NovelToon NovelToon

Tentang Kita Season 01

Bab.01Aku adalah mata hatimu

Starting:Abdi suryo,Melissa Renata,Ivan Jay,kalina sastrawan,

Meskipun semua adalah bayangan tanpa semu,Aku masih bisa berdiri dalam sebuah keindahan bersamamu.Meskipun itu cuman sekedar khayalan tanpa batasku,Aku akan menjadikan sebuah surat pengantar untuk sebuah kabarku.

Sepenggal kata tengah menggelayuti fikiranku tanpa batas hingga aku berkata untuk mencintai seorang yang bukan milikku lagi,apa aku pantas?

Aku menulis dengan segala arah untuk menceritakan apa yang sudah membuatku bahagia selama ini untuk bisa berbagi denganmu. Saat yakin dengan tulisan ini aku mantap bisa menjalin sayang denganmu walau dalam waktu cukup lama.Entah sampai kapan kamu akan sadar dan datang tepat pada seutuhnya hati ini.Semoga ini menjadi awal aku mencintaimu.Bukan melupakanmu.

Hari ini pukuku 21.30,Aku masih saja diam diantara malam.Dalam lampu sorot yang cukup remang-remang membuat kalimat dengan suguhan secangkir tea panas yang Aku buat sendirin,nikmat ketika aku meneguknya dan membuatnya semakin berarti dalam hidupku ini.

Mungkin setiap detail belum Aku rampungkan tapi cukup jelas masih betah untuk menikmati tulisan ini.Karena semua adalah rasaku untukmu.Suasana rumah perlahan selalu sepi dengan desain monocrom dan selalu dipenuhi oleh keheningan,ketika aku menatap hal begitu kosong aku terhenyak ketika sebuah ponsel milikku berdering memecah setiap konsentrasiku untuk sebuah inspirasi kali ini.Berhenti sejenak ku tengok sebuah nama seseorang yang mencariku,yaitu Abdi Suryo.Terkadang sifatnya selalu membuatku ga enak juga saat dia tengah menghubungiku walau sekedar WA,atau apalah.Entah apa yang sudah membuatnya semakin mendekatiku,Oke dia sahabatku mantanku juga.Tapi Aku kan tengah sendiri dan sekarang telah menpunyai seorang pengganti yang lebih memilih aku dibanding orang lain.Takutnya malahan timbul perselingkuhan baru yang akan menyayat hati.kami berdua yaitu Kalina istrinya dan aku sebagai sahabatnya,semoga saja Kalina ga berprasangka buruk sama Aku,batinku jelas berkata seperti itu.

Belakangan ini Dia menjadi partner dalam setiap ulasan tulisanku yang sudah diterbitkan,memberikan kritik yang kadang ga masuk akal dan bikin emosi,tapi aku terima dengan baik.Istilahnya Dia sudah menjadi mentor sejatiku.Canda tawanya,dan pesonanya juga menarik sebagai Abdi yang setia dengan macam tulisan halu bahkan inpsiratif.Aku sudah menganggapnya sebagai sahabat buku tulis.Apapun yang diceritakan menjadikanku yakin bahwa dia adalah Sahabat terbaik dalam setiap makna.Tapi aku harus bisa jaga jaraklah,apalagi tahu sendiri kan siapa dia dengan statusnya bersama Istrinya,sahabatku juga lagi.

"Haiiii,lagi ngapain?"Sapanya jauh disebuah ranjang halus dalam balutan selimut tebal dengan aksen motif kalem.Dia tengah bersandar dengan baju tidurnya.Suasana santai dan hening pula,tetapi Dia melirik tajam pada seorang wanita yang juga telah tenggelam dalam mimpinya.Sesekali dia mengelus keningnya.Tak lupa pun masih bisa mengecup keningnya.

"Biasalah Di,Aku lagi bikin tulisan yang menginspirasi.Malem sendiri tanpa ada yang menemani, juga ga enak ternyata ya?"Selorohnya santai menjawab.

"Iyalah baru sadar ternyata kamu?Makanya mantepin tuh sama Jay.Udah tampan,sukses dan pasti dia akan menikahimu dengan resmi!itu seeh yang ada dalam fikirannya saat ini."Ujarnya masih dalam hati berharap juga.

"Kamu yakin aku sama dia?"Dengan tawa gelinya scroll beberapa kalimat yang sudah ia ketik,kemudian tersenyum hangat kembali.

"Lho itukan hubungan kalian berdua.Mana aku tahu.Setidaknya aku mengerti seperti apa dirimu begitu mencintai seorang Jay.Pria yang sudah membuatmu tambah cinta.Apa kamu akan perjuangin itu semua atau hanya sementara saja?dan mungkin akan kembali padaku hahhahahah"Kembali mengulasnya.

"Gila kalau yang terakhir aku ga mau jawab.Kalau yang pertama pasti juga kamu akan tanya soal itu?"Merunduk penuh harapan.

Dia membuat kalimat khas buat sahabatnya.

"Apakah benar dia menjadi idaman satu-satunya disetiap nafasmu?Apakah kamu yakin dia menjadi seluruh rasa yang sudah membuatku menahan ini semua, dengan tepat dan yakin sampai saat ini kamu masih bimbang kan?"Ucapnya jeli.

"Sebenarnya kalimat itu harus kamu buat lebih rapi dan kamu kirim sama dia,lebih-lebih dia mengerti dengan suasana hatimu atau engga dan mengangapnya sepele saja.Supaya kamu tahu seberapa sayangnya kamu,seberapa cintanya kamu.Juga meyakini bahwa cuman kamu seorang yang luar biasa."Lanjut Abdi seakan membuatnya makin jatuh cinta.

"iya seeh,aku pengennya seperti itu.Tapi juga dia jauh disana.Ketika aku punya komitmen,komitmen model apa yang masih dalam sikap yang belum ada ujungnya."Teringat dengan istri Abdi yang mungkin sudah tak terdengar gaungnya dalam percakapan ini."Kemana istrimu,ntar Aku dibilang pelakor lagi sama dia?ini kan udah malem malahan kamu telpon aku?nyari-nyari masalah aja.Ga takut?"

Abdi menoleh lalu tersenyum mengelus kembali pipinya"Ini udah tidur,dia kecapean.Kerja diproperti itu memang butuh banyak waktu untuk menunjukkan passionnya.Kamu tahu kan kalau itu adalah keahliannya.Sayang kan uangnya bisa buat beli mainan nanti buat anak kita,gitu bilangnya.Aku seeh terserah sama dia.Yang penting dia bahagia, ya sudahlah itu adalah keinginannya yang mungkin bisa aku larang.Apalagi dia memegang posisi penting tinggal aku dukung aja!"Nada suara pasrah saat Ia ucapkan.

"Waaaah hebat banget istrimu itu,jangan pernah kamu kecewain dia.Aku sangat berharap seperti itu nantinya sama Jay.Dia sendiri yang membuatku bahagia secepat ini,itulah impianku!walau sekarang cuman waktu yang memberikan segalanya aku terima dengan baik!"Memberinya senyuman,sambil meneguk minumannya yang berangsur-angsur hangat.

"Oke deh.Kamu udah makan?aku dengar dari tadi kalimat yang kamu tuangkan itu sungguh ada dalam kalimat novel-novel romance,sampai kadang aku terpesona olehmu,hehehhhe"Kembali menggombal dengan caranya.

Ketawa geli"Pamali gua makan malam-malam gini.Ntar malah lebar repot ngecilinnya.Ya emang gitulah kalimat di novel romance telah mendarah daging dalam hidupku sampe sekarang!"

"Iya juga ya,Supaya aku bisa melihat dua bidadari yang menyegarkan hatiku bahkan mataku dengan baik!"Sahutnya ikutan geli.

"Besok jadi kan untuk ikutan seminar diLippo Mall.Aku jemput atau gimana?"Tawarnya sok perhatian.

"Eeehhmm,ga usah deh aku jalan aja sendiri.Kasihan kuda besiku dianggurin trus.Udah lama juga ga pake dia.Sayang banget aku sama dia."Sambil mengamati dari luar.Masih saja dia melihat sebuah motor retro kece keluaran terbarunya dengan aksen monocrom dan nice style.

Tiba-tiba istrinya Abdi bangun dan masih mengriyipkan matanya kebingungan mencari keberadaannya.Seraya bertanya kepadanya.

"Mas kamu nelpon siapa malam-malam gini?"Sadar pula,melihat suaminya masih betah melek malem-malem.

Abdi segera menoleh mencoba untuk menjawabnya.

"Ituuuuh Melissa.Besok mau ada seminar bedah buku.Biar dia ga ketinggalan lagi."Jawabnya yakin sambil menoleh kearah kamar dimana suara itu menjurus kearahnya.

"Oooooo,iya deh lanjutin.Kirain ngelindur."Jawabnya masih terbawa mimpi kali hingga ia kembali tidur lagi.Nyenyak banget seperti ga ada masalah.

Penasaran juga Melissa mendengar jeda obrolan dengan suara seorang perempuan.Bergegas ia bertanya sebelum kelupaan.

"Siapa Di?"Wajah serius dan pasti penasaran pula.

"Neeeh istri gua nanyain ngobrol ama sapa malam-malam gini?sama mantanku."Bisiknya geli.

"Oooooo,dia terbangun ya.Aduuuh!"Kaget juga setelah sadar ada nama "MANTAN"diakhir kalimat "Ngapain kamu bilang gituuu Abdi Suryo.Kan ga enak jadinya gua neeeh!"Menepuk wajahnya.

"Udaaah,ga pa-pa kebangun sebentar kok juga dia sekarang lelap lagi,heheehe.Yang tadi omongan tuh becanda aja sama lu.Ga beneran kok."Selorohnya ketawa lagi.

"Ya udah ,besok aja kita ngobrol lagi.Aku ga enak lho ngobrol malam-malam gini.Dikirain ada apa-apa lagi sama kamu,kan kita udah jadi "MANTAN" ya kan!"Mengangkat kedua alisnya.

"Ya aku tahu,apa yang kamu maksud.Aku sama sekali belum berharap apa-apa soal ini.Tapi mungkin waktu akan aku curi dengan tepat soal ini!"Sambil membuat strategi aneh untuknya.

"Kamu yakin?"Goda Imel lagi.

"Harus itu!apapun yang aku lakukan,setidaknya kamu adalah yang melihatnya bukan yang ngerecokin gua terus,hahahaha!"

Menghela nafas sesal.

"Oke apapun itu yang kamu bilang sama aku,aku akan tetap menjagamu dengan sepenuh hati!"Nyeletuk kalimat menggelikan ala Abdi.

"Hahhahaha,gombal udah deh.Aku mau tidur dulu males ngobrol sama kamu nanti bisa-bisa naksir lagi sama kamu!"Tawanya sambil ga percaya emang dia selalu seperti ini.

Dia kembali dalam galau hatinya dan masih bisa menghayal setiap apa yang pernah dia lakukan selama ini.Hatinya membatin seakan belum bisa melepaskan secara pasif,karena Imel sangat menarik hatinya sejak dulu memang seperti itu.

"Kenapa juga aku masih mengharapkan dia.Apa memang aku belum bisa melepaskan Imel.Padahal aku sudah memiliki istri!"Bersedekap serta menahan tawa geli.Apa dia memang masih mengharapkanku ya?Semoga saja.

Tak semudah itu Abdi berhenti berbicara lebih lama dengan Melissa,tapi mau gimana dia malah memilih untuk tidak terlalu lama mengobrol denganku.Wanita seperti dia yang juga membuat jantungku berdetak saat melihat kemolekan tubuhnya.Dimana dia tanpa sengaja melihat sebuah keindahan didalam pesonanya.Hampir saja dia ingin menerkamnya hingga tuntas,terbayang keromantisan diantara keduanya apakah itu akan seterusnya,semoga saja benar.Perlahan dia turun dari ranjang,berjalan kesebuah balkon dan masih mengawasi istrinya tengah terlelap begitu dalam.Sampai hati dirinya tidak memberikan sikap nyaman ketika dia dalam kesendirian ada kesempatan untuk dekat lagi. Tetapi mungkin juga Melissa adalah pelarian paling menyenangkan dalam hal kisah kehidupannya.Entah benar atau engga inilah Abdi penuh pesona dibandingkan Jay yang merupakan pria kekasih sahabatnya entah dimana sekarang,tapi kembali dia berpikir lagi untuk kejelasannya bahwa Jay memang tengah melakukan study diluar negri.

"Kamu masih betah kan melek malam ini?"Tanya Abdi semakin mepet untuk lebih lama mengobrolnya.

"Ya betah Di,kan sekarang lagi banyak inspirasi.Sayang banget kalau dilewatkan."Candanya geli.

"Kalau aku sayang ga dilewatkan!"Celetuk Abdi menggoda.

Terkejut juga mendengar seletingan kalimat aneh serta membuatnya sedikit ragu.

"Apaan seeh?kamu tuh ga usah nakal sama aku.Aku tuh ga bakalan cinta sama kamu Di.Inget jangan main-main sama aku ya.Kan ada istrimu gua laporin baru tahu rasa."Ancamnya sambil tertawa geli.

"Iya deh kalau gitu.Tapi inget besok aku jemput .Pengen banget aku jalan sama kamu.Yaa,,,biar aku punya inspirasi dan istriku makin sayang sama aku hehehehh.Deket sama kamu itu sesuatu banget lho."Kembali Dia bercanda geli.

"Udah deh kamu tidur aja.Besok ga bisa bangun pagi baru tahu rasa.Diomelin sama Lina lhoooo.Dia udah aku kasih kode besok untuk bisa melihat kamu apakah bisa tepati janjiku"Memberikan pesan manis.

Menghela nafas serta manyun,cukup berat kalau melepas ponsel miliknya untuk mengakhiri sebuah obrolan gombalan ala Abdi suryo.Mau ga mau Melissa pun menutup dengan halus dan tepat.

"Udah malem.Ntar tulisanku ga selesai-selesai lagi lho.Maaf ya di,aku tutup byeee!"Segera menutupnya,ekspresi kesal dan jengkel sudah mulai mengerayut diwajah wanita ini.Lalu dia menaruh agak jauh dari tempat duduknya,males banget kalau digodain pria beristri.Bisa-bisa aku jadi pelakor lagi.Ga habis pikir deh udah tahu Aku udah punya hubungan sama sahabatnya.Masih saja dia gatel sama Aku.Pusing deh,gini kali ujian kalau pacar jauh jadinya banyak yang membuatku kesal.

Cukup kesal juga buat Abdi ga bisa lama-lama ngobrol sama pujaan hatinya.Mutiara terbaiknya sudah mulai lepas.Sedikit lebih berfikir lagi sembari dirinya bersandar dibalkon.Masih berfikir bisa ga ya,aku mendapatkan dia lagi.Ya sudahlah,aku kembali saja tidur bersama Lina.Dari pada besok Aku ga bisa ketemu dia lagi bisa kangen berat Aku sama dia.Kembali masuk kedalam kamar menutup kembali jendela beranda balkon,melangkah masuk kedalam dan tidur lelap bersama sang istri tercinta.

Masih ia terbaring melipat kedua tangannya sebagai sandaran.Matanya masih terngiang terbawa dalam bayangan keindahan bersama wanita yang telah menemaninya sebagai sahabat menjadi cinta dan kembali dalam nuansa sahabat yang lebih dekat.Lalu dia menoleh dan melihat begitu polosnya istrinya terlelap menata mimpinya.Berbaring miring mencoba membelai wajahnya hingga beberapa kali Kalina bergerak tak membuat Abdi menghentikannya.Saking gemasnya dia memeluk dan mencium keningnya.

"Maassss,,,jangan bikin aku kesel ya.Aku lagi ngantuk banget ini!"Sekalian tangannya menghajar wajahnya.

PLAAAAKKKK

"Aduuuuh.Sakiiiit Naaaa!"Komplain ga terima.

"Bodo amat!"Sambil berbaring miring menarik selimut dan mengabaikan rasa sakit yang dirasakan oleh Abdi.

Memang kalau membuat hati Kalina lebih baik adalah menyentuhnya disaat ia sadar dalam cerah bukan dalam malam yang begitu larut.Sepertinya ga bakalan jadi deh aku menyentuhnya sebagai rasa kangenku padanya.Apa lagi yang harus aku lakukan.Huuuuh tidur aja lebih baik dan membuatku semakin yakin esok aku akan bersama Wanita special walaupun hanya seorang sahabat tetapi setidaknya aku mendapatkan dia dengan beberapa hal yang lebih mudah bercanda mengenal lagi dia dalam setiap masa bersamanya. Tetep yakin aku bersama dengan dia dan bisa menyetuh hatinya kembali.

Goodnight,satu kata yang akan dirasakan oleh Imel dimana ia menjadi wanita kuat.Berada dalam kesendirian apalagi larut malam hampir membuatnya hilang inspirasi dan mencoba berjuang sendiri untuk mengatasinya,berkali-kali memijat tulang hidungnya sampai hati ia menguap hingga kantuk pun tak bisa mengalahkan segalanya.Rasanya mundur saja dari pada sama sekali tidak menemukan hal baik dan malahan terlelap begitu saja tanpa meninggalkan rasa berat ketika kembali dalam inspirasinya esok.

"Rasanya aku harus istirahat,besok aku harus berada dalam bedah buku.Kalau sama sekali ga hadir,sama saja aku bunuh diri!"Bergegas untuk meninggalkan ruangan kerja yang sudah memberikan banyak hal untuknya.

Bab.02 kembali pagi,aku masih saja membayangkanmu

Ternyata pagi sudah menyapaku dengan begitu baik.Apalagi alarm sudah melewatkan mimpi indahku bersama orang paling kucintai,huh cepat sekali ya pagi ini sampai membuatnya heran lagi.Betul saja hidupku bahagia walau ditinggal jauh tetapi memang dia selalu ada dalam fikiranku,sembari merentangkan tangan ada harapan dan senyuman senyaman itu.Sekarang dia ngapain ya?Masih berbalut selimut dalam senyuman manis, menompangkan tangan dan berasa memandang seseorang diujung sana.Pastinya semua akan baik-baik saja.Apa aku dateng ke acara itu lagi ya.Padahal juga udah janji sama Abdi mau dateng kesana.Tapi,aku harap dia mau dateng sama istrinya biar ga ada masalah gitu.Yaaah semoga dia dateng sama Lina.Harapannya begitu besar saat harus membawa sebuah perjanjian bahwa kita adalah sebuah sahabat bukan lagi seorang anak muda yang tengah kasmaran .Huuuh,,,harus siap-siapin mental untuk bisa mengatasi semuanya dengan cara apapun itu.Kepercayaan akan membuatku yakin kalau aku masih tetap pada satu arti yaitu Jay.

"Kamu harus ingat,siapa yang akan kamu cintai saat ini.Akan membawamu dalam sebuah kedewasaan tentang hidup kamu,tentang hidupku,tentang kita.Tentang segala hal diantara kita sampai kamu tahu walau jauhpun sayangku ga pernah luntur sedikitpun oke!"Sambil mendekap kedua pipi Imel dan mendekatkan kehidung Jay.

Ia tersenyum manis dan menyatakan pula.

"Akupun juga akan menjadi sesuatu yang berharga untukmu Jay.Aku ga ingin lelaki lain selain kamu.Kamu yang terus mencintai aku dengan segala kepercayaan yang kamu punya untukku dan tentunya aku akan percaya itu sampai kamu berada disisiku selamanya.Aku yakin itu!"Pasti harapan yang jelas diinginkan olehnya.

Kalimat sayang yang tercurahkan dari hati Jay memang sungguh menyentuh Imel,apalagi saat keduanya harus memutuskan berpisah sementara untuk pertemuan cukup lama.Janji memang akan dipegang oleh Imel sebagai wanita seutuhnya dan sayang itu ga akan pernah hilang dari apapun itu.

"Tahu kan seperti ini lembutnya hatimu!"Sambil mengangkat secangkir kopi dengan kelembutan foam milk cappucino dengan goresan art roseta sempurna seperti keinginanya.

"Aku tahu hal itu akan membuat kita tahu bahwa aku akan menjadikan kelembutan hatimu sebagai rasa yang benar-benar aku rasakan kalau kamu memang ada hanya untukku Jay!"Tersenyum sambil menyentuh tangannya.

"Nanti disini kita akan bertemu lagi dengan kisah yang berbeda,mungkin sebuah kedewasaan atau sebuah keyakinan soal hubungan kita menjadi lebih serius dan pastinya akan lebih bermakna seperti sahabat kita Abdi dan Kalina."

Tersenyum lepas.

"Iya juga ya.Bisa mereka menjalani kehidupan yang sesungguhnya sampai aku bisa merasakan kalau Abdi benar-benar menjadikan Kalina sebagai wanita special dan istri yang sempurna."

Ia kembali memikirkan kalimat itu lalu menjawabnya,

"Memangnya Abdi akan berubah dengan seiring waktu saat melepasmu dan lebih memilih Kalina? Rasanya engga deh,mana mungkin dia berubah begitu saja.Mustahil dia hehehehe."

Sambil mengangguk yakin dia pastikan itu adalah kebenaran juga kekonyolan yang tak pernah jelas.

"Iya aku sangat yakin kalau Abdi akan menjadi seorang pria yang bertanggung jawab terhadap Kalina juga terhadapku sebagai sahabat saja, yang mana akan melindungiku disaat kamu pergi Jay."

Sambil menompangkan tangan,senyum Jay kembali tertuang untuk kekasih terbaiknya.

"Aku harap kamu adalah seorang sahabat buat mereka dan menjadi kekasih hanya buatku bahkan kita menikah untuk menyatukan semuanya dalam satu pernikahan yang seutuhnya!"Tersenyum lagi sambil menyubit dagunya.Akupun selalu terngiang oleh kata-kata Jay untuk menjadikan dia pria yang aku cintai seumur hidupku,setelah Abdi.

Bergegas pula dia turun dari ranjang perlahan menenangkan diri menghirup udara segar yang perlahan memberikan kesejukan untuknya.Setelah merasakan ketenangan barulah ia menikmati hempasan air shower yang perlahan demi perlahan menghujam tubuh segarnya dan menikmati senyuman pagi ini.Kayaknya pagi ini aku harus menyiapkan motor kesayanganku yaitu kuda besi retro yang sudah membuatku jatuh hati padanya.Setelah Ia membuat sarapan pagi, idenya kembali muncul kenapa ga bikin sandwich aja lebih praktis dan membuat semuanya lebih berenergi,setelah membuat dengan ide cemerlang juga memberikan kesan ringan.

Segera Imel menyiapkan hidangannya dalam piring menata rapi taste ala Cafe makanan yang biasa ia pesan.Pastinya dia mencoba kesegaran pagi setelah pakaian casual dengan tangtop berwarna hijau tua dibalut oleh kemeja kotak-kotak berwarna biru.Juga celana jeans berwarna hitam sudah melekat ditubuhnya.Tampil modis dan tomboy bersama sepatu boath berwarna hitam masih menjadi andalannya untuk menyejukkan semua hati para penikmat pagi ini.Apalagi,sambil ia menikmati secangkir kopi susu untuk menyegarkan dirinya.Wanita karier yang selalu menyejukkan siapapun hingga membuat seorang pria beristri pun kepincut sama dia.Tersenyum serta merundukkan kepala,geli juga kalau ingat semalam,kenapa juga Abdi ngebet banget sama aku padahal aku ga tertarik sama kamu Di.Heran masih aja berharap heheheh.

Keluar sambil memanasin mesin motor,diapun tersenyum ketika motornya kali ini berjalan mulus setelah waktu lalu berusaha mencoba membuatnya kembali segar dengan service part 2 untuk mendukung aksinya dalam berkendara motor.Wajahnya memang khas tak kala dia memakai helm juga kaca mata hitam serta tas selempang kulit lengkap dengan benda-benda kesayangannya hadir memenuhi setiap kesiapan dalam beraktifitas.Tampil eksotis dan lebih maskulin sebagai seorang wanita dewasa,berusaha lebih kuat dan mampu menghadapi sikap baiknya untuk pertemuan ini.

Sampai juga dia berada disebuah mall setelah melewati jalanan ramai ditengah kota.Bagai hati yang sudah disambut oleh banyak orang.Dia pun berada dalam setiap lingkup banyak orang untuk mengetahui seberapa hebatkah dirinya dalam menulis sebuah buku kemudian berhasil membedah hasil karya selanjutnya.Cerita lingkungan hidup dengan ekosistem sudah membuatnya mengerti dan bisa mengelola beberapa banyak kalimat khusus untuk dia jelaskan kepada publik costomer dalam mendengarkan dirinya untuk berbagi setiap kalimat yang telah Ia pertanggung jawabkan bagi setiap pembaca.

Bersama para narasumber dan anggota team,waktu 2jam dalam pembedahan sebuah buku telah membuat acara seminar miliknya pagi ini usai dengan brilian.Bahkan membuat banyak penonton yanh hadir memberikan tepuk tangan beragam serta pujian khusus untuk hasil karya yang sudah Ia hadirkan dengan pas.Saat acara telah usai,Melissa pun turun panggung dengan beberapa berondongan wawancara tentang karya tulisannya untuk Ia jelaskan lebih lanjut kepada para wartawan yang sudah lama menanti suara apa akan Ia hasilkan.

Benar memang setiap rinciannya sudah Ia kuasai dengan teliti sehingga keyakinannya untuk menyelesaikan dengan brilian.

Abdi cukup lama menanti bubarnya wartawan untuk bisa mendekati wanita berperstasi dalam pandanganya,cukup sabar pula saat dia mencoba tersenyum bersedekap dan yakin kalau dia bisa ngobrol dengan pasti tanpa ada cela sedikitpun.Beberapa saat Melissa pun mengetahui keberadaannya sambil melambaikan tangan girang.Bahwa temannya sudah ada sejak tadi tanpa mengganggu,dan memecahkan konsentrasinya.Perlahan mendekati dengan wajah gembira.Untung dia ga bikin kericiuhan,coba kalau bikin acaraku berantakan.Ga ada ampun buat kamu Di.

"Selamat ya Mel,kamu sudah berhasil membuat penonton yang hadir disini kagum sama karya kamu lho.Ga ada kalimat yang membuat semua orang bingung, maupun sulit menerima dengan sangat jelas,tentang apa yang sudah kamu utarakan.Itu sangat brilian.Gua bangga sama elu"Sambil mengulurkan tangan.

"Makasih Di,kamu sudah menjadi mentor sejatiku selama ini.Aku jadi yakin dan mantap umtuk pekerjaan ini.Juga bisa tetap disetiap karya selanjutnya.Apalagi banyak hal memang diluar sana menjadi inspirasi terbaikku,entah itu keheninganku,kesibukanku yang juga bisa membuatku semakin yakin bisa menyelesaiakan semuanya dengan baik."Menoleh sambil memainkan kedua alisnya.

"Naaah,baru sadar sekarang sama ide brilian kamu.Sebagai hadiahnya boleh ga Aku minta sesuatu sama Kamu?"Berharap sesuatu yang pasti.

Bingung juga neh sama Abdi,dia minta apa ya,bisa-bisanya dia mulai nodong aku seperti itu .Semoga aja ga aneh-aneh permintaannya.Takut menjadi boomerang buat dirinya sendiri.

"Emang apaan?"Bersedekap penasaran.

"Traktiran dong.Kan kamu baru menyukseskan karyamu dengan baik aku sampai kagum sama kamu tadi lho memang ide yang brilian ,juga hasilnya bagus.Gimana seeh?mau ya,,,ya,,,ya"Menyenggol dengan bahunya seraya menggoda.

"Lupa ya?gitu aja sok lupa!"Sambungnya penuh kegirangan.

"Huuuuuh,Bikin nervous aja deh.Kirain minta apaan?ternyata traktiran hehehehe"Kaget,sambil nyubit bahunya Abdi.

"Trus minta apa dong?special hari ini aku traktir dan bisa membuat kamu senang,gimana?"Lebay nya kumat.

Meringis geli,dia pun menggandeng semangat kesebuah kedai makanan didekat tempat seminar usai.Saat menggandeng Abdi,dia ingat juga sama seseorang tentunya sahabatnya dong,istrinya Abdi sendiri.

"Lina kemana Di?ga diajak lagi!padahal berharap banget lho dia lihat aku tampil didepan banyak orang dan memberi kan tepuk tangan yang meriah dan memberiku semangat."Sewot juga ga ada yang sama-sama perempuan memberinya semangat.

"Aku tuh sebenarnya pengen dia bisa liat aku dengan semangat tinggi dan ga akan pantang menyerah menyuport aku.Apalagi suport dia cukup membuatku bahagia,coba kalau bukan Kalina siapa lagi?"Melakukan selebrasi angkat tangan.

"Dia kan sibuk.Pagi-pagi udah izin keluar kota Seminggu lagi.Bete kan jadinya,bisa-bisanya dia seperti itu sama aku.Pates semalam sensi banget sama aku!kabuur paginya.Sungguh ya dia!"Membuang muka kearah lain.

"Haaaaah.Kok ga bilang aku.Dia udah lupa punya sahabat sehebat dan secantik aku,heran deh!kerjaan aja yang dipikirin,emangnya masih kurang uang belanja dari kamu Di?""Kaget juga sambil menampakkan wajah heran.

"Lha gua kan yang nyampein barusan.Ga usah dialah,dia juga tahu kalau kamu tuh penulis.Jadi kalau dia ikutan juga jadi segitiga sama kaki,sama-sama enak kalian ngobrol dan aku dicuekin sampe pulang."Ceritanya lagi.

"Ooooo,gitu ya.Kan bagus obrolan wanita itu lebih menggoda dan lebih rame lagi.Ga kayak kamu gombaaaaal aja kalau deket sama aku bikin eneg!Bo-sen!"Mengangkat dagunya,saat itulah Dia terhenti disebuah resto dan belok tanpa bilang sama temannya,ga tahu pikiran apa yang sudah merasuki Imel.Sampai-sampai Abdi ngobrol sendiri ga jelas gitu.Ga sadar kalau Melissa udah hilang entah dimana lanjut tanpa batas.

"Ya iyalah.Dia itu titip pesan sama aku.Kamu tuh adalah berlian yang belum berkilau.Jadi akan berkilau pada saatnya,gitoooooo.yang pastinya akan membuat sebuah energi posistif dan aku akan perpesona juga lama-lama sama kamu!"Jelasnya dengan kocak,saking kocaknya sampai dia tak sadar saat nengok alangkah kagetnya dia.Sama sekali tak menyadari sedari tadi kalau dia itu ngobrol sendiri kayak orang gila.Pantesan banyak yang lihat,udah gitu aneh lagi.Penuh ekspresi banget,menjiwai banget dan mungkin itu sekarang dia beneran bingung sama namanya Melissa entah dimana sekarang dia.

"lho Mel,Mel elo dimana?busyeeet dah pake acara ngilang lagi?"Kebingungan nyari,wajah paniknya cukup membuat hatinya hancur.Kemana dia sekarang ya? haduuuh hilang kemana lagiiiii dia.Emosi juga kalau lihat situasi kayak gini,nyari jadinya.Berbalik serta kesal perlahan mencari kemana perginya dia.

Sama halnya dengan Melissa,Ia juga tak tahu kalau tengah ngomong sendiri ampe tak menyadari kalu Abdi memang entah hilang kemana.Saat dikasir pun dengan pelayanan self service melakukan pesanan makanan.

"Kamu mau pesan apa?Aku traktir deh.Buruan pilih ayoooo.Keburu aku berubah fikiran neeh."Sambil senyum-senyum ngelihat beberapa menu didepan kasir.

"Saya mba?"Tanya kasirnya sambil menunjuk hidungnya.

Melissa mendongak dan berujar

"Haaaah,aku ga nawarin mba.Pede banget seeh?"Sambil senyum-senyum geli.

"Trus buat siapa mba?kan mba sendirian?"Tandasnya yakin.

"Jangan ngaco deh.Gua bawa temen mba?"Jelasnya yakin.

"Mana coba temennya?"Tantangnya.

Sambil nunjuk kearah sampingnya

"Lha ini,,,,"Masih saja dia ga nengok,terlalu pede banget.

"Mana mba,emba itu dari tadi ya sendiri masuk kesini!ga bawa orang."Kesel juga lama-lama dianggurin gini.

"MASAAAAK SEEH?"Nengok dengan wajah kecut.

"Astaga mana makhluk satu lagi?"Sambil mendekap keningnya."Hilang?kemana lagi dia!"Kebingungan melihat pria satu ini entah dimana sekarang.

"Ya mana saya tahu mba.Bete deh saya,kirain traktir saya,jadi pesen ga?tuhhh lihat dibelakang pada ngantri lho dari tadi?"Tunjuknya kesal melihat antrian panjang hanya menunggu satu costomer resek satu aja.

Meringis lebaaaar."Hehehehe,tunggu bentar mba ya,maaf ya mba,saya undur diri dulua ya!"Sambil senyum-senyum malu tingkat 1.Lha kok bisa Ngilaaaaang kemana coba dia,bikin malu aja deh."Mundur dari antrian sambil minta maaf pada kasir dan orang-orang yang tengah ngantri lama.

Akhirnya dia mencoba mengundurkan diri sejenak,wajahnya merah padam.Menanggung malu cukup panjang.Apalagi lumayan yang ngantri.Sedari tadi bikin emosi jiwa sang kasir lagi.

Heran kemana seeh dia minta ditraktir,malah hilang entah kemana,maunya apa coba.Bikin malu aja.

Melangkahkan kakinya sampai keluar pintu resto,Ia berhenti agak jauh serta menompangkan tangan tengak tengok ga jelas.Mengeker tepat sasaran dan menemukan makhluk yang dinyatakan hilang entah kemana tadi,Dia mengepalkan tangan dengan wajah sangat penuh emosi.Naaah ketemu juga dia,sembari geleng-geleng kepala emosi.Dari arah berlawanan pula liat sahabatnya juga menampakkan wajah emosi tak kala ketemu dan saling menyerang ga ada rasa bersalah buat keduanya.

Rasanya ga bisa diungkapkan lagi saat melihat pria satu ini sungguh membuat hatiku kecewa bahkan malu sendiri.Sampai harus bersikap seperti ini hanya untuk dia seandainya aku bisa menghajarnya,pastilah bisa aku berikan.Awas ya kalau ketemu pasti akan ada tragedi yang ga bakalan dia terima saat itu juga.

Bab.03 Perdebatan yang hakiki

Dengan wajah menantang dan mengangkat dagu.Emosi milik Melissa 90% lebih tinggi ketimbang emosi serta ketidak tahuan dimiliki oleh Abdi,dia banyak bingung sambil garuk-garuk kepala ga percaya dari ujung sana ampe pojokan layaknya orang gila. Udah lagian setengah lagi dia pun menyiapkan beberapa materi untuk siap melabrak sahabatnya tersebut atas perbuatan tidak menyenangkan,udah bikin malu lagi dilihatin banyak orang saat tak menyadari kalau dirinya tengah mengobrol sendiri.Pede lagi,sampai ga bisa diutarakan lagi karena selatan lebih jauh dari emosinya wilayah barat.Emosi pertama datang dari Imel sebagai korban pertama.

"Abdi,kamu kemana aja tadi?ngilang ga jelas.Bikin malu aja kamu tuh!"Mulai ngegas sampe level tak terbatas.

"Lha eluuuu,juga kemana?Bikin gua kayak orang gila juga.Jalan lurus.Diajak ngobrol malahan ga ada yang dijawab,dilihatin tuh banyak orang.Dikira gua gilaaa ama orang-orang yang ngeliat.Ga habis fikir gua bisa-bisanya ninggalin gua seperti itu!"Sewot sambil bersedekap,masih kesal banget.

"Kamuuuu seeeh.Kalau nyelonong semangat banget sampe lurus ga tengok-tengok bikin orang ampe malu tahu!Tuh sampe bikin antrian panjang,udah gitu diomelin lagi sama kasirnya."Imel ga mau kalah juga.

"Lhoooo,yang ngajak jalan siapa?Trus ga ngasih kode belok juga siapa coba,kamu kan?"Kesal juga sambil mendekatkan wajah konyolnya.

Segera Ia mundur agak jauh dari kegilaan Abdi,sejak kapan ya dia bisa jadi orang gila kayak gini.Harus sabar dan bisa jaga strategi baru seperti apa dia.Nanti kalau makin gila bisa siap-siap ambil tindakan buat dia.

"Tapi kan kamu harus tahu dong,Kalau aku itu jalan disampingmu,ya kamu harus tahu juga dimana dan sampai mana kita kita berhenti dan kamu malah ampe sanaaaaa lagi!juga nyelonong ga ngasih kabar lagi."Meninggikan kalimatnya sambil tangannya nyelonor kearaha lurus.

"Yang salah itu kamu.Udah ngajak ga da kabar lagi.Coba bayangin ampe sannnaaa guaaaa!"Nunjukkkk ampe ujung,wajah Abdi sungguh penuh ekspresi.

Menggerutukkan gigi-gigi putihnya emang neeh orang bikin sebal deh.Kalau gua tantangin disini.Bisa-bisa hancur neeh mall.Eeeh hancur malahan reputasiku balik mikir lagi.Dia juga enak banget bisa mainan amarah ama gua.Mentang-mentang istrinya ga ada.Strategi kedua adalah bisa santai dan yakin bisa.

"Kamu tuh ga mau ngalah ya sama cewek?harusnya kamu minta maaf dan ga bakalan berulah kayak gini lagi,bikin bete aja jadinya."Mencoba membenarkan diri.

"Hiiiii,ngapain gua ngalah sama ceweeeek?Sama Lina aja gua menang trus!sama elu ga ada apa-apanya buat apa harus ngalah!" Pede banget bergaya.

"Alaaaah,menanggung kekalahan kan.Gaya banget seeh loe!gitu aja udah bangga dasar suami gila."Hantamnya keras.

"Heeeiii,ya ga gitu dong.Apa-apa itu kalau salah ya minta maaf bukan kayak gini ngajak berantem aja lu!"Serang Abdi.

"Gaaaa!ngapain ngalah sama kamu?"Masih bersikukuh ingin menang.

Setelah pertikaian cukup sengit dan jadi tontonan banyak orang.Apalagi cara mereka bermain kata-kata lebay juga bikin orang seneng liat seru-seru didalam mall.Sampai pada akhirnya pertikaian mereka selesai ketika datangnya seorang petugas keamanan,menenangkan keduanya.Masih saja ia tersulut emosi lagi.

"Selamat siang,bapak,ibuk maaf ya."Belum selesai ngomong malahan serangan brutal dari Imel

"Apaaan ?maaf-maaf segala!"Serang Melissa udah emosi jiwa.

"Waduuuuh.Ga bisa dibiarin neeeh."Sambil berfikir keras.

"Kenapa seeh pak?Ganggu kita aja lagi seru neeh bikin sitkom."Lagi Abdi mengelak.

Wajah kaget dan tak masuk akal.Apa-apaan ini keduanya ga karuan gilanya.Bikin kerusuhan ditempat umum ga malu apa dilihatin banyak orang.

"Kalian berdua sudah bikin suasana mall jadi ga tenang.Coba liat sekitar!"Sambil berputar menunjukkan suasana keadaan saat keduanya saling menyerang.Heran juga banyak orang nonton.Padahal urat malu keduanya udah putus.Eeeh ga bisa masih ngotot aja tetap pada pendiriannya perang adalah harga mati buat keduanya

"Jadi kalian harus damai.Pasangan kekasih ga boleh marah-marah disini.Ini tempat liburan,tempat hiburan.Bukan tempat kalian sandiwara kayak gini!"Lagi berkoar-koar menasehati

"Tapi kan,dia pak yang bikin masalah duluan.Indah banget aku yang kena?ga mau!"Semakin tak terkendali efek emosi Melissa seraya membuang muka.

"ENAAAAK BANGEEET LOE.BILANG GITU! ELO TUH YANG SALAH"Sok ga mau kalah.

"Ya emang eluuu kan .Yang nyelonong trus ampe kayak gini jadinya maleees deh!dan gua malu sama orang-orang yang ngeliat gua tadi."Masih ga mau kalah sampe nyolot lagi.

"Enggaaaaa!"Apalagi Imel,masih ga terima juga.

Sambung Abdi"Udah kamu yang salah.Nyalain guaa.Enak banget."Masih pada pendiriannya.

"Waaah kalian ga bisa didamaikan ini.Ayo ikut kekantor!kita selesain dikantor,saya sudah muak liat kalian kayak gini!"Tarik seorang petugas keamanan tanpa basa basi,membawa keduanya pergi dari keramaian tanpa bayar ini alias gratis dan no bayar bayar.

"Pak lepasin ahhh.Ngapain bawa saya!"Mencoba lepas dari cengkeraman sang petugas.

"Dia yang salah kok saya yang dibawa.Dia dong pak!"Makin panas aja Abdi.

"Udaaaahlah,diem napa.Kalian nurut aja sama saya.Ikut dan selesaikan masalah ini secepatnya dikantor!supaya cepat beres."

Setelah cukup lama diintrogasi dikantor saat keluar pun keduanya tertawa terbahak-bahak setelah berhasil lepas dari cengkeraman seorang security.Bego akhirnya,setelah beberapa kali berdebat sampai akhirnya jengah juga keduanya.Tak percaya bisa sebegitunya membuat sebuah sensasi dan berakhir secepat itu.Sambil memesan minuman take away disebuah gerai kedai kopi terkenal dan masih juga dibahas lagi dengan konyol banget.

"Hahahahhah,kamu lucu juga kalau lagi emosi lho.Heran deh.Masih aja wajahmu merah padam saat melihat salah satu security nya ada yang cakep lagi!masih aja matamu kemana-mana kalo liat yang bening-bening dan berkarakter kayak gitu ya?"Ga percaya banget bisa begitu juga Melissa.

"Ya gimana lagi.Dia cakeeeep banget di?Aku kan ga bisa move secepat itu.Haduuuuh mau jadi apa kalau aku beneran ditembak sama dia!ideal banget tampan,akutuh ga bisa lepas dari pria sehebat dia sering ngegym dan tampilannya maskulin banget lho,kalau pake baju security.Gantengnyaaaa!"Menyandarkan tubuhnya di pagar gerai kedai kopi sambil terpana ga ada habis-habisnya.Aneh juga sampai segitunya bisa AIUEO saat ditanyain hingga akhirnya nyerah,lepas dengan sebuah lambaian tangan.

"Kamu tuh ya kalau suka ama cowok gitu ya.Harus lupa segalanya.Sampai yang lagi diinginkan malahan harus dikeep dulu,tapi kalau kamu keep dulu trus gimana masa depanmu jadi ga?"Makin heran.

"Itu berat Di untuk diungkapkan.Tapi aku yakin bisa semanis kopi ini!Tapi aku sekedar suka aja ga lebih kok santai aja,seutuhnya hanya untuk Jay,hehehehe"Sambil nunjukin kebangaannya dalam mengingat kekasihnya.

"TUMBEN LOE MINUM KOPI?,ada masalah!"Tanya Abdi heran.

Nyengir manis dan menjawab dengan khas

"Tak ada yang manis.Selain kalimat ini.Aku mencintai kopi saat ada sesuatu yang berharga untuk diingat yaitu kasmaran dan sayang tanpa batas. "Tandasnya.

"Trus dengan kalimat yang kamu ucapkan apa mungkin bisa bikin gua kabur gitu?ga bakalan."Trus setelah ini kamu mau kemana jalan-jalan lagi atau gimana?"Bersandar lagi sembari menanti fikiran Melissa yang begitu buntu.Habis menyelesaikan materi dipanggung seminar tadi.

"Aaaah duduk dulu deh.Masih bingung aku bayangin tadi itu cukup membuatku terlena.Sukses membedah sebuah buku,trus insiden dengan kamu trus sekarang aku harus membayangkan dia?engga deh.Duduk aja kali disini Di."Sembari duduk manis dan memastikan dia untuk tidak ada acara macam-macam lagi.

Tiba-tiba suara ponsel milik Abdi berdering nyaring.Melissa tertawa geli saat mendengar sebuah lagu favorit dia masuk dalam RBT.Hingga mata Abdi pun melotot kaget ga terima saat hal itu tengah menyerang dirinya.Pilihan gua ga bakalan bisa bikin gua senang kalau bukan punya gua sendiri.

"Hallooo sayang.Gimana udah nyampek?"Sok cool nelpon didepan cewek lain.Melissa cuman cengar-cengir ga karuan.

Seperti biasa Kalina sudah menghempaskan tubuhnya disebuah kamar hotel dimana dia akan menginap untuk beberapa hari diJogjakarta.Maklum setelah banyak urusan dan pastinya dia sudah menandatangin proyek kerja sama untuk perusahaannya.Dia bersedia sebagai wakil untuk terlibat dalam properti house yang akan diajalankan disana.Sampai harus meninggalkan suami tercintanya.

"Baik dong.Aku udah nyampek mas,capek banget ternyata.Nunggu pesawatnya delay 2 jam sebelum berangkat kesini."Lemas juga jawabnya.

"Kok bisa seeh.Kan harusnya lancar ga ada delay segala.Apalagi delay itu kan dalam kondisi weekend atau gimana gitu?,ini kan bukan weekend!"Tambah Abdi heran.

"Udah ga usah diperpanjang palingan aku lama dijogja mas.Ga pa2 kan?Pokoknya mas Abdi bebas selama aku tinggal,Oke!"Jawab Kalina sambil beranjak bangun dari ranjang tempat tidurnya.Berjalan mendekati beranda balkon dan memastikan pemandangan masih jelas untuk dirinya dalam menuai kebebasan sekarang.

"Heeeemmm,janjinya 1 minggu kalau lama kayak gini mending aku ikutan deh,sambil bikin apa gitu disana!"Harapanya sirna.

"Hahahhahahah,ngarep pengen tiduran dikamar hotel kan?"Candanya sambil menutup bibirnya dan geli juga seeh.Kalau ada yang ngiri pula.

"Ya setidaknya.Aku dapat inspirasi disana dan bisa buat ide bagus bisnis baru gitu.Tentunya kamu juga yang seneng.Nambah penghasilan hehehe."Candanga culas.

"Oooh iya mas.Melissa mana?katanya dia sukses sama seminarnya.masih sama dia?"Tiba-tiba ia inget untuk sedikit ngobrol banyak tentang hasil seminarnya.

"Ada tuh,aku habis berantem sama dia.Ngeselin pokoknya."

Terkejut dan ga habis fikir masih aja sikap keduanya seperti itu,kalau ketemu ga berantem ga asyik kayaknya.

"Kok bisa seeh.Hiiiiih kamu tuh ngeselin palingan heheheheh,kan Imel orangnya asyik,kamu kali mas ga asyik?suka nyari perkara sama dia."

Sambil noleh kearah temannya dia pun berkata demikian."Dianya aja bikin kesal.Masak ngobrol,sampai ujung ga dikasih tahu kalau dia udah belok nyari makan.Aku gimana dong dibiarin ga ada kode khusus gitu?kayak ga punya muka aja.Sampai dianggap orang gila jadinya pake acara ditangkep security lagi!Paraaah pokoknya"

"BUAHAHAHHHAHAHAHHHHA,DASAR KAMU MAS.DARI DULU EMANG GITU.Udah mana aku mau ngobrol sama Imel"Seloroh Lina ketawa lepas.

"Ngapain luuu.Liat-liat gua lagi, kayak gini sambil ngomong gitu lagi.Ngajak berantem."lagi Melissa tersulut emosi.

Sambil nyerahin ponselnya ke Melissa dia pun berkata."neeeh,Lina mau ngomong."

"Ooooouuuu,bagussslah!"Segera Ia meraih ponsel milik Abdi dan mulai melancarkan aksinya dalam melontarkan sebuah pembelaan.

"Haaai,Linaaa cantik katanya kamu keluar kota?Kok ga dibawa manusia satu neeh?pake acara ditinggal segala emang ga penting ya?"Sapanya manis.

"Hiiiiii,bawa-bawa gua lagi!"Mulai kaget lagi.

"Hai sahabatku yang cantik juga.Iya maklum masih banyak tugas yang harus aku selesaikan.Ga pa-pa kan nitip laki ku ma kamu ya.Terserah elu ngapain ma dia,gua udah percaya banget sama kamu yaaaah setidaknya dia ga bikin suasana kembali berantakan kalau sama dia hehehehe."Selorohnya senang.

"Ogaaah.Mana aku mau dititipin orang kayak gini.Bikin emosi jiwa aja deh.Belum sehari aja udah kayak gini!Bete iya emosi pastinya!"Santai tapi mengarah padanya.

"Loe ngomongin gua?"Sahut Abdi sambil menunjuk kearah mukanya.

"Bodoooo,gua ngomong sama Lina!"Menjulurkan lidahnya.

"Haduuuuuuh.Kalau manusia ini ngobrol bisa sampe lupa waktu,bisa-bisa nginep!"Menepuk kedua pipinya manyun maju kedepan.

Memang benar ada sisi baiknya kalau aku bisa deket sama Abdi,selain sebagai seorang pria yang bijaksana serta punya pembawaan penyayang.Aku bisa kok berada dalam lindungannya.Apalagi kalina udah percaya banget sama aku dasar MANTAN model kayak gini masih hidup aja sampe gua bingung bilangnya .Hati perempuan mana yang ga jengkel kalau suaminya deket sama sahabatnya sendiri.Ini mah malah acuh tak acuh bodo amat ga perduli,dan memberikan kepercayaan sepenuhnya untuk Melissa membuat sebuah kesepatakan untuk sebuah hubungan baik dalam diri masing-masing.

Apa memang harus seperti ini ya,berada satu team dengan MANTAN yang sudah menjadi istri orang lain sampai harus bersikap aneh dan sok bagai sahabat yang saling membutuhkan.Aku pula sama sekali ga bisa mengerti juga sikap yang diberikan Abdi sama aku juga ga bisa dianggap sebagai sekedar sahabat yang lebih tapi.

"Kamu yakin mau melepaskanku,buat seorang teman seperti Kalina?"Kalimat itu telah menyentuh dan menusukku dengan tepat dengan sebuah sikap yang tak mungkin aku bilang sama Kalina.

Aku hanya mengangguk dan menyakini ini adalah pilihan terbaik yang bisa aku berikan kebahagiaan buat mereka.

"Mau gimana lagi,kalau jalan kita sampai disini dan aku harus kuat untuk melepaskanmu.Kenapa tidak,semoga dengan melepaskanmu aku mendapatkan pria yang lebih baik dan bisa menjaga aku."Ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Terima kasih ya,ini adalah hadiah terbaik yang akan aku kenang dalam perjalanan cinta kita sampai aku tahu kalau semua akan ada baiknya "Sambil menyentuh kedua tangan Imel serta mengecupnya.

Suasana romantis dan perpisahan hangat terjalin dalam sikap seorang Wanita dalam setiap kisah kehidupannya tanpa ada yang tahu akhirnya seperti apa.Meskipun kali ini berada dalam satu waktu bersama Abdi sahabat terbaiknya atau bisa dibilang dialah mantan yang bisa membawanya dalam masa-masa kesedihan berubah dalam setiap detik kehidupannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!