Mexico city.
Suara musik berdentum dengan keras, orang orang pun menari mengikuti musik, aroma alakohol memenuhi ruangan itu. Tua muda, laki laki dan perempuan berbaur jadi satu, seorang penari perempuan dengan balutan pakaian yang seksi meliuk liukan tubuhnya di atas panggung.
Di pojok ruangan pun banyak pasangan yang sedang asik memadu kasih dan tak peduli pandangan di sekitarnya. Seorang laki laki berdiri di atas panggung sambil mengumumkan sesuatu, yang membuat semua orang berhenti menari, dan mendengar sang MC.
"Selamat, malam semua baiklah kini saatnya saya mengumunkan siapa yang mampu dan beruntung memiliki sang Queen kita, dan sebelumnya silakan tuan Daniel, kemarilah. Kita sambut, sang QUEEN THE BLACK ROSES. teriak sang MC.
Seorang wanita pun muncul dengan gayanya yang selalu membuat orang kagum, tubuh langsing, kulit putih bersih dan mulus, wajah yang cantik alami walau hanya dengan make up sederhana dan balutan gaun sederhana pula, namun terlihat anggun.
Senyumnya yang manis dapat membuat siapapun yang memandangnya tersihir, bahkan seorang wanita pun akan memuji kecantikanya.
Dia melenggang dengan kaki jenjangnya dengan sangat anggun, nenemui sang lelaki yang menjadi patnernya kali ini, lelaki yang mampu mengeluarkan puluhan dolar dan jika di rupiahkan nominalnya mencapai puluhan juta, hanya untuk dapat memilikinya.
THE BLACK ROSES nama yang slalu menjadi tranding topic di club ini, karena ia memilili tarif yang tidak wajar, jika teman temanya hanya mamiliki tarif beberapa dolar saja, namun ia berani memasang tarif puluhan dolar, maka dari itu tidak sembarang orang bisa mampu memilikinya. Hanya para milyader, pejabat dan pengusaha yang berani menawarnya.
Ia memang berbeda dengan teman-temannya, karena dia mendapatkan rekomendasi khusus dari pelanggan tetap klub itu, yaitu Rishie Edward. Lelaki yang menjadi orang penting bagi madam, jadi apa yang di inginkan lelaki itu akan di kabulkan oleh madam pemilik klub itu. Seperti yang Rishie inginkan untuk wanita yang menjadi patnernya selama berada di Mesiko.
***
Nama THE BLACK ROSES bukanlah nama asli wanita cantik itu, namun nama itu menjadi jati dirinya saat ini, ia menggunakan nama itu karena menggambarkan dirinya.Sebuah bunga mawar hitam, seperti itu ia menggambarkan kehidupannya saat ini.
Ia di puja semua lelaki namun semuanya hanya menggilai tubuhnya saja, tidak pernah ada yang mengerti akan perasaanya, selama satu tahun itu ia bekerja menjadi wanita penghibur di klub itu.
Pekerjaan yang sebenarnya tidak ia sukai, ia merasa jijik berada di sana, apalagi saat tangan-tangan lelaki itu menyentuhnya, menjamah tubuhnya dan ia harus bersandiwara menikmati permainan menjijikan itu. Itu sebabnya Rishie Edward menolongnya, walau ia tak langsung di bebaskan dari tempat itu, namun paling tidak dengan bantuannya ia tidak harus bertemu dengan para lelaki itu setiap hari.
Ia akan langsung meninggalkan patnernya ketika sudah menyelesaikan tugas, ia tak pernah betah berlama lama menemani mereka. Rose akan segera pergi meninggalkan mereka dan kembali ke kamarnya yang berada di samping bangunan klub itu, bersama puluhan wanita yang sama bekerja sebagai wanita penghibur di sana. Namun alasan Rose, nama yang biasa di panggil teman serta madam di tempat itu berbeda, menjadi seperti ini bukan mutlak kemauannya.
IBU, itu alasan Rose bertahan di tempat terkutuk ini, ia ingin sekali kabur dari sini namun ia selalu teringat ancaman lelaki tua yang telah membuatnya harus terkurung dan terbelenggu di tempat menjijikan itu. Ia sangatlah membenci lelaki itu, ia ingat saat kesuciannya di renggut paksa oleh ayah tirinya, yang tak lain adalah lelaki yang menjadikanya wanita penghibur di sana.
Ia juga masih teringat saat melihat bagaimana lelaki itu dengan tega menyiksa sang ibu tercinta di depan matanya sampai menghembuskan nafas terakhirnya. Rasanya ia ingin sekali menghabisi lelaki itu tapi, apa dayanya untuk melawan lelaki itu ia harus memiliki kekuatan. Maka dari itu ia slalu berdoa suatu saat akan ada seseorang yang akan membantunya keluar dari kegelapan ini.
Ia selalu menangis ketika mengingat kejadian setahun lalu dimana ia harus kehilangan harta yang paling berharga dalam dirinya yaitu kesuciannya dan juga ia harus kehilangan orang yang paling ia cintai yaitu Ibunya.
***
RENATA AQUILERA gadis manis anak satu satunya di keluarganya, ia menjadi anak kesayangan orang tuanya. Namun, semua berubah saat sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya.
kehidupannya berubah drastis saat seorang lelaki mengaku mendapat surat wasiat dari ayahnya. Di dalam surat tersebut berisi bahwa ibunya harus menjadi istri lelaki itu, kalau ibu menolaknya semua harta ayah akan jatuh ke tangan lelaki itu, dengan terpaksa Ibunya mau menikah dengan lelaki itu.
Namun ibu Renata tak pernah menganggap lelaki itu sebagai suaminya. Ibu Renata malah sering bergonta ganti pasangan, dan membuat ayah tiri Renata meradang. Namun ia tak bisa menghentikan semua kegilaan ibu Renata. Sampai akhirnya ia mendapat ide gila, dan melibatkan Renata dalam rencananya. Dan semua penderitaan Renata berawal di malam itu itu.
***
Dalam sebuah ruangan yang telah di jaga beberapa orang berbadan besar di depannya, terlihat seorang wanita muda terbaring di ranjang dengan keadaan tangan dan kaki terikat disisi ranjang.
"Ibu, tolong aku!" teriak gadis itu.
"Hahaaha, teriak lah sekeras mungkin, tidak akan ada yang mendengarmu," jawab lelaki paruh baya yang berada dalam ruangan itu.
"Apa salahku? kenapa kau tega
melakukan ini?"
"Tanya ibumu!"
"Apa maksudmu?"
"Hahaha ini semua salah ibumu biar aku beri pelajaran, dan aku ingin lihat bagaimana ekspresinya jika melihat anak gadisnya ku rusak."
"JANGAN PERNAH MENYENTUHKU! KAU MEMANG LELAKI BRENGSEK!"
PLAKK!
Gadis itu menangis, saat pipinya memanas terkena tamparan dari ayah tirinya. "Agh," gadis itu meringis kesakitan.
"Beraninya kau mengatai ku, hah!" lelaki itu mencekram dagu Renata.
"Kenapa ibu yang salah, tapi kau harus melampiaskannya padaku?" teriak Renata sambil terisak.
"Hahaha, kau masih bertanya manis?"
"lepaskan aku!"
"Dasar, bocah tak tahu diri, sudah bagus aku tak langsung melenyapkan mu!"
"lebih baik kau bunuh saja aku, dari pada kau menyentuhku!"
"Kau salah manis, aku tak akan melenyapkan mu, itu tak asik, aku ingin melihat ibumu menderita saat melihat putrinya ku rusak hahaha."
"Kau ingat malam ini aku akan membuatmu mengingatnya untuk selamanya, hahaha."
"lepaskan aku hiks hiks, aku mohon jangan lakukan ini padaku," ia memohon, berharap ayah tirinya menyudahi permainannya.
Namun lelaki itu tak mendengarkan ocehan Renata. Renata hanya bisa menangis saat hal yang paling berharga baginya telah berhasil di renggut oleh Ayah tirinya. Renata hanya pasrah dan memejamkan matanya menahan sakit di sekujur tubuhnya dan sakit di hatinya. Tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu.
BRAKK...!!!
Bersambung....
HAPPY READING😘😘😘
BRUKK!!....
Suara pintu di dobrak, entah dari mana seorang wanita bisa mendobrak pintu itu.
"RENATA.." teriak wanita itu.
"IBU.." gadis itu memanggil ibunya dengan isak tangis.
"DASAR BRENGSEK KAU, BERANINYA KAU MEMYENTUH PUTRIKU!"
"Wow..hebat sekali kau jalang! kau pasti tahu apa alasanku melakukan ini?"
"Seharusnya aku bukan anaku yang harus mengalami ini!"
"Tapi sayang rencana ini yang aku pilih, dan aku sudah pernah memperingatkanmu, tapi kau mengabaikanya jadi terimalah takdirmu."
"DASAR BRENGSEK!" wanita itu pun langsung menyerang si lelaki itu , dia berusaha memukul namun naas sebelum ia melakukanya si lelaki lebih cepat menyerangnya, wanita itu langsung terpental akibat serangan lelaki itu. "Kau berani melawanku hah!"
"Kau? huft..kau lucu, kau kira aku tak tahu siapa dirimu?"
"Jadi kau sudah tahu?"
"Ya, aku tahu yang sebenarnya, kau yang membuat suamiku meninggal dan kau juga yang membuat surat wasiat palsu itu bukan?"
"Waw kau hebat, kau mencari tahu semuanya? ya, memang aku yang melakukan semua itu. Aku mencitaimu dari dulu tapi kau memilih dia dan aku menginginkan semua harta jerry. Andai saja kau bisa bekerja sama dan kau tidak bermain api di belakangku, pastinya hidupmu dan putrimu takan seperti ini."
"Kau memang brengsek! dan itu yang membuatku membencimu!"
Mendengar kata wanita itu membuat si lelaki naik pitam .
PLAKK!!!
"Ibu, tolong jangan kau sakiti Ibu. Lakukan apa yang kau mau, tapi aku mohon jangan sakiti dia," gadis itu menangis memohon agar ibunya tak di sakiti.
"Renata! apa yang kau katakan! aku tak sudi jika dia menyentuhmu. Lebih baik aku mati dari pada melihatmu terluka," teriak sang ibu pada anaknya.
"Tapi, ibu aku ingin kau bersamaku hiks hiks."
"Kau tak boleh lemah sayang, kau harus tegar dan kuat, karena kehidupan yang nyata tak seindah yang kau pikirkan."
"Ibu."
"Hei..hentikan drama ini, kalian membosankan. Biar ku buat drama ini semakin seru bagaimana? hahaha."
"Kau lucu sekali, kau anggap ini drama?"
"Dulu aku memang sangat mencintaimu dan kau memilih Jerry, aku terpaksa menikahi Anggelin. Hidupku sangat menderita Marry, dia slalu merendahkanku, menghinaku, dan menjadikanku sebagai pelampiasan kemarahannya karena dia tak bisa mendapatkan Jerry."
"Aku tahu kalian berencana memisahkan aku dan Jerry."
" Ya tapi sayang, rencana kami selalu gagal. Dan aku terpaksa menggunakan cara ini supaya kau mau menerimaku, dan Anggelin tak bunuh diri tapi, aku yang membunuhnya."
"Kauuu, kau sungguh sangat keji James kau iblis!"
"Ya aku memang iblis dan sekarang aku ingin kita bersama sayang, kembalilah bersamaku."
"Chuih, aku tak sudi, lebih baik aku mati!"
lelaki itu tak kuasa menahan amarahnya. Dan ia pun menghilangkan nyawa Ibu Renata.
"IBU!"
Suara tembakan terdengar di dalam ruangan itu, seketika wanita itu ambruk ke lantai dengan darah yang keluar dari kepalanya. "Maaf sayang, kau yang memintanya jadi jangan salahkan aku."
"Ibu!"
"Hei, diamlah aku pusing mendengar tangisanmu." bentak lelaki itu pada Renata.
Lelaki itu lalu mengambil hp di saku clananya dan menghubungi seseorang.
"Kemarilah, urus mayat wanita ini buang kemana saja, asal beres." lalu ia melemparkan sebuah baju pada renata dan melepas semua ikatanya.
"Kau mau kemanakan jasad ibuku?" tanya Renata sambil memakai bajunya.
"Aku, mau membuangnya."
"Tolong, aku mohon makamkanlah dia secara layak aku akan mengikuti semua kemauanmu."
"Anak manis, baiklah aku akan memenuhi keinginanmu."
Tak lama beberapa orang pun datang mereka membawa jasad Ny.Marry, Renata ingin sekali ikut, tapi keadaanya yang tidak memungkinkan. Setelah semua orang pergi Renata pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, ia menangis di bawah guyuran shower.
"Ya,tuhan..apa dosaku? kenapa semua ini terjadi padaku? aku harus kehilangan kehormatanku dan lagi aku harus kehilangan orang yang paling aku sayangi. Aku kehilangan Ibu untuk selamanya hiks..hiks.." ucap Renata dalam hati.
Sehari setelah kejadian itu Renata masih tinggal di tempat itu. Sekarang ia duduk di sofa menunggu orang yang akan mengantarkanya ke suatu tempat.
Beberapa menit yang lalu si lelaki itu menghubungi Renata, ia memberi tahu kalau akan ada yang datang membawanya dan Renata harus mengikutinya, kalau ingin jasad sang ibu di makamkan secara layak.
TOK...TOK..TOK...
Suara pintu ruangan itu, Renata segera bangkit dari sofa dan membuka pintu
"Mari Nona ikut kami," kata mereka.
"Ya."
Mereka pun pergi meninggalkan bangunan itu, di jalan Renata hanya memandang ke jendela.
Ia sangat berharap semua ini hanya mimpi baginya.
Setelah beberapa menempuh jarak yang lumayan jauh, mobil yang mereka naiki memasuki arah Rumah Sakit.
Renata kaget karena tempat yang ia datangi adalah Rumah Sakit, "Kenapa kita ke sini?" tanya renata cemas.
"Maaf Nona, ikuti kami saja kalau anda ingin ibu anda di makamkan secara layak."
Renata hanya pasrah, dan mengikuti kedua orang itu memasuki ruangan di Rumah Sakit itu. Di dalam ruangan itu telah ada dua orang dokter yang siap menangani Renata, "Silahkan Nona berbaringlah," ucap salah satu dokter itu.
"Memangnya siapa yang akan melakukan operasi dok? kenapa saya harus berbaring?"
"Anda Nona."
"Apa! saya? tidak ada masalah pada tubuh saya, jadi kenapa harus di operasi?"
"Selaput dara,"
Hanya itu yang mereka katakan sebelum ahirnya menyuntk Renata dengan bius, sehingga ia tak sadarkan diri lagi. Dan dokter pun menjalankan pekerjaanya.
Dua hari setelah operasi itu Renata di bawa ke sebuah pemakaman, di sana ia melihat sang ibu di makamkan sesuai kepercayaanya. Renata dan ibunya adalah seorang muslim mengikuti sang nenek yang berkebangsaan INDONESIA.
Acara pemakaman pun telah selesai, James, ( nama ayah tirinya) membawa Renata menuju sebuah klub malam yang cukup terkenal di mexsico.
"Kenapa anda membawaku ke mari?" tanya Renata dengan cemas.
"Hahaha..karena ini akan menjadi tempatmu tinggal."
"APA!"
"Ya di sinilah kau akan tinggal gadis manis, kalau kau ingin jasad ibumu tetap tenang di makamnya maka menurutlah."
Dunia Renata seakan hancur seketika, setelah dia kehilangan semuanya, ia masih harus menjalani ini semua.
"Apa yang harus aku lakukan tuhan? di sisi lain aku tak mau hidup menjalani apa yang kau haramkan. Tapi, di sisi lain aku tak berdaya jika dia benar akan membuang jasad ibu, katakan Tuhan berikanlah aku petunjukmu," ucap Renata dalam hati.
Ahirnya dengan banyak berfikir Renata mengiyakan dengan alasan demi sang Ibu. Merekapun berjalan memasuki klub itu.
"Hai..madam," sapa James kepada pemilik klub tersebut.
"Hai James, ada apa? kau mecari wanita? bukankah kau membawa barang bagus," jawab madam sambil melirik Renata.
"Tidak madam, justru aku ke sini menawarkan barang untukmu, dia barang bagus," ucap James.
"Wow..dapat dari mana? kau tak menculiknya kan?"
"Hahaha..kau bisa saja madam, tidak dia hanya pembayar hutang ibunya, dan berikan harga yang mahal, karena dia istimewa madam."
"Hmm..baiklah," madam pun berjalan ke ruanganya mengambil uang.
"Ini, apa cukup?" tanya madam sambil melemparkan sejumlah uang pada James.
"Wow..thank you madam, ini lebih dari cukup."
James mendekat pada Renata dan berbicara padanya. "Ingat! jangan pernah melawanya. Ia bisa melakukan apapun dan kau di bayar mahal jadi berikan yang terbaik."
"Tapi, sampai kapan aku harus di sini?"
"Sampai dia melepaskanmu, bekerjalah dengan baik, hasilkan banyak uang untuknya. Dan bila ada malaikat yang bisa mengeluarkanmu dari sini, kau paham?"
James pun meninggalkan Renata di sana. Madampun menghampirinya, dan mengajaknya ke bangunan di samping klub itu, di sana memang tempat semua wanita yang bekerja sebagai wanita penghibur tinggal.
Renata hanya mengikuti sang madam, dia sudah pasrah akan ke adaanya, entahlah, semua ini awal atau ahir dari hidupnya, tapi dia melakukan semua ini hanya demi sang Ibu.
♡Bersambung......
Hai kawan jangan lupa like..ya dan tekan ❤ kalau bisa sih kasih vote juga dan terimakasih buat yang udah mampir. jangan lupa apir juga ke novelku yang lain berjudul ANA.
dukungan kalian adalah semangat bagi kami seorang penulis .😘😘😘
Kini Renata telah berada di kehidupan barunya, dan sebentar lagi ia akan resmi menjadi wanita penghibur. Madam pun membawa Renata menuju kamarnya, di sana madam memberitahu
semua peraturan yang berlaku di tempat itu, dia juga memberitahu bahwa ia telah membayar mahal Renata.
"Siapa tadi namamu?" tanya madam.
"Re..Renata madam," jawab Renata lirih.
"Baiklah Renata, kau sudah tahu bukan,
bahwa aku telah membayarmu mahal?"
"Iya."
"Kalau begitu kau harus bekerja yang baik, tidak boleh melanggar peraturan di sini, dan yang terpenting puaskan pelangganmu, karena jika kau memuaskannya mereka akan kembali lagi dan itu artinya pendapatanku bertambah, kau paham!!"
"Ya madam,tapi.."
"Aku akan memanggil seseorang untuk mengajarimu banyak hal, aku tahu ini yang pertama bagimu."
"Terimakasih madam."
"Ya," jawab madam singkat.
Madam pun pergi meninggalkan Renata di kamar itu, kamar yang akan menjadi saksi kehidupan renata mulai saat ini dan kehidupanya yang akan datang.
TOK..TOK..
Renata yang mendengar pintu kamarnya di ketuk pun berjalan menuju arah pintu untuk membukanya.
"Hai.." sapa seorang gadis berambut hitam dan lurus sebahu dan berparas cantik.
"Hai juga," jawabnya kaku.
"Madam menyuruhku mememuimu,kau baru di sini? aku seperti tak pernah melihatmu di sisini"
"Ya, aku baru di sini."
"Oh..pantas saja aku tak pernah melihatmu,oh..ya kenalkan aku Jessy," ucap gadis itu sambil menyodorkan tanganya.
"Renata," jawabnya lirih.
"Pertamakah?"
"Ya."
"Hahaha pantas kau masih kaku, tenaglah jangan gugup, kadang hidup memang tak seindah yang kita bayangkan,tidak akan ada seorang yang mau terjerumus dalam jurang,namun kadang kita sudah tak memiliki pilihan lain lagi untuk menghadapi kejamnya hidup yang sebenarnya, jadi jalani saja apa yang ada di depanmu meski itu bukan yang kau harapakan,"jessy memberi banyak wejangan pada Renata.
"Ya kau benar Jessy meski ini bukan pilihanku tapi, karena sebuah alasan aku harus menghadapinya?" jawabnya dengan menahan tangis.
Entah mengapa Renata dan Jessy terlihat begitu akrab padahal mereka baru bertemu, Jesi pun banyak membantu Renata menyiapkan apa saja yang di perlukan dan mengajari renata gaya-gaya genit khas wanita penghibur.
Renata yang tadinya takut berubah menjadi sedikit berani menjalani pekerjaan barunya, walau dalam hatinkecilnya ia menolak melakukanya.
"Bagaimana kau sudah tak takut?"
"Sedikit Jassy."
"Ya dulu aku juga sama, tapi hanya jalan ini yang harus aku tempuh saat semua orang tak mau menolongku, madamlah yang mengulurkan tanganya menolongku meski dengan cara seperti ini,tapi..inilah hidup."
"Jassy, terimakasih aku akan berusaha
karena aku yakin aku pasti bisa?" jawab Renata sambil tersenyum.
"Semangatlah jangan takut, aku harus menemui pelangganku,kau istirahatlah mungkin besok kau sudah harus bekerja."
"Ya Jassy ."
Jassy pun berlalu meninggalkan kamar Renata,dia masih teringat semua yang gadis itu katakan.
Ia mencoba mencermati semua yang di ajarkan Jassy, Renata mulai merebahkan tubuhnya di ranjang yang tak cukup besar itu.
Angin malam yang menembus malam mulai mengusik kehangatan setiap orang.Dinginya malam menemani renata yang masih berusaha memejamkan matanya, dan tanpa terasa rasa kantuk mulai menyerangnya,tak sadar ia sudah memejamkan matanya.
******
Pagi pun tiba, sang mentari telah siap membangunkan semua penghuni bumi,
cahayanya mulai menelusup melewati jendela yang masih ditutup. Seorang gadis masih setia memeluk selimutnya , seakan enggan membuka matanya, namun gadis itu kaget saat pintu kamarnya di gedor.
"Renata..." teriak suara di balik pintu.
Renata tersentak,ia segeta bangkit dari tidurnya dan berlari membuja pintu,
"Wow..anak baru tapi sudah malas ya?" kata wanita itu dengan nada membentak.
"Ma..maaf kak," jawab Renata gugup.
"Kau tahu bukan aturan di sini?"
"Iya..aku tahu tapi aku lupa kak, aku janji tidak akan mengulanginya lagi,"ucap Renata ketakutan.
"Madam memintamu segera keruanganya!"
"Baik..terimakasih."
Renata menutup pintu setelah wanita tadi berlalu, ia segera bergegas membersihkan tubuhnya, setelah semua siap ia berjalan untuk menemui madam.
***
"Aku punya barang bagus, dia masih baru. Aku menyerahkanya padamu," terdengar suara madam yang sedang
berbicara via telephone.
"Wow..dapat barang dari mana madam?"
"Kau tak perlu tahu, yang pasti aku tak menculiknya."
"Hahaha..iya aku percaya padamu."
"Jadi bagamana??"
"Oh...madam kau pintar, baiklah nanti malam aku datang," jawab lelaki itu.
Panggilan pun terputus.
Renata mengetuk pintu, entah apa yang ia pikirkan ia masih sibuk dengan pikiranya ,setelah pintu di buka madam mempersilahkan masuk .
"Ini ambilah," madam menyerahkan beberapa baju untuk Renata.
"Terimakasih madam."
"Ya dan ingat berdandanlah secantik mungkin, karena malam ini kau mulai bekerja, jangan membuat pelangganku kabur, buatlah mereka puas dan kembali lagi ke sini, kalau kau bekerja bagus dan banyak menghasilkan dollar untuku suatu saat kau akan ku lepaskan, kau paham!"
"Ya madam, saya permisi," Renata undur diri untuk kembali ke kamarnya.
******
21.00.
Di kamar, Renata di bantu Jessy telah siap dengan balutan drres marroon yang melekat di tubuhnya .
Make up sederhana yang membuat wajah cantiknya terlihat lebih cantik, rambut hitamnya yang di biarkan terurai menambah keanggunanya.
Madam mendatangi kamar Renata dan mengajaknya masuk ke klub lewat pintu yang menghubungkan tempat tersebut,
Renata sedikit gugup keringat dingin mulai meliluncur bebas di tubuhnya tangan dan kaki gemetar, sang madam yangnmelihat itu mencoba ebuat renata rileks.
"Hei..tenanglah nak, kau gugup itu sangat wajar karena ini pengalaman pertamamu, tapi setelah malam ini percayalah kau akan terbiasa."
"Ya madam, maaf."
"Tak perlu minta maaf, oh..ya pelanggan pertamamau adalah tuan Rihsie Edward, yang aku tahu ia memang sedikit kasar terhadap para wanita yang slalu menjadi patner ranjangnya?tapi aku harap ia tidak melakukanya padamu"
"Semoga saja."
"ayo..kita akan menemuinya."
"Ya."
Sebuah kamar yang begitu besar dan mewah, bukan hanya ruanganya namun semua fasilitas di dalam ruangan itunpun mewah, karena ruangan itu termasuk ruang VVIP .
♡Renata
Madam menyuruhku masuk,aku melangkahkan kakiku memasuki ruangan yang mewah ini, mataku menelusuri setiap sudut ruangan untuk melihat siapa tuan Rishie itu, apa dia tua? atau masih muda?entahlah..aku tidak bisa bepikir dengan jelas.
Yang ada dalam otaku hanya rasa takut. Aku sudah berada di dalam kamar , namun tak ku lihat siapapun di sini. Suara kran berbunyi dari arah kamar mandi. "Apakah dia sedang mandi?" tanyaku dalam hati.
5 menit.
10 menit.
15 menit.
Renata masih setia duduk di sofa menunggu calon patner ranjangnya, tiba tiba.
CEKLEK...
Pintu kamar mandi terbuka, seorang lelaki keluar dengan keadaan yang membuatku jantungan ,bayangkan saja wajahnya yang tampan, dia juga hanya menggunakan handuk yang hanya menutupi tubuh bagian bawahnya saja.
"Aaaaa...." Renata berteriak saat dia tepat di depan Rishie.
"Hei..diam!" bentaknya.
Aku pun langsung membukam mulutku dengan kedua tanganku, aku masih belum berani memandangnya , jantungku seakan lepas dari tempatnya
dan keringat dingin kembali membajiri tubuhnku.
"Kau..wanita pilihan madam yang bertugas melayaniku bukan!!" bentaknya.
"Ya,"jawabku singkat.
"Kalau begitu kenapa kau berteriak?" masih dengan nada membentak.
"Aku kaget, maaf tuan,"aku masih menundukan wajahku.😕😕😕
"Aku membayarmu mahal jadi..jangan kecewakan aku mengerti?" kali ini dia bicara dengan nada yang membuat bulu kuduku berdiri.
Ia lalu duduk di sampingku. mulai membelai rambutku , kalau bisa memilih aku ingin kabur dari tempat ini , kalian tahu ketakutanku sudah menguasai diriku bayangan malam itu langsung kembali dalam otaku, dan aku hanya bisa memejamkan mataku menetralkan semua yang teradi pada diriku, agar aku tak membuatnya kecewa.
"Kau..cantik baby?" ucapnya di telingaku.
Aku tiadk bisa menjawab apapun aku sungguh sangat takut, semua yang terjadi malam itu akan terulang kembali.
"Kenapa diam?"
"Ti..tidak apa tuan."
"Lalu kenapa tubuhmu gemetar? aku tahu ini yang pertama bagimu , tapi tenanglah baby aku tidak akan menyakitimu."
Aku hanya mampu mengangguk,masih mencoba rileks, dia menariku hingga kami saling berhadapan, saat iti aku mencoba berani memandangnya,
"Oh..tuhan di..dia..tampan sekali," ucapku dalam hati.
"Siapa namamu?"
"Renata"
"Kau tahu siapa aku?"
"Ya tuan Rishie Edward."
"Dia benar gila kenapa harus melontarkan peryanyaan seperti itu?" gerutuku dalam hati.
" Mandilah dulu tubuhmu penuh keringat
kau harus tahu aku suka wanita yang bersih."
"Baiklah aku permisi mandi dulu,"aju segera berlari masiluk kamar mandi untik memyegarkan tubuhku.
Setelah selesai aku keluar, namun aku hanya menggunakan handuk saja menutupi tubuhku, sekarang mungkin penampilanku sudah pas sekali menjadi wanita penghibur.
Dia masih asyik memainkan hp di sofa , sampai ia berhenti memainkanya saat melihatku yang sudah ada di depanya.
Ia tersenyum lalu bangkit, ia mendekatiku meraih tanganku dan menuntun menuju ranjang.
Dia memulai permainanya, aku hanya memejamkan mata entah apa yang ku rasakan, harusnya aku takut, tapi aku bingung dengan rasa ini, aneh tubuhku kenapa tak menolak sentuhanya. Kejadian malam itu pun terulang lagi. Tapi aneh. Semuanya berbeda dengan malam itu.
Malam ini malam yang aku takutkan terjadi namun semua terasa berbeda, entah karena orangnya berbeda atau apa, aku tak tahu. Aku hanya berusaha profesional menjalani pekerjaanku saja.
♡BERSAMBUNG.....
❤❤❤
Hai kawan jumpa lagi nie sama mak asihleta, moga jalian suka dengan hasil coretanku.😊
Aku mengucapkan banyakntetimakasih buat kalian yg berkenan mampir.
dan tolong jangan lupa kasih like ya koment juga bisa..berikan krisan (kritik dan saran) untuku memperbaiki tulisanku.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!