Terjerat Cinta Berdarah
hukuman
siapa saja
Menarik rambut seseorang
Joan xiveer ( ayah)
Sakit mana aku atau kamu // semakin kuat menarik
siapa saja
Aku tentu saja aku // ucapnya teriak dan menahan sakit
Joan xiveer ( ayah)
Aku ana aku
Hananta xiveer ( ibu)
Hiks hiks// geleng kepala
Hananta xiveer ( ibu)
Kamu kejam Jo, aku sudah gak kuat, biarkan aku dan anak ku pergi dari sini
Hananta xiveer ( ibu)
Aku hiks
Joan xiveer ( ayah)
Kau lucu' sekali
Joan xiveer ( ayah)
Tapi aku tidak bisa melepaskan mu Hana, kau hidup ku // mencengkram rambut Hana semakin kuat
Joan xiveer ( ayah)
Waktunya hukuman mu Hana // berdiri dan melepas ikat pinggang
Hananta xiveer ( ibu)
Melihat itu Hana ketakutan
Hananta xiveer ( ibu)
Perlahan mundur dan mengeleng kepala nya ples ketakutan
Hananta xiveer ( ibu)
hiks ampun Jo ampun, hiks jangan// ucapnya menangis
Hananta xiveer ( ibu)
Ah // meringkuk
Hananta xiveer ( ibu)
Ah ampun hiks Jo ampun
Joan xiveer ( ayah)
Ini hukum mu karena ingin pergi dari ku
Lian Joan xiveer
Ayah buka pintunya
Lian Joan xiveer
Saat itu Lian baru berusia 8 tahun
Lian Joan xiveer
Mengendor pintu semakin kuat
siapa saja
Tuan muda hentikan, nanti tuan besar marah
Lian Joan xiveer
tidak, aku tidak takut
Lian Joan xiveer
Ayah buka pintunya, jangan hiks 😭 jangan pukul ibu lagi
Lian Joan xiveer
Ini hiks salah// ucapnya merosot tapi tangan masih mengetuk pintu kamar ortunya
siapa saja
Tuan muda ; all maid
siapa saja
Tuan muda// iba ; pengawal
Lian Joan xiveer
Mendongak ke atas
Lian Joan xiveer
Melihat sang ibunda
Lian Joan xiveer
Ibu // berdiri dan melangkahkan cepat Ke arah Hana
Lian Joan xiveer
Bu
Iii buuuu // lirihnya sefih
Hananta xiveer ( ibu)
Liaan// ucapnya sendu
Lian Joan xiveer
hiks hiks// memangku kepala sang ibu dan memeluknya
Joan xiveer ( ayah)
Pergi begitu saja
siapa saja
Astaga nyonya, kau bawa peralatan p3k // ucapannya kepala pelayan
tidur
Hananta xiveer kabur dari rumah dan membawa Lian joan xiveer bersama nya
Dan baru saja 3 hari merasakan kebebasan dari rumah itu yang seperti neraka
Pada akhirnya tertangkap juga oleh Jian xiveer sang suami
Lian Joan xiveer
Hiks hiks ibu hiks
Hananta xiveer ( ibu)
Hai sudah sayang// ucapnya tersenyum sambil membelai wajah putranya dan menghapus air matanya
Lian Joan xiveer
Ayah jahat, Lian gak suka
Hananta xiveer ( ibu)
Ea sayang// ucapnya sendu
Lian Joan xiveer
Lian janji akan bawa ibu pergi dari sini
Hananta xiveer ( ibu)
Mendengar itu Hana tentu saja bahagia
Akan tetapi itu mustahil, pasti akan di temukan lagi dan lagi
Hananta xiveer ( ibu)
Memeluk sang putra dan tanpa sadar airmata menetes dari pipi
Hananta xiveer ( ibu)
( maafkan ibu sayang, ibu sudah sering melakukan nya, tapi selalu saja di temukan )
ini bukan pertama x Hananta kabur dari rumah, bahkan sebelum menikah dan memiliki anak yaitu lian
Hananta xiveer ( ibu)
Iya sayang
Lian Joan xiveer
apa masih sakit // ucapnya sambil menyentuh luka yang ad di tubuh sang ibu
Hananta xiveer ( ibu)
Geleng kepala
Hananta xiveer ( ibu)
Karena ini semua berkat lian
Hananta xiveer ( ibu)
Huaaam
Lian Joan xiveer
Ibu mengantuk
Hananta xiveer ( ibu)
Mengaguk
Lian Joan xiveer
Naik ke kasur
Lian Joan xiveer
Ayo tidur biar Lian temani ibu
Hana hanya mengangguk, mungkin efek dari obat yang di minum
Beberapa saat setelah nya Hana dan kian tertidur dengan saling berpelukan
Joan xiveer ( ayah)
Masuk dan perlahan mendekati hana
Joan xiveer ( ayah)
Maaf aku minta maaf// ucapannya membelai wajah Hana
Joan xiveer ( ayah)
Mengendong lian
siapa saja
Bodyguard; mengambil Lian dari gendongan joan
Setelah itu menutup pintu kamar kembali
Melangkah ke Hana naik ke ranjang
Ikut tidur dengan Hana dan memeluknya
tidak mau
Kaget tentu saja saat ini Hana, karena saat dia bangun dari tidur nya melihat sang suami di samping nya
Hananta xiveer ( ibu)
Dimana Lian// ucapnya coba bangkit
Joan xiveer ( ayah)
Mau kemana// ucapnya tapi mata' masih terpejam
Hananta xiveer ( ibu)
Aku harus mencari Lian// terpotong
Joan xiveer ( ayah)
Tetap di sini, aku masih ingin tidur
Hananta xiveer ( ibu)
Tapi// terpotong kembali
Joan xiveer ( ayah)
Menurut lah sayang// memeluk Hana lebih erat tapi lembut
Hananta xiveer ( ibu)
Hanya bisa pasrah
Lian Joan xiveer
Mau sama bunda hiks
siapa saja
maid : tapi tuan muda, nyonya besar saat ini masih tidur, nanti setelah bangun Baru tuan muda bertemu dengan Nyonya
Lian Joan xiveer
Hiks hiks hiks
Tangis Lian bukan sedih karena tak melihat bundanya di sami
Tapi tangisan ini adalah rasa khawatir yang mendalam, apa lagi ketakutan yang Lian rasakan
Lian Joan xiveer
Bagaimana jika ibu di pukul ayah lagi
siapa saja
Maid : tidak akan tuan muda, percaya sama // mencoba menenangkan lian
siapa saja
Maid : kasian sekali tuan muda Lian dan nyonya besar Hana
Hening, hanya terdengar suara sendok
Joan xiveer ( ayah)
Besok kamu berangkat ke luar negri, kau akan sekolah di sana
Lian Joan xiveer
Deg // menatap ayahnya
Lian Joan xiveer
Tapi Lian gak mau
Joan xiveer ( ayah)
tidak menjawab dan langsung pergi
Lian Joan xiveer
Bu 😭 hiks aku gak mau, aku mau sama ibu // ucapnya sedih sambil memeluk hana
Hananta xiveer ( ibu)
BI bawa Lian ke kamar
Hananta xiveer ( ibu)
Lian ke kamar nya
Lian Joan xiveer
Tapi Bu😢🥺
Hananta xiveer ( ibu)
Ibu janji Lian gak akan ke manapun
Hananta xiveer ( ibu)
Oke // ucapnya sambil menagkup wajah lian
Hananta xiveer ( ibu)
Cup // mencium kini lian
Hananta xiveer ( ibu)
Mencoba untuk tidak menangisi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!