NovelToon NovelToon

The Perfect Man Is A Mafia

Alexia Eirene Kyriaki

Jerman, Bonn 20 Juli 2024

“Alexia bitte helfen Sie, es scheint, dass es immer noch Patienten gibt, die nicht untersucht wurden.? (Alexia mohon bantuannya, sepertinya masih ada pasien yang belum diperiksa.?) Ucap Maher.

“Ja, ich bin gekommen, um dir zu helfen (Ya, aku datang membantu).” Ucap Alexia sambil mendekati pasien yang di maksud rekan kerjanya itu.

Alexia mendekati pasien itu yang tampaknya dalam keadaan baik baik saja.

“Hallo, ich bin Alexia. Ich bin eine Krankenschwester, die Ihnen helfen wird (Hay, saya Alexia, saya perawat yang akan membantu anda).” Ungkap Alexia

“Beeilen Sie sich und helfen Sie mir, ich hasse den Geruch von Krankenhäusern! (Cepat bantu aku, aku benci bau rumah sakit.!)” Balasnya.

“Issshhh untung pasien kalau tidak sudah aku tempeleng kan ini orang.” Ucap Alexia lagi dalam bahasa Indonesia.

“Anda memaki saya.!” Timpalnya Rafe lagi dengan menggunakan bahasa Jerman

“Tidak, saya hanya memuji ketampanan anda tuan. Ucap Alexia sambil tersenyum menutupi kesalahannya.

“Aku tau ucapan mu tadi suster, tapi anggap saja benar kalau kau tadi sedang memuji ku.” Balasnya dengan tersenyum juga

Sontak membuat Alexia terkejut dan mundur beberapa langkah terdiam mendengar ucapan dari pasienya yang mengerti bahasa Indonesia. Alexia pun mencoba melarikan diri karena malu tetapi pasiennya itu menangkap tangan Alexia untuk mencegahnya.

“Kau mau pergi kemana suster.?” Tanya nya lagi

“Maaf saya melupakan sesuatu.” Balas Alexia sambil menghempaskan tangan pasiennya itu.

“Menarik.!” Ucap pria itu dengan bibir tertarik keatas sedikit

Saat sudah berada di nursetation Alexia langsung minum menghilangkan rasa malunya dan memaki kebodohan dirinya.

“Kau kenapa xia.?” Tanya bianca

“Gak apa apa, tadi cuma liat kecoa besar di depan. Eh itu siapa sih yang disana.?” Tunjuk Alexia ke arah pasiennya tadi

“Oh itu tuan Rafe Paxton Qenan dia mafia sekaligus pemilik beberapa perusahan besar di Jerman ini xia.?” Jelas bianca yang emang asli orang Jerman

“Oh tidak tidak, aku hanya menganggumi ketampanannya saja.” Elak Alexia

“Kau jangan coba coba menggodanya xia, kalau kau berani kau akan berakhir sangat mengerikan, soalnya banyak isu yang memberitakan kalau tuan Rafe sangat tidak suka dengan wanita.” Jelas bianca lagi

“Aneh, kenapa pulak dia tidak suka wanita.?” Ucap Alexia lagi

“Sudah sana lah kau samperin tuan Rafe.” Usir bianca

“Ohhh no no noo bianca, aku akan mengurus pasien mu dan kau urus tuan Rafe.” Cicit Alexia meninggalkan bianca sendiri

Bianca mendekati Rafe dengan senyum mendambakan, senyuman itu membuat seorang Rafe jijik.

“Kemana perawat yang tadi.?” Tanya Rafe

“Oh dia di panggil dokter, untuk menyiapkan ruang operasi tuan.” Ucap bianca dengan nada mendayu dayu

“Cepat lakukan tugas mu dan segera pergi dari hadapan ku.!” Perintah Rafe dengan wajah dingin dan datar

“Baik tuan.” Balas bianca masih dengan senyum menggodanya.

40 menit bianca melakukan perawatan luka untuk Rafe dan membuat sang pemilik luka itu merasa jijik karena dari tadi perawat yang berada di depannya ini seperti sedang menggodanya.

“Apa kau punya nomor perawat tadi.?” Tanya Rafe

“Tidak tuan, saya tidak punya nomornya karena dia baru 4 bulan datang dari Indonesia.” Jelas bianca dengan perasaan dongkol

“Siapa namanya.?” Tanya Rafe lagi

“Alexia di panggil xia.” Balas bianca yang tidak suka karena dari tadi Rafe hanya bertanya tentang Alexia.

Rafe pergi melangkah keluar menuju parkiran rumah sakit itu sambil berucap “ kita akan ketemu lagi xia dan akan ku pastikan kau menjadi wanita ku.” Rafe masuk ke dalam mobil sedan berwarna hitam itu

“Xia… alexiaaaa.” Teriak bianca yang di liat oleh beberapa orang disana .

“Kau kenapa bianca.?” Tanya Alexia bingung

“Bagaimana kau bisa mendapatkan simpati tuan Rafe.” Tanya bianca dengan nada tinggi.

“Aku mendapatkan simpati tuan Rafe.?” Tanya Alexia yang belum mengerti

”gak usah sok gak ngerti, dasar udik.!” Hina bianca sambil meninggalkan Alexia terdiam

Bianca Schiele 26 Tahun

4 bulan di Jerman

”gak usah sok gak ngerti, dasar udik.!” Hina bianca sambil meninggalkan Alexia terdiam

Jam sudah menunjukan pukul 15.00 waktu Jerman, dimana waktu kerja Alexia telah selesai. Alexia cepat cepat meninggal kan rumah sakit untuk kembali ke mes agar cepat untuk memulai kursus bahasa B2 nya.

Belajar bahasa untuk sertifikat B2 hanya 4 jam dan waktu malamnya Alexia bekerja di sebuah bar menjadi weiteess untuk menambah pundi pundi uangnya agar dapat mengirim banyak ke keluarganya yang ada di Indonesia

Nasib.. nasib andai saja ada bule kaya raya yang mau menikahi aku akan ku terima dengan lapang dada. Batin Alexia sambil mengantarkan pesanan Room 99. Langkah kaki Alexia berhenti tepat di depan pintu 99, seperti biasanya Alexia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke Room itu.

“Permisi pesanan anda tuan” Ucap Alexia dengan melangkah kan kakinya ke arah meja.

“Lihat dia, dia bukan orang Jerman.!” ungkap salah satu laki laki yang berada di Room itu sambil berbisik

“sepertinya menyenangkan kalau kita bisa ber cinta dengannya apalagi dia punya wajah cantik dan kulit exotis.)” timpal yang lainnya

Alexia dapat mendengar bisik bisik yang di lakukan dua laki laki itu serta mengerti kemana pembicaran mereka. Secepat mungkin Alexia meletakan minuman yang mereka pesan agar bisa keluar dari Room laknaatt yang akan membuatnya jatuh ke dalam perangkap per cintaan panas. Saat Alexia hampir menggapai pintu, tiba tiba saja pintu itu tertutup otomatis dan membuat Alexia ketakutan.

“Tuan, bisakah anda membuka pintu ini, saya masih harus mengantarkan minuman ke room yang lainnya.” ucap Alexia memberanikan diri.

“Pintu akan terbuka sendirinya kalau kamu membuka semua baju kamu.” timpal pria yang tadi berbisik.

Alexia yang mendengar kan ucapan itu seketika menjadi panik dan tanpa berfikir panjang Alexia menjerit meminta tolong sambil memukul daun pintu besar berwarna coklat itu.

“tolong… tolong siapa pun tolong aku.“ teriak Alexia

“Ayo lah manis, malam ini puaskan kami berlima.!” ucap salah satu pria yang ada di dalam room

“Jangan.. jangan… tolong jangan lakukan itu ke saya. Saya hanya wanita udik dan saya juga tidak cantik.” Rancau Alexia sambil memukul daun pintu

“Come oN, kami hanya ingin mencicipi sedikit dari tubuh kamu.” Timpal yang lain sambil mendekat ke arah Alexia

“Tolong, jangan lakukan itu.” Ucap Alexia dengan airmata sudah jatuh dan kedua tangan sudah memohon.

Langkah kaki laki laki itu tidak terhenti dengan melihat Alexia memohon saat telah sampai di depan Alexia laki laki itu langsung merobek kemeja weitress yang di pake oleh Alexia dan menampakan dua benda kenyal yang sangat di sukai para lelaki.

Alexia langsung menutupi dua benda yang masih terbungkus itu dengan kedua tangannya, gak mau kehilangan kesempatan para lelaki itu mendekat ke arah tubuh Alexia membantu agar mereka dengan segera mendapatkan kenikmatan dari tubuh Alexia.

Pria berambut pirang itu membawa segelas coktail dan meminumkanya ke Alexia. Tidak dapat di hindari sedikit banyaknya Alexia meminum minuman laknat itu.

Dan entah mengapa nafas Alexia menjadi cepat dan ada rasa panas yang menjalar ke seluruh tubuh Alexia. Dengan kesadaran yang hampir hilang Alexia berusaha bangkit dan mengahajar lima laki laki itu.

“Tolong… tolong… Tuhan tolong hamba.” Ucap Alexia yang sudah mulai menggeliat seperti cacing kepanasan

Tawa renyah kelima laki laki biadab itu bergemah di ruangan room 99 dan mereka mulai maju untuk membuka satu persatu baju yang di pake Alexia.

Tuan Rafe Paxton Qenan

Tawa renyah kelima laki laki biadab itu bergemah di ruangan room 99 dan mereka mulai maju untuk membuka satu persatu baju yang di pake Alexia. Penutup dua benda kenyal itu pun telah terlepas, saat tangan besar itu mau menderat pintu room itu terbuka lebar dan menampakkan sosok yang di takuti di dunia gelap itu. Yahh dia adalah Rafe pasien yang tadi pagi di maki Alexia.

“Singkir kan tangan kalian dari tubuh cewek itu.” Perintah Rafe sambil melangkah masuk ke dalam room dengan 8 bodyguard di belakangnya

“Tuan, dia hanya weitress ijinkan lah kami untuk menikmatinya.” Pinta salah satu laki laki biadab itu tanpa malu

“Bugh.. bugh… bugh…” pukulan mendarat di kedua pipi dan perut. Apa aku harus membuat kalian mati di tempat agar kalian menjauh dari cewek itu.! Lanjut Rafe dengan tatapan mematikannya

Alexia yang merasa mendapatkan pertolongan, melangkah maju mendekati Rafe

“Tuan, tolong saya, ku mohon tolong saya.” Ucap Alexia lirih sambil mendangah kan kepalanya ke atas

Rafe melihat kebawah dimana keadaan Alexia sangat menggoda, bagaimana tidak menggoda saat ini buah da da Alexia terpampang nyata tanpa sehelai penyangga, membuat jakun Rafe naik turun. Rafe langsung melepaskan mantelnya dan menutupi tubuh Alexia serta menggendong Alexia.

“Bereskan semua, aku mau mereka semua mati besok pagi.” Perintah Rafe ke bodyguardnya

Kelima laki laki itu pun berontak dan berusaha keluar tapi naasnya mereka berlima langsung di tembak tepat di kepala masing masing.

“Tuan, panas tuan, panas.” Rancau Alexia yang masih dalam pelukan Rafe

“Apa yang terjadi sama mu suster.” Ucap Rafe

“Aku hanya bekerja agar bisa mengirim uang ke keluarga tapi meraka melakukan semua ini kepadaku tuan, tolong aku tuan, tubuh ku terasa panas dan seperti ingin melakukan sesuatu tuan.” Timpal Alexia

Kau sangat cantik, akan ku jadikan kau milik ku selamanya Alexia. Batin Rafe sambil masuk kedalam mobilnya

“Kita ke hotel!” Perintah Rafe ke supirnya

Di dalam mobil Alexia membuka satu persatu kancing kemeja yang di pakai Rafe, dan saat da da gagah Rafe terlihat Alexia menciumi da da bidang milik Rafe membuat sang pemilik ingin segera melahap Alexia sampai tidak ada yang tersisa. Akhirnya benteng pertahanan Rafe runtuh akibat gigitan gi gitan yang di lakukan Alexia ke da da bidang Rafe.

“Kau yang memulai suster, aku hanya membantu mu menghilangkan rasa panas yang menjalar di tubuhmu.” Ucap Rafe dan langsung men cium bibir ranum Alexia dengan kasar

Mobil sedan itu berhenti di salah satu hotel yang dia punya, semua pegawai hotel terkejut dengan apa yang mereka lihat. Tuanya yang gak pernah terlibat dengan wanita mana pun kini membawa wanita dalam gendongan nya dengan kondisi berantakan baik sang wanita maupun sang tuanya. Salah satu resepsionis itu mengantar Rafe ke lantai pribadi milik tuanya tepatnya di lantai 7 dan lantai itu hanya bisa di akses oleh Rafe sendiri.

Kamar

Rafe meletakan Alexia yang sudah berte lanjang da da itu. Rafe melihat bentuk tubuh Alexia dari bawah dan atas sesaat mata itu berhenti di dua benda kenyal itu tanpa komando tangan gagah Rafe mendarat ke salah satu dua benda kenyal milik Alexia. Cukup lama Rafe bermain di salah satu dua benda kenyal Alexia.

“Sesuai dengan mau ku, punya mu ini beibe.” Rancau Rafe yang mulai liar menjelajahi dua benda kenyal milik Alexia.

(Entah lah wee author pun gak bisa berucap lagi liat kelakuan Rafe)

Suara de sahan Alexia membuat Rafe ber gairah, dengan kasar Rafe membuka rok dan Underwear milik Alexia dan langsung melempar asal saja.

Milik Rafe sudah on dari tadi dan siap untuk di masukin. Saat benda milik Rafe mendekat, Alexia menahan tangan Rafe

“Apa kah sakit.?” Ucap Alexia

”tidak sakit kau akan menikmatinya beib.” Timpal Rafe yang sudah tidak sabar memasuki

“Tapi punya mu terlalu besar, aku takut tidak muat.” Lanjut Alexia

“Percaya lah aku akan pelan pelan.” Timpal Rafe dan langsung memasuki milik punya Alexia

Dorongan pertama tidak masuk, dorangan kedua pun milik Rafe tidak masuk dan membuat Rafe bertanya

“Apakah ini yang pertama buat mu.?” Tanya Rafe

“Iya semua yang pertama buatku. Jadi plis tolong pelan pelan.” Pinta Alexia dengan suara lirih

Rafe tersenyum lebar saat mendengar perkataan Alexia bahwa di lakukan Rafe adalah yang pertama bagi Alexia.

Rafe kembali mencoba untuk menembus lapisan selaput kewanitaan milik Alexia, hingga akhirnya semua milik Rafe masuk dan membuat badan alexia membusungkan dada menahan rasa sakit dan enak yang sekaligus ia rasakan. Rafe kembali diam memberi waktu untuk Alexia merasakan apa yang harus di rasakan.

“Apakah sudah masuk.?” Tanya Alexia karena melihat Rafe diam di atasnya

“Sudah, aku memberikan mu ruang untuk merasakan kenikmatan yang tiada tara.” Lanjut Rafe yang mulai memaju mundurkan tubuhnya

De sahan, dan erangan kembali terdengar hingga kedua insan yang naked itu mencapai kenikamatan bersama. Rafe menjatuhkan tubuhnya dia atas tubuh Alexia dengan posisi milik Rafe masih tertanam di milik Alexia. Lama Rafe dengan posisi seperti itu hingga Alexia bergeliat membuat tubuh kekar itu terdorong ke samping.

Jam menujukan pukul 04.35 Alexia terbangun dari tidurnya, saat hendak mau duduk Alexia memekik sakit di pusat inti miliknya lalu ia melihat kedalam selimut dan terkejut dengan kondisi tubuhnya tanpa sehelai benang pun, Alexia menangis dan tiba tiba dari arah samping Alexia ada pergerakan seketika Alexia langsung menoleh kan ke arah tempat yang bergerak tadi alangkah kagetnya Alexia melihat laki laki yang semalam menjadi pasiennya tidur dengannya tanpa sehelai benang baju.

“Aaaaaaaaaaaakhhhhhaaa…..” teriak Alexia membangunkan tidur Rafe

“Bisa diam gak.!” Ucap Rafe yang langsung duduk karena rasa terkejutnya

“Kau apain aku kurang ajar.?” Tany Alexia

“Aku ngapai kau? Tepatnya kau yang meminta ke aku.?” Ucap Rafe dengan wajah datarnya dan menatap ke mata Alexia

Alexia mencoba mengingat kejadian semalam, bayangan bayangan kejadian semalam kembali dan membuat Alexia menangis serta tangisan itu menjadi pilu

“Apa yang sudah ku lakukan.. hiksss…hiksss…….hiksss.” Rancau frustasi Alexia

Rafe yang melihat tingkah Alexia yang biasa biasa saja menurutnya kembali merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sampai ke pinggangnya. Alexia mencoba berdiri dan sialnya dia langsung ambruk karena tidak kuat menahan rasa sakit sekaligus lemas akibat ulah Rafe. Rafe kembali terbangun dan mendapati Alexia sudah terduduk di lantai. Rafe bangkit dan mencoba untuk membantu Alexia. Tapi belum sempat tangan Rafe menggapai tubuh Alexia, Alexia kembali berteriak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!