Ketukan heels terdengar begitu memekik indra pendengaran, heels setinggi lima centimeter dengan warna merah menyala itu tengah menuruni tangga dengan sang empu berwajah cantik layak nya Dewi Aphrodite serta lekuk tubuh bagai gitar spanyol.
Permen gulali yang tengah ia klumati seketika terasa hambar saat sorot mata nya menatap dua sejoli yang tengah berciuman hebat, "Oh god, apakah tidak ada tempat lain?" Ujar nya dengan kesal.
Dengan hentakan kaki ia mulai berjalan menuju kearah dua sejoli tersebut, bibir nya mencibir, permen gulali nya yang ia klumati benar-benar terasa tak enak, manis namun hambar, "Ayo lah! Dad! Mom!"
Seketika kedua pasangan tersebut tersadar, reflek mendorong satu sama lain agar mata putri besar mereka tak terkontaminasi, "Celia? Astaga, mommy tidak melihat mu sayang."
Teraatre Wiyean, wanita dengan umur setengah abad namun memiliki kecantikan yang begitu sempurna, dengan bentuk tubuh memesona, dia mengabdikan hidup nya untuk menjadi ibu rumah tangga. Segera wanita itu menghampiri Celia, menatap penuh kasih.
"Kau sungguh cantik sayang!" Puji Mommy Tera, ia menatap penampilan anak semata wayang nya dari atas sampai bawah, sangat cantik dan elegan, namun sedikit terbuka, dengan belahan dada yang terlihat.
Lenanfai Celia Rendra Fishanbray adalah nama lengkap si tokoh utama, wanita cantik dengan body goals yang memukau, anak tunggal dari keluarga miliarder, ayah nya yang berprofesi sebagai direktur perusahaan tambang, dan ibu nya sebagai IRT namun menggerakan beberapa club terkenal.
Celia ia perempuan berusia 23 tahun tamatan S1 dengan gelar sarjana business. Sebenarnya Celia cukup pintar, namun apa daya jika ia tak ingin melanjutkan untuk jenjang yang lebih tinggi misal nya S2 atau S3.
"Anak siapa dulu? Produk daddy tidak mungkin gagal." Lelaki dengan setelan baju santai itu berjalan mendekat, tersenyum penuh kelembutan, dia adalah Haider Yein Fishanbray, sekalipun umur tengah abad namun masih terlihat bagai abg.
Dengan kekehan kecil Celia menarik tangan Daddy Haider lantas merangkul nya, "Dan sebentar lagi, cantik nya daddy akan menjadi milik orang lain." Seru Celia dengan cengiran kecil khas milik nya.
"Apa? Kau benar-benar ingin menyetujui perjodohan yang di atur mommy mu itu?" Daddy Haider menatap Celia penuh pertanyaan.
Kepala Celia mengangguk penuh semangat, segera saja menatap Mommy Tera, "Mom aku tau pilihan mu tak salah."
"Tentu saja tidak salah! Sudah mommy jamin, tidak lecet, garansi seumur hidup!" Mommy Tera menjawab Celia, mengacungkan jari jempol nya menandakan bahwa semua telah dia selesaikan dengan sempurna.
"Anak daddy memang tidak memiliki kekasih? Bukan kah kekasih mu jika di satukan akan menjadi sebuah aliansi." Daddy Haider bertanya dengan kerutan di kening nya.
Celia menyipitkan mata, melepas rangkulan pada daddy nya, lantas melipat tangan, "Semua lelaki sampah, tidak level dengan ku daddy!"
"Lantas mengapa kau menampung nya sayang?" Daddy Haider menghela napas panjang, tersenyum culas karena sungguh dia sadari bahwa sikap Celia sama persis seperti nya waktu muda, senang sekali bermain-main dalam sebuah hubungan.
Dengan kesal Mommy Tera menampar kecil lengan Daddy Haider, "Kau tak sadar bahwa Celia adalah foto copy mu, hah?
"Stt diam, sweetie," Haider meletakan jari telunjuk pada bibir istri nya, membuat Mommy Tera memutar bola mata jengah.
"Ayo sarapan, dad, mom! Aku sungguh lapar." Celia mengerucut kan bibir dalam, menarik tangan kedua orang tua nya dengan sedikit hentakan, menuju kedapur untuk melakukan sarapan.
Bertujuan mengisi perut sebelum mereka melakukan pertemuan antar keluarga, membahas pernikahan yang akan segera di laksanakan.
Di sini lelaki tampan dengan balutan setelan jas hitam, rambut yang tersikap kebelakang mengkilau, badan tinggi semampai dengan bentuk rupa bak pangeran, bibir tebal merah muda agak kecoklatan, mata simestris dengan warna bola mata coklat emas, dan rahang tegas, menyikap bagaimana tampan rupa dari lelaki itu.
Ia adalah Micaela Kendrick Vanhorz Leicester.
Di kediaman Leiscester, terlihat Kendrick yang masih begitu terpaku, terkejut atas ucapan kedua orang tua nya, ia menatap marah nyalang menatap tajam, tangan nya mengepal kuat. Rasa nya hati Kendrick mengebu-ngebu, setelah mendengarkan titah yang kedua orang tua nya berikan.
"Mana bisa!? Daddy, mom, aku sudah besar, mana bisa seenak jidat kalian menjodohkan ku dengan wanita yang bahkan tidak aku kenal."
Kendrick lelaki itu mencoba untuk menolak, bagaimana pun ia tidak ingin di jodohkan oleh kedua orang tua nya, di pikir sekarang masih zaman Siti Nurbaya?
Seperti nya kedua orang tua Kendrick suka sekali mengurusi kehidupan nya, padahal Kendrick merasa jika ia sudah dewasa dan mampu memilih pasangan nya sendiri.
"Kau ini gay kan!?" Keira Clesia Pradiga wanita cantik yang merupakaan ibu dari Kendrick tiba-tiba berbicara dengan lantang, memberikan tatapan membunus pada anak lelaki nya.
Kendrick lelaki itu sontak saja langsung menghentikan langkah nya. Setelah mendengar ucapan Mommy Keira, ia menatap terkejut ibu nya, hampir saja ia tersedak nafas nya sendiri, oh god Kendrick bener-bener tidak habis pikir.
Yang bener saja Kendrick masih normal menyukai sesuatu dengan gumpalan daging, bukan datar seperti tembok, astaga Kendrick rasa mulut ibu nya perlu di daur ulang.
"Atau jangan-jangan biseksual?" Sekarang Argelan Vanrico Leiscester ayah dari Kendrick yang berceletuk.
Daddy Arge menatap putra nya lamat-lamat dengan tatapan curiga tentu nya.
What the dark, Apa lagi ini biseksual? Seperti nya mulut daddy nya ini juga tidak bisa di ajak berkompromi, bagaimana bisa ia mengatai anak nya sendiri?! Anak yang ada darah nya mengalir, cukup rasa nya Kendrick ingin menangis histeris.
Ia mengibaskan tangan nya, segara saja menatap kedua orang tua nya segara bergantian, "Aku masih normal astaga! Mana ada orang tua yang mengatai anak nya sendiri yang tidak-tidak." Ujar nya dengan kesal.
"Kau pasti gay atau biseksual kan? Ayo jujur pada Mom, atau aku akan memotong alat mu itu!" Ancam Mommy Keira dengan tatapan membunuh. Mengerling kan mata nya tajam.
Sontak Kendrick lelaki jangkung itu merasa ngilu apabila apa yang Mommy Keira katakan benar ada nya, sungguh ia berani bersumpah pada diri nya sendiri, Kendrick lelaki yang normal, mana bisa mereka memfitnah nya.
"Sungguh mom, aku masih normal!" Kendrick tersenyum pias, ia mengangkat tangan nya membentuk huruf V.
Daddy Arge mengerutkan kening nya heran, "Lalu, mengapa kau menolak jika kami jodoh kan?" Tanya Daddy Arge curiga, memincingkan mata menelisik pada sang putra tunggal.
Kendrick tersenyum bodoh, ia mengelus leher nya yang tak terasa gatal, "Aku belum siap menikah mom, dad, aku bisa mencari pasangan sendiri." Kendrick mencoba membujuk kedua orang tua nya, ia bener-bener tak ingin di jodohkan.
"Kau ini sudah 28 tahun! Apa kau mau melihat kedua orang tua mu mati dulu baru menikah!? Uhh, kenapa aku di berikan anak yang durhaka." Ujar Mommy Keira dengan intonasi tinggi dan rendah secara bersamaan, di ikuti dengan tangan yang memijat pelipis kepala nya pelan.
Terlihat Kendrick sedang berfikir, tak lama ia menarik bibir atas nya menandakan jika ia ingin berbicara
"Aku tidak memiliki pemikiran seperti itu, ayo lah mengapa kalian tidak mengerti, aku juga tidak lajang selama itu, bukan kah beberapa taun lalu aku memiliki kekasih!"
"Sudah-sudah, Kendrick aku tidak ingin memiliki menantu ku berjenis kelamin lelaki, jadi jangan macam-macam atau kau akan daddy asingkan di hutan belantara menemani kembaran mu!" Ancam Daddy Arge.
Kendrick bergidik ngeri, ia menarik mata nya menatap Daddy Arge, apa yang sekarang harus ia lakukan!?
Bukti? Apakah Kendrick harus memperkosa wanita di hadapan kedua orang tua? Agar mereka percaya jika ia tidak memiliki kelainan?
Demi Tuhan ini tidak lucu.
Sekarang sudah menunjukkan 10.00 A.M , keluarga dengan marga Fishanbray tersebut, sudah siap berkumpul di meja makan, lebih tepat nya mereka sudah selesai melakukan kegiatan pagi yang tak lain adalah sarapan.
"Mom, apakah lelaki itu tampan?" Tanya Celia menatap Mommy Tera, membuka pembicaraan, yang sedari tadi topik pembicaraan memang telah usai.
Jika boleh di katakan dengan jujur, tentu nya ia tak terima jika lelaki yang akan di jodohkan dengan nya tidak tampan, Ohh... Sungguh Celia menyukai seorang pria yang berfisik tampan.
Ups bukan kah itu terlalu jujur?
Mommy Tera menarik bola mata nya tatkala indra pendengaran nya menangkap suara halus, dia membalas tatapan Celia penuh semangat,"Dia sangat tampan dan gagah." Jawab Mommy Tera dengan senyuman mempesona milik nya.
Daddy Haider secara tiba-tiba menarik kursi yang di duduki oleh Mommy Tera, berniat agar sang empu lebih dekat dengan nya, lantas tangan nya ikut menarik pinggang Mommy Tera dengan posesif.
"Jangan memuji lelaki lain, dia tidak bisa di bandingkan dengan ku." Celetuk Daddy Haider dengan intonasi ketus, sedikit cemburu.
Celia memutar bola mata nya malas. Jujur saja ia kesal, sifat kedua orang tua nya ini mampu membuat Celia merasa iri.
Walaupun sudah menjadi kebiasaan Celia melihat betapa romantis nya Daddy Haider kepada Tera ibu nya, namun ia juga masih memiliki hati yang bisa merasakan bagaimana rasa nya iri dan dengki.
"Aku hanya menyakinkan Celia, sayang." Ucap Mommy Tera lembut, di iringi dengan kecupan di pipi kiri suami nya.
Namun, secara tiba tiba seorang lelaki dengan perawakan tinggi datang menghampiri mereka bertiga.
Lalu dia menundukkan kepala di ikuti dengan tubuh atas nya yang ikut menunduk, tanda untuk penghormatan atau bisa di bilang ia tengah melakukan bow.
"Maaf mengganggu waktu, tuan, nyonya, dan nona!" Lelaki itu berucap dengan tegas dan lantang.
"Tegakan tubuh mu, ada apa?" Tanya Daddy Haider pelan, ia menampilkan wajah dan aura yang cukup berwibawa, tak lupa dengan tatapan intimidasi.
Lelaki itu yang bisa di sebut bodyguard itu, dengan segara menegakkan tubuh nya, mengikuti intruksi dari tuan nya.
"Keluarga Tuan Arge telah sampai di kediaman." Dia berucap dengan pandangan ke bawah, tak berani menatap salah satu dari majikan nya.
Daddy Haider mengangguk-anggukan kepala nya mengerti, lantas tangan nya sedikit bergerak melambai mengisyaratkan bahwa bodyguard tersebut boleh pergi.
"Saya permisi, tuan, nyonya, dan nona." Lanjut nya memberikan bow lalu segera menghilang dari pandangan Celia dan kedua orang tua nya.
"Ayo kita sambut kedatangan mereka." Ajak Mommy Tera dengan semangat, hal tersebut tentu nya membuat Daddy Haider menatap tak suka bahkan mungkin enggan menyambut kedatangan keluarga calon besan nya.
Daddy Haider, Mommy Tera, dan Celia segara berjalan menuju pintu utama. Sedari tadi Celia tak berhenti untuk memamerkan senyuman nya, tak sabar bertemu dengan calon nya yang di katakan 'rupawan' oleh sang mommy.
Sedangkan Mommy Terra juga menyambut kedatangan keluarga Kendrick dengan antusias namun terlihat berbeda dengan ekspresi Daddy Haider yang menunjukan ekspresi tak suka.
Hingga pintu besar berwarna coklat keemasan dengan beberapa ukiran kuno itu di buka oleh dua bodyguard berpakaian hitam secara bersamaan.
"Selamat datang di kediaman Fishanbray." Seru Daddy Haider tersenyum ramah, ia mengulurkan tangan nya saat mendapati Daddy Arge dan Kendrick.
Oh ayo lah, dia harus terlihat berwibawa.
Daddy Arge dan Kendrick tersenyum tipis, mereka berjalan maju lantas menerima jabatan tangan Daddy Haider.
Pandangan Celia dan Ken bertemu, mereka sama-sama menyipitkan mata mereka.
"Apakah lelaki ini yang akan menjadi suami ku? Tampan juga, tak salah jika mommy mengatakan dia gagah dan tampan, eummm lalu apakah dia pintar di ranjang? Melihat tubuh nya yang berotot membuat nilai plus untuk kesan pertama." Gumam Celia berucap dalam batin, lalu tersenyum manis bak orang gila.
"Astaga, mengapa pakaian nya sangat kurang bahan, apakah mereka terlampau miskin." Kendrick membatin kesal menatap penampilan Celia dengan tatapan sulit untuk di jelaskan.
Kesal sekali, jika bukan untuk menuruti kedua orang tua nya, mana mungkin ia sudi melangkahkan kaki nya kesini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!