Namaku, Hyde Dan. Berasal dari keluarga besar di Indonesia dan tergolong masih muda dalam berbagai hal. Aku tak memiliki teman untuk berbagi hobi karena yang kusukai adalah berdiam diri di dalam kamar-tempat berlindung dari dunia luar yang kejam itu.
Sejak aku berumur 7 tahun, dunia adalah musuh terberat dalam hidupku. Berat rasanya melangkah ke luar sana akibat orang-orang seperti mereka. Ya, mereka yang pernah merundungku hingga aku menjadi layaknya seseorang yang menyedihkan.
***
15 tahun lalu.
Beberapa orang anak memegangi ku. Mereka membawaku ke atap sekolah. Di sana tidak ada orang lain selain kami.
Anak yang berbadan paling besar dan merupakan bos mereka-Jacquille Sei menjambak rambutku, "Hei Bro! Sepertinya keluarga besar Dan memiliki sampah yang harus setiap hari diberi pelajaran ya." Dia menyeringai kejam.
"Kumohon ... tolong hentikan semua ini." Aku hanya dapat meringis karena tak memiliki kekuatan yang cukup untuk membalas mereka.
"Berhenti? Setelah kau menghajar beberapa anak buahku?! Hei, hei, hei!!! Tentu saja itu tidak adil, bukan?" Jacquille memandangi teman-temannya seakan meminta dibenarkan.
"Ya, itu benar!"
"Hahaha! Enak saja! Sakit harus dibayar sakit!"
"Habisi saja dia, Boss!"
Ketiga anak yang memegangi tubuhku membenarkan ucapan Jacquille dan memperberat genggaman lengan mereka.
Aku mencoba untuk meronta namun kekuatanku sudah habis karena sebelumnya, mereka sudah merencanakan untuk melakukan hal ini sesudah aku menyelamatkan siswa lain dari penindasan yang dilakukan oleh grup mereka. Bukannya aku ingin berlagak layaknya seorang pahlawan, hanya saja aku tak tahan melihat semua itu. Untuk itulah aku memberanikan diri dan menghajar bawahannya satu persatu.
Akan tetapi semua tak semulus jalan beraspal. Kabar dimana aku dapat mengalahkan beberapa dari mereka sampai ke telinga Jacquille, hingga akhirnya membuatku seperti ini. Mau dikata apa lagi, aku hanya bisa menerima kenyataan bahwa mereka lebih kuat dan diuntungkan saat ini.
"Rasakan ini!" Jacquille memukuli bagian perutku beberapa kali.
"Ough!"
Jacquille menyeringai senang melihat ekspresi kesakitan pada wajahku. Dia terus meningkat kekuatan pukulannya hingga mulut ku memuntahkan darah. Dia berhenti sejenak untuk memastikan keadaan.
"Ada apa Boss?" tanya salah satu anak yang memegangi tanganku.
"Ini membosankan," balas Jacquille seakan sudah tak tertarik dan berjalan menuju ke pintu atap.
Saat itu aku tak tahu mengapa di dalam hatiku bergejolak suatu perasaan aneh. Mereka selalu terngiang dalam pikiranku dan terus berteriak layaknya detak jantung. Tubuhku pun dipenuhi oleh suatu sensasi dan mereka dapat bergerak sendiri tanpa menunggu perintah.
Bunuh! Bunuh! Bunuh!
"Bunuh bunuh bunuh bunuh .... " Mulutku terus bergumam.
"...... —MATI KAUUUUU!!!!"
Tubuhku bergerak sendiri ke arah Jacquille lalu menerjangnya dengan sangat ganas. Wajahnya yang tebal itu itu terus berdarah karena pukulan ku, tubuhnya juga sudah tak dapat lagi bergerak namun masih memberikan sedikit perlawanan. Hingga akhirnya, itulah kesalahan terbesar dalam hidup ini yang pernah aku lakukan.
Ketika Jacquille ingin membalikkan posisi kami, aku tak sengaja mendorongnya hingga ia terjatuh dari atap sekolah. Sontak hal itu membuatku terkejut dan tidak ingin melihat sinar matahari lagi. Bahkan kasus itu dengan mudah ditutupi oleh keluarga Dan, tetapi luka di hatiku tak bisa diobati dan akhirnya aku memutuskan untuk mengurung diri.
***
Sekarang sudah 15 tahun berlalu semenjak hari itu. Umurku saat ini sudah 22 tahun. Aku juga tidak tahu harus melakukan apa.
Baru saja tadi malam, aku sudah menerima pesan bahwa kedua orang tua ku sudah meninggal. Tidak ada yang tersisa dari mereka, entah itu dari kenangan maupun harta. Meskipun demikian, aku sudah yakin bahwa saat seperti ini akhirnya akan tiba.
Ah? Bukannya aku terlalu dingin?
"Tidak, tidak .... "
Itu sama sekali tidak benar. Aku juga merasakan apa yang kebanyakan orang bilang adalah kesedihan. Hidupku yang sudah tak berarti apa-apa lagi, hanya bisa menerima kematian mereka tanpa merasa diuntungkan maupun dirugikan karena sejak awal, aku sudah dibuang.
Entah di mana ini, aku sudah terperangkap di dalam sebuah tempat yang berfasilitas lengkap namun tak dapat keluar dari sini. Kemungkinan ditemukan oleh orang lain pun bisa dibilang adalah nihil. Bukannya aku ingin sombong, hanya saja ini seperti mimpi seorang penyendiri tidak ingin bekerja dan jauh dari orang lain namun fasilitas yang dia inginkan ada di sini.
"Menyedihkan."
Begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan hidupku. Di kehidupan ini, aku tidak bisa dipandang sebagai manusia. Lebih tepatnya, aku adalah sampah masyarakat.
Saat ini, aku mencoba kembali berdiri dengan segenap tenaga lalu membuka pintu ruangan. Begitu pintu ruangan ini kubuka, tubuhku langsung mati rasa. Mereka tak dapat kembali berdiri, semuanya ... kurasa apapun yang aku miliki sudah sampai disini saja.
Apa aku akan mati dengan cara yang se-menyedihkan ini?
Yang benar saja, Dewa memang memiliki cara tersendiri dalam membunuh ciptaan-Nya.
Kalau begitu ....
Di kehidupan berikutnya, biarkan aku menjadi seorang Dewa saja sekalian, Bre ... ngseek ....
"Ugh!!!"
Kesadaranku hilang.
Kematian adalah salah satu bentuk dari garis akhir kehidupan manusia. Mereka terlahir ke dunia ini melalui esensial yang sering disebut sebagai "Terra" dan merupakan suatu bentuk dari kuasa mutlak Sang Pencipta. Mereka diberikan roh, fisik yang sempurna dan juga akal untuk berpikir.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa "Hidup ini hanya sekali." akan tetapi pada kenyataannya, kehidupan memiliki sebuah jalur bercabang layaknya akar sebuah pohon. Selama jalur dan cabang itu masih ada, mereka akan selalu hidup di dunia ini namun dalam keadaan yang berbeda.
Hyde Dan, pria berusia 22 tahun dan masih bujang. Kesalahan dalam kehidupan ini ... tidak sengaja mendorong anak bernama Jacquille hingga dia terjatuh dari atap sekolah dan mati. Hal yang sering dilakukan, tidak ada.
"Bukankah dia ini adalah contoh yang sering disebut sebagai manusia gagal?" ucap seorang gadis bertubuh kecil yang berdiri di belakang meja resepsionis.
"..... Terlebih lagi, lihat ini! Dia mati hanya karena sinar matahari?!! Apa yang akan Dewa Matahari, tuan Vijra katakan tentang insiden ini?!!"
Dia menghela nafas panjang lalu memperbaiki ekspresi wajahnya sebelum tamu itu datang. Sebuah lubang dimensi terbuka dan keluar seorang pria berusia 22 tahun yang tidaklah lain adalah Hyde Dan. Gadis itu menyambutnya dengan ekspresi penuh semangat disertai keramahan yang sudah ia pelajari dari atasannya, Dewi Alam Kematian, nyonya Aoki.
Hyde mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke depan, tepat di sebuah meja resepsionis. Dia menutup mata dan menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk menyangkal kenyataan yang berada di depannya. Namun pemandangan itu tetap tidak berubah sama sekali.
Itu adalah ruangan kecil dimana ada meja resepsionis dan di bagian dinding terdapat banyak sekali pintu.
Sejauh mata memandang, ruangan ini terlihat sempit namun cukup panjang.
"Apa-apaan ini?!"
"Apa ini? Tentu saja ini adalah proses administrasi di Alam Kematian yang dipimpin oleh Dewi Alam Kematian, nyonya Aoki."
"Tidak, tidak! Maksudku—ah, aku mengerti sekarang. Jadi ini adalah Alam Kematian dimana semua jiwa akan ditentukan apakah pantas atau tidaknya mereka untuk terlahir kembali dalam tubuh yang baru. Kemudian kalian akan memaksakan sesuatu sebelum kami terlahir kembali—ah, maksudku seperti ... kalian akan meminta kami menjadi sesuatu yang di luar nalar lalu setelah itu, melemparkan korban kalian ke dunia yang tidak mereka ketahui. Kalian menganggap terlahir kembalinya kami adalah sebuah permainan dan berpura-pura— .... "
Sebelum Hyde melanjutkan protesnya dengan nada yang penuh amarah, gadis itu segera memotongnya.
"Cukup, Tuan! Cukup!!! Apa sih yang Anda pikirkan tentang terlahir kembali? Dengar ya! Terlahir kembali itu untuk menebus dosa yang pernah kau lakukan di kehidupan sebelumnya, tahu!"
Wajah Hyde menegang setelah mendengar ucapan gadis itu.
BRAK!!!
Hyde membanting meja resepsionis dengan penuh amarah lalu mendekat wajahnya pada gadis itu.
"Kau tahu, aku cukup membenci yang namanya Dewa."
"Kkkkk—kenapa Tuan membenci Dewa?"
".... Sebelumnya, aku cukup taat berdo'a kepada mereka, tapi apa yang aku dapatkan dari hal itu? Perundungan hingga aku tak sengaja membunuh seorang anak? Hah! Yang benar saja!"
"Ackh!"
Hyde melempar tubuh gadis itu kebawah dengan segenap kekuatannya karena ia tahu, bahwa dia sudah berpindah ke dunia dimana ilmu pengetahuan manusia tidak berfungsi sama sekali.
Gadis itu mengaduh kesakitan namun ia tak menyerah untuk melakukan tugasnya sebagai seorang resepsionis.
"Tuan! Kumohon jangan begitu! De— !!!"
Plakk!!!
Hyde menampar wajah gadis itu dengan sangat keras.
"Jangan berteriak di depanku, dasar j*lang!"
"Acckhhhh!!!"
Hyde menarik dada gadis itu untuk membantunya berdiri dan tanpa melepaskan genggamannya, ia kembali melanjutkan pembicaraan mereka yang masih tersisa.
"Jadi, apa lagi yang ingin kau katakan?"
"Umhh ... j—jadi begini tuan—uhhh ... Anda akan terlahir—mmmhhh ... kembali—ahhhhhh!!!"
Hyde menambah kekuatan genggamannya dan membuat gadis itu mendesah dalam kesakitan. Dia melepaskan cengkeramannya hingga gadis itu terjatuh lemas tak berdaya. Selagi gadis itu masih mendesah dengan wajah yang merah merona, Hyde memandangi beberapa pintu yang berada di dinding ruangan tempat mereka berada.
Dia berpikir kembali tentang apa yang sudah terjadi sebelum ia datang. Alam Kematian adalah salah satu tempat yang seharusnya benar-benar ada, tapi apakah yang dia masuki ini adalah Alam Kematian sungguhan? Tidak tahu apakah itu sungguhan atau hanya sekedar hiburan dari Dewi yang sudah disebutkan oleh gadis itu.
Hyde menghela nafas berat.
"Haaahhh ... hei kau."
"Y—ya Tuan!—Eh, apa yang Anda lakukan??? Tu—tuan, tolong ja—Acckkhhh!!!"
"Ikut saja."
Hyde menjambak rambut gadis itu dan menyeretnya untuk memasuki sebuah pintu yang ia rasa berbeda dari lainnya.
"Tidaaaakkkk!!! Nyonya Aoki, tolong Hamba-mu ini, aaaaaaaa!!! ...."
"Berisik."
Mereka masuk ke dalam pintu itu.
***
Dalam transisi antar kehidupan baru dan Alam Kematian.
"Jadi, ini dimana?" Hyde menengok kesana-kemari untuk mencari beberapa petunjuk, akan tetapi ia tak kunjung menemukan menemukan suatu jawaban.
"I-ini adalah 'Jalur Reinkarnasi' Tuan, tapi Anda seharusnya tidak melewati jalur ini!"
"Hou, begitukah? Lalu, apa yang akan terjadi setelah ini?" Hyde tersenyum sumringah mendengar jawaban tersebut.
"Kita akan terlahir kembali dalam bentuk seorang Dewa-Dewi, Tuan!!!"
"Eh?"
Mereka menempuh sebuah cahaya putih besar menyilaukan mata siapapun yang melihatnya. Kesadaran Hyde berpindah ke suatu tempat. Begitu juga dengan gadis yang seharusnya masih dia jambak, kini sudah tak ada lagi.
Apa dia menipuku?!
***
Pandangan Hyde sangat gelap. Dia tak dapat melihat apapun. Akan tetapi, ia bisa mendengar suara yang cukup aneh.
"Ahhhh! mmmhhh!!!! Ummmhhh!!!"
Terdengar suara seorang wanita seperti menjerit kesakitan, tapi seiring dengan itu juga, Hyde merasakan sesuatu seperti mendorong pada bagian kepalanya. Rasanya seperti ada sesuatu yang menusuk-nusuk, tapi tertahan oleh sesuatu dan itu sampai ke kepalanya secara tidak langsung. Meskipun tidak menyakitkan, itu sangat mengganggu sekali.
"A—aku akan keluar!!! .... "
".... Sedikit lagi!!!"
"Hnngghhhh!!!"
"Aahhhh!!!"
Bersamaan dengan suara seperti klimaks pada umumnya, sebuah cairan aneh muncrat ke wajah Hyde.
Br*ngsek! Apa sih yang mereka lakukan?
"—Tunggu dulu! Ini ... kenapa terasa lengket-lengket dan bau amis seperti ini?!"
".... Apa ini?!!"
Hyde sangat ingin sekali membersihkan wajahnya namun ia tak dapat melakukan hal tersebut karena air itu menguap dan menjadi sebuah cahaya yang menyinari dirinya. Ada beberapa hal yang ingin dia simpulkan dari kejadian sebelumnya, bisa dibilang ia sudah terlahir kembali namun dapat merasakan masa-masa berada di rahim seorang wanita, atau mungkin panggil saja seorang ibu yang tengah mengandung. Ini dan itu cukup berbeda, dia bisa menerima kenyataan itu, tetapi bagaimana dengan yang sudah terjadi?
Suara kesakitan dan cairan aneh ....
Tidak ingin ambil pusing, Hyde kembali menutup matanya hingga dia sebentar lagi akan lahir ke dunia yang baru.
Di suatu tempat yang telah dikacaukan oleh Hyde Dan.
Seorang wanita cantik nan glamour terlihat sakit kepala karena tak menyangka bahwa ia akan menjadi selalai ini, padahal ini adalah ke-999.300 tahun dia bekerja sebagai seorang Dewi Alam Kematian yang mengatur tempat tersebut. Tengok kanan—tengok kiri, semuanya kacau balau. Bahkan seorang bawahan yang baru saja bertugas hari ini, telah hilang entah kemana.
"Hmmm ... semua pintu jalur reinkarnasi masih berfungsi normal—!!!"
Ketika matanya tertuju pada satu pintu yang sudah tak dapat berfungsi lagi, Aoki tersandar pada pintu yang ada di dinding sambil menatap nanar pada jalur yang sudah tak berfungsi itu.
Aoki menghela nafas berat.
"...... Yang benar saja, ini adalah suatu konspirasi yang sangat besar ... " Aoki mengingat kembali bagaimana saat Sang Pencipta murka dan menggeleng beberapa kali, "Tidak, tidak! Itu tidak mungkin! Tapi ... tapi ... —ah, aku tahu! Pura-pura tidak tahu saja dan menunggu kejadian menarik apa yang akan terjadi di masa mendatang." Mulut kecil Aoki tersenyum.
Ini bukan salahku! Yang salah itu adalah gadis yang baru saja bekerja hari ini! Aku pura-pura tidak tahu lalu melimpahkan semua tanggung jawab kepada Si Pengacau itu saja! Hahaha! Betapa cerdasnya aku!
Perlahan namun pasti, ruangan itu dipenuhi oleh aura negatif dari pemikiran seorang Dewi Alam Kematian yang sedang mencari pembenaran atas kelalaiannya sendiri.
***
Saat Hyde sudah keluar dari perut ibunya. Dia menatap ke wajah orang yang mengangkatnya. Orang itu adalah jendral "Solomon" Hares Dan, ayah Hyde di dunia baru.
"Woah! Wajahmu tampan seperti aku," puji Hares pada anaknya.
Hilih, paling memuji dirinya sendiri.
Hyde mengumpat di dalam hatinya dan banyak ucapan kasar secara beruntun diarahkan untuk ayahnya, Hares. Dia tahu itu merupakan perbuatan akhlakless yang tidak baik namun menurutnya, semua orang apabila berada di posisi yang sama dengannya mungkin akan mengutarakan pendapat selaras. Setelah menggendong Hyde beberapa menit, ayahnya memberikan dia kepada ibunya "Sang Wanita Suci", Seria Lin.
Gelar "Solomon" dan "Sang Wanita Suci" bukan hanya sebagai pajangan belaka. Ayah Hyde, Hares mendapatkan itu dari hasil prestasinya di kekaisaran Lon Thu dalam peperangan selama karir militernya. Sedangkan ibunya, Seria telah ditakdirkan menjadi seorang "Wanita Suci" karena anak yang ia lahirkan memiliki potensi untuk menjadi seorang Dewa.
Di dunia baru ini, diketahui bahwa "Sang Dewa" tidak diketahui secara langsung setelah kelahirannya. Melainkan semua itu ada proses, yaitu dengan melahirkan seorang bayi dari "Wanita Suci" dan menyelenggarakan seleksi antara para kandidat beserta kelompok yang akan mereka bentuk. Namun secara umum, sebenarnya hal tersebut tidak mengubah ketentuan dunia bahwa Hyde lah yang sebenarnya adalah seorang Dewa asli, tapi ia berencana untuk tidak memberitahukan orang tuanya akan hal tersebut, takut mereka ditimpa masalah besar di masa mendatang.
"Jadi, kita beri nama bayi ini apa?" tanya Seria sambil menggendong Hyde kecil.
"Tentu saja Hyde Dan!" balas Hares antusias.
Takdir Sang Pencipta memang tidak terduga. Takut akan mendapatkan nama aneh, dia malah mendapat nama yang sama dengan kehidupan sebelumnya. Kira-kira jika saja mereka memberikan nama aneh, kemungkinan Hyde akan memilih untuk bunuh diri dibandingkan menanggung beban dengan nama aneh seumur hidup.
Saat itu berlangsung bahagia namun semuanya berubah karena suatu insiden.
***
Di dalam gua.
Kesadaran Hyde akhirnya dapat pulih sepenuhnya.
"Aku dimana? Mereka siapa? Apa nama tempat laknat ini?" batin Hyde, memandangi tempat yang sangat asing baginya.
Di dekat Hyde berada, Hares dan Seria tengah berdiskusi. Percakapan di antara kedua orang tuanya itu cukup panas hingga menyadarkan akal sehat Hyde. Ia menyadari suatu fakta di dunia ini, bahwa dia sedang mendengarkan perdebatan terkonyol yang pernah ada.
"Sayang," panggil Hares pada istrinya yang tengah duduk di dekat Hyde kecil.
"Hm?"
"Bagaimana kalau kita buat anak lagi dan bercinta sepuluh kali lipat dari yang sebelumnya?" ajak Hares sambil melakukan pemanasan sambil berharap istrinya mau.
Seria mendesah lelah melihat kelakuan suaminya yang belum puas akan 1000 ronde yang sudah mereka mainkan setiap harinya. Jika dilihat dari menara Eiffel milik suaminya, sudah dipastikan walaupun itu 5000 ronde lagi dia masih bisa bertahan. Namun berbeda dengan suaminya, ia sudah tak dapat menahan aliran Qi yang mengalir di dalam air cinta suaminya yang muncrat di dalam.
Terdengar kurang manusiawi, akan tetapi begitulah cara mereka untuk membesarkan anak dari sebelum hari lahirnya. Setiap anak yang selalu mendapatkan distribusi Qi dari ayahnya, akan mendapatkan kekuatan sebanyak dua hingga tiga kali lipat dari milik ayahnya. Berbeda dengan apa yang diperkirakan oleh Seria, anak yang sudah keluar dari rahimnya ini memiliki kekuatan yang tak terhingga melebihi kapasitas manusia biasa.
Hyde Dan, memiliki kapasitas yang sangat tidak dapat dipercaya akan lahir dari rahim seorang ibu yang hanya memikirkan gaya dalam bercinta seperti Seria dan melupakan tugas apa yang sedang ia emban. Anak itu memiliki takdir yang sudah ditentukan bahwa ia akan menjadi seorang Dewa. Alih-alih senang akan hal tersebut, rasa akan keresahan lebih mendominasi di dalam diri mereka lantaran takut bahwa anak semata wayangnya diserang oleh para makhluk jahat bin lucknut.
Melihat wajah istrinya yang sedang merenung, membuat Hares berhenti untuk mengajaknya bercinta. Di lain sisi, sebagai seorang suami sudah menjadi tugasnya untuk menenangkan Seria. Dia duduk di dekat Seria dan memandangi langit-langit gua tempat persembunyian mereka.
"Kira-kira .... " Tatapan seorang yang awalnya dipenuhi nafsu untuk bercinta itu, akhirnya luluh dan mulai seperti kepala keluarga yang sedang memikirkan nasib keluarganya.
"Hm?" Seria mengikuti arah pandangan suaminya.
"Apa Hyde akan menjadi seseorang yang hebat melebihi ayahnya?"
"Idiot, tentu saja hal itu akan terjadi ... " Seria mengusap lembut kepala Hyde kecil, "Bahkan, aku yakin dia bisa menggentarkan dunia ini."
Hares mengangguk setuju akan pendapat istrinya. Sementara itu, Seria yang masih mengusap kepala Hyde kecil merasakan suatu aliran Qi yang mengalir dan memperbaiki durabilitas fisiknya yang sudah lelah akibat mengandung dan lahiran Hyde. Cahaya perak melapisi tubuh Seria dan ia merasa benar-benar kembali pada kondisi bugarnya dan siap bertempur melawan siapapun yang ingin mencelakakan Hyde kecil.
Merasakan bahwa tubuh istrinya sudah kembali bugar, lagi-lagi milik Hares berdiri seolah itu merupakan sensor yang sudah mendeteksi kesiapan istrinya untuk bercinta kembali.
Hares menatap penuh semangat pada Seria, tapi istrinya mengembalikan tatapan itu dengan sangat tajam.
"Aaa-aaa—aku pikir kita bisa .... " Hares menjadi salah tingkah karena tatapan mata istrinya dan hawa membunuh yang sangat intens di sekitar mereka.
Hyde yang sudah tidak tahan akan situasi itu, membuka mulutnya dan bicara.
"Kalian buat anak baru lagi saja, aku sudah memperbaiki ketahanan tubuh Ibu," ucapnya seakan tak peduli.
Hares dan Seria yang mendengar itu, menjatuhkan rahangnya tak mengira bahwa seorang bayi yang bahkan belum berusia beberapa tahun saja sudah bicara. Mereka masih terdiam dan hanya menatap kosong pada Hyde. Merasakan situasi yang cukup membosankan ini, Hyde kembali memperjelas kondisi mereka.
"Aku ulangi sekali lagi, kalian bisa bercinta sepuasnya kembali ... " Hyde menyipitkan matanya, "Bahkan Ayah, kau bisa mencoba 3000 posisi yang belum kalian coba selama 5 jam melakukan itu."
Auuuuu!!!! Jedar! Jedar!— Seperti itulah nafsu milik Hares mendengar ucapan anaknya disertai petir menggelegar di belakangnya.
"T—tapi .... " Wajah Seria merona merah setelah mendengar khotbah anaknya—dimana hal tersebut sebenarnya memang masih ingin ia rasakan.
"—Eh?! Sa—sayang?! ... mmmhhh—ahhh!!!"
Hares langsung memainkan perannya sesuai permintaan Hyde.
Sementara orang tuanya bermain dan suara desahan dimana-mana, Hyde memfokuskan perhatiannya dalam sistem di dunia baru ini. Salah satu keunggulan yang ia dapatkan hanyalah tentang akal sehat seorang Hyde Dan di masa lalu, dimana hal tersebut juga tidak berguna pada saat ini. Dia juga tidak dapat memberikan saran tentang posisi seperti apa dikarenakan ia juga masih seorang bujangan, bahkan tidak pernah menyentuh seorang gadis secuil jari.
Intinya, dia adalah seorang perjaka atau Cherry Boy. Sialnya lagi, kedua orang itu malah asyik dengan dunia mereka sendiri. Membuat Hyde berada dalam kondisi putus asa, lantaran ia benar-benar tidak memiliki pengalaman apapun di bidang tersebut.
Memikirkan kembali apa yang sudah dikatakan orang tuanya bahwa dia memiliki kapasitas tak terhingga, Hyde mengerti bahwa dia juga harus menguasai bidang tersebut. Jika dia ingin bertahan hidup dalam dunia ini, maka bercinta adalah keharusan yang tidak lepas dari kehidupannya. Untuk saat ini lebih penting lagi dia harus melakukan sesuatu pada tubuh kecil tersebut.
Dia ingat bahwa ayahnya bukan seorang pria biasa, melainkan dia memiliki kekuatan yang sangat kuat. Hyde bisa mengetahui kekuatan ayahnya melalui cairan yang selalu saja disemprot ke wajahnya dengan sembarang. Dia juga mengerti, bahwa ibunya juga bukan seorang wanita biasa yang bisa menahan akan kuatnya gerakan milik ayahnya, Hares.
Hyde memfokuskan seluruh inderanya agar merasakan kekuatan yang mengalir di dalam tubuh kecil itu bisa ia pahami dengan cepat. Benar saja, dia melihat dengan sangat jelas warna perak yang memancar dan mengalir pada titik meridian tubuhnya. Titik meridian itu juga memiliki kapasitas hingga warna yang sangat besar dan terang.
Dikarenakan tubuh kecil akan merepotkannya, Hyde perlahan mengembangkan dan mempercepat seluruh pertumbuhan sel tubuhnya. Perlahan tubuhnya mulai membesar dan berubah menjadi seorang pria berumur 17 tahun dan memiliki perawakan yang sangat bugar. Sementara Hyde sedang asyik mengembangkan cara dalam memakai kekuatannya, suara dari makhluk dunia lain yang masih asik dengan dunia mereka sendiri.
"Ahhhh!!! Haresss ... mmhhh— lebih kerasss— ahhhh!!!"
"Sedikit lagi!"
"A—aku ... mmhhhh—juga .... "
" "Hnngghhh!!!" "
Mereka keluar bersama.
"Sepertinya aku ini cuma anak hasil pengaman bocor," batin Hyde yang sudah berhasil membuat baju fisik tanpa perlindungan Qi dari kekuatan barunya.
Dia pergi keluar dari tempat persembunyian mereka dengan perasaan berkecamuk akan ke-laknatan orang tuanya yang masih asyik bercinta di dekat anak semata wayang mereka sendiri.
***
Lecture for readers :
- Qi adalah energi dasar dari makhluk hidup di dunia baru yang Hyde tempati.
- Hares Dan dan Seria Lin adalah orang tua Hyde di dunia baru.
- Pada dunia baru ini, kepercayaan akan Dewa adalah ciptaan terkuat Sang Pencipta di bumi dan langit.
- Bercinta adalah suatu proses untuk memperkuat kedua belah pihak, mereka sama-sama diuntungkan namun ada juga memiliki hubungan komensalisme, dimana wanitanya tidak mendapatkan keuntungan apapun.
- Bercinta adalah hal yang lumrah.
\=\=\=
Status :
Nama : Hyde Dan
Umur : < 1 tahun
Ras : Dewa
Note : Tingkat kekuatan akan dibahas dalam bab selanjutnya.
\=\=\=\=
Sorry baru update karena ada kesibukan di RL.
- Laki Idaman
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!