NovelToon NovelToon

Gadis Tengil Itu Milik Saya!

Telat kesekian kalinya

Tepat pukul 07.41 WIB seharusnya semua murid baik kelas 10 sampai kelas 12 sudah di sekolahan untuk mengikuti pembelajaran namun, sepertinya masih ada murid yang ingin lebih lama tidur di kamarnya.

Dia adalah clara, murid kelas 12 SMA Bakti. Clara merupakan anak dari bunda citra dan papa daniel, dia anak pertama dari dua bersaudara clara mempunyai adik laki-laki berumur 5 tahun yang bernama edwin.

Drttt drttt drttt~

Handphone clara bergetar, alarm yang dipasang telah bergetar sedari lama namun clara tetap tidak bangun, jika saja papa dan bunda ada di rumah sudah dipastikan clara akan di omelin hingga telinga clara panas.

"AAKHH" terperanjat clara saat tubuhnya terjatuh dari kasur, clara berdiri dan melihat layar handphonenya.

"APAAA?!"

"Udah jam segini kenapa ga denger alarm sih gue, aduh ya udah lah manjat tembok segitu doang aman" clara segera bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi tanpa mandi, clara siap siap dengan sangat cepat karena dia tidak mandi.

"Sekarang gue harus muter lewat belakang biar satpam ga liat, mampus kalo ketauan lagi, masuk bk lagi bosen gue" clara sepanjang jalan menuju area belakang sekolah terus nyerocos.

Tiba dibelakang sekolah yang memang area sepi, clara menaikkan tinggi roknya, tenang clara sudah memakai celana karena sudah tau akan melancarkan aksi.

Dia meraih tembok dan berusaha memanjat dengan bertumpuan pohon jambu biji yang ada disebelah tembok.

Dugg...

Clara mendarat dengan sempurna, dia segera pergi menuju kelasnya walaupun sepertinya sudah ada guru. Ruang kelasnya berada lantai dua dan menuju kesana mengharuskan melewati kantin sekolah.

"Eh neng clara telat lagi" ucap bi jum, penjual bakso mie ayam di kantin yang sudah langganan clara saat kelaparan pengin bakso

"Gini nih efek pacaran terus neng, pasti sleep call terus makanya sering telat kan" ejek bi jum

"Etss, sembarang bi jum. Clara bisanya telat kan karena rajin ngerjain tugas, udah lah bi mau ke kelas dulu. Jangan cepu bi awas aja" elak clara, dia melangkah menjauh dari kantin.

"Sekolah yang bener nanti malah dapetnya om om!" teriak bi jum dengan gelak tawa diakhir. Clara hanya bisa mendengus menatap bi jum.

"Anji* mit amit deh, jangan sampe.. Udahlah abis ini gue harus rancang strategi lagi biar bisa ke kelas tanpa ketauan" ucap clara dengan mencoba berfikir keras.

Bi jum umurnya 40 tahun namun wajahnya awet muda dan bi jum juga ramah, mudah bergaul dengan orang yang umurnya jauh dibawahnya.

Bi jum mempunyai tiga anak, yang pertama sekolah SMP dan yang dua kembar umur 2 tahun. Anak kembar bi jum berada di rumah bersama suami dan mertuanya karena bi jum harus berdagang saat jam pagi sampai siang.

Biasanya bi jum ditemani mertuanya berjualan namun, saat ini ibu mertuanya sedang sakit jadi bi jum hanya sendiri.

Sesampainya di samping kelas Clara memanggil Sinta lewat jendela yang sedikit terbuka, Sinta sahabat Clara menatap arah jendela saat melihat ke arah Clara yang tengah cengengesan

Sinta membuka handphone membuat clara langsung membuka juga karena pasti sinta akan mengirim pesan kepadanya.

Benar saja pada saat dirinya membuka handphone, Sinta mempertanyakan dari mana saja Clara sehingga baru datang disaat pelajaran sudah dimulai. Selain itu Sinta juga memberitahu bahwa Clara lebih baik datang nanti saja pada saat jam selanjutnya karena sebentar lagi guru akan rapat dengan kepala sekolah

Clara yang diberitahu seperti itu pun memilih untuk menunggu di kantin saja dari pada harus berdiri di sana yang justru memungkinkan dirinya ketahuan dan bisa saja dia dimasukan bk sehingga mendapat kan hukuman

"Yee masa lo ke kantin ga ngajak sihh, titipin makanan dong cemilan. Gatel mulut gue pengin nyemil " Sinta

Sinta meminta Clara untuk membelikannya cemilan dan Clara mengiyakan setelah itu dia beranjak pergi dari sana menuju kantin

"Karena gue anak baik jadi ok" Clara

Setres

"Pulang nanti main bentar yuk" ajak Sinta dengan memberikan buku catatan yang baru saja dia tulis kepada Clara

"Kemana, boleh aja mumpung orang rumah gue lagi pada engga di rumah" santai Clara seraya menerima buku catatan Sinta

Clara mencatat semua materi yang tertinggal dengan cepat, walaupun Clara terlihat tidak niat dalam sekolah namun tetap saja dia paling tidak harus bisa lulus dan mendapat nilai.

Kalau saja bunda tau anaknya kembali telat bahkan memanjat tembok lagi sudah bisa dipastikan telinga Clara bisa mengeluarkan asap karena cerewetnya bunda

Tidak lama setelah itu guru mapel datang dan mengajar kelas Clara, semuanya dengan tenang mengikuti pembelajaran hingga jam istirahat pertama tiba. Semua murid bergegas pergi menyerbu kantin termasuk Clara dan Sinta

"Ups sorry" ejek seorang perempuan dengan rambut ikal yang dengan sengaja menjatuhkan minuman miliknya mengenai sepatu Clara, untung saja Clara dan Sinta dengan sigap menghindari minuman yang hampir mengenai baju mereka

"Maksud lo apa ha, mata sama kaki lo di kemanain?!!" teriak Sinta menatap nyala orang didepannya

Dia adalah Rena dan Gina, sudah sejak kelas 11 mereka sangat membenci Clara dan Sinta entah karena apa bahkan Clara sendiri tidak tahu. Karena yang Clara tahu mereka hanya iri kepada Clara namun yang menjadi Clara dan sinta geram adalah mereka selalu membuat ulah kepada mereka dan hal itu membuat mereka semua terkena hukuman

"Lagian lo pada nutupin jalan" ujar Gita mencoba membenarkan diri

"Ban*ke jalan segede ini lo bilang apa?! Setres lo" ucap Clara seraya meninggalkan Rena dan Gina

Sesaat melewati tubuh Rena dengan sengaja Clara menginjak kakinya dengan keras hingga membuat perempuan itu menjerit dan memaki Clara namun yang dimaki hanya melenggang pergi, sedangkan pelaku hanya tertawa bersama sahabatnya yaitu Sinta mereka merasa puas mengerjai Rena

"Awas aja lo clar" gumam Rena menatap punggung yang semakin menghilang

Flashback on

Sekitar jam 4 sore Rena berjalan pergi menuju ruang tempat dimana orang yang dia suka yaitu Dafa teman satu angkatan yang terkenal akan ketampanannya itu berada, dia terkejut melihat adegan dimana Dafa berada dalam pelukan perempuan yang tidak lain adalah Clara

"Clara!" geram Rena dengan meremas kuah makanan yang digenggamnya

"Gue engga terima semua yang gue punya lo rebut!!!" lirih Rena meninggalkan ruangan itu dan melenggang pergi

"Lo kenapa sih ha minum segala, merepotkan tau engga!! Lo yang minum gue yang bawa lo, dasar dari orok tetep aja ngerepotin!" ucap Clara memapah Dafa

Jadi itu adalah awal dimana Rena membenci Clara dan merembet kepada Sinta karena memang Sinta sahabat Clara. Satu hal yang membuat Rena salah paham, sebenarnya tanpa banyak orang tahu bahwa Clara dan Dafa adalah sepupu mama Dafa merupakan adik dari bunda Clara namun yang mengetahui itu hanyalah orang terdekat Clara

Flashback off

"Heran gue kenapa dari dulu engga waras tuh orang clar" ucap Sinta duduk dengan didepan mereka terdapat makanan yang telah dipesan

"Jangankan lo gue aja heran, engga tau tuh orang kenapa tapi biarin aja. Gue rasanya dari dulu engga bikin masalah"

"Bahkan kita dulu engga kenal sama mereka tiba tiba aja mereka dateng bikin masalah" lanjut clara

"Kayaknya kita emang bikin orang tertarik deh, buktinya kita engga ngelakuin apapun mereka dateng. Kaya jelangkung banget datang engga diundang HAHAHA" tawa keras Clara dan Sinta memenuhi meja

"Neng Clara sama Sinta jangan berisik dong, ini aja udah rame eh kalian malah ketawa keras banget" ucap Bui Jum yang datang mengantarkan pesanan es teh mereka

"Hehehe maaf bi" ucap Clara diikuti Sinta

"Tadi neng Clara dihukum apa" tanya bi jum

Pertanyaan bib jum membuat Clara menaikan alisnya dan tersenyum bangga mengatakan bahwa dia tidak terkena hukuman apapun hal itu mampu membuat bi jum keheranan

"Emang tadi bi jum engga liat Clara disini, jadi tadi pas pelajaran pertama Clara engga masuk kelas. Dia nunggu di kantin" jawab Sinta yang Bi Jum menganggukkan kepalanya dan baru ingat bahwa dia tidak melihat Clara sebab dia pada saat itu sedang kembali ke rumahnya

Bukan adek lo

Saat ini Clara dan Sinta sedang pergi bersama menggunakan mobil milik Sinta, mereka hanya menggunakan sweater untuk menutupi indentitas sekolah. Awalnya Sinta berfikir kalau mereka harus ganti baju supaya lebih bebas namun Clara merasa tidak perlu karena mereka juga membawa sweater

Mereka memasuki area mall untuk membeli beberapa barang dan mencoba beberapa permainan yang ada. Sesampainya di parkiran mereka turun dan sengaja meninggalkan tas didalam mobil sehingga hanya membawa handphone dan dompet

Clara tertawa geli melihat dirinya sendiri yang membawa dompet padahal hanya ada uang beberapa ribu sebab uangnya tersimpan didalam handphone miliknya

"Ya udah si clar gapapa, buat beli koin di wahana aja biar berguna itu duit lo" celetuk Sinta

Mereka pergi berjalan dan naik ke lantai dua karena Sinta ingin membeli baju dan sepatu baru, Clara yang mendengar itu hanya mengikuti

Mereka memasuki toko tersebut dan berkeliling memilih. Sinta memilih baju yang akan dia beli, tidak jauh berbeda clara juga akhirnya ikut membeli baju yang padahal dia rasa awalnya engga akan beli

"Menurut lo bagusan mana?" tanya Clara menunjukan dua baju yang sedang dia pegang

"Tapi bagusan ini engga sih, biar lebih bentuk badan" celetuk Clara menatap baju pilihannya

"Kalo gitu lo engga usah nanya kali clar!"

"Tapi iya sih bagus, apalagi kalo pake celana ini wahh seksoy bahenol" Sinta menunjuk celana hot pant yang ada disamping mereka

"Wah cakep sin, tapi papa sama bunda ngamuk nih pasti" ucap Clara

Papa Clara yang merupakan lulusan pondok yang pasti sangat taat akan agama sudah bisa dipastikan akan ngamuk kalau Clara memakai pakaian seperti itu. Namun Clara akan tetap membelinya

"Eh tapi kan mereka lagi engga di rumah jadi aman aman aja deh" ujar Clara mencoba positif thinking

"Bener banget! Ya udah yuk bayar, abis ini kita ke sepatu sama sendal" aja Sinta membayar barang belanja

Clara dan Sinta membayar masing masing barang mereka, setelah itu mereka kembali memasuki toko sepatu. Disitu Clara sangat semangat untuk membeli beberapa sepatu dan sendal

Masing masing sibuk mencoba sepatu dan sendal, setelah beberapa menit memilih akhirnya mereka membayar barang yang dibeli

Clara dan Sinta sangat bersenang-senang selanjutnya mereka merasa sedikit lapar, akhirnya mereka berhenti dan memasuki resto untuk mengisi perut

"Gue mau ke toilet dulu deh, lo tunggu sini pesenin yang sama atau terserah deh" ucap Clara seraya meninggalkan Sinta

Clara berjalan sedikit lebih cepat karena memang panggilan alam tidak bisa ditunda-tunda, namun sepertinya takdir tidak berkata baik. Disaat Clara akan berbelok tiba-tiba saja dia terjatuh karena tubuhnya seperti menabrak gajah yang bahkan melebihi gajah sehingga Clara terpental

"Anj*ng pan*at gue" Ucap Clara lirih, jauh di lubuk hati Clara dia merasa malu, sakit iya malu apalagi udah pasti sangat malu

Clara berdiri dengan cepat dan menunjuk sosok didepannya yang ternyata memang orang itu tubuhnya besar tinggi

"Heh kalo jalan bisa ati-ati engga! Jalan tuh pake mata jangan pake dengkul" ucap Clara mencoba menahan suara agar tidak dilihat orang lain

"Pantesan gue mental kaya laron, badan aja segede gaban" sambung Clara

Laki-laki didepannya tersenyum menatap Clara yang tengah mengusap pelan pant*t

"Dimana-mana jalan pake kaki dek, kalo pake mata ya perih" ucap laki-laki itu dengan santai, dia merasa seperti sedang menatap anak kecil

"Hah lo ngomong apa? dek?!! gue bukan adek lo ya!! lagian udah tau badan gede malah lewat sini, dasar om om" Clara yang semakin engga bisa menahan panggilan alamnya memilih pergi namun sebelum pergi Clara menginjak keras kaki laki laki tersebut

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!