"Selamat ulang tahun sayangku." Kakak ku langsung mengecup kening ku dengan sayang, di umurku yang sudah beranjak 13 tahun ini sikap nya kepadaku tidak pernah berubah, aku senang walaupun aku tidak ingat bagaimana orang tuaku tapi aku bersyukur ada dia yang bisa memberikan semua kasih sayang nya ke aku.
"Makasih kak !" Aku langsung mengecup wajah nya dan langsung memeluknya, karena umur kami yang lumayan jauh dan kakak ku yang sudah berumur 20 tahun dia sudah seperti orang tua bagiku ku.
Kakak ku balas memelukku sambil mengelus kepalaku.
"Oke sekarang saat nya Putri kecil kami tidur." Katanya langsung menggendong ku ke tempat tidur, aku memang sudah lelah akibat pesta perayaan tadi.
"Selamat malam kak." Kataku saat kakakku menyelimuti tubuh ku.
"Selamat malam juga Putri."
Setelah kakak ku keluar aku langsung memejamkan mata, gak sabar untuk hari esok.
........
Di tengah malam, di kediaman Sang Putri terjadi keributan dan membuat Agasy langsung terbangun.
Brak
"Cepat tangkap Sang Putri!" Perintah Kesatria yang baru saja masuk.
"Apa yang kalian lakukan? Penjaga!" aku langsung memanggil penjaga yang menjaga keamanan di istana ini, tapi tidak ada dari mereka yang datang bahkan semua pelayan yang biasa melayani ku pun tidak ada.
Tanpa menunggu reaksiku mereka langsung masuk dan menyeret tubuhku yang lemah keluar.
"Lepaskan! Berani nya kalian melakukan ini kepada Sang Putri?" kata ku sambil meronta tapi mereka tidak menghiraukan nya dan malah semakin memperlakukan ku dengan kasar.
"Beraninya kalian! dasar makhluk rendahan!"
Plak
Aku langsung terdiam saat wajahku melayang kesamping dan kuping ku langsung berdenging akibat tamparan yang keras tadi.
"K-kau berani nya kau!" Aku langsung memegang wajahku yang sudah terasa panas dan nyeri, baru kali ini aku diperlakukan seperti ini.
"Putri harus tau posisinya sekarang, kami menjalankan perintah untuk memasukkan Putri ke istana yang dingin." Kata kesatria itu dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk melanjutkan menyeret ku keluar.
"Apa? Perintah dari siapa? Lepaskan tangan ini sekarang! Kakak!"
Aku berteriak dengan sangat keras tapi tidak ada satupun yang datang untuk menyelamatkan kan ku.
Bruk
Mereka langsung melempar kan ku begitu saja di lantai yang dingin dan segera mengunci pintu tersebut.
Aku langsung bangkit dan menggedor pintu dengan kuat tapi tidak ada respon sedikitpun, bahkan sampai tangan ku membiru dan suaraku hampir habis pun tetap tidak ada yang datang, aku hanya bisa menangis dan tidak mengerti mengapa semua ini terjadi.
Mereka bilang ini adalah perintah, tapi satu-satunya yang bisa memberi perintah seperti ini di istana hanya lah kakak ku, aku gak percaya ini adalah perintah dari kakak ku, aku yakin ini adalah kesalahan pahaman.
Sudah beberapa hari aku terkurung di dalam sini tapi tidak ada yang datang, aku berusaha untuk memanggil semua pelayan setiaku tapi tetap tidak ada respon sama sekali.
Sampai tubuhku semakin lemah pintu yang selama ini tertutup rapat akhirnya terbuka tapi yang datang bukanlah pelayan yang selama ini melayani ku.
"Waktunya makan." Katanya dan langsung meletakkan piring itu ke meja dengan tidak sopan.
"Apa yang kau lakukan? Dimana pelayan yang selama ini melayani ku?" tanya ku tidak senang dengan sikapnya yang kurang ajar.
"Mereka semua telah di pecat dan sekarang tugas melayani Putri adalah saya." Katanya dengan percaya diri.
Apa? Apa yang dikatakan pelayan ini?
Aku tersentak
"Kakak ! Aku ingin bertemu dengan kakak ku sekarang!" Aku langsung bangkit dan hendak keluar tapi pelayan itu langsung menahan ku dengan kasar dan melemparkan ku ke lantai.
"Apa Putri tidak tau posisinya sekarang? sekarang Putri sedang dalam masa tahanan dan tidak di ijinkan keluar dari sini." Kata Pelayan itu dan langsung keluar sambil membanting pintu dengan keras.
Aku hanya terdiam pasrah, masalah datang bertubi-tubi padaku dan mungkin ini semua adalah ulah kakak ku sendiri.
Melihat piring bobrok dan di isi dengan bubur encer, aku hanya bisa memakannya dengan pasrah
"Hiks kak, apa kesalahan yang telah aku perbuat sampai kakak memperlakukan aku seperti ini ?" tanya ku menangis sambil berusaha memakan bubur yang encer tadi.
Hari dan hari berlalu, bulan dan bulan berlalu, perlakuan mereka terhadap ku semakin kasar makanan, minuman, serta pakaian tidak ada yang layak mereka berikan padaku, jika aku melawan beberapa dari meraka akan bergiliran untuk memukuliku bahkan di saat suasana hati mereka tidak baik mereka akan melampiaskan nya padaku.
"Hiks hiks aku harap kakak juga sengsara, aku harap hidup kakak lebih sulit dari pada aku, aku harap kakak mati dengan penyesalan yang dalam." Aku selalu melontarkan kutukan itu ke kakakku yang telah menjadi penyebab semua ini sambil mengelap darah yang menetas di betis ku akibat cambukan dari beberapa dari mereka.
Tiba-tiba aku mendengar sesuatu di jendela kecil yang ada di pojok kamar, saat aku menghampiri nya dengan tertatih aku melihat bahwa yang datang adalah pelayan pribadi ku sekaligus teman ku.
"Kenapa kamu baru datang sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi? Dimana kakakku? Kenapa dia memperlakukan ku seperti ini?"
Aku langsung melontarkan banyak pertanyaan, tapi temanku itu hanya terdiam melihat keadaan ku dan mengeluarkan botol yang berisi cairan.
"Tolong minum ramuan ini putri, itu untuk menyembuhkan semua luka putri ... tolong bersabarlah." Katanya dan hendak pergi.
"Tolong bawa aku pergi juga yah ... hiks aku sudah gak sanggup lagi mereka selalu menyiksa ku, tidak papa jika kakakku tidak menginginkanku lagi, aku akan pergi dari kekaisaran ini, tolong tolong ya ... bukankah kita teman ... " sambil menangis dan memohon tapi temanku tetap tidak menghiraukan ku dan menyuruh ku untuk bertahan.
"Kenapa? Kenapa kalian seperti ini ... " sambil membungkuk dan menutupi wajahku, aku tidak tahu bahwa temanku melihatku dengan mata terluka sambil memegang pinggangnya yang menetes banyak darah, setelah memperhatikan ku sekali lagi dia pergi dengan tertatih dan berhati-hati agar tidak diketahui oleh para penjaga.
Setelah lelah menangis dan melihat bahwa teman yang selama ini aku tunggu-tunggu sudah pergi aku hanya bisa tersenyum lirih, melihat botol yang berisi ramuan aku memutuskan untuk meminum nya sampai tuntas, melihat semua lukaku sudah sembuh aku langsung menutupinya dengan bajuku agar tidak di ketahui oleh para pelayan, untung saja baju yang mereka berikan walaupun usang setidaknya menutupi seluruh tubuhku.
Para pelayan sudah jarang memukuliku dan mencambuk ku karena beberapa bangsawan sering berkunjung untuk menemui ku di istana yang dingin ini dengan alasan penghiburan, padahal mereka datang untuk mengejek keadaan ku yang menyedihkan dan bahkan Laki-laki Bangsawan sering melontarkan perkataan yang melecehkan dan selalu berusaha untuk menyentuh tubuhku, aku sudah tidak tahan lagi, aku akan mencari cara untuk bisa keluar dari sini!
Di saat aku akan menyusun rencana untuk kabur, tiba-tiba terjadi goncangan serta suara pertempuran yang sangat kuat dan menyebabkan bangunan ini hampir roboh, di saat aku berhasil untuk keluar aku melihat awan yang sangat merah di langit padahal ini adalah tengah malam.dan banyak mayat berserakan di tengah lapang dan aku melihat beberapa mayat yang familiar.
"Gak ... gak kumohon enggak ... " sambil tertatih menuju tempat mayat-mayat itu tergeletak, aku langsung terjatuh ketika melihat mereka semua, mereka tidak lain adalah semua kesatria yang setia kepada anggota keluarga kekaisaran, ada Sekretaris kakakku yang adalah saudara laki-laki dari temanku sendiri dan tidak jauh dari sana aku juga melihat keadaan Teman ku yang sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi tubuh yang mengenaskan, sampai saat aku melihat mayat yang dalam kondisi berlutut sambil memegang sebuah bingkisan barulah aku sadar.
"Hiks hiks kak ... aku mohon tolong ... " sambil merangkak ke arah sana, akhirnya aku melihat ternyata itu memang benar adalah kakakku yang selama ini selalu aku kutuk.
"Aku bercanda aku gak pernah berharap kakak mati ... " Aku langsung memeluk kakakku dan langsung membaringkannya di pangkuanku.
"Kak ... tolong bangun ya hm ... " aku meraba wajah sebelah kanan kakakku yang sudah gosong dan menghitam.
"Hei kemana perginya wajah kakakku yang tampan ... " Kataku lagi sambil menangis melihat wajah kakakku yang sudah lama tidak aku lihat hancur seperti ini.
"Kalau Kakak gak bangun aku akan marah! bangun! tolong bangun!" Aku langsung memukul dada nya berkali-kali, setelah itu langsung meletakkan wajahku di dada nya yang sudah tidak berdetak lagi.
"Huhuhu ... aku salah ... aku gak akan pernah menyumpahi Kakak lagi ... tolong bangun kak ... ku mohon ini mimpi, ku mohon!"
...............
"Ahh!" aku langsung bangkit dan melihat bahwa aku berada di dalam kamar ku sendiri.
"Hiks hiks hiks kakak ... aku harus menjumpai kakak!" aku langsung berlari menuju kamar kakak ku melalui jalan rahasia.
Brak
Melihat keadaan kakakku yang baik-baik saja aku langsung melompat ke pelukan nya yang baru saja terbangun akibat kedatangan ku tadi.
"Huwaaa kakak! Hiks hiks hiks aku takut ! "
"Sayangku tenang lah kakak disini hm." Kakakku langsung memelukku dengan erat dan menghiburku dengan suara lembut.
"Kakak ... hiks ... aku melihat ... bahwa kakak mati ...huwaaa!"
"Sayang tenang lah semua cuma mimpi." Kakakku melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku, sesaat kakakku terdiam dan menatap mataku lekat-lekat.
"Kakak ... kenapa?" tanyaku bingung dengan suara serak.
"Coba kamu ceritakan dengan berlahan apa yang kamu lihat di mimpi mu tadi Putri." Mendengar perkataan kakakku itu aku spontan langsung menangis kembali, mengingat semua yang terlah aku lalui di mimpi tersebut.
"Huwaa ... tiba-tiba aku di kurung ....... "
Aku langsung menceritakan semua yang terjadi di mimpi itu kepada kakakku, kakak ku hanya mendengar sambil memelukku dengan erat, saat aku sudah selesai menceritakan semuanya aku langsung mengantuk dan berlahan tertidur di pelukan nya.
Melihat adiknya yang tertidur dengan wajah penuh air mata, Zeno langsung menghapus air mata itu dengan lembut dan membaringkan adiknya di kasur.
"Ramalan masa depan." Kata Zeno pelan sambil mengelus mata adiknya yang tadi sempat bersinar, lalu berjalan menuju rak buku dan membaca buku yang di dalamnya terdapat silsilah keluarga kekaisaran dari turun temurun dan hanya dia yang bisa membacanya, setelah membaca buku tersebut Zeno melihat adiknya yang sudah tertidur lelap.
"Kenapa sesuatu yang seperti ini harus terjadi padamu adikku ... " tanya nya lirih dan langsung menyimpan buku itu kembali.
Bersambung
"Ahh!" huf ternyata ini adalah kamarnya kakak, ngomong-ngomong kemana kakakku pergi?
"Putri kecil sudah bangun."
"Kakak! " Aku langsung menghampiri kakak ku dan memeluknya dengan erat, rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat wajahnya yang tampan.
"Kakak soal mimpi semalam-"
"Shtt ! " Kakak ku langsung meletakkan telunjuknya di bibirku dan menggendongku ke sofa yang ada di ruang tengah.
"Dengar kan kakak baik-baik Putri." Melihat kakak ku yang sangat serius, sontak membuat ku terkejut dan langsung mengangguk-anggukan kepalaku.
"Yang semalam itu bukan mimpi."
Mendengar kakak ku bilang itu bukan mimpi membuatku sangat terkejut, kalau itu bukan mimpi jadi apa? Gak mungkin kan !
"Ya. Benar seperti yang kamu pikirkan."
Katanya sambil menyerahkan segelas susu untuk ku.
Emang ini saat nya untuk minum susu kak ?
"Itu adalah masa depan yang akan terjadi dengan kita nanti."
Gak! aku gak mau menjali hidup seperti itu! melihat orang-orang kami dan kakak ku mati, aku gak mau, aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku dan hendak menangis kembali.
"Tidak papa sayang, itu adalah petunjuk untuk kita agar kita bisa menyelesaikan nya."
Melihat aku yang tidak kunjung juga meminum susu akhirnya kakak ku lah yang menyuapi susu untuk segera aku minum, setelah aku meminum nya sampai habis kakak ku langsung melanjutkan ceritanya.
"Itu adalah kekuatan turun temurun dari keluarga kekaisaran, yang orang tau kekuatan khas Kaisar adalah perisai yang melindungi seluruh istana ini tapi tidak, ada satu lagi kekuatan yang di wariskan untuk keturunan langsung darah kaisar yaitu kekuatan melihat masa depan seperti yang Putri alami semalam."
"Jadi aku juga punya kekuatan? " Aku gak tau harus senang atau tidak karena yang aku lihat sangat tidak menyenangkan sama sekali.
"Hmm ini adalah rahasia Kekaisaran kita, mimpi yang Putri alami semalam adalah petunjuknya, dari apa yang kakak baca di buku silsilah keluarga kita, sudah lama sekali kekuatan ini tidak muncul, karena kekuatan itu hanya akan muncul bila hidup keturunan langsung dari kaisar terancam atau bahkan sampai mati.
Karena masa depan kita suram jadi muncul lah mimpi itu untuk memperingati kita agar berhati-hati dari orang-orang yang ada di mimpi tersebut dan Putri tidak perlu khawatir karena mimpi itu hanya akan muncul sekali ini saja untuk memberi petunjuk, selanjutnya kita sendiri lah yang harus mencari petunjuknya."
"Bagaimana caranya? kalau mimpi itu hanya muncul sekali ini saja bagaimana kita mencari selebihnya?"
Aku bingung sungguh bingung, memang aku benci harus melihat itu lagi tapi kalau itu satu-satunya cara aku bisa menahannya tapi malah hanya muncul sekali apa ini masuk akal kak?
"Tolong letakkan kedua tangan Putri disini. " Kakak ku menunjukan sebuah simbol yang aku tidak tau apa artinya, setelah aku meletakkan kedua tanganku di atasnya tiba-tiba langsung keluar cahaya emas yang berkilauan, setelah cahaya itu pudar aku langsung menatap kedua tangan ku, tapi tidak ada yang berubah apasih maksudnya ?
Melihat aku yang bingung, kakakku langsung mencubit pipiku dengan lembut
Tolonglah kak jangan main-main !
"Penasaran apa yang berubah? " tanya Kakak ku dan aku mengangguk.
"Kalau begitu pegang tangan kakak." Kakak ku langsung menyodorkan tangannya dan aku hanya bisa menurut aja.
"Eh!" Aku melihat pemandangan dimana kakak ku memerintahkan Sekretaris nya untuk menyelidiki pelayan, kesatria serta bangsawan yang telah menyakiti ku di masa depan.
"Sudah mengerti sekarang?" Melihat kakak ku yang tersenyum geli aku hanya bisa menganggukan kepalaku.
"Itulah kekuatan Putri yang sesungguhnya, mimpi yang semalam itu adalah sebuah petunjuk dan kuncinya agar kita bisa tau dari mana dulu untuk melangkah."
"Ahh begitu ... " tiba-tiba aku teringat lagi mimpi semalam dan bahkan badanku langsung merasa sakit kembali.
"Sayang tidak papa sekarang, kakak tidak akan membuat masa depan itu menjadi kenyataan." Dan langsung memeluk tubuhku yang menggigil.
"Aku juga, aku akan memanfaatkan kekuatan ini dengan baik." Kataku dengan tekat.
"Mulai sekarang kakak akan memerintahkan kesatria bayangan untuk menjaga mu, Putri kamu bisa meminta apa saja dari mereka,mereka pandai segalanya."
Aku hanya mengangguk dan bersandar di pelukan kakak ku, biasanya kesatria bayangan hanya menjagaku kalau aku pergi keluar istana tapi mungkin karena mimpi itu kakak ku memerintahkan kesatria bayangan untuk menjagaku.
"Oh iya kak, aku mau semua pelayan itu di tempat kan di istana ku." Saat aku selesai mengajukan permintaan itu kakak ku hanya menatapku dan mengangguk datar.
"Putri bisa melakukan apapun yang putri mau terhadap mereka." Seketika tatapannya langsung berubah tajam.
Bersambung
"Ayo, akan kakak antar putri kembali ke kamar."
Sambil berpegangan tangan, kami berjalan di lorong rahasia yang hanya kami yang tau, karena aku sudah memakai sarung tangan jadi aku gak bisa melihat masa depan apa yang akan dilakukan kakakku selanjut nya.
Setelah mengantarkan ku sampai kamar, kakak langsung kembali ke kamarnya melalui jalan yang tadi kami lalui.
.................
Di kantor Putra Mahkota
"Selidiki semua orang yang ada di berkas ini, dengan siapa mereka berhubungan, rekan bisnis mereka, semuanya dari A sampai Z."
Kata Putra Mahkota setelah menyerahkan berkas itu kepada sekretaris nya.
"Baik yang mulia." Sekretaris itu hanya bisa menaati perintah Putra Mahkota tersebut.
"Perketat keamanan istana jangan sampai orang yang tidak berkepentingan kemari."
"Baik."
"Sekarang kau boleh pergi."
Setelah Sekretaris itu keluar, Putra Mahkota melihat ke luar jendela dengan ekspresi yang sangat dingin.
"Siapa yang berani? beraninya kalian merencanakan itu dan membuat Sang Putri menderita!" Katanya sambil menggertak kan giginya.
Semenjak orang tua mereka tiada tidak lama setelah Agasy lahir, dialah yang telah merawat Agasy dari bayi, dia yang memberinya susu, memberikan makan dan minum serta dari tempat tinggal sampai ujung rambut hingga ujung kaki dialah yang telah mengurus nya dengan sangat teliti.
Agasy adalah hadiah dari Tuhan untuk nya yang sangat kesepian dengan status dan tanggung jawab nya sebagai Putra Mahkota sekaligus Kaisar selanjutnya.
Sewaktu dia mendengar dari mulut kecilnya itu bahwa dia di siksa hingga di lecehkan oleh orang-orang itu, dia ingin segera menghabisi mereka saat itu juga, tapi dia menahan nya karena jika dia bergerak sekarang dia pasti tidak akan mengetahui siapa dalang di balik semua itu, jika dia tidak bisa menangkap orang tersebut mungkin apa yang ada di mimpi adiknya itu bisa menjadi kenyataan dan dia tidak bisa menerima itu.
.................
Setelah melihat kakak ku pergi, aku menunggu seseorang yang aku rindukan untuk membuka pintu itu, karena mimpi itu aku jadi semakin merindukannya dan semakin bertekad untuk menggunakan kekuatan ini dengan sebaik-baiknya.
Tapi kemana dia? Kenapa belum sampai juga?
Cekrek
"Ahh ternyata Putri kecil kami sudah bangun."
Katanya dengan ekspresi lembut.
Melihatnya aku langsung menghela nafas dan lagi-lagi teringat keadaan tubuh nya di mimpiku, aku hampir menangis tapi aku berusaha keras menelan air mata ku ini agar tidak merusak suasana pagi kami yang indah.
"Pagi Brisia!" Kata ku ceria dan langsung melompat ke pelukan nya, kami sudah berteman dari kami kecil dan dia juga seperti saudara perempuan bagiku, keluarganya dari turun temurun akan melayani serta menjadi teman kami dan kakak laki-laki nya juga merupakan sekretaris Putra Mahkota.
"Astaga hati-hati! " Brisia langsung menangkap tubuh ku yang melompat ke arahnya, karena perbedaan umur serta tinggi tubuh kami, jadi dia sangat mudah menahan tubuhku.
"Hehehe" Aku hanya tertawa saat dia memelototi dengan kesal.
"Umur Putri sudah 13 tahun sekarang, kenapa masih seperti anak-anak gini." Sambil mengelus kepalaku dengan lembut.
"Ayo mandi dan setelah itu langsung sarapan."
Brisia langsung memerintahkan pelayan untuk masuk dan menyiapkan semua keperluan mandi dan sarapan ku.
Setelah semua selesai, inilah saat nya membalas pelayan-pelayan keji yang rendah itu.
"Bri aku mau beberapa pelayan tambahan untuk melayani ku."
"Oh siapa mereka?" tanya Bri penasaran.
Setelah memberi tau nama-nama pelayan itu ekspresi Bri langsung berubah.
"Mereka masih anak-anak magang apakah kamu yakin putri? "
"Tentu! Langsung saja suruh mereka untuk menghadap ku."
Aku gak sabar melihat seperti apa tampang mereka saat ini.
"Baik kalau itu memang mau mu." Bri langsung memerintahkan salah satu pelayan untuk memanggil mereka, ngomong-ngomong kedudukan Bri disini lumayan tinggi karena dia adalah satu-satunya pelayan pribadi ku dan semua urusan istana dan pelayan yang ada di istana putri ini dialah yang mengelolanya, jadi jika ada yang tidak menghormati Bri, itu artinya mereka juga tidak menghormati ku Putri Kekaisaran ini.
Tidak lama menunggu aku langsung melihat beberapa wajah yang familiar, aku langsung ingin bangkit dan menampar wajah mereka yang kurang ajar itu, tapi aku berusaha menahannya dengan sekuat tenaga.
"Kami menghadap yang mulia Putri Agasy Cathleen Andromeda, satu-satunya Putri Kekaisaran ini." Mereka membungkuk dengan sopan.
"Bangun!" Setelah melihat mereka bangun aku menatap mereka satu-satu dengan teliti.
Ahh ternyata begini tampang orang-orang yang tidak tau malu itu.
"Kalian akan menjadi pelayan sementara ku mulai sekarang, jika kalian berhasil kalian akan menjadi salah satu pelayan eksklusif ku di sini."
"Baik Putri kami akan berkerja keras!" mereka langsung membungkuk padaku dengan serentak, tidak tau apa yang sebentar lagi akan mereka hadapi.
.................
Plak
"Yang ini belum bersih!" salah satu pelayan eksklusif ku langsung memukul punggung tangan salah satu dari mereka
bagus sekali ! Aku sangat senang melihatnya
"Kenapa kerjamu sangat lambat? Cepat jangan letoi !"
Waw sungguh pemandangan yang indah, aku sangat ingin bertepuk tangan untuk mereka karena dengan sempurna melaksanakan apa yang aku perintahkan sebelum orang-orang itu sampai kemari.
"Apa yang kau lakukan? Bukan seperti itu mengerjakannya! " Melihat pemandangan yang indah itu aku hanya dengan santai meminum teh dengan Bri.
Sedangkan Bri hanya tersenyum tipis karena aku menganiaya pelayan baru tampa sebab, yaa seperti itulah dia, dia tidak akan pernah mengkritik apapun yang aku lakukan mau itu salah atau benar asal itu tidak merugikan ku sama sekali dia akan sepenuhnya mendukung semua yang aku lakukan.
"Ahh tiba-tiba aku ingin makan cookies dari toko Happiness." Kataku dan memperhatikan satu-satu satu mereka.
"Kamu yang berambut merah! " Aku langsung menunjuk pelayan yang berambut merah pudar itu dan dia langsung menegang, yaa akan ku buat kau menderita karena sering memukuli ku.
"Cepat pesankan aku semua edisi terbatas dari toko tersebut, ohh ya dan kamu tidak bisa menggunakan gerbong di sini karena akan di pakai oleh beberapa pelayan eksklusif ku nanti "
Melihat pelayan itu yang pergi sambil menahan amarahnya aku hanya tersenyum sinis.
"Ah dan kalian semua lanjutkan apa yang telah aku perintahkan untuk kalian kerjakan."
Aku langsung melirik pelayan eksklusif ku dan mereka langsung mengangguk mengerti.
Sambil melihat mereka yang tangannya di pukul habis habisan serta di marah-marahin terus menerus aku hanya melihat itu dengan ekspresi rumit, mereka melakukan kejahatan terhadap Putri Kekaisaran dengan percaya dirinya di masa depan mungkin karena mereka sangat yakin bahwa aku sudah tidak di anggap lagi sebagai Putri atau karena ada pendukung di belakang mereka, yah tidak masalah aku hanya perlu mencari tau itu sekarang.
Setelah lebih dari satu jam pelayan berambut merah itu akhirnya kembali dengan keadaan acak-acakan dan penuh keringat.
"Putri saya berhasil mendapatkan nya" dia langsung menyerahkan itu kepada salah satu pelayan eksklusif ku.
" Hm ahh ... tiba-tiba aku tidak berselera untuk memakan kue ini." Aku langsung menutup bungkusan itu dan meletakan ke samping.
"Y-yaa ? " Melihat ekspresi terkejutnya, aku hanya tersenyum tipis dan melanjutkan
"Oh! Aku ingin jus anggur dari toko Apple, cepat apa yang kamu lakukan? Ingat aku mau yang dingin! "
Melihat pelayan itu yang pergi lagi dengan ekspresi marah aku hanya bisa terkikik, melihat aku yang tertawa Bri hanya tersenyum dan mengambil kue yang baru di beli tadi dan meletakkannya di hadapanku, tentu aku langsung memakannya ,dan yaa sangat enak! sambil menikmati kue itu dengan alunan suara dari pelayan ku yang masih memarahi mereka,yaa sungguh hidup yang damai
Setelah hampir dua jam barulah pelayan itu kembali, melihat satu persatu dari mereka sudah dalam keadaan yang acak acakan aku hanya tersenyum
Kalian pikir akan berakhir dengan ini saja? tentu saja tidak !
Melihat aku yang duduk dengan santai sambil di pijatin dan melihat ada bekas kue tadi yang hampir habis, pelayan berambut merah itu langsung memandangi ku dengan jengkel
"Putri ini pesanan nya." Saat aku membukanya, aku langsung mengkritik nya kembali
"Apa ini? sudah tidak dingin lagi! Kan aku bilang mau yang dingin." Kataku kesal.
"Tadi dingin putri, tapi karena lama di perjalanan jadi tidak dingin lagi."
Melihat pelayan itu yang menjawab sambil menundukkan kepalanya dan meremas ujung roknya aku hanya mendecakan kan lidah ku.
"Tsst kalau begitu apa yang bisa aku lakukan." Menghentikan pelayan yang sedang memijat ku aku langsung melambaikan tanganku ke pada mereka.
"Kemari ! Satu-satu memijat tanganku."
Setelah aku melepaskan sarung tangan yang dari tadi aku gunakan aku langsung menyerahkan nya pada mereka
Mari Kita lihat apa yang akan kalian lakukan setelah ini
Setelah satu jam lebih mereka memijat ,akhirnya aku menyuruh mereka berhenti
"Dan besok kalian tetap melakukan apa yang tadi kalian kerjakan."
Mendengar perkataan ku itu mereka hanya bisa mengangguk dengan enggan.
Aku langsung menyuruh semua nya keluar kecuali Bri
Setelah semuanya sunyi aku langsung memanggil kesatria bayangan dan memerintahkan mereka untuk mengawasi semua gerak gerik pelayan baru tadi
"Oh dan kumpulkan semua bukti kejahatan mereka "
"Baik Putri "
Mereka langsung menghilang dengan cepat
"Untuk apa putri mengawasi mereka ? " tanya Bri bingung
"Kamu akan tau setelah ini! "
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!