Berada dirumahnya seperti masuk kekandang harimau yaaa.Itulah yang difikirkan seoeang gadis cantik berpawakan tinggi body goals bernama Alisya Aditama.Menjadi tuntunan untuk adiknya dan harapan dari Mama Papanya.
Sejak usianya menginjak 18 tahun Lisya dituntut untuk mandiri.Saat itu Lisya diberi 2 pilihan yaitu untuk patuh pada Papanya atau pergi dari rumahnya.Dan saat itulah Lisya menjadi wanita yang bayak diam tak seperti dulunya yang ceria.
Pagi ini Lisya mendatangi rumah Papanya karena panggilan dari Papanya.
"Lisya ada yang ingin Papa bicarakan."Ucap Pria paruh baya didepan Lisya.Rey Aditama Papa Lisya.Pria setengah abad yang memeiliki 2 putri.Tapi putri pertamanya memilih pergi dari rumahnya dan datang jika dipanggil saja.
"Perjodohan lagi?." Lisya mulai jengah dengan arah pembicaraan Papanya itu.Entah sampai kapan papanya akan membicarakan tentang perjodohan.
"Apa yang kamu tunggu untuk menikah saat ini? Uang?.Kamu sudah punya semuanya cepatlah menikahlah dengan pilihan bunamu."Ucapnya tegas tapi terdengar seperti gertakan untuk Lisya.Dia sudah tahu tentang siapa pria tua yang dihadapinya kini.
"Bukan uang pa yang Lisya cari dari calon suami Lisya tapi tentang seberaba dia menyangi Lisya agar Lisya dapat merasakan kasih sayabgnya dan tidak memeprlakukan calon anak aku seperti Papa."Ucaoan yabg terdengar seperti pengaduan seperti ini yang dapat Lisya ucapkan untuk Papanya.
Lisya menatap Bunanya dengan mata sendu,hati seorang ibu mana yang tak sakit jika melihat putrinya dituntut dewasa sebelum waktunya.
Seila Nurhan ibu dari Rey Aditama,Intan Aditama istri dari Rey Aditama mereka menikah karna tradisi keluarga mereka dengan perjodohan.Memilik dua orang putri Lisya Putri Aditama dan Lia Putri Aditama.Lia yang masih berumur 5 tahun menjadi putri kesayangan keluarganya termasuk dengan Lisya.Lisya juga sangatlah menyayangi adiknya Lisya yang rendah hati dan sangat penyayang tapi juga keras kepala.Bagaimanapun kondisi dikeluarganya dirinya tetap mencibtainya entah seberapa keluarganya menyakitinya dirinya akan tetap menyayanginya.
**********
Apartemen Hendri
Seorang pria yang selesai olah raga dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.Memandangi wajahnya dicermin dengan sangat frustasi.
"Kamu sungguh memalukan mamamu ini nak!",,,,Sahut Mama Risma dengan isakan tangisnya.
Hendri hanya terdiam karna orang tuanya telah mengetahuinya karna kondisinya yang masih mabuk Hendri hanya bisa terdiam dengan tatapan sendu.
"Jika kamu ingin melihat Mamamu ini masih hidup,,Meikahlah dengan Lisya!",,,,.Ucap Mama Risma.
"Biarlah ma anggap saja kita tidak pernah melahirkan dirinya itu,,Anak yang tidak tahu diuntung",,,,Ucap Papa Hendri dengan menenangkan istrinya dan melihat tajam anaknya.
Hendri pun terdiam memikirkan ucapan ke dua orangtuanya menikahi wanita tengil yang amat sangat dia benci itu atau akan kehilangan kekasih yang ditunggu bertaun taun.Mama dan Papa Hendri pergi meninggalkan putranya di Apartemennya.
Wilson Adiguna seorang pebisnis terbesar dikota A. Menikahi seorang Desainer terkenal dikotanya yang bernama Risma Diani dan mempunyai satu anak yang bernama Hendri Wilson.Hendri yang mempunyai watak keras kepala arogan dan dingin setelah kepergian cinta pertamanya dan membuka hati untuk keduakalinya dan harus ditinggal keluar negri untuk menyelesaikan kuliah nya disana.Semua itu membuat Hendri menjadi pria pemabuk perokok dan juga pemain wanita.
********
Kembali dikediaman Aditama.
Lisya memikirkan perkataan orang tuanya dia juga sudah mengenal Hendri karna memang pasangannya dikampus untuk menjadi Duta kampusnya.Seringakali mereka bersama tetapi keduanya keras kepala mereka sangat sulit untuk bersatu seperti minyak dan air.Setelah berfikir lama Lisya membuka pembicaraan setelah tercipta nya keheningan.
"pa,,ma,,nek,,Aku akan bersedia menikah asalkan papa mama mengembalikan butikku yang sudah aku dirikan sendiri,,Aku mohon",,,,Ucap Lisya dengan raut muka memelas.
Aditama yang mendengar senangnya tidak main karna Dari dulu Lisya tak mempunyai kekasih karna trauma dengan mantanya ,oleh itu Aditama bertekat untuk menjodohkan Lisya dengan putra temanya yaitu Hendri.
"Oke dengan segera!",,,,jawab Aditama dengan raut wajah senang.
"Terimakasih sayang kamu sangat mengerti dengan orang tuamu ini",,,,tambah mama Intan.
"Semoga Tuhan memberkatimu nak",,,,ucap nenek seila dengan senang.
Malampun tiba pelayan sudah menyiapkan makan malam .Pak Bambang kepala pelayan rumah Aditama menyampaikan kalau makanna sudah siap Lia berasama bi nani juga berada di meja makan karna bi nani selalu stand by untuk mengurus semua keperluan Lia.Semuanya sudah berkumpul dan makan malampun dilaksanakan dengan sunyi.
Setelah makan malam selesai Lisya pamit pulang ke apartemennya.
"Pa,,ma,,Lisya pulang ke apartemen dulu ya",,,,ucap Lisya yang sudah berdiri.
"kamu nggak tidur sini",,,,tanya mama intan.
"tidak,,sampaikan salamku pada nenek dan Lia",,,,ucap Lisya berlangsung pergi.
Orang tua Lisya mengantarkan Lisya kedepan pintu gerbang,Lisya yang ke apartemen menggunakan taksi membuat orang tuanya saling menoleh.
"Nak,,mobilmu kenapa?",,,,tanya mama Intan seraya memegang pundak Lisya.
"Lisya capek ma,,Mau pakek taksi aja",,,,Jawab Lisya sambil mencium kedua orang tuanya untuk pergi.
"Apa perlu papa antar?",,,,Tanya papa melihat Lisya hendak melangkah pergi.
"Tak perlu pa,,sudah biasa!",,,,Jawab Lisya sudah masuk kedalam taksi dan sopir mulai menjalankan taksinya.
Orangtua Lisya melihat memastikan sampai Taksi tidak terlihat lagi.Setelah tak terlihat kedua orangtuanya masuk kedalam rumah.
Diperjalanan Lisya masih bingung dengan perasaanya ini memang sebentar lagi dia akan lulus dan menjadi sarjana sama halnya dengan Hendri.
Taksi yang ditumpangi Lisya mogok dan membuat Lisya mau tak mau harus turun.Melihat jam tanganya karna sudah Larut malam dan tidak ada taksi yang lewat terpaksa Lisya harus jalan kaki.Jarak apartemenya tak lagi jauh.
Sebuah mobil berhenti di dekat Lisya,Lisya mengenali mobil itu dan dia tetap jalan tanpa menghiraukan keberadaanya.
"Lisya,,Tunggu",,,,Teriak Orang tersebut keluar dari mobil.Lisya mempercepat langkahnya,tapi orang tersebut dengan mudah menyeimbangi Lisya dan memegang tangan Lisya.
Lisya yang kaget sontak melepasnya dan menampar keras pria tersebut Hendri.
plakkkk,,,
Lisya menampar Hendri dengan penuh emosi karna kenapa dia harus ada dalam hidupnya dan membuat dia harus menikah denganya.Hendri memegangi pipi yang merah karna ditampar Lisya walaupun dia keras tapi dia tak menyakiiti wanita dengan 'fisik'pikirnya.
"Gue kesini cuman lewat gue liat lo jalan kasihan tapi lo namapar gue inget ini sudah malam Lisya",,,,Ucap Hendri dengan penuh penekanan.
"Terus lo mau ngapain",,,,jawab Lisya ketus.
"Gue mau antar lo pulang bocah tengil",,,,Ucap Hendri dengan datar.
"Kalo lo nggak mau yasudah siap-siap jadi santapan pria malam",,,,sambung Hendri meneruskan perkataanya sambil menuju mobilnya Lisya mengikuti Hendri karna dia takut dengan perkataan Hendri.
Didalam mobil suasana menjadi hening tidak ada yang membuka pembicaraan.Lisya yang memang tak bisa diam kini menjadi bungkam seribu bahasa karna Hendri diapun terpaksa untuk tak bersuara,Akhirnya Hendri membuka suaranya.
"Orang tua lo pastih sudah memberitahukan semuanya kepadamu kan cewek tengil,,Apa jawaban lo?",,,,Tanya Hendri ke Lisya memecah keheningan
Seketika Lisya bingung ternyata Hendri juga sudah mengetahui."Gue terima,,Gue gamau karir gue dihancurin walaupun sama lo gue juga hancur pria kayu yang sok tampan dan genit!!",,,,ucap Lisya dengan emosi karna disebut cewek tengil.
Didalam hatinya merutuki Hendri terus menyebutnya dengan cewek tengil itu sangatlah membuatnya kesal.
"Pria kayu yang sok tampan dan genitt memang gue tampan dan gue gak genit yang suka jalan lenggak lenggok kayak lu itu",,,,sambil mempraktekan bahunya yang kekanan kekiri.
"bwahahahahhah",,,, Lisya tertawa terbahak-bahak melihat Hendri mempraktekan gerakanya.
"Itu namaya karir dan juga itu adalah bakat dari pada lo apa coba?",,,,Tanya Lisya balik ke Hendri yang tidak dijawab Hendri.
Mobil sampai diparkiran apartemen,Lisya turun setelah mengucapkan terima kasih.Lisya bingung kenapa Hendri juga turun dan mengunci mobilnya tapi Lisya tak mau ambil pusing dia tetap jalan menuju apartemenya.Melihat Hendri masuk kedalam lift yang sama tapi masih dengan diam. Lisyapun juga diam,setelah Lift terbuka Lisya masuk kedalam apartemenya dan Hendri masuk ke apartemen paling ujung.
"Hallo kakak,,,cerita pertama author nih semoga kalian suka ya!!Author lagi gaada kerjaan dan membuat cerita ini semoga kalian suka oke.Jangan lupa like,coment,dan vote oke."
Malam berganti pagi cahaya matahari menrobos masuk melalui celah jendela,Lisya men?geliat meregangkan otot-ototnya sembelum mandi.Dilihatnya jam sudah menujukan pukul tujuh. Lisya segera bangun dan bersihh-bersih karna hari ini weekend.Lisya tidak ada jadwal kemanapun butik pun tutup pada hari Minggu.
Setelah selesai mandi Lisya membersihkan kamarnya,ruang tamu,dapur dan membersikah segala yang ada di apartemenya.Setelah semua bersih Lisya memasak untuk dirinya karna itu kebiasaanya memasak untuk dirinya.
drtttt.
drtttt...
Suara telfon berbunyi Lisya segera kembali kekamar untuk mengambil ponselnya dan mengangkat telfon.
Assamaualikum ma ada apa,Lisya
waalaikumsalam nak nanti akan ada makan malam bersama keluarga wilson untuk membahas pertunangan dan pernikahanmu,mama
iya ma nanti Lisya datang,Lisya.
Tut.Panggilan dimatikan oleh Lisya sepihak tanpa peesetujuan mamanya Lisya sangat tidak senang dengan perjodohan ini tapi dia terpaksa.
tokk,,,
tokk,,,
"Masuk tidak dikunci",,,,jawab Lisya dari dalam.Lisya keluar kamar memastikan siapa yang datang ternyata Hendri.
"kenapa",,,,Tanya Lisya kepada Hendri.
"Besok kita tunangan dan Lusa kita menikah",,,,Jawab Hendri santai dengan duduk disofa dan mengangkat kakinya ke meja.
"Cih,,tahu dari mana lo",,,,Tanya Lisya sambil memukul-mukul kaki Hendri dengan kemonceng didekatnya.
"auhhh,,sakit",,,,ucap Hendri menurunkan kakinya."Lo kenapa sih kesurupan haa???",,,, Tanya Hendri dengan muka merah menahan amarah.
"Iya gue kesurupan gara-gara lo dateng kesini",,,,jawab Lisya penuh dengan emosi.
"dasar cewek tengil",,,,ucap Hendri mendelik ke Lisya.Hendri segera pergi dari apartemen Lisya dan kembali keapartemennya sendiri.
Samapinya di apartemen Hendri,Hendri berganti pakaian untuk pergi bersama teman-temanya menghabiskan weekend keclub motor setelah itu kebar,tapi karna ada makan malam bersama keluarga besar Rey,,Hendri tidak pergi kebar hanya keclub motornya.
Setelah selesai bersiap Hendri keluar untuk sarapan dan setelah itu keclub.
Sedangkan Lisya dia masih memasak berperang dengan alat dapur untuk memasak.Setelah selesai memasak Lisya sarapan dan setelah itu menonton drama korea oppa oppa cina.
Setelah selesai sarapan Lisya keruang tv dan menonton drama korea.
Drtt...
Drtt...
Lisya mengangkat telfonya.
Assalamualikum Hallo.Lisya
waalaikumsalam sya.siska
ada apa tumeben lo nelfon gue.Lisya
anak-anak pada mau kumpul nih di apartemen lo bisa?.Siska
bisa kesini aja sekalian makanan ya,Lisya
gampang,Siska.
Tut.telfon dimatikan Siska sepihak,Siska adalah sahabat Lisya dari sd,Rinda dan juga Anggita sahabat Lisya sejak Sma.
Setelah menunggu lama merekapun datang bersamaan dengan sekantung plastik makanan.Mereka masuk dan menonton drama korea sambil ghibah.Cukup lama mereka menonton dan haripun sudah mulai gelap Lisya melihat jamnya dan sudah pukul 5 sedangkan makan malam pukul 7.Sahabat Lisya semua sudah pamit dan Lisya bergegas mandi,
bersih-bersih dan pergi Kerumah orang tuanya.
Karna mobil Lisya dirumah orang tuanya itu membuat Lisya harus menunggu taksi dipinggir jalan.
Sudah pukul setengah 7 tapi jalanan masih mancet karna hari ini weekend.
Setelah lama menunggu akhirnya Lisya sampai dirumahnya pukul 7 tepat,dimeja makan sudah ada keluarga mereka dan juga keluarga Wilson.
Semua keluarga sudah berkumpul dimeja makan,Lisya langsung menuju meja makan.
"Maaf semuanya Lisya terlambat soalnya jalanan mancet",,,,Ucap Lisya dengan menunduk.
"Gapapa sayang",,,,jawab Mama Intan.
Semua makan malam dengan sunyi hanya suara piring dan sendok yang sedang bersatu.Setelah makan malam selesai Papa Lisya mempersilakan semua keruang keluarga,sampainya diruang keluarga semua duduk dan saling berbicara,Lisya duduk dengan memangku Lia sambil sesekali bermain berdua, disampingnya juga ada Hendri.
"Nak pernikahan diadakan Lusa dan pertunangan diadakan besok",,,,Ucap papa aditama denhan langsung.
Deggg
Lisya langsung terdiam dan memikirkan perkataan papanya."Pa,,bukanya ini terlalu cepat",,,,jawab Lisya dengan tatapan sendu.
"Nak kamu tenang saja untuk urusan surat dan segalanya sudah diatur oleh kita",,,,Tutur Pak wilson dengan lembut.
"Untuk pakaian sudah kita siapkan yakan jengg",,,,Tambah Mama Risma.
Lisya mengangguk."Lisya mau pernikahannya diadakan dengan keluarga saja",,,,ucap Lisya dengan suara menahan tangis.
"jaga sikap lo Lisya jangan membuat orang tuaku merasa memaksa keluargamu",,,,bisikan Hendri ditelinga Lisya.Lisya mengangguk mengerti perkataan Hendri.
Semua keluarga berdiskusi dan akhirnya mereka menyetujui permintaan Lisya.
"iya nak kita akan memgadakan pernikahan tertutup dirumah saja,,ya kan pak wilson",,,,ucap papa Rey.
Pak wilson hanya mengangguk da akhirnya perbincangan pun selesai.Keluarga wilson berpamit untuk pulang.
Setelah kepulangan bapak Wilson,,Semuanya masih berkumpul diruang keluarga.
"Bi nani",,,,panggil pak Rey dengan nada sedikit tinggi.
"Iya tuan",,,,jawab bi nani dengan sopan.
"Bawa Lia kekamarnya",,,,jawab pak Rey dengan tegas.
"mari non",,,,ucap binani kepada Lia,,tapi ditolak Lia.
"Tak mau Lia mau bersama kakak,,Lia mau tidur bersama Kakak",,,,jawab Lia dengan memeluk erat Lisya.Lisya mengusap-usap rambut Lia.
"Jangan membantah Lia",,,,ucap papa Rey dengan sedikit teriak.Lia yang memeluk Lisya terperanjak kaget dan menangis.
"hiks,,hikss,,,,kakak",,,,Ucap lia dengan menangis sesenggukan.
"Cukup tama,,jangan kau lampiaskan kemarahanmu kepada cucu-cucuku,,kau cukup menghancurkan masa depan putrimu Lisya kau sekarang ingin memisahkannya dengan Lia ha??,,biarkan putrimu tahu dirimu itu sangatlah tak berwibawa ingatlah kau di rawat dan dibesarkan dikeluarga siapa Aditama,,Biarlah mereka semua tahu siapa dirimu sebenarnya orang yang tak mempunyai etika sama sekali sungguh mempermalukan keluarga besar tama yang dirintis oleh kakekmu mulai dari nol jika itu diketahui orang lain,sikapmu kepada putrimu.Jika kau tetap ingin perjodohan ini berlanjut biarkanlah Lisya mengeluarkan pendapatnya yang harus kau lakukan biarlah Lisya senang,,cukup 3 tahun kau membuat dia merasakn pahitnya dunia luar tama!",,,,Bentak nenek silvia yang telah merasa dirinya hancur karena tidak bisa melindungi cucunya dari segala kekejaman dunia yang pernah ia rasakan dulu.
"Bu,,Lisya sudah melewati batas kesabaranku putri tak tahu diuntung itu membuat keluarga kita malu didepan keluarga Wilson tak lihatlah perilaku cucumu bu?",,,,jawaban Papa tama dengan nada tak kalah tinggi.
Lisya menangis dengan memeluk Lia yang masih menangis.
"Batalkanlah perjodohanya,,Jika kau tetap memaksakan ada pesta besar dikeluarga kita,,tanyalah kepada istrimu bagaimana rasanya menikahi seseorang yang belum kita cintai",,,,ucap nenek seila dengan berapi-api kemarahan.
"Cukup semua,,Berhentilah bertengkar tak lihatlah kalian kepada Lia",,,,Teriak Lisya yang sudah menangis dipelukan ibunya.
"Lisya kemasi barang-barangmu kita pergi dari rumah ini,,bukan berarti nenek tak bisa mengambil hakmu dari papamu ini",,,,Ucap nenek seila menghampiri Lisya yang sudah menangis,nenek seila seorang nenek yang sangat tangguh keras kepala dan juga berwibawa walupun sudah tua tapi masih terlihat cantik.
Lisya tak menjawa,q memeluk neneknya,adik dan ibunya.
"Oke aku akan menuruti kemauan Lisya dengan satu permintaan",,,,Ucap papa aditama dengan suaranya yang tegas dan kembali duduk.
"Apa syaratmu",,,,sahut Nenek seila melepas pelukanya kepada Lisya dan duduk didekatnya.
"setelah menikah segeralah buatkan kami cucu",,,ucap Papa Tama dengan senyum manis.
"Itu pasti tama aku juga sudah menginginkan cicitku",,,,ucap nenek seila dengan memandang penuh harapan ke Lisya.
Lisya hanya mengangguk dan senyum.kini suasana yang tadi panas kembali hangat saling memeluk satu sama lain mengingat satu keluarga mereka.
"Hallo kakak,,,cerita pertama author nih semoga kalian suka ya!!Author lagi gaada kerjaan dan membuat cerita ini semoga kalian suka oke.Jangan lupa like,comen,dan vote oke."
Hari berganti pagi Lisya tidur bersama Lia dikamar adiknya Menemani membacakan dongeng mengajari berdoa itulah yang dilakukan Lisya sebelum adiknya tidur.Lisya terbangun dan segera bergegas mandi membersihkan tubuh dan menyiapkan air untuk adiknya.
Setelah selesai menyiapkan tempat mandi adiknya Lisya bergegas untuk membangunkan adiknya.
"Lia sayang ayo mandi dek",,,,ucap Lisya lembut sambil mengusap-usap kepala Lia.
Lia terbangun dan segera memeluk kakaknya.Mencium kening Lia dan mengajari cara berdoa setelah bangun itu yang dilakukan Lisya setiap adiknya bangun.Setelah memandikan adiknya Lia dan Lisya turun untuk sarapan.Lisya terkejut rumahnya sudah dihias seperti gedung dan akan ada acara pernikahan padahal hari ini hanya tunangan saja.
Lia dan Lisya sarapan bersama keluarga besarnya karna sudah datang semalam.Setelah sarapan semua pergi ke taman belakang karna dilantai satu semua sudah dihias.Lisya yang kagum dengan acara sederhana tapi masih bisa mewah seperti itu.
Jam demi jam berlalu kini Lisya telah selesai dirias dengan menggunakan Gaun yang sangat indah membuat dirinya tampil semakin menarik dan cantik.
Semua keluarga telah dirias oleh make up terkenal dan telah selesai,semua terlihat berbeda menggunakan baju yang senada dengan dekorasi rumah yang sama.
Keluarga Wilson telah sampai Hendri menggunakan jas senada dengan gaun Lisya.
Acara pun dimulai host menyampaikan susunan acara.Acara demi acara berlalu kini tiba pertukaran cincin Lisya dan Hendri didepan semua keluarga Lisya dan Hendri tampil serasi, mereka kini resmi bertunangan.
Acarapun selesai kini tinggal keluarga besar Lisya.Berkumpul ditaman belakang dengan bercanda riuh sangat mengharukan dan juga meyenangkan.Hari sudah semakin Larut malam.
Lisya tidur dikamar Lia karna kamarnya dihias oleh WO ala-ala kamar pengantin baru pikir Lisya.Lisya tidur dikamar Lia ditemani oleh nenek Seila,bercerita berbagi cerita dan juga menidurkan Lia.Setelah Lia tidur Nenek seila pergi kekamarnya sendiri.
Diakamar nenek seila duduk bersandaran diranjang,Nenek seila menangis memandangi foto suaminya Tama Rahardian.Meninggal kecelakaan saat menjenguk Lisya yang tengah sakit 10 tahun lalu tepatnya disaat Lisya berumur 13 tahun.Sampai sekarang Jasadnya belum ditemukan karena masuk kedalam jurang tapi pihak pencarian menyatakan hanyut kesungai.
"Mas cucumu tersayang kini akan menikah,,Restuilah pernikahannya agar hidup bahagia",,,,ucap nenek memandangi foto suaminya.Tanpa nenek seila sadari Lisya mendengar percakapan neneknya dan langsung berlari memeluk neneknya.
"Nek Lisya akan bahagia,,Lisya akan segera membuatkanmu cicit",,,,Ucap Lisya dengan memeluk neneknya.Lisya melepas pelukanya dan tidur dipaha neneknya.
"Andaikan Kakek masih hidup pasti dia akan bahagia karna melihat aku menikah dirias seperti princes itu adalah impian kakekku,,yakan nek?",,,,Ucap Lisya memandangi foto kakeknya.
Nenek seila yang tak tega melihat cucunya menangis mengingat kakeknya,kini nenek seila terdiam dia tidak bisa menepati janji suaminya menjaga cucunya seperti dia menjaga dirinya sendiri.
Lisya bangun dan sekarang tidur memeluk neneknya itu bisa membuatnya sangat tenang.Lisya sangat beruntung mempunyai nenek seperti nenek seila sangat perhatian melebihi perhatian orang tuanya sendiri itulah yang membuat Lisya nyaman dekat dengan neneknya itu.
"aku sangat beruntung nek"gumam Lisya di dalam hatinya.
...****************...
Hari berganti pagi Lisya dibangunkan oleh Nenek seila yang sudah rapi.Membuka matanya dan masih enggan untuk bangun.
"Sayang gih mandi mau dirias tu",,,,Ucap Nenek seila menggoyang-goyangkan bahu Lisya.
"Emmmmm,,Bentar lagi nek",,,,Jawab Lisya dengan meregangkan otot-ototnya.
"Sayang lihat matahari sudah terbit masa kamu didahului matahari bangunya mau jadi istri lo",,,,Ucap Nenek seila dengan membuka gorden jendela.
"iya nenekku sayang",,,,ucap seila pergi kekamarnya untuk bergegas mandi.Sampainya dikamar Lisya dikagetkan dengan kamarnya yang sudah dihias dengan sangat indah kelopak bunga mawar bertebaran dimana-mana.Lisya segera mandi untuk dimake up.
Setelah mandi selesai Lisya terkagum dengan gaun yang sangat indah. Lisya dimake up dikamar tamu karna kamarnya sudah dihias untuk malam pertama pengantin baru.
Lisya duduk didepan cermin dan mulai dimake up.Lia yang masuk kekamar tamu dengan menangis membuat Make up Lisya terhenti.
"Sayang ada apa dek?",,,,Tanya Lisya membuka kedua tanganya untuk memeluk Lia.Lia berlari kecil menuju kakaknya.
"Kak kenapa aku ditinggal sendiri,,hikss,,hiksss",,,,Ucap Lia memeluk kakaknya.
"Maafin kakak ya dek,,tadi malam kakak harus tertidur dikamar nenek",,,,tutur Lisya ke Lia.Lia mengangguk segera pergi untuk kakaknya bisa dimake up lagi.
Setelah Lia pergi Lisya dimake up lagi,,dan beberapa jam Lisya telah selesai dirias.
"Mari mbak ganti baju",,,,ucap salah satu perias.
"iya mbak",,,,ucap Lisya mengikuti mbak perias.
Lisya berganti baju menjadi gaun dibantu oleh salah satu perias.Setelah selesai semuanya Lisya keluar dan semua terkagum dengan aura kecantikan Lisya.
"Mbak cantik banget",,,,ucap salah satu perias.
"masak sih biasa aja ini",,,,ucap Lisya menahan malunya karna terus dipuji.Lisya sebenarnya terkagum dengan dirinya sendiri menjadi lebih cantik.
"Mari mbak kita melaksanakan sesi foto",,,,ucap salah satu fotografer.
"oke",,,,ucap Lisya mengikuti fotografer dengan dibantu oleh para perias.
Lisya berfose sangat lihay seprti ahlinya,memang dia sangat ahli dalam bermodel.
Setelah selesai Lisya dibawa kesebuah ruangan untuk menunggu akad nikah.
Beberapa jam kemudian Akad nikah dimulai.Lisya belum bisa kepelaminan sebelum akad nikahnya selesai.Setelah menunggu lama suara "Sah" semua orang telah terdengar di telinga Lisya.Dia hanya bisa tersenyum paksa.Lisya dibawa kepelaminan dengan ibunya dan nenknya disampingnya.Semua orang berdecak kagum melihat aura kecantikan Lisya hingga menatap tanpa berkedip.
Lisya yang sudah ada disamping Hendri melihat Hendri menatapnya Lisya segera membuyarkan lamunanya."Biasa aja lihat gue,gue emang cantikdari dulu",,,,Bisik Lisya ke Hendri
seketika Hendri membuang pandanganya.
Shittt menarik juga dia gumam hendri dalam hati.
Setelah selesai semua acara pernikahan Keluarga Hendri berpamitan untuk pulang,Hendri tinggal dirumah Lisya karna memang pengantin baru.Acara terjadi sampai malam hingga membuat Lisya sangat lelah begitupun Hendri.
"Pa ma Lisya kekamar dulu ya",,,,pamit Lisya keorang tuanya.
"iya nak",,,,sahut mama Intan.
"Hendri juga pamit ya om tante",,,,ucap Hendri ke papa mama Lisya.
"kok om tante sih panggil mama papa dong",,,,ucap nenek seila.
"iya nek",,,,ucap Hendri santun.Hendri dan juga Lisya pergi kekamar tapi Lisya meninggalkan Hendri yang masih berpamitan.
"Hallo kakak,,,cerita pertama author nih semoga kalian suka ya!!Author lagi gaada kerjaan dan membuat cerita ini semoga kalian suka oke.Jangan lupa like,comen,dan vote oke."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!