NovelToon NovelToon

Waktu Yang Takkan Kembali

bab 1 bertahan sampai akhir

Kalian tahu apa yang membuat seorang istri bahagia, salah satunya adalah saat istri merasa di hargai setiap keringat yang mengucur dari tubuhnya dan satu lagi yaitu rasa empati.

sederhana tapi sepertinya hanya laki laki yang pengertian saja yang sadar akan hal kecil seperti itu.

  🌸🌸🌸🌸🌸

Karlina adalah seorang janda beranak satu, suaminya telah meninggal dunia dan sudah dua tahun.

Karlina bekerja di sebuah toko untuk menghidupi dirinya dan juga putri yang dia sayangi kanaya.

Ibunya janda tua dan tidak mungkin dia menyusahkan ibu yang sudah berumur senja, kematian suaminya membuat karlina menjadi sosok yang mandiri.

Demi putri tercinta dia harus bekerja karena rendra tidak meninggalkan apa apa kecuali putri yang masih kecil berumur satu setengah tahun.

"Kanaya sayang ibu nanti pulang terlambat, " kata karlina kepada putrinya.

Bagaimanapun karlina selalu mengajak komunikasi putrinya walaupun gadis kecilnya itu tidak tahu apa yang di katakannya.

"Mbk yun aku akan pulang terlambat, maaf sudah menyusahkan," kata Karlina sungkan kepada Mbk yuni.

Yuniati adalah tetangga kontrakan karlina, orang yang baik hati sudah mau menolong karlina, dia sudah menikah sepuluh tahun dan belum di berikan momongan dan sangat senang saat karlina menitipkan Kanaya kepadanya.

"Ngk apa lina, aku senang ada Kanaya bersamaku aku jadi ngk kesepian dan kanaya anak yang manis aku senang. " kata yuni memeluk gadis kecil itu.

Karlina meninggalkan Kanaya dan mbk Yuni setelah memberikan tas yang ber isikan pakaian ganti dan beberapa perlengkapan kanaya lainnya, tidak lupa dia mengucapkan terimakasih kepada mbk yuni.

Dengan naik angkot karlina berangkat kerja dan sampai di toko dia mulai bekerja.

Karlina merasa harus bekerja lebih giat lagi mencari nafkah, untuk itu dia mencari pekerjaan tambahan dan sudah mendapatkan melalui temannya rindu.

Setelah lama bertanya kepada temannya untuk sebuah pekerjaan akhirnya karlina mendapatkan kabar yaitu membersihkan rumah, tiga kali seminggu di rumah yang di tinggali seorang duda.

Bastian adalah seorang duda dan mempunyai restoran, istrinya meninggalkannya karena suatu hal dan hanya mereka yang mengetahuinya.

Perceraian bastian dan nina istri nya sudah setahun lamanya. mereka sudah sembilan tahun menikah dan bastian belum mencari pengganti istrinya dan entah kenapa.

Sore hari karlina membersihkan rumah yang tidak ada penghuninya karena pak bastian sibuk bekerja di restoran miliknya.

Setelah selesai membersihkan rumah bastian karlina bergegas pulang karena sudah malam dan dia tidak enak kepada Mbk Yuni meninggalkan putrinya terlalu lama.

"Baru pulang lin.?" tanya Mbk Yuni yang membukakan pintu rumahnya.

"Ya mbk, Mbk aku mendapatkan kerja tambahan lumayan gajinya dan seminggu hanya tiga kali, membersihkan rumah orang." kata karlina

"Begitu rupanya, lin kamu juga harus jaga kesehatan jangan memforsir tenaga untuk bekerja." kata yuni

"Ya mbk." kata karlina menggendong putrinya dan berpamitan ke kontrakannya.

Lina membersihkan dirinya setelah meletakkan putrinya di kasur, Kanaya tertidur nyenyak dan lina membelai kepala putrinya.

"Maaf sayang ibu janji jika uang sudah terkumpul ibu akan mengurangi pekerjaan ibu dan meluangkan waktu untuk bersamamu." kata karlina kepada putrinya yang tidur.

Karena lelah karlina pun ikut tidur, sampai pagi menjelang dan terdengar suara Kanaya yang bermain dengan mainanya.

Karlina duduk mengusap kepala putri dan Kanaya tertawa lucu sekali kemarin dia mampir ke toko mainan dan membelikan boneka dan meletakkan di sebelah Kanaya.

Ternyata Kanaya suka dengan boneka yang dia beli kemarin dan langsung bermain hingga tertawa geli sendiri.

Anak anak memang ajaib perilakunya hanya dengan bermain sendiri mereka bisa senang,Kanaya pun begitu dia bermain sendiri Dan senang sampai membuat Ibunya terbangun.

Setelah membereskan keperluan kanaya dan bersiap karlina berangkat ke rumah mbk yuni dan menitipkan kanaya.

"Mbk makanan kanaya di buka ya, tadi aku terburu buru dan takut masih panas nanti basi." kata karlina.

"Ya lin nanti aku buka makanan Kanaya, dah sana berangkat kerja takut terlambat.!" kata yuni

"Makasih Mbk," kata karlina dan dia mencium putrinya lalu berangkat kerja.

Sudah tiga bulan berlalu dan karlina membersihkan rumah tanpa tahu wajah penghuni rumah itu.

Tapi hari ini bastian masih berada di rumah dan karlina terkejut saat melihat seorang pria tertidur di sofa ruang tamu.

"Siapa dia? apakah pemilik rumah ini." kata lina dalam hati

Tapi karlina takut membangunkan pria yang sedang tertidur itu dan berjalan pelan pelan mengambil peralatan kerjanya.

Lina mulai menyapu dan mengepel lalu mencuci pakaian dan membersihkan yang lainnya tanpa menggangu bastian yang tertidur lelap.

"Sepertinya dia kelelahan sampai sampai tidak tahu jika ada orang di sekitarnya," kata karlina memperhatikan pria yang tidur itu.

Masih harus mengelap jendela tapi ada orang di sofa, yang mana jendela itu harus melewati sofa, " apa tidak usah saja takut membangunkan." kata lina dalam hati.

Karena tidak ingin mengganggu orang tertidur lelap akhirnya lina memutuskan untuk pulang dan memberikan catatan.

Bastian akhirnya terbangun dan melihat sekelilingnya yang sudah tertata rapi dan bersih, dia bangun dari sofa dan merenggangkan badannya.

"Sepertinya tadi yang biasa membersihkan rumahku datang dan boleh juga dia bekerja tanpa membuat aku terbangun." kata bantuan bermonolog sendiri

"Apa ini." bastian mengambil catatan di meja makan.

"Maaf pak tadi sebenarnya mau membersihkan kaca, tapi karena bapak terlelap saya tidak tega membangunkan dan besok saja saya kerjakan"

Bastian tersenyum selesai membaca dan segera ke kamar mandi dia akan ke restoran untuk bekerja kembali.

Semalam dia lembur karena hari ini gajian, semalam dia menghitung uang gajian dan baru pulang subuh hingga dia ketiduran lama.

...****************...

Karlina hari ini libur dan dia bisa mengajak putrinya untuk jalan jalan dan dia mengajaknya ke taman bermain tidak jauh dari kontrakannya.

Kanaya terlihat senang dan dia tertawa bahagia dan lina dengan telaten menjaga putrinya karena kanaya berlari kesana kemari dan dia mengejarnya.

"Sayang jangan lari lari terus nanti jatuh." kata lina

Kanaya pun berjalan karena dia cukup mengerti dengan perkataan ibunya, kanaya diam dan menunjuk sebuah ayunan.

Lina yang mengerti keinginan putrinya meminta naya untuk bersabar karena ayunan masih ada anak yang memainkan dan lina mengalihkan permainan lainnya.

"Naya lihat prosotan itu kosong kamu mau ke sana.,?" tanya karlina

Naya mengangguk dan lina pun mengajak putrinya untuk bermain prosotan.

Mereka terlihat senang bisa menghabiskan waktu bersama dan besok karlina harus bekerja lagi dan meninggalkan putrinya bersama Mbk Yuni.

...****************...

Pagi seperti biasa karlina mengantarkan kanaya ke mbk yuni dan baru sampai di pintu karlina mendengar suara orang yang sepertinya sedang bercinta dan lina yakin itu adalah suara mbk yuni.

Lina menjauh dari pintu karena dia membawa putri nya takut gadis kecilnya terkontaminasi mendengar suara ******* mbk yuni yang cukup keras terdengar oleh mereka.

Mungkin karena suami mbk yuni baru pulang dari bekerja jauh hingga mereka lupa untuk bercinta di kamarnya dan melepas rindu tanpa tahu tempat dan waktu.

Terpaksa karlina menunggu cukup lama dan baru mendekat lagi saat di kiranya mereka sudah selesai melakukan percintaan pagi mereka.

"Eeh.. loh tumben siang datangnya." kata Yuni yang terlihat segar dengan rambut basah selesai mandi.

"Ya mbk tadi naya BaB dulu padahal sudah siap mau kesini. " kata lina berbohong

Karlina tersenyum karena dia tidak mungkin mengatakan jika dia sudah datang dari tadi dan mendengar kebrisikan mereka.

Lina berpamitan dan meninggalkan kanaya bersama mbk yuni.

"Siapa yun?" tanya mas agung suami mbk yuni

"Biasa mas itu lina," kata yuni.

Yuk... naya kita bermain boneka.! yuni mengajak gadis kecil yang ada di gendongannya, naya terlihat senang dengan boneka yang di peganggnya mainan baru dari ibu.

"Yun mas masih kangen loh. " kata agung

"Ezzz... mas nih nak tahu sudah ada Kanaya, nanti aja siangan, biasanya naya tidur siang lama dan kita bisa kuda kudaan lagi, " kata Yuni dengan wajah menggoda.

"Yun kalau goda terus aku bisa menerkammu sekaranag." Kata agung

"Ngk mas, dah sono tidur aja lagi nanti naya tidur aku nyusul.! " kata yuniati

Di tempat kerja karlina langsung meminta maaf ke apa temannya karena datang terlambat walaupun dia tadi sudah mengirimkan pesan.

"lisa maaf ya aku jadi nak enak sama kamu, apa bos tadi bertanya.?" tanya lisa

"Santai lin kamu juga biasanya bantu aku dan bos kebetulan belum datang dan toko masih aman yang datang ngk banyak aku bisa mengatasi." kata lisa

Karlina bekerja di toko elektronik besar dan ada empat karyawan termasuk dirinya dan lisa, dua lagi pria yang tugasnya mengantar barang.

"Lin tadi mas aji menanyakanmu dan sepertinya mas aji ada rasa sama kamu. lho. "kata lisa

"Bisa aja lis kamu," kata lina tersenyum karena lisa mulai mengodanya.

"Lah ndak papa toh lin biar Kanaya mendapatkan kasih sayang seorang ayah, bagaimanapun kalian membutuhkan seorang untuk menjaga dan melindungi, apa kamu harus bekerja terus dan anakmu kamu titipkan. " kata lisa

"Ya lis nanti aku cari ayah buat kanaya, terimakasih nasihatnya, " kata karlina tidak mau panjang lebar lagi.

"Lin kamu sudah datang aku tadi mencarimu loh." kata aji

"Ada apa mas aji." kata karlina

"Gini lin, aku sebentar lagi mau nikah sama pacarku dan aku masih bingung mencari cattering untuk pesta nantinya,siapa tahu kamu punya referensi restoran yang enak dan berangkat dari kantong ku. " kata aji

Lisa dan karlina berpandangan karena perkataan aji yang mengejutkan mereka, ternyata pikiran mereka salah, aji mencari lina untuk mencari cattering dan lisa tersenyum malu kepada lina.

" Kapan mas nikahannya.?" tanya lina

"Masih tiga bulan lagi lin." kata aji

"Baik mas aji nanti aku coba tanya sama teman temanku dan mas aji juga cari cari saja jangan mengandalkan informasi dariku, siapa cepat dan cocok kita saling cari dan memberi tahu." kata lina

"Makasih lin." kata aji

"Sama sama mas." kata karlina

Setelah mas aji meninggalkanku dan melanjutkan pekerjaannya, lisa memandangiku tersenyum penuh rasa bersalah karena perkataannya tadi padaku ternyata salah.

"Lin maaf ya ternyata aku salah mengira jika mas aji suka padamu." ucap lisa dengan senyum bersalahnya.

"Santai lisa aku juga ngk serius menanggapi perkataanmu tadi " kata karlina

Lina meninggalkan lisa, ada pembeli yang datang dan sedang melihat lihat barang kulkas, sedangkan lisa merutuki kebodohannya dan juga melanjutkan pekerjaannya.

Sore hari pergantian sip lina langsung pulang kerumah karena hari ini bukanlah waktu untuk bersih bersih rumah bastian.

Sedangkan bastian sendiri sibuk dengan pegawainya yang sedang mengatur bahan makanannya yang barusan dia beli.

"Dhan habis ini ikut aku lagi ke swalayan ada yang ingin aku beli tadi sepertinya aku lupa membelinya, kamu nggak capek kan.? " tanya bantuan kepada ramdhan.

"Ngk bos, tunggu ya... Aku akan kedalaman dulu ngambil tas dan jaket.!" kata ramdhan

"Sekalian ke ruanganku dhan ambil tasku.! " kata bastian

Mereka menuju swalayan dan berjalan menyusuri mencari barang yang mereka cari.

"Duuk, bocah kecil menabrak kaki bastian yang berhenti memilih kecap.

Bastian duduk memegang kepala seorang anak kecil yang membentur kakinya.

"Sayang mana ibunya." kata bastian

"Naya.. " karlina memanggil putrinya.

"maaf pak." kata karlina

Karlina menggendong naya dan meminta maaf, sedangkan bastian tertegun melihat ibu muda cantik walaupun tanpa memakai make up di wajahnya cantik AlAMI

"Ngk papa, jaga anaknya jangan sampai hilang." kata bastian

"Maaf dan terimakasih." kata lina

"ayo sayang, naya mau beli apa. ?" tanya karlina

"Eeam... Mbu... "

"Naya mau es cream.? " tanya lina dan maupun mengangguk senang.

Lina membelikan es cream dan kebetulan belanja pempers dan susu naya sudah selesai, lalu dia mengambil es cream untuk naya.

Sampai di kasir lina melihat pria yang tadi,lina memberikan senyum serta menganggukkan kepala,sayang pria itu hanya diam dan lina pun tidak perduli lalu jalan keluar karena memang belanjaan nya tak banyak dan cepat selesai menghitung di kasir.

Lina pulang ke rumah dengan naik motor karena jarak swalayan dan kontrakannya tidak jauh jadi lina meminjam sepeda motor Mbk Yuni milik mas agung suaminya.

Sampai di rumah lina menaruh kanaya di kursi dan memberikan es yang naya inginkan tadi.

"Sayang, habis ini bobo ya... ibu bersihin dulu badannya." kata lina

Naya tersenyum dan senang dan lina sudah mulai membersihkan karena mulut, tangan dan bajunya Kanaya belepotan es cream.

Lina mengingat pria yang menegurnya tadi, tampan tapi sayang sepertinya galak.

Setelah bertemu kembali di kasir dan ramah tamah lina di tolak dan di abaikan rasanya membuat kesal " dasar sombong untung tampan," kata lina tersenyum.

Bastian sudah kembali ke rumahnya, terasa sepi dan dia langsung ke kamar, seandainya dia memiliki anak saat bersama nina pasti kehidupan tidak seperti ini SEPI.

Bastian teringat anak kecil di swalayan tadi dan dia tersenyum mengingat bocah kecil itu.

Cantik dan mengemaskan sayang anak orang seandainya itu adalah putrinya dia takkan membiarkan bocah sekecil itu berjalan sendiri.

Mengingat anak kecil itu, bastian jadi teringat saat mama anak itu tersenyum kepadanya saat di kasir tadi dan sayangnya tadi dia tidak membalas senyum wanita itu.

BSA 2

Karlina memberikan alamat ke aji mengenai restoran yang di dapatkan dari temannya dan mereka akan mendatangi restoran tersebut.

Lina, lisa dan aji mereka pergi setelah pulang kerja, sengaja lina mengajak lisa karena takut ada omongan jika hanya mereka berdua yang pergi.

"Di sini lin.?" tanya aji

"Seharusnya memang di sini mas aji." kata lina yang melihat restoran yang nampak bagus dan mahal.

Mereka bertiga masuk dan menanyakan kepada karyawan restoran karena sebelumnya lina juga sudah menelfon.

"Lina ya..." kata burhan

"Ya pak saya lina dan ini orang yang berkepentingan untuk masalah catering." kata lina mengenalkan aji.

"Sayang sekali yang punya restoran belum datang dan saya yang mewakili, silakan masuk." kata burhan

"Ini daftar menu masakan dan harga dari restoran kami, silahkan di lihat. " kata burhan

Aji dan lina juga lisa melihat lihat, ada banyak daftar menu sesuai dengan standar.

"Lis, lin sepertinya ini cocok dengan keuangannya, " kata aji

Lina melihat menu yang di tunjuk aji di daftar sepertinya itu untuk kalangan menengah ke bawah.

"Benar mas ini aja empat macam makanan dan sepertinya cocok untuk acara mas aji." kata lina dan di angguk i lusa mereka satu pikiran.

"Gimana mas aji mbk lina sudah ada yang di pilih." kata burhan

"Ini saja pak burhan." kata aji menunjukkan pilihannya.

"Baik, besok silahkan datang kembali, kami akan membuat tester makanan untuk di cicipi apa sesuai rasanya, sekalian bertemu dengan pemilik restoran dan urusan lainnya.," kata burhan

Aji dan lainnya berpamitan dengan burhan dan meninggalkan restoran tersebut.

Saat berjalan keluar lisa melihat seorang pria yang waktu itu di swalayan, pria itu berjalan ke arah mereka dengan telefon di telinga melewatinya.

"Lin tampan ya lin." kata lisa

Lina menepuk lisa karena kecentilan melihat pria yang melewatinya, dia merasa malu karena ada aji bersama mereka.

"ezzz... itu cocok buat ayahnya naya lin." kata lisa lagi

"Ada ada saja lisa.. malu ama mas aji. " kata karlina berbisik pada temannya.

Aji sepertinya tidak mendengar keributan yang terjadi pada teman temannya karena dia juga sedang fokus memberi pesan ke calon istri nya.

"Mas aji, lisa dan aku pamit ya." kata lina

"Loh.. aku terimakasih ya, apa kalian ngk ingin makan bakso, aku traktir sebagai ucapan terima kasih." kata aji

"Ngk usah mas kasihan naya kalau lama lama. " kata lina

"Ya sudah, terima kasih ya lisa,lina." kata aji lalu mereka berjalan masing masing.

Diangkot yang lina dan lisa tumpangi mereka masih asyik mengobrol, sampai lina turun dan melambaikan tangan ke lisa karena lisa masih satu gang lagi rumahnya.

Setelah menjemput kanaya di rumah mbk yuni lina mengajak naya untuk membeli makan untuknya.

Karena hanya hidup berdua bersama putrinya lina hanya memasak makanan di pagi hari dan itupun untuk kanaya.

Dia selalu memasak untuk makan siang dan sore buat maya, karena tidak mungkin dia menyerahkan semua kepada mbk yuni.

Selain itu lina sangat suka memasak untuk kanaya dan kata mak yuni maya selalu lahap makanannya.

Lina tahu sayuran sangat cocok untuk anaknya dan kenaya tidak bosan makan apa yang ibunya masak untuknya.

Karlina seperti biasa sangat sedih saat melihat putrinya yang tidak bisa melihat ayahnya.

"Apa benar yang di katakan lisa jika aku harus mencari ayah untuk kanaya.? " kata lina dalam hatinya.

Esok hari lina akan membersihkan rumah dan ini sudah tujuh bulan dia membersihkan rumah tanpa tahu pemiliknya.

"Ceklek" lina membuka pintu dan sepi seperti biasa dan lina mengambil sapu dan lap pel dan mulai membersihkan rumah.

Karena sepi lima selalu menyetel musik dangdut untuk menemaninya bekerja.

Saat mulai membersihkan "ceklek" pintu kamar terbuka dan nampak seorang pria berdiri dengan wajah bangun tidur karena terganggu oleh suara berisik.

Lina tertegun melihat orang yang di depannya, "pria swalayan." kata hati lina

"Maaf pak saya kira ngga ada orang di rumah." kata lina

"Ngk papa, tolong jangan kencang kencang musiknya. " kata bastian berjalan ke dapur dan mengambil air di dalam kulkasnya.

"Sepertinya aku pernah melihat wanita itu," kata bastian dalam pikirannya.

"Bastian namaku bastian dan jangan panggil pak. " kata bastian sebelum kembali ke kamarnya.

"Karlina," lina memperkenalkan dirinya

Itulah perkenalan pertama mereka berdua dan selanjutnya mereka selalu bertukar catatan jika ada yang di perlukan.

Lina sudah mulai tersenyum saat perkenalan dengan pemilik rumah yaitu bastian, tidak bisa di ragukan jika wajah tampan itu lah yang telah membuat lina tersenyum.

"Lin kamu sedang jatuh cinta ya.? " tanya lisa

"Apaan sih lis." kata lina tersipu

"Serius, siapa apa aku kenal." kata lisa penasaran

"Kenal ngk, tapi pernah lihat. " kata lina

"Siapa, di mana.?" kata lisa antusias

"Kepo." kata lina

Di ruangan bastian sendiri, bastian masih memegang memo yang lina tulis untuknya,

Kemarin lina membuat kue untuknya.

Tentu saja lima membuatnya di rumah karena di rumah bantuan tidak ada peralatan untuk membuat kue.

Sudah enam bulan bastian dan karlina semakin akrab dan rasa di hati tumbuh di kedua insan.

Karlina juga sudah mengenalkan kanaya kepada bastian dan mereka berdua sudah akrab, bantuan yang menginginkan seorang anak seakan mendapatkan kebahagiaan.

Apalagi kanaya adalah anak yang lucu dan manis itu membuat bantuan sayang kepadanya.

Hari minggu karlina membawa kanaya ke rumah bastian dan selama karlina mengerjakan tugasnya membereskan rumah dan kanaya bersama bastian.

"Lin ada yang ingin aku katakan kepadamu." kata bantuan setelah karlina selesai dan akan pulang.

Dalam hati karlina merasa berdebar dan di fikirannya mengatakan apa dia berbuat salah dan akan di pecat.

"Ya pak,ada apa ya.. " kata lina

"Lina aku merasa senang saat bersama kanaya dan kamu juga, sepertinya aku sudah mulai terbiasa bersama kalian dan merasa sepi saat tidak ada kalian. Lina maukah kamu menikah dengan ku. " kata bastian

Karlina sendiri diam dalam keterkejutannya memandang bastian tidak percaya jika pria yang dihadapinya telah melamarmu di hadapan putrinya.

"Jika kamu ingin berfikir aku akan..."kata bantuan tidak melanjutkannnya

"Ya, aku mau." kata karlina

Bastian yang sudah menyiapkan sebuah cincin memberikan cincin itu kepada karlina dan mereka berpelukan Bahagia.

"Aku antar kalian pulang, apa mau menginap." kata bastian

"Pulang saja." kata karlina tersipu karena dia tahu jika mereka menginap takut tidak bisa menahan diri.

Sampai di depan kontrakan karlina, bastian membukakan pintu mobil dan menggendong kebaya yang sudah tidur dan membawanya masuk ke rumah.

Rumah petakan kecil dan bastian membaringkan kanaya di kasur ukuran satu dan melihat sekeliling rumah karlina.

Tidak banyak perabotan di rumah itu hanya ada kulkas kecil, TV dan lemari baju, bastian duduk di depan TV bergelarkan karpet bulu warna merah.

"Maaf mas hanya ada teh di rumah." kata karlina

"Tidak apa apa ." kata bastian tersenyum

Mereka sungguh canggung berada dalam situasi seperti ini, masih malu malu karena baru beberapa jam tadi mereka resmi bersama.

BSA 3

"Sayang kamu nikmat sekali aku akan keluar," kata bastian

Mereka sedang berada di kamar setelah tadi siang melaksanakan ijab kabul, pernikahan sederhana, hanya mengundang saudara dan teman dekat mereka.

Karlina sedikit menahan kesal dalam hati karena malam pertama bastian sungguh egois mendapatkan pelepasannya sendirian.

karlina membersihkan dirinya di kamar mandi dan di dalam mandi lina berfikir "mungkin karena capek saja makanya bastian cepat keluar," kata lina berfikir positif.

Karlina memutuskan menikah setelah enam bulan bastian mengatakan cinta dan melamarnya.

Karlina dan kanaya pindah ke rumah bastian, lina merasa beruntung mendapatkan suami bastian, suami yang mempunyai restorannya sendiri dan sudah pasti dia akan merasa hidup berkecukupan nanti kedepannya.

Lina berhenti dari pekerjaannya dan fokus dalam berumah tangga.

Setelah tiga hari pesta pernikahannya bastian sudah mulai bekerja kembali dan karlina menjadi ibu rumah tangga menjadi seorang istri layaknya ibu ibu yang lain.

...****************...

"Lin nanti mas pulang malam." kata bastian

Setelah lina pulang dari rumah sakit pasca melakukan operasi usus buntu karlina merasa bastian sedikit berubah dan lina masih berfikir positif untuk suaminya.

"Ya mas .. hati hati di jalan,"kata lina dan dia membawa putrinya masuk kedalaman rumah setelah bastian berangkat kerja.

Lina mulai mengerjakan pekerjaan rumah dan kanaya sudah tidur seperti biasa nya karena anak kecil masih bisa di tidurkan di jam pagi dan siang hari.

Lina mulai memasak di dapur ada bahan masakan di kulkas dan dengan cepat dia menyelesaikan masakannya sebelum kanaya bagun dari tidurnya.

"sayang sudah bangun." kata lina yang melihat putrinya sudah berada di depan kamarnya.

Sambil mengawasi bermain putrinya karlina mulai mengosok pakaian.

ting.. tong... suara bel rumah berbunyi dan lina membukakan pintu karena tadi pagi mbk yuni memberikan pesan kepadanya jika dia rindu dengan kanaya.

"lin ini untuk kanaya," kata yuni memberikan kantong kepada karlina.

"makasih mbk repot repot segala bawa oleh oleh, ayo masuk, naya sedang bermain." kata karlina

"sayang lihat siapa yang datang." kata lina

kanaya berlari kepelukan mbk yuni senang, karena sudah lama mereka tidak bertemu.

karlina tersenyum melihat mereka, mbk yuni sekarang sedang hamil anak pertamanya setelah seminggu pernikahan karlina.

sekarang kehamilan mbk yuni menginjak enam bulan dan mbk yuni terlihat sangat bahagia dan tentu juga sedikit berisi badannya.

"mas agung ngk ikut masuk mbk yun,?" tanya lina yang sudah duduk dengan mbk yuni juga kanaya, karena tadi dia nanggung dan menyelesaikan setrikaannya.

"mas agung ke rumah temannya lin, katanya ngk enak ngk ada suamimu di rumah." kata yuni

lina menganggukkan kepalanya memahami dan mereka mengobrol hingga siang menjelang dan karlina mengajak yuni untuk makan siang bersama.

"lin kamu kelihatan gemukkan sekarang,apa naya akan punya adik.?" tanya yuni

"Belum mbk." kata lina tersenyum

"semoga cepat lin karena jika punya anak di dalam pernikahan bisa menguatkan hubungan pernikahan, setidaknya memberikan anak bisa mengikat suami kita dan menambah keharmonisan di dalam rumah tangga, " kata yuni

Yuni sendiri sudah paham karena lama di dalam pernikahannya yang belum kunjung di berikan momongan dia kerap sekali berantem ngk kelas dengan agung suaminya dahulu.

Yuni tidak ingin itu terjadi di dalam pernikahan karlina makanya dia menasihati lina.

Setelah kepulangan yuni, karlina mengangkat naya ke kamar karena tadi dia tidur, mungkin sudah bosan bermain dan kenyang sehabis makan siang

Lina kembali membereskan rumahnya dan saat mengelap kaca di ruang tamu lina mengingat perkataan mbk yuni.

"Bagaimana bisa aku hamil sedang mas bastian selalu mendapatkan pelepasan dulu dan aku belum. " kata lina dalam hati

Lina masuk ke kamarnya dan mulai mencari film biru di ponselnya siapa tahu bisa membantunya mendapatkan rangsangan jika melihat film itu.

Pikiran aneh dan konyol, apa memang dasarnya aja lina suka film dewasa dan wajar saja karena dia juga sudah dewasa.

...****************...

Lina mulai beraksi di ranjangnya, selama ini permainan ranjang mereka biasa biasa saja dan bastian selalu mendapatkan pelepasannya.

kali ini lina ingin memimpin dan dia sekarang berada di atas tubuh suaminya, dengan berpeluh keringat lina menarik turunkan tubuhnya dan bastian. membantunya dengan memegang pinggulnya.

suara erangan terdengar di seluruh kamar dan lina masih ingin mencari apa yang ingin dia rasakan.

"Lin ..sayang cepat aku sudah tidak tahan." kata bastian

"sebentar lagi mas," lina masih bergoyang dengan lincah di tubuh bastian.

"aaaah.. lin," kata bastian akhirnya mendapatkan pelepasannya dan lina turun dari badan bastian, Kecewa.

"Mas, sepertinya mas bas harus mencari obat agar aku juga bisa merasakan seperti yang mas rasakan." itulah kata yang ingin lina ucapkan jika dia tidak segan kepada suaminya yang EGOIS.

Seperti biasa lina kesal di kamar mandi, walaupun wanita bisa mengatasi rasa di dalam tubuhnya tapi tetap saja lina juga menginginkan pelepasan seperti suaminya yang mengeram kenikmatan saat bercinta.

Mau bagaimana menikah dengan bastian adalah pilihannya dan siapa tahu akan seperti ini, lina harus merasa puas dengan pilihannya.

Setidaknya lina mendapatkan uang bulanan setiap bulan dan kanaya mendapatkan kasih sayang seorang ayah dan itu poin terbaik dalam rumah tangga karlina.

Untuk kebutuhan biologis karlina harus lebih bersabar siapa tahu ada jalan keluar untuk masalah ranjangnya.

Setelah selesai dalam kamar mandi lina ke kamar putrinya dan melihat putrinya tertidur pulas,

Lina mendekatinya dan membawa putrinya ke kamarnya seperti biasa setelah mereka bercinta kanaya akan tidur bersama mereka.

Lina menaruh kanaya di tengah diantara bastian dan dirinya sedangkan bastian seperti biasa setelah membersihkan diri dia akan langsung tidur.

...****************...

ramdhan melihat Bos nya seperti banyak fikiran, setelah pekerjaannya selesai dia menghampiri bastian.

"Ada apa sepertinya sedang banyak fikiran.?" tanya ramdhan

Bastian dan ramdhan mereka sudah kenal sejak lama, saat itu bastian menerima ramdhan bekerja di restorannya walaupun ramdhan tidak memiliki ijazah.

Melihat ramdhan bastian menjadi kasihan dan setelah masa percobaan ramdhan adalah pria yang rajin dan ulet dalam bekerja.

Sampai sekarangpun ramdhan tidak berubah dan menjadi pegawai kepercayaan bastian, mereka juga menjadi teman dekat sehingga bastian tidak ragu menceritakan semua hal kepada ramdhan.

"Dhan kamu tahu kan masalah dalam rumah tangga ku, aku sekarang merasa gelisah karena lina sepertinya sama seperti nina." kata bastian

"Maksudmu masalah ranjang, sudah ku bilang ke dokter dulu sebelum menikah lagi,

karena tidak laki laki saja yang membutuhkan kepuasan. Wanita juga butuh akan hal itu, saranku sebelum semua terlambat seperti nina yang kabur dengan pria lain, kamu harus ke dokter, periksa siapa tahu ada sebuah solusi untukmu. " kata ramdhan

Mungkin bastian masih ragu atau malu untuk mendatangi dokter memeriksakan dirinya, "harga diri seorang pria taruhannya."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!