NovelToon NovelToon

Story Of Angela

Berselingkuh

“Dari mana saja kau?”

Pertanyaan itu membuat Evelyn yang sedang menaiki tangga menghentikan langkahnya. Dia mendongakkan kepala, terkejut saat melihat suaminya berdiri di depan pintu kamar mereka sambil melipat tangan di depan dada.

Mengabaikan pertanyaan suaminya, Evelyn melanjutkan langkahnya. Ketika hendak masuk ke kamar, suaminya, Nick, menahan lengannya. Evelyn menghentikan langkahnya, lalu menatap Nick bingung.

“Lepaskan tanganku, aku lelah,” ucap Evelyn sambil melepaskan tangannya dari cengkeraman Nick. Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar tanpa peduli dengan Nick.

“Eve!” panggil Nick dengan suara ditinggikan.

“Apa?” balas Evelyn cuek.

“Kau dari mana saja?” tanya Nick lagi.

Nick ingin tahu ke mana istrinya pergi sampai-sampai mengabaikan anak mereka yang berusia enam tahun. Nick tidak masalah jika Evelyn ingin pergi ke luar. Tapi, dia tidak suka jika Evelyn mengabaikan anak mereka.

“Aku pergi mencari udara segar,” jawab Evelyn seraya mendaratkan pantatnya di tepi ranjang.

“Seriously?”

Nick menatap istrinya tak percaya. Dia menghampiri Evelyn. Dari jarak sedekat ini, dia bisa mencium aroma alkohol di tubuh Evelyn. Udara segar mana yang dapat memberi Evelyn aroma alkohol? Nick bukanlah pria bodoh.

“Aku hanya ingin bersenang-senang. Selama ini aku hanya mengurus rumah dan anak, aku lelah. Memangnya aku tidak boleh bersenang-senang?” tanya Evelyn.

Nick mengusap wajahnya frustrasi.

“Demi Tuhan, Eve, aku tidak keberatan jika kau ingin keluar dan bersenang-senang. Tapi, jangan abaikan anak kita,” tegur Nick, kesal karena Evelyn justru balik marah padanya.

Evelyn memutar bola matanya. “Kau berlebihan, Nick. Aku hanya meninggalkan anak kita sebentar,” balas Evelyn.

“Berlebihan? Aku berlebihan?” tanya Nick sambil menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Jika menegur istrinya yang pergi seharian tanpa izin darinya disebut berlebihan maka Nick tidak peduli.

Evelyn bangkit berdiri. Wanita itu melipat tangan di depan dada. Ia menatap tajam ke arah Nick, kesal karena baru saja pulang sudah dimarahi.

Nick mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sebisa mungkin, dia menahan amarahnya yang hendak meledak.

“Aku tidak melarangmu pergi ke luar. Tapi, bukan berarti kau bisa bebas bertemu dengan mantan kekasihmu, Leonard Rolando,” desis Nick dengan gigi bergemeletuk.

“A-apa yang kau katakan?” tanya Evelyn terbata.

Dia mengalihkan pandangan dari suaminya, menatap ke segala arah asalkan tidak pada mata cokelat karamel suaminya. Jantung Evelyn berdetak cepat. Dia berusaha mengobrak-abrik isi kepalanya, mencoba mencari alasan yang tepat untuk menyangkal tuduhan suaminya.

“Apakah ucapanku belum cukup jelas?” balas Nick sambil mendengus keras.

“Aku tidak mengerti.” Evelyn tergagap, berusaha mencari kalimat untuk membalas ucapan Nick. “Aku tidak pergi menemui siapa pun, terutama mantan kekasihku,” sanggahnya.

Nick tersenyum tipis. Pria itu membuka laci nakas dekat ranjang, lalu mengambil beberapa lembar foto yang dia dapatkan dan melemparkannya di depan wajah Evelyn.

Evelyn tergagap. Matanya membelalak lebar saat melihat foto yang dilemparkan Nick. Dia mengambil beberapa foto yang jatuh di lantai, lalu menatapnya tidak percaya. Dia sangat terkejut.

‘Dari mana Nick mendapatkan foto-foto ini?’ tanyanya dalam hati.

Nick diam, menunggu Evelyn bereaksi. Dia ingin tahu apakah Evelyn masih akan mengelak atau tidak setelah melihat bukti yang dia dapatkan. Selama berminggu-minggu, Nick mengetahui tentang perselingkuhan istrinya. Tapi dia hanya diam, berpikir jika Evelyn akan berubah. Namun sayang sekali, Evelyn tidak berubah dan itu membuat Nick semakin frustrasi.

Hatinya hancur tapi rasa cintanya kepada Evelyn membuatnya tak bisa meninggalkan wanita itu.

“Baiklah, aku mengaku. Aku memang berselingkuh!” seru Evelyn.

Nick diam sejenak. Mendengar itu semua dari bibir Evelyn ternyata jauh lebih menyakitkan.

“Jauhi pria itu,” ucapnya.

“Apa?”

“Jauhi dia.”

Evelyn menatap tajam Nick. Karena sudah tertangkap basah, dia tidak akan menyembunyikan hubungannya dengan Leo lagi.

“Tidak akan pernah,” balas Evelyn, membuat Nick semakin murka.

Tanpa mereka berdua sadari, perdebatan mereka didengar oleh Angela Jessi Ivana, adik Nick.

Akhir-akhir ini, Angela memang menginap di kediaman Nick dan Evelyn. Sebab Evelyn kerap kali mengabaikan anaknya dan meninggalkan anaknya dengan perawat, Nick meminta Angela untuk menemani anaknya di rumah. Nick tidak tenang jika membiarkan anaknya hanya berdua dengan perawat di rumah.

Angela sudah sering mendengar Nick dan Evelyn bertengkar. Dia bahkan beberapa kali melihat iparnya sedang bersama pria lain. Sekarang Angela tahu siapa pria itu. Dia bersumpah, dia akan mencari cara untuk menjauhkan Evelyn dari pria itu.

Mendekati Leo

Keesokan harinya, Angel membayar seorang wanita untuk mendekati Leo. Dia menyuruh wanita yang memiliki penampilan seperti Evelyn, berambut pirang, mata biru, tubuh ramping, untuk menemui Leo di salah satu restoran yang biasa dikunjungi oleh Leo dan Evelyn.

Dari kejauhan, Angel mengawasi bagaimana wanita tadi melakukan tugasnya, mendekati Leo dan merayunya.

‘Semoga rencanaku berhasil supaya Leo tidak mendekati Eve lagi,’ batin Angel.

Namun, Tuhan tidak ada pada pihak Angel. Helaan napas keluar dari bibirnya ketika dia melihat Leo mengabaikan wanita bayarannya dan meninggalkan wanita itu sendiri.

Karena rencananya gagal, Angel memutuskan untuk pulang ke rumah kakaknya. Baru saja dia membuka pintu, dia melihat Evelyn sedang berjalan menuruni tangga.

“Eve, kau mau ke mana?” tanya Angel.

“Aku ada urusan di luar,” jawab Evelyn singkat.

“Lalu, di mana putramu?” tanya Angel pura-pura bingung padahal dia tahu kalau Evelyn sering meninggalkan putranya bersama perawat. “Apakah kau tidak mengajaknya?”

“Dia sedang bermain dengan perawat di kamarnya.”

Angel mengangguk.

Baru saja Angel hendak bertanya lagi, ponsel Evelyn berbunyi. Buru-buru Evelyn mengangkat panggilan tersebut.

“Halo, Sayang? Ya, sebentar lagi aku keluar. Kau sudah menunggu di depan?” ucap Evelyn dengan suara pelan sambil melirik ke arah Angel.

Angel pura-pura tidak mendengarnya. Meski kenyataannya, dia tahu siapa yang menelepon Evelyn saat ini.

“Jika kau ingin bertemu putraku, pergilah ke kamarnya. Maaf, aku buru-buru,” ucap Evelyn kemudian berjalan cepat keluar rumah tanpa menunggu jawaban Angel.

Diam-diam, Angel berjalan menuju jendela dan mengintip dari tirai. Di sana, dia melihat Evelyn tengah memeluk seorang pria yang tak lain adalah Leo. Setelah berpelukan sebentar, mereka pun masuk ke dalam mobil dan pergi.

“Dasar orang tidak punya malu! Bisa-bisanya berselingkuh di depan rumah suamimu sendiri!” gerutu Angel, kesal.

Seperti biasa, Evelyn pergi dengan Leo saat Nick tengah bekerja. Mereka pikir, Nick tidak akan mengetahui tentang perselingkuhan mereka. Tapi, mau sedalam apa pun mereka mengubur bangkai, baunya akan tercium juga.

Angel pikir, setelah Nick menegur perselingkuhan Evelyn dengan Leo, Evelyn akan berubah. Tapi, wanita itu tidak jera. Dia bahkan kembali menemui Leo.

Angel mengepalkan tangannya. Dia tidak terima kakaknya disakiti oleh mereka berdua. Sepertinya dia harus turun tangan. 

“Tidak ada cara lain lagi, aku sendiri yang harus memisahkan mereka berdua,” ucap Angel penuh keyakinan.

***

Angela menyeret kakinya masuk ke dalam apartemennya. Setelah seharian penuh menemani putra kakaknya bermain di rumah, tubuhnya terasa begitu lelah. Dia berjalan menuju dapur, mengambil segelas air minum, lalu meneguknya hingga tandas.

Melihat kakaknya dikhianati oleh istrinya, Angela merasa iba padanya. Tak ada seorang pun yang pantas untuk disakiti oleh orang yang mereka cintai dengan tulus, termasuk Nick. Kesetiaan Nick kepada Evelyn seolah tidak ada artinya, dan hal itu membuat Angela teringat dengan apa yang menimpanya beberapa tahun lalu.

Malam itu, Angela sedang berada di sebuah pesta ulang tahun temannya. Karena merasa pusing, Angela berniat untuk beristirahat di salah satu kamar tamu. Namun, begitu membuka pintu kamar tamu, matanya membelalak lebar. Dia terkejut saat mendapati kekasihnya tengah bercinta dengan wanita asing.

Dipergoki sedang berselingkuh, kekasihnya mencoba untuk menjelaskan semuanya dan meminta maaf. Tapi, Angela bukanlah wanita bodoh yang mau memaafkan kesalahan pria itu. Dia memilih untuk pergi dan mengakhiri hubungan mereka.

Semenjak hari itu, Angela tidak lagi percaya dengan pria. Angel tidak pernah lagi berdekatan pria. Dia merasa trauma.

Pengkhianatan yang menimpa Nick kembali mengingatkannya pada luka masa lalunya. Angela tersenyum tipis mengingat itu. Dia masih tak menyangka jika hubungan Nick dan Evelyn yang selama ini tampak baik-baik saja ternyata justru dipenuhi dengan derita.

Angela menghela napas pelan, lalu duduk di kursi.

“Aku tidak akan membiarkan Nick disakiti terus-menerus,” gumam Angela. “Aku harus melakukan sesuatu,” sambungnya dengan penuh tekad.

“Tapi, dari mana aku harus memulainya?” ucap Angela lagi, bingung. Dia mengetuk-ngetuk ujung meja dengan jari telunjuknya. Hingga sebuah ide hinggap di kepalanya.

Angela mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Ia lantas mencari tahu tentang Leo melalui sosial media. Di sana, dia mendapatkan banyak informasi tentang Leo. Angela berniat untuk menjadikan informasi itu sebagai clue untuk menjalankan rencananya.

Keesokan harinya, Angela langsung melakukan rencananya.

Dia mendatangi salah satu restoran di mana Leo sering berkumpul dengan teman-temannya. Menurut informasi yang dia dapat, mereka biasa berkumpul di hari rabu sekitar jam delapan malam. Oleh karena itu Angela datang lebih awal dan duduk di salah satu sudut ruangan.

Tak lama setelah Angela memesan makanan, Leo dan teman-temannya datang dan duduk di meja depan Angela. Angela tersenyum miring. ‘Bagus, aku bisa lebih mudah mendengar percakapan mereka,’ gumamnya dalam hati.

“Bagaimana hubunganmu dengan Evelyn?” tanya salah satu teman Leo.

Leo tampak mengedikkan bahunya, tak memberikan temannya jawaban apa pun.

“Ayolah, katakan pada kami. Apakah kau berhasil membuatnya meninggalkan suaminya?” tanya teman Leo yang lain.

Leo menatap tajam temannya. “Diamlah!” umpatnya kesal.

“Jujur saja aku heran denganmu, Leo. Kau ini tampan dan kaya. Aku yakin sekali jika ada banyak wanita yang mengantre untuk menjadi kekasihmu. Tapi, kenapa kau malah menginginkan Evelyn?” tanya teman Leo.

Leo menggertakkan giginya. Matanya menatap tajam ke arah temannya.

“Demi Tuhan, jika kau bertanya seperti itu sekali lagi ....”

“Apa? Apakah ada yang salah dari pertanyaanku?” Teman Leo menghela napasnya, lalu melanjutkan ucapannya, “Dengan semua yang kau miliki, kau bisa mendapatkan wanita mana pun yang kau mau. Kau tidak perlu memiliki hubungan rahasia dan kau tidak perlu khawatir harus berkelahi dengan suami orang.”

Leo menghela napasnya. “Sejauh ini, tidak ada wanita yang bisa membuatku jatuh cinta seperti Evelyn,” jawabnya.

“Bukan tidak ada, tapi belum. Karena kau tidak memberi wanita lain kesempatan untuk melakukannya,” sahut temannya yang lain.

“Sudahlah, kita bicarakan hal lain saja,” ujar Leo.

Dari tempatnya duduk, Angela memutar bola matanya. Dia setuju dengan teman Leo. Baginya, Leo adalah pria bodoh karena lebih memilih untuk memacari istri orang daripada wanita lajang di luaran sana.

‘Kita lihat saja, apakah kau masih akan memilih Eve setelah ini,’ batin Angela.

Kehilangan Kontrol

Malam tahun baru akhirnya tiba.

Setelah berhari-hari mencari informasi tentang Leo, Angela mendengar jika Leo akan mengadakan sebuah pesta tahun baru di kapal. Angela mencari cara untuk dapat menghadiri pesta tersebut. Untungnya, karena Leo dan teman-temannya mengundang cukup banyak wanita asing, Angela dapat dengan mudahnya masuk ke dalam daftar tamu pesta.

Melangkah masuk ke dalam kapal, Angela menarik napas dalam-dalam. Ia berusaha menetralkan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat. Meski gugup, ia berusaha untuk tetap tenang.

Tak biasa berpakaian terbuka, Angela sebetulnya tidak nyaman memakai pakaian seksi. Tapi, dia harus tetap melakukannya karena dia sudah meyakinkan diri jika malam ini dia akan mendekati Leo.

Kedatangan Angela menarik perhatian orang-orang, terutama para pria. Di dalam balutan gaun seksi, seluruh lekuk tubuh Angela tercetak sempurna. Pria mana pun pasti akan terpesona dengan tubuh indahnya. Apalagi, Angela juga memiliki wajah yang cantik bak malaikat.

Tapi, Angela tidak tertarik kepada mereka. Karena perhatiannya sudah tertuju pada seorang pria yang saat ini sedang duduk di salah satu bangku depan meja bar sambil menelepon seseorang. Pria itu adalah Leo.

Angela langsung menghampiri Leo dan duduk di kursi yang tak jauh darinya.

“Di mana Evelyn, kenapa dia tidak menjawab teleponku?” gerutu Leo.

Angela menaikkan sebelah alisnya. Ia tersenyum tipis karena sepertinya Evelyn tidak akan datang. Angela akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Leo.

“Sial!” umpat Leo lalu melempar ponselnya di meja bar. Dia lantas memberikan isyarat pada bartender untuk memberinya minum.

Mata Leo menatap tajam ponselnya, berharap Evelyn akan menghubunginya kembali. Tapi, Evelyn tidak melakukannya. Hal itu membuat Leo semakin kesal.

Leo kecewa karena Evelyn tak bisa datang. Dia mengadakan pesta ini untuk merayakan hubungannya dengan Evelyn. Tapi, Evelyn justru tidak datang.

Kesal dengan Evelyn, Leo kehilangan kontrol mengenai sebanyak apa minuman yang sudah dia tegak. Pikirannya kalut. Yang dia tahu dia butuh minuman untuk menenangkan pikirannya.

“Bukankah kau seharusnya bersenang-senang malam ini?” tanya Angela tiba-tiba, membuat Leo menoleh.

“Aku sedang bersenang-senang,” jawab Leo acuh tak acuh.

“Benarkah?” Angela mendengus. “Karena apa yang aku lihat saat ini kau justru terlihat menyedihkan dengan botol alkohol itu,” balasnya.

Ucapan Angela menarik perhatian Leo. Leo lantas turun dari kursinya, kemudian menghampiri Angela yang duduk tak jauh dari posisinya tadi.

Tepat setelah Leo berdiri di depannya, Angela mendongak, menatap mata biru Leo.

“Kau benar, seharusnya aku bersenang-senang malam ini,” ucap Leo kemudian mendaratkan ciuman kasar di bibir Angela.

Angela terkejut, tapi dia berusaha mengimbangi ciuman Leo dan menggoda pria itu.

Malam itu, Angela berpikir jika dia hanya akan mendekati Leo. Tanpa dia duga, Leo justru mengajak Angela ke kamarnya dan mengambil kesucian wanita itu.

***

“Kau akan membawaku ke mana?” tanya Angela di antara ciuman mereka.

Saat ini, Leo menggendong tubuhnya sambil terus mencium bibirnya dengan rakus. Angela hanya bisa pasrah dan mengalungkan tangannya di leher Leo supaya tidak jatuh.

“Ke tempat di mana kita bisa bersenang-senang tanpa ada seorang pun yang akan mengganggu,” bisik Leo sensual tepat di depan telinga Angela.

Pria itu kembali mencium bibir Angela. Aroma alkohol dari bibirnya berpindah ke bibir Angela, membuat Angela merasakan sensasi yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Tak pernah ada seorang pria yang pernah menciumnya seperti cara Leo menciumnya. Ciuman Leo adalah ciuman yang lembut, namun penuh hasrat. Angela sendiri juga bingung bagaimana harus menggambarkan ciuman tersebut. Satu hal yang pasti, ciuman Leo seolah memporak-porandakan pikirannya.

Leo membawa Angela masuk ke dalam salah satu kamar di kapal tersebut, lalu menjatuhkan tubuh Angela secara perlahan di ranjang. Tanpa melepaskan ciuman mereka, Leo menggerayangi tubuh Angela, menyentuh tiap titik sensitif wanita itu.

Menyadari apa yang terjadi, Angela melepaskan ciuman mereka. Dia menatap mata Leo dengan tatapan berkabutnya. Dia ragu dengan apa yang akan mereka lakukan, namun Angela hanya diam sambil menikmati tatapan tersiksa Leo ketika dia melepaskan ciuman mereka.

“Apakah kau tidak percaya padaku?” tanya Leo sambil mengusap pipi Angela dengan lembut, seolah ingin meyakinkan Angela jika dia tidak akan menyakiti wanita itu.

“Aku percaya padamu,” balas Angela.

Leo tersenyum, kemudian kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda.

Tiap sentuhan Leo di tubuhnya, membuat Angela merasakan gelenyar aneh di seluruh tubuhnya, sensasi yang mengalir ke seluruh pembuluh darahnya.

Angela hanya bisa memejamkan matanya sambil sesekali mengeluarkan ******* lembut dari bibirnya. Erangan Angela bagaikan melodi lembut yang mengalun di telinga Leo, membuat pria itu semakin berhasrat untuk mencumbu tiap bagian tubuh Angela.

Malam itu, Angela kehilangan kontrol atas tubuhnya. Dia membiarkan Leo mengambil mahkota yang selama ini dia jaga dengan baik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!