? tanya yoga
"Sudah tenang saja"
Kamipun langsung masuk menuju lapangan tempat kami sedang melaksanakan kegiatan perkenalan kampus yang disingkat dengan kata OKK.
Sepanjang hari kami berempat menghabiskan waktu kami diacara OKK tersebut. Hingga tak sengaja aku mendengar celotehan gerombolan cewek-cewek bercerita bersama temannya.
"Eh kamu lihat cewek itu? sahutnya pada temannya.
"Iya aku lihat, Enak banget yaa didekati cowok-cowok yang lumayan ganteng, salah satunya tipe aku banget" sahutnya sambil memegangin kedua pipinya.
"Iya, Beruntung banget sih cewek itu. padahal cantik juga enggak. mana badan ngembang gitu" dengan tatapan sinis melihatku.
Ya ku akui, aku memiliki sedikit badan yang berisi. tapi tidak terlalu gemuk dan aku memang tak secantik wanita-wanita lain. Hingga aku mendengar suara Wanita paling cantik dijurusanku dan sebaya denganku berkata ke mereka.
"Hush, gak boleh sinis begitu. Mungkin dia memang ada kelebihannya. makanya para laki-laki itu mau berteman dengannya." Sahut bernama Irdy yang memiliki nama lengkap Arhani Irdy Safillah.
"Iya maaf Irdy, Habisnya kami iri" sahut salah satunya.
"Ya sudah mari kita fokus kembali, dengarkan arahan dari kating (kakak tingkat)." sahutnya melerai pembicaraan mereka.
Dan acara OKK pun kami lewati dengan baik-baik saja tanpa ada kendala maupun halangan. Akan tetapi aku terus memikirkan ucapan mereka yang tak sengaja terdengar olehku, hingga aku terlalu sibuk dengan lamunanku.
OKK yang kujalani ada 3x, OKK kampus yang diselenggarakan hampir 2 minggu, OKK fakultas yang diselenggarakan 1 minggu, dan OKK jurusan yang juga diselenggarakan 1 minggu. Jadi sebulan Full kami menjalani masa perkenalan kampus sebelum kami memulai perkuliahan yang sesungguhnya.
Hari-hari selama kami OKK kami selalu ber 4, kemanapun kami pergi selalu bersama dan mengerjakan tugas OKK pun kami selalu bersama.
Dan yang paling sering menepel padaku adalah si Rangga, kemana dia pergi selalu mengajakku dan bahkan selalu mengandeng tanganku seperti tidak ingin melepaskanku pada orang lain.
Padahal aku ingin sekali lebih dekat dengan Yoga, karena memang dialah orang pertama yang berkenalan denganku setelah itu di susul dengan Doni dan terakhir kenal Rangga.
Aku bahagia saat itu, walaupun hanya aku perempuan seorang namun aku ditemani dengan teman-teman yang baik. Terlihat seperti aku punya bodyguard yang siap melindunginku kapanpun dan dimanapun.
Tak terasa sudah sebulan aku jalani masa OKK ini bersama teman-teman baruku. Hingga yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Ya hari pertama masuk di bangku perkuliahan dan memulai pertemanan yang baru. Hingga seseorang menghampiriku dan menyapaku.
"Hai, boleh kenalan?" sahutnya sambil menatapku dengan senyuman gigi ginsulnya.
"Hah ya. Boleh. Namaku Delena Aisya Maharani, Biasa dipanggil Del." Sahutku sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan.
"Nama yang bagus, Aku Ni Putu Putri purnamayanti biasa dipanggil Putri. Aku dari Tanggerang, Banten. Kamu asli mana Del?" Sahutnya Putri.
"Wah jauh juga, Tapi kenapa bisa nyasar ke Kampus ini? ohya aku dari daerah sini" sahutku kembali sambil bertanya.
"Aku sebenarnya memangnya asli orang pulau ini, hanya saja orangtuaku migrasi ke banten jadilah aku tinggal disana." kata Putri.
"Oh begitu, oh iya Putri kenalin juga teman-teman aku. Orang yang lumayan tinggi dan kulit putih itu namanya Yoga dari lombok." Sahutku memperkenalkan pada putri.
"Hai Put, aku Yoga" sahut Yoga sambil melambaikan tangan.
"Nah kalau yang disebelah kiriku namanya Rangga asli dari sini juga dan disebelahnya lagi ada Doni dari Bangli." Sahutku kembali untuk memperkenalkan yang lain pada putri.
"Hai salam kenal." kata Rangga sambil berjabatan tangan. disusul pula dengan Doni.
"Hai ,," sahutnya sedikit cuek. Ya si Doni terkenal sedikit cuek dan irit bicara.
Ohya aku lupa beritahu. Pulau kecil nan indah yang aku tinggalin ini sudah terkenal diseluruh dunia lho yakni pulau Bali. Terkenal dengan keindahan seribu pura dan ombak yang besar untuk berselancar. Banyak wisatawan asing maupun mancanegara berbondong-bondong untuk datang berlibur ke pulauku ini.
"Teman-temanmu asyik yaa, sudah kenal lama Del?" Tanya si Putri penasaran.
"Gak kok, aku belum lama ini kenal mereka, waktu saat OKK. Kebetulan kami satu barisan dan satu jurusan." Sahutku memperjelas.
"Oh begitu, aku boleh jadi temanmu juga?" kata si Putri.
Dengan antusias aku langsung menganggukkan kepalaku. Betapa bahagianya diriku akhirnya punya teman wanita dikelasku. Karena banyak orang yang mengira aku tak kan mau berteman dengan mereka. Karena aku selalu dikelilingin teman laki-laki yang menurut mereka aku terlalu sombong dan angkuh untuk diajak berteman.
Padahal aku sama sekali tidak begitu, aku juga ingin berteman dengan mereka. Namun mereka seperti memiliki benteng sendiri yang tidak mengijinkan aku masuk dan ikut serta didalam dunia mereka.
Dari tatapan mereka seolah tak suka denganku, namun herannya saat aku sapa mereka masih tetap mau menjawab sapaanku. Apa hanya perasaanku saja yang seperti itu.
Akupun bertukar nomer HP kepada Putri agar kami bisa dengan mudah berkomunikasi satu sama lain. Bahkan kadang juga Putri menungguku ditaman untuk sekedar masuk kelas bareng sambil berbincang sedikit. Aku mulai agak nyaman dengan kehadiran Putri, Bagaimana tidak hanya dia seorang yang mau mengajakku mengobrol duluan daripada teman-teman perempuan lain didalam kelasku.
"Waktu OKK kemaren aku sering lihat kamu sama yang lainnya. Aku iri dan penasaran kok bisa kamu hanya berteman sama laki-laki saja, dan aku lihat juga tidak ada teman perempuan lain yang mau mendekatimu!" Kata Putri bercerita padaku.
"Aku kurang bisa bergaul dengan para wanita, karena sejak dulu temanku selalu para laki-laki hingga tak sadar aku terlihat seperti tomboy" sahutku menjelaskan pada Putri.
"Itulah yang buat aku penasaran sama kamu Del, aku ingin tahu kamu orangnya seperti apa. Sebenarnya kamu asyik lho kalau diajak berbicara" Sahut Putri kembali.
Dan akupun terkejut mendengar cerita Putri perihal diriku bersama ketiga temanku. Ternyata ada yang diam-diam memperhatikanku juga..
Tak terasa sudah dua minggu aku memasuki perkuliahan. Tibalah waktu dimana kakak kelas semester akhir akan memasuki wisuda. Di jurusanku akan ada Acara perpisahan yang digelar untuk mengenang bahwa mereka pernah hadir dan menuntut ilmu dijurusan tersebut.
Sebagai Maba (Mahasiswa Baru) kami diberi tugas untuk mengatur dan merencanakan sebuah perta perpisahan. Karena terbagi-bagi dalam Tim, Aku memasuki Team Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi yang disebut Pubdekdok. Aku dan Doni satu team, sedangakan Si Rangga masuk team keagamaan yaitu memimpin acara persembahyangan yang dilakukan di pura-pura yang ada di seluruh Universitas. Sedangkan si Yoga masuk Team penanggung jawab peralatan.
"Don, ini bagaimana cara pakai kameranya? aku gak paham". Tanyaku sambil mengutak-atik kamera Canon yang belum pernah sama sekali aku pegang dan pergunakan.
"Ini tombol power on, dan ini Off. Untuk potret klik yang sebelah kanan. Untuk memfokuskan puter kanan kiri pada bagian depan kamera. Dan tombol segi empat ini yang atas bawah untuk mengatur mau pake foto atau video. sedangkan samping kiri dan kanan untuk lihat hasil pengambilan foto atau video. Paham?
Cobalah". Kata Doni panjang kali lebar.
"Widih tumben banget dengar kamu bicara panjang lebar begini Don!". Sahutku sambil mengodanya.
"Aku bicara karena menjelaskan. jika aku bicara singkat kau tak kan paham." Sahutnya tanpa menoleh sedikitpun.
"Iya iya paham pak bos. Makasih banyak penjelasannya." Sahutku sambil senyum.
Aku pun mencoba kamera tersebut seperti yang diberitahu oleh doni. Tenyata menyenangkan sekali pegang kamera ini, karena yang aku tahu harga kamera ini sangat mahal. Akupun tak akan mampu membeli karena keluargaku terbilang hidup pas-pas.
Aku mendapatkan bagian di tempat sesi foto yang telah disediakan untuk pengambilan foto sebagai kenang-kenang yang akan dicetak nantinya. Dan hasil pengambilan gambarku cukup terbilang bagus untuk ukuran pemula sepertiku.
Tak terasa acara perpisahan pun sudah hampir mencapai puncaknya, dan tak henti-hentinya aku ikutan sedikit sedih melihat mereka berbaur sambil berpelukan untuk menyampaikan kata perpisahan. Walaupun kami hanya mengenal selama 2 minggu tapi sedikitnya kami ada mengenal beberapa kating tersebut dikarenakan mereka pernah menjadi panitia sewaktu kami OKK.
Selepas acarapun kami tidak langsung pulang, melainkan harus membersihkan sisa-sisa dari acara pesta perpisahan tersebut.
"Hmm.... namamu Delena kan?". sahutnya sambil menepuk pundakku.
"Hah iya, ada apa ya?". Aku sedikit terkejut akibat ulah wanita tersebut.
"Ehmmm ..... bisa minta tolong untuk fotokan kami? ohya aku Sarah!". Sahutnya kembali sambil menjulurkan tangan untuk berkenalan.
"Iya bisa, mau foto dimana?" tanyaku kembali sambil menatapnya, sarah ini termasuk teman seangkatanku namun beda kelas.
"Ehmm..... disana, makasih ya. Ayo teman-temanku sudah menunggu". sahutnya sambil menarik pergelangan tanganku.
Akupun mengikutinya sampai ke tempat dimana teman-teman satu kelas Sarah menunggu untuk difoto. Dan mataku tak sengaja menangkap Si Rangga sedang asyik mengobrol dengan Irdy yang merupakan wanita paling cantik dan alim di dalam kelasku. Akupun sedikit iri melihatnya, karena selama berteman denganku Rangga tidak pernah memberikan ekspresi seperti itu.
Aku mencoba mengalihkan perasaanku dengan memfoto banyak hal. Hingga aku coba menghampiri Rangga saat dia terlihat sendirian.
"Rangga, ayo kita foto bersama dengan Yoga dan Doni supaya kita punya kenang-kenangan!" Sahutku saat sudah dekat dengan Rangga.
"Boleh, Ayo panggil Yoga dan Doni" ujarnya Rangga membagi tugas. Aku mencari Doni dan Rangga mencari Yoga, dan berkumpul ditempat ini kembali.
Karena sudah berkeling mencari Doni tak kunjung terlihat akhirnya kami hanya foto bertiga. Aku ditengah-tengah sedangkan samping kiri dan kananku Yoga dan Rangga. Setelah berhasil foto bersama kamipun berpisah untuk menjalani tugas kami kembali masing-masing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!