''Aku hamil.'' ucap Angel siang itu dikantor Lion.
Lion menatap wanita cantik dengan tubuh semampai dan juga rambut hitam yang panjangnya hingga pinggang wanita itu.
Sebulan berlalu setelah pertemuan mereka yang terakhir kalinya. Ia menunggu saat ini tiba dan ia berusaha menunjukkan sikap dinginnya dihadapan wanita yang beberapa tahun ini hanya bisa ia lihat diberbagai dimajalah.
Wanita yang bisa membuat setiap pria terpesona saat melihat kecantikannya saat ia berjalan saat ini berdiri dihadapannya dengan memasang wajah angkuhnya.
"Kalau begitu kita akan menikah secepatnya'' ucap pria itu santai dan berdiri menghampiri Angel.
"Aku masih memiliki beberapa kontrak yang tidak bisa aku batalkan'' sahut Angel yang menatap Lion ketika pria itu semakin dekat dengan dirinya.
"Aku yang akan membayar semua ganti rugi yang harus kau bayarkan'' jawab Lion kemudian meraih pinggang wanita itu hingga menempel padanya.
"Apa kau menjebakku Lion? kau pria dewasa, harusnya kau memakai pengaman saat berhubungan dengan wanita yang tidak memiliki ikatan apapun denganmu'' ucap Angel yang merasa kesal dengan sikap Lion.
''Tapi itu adalah pertama kalinya aku bercinta dan kaupun juga seperti itu setauku Honey'' jawab Lion kemudian memainkan rambut Angel yang sangat disukainya.
"Kau membuatku sulit Lion dan aku belum siap dengan pernikahan" gumam Angel kemudian melepaskan diri dari Lion dan duduk dikursi yang ada di ruangan pria itu.
Angel menatap pria yang berdiri didepannya dan menyadari bahwa perasaannya pada pria ini masih sama dengan yang ia rasakan 7 tahun lalu. Ia senang mengetahui bahwa Lion pertama kali bercinta hanya dengannya meski sering mendengar banyak gosip atas kedekatan pria itu dengan berbagai wanita.
Lion adalah pria yang diinginkan setiap wanita, selain tampan dan juga kaya raya ia merupakan pewaris kerajaan bisnis Barnett yang memiliki cabang diberbagai negara. Meski ia memiliki saudara perempuan, tapi ia satu-satunya pria yang mendapatkan hak itu.
Adiknya Vivienne menikahi bodyguardnya dan menikmati hidup yang sederhana dikota tempat Angel berasal. Dulu mereka berdua sangat dekat dan menjadikannya kekasih Lion sampai ketika ia memilih menggapai cita-citanya dan memutuskan hubungan dengan Lion.
Ia yang merupakan anak seorang kepala daerah dikota kecil bercita-cita ingin menaklukan dunia dengan kecantikannya. Dan keyakinan serta kerja kerasnya membawanya menjadi model dengan bayaran termahal dan dunia mengenalnya.
Dan saat ini kehamilannya membawanya kembali kehadapan pria yang ia campakkan dulu dan mereka akan menikah. Ia masih merasa bimbang dengan keputusan untuk meninggalkan dunia model yang sudah membesarkannya.
Selama ini ia menjaga hubungan yang bersih dan berusaha tidak terlibat skandal dengan seorang pria manapun. ia tidak ingin menghancurkan karir yang ia inginkan sejak kecil.
Meskipun banyak pria yang mencoba mendekatinya, ia selalu membandingkan semua pria yang ia temui dengan Lion yang memiliki standar yang cukup tinggi.
Beberapa kali mereka bertemu di acara-acara besar yang dihadirinya, tapi pria itu tidak pernah mendekatinya. Hingga malan panas itu membawa mereka disebuah hotel dan menghabiskan waktu dengan bercinta tanpa henti.
Lion sengaja tidak memberi ia waktu untuk berhenti dan mereka melanjutkan malam itu di villa milik pria itu hingga beberapa hari menghabiskan sisa cutinya.
"Aku harus kembali ke Roma untuk mengurus semuanya, Asistenku sangat marah hingga tidak mengangkat teleponku.'' ucap Angel ketika melihat Lion menuangkan minuman untuknya.
''Aku akan mengantarmu'' sahut Lion kemudian duduk dihadapannya.
"Sebelum itu, kita akan makan malam bersama orang tuaku'' ucap Lion yang membuat Angel menyemprotkan minuman yang ada dimulutnya.
"Whattt..?'' teriak Angel kemudian membersihkan bibirnya dengan sapu tangan yang diberikan Lion.
...----------------...
Angel merasa gelisah duduk disamping Lion menunggu kedatangan orang tua Lion untuk makan malam bersama.
Ia menatap Lion yang terlihat santai dengan kesibukannya berbicara dengan asistennya membahas pekerjaan. Lion menggenggam tangannya dan meletakkannya dipaha pria itu.
Angel menarik nafas panjang ketika melihat kedatangan orang tua Lion dan berdiri menghampiri mereka.
"Oh Tuhan, kau lebih cantik daripada majalah yang selalu aku lihat'' sahut Lauren ibu Lion dan memeluk Angel dengan hangat, begitupun dengan Oliver ayah Lion.
"Terima kasih Aunty'' ucap Angel tersenyum yang menambah kecantikannya.
"Aku terkejut mendengar bahwa Lion mengundang kami untuk makan malam dan ingin memperkenalkan calon istrinya." Lauren berkata sambil melirik Lion dengan ekor matanya.
''Bukankah kalian pernah menjalin hubungan beberapa tahun lalu dan putus? apakah kalian memutuskan untuk kembali dan menikah?'' tanya Oliver ayah Lion menatap putranya.
"Ya Dad, dan aku ingin kalian mempersiapkan pernikahan kami bulan depan'' ucap Lion membuat mereka bertiga terkejut secara bersamaan.
"Bulan depan hanya tinggal beberapa hari lagi Lion, apa kau pikir Mommy bisa mempersiapkan semuanya dengan cepat?'' sahut Lauren.
Angel hanya bisa diam menyaksikan perdebatan Lion dan juga ibunya.
Lion merupakan pria keras kepala sejak dulu dan apa yang ia katakan merupakan keputusan akhir. Bahkan orang tuanya hanya bisa pasrah dan akan dengan segera mempersiapkan pesta penikahan mereka mulai besok.
''Aku akan akan menemani Angel ke Roma untuk mengurus beberapa hal dan akan kembali sehari sebelum pernikahan kami'' ucap Lion lagi membuat Angel menatap pria itu tak percaya dengan ucapannya.
"Angel, jika Lion menindasmu katakan pada aunty dan aku yang akan memukulnya'' Lauren berkata pada calon menantunya yang sejak tadi hanya diam.
Angel tersenyum dan merasa senang dengan sikap orang tua Lion yang menerimanya dengan baik dan juga penuh kasih sayang. Ia berpikir setelah dia menjadi model akan sulit bagi keluarga Lion menerima pekerjaannya.
''Jangan memaksa Angel meninggalkan pekerjaannya Lion kecuali atas kemauannya sendiri'' ucap Lauren lagi yang merasa Angel sangat penurut sebagai wanita.
"Aku tidak akan melarangnya, kecuali model pakaian seksi'' ucap Lion memandang Angel yang tersedak dengan minumannya.
''Angel tetap akan cantik dengan pakaian apapun, bukankah begitu dear?'' tanya Lauren sambil menepuk-nepuk punggung calon menantunya.
''Iya Aunty, aku juga tidak akan mengambil job itu lagi setelah menikah'' jawab Angel pelan dan melanjutkan makan malamnya.
Lauren mencium pipi Angel saat mereka selesai makan malam dan berpamitan.
Kemudian Lion mengantar Angel di hotel tempat wanita itu menginap. Beberapa pegawai yang mengenal Angel sebagai model terkejut saat Lion yang merupakan bos mereka menggandeng tangannya memasuki lift menuju kamar Angel.
Setelah mereka memasuki kamar Angel, Lion melangkah maju mendekati wanita itu dan menarik pinggang Angel menempel padanya dan mencium bibirnya dengan kuat.
Angel membuka jas Lion hingga terjatuh dilantai dan jemarinya melepas kancing kemeja pria itu.
Ciuman Lion berpindah ke leher Angel dan mengisapnya kuat hingga menimbulkan bekas kemarahan yang membuat Angel mengerang dan Lion tersenyum senang saat mendengarnya.
Tangan Lion meremas bokong padat Angel dan merobek pakaian yang dikenakan wanita itu membuat ia dengan cepat merasakan kulit halus Angel dan melepas pakaian dalamnya.
''Aku merindukan ini,'' ucap Lion dan mengulum puncak dada Angel dan menggendong wanita itu menuju kamar.
"Aaaahhh ... " ******* Angel terdengar merdu ditelinga Lion dan membuat pria itu mencumbu bibirnya.
“Rome is a dream like no other.”
Roma, Italia.
Angel menuruni pesawat pribadi milik Lion dengan pria itu dibelakangnya. Mereka disambut oleh beberapa anak buah Lion dan membukakan pintu untuknya.
Lion memutuskan akan membawa mobil itu sendiri dan menyuruh mereka mengantar koper mereka dihotel milik Lion.
Ia ingin mengelilingi kota Roma bersama Angel dan menikmati kebersamaan mereka di kota romantis ini.
Roma merupakan kota terbesar dan berpengaruh pada dunia hingga saat ini. Banyak bangunan seperti istana yang indah dan semua menjadi daya tarik tersendiri, hingga Lion membangun beberapa bisnisnya dikota ini termasuk hotel dan juga tempat wisata.
Lion juga memiliki saham yang sangat besar di tempat Angel bekerja dan ia menyembunyikannya dari wanita itu. Setelah Angel meninggalkannya, Lion bekerja keras mengambil alih perusahaan milik ayahnya dan memperluasnya diberbagai negara dan memusatkan tujuannya di dekat wanita itu.
Setelah percintaan mereka semalam dan berlanjut di dalam pesawat miliknya, ia mengetahui bahwa Angel tidak bisa menolak sentuhannya dan wanita itu selalu bisa memuaskannya di ranjang.
''Kau memiliki perusahaan disini, apakah kau akan mendatanginya?'' tanya Angel ketika mobil mereka memasuki kawasan elit dimana hanya ada rumah-rumah mewah dengan suasana yang sangat indah.
''Kita akan ke suatu tempat terlebih dahulu'' jawab Lion mencium tangan Angel yang sejak tadi berada dalam genggamannya.
''Apakah kita akan menemui seseorang? Rumah-rumah disini sangat indah'' tanya Angel yang membuka kaca mobil dan menikmati udara segar.
''Apa kau menyukainya?'' tanya Lion dengan senyum khasnya.
''Tentu saja, siapa yang tidak ingin berada disini. Bahkan aku belum pernah masuk ke tempat ini'' jawab Angel menatap Lion.
''Kalau begitu kita akan tinggal disini'' sahut Lion santai dan membuat Angel menganga.
''Apa kau gila? disini bahkan tempat tinggal para menteri.'' guman Angel pelan dan dibalas dengan senyum oleh Lion.
Mereka memasuki rumah dengan pagar yang menjulang tinggi. Angel melihat Lion membuka pagar itu dengan remote yang ada ditangannya.
Mereka memasuki halaman yang sangat luas dengan rumah yang berada ditengahnya seperti sebuah istana. Angel menatap Lion dan merasa curiga dengan pria itu.
''Ini rumah siapa?'' tanya Angel begitu mereka sampai dan Lion membukakan pintu mobil untuknya.
''Kau akan tahu begitu kita masuk ke dalam'' ucap Lion menggandeng tangan Angel dan masuk ke dalam rumah.
Seorang pelayan mendekati mereka dan membukakan pintu. Angel dibuat terpana dengan apa yang ia lihat begitu pintu terbuka.
Sebuah ruangan luas dengan tangga di dua sisi dan langit-langit terdapat lukisan yang sangat indah karya seniman terkenal dengan warna-warna yang memukau.
Kemudian beberapa patung koleksi dari lelang amal yang sering Angel ikuti menghiasi disudut-sudut ruangan. Angel kemudian dibuat terpana begitu masuk makin ke dalam.
Ia melihat Lukisan besar dengan foto keluarga Lion bersama orang tuanya dan juga Abuelo Kakek buyut Lion yang meninggal beberapa tahun lalu.
''Apakah ini rumahmu?'' tanya Angel ketika Lion menyandarkan kepala dipundaknya dan menatap lukisan didepan mereka.
''Ini rumah Abuelo yang diwariskan padaku'' jawab Lion menatap gambar kakek dari ayahnya.
''Kalian saling menyayangi, kau pasti merindukannya'' ucap Angel mengelus kepala Lion yang berada didekat lehernya.
''Sangat dan ia yang menyuruhku untuk menjadikanmu istriku, jika tidak ia akan menghantuiku'' bisik Lion di telinga Angel dan menghirup aroma wangi wanita itu.
''Aku merindukannya'' lirih Angel pelan.
''Hmm, Abuelo selalu senang melihat majalah yang menampilkan wajahmu dan akan mengomel saat melihatmu memakai pakaian seksi. Ia akan membuang majalah itu dan menyuruhku untuk membawamu pulang'' ucap Lion dengan tersenyum mengingat masa-masa bersama Abuelo.
Angel tersenyum dan membalikkan tubuhnya ke arah Lion dan melingkarkan tangannya dileher pria itu. Kemudian berbisik ditelinga Lion.
''Jadi, dimana kamar tidur kita?'' bisik Angel dan berteriak ketika Lion menggendongnya dan membawanya menaiki tangga menuju lantai dua.
Angel dibawa masuk menuju kamar dengan ranjang yang sangat besar dan dilapisi dengan seprei berwarna merah menyala. Kemudian Lion membaringkannya dan menyukai kelembutan ranjang mereka.
Lion membuka pakaiannya dengan sangat perlahan membuat Angel menggigit bibirnya dan bergerak sensual menggoda pria itu.
Lion mengambil dasinya dan menutup kedua mata Angel. kedua tangan wanita itu ditarik keatas dan Lion mengikatnya dengan ikat pinggang miliknya.
Lion menyusuri kaki jenjang Angel yang masih memakai high heelsnya dan wanita itu mendesah ketika bibir Lion menggigit paha bagian dalam.
Lion membuka pakaian dalam Angel dengan mengangkat dress pendek wanita itu hingga tanpa melepasnya.
kemudian mencium sekujur tubuh Angel dari balik dressnya membuat Angel meronta memohon Lion melepas pakaiannya dan merasakan ciuman pria itu dikulitnya. Ia seperti disiksa oleh Lion dan membuat pria itu menikmatinya.
Angel mencapai puncak hanya dengan sentuhan pria itu di area sensitifnya dan terkejut saat Lion sekali lagi merobek pakaiannya dan melemparnya ke sembarang tempat.
Kemudian ia mengulum puncak dada wanita itu dengan mata Angel yang masih tertutup dan juga tangan yang terikat.
Ia seperti berada dalam pusaran gairah dan ingin menyentuh Lion tapi tidak bisa membuat ia merasa frustasi. ia melingkarkan tangannya yang terikat dileher pria itu saat ia berada diatas pangkuan Lion.
Mereka mendesah bersamaan saat Angel bergerak diatasnya. Lion mencium bibir Angel penuh gairah dan wanita itu membalasnya dengan tak kalah panas. Kemudian Lion melepas penutup mata Angel dan juga ikatan ditangannya.
Angel menggerakkan tubuhnya kembali diatas Lion dan tangannya meremas rambut pria itu saat Lion menghisap dadanya secara bergantian. Tangan Lion memegang pinggul Angel dan membantunya bergerak mengikuti gerakan wanita itu.
''Aaahhhh... Lion'' Angel mendesahkan nama pria itu membuat Lion mengganti posisi menjadi dia yang berada diatas tubuh Angel.
Tubuhnya bergerak dan kedua tangannya meremas dada Angel secara brutal dan memasuki Angel dengan kuat membuat wanita itu mencapai puncaknya bersama-sama.
Lion menunduk dan merasakan keringat membasahi tubuh mereka karena lupa menyalakan pendingin ruangan. Ia menatap puas wajah Angel yang kelelahan dengan penampilan yang acak-acakan tapi terlihat seksi.
Kemudian Lion berpindah menjadi disamping wanita itu dan menyalakan AC dan memeluk Angel yang sudah tertidur dengan tubuh polosnya. Mereka berdua akhirnya tertidur.
Angel terbangun saat hari sudah gelap dan ia tidak menemukan Lion disampingnya. Ia merasakan tubuhnya seperti remuk karena percintaan Lion yang brutal dan berjalan perlahan menuju kamar mandi.
Ia memutuskan berendam air hangat untuk menghilangkan rasa lelahnya hingga kembali tertidur.
Sentuhan Lion di dadanya membuat ia membuka mata dan melihat pria itu sudah ikut berendam bersamanya dengan posisi Lion berada di belakangnya.
''Aku akan memijatmu'' bisik Lion ditelinganya.
"Dream about something and make the dream come true, because this world would not exiest if there were dreamed."
...****************...
Ketika berumur 16 tahun Angel masih memiliki keinginan yang sama dengan keinginannya sejak ia kecil.
Dengan kecantikannya Angel membayangkan bagaimana tubuh indahnya berjalan di atas catwalk dan wajah cantiknya akan menghiasi berbagai majalah yang sering ia lihat ketika mengunjungi aunty Kate.
Angel membuat keputusan dengan meninggalkan kota kelahirannya dan juga memutuskan hubungannya dengan Lion.
Meskipun banyak yang mengatakan ia tidak perlu berusaha keras dengan Lion di sisinya, tapi ia memiliki keinginan untuk sukses dengan caranya sendiri.
Dan ibunya adalah salah satu orang yang mendukung cita-citanya. Hingga ia memberanikan diri menginjakkan kakinya di Roma tempat semua impiannya terwujud.
Angel masih mengingat bagaimana rasanya menandatangani kontrak untuk pertama kalinya. Ia berteriak dengan sangat kencang ketika keluar dari gedung agensi dan menghubungi ibunya. Ia menangis dan kemudian bekerja dengan sangat keras hingga sampai di titik ini.
Lamunannya terusik saat merasakan tangan Lion bergerak di pinggangnya dan membawanya masuk ke dalam gedung tinggi yang merupakan perusahaan tempat Angel bekerja.
''Kau akan masuk bersamaku?'' tanya Angel ketika Lion masih terus berjalan dan membawanya memasuki lift.
"Hmmm, aku memiliki rapat penting disini'' jawab Lion yang masih sibuk dengan ponsel ditelinganya.
''Rapat dengan siapa?" tanya Angel menatap wajah Lion.
" Tentu saja dengan pejabat perusahaan disini'' jawab Lion, kemudian tersenyum menatap wajah Angel yang kebingungan.
''Apa maksudmu Lion? jangan membuatku takut'' ucap Angel yang takut Lion akan bersikap keras pada agensi yang saat ini sedang sangat marah dengan pengunduran dirinya sementara.
''Tenanglah, ini tidak ada hubungannya denganmu'' jawab Lion kemudian menggandeng tangan Angel ketika pintu lift terbuka.
Angel terkejut saat melihat kepala direktur menunggu kedatangan mereka di depan lift dengan beberapa pejabat penting perusahaan.
Ia melihat mereka semua memberi hormat pada Lion dan menatap tangan pria itu yang menggenggam tangannya. Ia berusaha melepas tangannya dari genggaman pria itu ketika melihat asistennya dari kejauhan, tapi pria itu tidak ingin melepaskannya.
Mereka terlihat serasi berjalan bersama, tubuh tinggi Lion sangat pas berada disamping Angel. Lion sengaja melakukan hal ini agar tidak ada yang akan menjatuhkan nama Angel dengan gosip murahan.
Ia kemudian mengangkat tangan Angel dan memperkenalkannya sebagai calon istri Lion dan akan segera menikah.
Angel merasakan wajahnya memerah dan berusaha menahan malu. Ia kemudian masuk ke ruangan dimana asistennya sedang menunggu. Ia baru mengetahui bahwa Lion merupakan pemilik perusahaan yang telah membesarkan namanya.
"Inikah kejutan yang akan kau katakan kemarin malam padaku" ucap Imelda asisten Angel yang ikut terkejut dengan berita mengenai pernikahan Angel dan presdir mereka.
"Lihatlah, baru beberapa menit tapi kalian berdua langsung menjadi tranding topic hari ini.'' Imelda berkata padanya dan memberikan Laptop yang memperlihatkan foto-fotonya dengan Lion.
''Aku baru mengetahui bahwa Lion adalah pemilik perusahaan ini dan itu membuatku shock'' gumam Angel kemudian memegang perutnya yang tiba-tiba merasa mual.
Ia berlari ke dalam toilet dan memuntahkan isi perutnya, Ia merasa selama ini Lion sedang bermain-main dengan hidupnya dan ia seperti orang bodoh yang bersikap sombong dihadapannya.
''Apa kau baik-baik saja? tanya Imelda yang membantunya berdiri.
"Bisakah kau mengantarkanku pulang ke apartemenku?'' tanya Angel pelan.
"Aku akan memberitahu Presdir'' jawab Imelda tapi ditahan oleh Angel ketika wanita itu akan pergi.
"Please, aku tidak ingin mengganggunya. Aku ingin kau mengantarku dengan mobilmu'' ucap Angel berbohong.
''Apakah calon suamimu tidak akan marah?'' tanya Imelda yang takut mwmbawa Angel pergi tanpa bertanya padanya.
''Tenanglah, ia tidak akan marah'' kata Angel meyakinkan asistennya.
''Baiklah, kau tak perlu kembali kesini untuk membereskan barang-barangmu. Kau istri seorang presdir dan pasti tidak ada yang akan berani menyentuhnya'' ucap Imelda membawa Angel keluar melalui lift menuju mobilnya.
Angel menyandarkan kepalanya begitu mobil mereka bergerak keluar dari perusahaan dan menuju apartemennya yang hanya beberapa blok dari agensi.
Ia sengaja menyewa apartemen mewah ini karena sangat dekat dengan tempat ia bekerja dan ia tak perlu merasakan kemacetan saat jalanan sibuk.
''Thank you Elda, tak perlu mengatakan kau yang mengantarkanku pulang jika Lion mencariku'' ucap Angel begitu mobil telah berhenti dan ia keluar.
''Angel'' panggil Imelda saat Angel menutup pintu mobilnya dan tersenyum padanya.
'''Berbahagialah, oke!!'' ucap Imelda memberi semangat.
Angel melambaikan tangannya ketika mobil Imelda menjauh dan ia kembali terlihat lesu memasuki apartemennya.
Bunyi ponsel Angel terdengar dari dalam tasnya dan ia membiarkannya karena tau itu dari Lion. Ia masih tidak bisa membayangkan bagaimana pria itu berada dibalik semua yang ia dapatkan.
Ia baru menyadari apa yang ia dapatkan selama ini terlalu mudah, bahkan ia tidak perlu bekerja terlalu keras seperti orang lain.
Dan ia merasa semua itu karena memang ia pantas mendapatkannya, karena bakatnya, karena kecantikannya.
Angel masuk ke dalam apartemennya, ia menjatuhkan tasnya dan masuk ke dalam selimut, kemudian menangis.
Lion tiba beberapa saat kemudian dan merasa cemas dan juga marah. Ia menghubungi ponsel wanita itu belasan kali dan kesal ketika mengetahui ia telah kembali ke apartemennya sendiri tanpa meninggalkan pesan apapun.
Lion masuk ke dalam apartemen Angel dengan menggunakan kartu khusus dan melihat apartemen wanita itu tampak sepi. Lion melihat tas dan sepatu yang dipakai wanita itu tergeletak di lantai.
Lion memeriksa semua ruangan dan mendapati Angel tertidur dikamarnya dengan masih memakai pakaian yang ia gunakan tadi pagi.
Kemudian ia menghampiri Angel dan duduk di pinggiran tempat tidur wanita itu, memperhatikan wajah cantik Angel yang tertidur dengan bekas airmata di sudut matanya.
Angel menangis, dan ia tau mengapa wanita itu pergi tiba-tiba.
Lion telah berbuat sesuatu yang menyakiti wanita itu. Ia kemudian memperbaiki selimut yang menutupi tubuh Angel.
Angel terbangun saat mencium bau masakan yang berasal dari dapur apartemennya, Ia bangun perlahan dan menggulung rambut panjangnya keatas. Ia melihat jas Lion tersampir dikursi sofa yang ada dikamarnya dan tau pria itu tidur disana.
Setelah mencuci wajahnya yang terlihat membengkak karena habis menangis, Angel keluar dari kamar menghampiri Lion yang sedang sibuk menyiapkan makan untuk mereka berdua.
Ia tidak akan bertanya bagaimana pria itu bisa masuk ke apartemennya, karena pasti gedung ini adalah milik pria itu. Ia memandang punggung Lion dari belakang dan menghampiri pria itu.
Lion merasakan kedatangan Angel dibelakangnya dan berpura-pura tidak mengetahui keberadaan wanita itu di belakangnya. Angel memeluk pinggang Lion dan menyandarkan kepalanya dipunggung lebar pria itu.
''Thank you'' gumam Angel pelan dan terdengar oleh Lion, membuat pria itu berhenti melakukan pekerjaannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!