Ini mungkin sulit dikatakan akan tetapi aku memang sudah mati, di depanku seorang dewi tampak tertawa terbahak-bahak setelah menceritakan bagaimana kronogis kematianku sendiri.
"Haha bodoh sekali, kau orang yang berani menembak seorang gadis yang kamu kenal untuk pertama kalinya dan lebih buruk kau malah menembak gadis kecil hingga akhirnya penduduk memergokimu sebagai lolicon, karena syok kau pun mati..lucu sekali."
"Aku syok karena ditolak."
Apa semua dewi ini sifatnya seperti ini? Ayolah, berikan aku dewi yang lebih baik dari ini yang bisa mengasihaniku atau apapun.
"Lucu sekali Kenzi," potongnya dengan senyuman jahil.
Akan aku hajar gadis ini terlepas dia dewi atau bukan, mentang-mentang dia cantik memangnya aku tidak berani.
Ngomong-ngomong soal dewi dia berpenampilan seperti gadis pada umumnya dengan tubuh ideal serta rambut pirang lurus panjang, entah untuk menyesuaikan diri denganku atau tidak dia memilih mengenakan pakaian pelajar sekolah menengah atas dengan rok pendek, walau dia bergerak sedemikian rupa aku tidak bisa melihat apa yang ada di balik roknya, mungkin ini yang disebut sebagai daerah absolute dewi.
Aku yakin.
Dengan kehidupan otakuku aku tidak akan salah.
"Maaf untuk barusan, kau tahu mengawasi dunia sepanjang waktu cukup melelahkan, aku biasa melepaskan stres dengan menertawai mereka yang mati."
Yos, mari laporkan dia ke dewi lain atau lainnya agar dihukum, walaupun aku yakin aku tidak bisa melakukannya.
"Untuk memperjelas saja gadis yang aku tembak sudah berumur 17 tahun, ia hanya terlihat seperti itu."
"Tetap saja Lolicon."
"Ugh."
Aku dalam sekejap ditumbangkan.
"Yah pokoknya aku di sini bertugas untuk memberikanmu penawaran Kenzi, kamu bisa tinggal di surga atau bereinkarnasi ke dunia sihir, kamu bisa memilih salah satunya. Kalau di surga tempatnya terlalu damai mungkin kamu tidak akan tahu bagaimana rasanya berpetualang namun jika memilih Reinkarnasi kamu bisa merasakan apa itu petualangan dan juga kamu bisa menjadi pahlawan yang dikagumi oleh banyak orang."
"Di dunia sebelumnya aku ingin memiliki harem, apa di sana aku bisa melakukannya.. paling tidak sebanyak 33 wanita."
"Tentu saja bisa, yah walaupun aku ragu orang sepertimu bisa disukai banyak wanita."
Dewi ini bisa melukai seseorang dengan wajah tersenyum. Mengerikan.
"Aku akan berusaha, hanya saja aku tidak ingin jadi pahlawan apapun itu, pahlawan pasti merepotkan."
"Jika kamu bilang begitu maka aku tidak keberatan untuk mengirimmu sebagai pria biasa sayangnya aku tidak akan memberikan skill cheat atau apapun, yang bisa kuberikan hanya puluhan skill yang tidak berguna di sana."
Aku melihat tumpukan kertas yang menggunung.
"Kamu bisa mengambil semuanya."
"Semua skill itu tidak ada yang mengambilnya?"
"Kamu bisa melihatnya sendiri."
Aku memeriksanya satu persatu hingga menunjukkan wajah bermasalah.
"Skill ini sama sekali tidak berguna, khususnya yang ini.. skill membersihkan lantai, tanpa ini aku juga bisa melakukannya."
"Orang-orang yang aku tawari juga bilang begitu."
Karena aku akan bereinkarnasi kemungkinan skill ini akan berguna, aku memerlukan waktu beberapa saat untuk memilihnya hingga sebuah jendela muncul di depanku.
"Hanya orang-orang yang bereinkarnasi yang memiliki dan melihat jendela tersebut jadi tidak perlu dikhawatirkan seseorang tidak bisa melihatnya."
"Begitu."
"Aku akan mengirimmu dengan penampilan seperti ini, walau banyak masalah yang terjadi semoga di kehidupan keduamu, kamu dapat menemukan kebahagiaanmu sendiri.. ngomong-ngomong pastikan tanganmu tidak menyentuh gadis kecil."
"Oi, sudah aku bilang dia berumur 17 tahun."
Dewi tertawa lagi lalu saat aku sadari aku telah berdiri di padang rumput landai menghadap kota yang dikelilingi tembok tinggi.
Aku mengepalkan tinju ke udara menantang dunia ini.
Sebelumnya aku pernah menantang dunia lamaku seperti ini, namun malah dikeroyok realita. Sungguh tragis.
"Di kesempatan ini, akan kubuat kehidupan Harem yang luar biasa," kataku melangkah maju.
Aku berhasil masuk setelah menjawab berbagai macam pertanyaan dari penjaga, aku hanya mengatakan bahwa aku dari desa yang ingin merubah nasib di perkotaan hingga mereka merekomendasikan dua tempat padaku. Selain bisa dijadikan tempat mencari nafkah kedua tempat tersebut akan menjamin identitasku saat berpergian ke kota lainnya.
Para penjaga yang baik meksipun aku tahu itu memang sudah tugas mereka dari awal.
Tempat pertama yang mereka rekomendaskan adalah guild petualang, di tempat ini semua orang akan dikategorikan dengan petualangan rendah dan atas, misi yang diberikan tidak terbatas dan juga bisa memilih sesuai keinginan.
Itu tempat yang menjanjikan akan tetapi aku tidak terlalu ingin hidup dengan cara membunuh monster atau sebagainya, karenanya aku memilih untuk mengambil arah ke tempat ke dua yaitu guild pedagang.
Sebagai orang dari dunia lain aku rasa aku memiliki keuntungan saat melakukan bisnis seperti ini, dengan pengetahuan dari dunia lama aku pasti bisa melakukannya.
Sebelum pergi ke sana aku memutuskan pergi ke toko pakaian membeli beberapa pakaian yang bisa aku kenakan, jika dugaanku benar orang-orang seperti pedagang kerap sangat lebih perhatian akan penampilan karenanya aku perlu merubah diriku.
Dewi memberikanku uang sebanyak 5 koin emas dan kurasa itu cukup untuk dana awal.
"Selamat datang, apa ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Aku ingin membeli pakaian bisakah aku mendapatkan rekomendasi yang cocok untukku."
"Tentu saja, kalau boleh tahu berapa anggaran yang anda inginkan."
"Sekitar 3 koin emas."
Pelayan wanita yang beberapa waktu tersenyum kini mulai kecewa.
"Lupakan saja, paling tidak Anda harus punya 10 koin emas untuk membeli satu pakaian, aku sarankan Anda pergi ke toko loak atau barang bekas, itu akan lebih baik untuk Anda.. percuma saja aku sopan barusan."
Aku sedikit terkejut dengan perubahan sikapnya, pelayan yang aku hadapi sekarang memang cantik tapi sayangnya tidak begitu yang di dalamnya.
Ketika aku hendak keluar seorang wanita berambut hitam telah muncul untuk menghentikanku, dia mengenakan dress hitam dengan rambut panjang sepinggul, auranya cukup berwibawa hingga siapapun akan menarik nafas karena sebuah tekanan darinya.
Yang lebih membuat berbeda bahwa ia memiliki telinga elf, dalam game dan novel elf selalu digambarkan dengan rambut perak atau pirang, namun saat ini dia seperti sebuah kejanggalan.
Dia cantik dan juga memiliki proporsi tubuh ideal yang dinginkan seorang pria, apa dia mau masuk haremku? Aku pikir dia tidak akan mau, dia jelas seseorang yang berada di kalangan atas dalam masyarakat. Jadi akan buang-buang waktu jika aku bertanya hal-hal seperti itu.
"Nona Amira, kenapa Anda ke sini?"
"Aku sudah mendapatkan laporan bahwa kamu memperlakukan pelanggan tidak sopan, setelah melihat barusan aku benar-benar tidak tahu harus menyanggah semua laporan itu dengan cara apa."
"Maafkan saya tapi saya mengatakan hal yang sebenarnya, semua barang di sini berada di atas 10 koin emas, jadi..."
"Karena mereka salah masuk bukan berarti kau bisa mengusirnya, ada yang lebih baik dibandingkan uang yaitu reputasi... aku ingin kau merubah sifatmu mulai sekarang atau aku."
"Maafkan saya... saya akan lebih berhati-hati!"
Aku seharusnya tidak melihat adegan bos yang memarahi anak buahnya seperti ini.
"Ini juga salahku karena terlalu banyak mematok harga, kedepannya kita juga akan menyediakan barang lebih murah dengan kualitas terbaik kita."
"Saya mengerti."
Wanita dengan nama Amira mengalihkan pandangannya ke arahku sembari memegang kedua tanganku. Terlalu dekat tapi aku tidak membencinya matanya yang besar serta dadanya juga tidak bisa aku lewatkan. Aroma ini? Bingung untuk mengatakannya tapi dia memiliki aroma bunga yang tidak familiar dengan hidungku.
Apapun gambaran darinya adalah bentuk elegan nan cantik dari lukisan cat yang indah.
"Maaf atas pengalaman buruknya, jika Anda berkenan Anda bisa memilih pakaian yang Anda inginkan secara gratis."
Awalnya aku ingin pergi secepat mungkin, namun sayang sekali jika tawaran seperti ini ditolak. Pada akhirnya aku mengangguk mengiyakan.
Kami saling berkenalan dan jelas aku juga mengutarakan alasanku datang ke tokonya.
"Anda sangat terampil, memang benar guild pedagang sangat memprioritaskan penampilan... jika aku tahu tidak sulit untuk merekomendasikan pakaian yang cocok untuk Anda."
"Tolong jangan terlalu formal padaku, panggil saja aku Kenzi."
"Tuan Kenzi."
"Tidak usah pakai tuan."
"Kurasa itu terlalu sulit untuk dilakukan, sebagai pewaris utama keluarga pedagang Orlien aku tidak mungkin bisa melakukannya."
Orlien diambil dari wilayah kerajaan elf yang berdampingan dengan kerajaan Midgar ini, sudah sepantasnya Amira sendiri harus menjaga tutur bahasanya dengan baik. Setiap tindakan serta tutur perkataannya sangat disorot banyak orang.
Kurasa aku tidak bisa meminta lebih walaupun aku juga akan memangilnya dengan nona Amira juga.
Aku mengenakan pakaian yang direkomendasikan olehnya dan terlihat pantulanku di cermin, sejujurnya aku terlalu muda untuk mengenakannya. Rambut hitam sedikit acak-acakan yang dikombinasikan dengan pakaian formal mantel dan sarung tangan hitam, aku terlihat seperti anggota eksekutif atau bisa dibilang mafia juga.
"Tuan Kenzi terlihat tampan, aku bahkan tidak keberatan untuk berkencan dengan Anda, jika Anda yang memintanya."
Sebagai pedagang mereka sudah terlatih untuk membuat sanjungan seperti itu, jadi aku tidak akan terjebak dan berakhir pada kesalahpahaman tidak perlu.
"Kurasa ini terlalu mewah tolong buat sederhana saja."
"Meski tuan Kenzi bilang begitu, akan lebih baik mengenakannya."
"Aku tidak ingin terlalu mencolok."
"Sungguh disayangkan."
Harga keseluruhan pakaian yang aku kenakan sekitar 200 koin emas, walau gratis itu sudah terlalu banyak untukku, lebih dari itu aku tidak ingin mencolok.
Pada akhirnya aku hanya mengambil kemeja putih panjang yang dipadukan dengan rompi hitam sepaha, untuk bawahannya celana panjang serta sepatu kulit yang terlihat kokoh.
"Sempurna," kataku menilai.
Harganya 20 koin emas dan itu sudah cukup sebagai kompensasi yang bisa aku terima, walau sedikit kecewa Amira tidak lagi mempertanyakan pilihanku.
"Ngomong-ngomong boleh aku bertanya, apa penjualan budak sesuatu yang legal di kerajaan ini?"
"Seharusnya seperti itu, tidak di kerajaan Midgar, kerajaan lainnya juga memperbolehkannya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan."
Alasan kenapa aku menanyakannya karena aku tidak sengaja melihatnya saat berjalan ke toko ini.
"Boleh aku tahu ketentuan tersebut?"
Amira diam sejenak sebelum membalasku.
"Budak yang diperjualbelikan adalah termasuk budak kriminal, jika dari hasil penculikan mereka akan dihukum mati.. berhutang juga termasuk di dalamnya."
"Jadi semuanya kriminal."
"Benar, dalam kondisi peperangan yang terjadi, setiap kerajaan tidak ingin repot-repot merawat para narapidana.. itu akan mengeluarkan banyak uang dan sumber makanan mereka, jika mereka dijual sebagai budak selain lepas dari tanggung jawab mereka juga bisa mendapatkan uang tambahan, sejujurnya aku tidak menyukai hal ini.. dark elf yang merupakan saudara kami kerap disangka sebagai penjahat karenanya dari mereka dijual belikan di pasaran."
Aku merasa banyak hal yang harus aku ketahui dari dunia ini agar aku bisa bertahan namun bukan waktunya mengatakan hal yang tidak-tidak. Aku memilih meninggalkan toko Amira dengan senyuman.
Aku sedikit bercanda padanya.
"Soal kencan, apa bisa?"
"Heh, apa tuan Kenzi tertarik denganku.."
"Ah soal itu..."
Aku tidak menyangkalnya jadi aku menambahkan.
"Impianku adalah membuat Harem dengan 33 wanita."
"Ini pertama kalinya aku mendengar impian seperti itu, normalnya wanita akan memandang tuan Kenzi sebagai seorang yang menjijikkan loh."
Batinku siap hancur kapanpun, tapi Amira tidak melakukannya. Dia menutup sebelah matanya sembari menilaiku dengan jelas.
"Tapi.. aku punya pemikiran sendiri.. mari kita buat kesepakatan, jika tuan Kenzi bisa membuat perusahaan yang melebihi perusahaanku maka aku akan menikah dengan Anda, tentu aku tidak keberatan dipoligami asalkan aku yang pertama."
"Kamu yakin?"
"Tidak masalah mungkin aku juga sedikit tertarik pada tuan Kenzi."
Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan meski begitu dia tidak berbohong. Apa hal-hal seperti ini yang terjadi pada bangsawan? Cinta nomor dua keuntungan nomor satu. Aku tidak bisa menebaknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!