NovelToon NovelToon

CINTA TANPA RESTU

bab 1: Pertemuan...

Seorang wanita terlihat berlari mengejar sebuah bus angkutan karyawan di mana tempat nya bekerja.. Jam di tangan nya sudah menunjukan pukul enam lewat empat puluh lima menit... Itu tanda nya wanita itu sudah telat datang ke tempat nya bekerja pagi itu,

"Ah lima belas menit lagi..!" batin nya, ia berlari sekuat tenaga nya berusaha mengejar bus yg ada di depan nya.. TIIINNNtt... Suara klakson mobil yg ada di belakang nya itu menghentikan langkah nya.. Ia terkejut dan menghindari mobil itu..

Seorang laki -laki membuka kaca mobil itu.. Ia melihat ke arah wanita tadi.. Tatapan mereka saling beradu.. "Maaf kan saya pak.." ucap wanita itu kala melihat seseorang dari dalam mobil itu membuka kaca nya..

Laki -laki itu mengenali seragam yg di gunakan wanita itu.. "Oh rupa nya wanita ini bekerja di pabrik ku..!" batin nya . Wanita cantik itu ingin terus melanjut kan langkah nya namun ia di cegat oleh laki -laki itu..

"Tunggu... Kau mau ke pt Anugrah kan..? Ayo naik saya juga mau ke sana" ucap nya wanita itu terdiam ia bingung harus menjawab apa.. Jika menolak, maka dia pasti terlambat datang, tapi jika dia masuk begitu saja ke mobil itu, dia masih memiliki rasa malu, apa lagi ia tidak tahu siapa laki -laki itu..

"Hmm tidak usah pak, terima kasih.." jawab nya... Laki -laki itu kini malah membukan pintu mobil nya.. "Sudah ayo masuk..! Kau lihat mobil di belakang menunggu kita berjalan.." ucap nya, dengan wajah bingung nyaa, wanita itu menurut saja pada laki -laki itu.. Terpaksa ia menerima ajakan pria itu...

Di dalam mobil itu mereka hanya terdiam.. Wanita itu juga tidak tahu siapa laki -laki yg kini ada di dalam bersama nya itu, ia seperti nya tidak mengenal pria itu, sudah lama ia bekerja di perusahaan Anugrah, rasa nya dia baru pertama kali melihat nya..

Sementara laki -laki itu terus memain kan tab yg di pegang nya, ia terlihat memperhatikan sesuatu dari layar tablet itu.. "Hmm kamu bekerja di bagian apa dari pt Anugrah..?" tanya nya memulai pembicaraan..

Wanita itu ragu untuk menjawab, tapi jika dia tidak menjawab nya ia takut jika bersikap kurang sopan.. "Saya di bagian produksi pak..!" jawab nya singkat.. Lalu ia kembali mengalih kan pandangan nya keluar..

"Kau lihat ini..! Siapa dia..? Ini rekaman Cctv perusahaan seperti nya ia sudah terbiasa nelakukan kecurangan seperti itu..!" tanya nya.. Wanita itu melihat vidio yg di perlihat kan pada nya itu..

Dia terkejut saat melihat nya dan ragu untuk menjawab nya.. "Ehm.. Sebenar nyaa.! Sebenar nya..!" ucapan nya terhenti tidak ia lanjut kan.. "Sebenar nya apa..? Beri tahu aya, biar saya bisa menindak lajuti jika ada kejadian yg tidak mengenakan di seluruh karyawan di Pt Anugrah...? Jangan ragu, saya tidak akan membocor kan siapa yg membocor kan nya pada saya.." ucap nya meyakin kan..

"Tapi ngomong -ngomong saya belum tahu nama mu..? Siapa nama mu.?" tanya nya lagi.. "Saya Aiira pak, Anna Airra...!'' jawab nya.. Laki -laki itu tersenyum.. "baiklah Airra.. Saya Rahman Eldrigo.. Saya adalah Ceo baru yg mulai gari ini memimpin pt Anugrah... Jadi tolong beri tahu saya, tentang semua yg terjadi di sana.." ucap nya..

Airra sempat bingung untuk memilih.. Ia harus memberi tahu nya atau tidak pada atasan baru nya itu, tapi dia juga tidak mungkin untuk terus menutupi apa yg terjadi di tempat nya bekerha, mungkin suatu saat nanti seluruh karywan yg ada di sana, akan berterima kasih pada nya, karena telah melapor kan itu pada CEO baru itu..

"Hmm baiklah pak.. Sebenar nya kepala bagian kami itu sudah banyak melakukan hal ituu, seperti mencuri barang atau yg lain nya, tetapi jika dia ketahuan oleh pak maneger pun, dia tidak pernah terkena masalah, dan malah menuduh karyawan lain yg melakukan itu.. Dia juga sering menyuruh kami lembur tanpa di bayar, dan jika kami telat masuk seperti sekarang saya ini.. Pasti gaji kami di potong nya, dan itu tidak sedikit pak, bagi kami yg hanya mengandal kan uang itu, itu cukup besar pak.., dan kami di paksa harus menuruti peraturan yg dia buat sendiri itu" jelas nya..

Rahman mengerti apa yg di jelas kan oleh Airra pada nya itu.. "Baik lah, saya akan urus itu.. Tapi kau harus menutupi jika saya adalah Ceo baru di sini... Saya akan menyamar da. Melihat sendiri kepala bagian itu.." jawab nya.. Airra hanya mengangguk setuju saja.. Walau pun dia tidak tahu apa yg di rencana kan oleh CEO baru itu..

Mobil itu kini berhenti tepat di area parkir perusahaan Anugrah itu.. Airra segera tyrun dari sana.. "Terima kasih pak..!" ucap nya, tanpa menunggu jawaban Rahman ia langsung pergi dari tempat itu..

Rahman hanya tersenyum di buat nya.. Ia langsung mengganti pakaian nya, sama seperti yg Airra gunakan tadi.. "Hari ini aku akan menyamar menjadi karyawan di sini untuk membuktikan kecurangan yg ada di cabang ini" ucap nya sendiri..

Dengan pasti ia melangkah kan jaki nya masuk ke gerbang itu... saat ingin masuk ke sana, ia melihat Airra yg tengah di omeli oleh kepala gudang nya itu.. Airra hanya menunduk tidak menjawab..

Rahman menghampiri mereka.. "Sudah berapa kali kamimu telat bulan ini..! Potong gaji tiga ratus ribu..!! Itu akibat kelalaian mu.." ucap nya dengan sombong... "Tapi pa Danu.. ini kan masih ada lima menit lagi sebelum bel masuk.. Itu tanda nya saya belum telat dong pak..? Kenapa masih di potong juga.. Bisa habis gaji ku kalau di potong terus" jawab nya..

Danu tidak menghiraukannya dia hanya tersenyum saat melihat muka memalas Aira pada nya, ia tidak tahu jika kini CEO baru itu. Tengah memperhatikan dia dari kejauhan..

Rahman menghampiri mereka, ia menyadari wajah terkejut Airra saat melihat nya memakai seragam yg sama seperti diri nya, ia tersenyum pada nya dan menautkan jari telunjuk nya pada bibir nya sebuah isyarat jika Airra harus menutupi identitas nya..

Gadis itu buru -buru menundukan wajah nya.. Danu kini melihat ke arah Rahman ia langsung menunjukan wajah garang nya.. "EHHH.... KAU JUGA TELAT.. Gajimu aku potong tiga ratus ribu sama seperti si Aira ini ,tunggu dulu Sepertinya kau karyawan baru ya ?karyawan baru Kok bisa telat di hari pertamamu bekerja !!!" ucap nya tanpa taiu Rahman itu siapa...

bab 2: apa maksud mu.?

Rahman menghampiri Danu,. Ia tersenyum dan kini berdiri di samping Aira.. Sementara Danu, ia terus menatap tajam pada Rahman saat itu.. Danu menjulurkan tangan nya, ia meraih kartu pengenal milik Rahman..

"Rahman Aleandra.. Seperti nya kau karyawan baru itu ya..? Kenapa kau juga bisa telat..? Padahal ini hari pertama mu bekerja, saya tidak akan memberi keringan pada siapa pun yah.. Entah itu karyawan lama atau karyawan bru, tetap harus di potong gaji nya karena telat.." ucap nya tegas, sambil terus menatap tajam pada Aira dan Rahman..

Rahman justru tersenyum mendengar nya, ia tidak menyangka jika ada orang seperti ini di perusahaan nya.. "apa maksud mu kami telat..? Bel masuk pun belum berbunyi pak Danu..! Kami bahkan datang kurang dari 5 menit, sebelum bel masuk berbunyi.. Itu arti nya, kami berdua belum terlambat, Aira dan juga saya, bahkan sudah melakukan pengabsenan di pintu masuk tadi.. Jadi kami berdua masih tepat waktu datang bekerja di sini.. Anda tidak berhak untuk memotong gaji kami padahal kami tidak salah.." jawab nya lantang.

Danu mulai terpancing emosi nya saat itu, "Aturan ku ya aturan ku.. Siapa pun tidak ada yg bisa membantah nya, apa lagi kamu anak baru..! Sekarang mau ikuti aturan ku, atau kamu aku keluarkan dari sini di hari pertama mu bekerja?!" ucap Danu sedikit emosi..

Aira yg melihat itu hanya terdiam ia tidak ikut -ikutan dalam masalah itu, terlebih hanya dia yg tahu siapa Rahman sebenar nya.. Rahman tertawa mendengar nya.. "Sejak kapan di perusahaan ini ada aturan seperti itu..? Setahu saya, perusaahan ini sangat mengutamakan kesejahteraan pekerja nya, tapi nampak orang -orang seperti anda ini menanfaat kan kebaikan pimpinan dan menciptakan aturan sendiri semau anda,? Memotong gaji karyawan seenak jidat anda sendiri dan menyelundup kan barang -barang untuk di jual secara pribadi..? Apa pimpinan besar mengetahui itu? Atau jika pimpinan besar mengetahui Anda berbuat curang seperti itu apa anda tahu yg akan terjadi pada anda bagaimana?" ucap rahman lagi,.

Danu tertawa mengejek.. "Ahaha.. Memang nya kau suapa bisa menggeretak ku seperti itu? Memang nya kau kenal CEO di sini..? Tidak kan..! Hanya aku yg mengenal CEO di sini dan dia sudah percaya pada ku, jika pun kau memberi tahu nya tentang ku, dia tidak mungkin percaya pada pegawai rendahan seperti mu.. Sudah lah Rahman, dari pada banyak bicara,, lebih baik kau pergi dari sini.. Urus saja surat pengunduran diri mu" ucap Danu setengah mengejek...

Rahman hanya tersenyum ia terlihat mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang di samping aira "Halo segera urus pemecatan pak Danu, dan jangan beri dia sepeser pun uang pesangon.. Masalah pimpinan biar aku yg urus semua nya" ucap nya lalu dia mematikan lagi ponsel nya,Rahman kini menatap Aira.. "Aira kau boleh kembali bekerja.., tenang saja gaji mu tidak akan di potong oleh siapa pun juga" ucap nya..

Gadis itu tidak berani menatap ke arah Rahman saat itu, namun dalam hati nya, dia sangat berterima kasih pada nya,.. Sementara itu Danu, ia terkejut saat mendapati surat pemecatan untuk nya dari wakil pimpinan ia masih belum mengetahui siapa Rahman sebenar nya.. "APA AKU DI PECAT...!!" ucap Danu tidak percaya...

Hari itu juga Danu keluar dari perusahaan itu, Rahman hanya melihat nya dari kejauhan.. "Orang itu terlalu Angkuh.." batin nya, Hari ini Rahman belum mulai bekerja di kantor nya, untuk beberapa hari ke depan ia masih akan menyamar seperti pekerja lain nya, ia ingin lebih dekat dengan para pekerja nya, agar dia tahu masing - masing sifat karyawan nya,..

Rahman Adalah putra sulung dari pasangan Pengusaha kaya raya, ayah Rahman yg tidak lain adalah pemegang saham utama dari perusahaan ANUGRAH JAYA GROP. Sudah tidak perlu di ragukan lagi sepak terjang nya di dunia perbisnisan..

Perusahaan yg kini di pegang oleh Rahman adalah salah satu dari perusahan di bawah naungan JAYA GROP…. Raditya memang mempercayakan salah satu perusahaan itu pada putra pertama nya itu..

Sementara perusahaan lain nya, Raditya percayajan pada Raka yg adalah adik dari Rahman.. Mereka dua bersaudara yg tidak kalah hebat nya, namun Raka, selalu menganggap Rahman sebagai saingan nya, karena menurut nya, Raditya lebih menyayangi Rahman dari pada duri nya..

Hari itu berlalu, hari ini adalah hari yg sanfat melelah kan bagi Aira.. Rasa nya semua tugas nya hari ini terasa berat, terkadabg teman -teman nya bekerja memperlakukan Aira seperti budak, mereka sering sekali menyuruh Aira mengerjakan pekerjaan yg seharus nya mereka kerjakan..

Sore utu Aiea berjalan seorang diri... Ia masih tidak percaya jika hari ini Pak Danu di pecat denfan mudah nya, oleh CEO varu utu.. Tiba-tiba saja ia tersenyum sendiri.. "Aku sebenar nya merasa kasihan juga pada pak Danu itu.. Dia tidak tahu jika yg tadi dia lawan Adalah Ceo baru di sana, habis nya tadi dia begitu sombong nfa, saat melawan pak Rahman.. Sekarang di pecat deh...,! Tapi aku juga merasa bersalah karena mungkin si Danu itu di pecat gara -gara aku melapor kan nya tadi ke pak Rahman...!!" batin nya.. Ia terus berjalan seorang diri.. .

"Ah biar lah, jangan di pikir kan lagi Aira.. Itu bukan salah mu, yg penting sekarang gaji mu bulan ini tidak di potong si Danu itu... Dan aku bisa melanjutkan pengobatan adik ku" batin nya, sambil menggeleng gelengkan kepala nya..

Tanpa dia sadari ada seseorang yg memperhatikan dia dari sebrang jalan sana, pria itu tersenyum dari dalam mobil nya, pria itu adalah Rahnan.. "Gadis itu lucu sekali, apa yg dia fikirkan sehingga dia terus mengeleng ka. Kepala nya seperti itu?" batin nya.. Rahman terus saja mempergatikan Aira di sana..

"Apakah kita bisa pergi sekarang pak?" tanya sopir nya.. Rahnan menutup jaca mobil nya lagi. "ya, ayo kita pergi sekarang, saya sudah ada janji temu dan makan malam bersama shafira di restoran biasa..! Tapi kita mampir dulu ke toko bunga, saya akan beli bunga dulu" jawab nya..

Mobil itu melaju melewati Aira yg kini tengah menunggu bus umum untuk pulang ke rumah nya, kahidupan nya sangat berbeda jauh dengan kehiduoan Rahman... Aira harus banting tulang mencari uang untuk membiyayai adik nyayg sakit dan kini di rawat di sebuah rumah sakit,. Sementara ke dua orang tua mereka, pergi entah kemana, sehingga terpaksa meninggal kan pendidikan nya dan mulai bekerja...

bab 3: Shafira Alea..

Rahman memasuki sebuah hotel dengan buket bunga di tangan nya, wajah nya yg datar dan sifat nya yg dingin membuat nya menhadi lelaki yg misterius bagi kaum hawa yg bertemu atau berpapasan dengan nya..

Kali ini Rahman menuju sebuah kamar hotel yg ada di sana.. Semua staf memberi nya hormat saat kedatangan bos muda itu ke tempat mereka, ada satu orang wanita yg menghampiri nya ketika dia hendak menaiki lift khusus pekerja.. "Tuan nona Shafira ada di hotel ini juga, tadi dia datang bersama seorang pria.. Dan sekarang sedang berada di kamar no 117" ucap nya Rahman terdiam..

Ia tidak berjanji menemui kekasih nya di kamar hotel ini.. dan Rahman juga belum memberi tahukan tentang kedatangan nya ke jakarta pada wanita itu.. Ia berniat memberi nya kejutan pada gadis yg dia cintai itu..

"Bersama seorang pria..? Siapa? Apa kau tidak mengenal nya?!, " tanya nya.. Pelayan wanita itu menggeleng, seingat Rahman ia mengenal hampir seluruh keluarga Shafira, dan hotel ini juga termasuk milik nya, jadi seluruh pekerja di hotel ini sudah mengenal dan tahu siapa Shafira.. Rahman berusaha acuh dia ingin mempercayai wanita nya, namun rasa penasaran nya tidak bisa dia tutupi..

Kini Rahman dan pelayan wanita itu sudah berada di depan lift.. Rahman terdiam ia tidak tahu harus berbuat apa, namun rasa ingin tahu nya yg tinggi mendorong nya, untuk mencari tahu dengan siapa Shafira kini berada..

"Berikan cadangan kartu akses ke kamar itu pada saya, saya akan memberi nya kejutan..!" ucap nya, wanita yg kini ada di samping nya itu tersenyum lalu mengangguk, ia memberikan satu buah kartu hitam yg bisa langsung Rahman gunakan ke kamar itu..

Rahman mengambil nya. Ia kini sudah berada di dalam lift itu.. Perasaan nya gundah dan juga bingung, apa kah dia harus masuk ke sana atau tidak. Namun lagi -lagi rasa penasaran nya mengalahkan segala nya..

"Apa pun yg terjadi aku harus melihat nya sendiri.." batin nya Rahman kini sudah menekan tombol lantai yg akan dia tuju... Kamar itu ada di lantai tiga hotel itu.. Ia berjalan ke pintu yg bertulis kan nomor 117.. Terdengar suara pekikan dan juga desahan dari kamar itu.. Perasaan nya hancur seketika, namun dia harus melihat nya sendiri..

Rahman menggesekan kartu akses itu, seketika pintu itu terbuka.. Ia masuk ke dalam sana, sebuah pemandangan yg sudah dia bayang kan sebelum nya... Ia mencoba menutup mata nya, ingin rasa nya ia tidak percaya, namun itu yg kini dia lihat..

Shafira gadis yg kini ada di bawah laki-laki itu terkejut saat melihat Rahman yg kini melihat mereka, saling memadu kasih di depan nya, gadis itu mendorong tubuh laki -laki itu hingga laki -laki itu terjatuh dan melepas kan kungkungan nya.

"Rahman..!! In-i.. Ini tidak seperti yg kau lihat..!" ucap nya terbata, Rahman membuang buket bunga yg tadi dia beli.. tanpa fikir panjang ia pergi dari kamar itu tanpa menoleh lagi ke arah Shafira..

Gadis itu dengan cepat nya mengabil kimono yg ada di depan nya, lalu ia langsung memakai nya dan berusaha untuk mengejar Rahman. "Rahman tunggu, tunggu dulu, dengarkan dulu penjelasan ku" ucap nya menangis, Rahman menghentikan langkah nya, ia berbalik menatap Shafira..

Rahman meraih bagian kimono yg terbuka dan memperlihat kan bukit kembar milik shafira.. Ia menutupi bagian tubuh yg terbuka itu.. Dengan suara yg bergetar Rahman mulai bicara..

"Tidak ada lagi yg harus kau jelas kan, aku sudah melihat semua nya, aku juga mengerti, jika aku masih kurang untuk mu.. Kau tidak usah menjelas kan lagi apa -apa.. Anggap aku tidak perbah melihat ini semua, silahkan lanjutkan bersama laki -laki itu, aku pergi, dan mulai sekarang hubungan kita sudah selesai.. Aku tidak akan lagi mengganggu mu, dan aku juga minta kau jangan pernah lagi muncul di hadapan ku, jika kau merasa aku masih kurang pantas untuk mu itu masalah mu, aku sudah menjadi diri ku sendiri, aku sudah menjaga mu aku berusaha untuk tidak menyentuh diri mu, aku sudah menjaga dan memberikan mu segala nya, namun aku masih kurang di mata mu, kini aku tahu, kau wanita seperti apa.. Lupakan semua tentang kita, anggap saja, kita tidak pernah menjalin hubungan selama ini" ucap nya.

Rahman pergi meninggal kan Shafira dengan hati yg terlukq, ia tidak lagi melihat ke arah nya, Sementara Shafira, dia menangis dan kembali ke kamar hotel itu.. "Rahman sudah memutus kan hubungan nya dengan ku.. ! Hiks.. Hiks..!!" ucap nya terbata..

Laki - laki yg masih tidak menggunakan pakaian itu hanya terdiam.. "YA, sudah kan ada aku..! Jangan bilang kau juga mencintai nya..,? Bukan nya dari awal pun kau berniat hanya untuk memanfaat kan duit nya saja.. Biar lah dua tahu tentang kita, aku juga tidak bisa lagi berbagi diri mu dengan nya" ucap nya. Shafira terdiam.. ia menghapus air mata nya dan langsung melumat bibir laki -laki itu..

"Ya kau benar, aku tidak perlu lagi berpura -pura manis di depan nya, aku juga sudah dapat banyak dari nya, dan yg terpenting black Card nya tidak dia ambil dari ku" ucap nya sambil tersenyum.

Sementara Rahman ia kembali ke mobil nya, ia terdiam sendiri.. ia mengambil ponsel nya dan langsung menghubungi seseorang di sana.. "Tolong non aktifkan seluruh akses yg berhubungan dengan Shafira Alea, dan blokir Black Card yg ada pada nya" ucap nya tanpa menunggu waktu lama, semua akses yg pernah di berikan oleh Rahman pada Shafira di ambil lagi oleh Rahman..

"Kita kembali saja pak, ke apartemen.." ucap nya, sang sopir itu hanya menuruti saja perintah bos besar nya itu..

Sepanjang perjalanan Rahman banyak diam, ia memijat mijat kepala nya yg terasa berat..

"Tega nya kau pada ku.. Aku tidak menyangka kau akan tega menghianati ku seperti ini.." ucap nya sendiri.. Sopir pribadi nya hanya menatap kasihan pada Rahman, tanpa bicara apa -apa..

Sesampai nya di apartemen ia langsung membuang foto nya bersama Shafira, "Aku kecewa sekali pada mu, aku benar - benar terluka karena mu.." ucap nya sendiri, ia kini terlihat membakar seluruh barang yg pernah Shafira berikan untuk nya, ia tidak ingin ada kenangan yg akan membuat nya terluka..

Rahman melihat kotak Cincin yg dia beli.. Tadi nya ia akan melamar Shafira malam ini, namun semua nya tidak jadi ia lakukan, karena Shafira menghianati nya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!