Menceritakan 6 orang remaja dari keluarga yang berbeda-beda, 3 perempuan dan 3 laki-laki yang diusir keluarga untuk menjadi pribadi yang mandiri.
Lalu mereka memutuskan untuk tinggal di kost pinggiran kota, dan memulai hidupnya dengan kesederhanaan.
Alzena Maiza Remaja perempuan berumur 21 tahun, dengan parasnya yang cantik, dan memiliki rambut pirang panjang, berkulit putih, dan memiliki tinggi 155cm. Alenza dia gadis yang sangat aktif, dan juga ceria serta kepribadiannya yang mudah akrab.
Alenza anak dari pasangan pengusaha kuliner dan guru seni. Dia keluar dari rumah karena sifat malasnya dan juga ketergantungannya kepada orangtuanya. Sehingga orangtuanya menyuruh anaknya untuk hidup sendiri tanpa keluarganya.
Randi Melviano Remaja laki-laki berumur 22 tahun, dengan parasnya yang tampan serta rahangnya yang tegas, rambut coklat pekat bergelombang yang selalu rapih, berkulit putih dan tinggi badannya 186cm. Randi dia laki-laki yang sangat dingin dengan orang baru tetapi hangat dengan orang yang sudah kenal lama, dia memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi.
Randi dia juga anak dari pasangan pengusaha berlian sukses dan juga model internasional. dia sendiri memutuskan untuk tinggal sendiri dan meninggalkan ke mewahannya, karena menurutnya sudah cukup numpang hidup kepada orangtuanya.
Almira Alshanum Remaja perempuan berumur 21 tahun dengan parasnya yang manis, berambut pendek, berkulit putih, dan memiliki tinggi badan 160cm. Almira perempuan yang ceria, juga ber-bar serta petakilan, sangat humoris dan sangat mudah akrab.
Almira dia anak dari pasangan dokter spesialis bedah terkenal dan guru Ekonomi.
meninggalkan rumahnya karena diusir orangtuanya karena hidupnya yang selalu berfoya-foya dan juga kemalasannya.
Arenza Albimara Remaja laki-laki berumur 22 tahun, dengan parasnya yang tampan, gigi gingsulnya, rambutnya yang hitam, berkulit putih dan tingginya 185cm. Arenza dia laki-laki yang mudah akrab dengan siapapun, dan juga tingkahnya yang selalu bikin orang sekitar tertawa.
Arenza Dia anak dari pasangan TNI angkatan AD dan juga dokter spesialis anak. Dia meninggalkan rumah karena kebosanannya dan ingin mencari sesuatu yang berbeda.
Siti Tanzeela Remaja perempuan berumur 22 tahun, dengan parasnya yang cantik, menggunakan hijab, berkulit putih, dan tingginya 157cm. Siti dia memiliki sedikit pribadi yang sama dengan Marisa, tetapi dia memiliki sifat cuek dan juga sedikit bicara jika dengan orang baru.
Siti dia anak dari pasangan pengusaha kain batik dan dosen seni tari, dia pergi dari rumah karena menurutnya rumahnya sangat membosankan dan ingin hidup mandiri.
Danish Delano Remaja laki-laki berumur 23 tahun, dengan parasnya yang manis, rambutnya yang hitam, berkulit putih, dan tingginya 189cm. Danish dia laki-laki yang sangat dingin, dan juga irit bicara tetapi memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi.
Danish Dia anak dari pasangan pengusaha Perhotelan dan youtubers terkenal. dia diusir dari rumahnya karena orangtuanya ingin dia menjadi anak yang banyak bicara dan tidak dingin terhadap orang sekitarnya.
Mereka berenam memiliki masalah masing-masing sehingga meninggalkan rumah dan pergi untuk mencari sesuatu yang menurut mereka baik untuk diri sendiri dan juga masa depannya.
masalah yang mereka miliki berbeda-beda dan juga jalan mereka berbeda-beda tetapi mereka akan bertemu di suatu kost yang bernama "kost 6" karena di kost itu hanya memiliki 6 kamar kost.
dan sanalah mereka akan saling bertemu, menjadi keluarga baru, dan juga hal baru bagi mereka.
anak dari keluarga terhormat, kaya dan juga terpandang tetapi harus memilih jalan untuk menjauhi itu semua dan jauh dari keluarga mereka.
Next
541 kata
bantu support untuk karya pertama 🥰
..."Pertemuan pertama membawa canda tawa dan banyak teman"...
...Siti Tanzeela...
...\*6*///...
Sebuah kost pinggiran kota dengan dua lantai dengan kuasa putih, tidak begitu besar tetapi setiap kamarnya cukup untuk dihuni 1 atau 2 orang.
Kost yang masih baru buka beberapa minggu lalu.
Tempatnya yang sejuk dan juga tidak bising kendaraan, dan tidak jauh dari jalan besar atau jalan utama.
Kost ini bebas untuk perempuan dan laki-laki.
Seorang wanita sedang menyeret kopernya menuju rumah berlantai 2 minimalis yang bersebelahan dengan kost, dan didepan teras rumah itu ada ibu-ibu yang sedang duduk dan umurnya mungkin sekitar 50 ttahunan didepan ibu itu ada 2 wanita muda mengobrol dengannya.
"Permisi bu, apa benar ini rumahnya bu Iin pemilik kost 6 itu?" tanya seorang gadis dengan menyeret kopernya yang lumayan besar.
ibu-ibu yang dipanggil bu lin itu pun langsung berdiri dari duduknya, "Ahh... Iyah, pasti ini neng Zena yah? yang WA ibu mau ngekost juga disini?" tebak ibu Iin sambil tersenyum ramah.
"Iyah bu" jawab wanita yang dipanggil Zena itu sambil senyuman manis.
"Yah udah ngobrol didalam ajah kalau gitu soalnya di teras nggak muat kursinya, ayok masuk neng Zena, neng Siti sama neng Mira" Suruh Bu Iin. karena memang di teras rumahnya hanya ada kursi yang cukup untuk tiga orang saja.
dan karena tidak enak juga ngobrol diluar tetapi banyakan juga, lebih baik memutuskan mengobrol di dalam saja.
Kedua gadis yang dipanggil Siti dan Mira juga sama seperti Zena, sama-sama membawa koper masing-masing hanya penampilan saja yang berbeda.
Setelah Zena, Mira dan Siti di dalam rumah bu Iin dan dipersilahkan untuk duduk dan lanjut berbicara mengenai kost.
sebelumnya bu Iin menyuguhkan teh hangat untuk ketiga gadis itu dan juga kue kering, sebagai jamuan untuk tamunya.
Bu Iin menjelaskan ulang tentang kost miliknya, "Jadi neng neng geulis, ibu jelaskan ulang yah, biar neng Zena yang baru dateng juga paham terus neng Siti sama neng Mira tambah paham lagi, Jadi neng kost ibu itu memiliki luas kamar 4×4 untuk dalamnya dan juga ada kamar mandinya masing-masing di dalam, kamar mandi luar juga ada satu." ucap bu Iin menjelaskan. "dan juga ada dapur bersama juga di sebelah kost deket dengan kamar mandi luar jadi dapurnya pisah bangunan neng"
dan ketiga gadis itu hanya mangut dan "Iyah" saja karena bu Iin ini tidak belibet menjelaskannya jadi tidak ada yang perlu ditanya ulang karena tidak paham.
"dan di kost juga sudah di sediain kasur single bad tetapi masih muat untuk berdua juga, dan satu lemari baju 2 pintu, meja rias, meja belajar, dan ada juga AC nya, dan untuk air minum ibu yang sediain di dapur gratis" lanjut bu Iin menjelaskan panjang lebar isi kost nya dan apa juga yang di sediain kost.
"Kost ini bebas penghuni yah neng mau cewek atau cowok juga bisa, asalkan jangan hantu. dan untuk biaya kost ini sebelumnya kalian udah pada tau pastinya, dan 2 kamar sudah diisi juga oleh bujang kasep, neng" ujar bu Iin sambil becanda.
"Bu, apakah disini jauh dari jalan utama? terus untuk angkutan umum juga disini banyak nggak bu" tanya gadis dengan rambut sebahunya dan juga pakainya yang agak tomboy.
Bu Iin yang ditanya pun langsung tersenyum, Bu Iin orangnya ramah dan mudah tersenyum tidak seperti ibu kost-kostan yang galak nan kejam. "nggak jauh neng Mira tuh dari jalan itu lurus ajah 5 menit langsung nemu jalan utama banyak angkutan umum juga" beritahu bu Iin.
Mira memang tadi lewat jalan itu tetapi sepanjang perjalanan dia sibuk tidur sampai tempat tujuannya, jadi dia tidak tau lingkungan sekitarnya.
Mira pun mengangguk paham.
"Yah udah neng abisin tehnya sama kuenya juga, kalau masih ada yang ingin ditanyakan silahkan tanyakan sama ibu" ujar bu Iin menyuruh ketiga gadis itu meminum tehnya karena sedari tadi teh mereka masih utuh belum berkurang.
karena mereka bertiga sibuk mendengarkan bu Iin yang sedang menjelaskan.
"Ahh... Iyah bu" ucap mereka bertiga berbarengan sudah seperti orang yang akrab lama padahal belum berkenalan.
"Udah bu, semuanya jelas yang ibu sampaikan" Ujar Siti dan di "Iyah" kan oleh Zena dan Mira.
"kalau gitu ini kuncinya pilih sendiri mau dilantai berapa terus dikamar nomor berapa, sebelumnya di lantai bawah udah ada 2 kamar yang diisi cowok, terserah neng milih sendiri" ucap bu Iin sambil meletakan 4 kunci kost di meja supaya ketiga gadis itu bisa memilihnya mau kamar berapa yang mereka tempati.
Kini ketiga gadis itu telah berdiri didepan kost tetapi masih di bawah belum naik ke lantai atas, karena mereka bertiga kompak memilih kost lantai atas.
"Hey kita kenalan dulu, biar akrab atau ada perlu satu sama lain bisa saling bantu" Ujar Mira
"Hay, Kenalin nama gua Alzena Maiza" ujar Zena memperkenalkan diri.
"Gua Amira Elshanum" ucap mira.
"Gua Siti Tanzeela" ucap Siti.
"Nama lo lucu, Sama seperti orangnya yang mungkin agak cuek dan kalau sudah akrab lo yang paling cerewet yah kan?" Tebak Mira.
"He'emmm... lo bener" ujar Siti membenarkan.
Kebanyakan nama Siti itu pasti orangnya cerewet. salah satunya Mira yang menebak itu karena dia sering bertemu dengan beberapa orang dengan nama Siti juga.
"Yah udah gua masuk duluan yah, capek soalnya, kalau ada perlu gedor ajah pintu gua asalkan gedornya tau diri jangan kayak orang kesurupan" beritahu Zena.
Zena langsung melenggang pergi sambil menyeret kopernya dari hadapan Mira dan Siti karena dia benar-benar capek dari perjalanan jauh.
"Lo juga sama Zen, kalau ada perlu langsung dateng ajah ke kamar asalkan jangan minjem duit sama gua" Canda Mira.
"Yah udah gua juga duluan byee" ujar Siti dan pergi meninggalkan Mira, yang masih berdiri di gerbang pagar kost.
"kalian yah pada suka ninggalin gitu ajah, untung kagak baper, kalau baper tanggungjawab loh pada" ujar Mira yang ntah untuk siapa karena kedua gadis itu telah masuk ke kamar masing-masing.
Pertama bertemu langsung akrab begitu saja apalagi Mira yang memang orangnya langsung akrab gitu ajah.
...\*6*///...
Next berikutnya.
966
Nama tokoh untuk bab ini
Alzena Maiza/ Zena
Amira Elshanum/ Mira
Siti Tanzeela/ Siti
Bu IIi/ ibu kost
..."Kita datang kesini bukan untuk pelarian tapi untuk diperbaiki diri agar balik dengan perubahan yang sangat drastis"...
...ucap Zena...
...\*6*///...
Sore yang sangat dingin karena telah diguyur hujan, dan suasananya yang sangat pas untuk tidur. Tapi sudah sore tidak mungkin tidur.
2 remaja laki-laki sedang duduk didepan kost sambil menikmati kopi dan juga udara dingin.
"Ran, kayaknya kita kedatangan penghuni kost lagi, tuh cewek-cewek pasti cantik yah kan?" ujar salah satu remaja itu pada temannya.
karena dia hari ini full di kost tidak ada kegiatan diluar kost.
"Maybe" Jawab Randi, "lagian gua abis kerja jadi kagak tau apa-apa, Enza" lanjut Randi.
Yah karena Randi sendiri sibuk dengan pekerjaan, dan akan santai pada sore dan malam.
"Iyah iyahhh... Pasti mereka cantik banget" ujar Enza sambil membayangkan muka cewek-cewek penghuni kost baru mereka.
Anza lanjut mengobrol tentang semua yang dia lakukan hari ini pada Randi, walaupun Randi menanggapinya hanya sebatas "oh", "Iyah", " terus" dan "hah"
karena dia sedang malas berbicara panjang lebar juka untuk hal yang tidak penting, contohnya obrolan Enza.
Enza yang sibuk menceritakan kesehariannya tiba-tiba datang cewek-cewek yang sempat Anza ceritakan tadi.
"Permisi, apa di dapur ada orang nggak?" ucap Mira dengan sopan.
Anza langsung menoleh dan tersenyum, "Lumayan cantik" batin Enza
"He'emm" suara Zena langsung membuat Enza sadar akan kata hatinya.
"Ehh... Iyah maaf, di dapur nggak ada orang " beritahu Enza.
sedangkan Randi sibuk dengan handphonenya, entah apa yang di otak atik dan dilihat lihat. sehingga acuh dengan orang sekitarnya.
"Mbak, boleh kita kenalan" ajak Enza karena penasaran ingin kenalan apalagi kan satu kost menurutnya nggak masalah dan harusnya saling kenal agar bisa saling bantu satu sama lainnya.
"Boleh, Gua Mira, ini Zena dan itu Siti, dan jangan panggil mbak" jawab Mira sambil memperkenalkan Zena dan Siti, agar singkat menurutnya jadi sekalian dia sebutkan.
Anza yang dapat respon seperti itu bahagia tentunya, "Gua Enza dan ini Randi kita berdua anak kost baru juga, baru kemarin masuk sini" ujar Enza sambil memperkenalkan diri dan Randi.
yang tentu saja Randi acuh masih fokus dengan handphonenya.
dan Enza pun membiarkannya karena menurut dia Randi orang yang malas banyak bicara dan cuek.
"yaudah kalau gitu kita mau lanjut ke dapur" ujar Siti dan langsung melenggang pergi bersama Zena dan Mira menuju dapur.
mereka bertiga ingin masak karena sedari siang mereka belum makan, dan tentunya membuat cacing-cacing diperut demo minta asupan makanan bukan asupan janji manis dia.
"Kost murah, tempatnya bagus, adem dan damai, terus ini ada bahan masakkan juga lagi, baik bener yang punya kost" ujar Mira sambil duduk di meja makan yang ada di dapur.
dapur bersama di kost 6 ini juga lumayan besar dan juga rapih, serta peralatan dapur yang sudah komplit banget dari mulai kulkas, dispenser, kompor, rice cooker, dan yang lainnya.
"Harga murah tapi kualitas nggak murahan"ucap Siti yang memang benar.
" yang mahal belum tentu menjamin kenyamanannya, dan kondisinya yang baik" tambah Zena karena itu lah yang di rasakan sebelum datang kesini.
tempat yang pernah dikunjungi dengan harga yang sangat mahal tapi tidak nyaman dan juga kondisinya yang membuatnya tidak ingin datang lagi.
"Nih, Mira lu yang masak lagian cuma simpel kok tuh ramen 3 cukup kan" suruh Zena.
dan tentu saja Mira mau lagian dia masaknya bukan sendirian di dapurnya, tapi ditemani.
selagi ditemani dia tidak masalah asalkan jangan yang aneh-aneh atau yang berbahaya.
"Kita datang kesini bukan untuk pelarian tapi untuk diperbaiki diri agar balik dengan perubahan yang sangat drastis" ucap Zena
"Setuju" jawab Mira dan Siti kompak.
"Setuju" dan disetujui juga dengan Enza.
...\*6*///...
Zena
Mira
Siti
Randi
Enza
Next😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!