NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah Muda

Malam Kelam

"Arghhh....apa yang sudah aku lakukan?"

Teriak Marsha yang saat sudah tersadar dari tidur nya, lalu melihat kondisi tubuh nya saat ini, di mana ia tidak memakai apapun juga hanya selimut yang menutupi tubuh nya.

Dan juga Marsha kaget ketika ia melihat ada seorang laki laki yang saat ini berada di samping nya, tentunya Marsha kaget karena ia tiba tiba bangun dengan kondisi tubuhnya seperti ini dan juga ada laki laki di samping nya

"Gila...ini tidak mungkin!!"

Mantan gadis itu juga menggelengkan kepala nya, rasanya tidak mungkin jika ia sudah melakukan sesuatu dengan laki laki yang sama sekali tidak dikenalinya.

"Berisik!! Ganggu orang tidur saja!!"

Ucap laki laki tampan yang belum sama sekali tersadar dengan apa yang dilakukan, ia juga masih menutup matanya tetapi merasa terganggu dengan teriakan dari Marsha.

"Berisik Lo bilang? Lo gak sadar dengan apa yang sudah Lo lakukan sama gue?? Bangun brengseekk!!"

Merasa tidak terima dengan ucapan dari seorang perempuan yang tentu saja sekalian berisik juga sudah berani mengumpat nya, akhirnya Bastian membuka matanya, dan melihat jika ada perempuan yang saat ini sudah berada di samping nya dengan kondisi yang acak acakan.

"Lo? Kenapa ada di sini?"

Tanya Bastian yang sama kagetnya seperti yang pertama kali Marsha lakukan tadi, laki laki itu juga melihat penampilan nya yang sama persis dengan penampilan Marsha saat ini.

"Lo tanya ke gue? Seharusnya gue yang tanya sama lo, kenapa lo ada di sini dan apa yang terjadi dengan kita semalam?"

Tentu saja Marsha tidak menyangka jika kekecewaan yang sedang dialami nya semalam berakibat fatal seperti ini, jika bukan karena gara-gara Kevin, maka Marsha tidak akan minum minuman beralkohol dan berakhir tidur bersama dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali.

"Eh...bukannya Lo?"

Ternyata Marsha salah melihat orang yang ada di sampingnya itu bukan ia tidak mengenali tetapi ia sangat-sangat mengenali laki-laki yang bersamanya saat ini.

"Lo?"

Begitu juga dengan Bastian yang baru saja membuka matanya dan tersadar jika perempuan yang berada bersamanya adalah perempuan yang ia kenal bukan hanya sekedar mengenal tapi perempuan ini merupakan muridnya di sekolah murid yang paling bandel dan tadi siang baru saja berurusan dengan dirinya.

Astaga kenapa gue bisa bersama dia? bagaimana nanti nasib Nadia?

Dan Marsha menyesal telah melakukan semuanya ini tetapi semua sudah terlambat, apa yang sudah dijaga selama ini atau sudah hilang dan diambil oleh orang yang sama sekali tidak Marsha harapkan.

"Nggak mungkin!! nggak mungkin kita sudah melakukan seperti itu!!"

Teriak Bastian yang sama sekali tidak percaya jika dirinya semalam telah menghabiskan malam panas bersama dengan perempuan yang sama sekali pasti tidak mengenal terlebih lagi sebentar lagi ia akan menikah dengan perempuan yang dicintainya Bagaimana mungkin jika calon istrinya tahu dengan kelakuannya saat ini bisa bisa perempuannya dicintai oleh Bastian itu akan meninggalkannya dan Bastian tidak mau.

"Gue berharap juga semua ini hanya mimpi."

Ujar Marsha yang masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi semalaman ia berusaha keras mungkin untuk mengingatnya tetapi sayang sekali ingatannya belum juga muncul yang ada dirinya malah semakin pusing menghadapi kenyataannya.

"Sial banget berada berdua sama lo di sini!! dan lo penyebab utamanya!!"

Marsha semakin menyolot mendengar ucapan dari Bastian yang mana ia seakan-akan disalahkan tentang semuanya ini padahal Marsha sama sekali belum mengingat sesuatu.

"Jangan salahkan saya, bapak sendiri yang salah.. bapak benar-benar brengseek!!"

Marsha sudah tidak tahan mendengar ucapan dari Bastian langsung saja menurunkan kakinya meski pun kondisi tubuhnya remuk redam dan susah sekali untuk berjalan tetapi tidak mungkin jika Marsha tetap berada di dalam kamar dengan gurunya sendiri dan lagi lagi dengan keadaan seperti ini.

"Aw...."

Ringis Marsha yang menahan sesuatu yang begitu perih di bagian bawah tetapi ia tidak boleh lemak ia harus berusaha kuat di depan Bastian laki-laki brengsek dan suka sekaligus guru yang baru saja tadi siang menghukumnya.

Sementara Bastian, memandangi tubuh Marsha yang saat ini sudah menghilang di dalam kamar mandi... laki-laki itu mengacak rambut nya kasar, tentu saja ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam.

"Kenapa gue bisa bersama dia di tempat ini?"

Bastian mencoba mengingat-ingat kembali dan ia sudah menemukan kepingan-kepingan ingatan tentang semalam yang mana ia tanpa sadar menabrak Marsha ketika perempuan cantik itu baru saja berjalan menuju lorong depan kamarnya dan tentu saja dengan kondisi Marsha yang mabuk begitu juga dengan Bastian laki-laki itu juga semalam mabuk karena pengaruh alkohol meskipun tidak terlalu banyak tetapi tetap saja membuat kesadarannya berkurang.

"Sialan ini semua gara-gara Rendi!"

Ya Bastian menyalahkan sahabatnya di mana ia memang semalam menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya itu dan juga Bastian dipaksa untuk minum meskipun tidak banyak tetapi bisa membuatnya pusing dan memang Bastian bukan tipe laki-laki yang suka minum-minuman beralkohol apalagi sampai mabuk namun entahlah semalam ia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya hingga akhirnya bertemu dengan Marsha di lorong hotel yang ternyata Marsha itu adalah muridnya sendiri murid paling bandel yang baru saja dihukum Bastian tadi siang.

"Bagaimana aku harus menjelaskan kepada Nadia? bulan depan pernikahanku dengan dia, tidak mungkin juga aku menjelaskan kalau aku sudah tidur dengan perempuan lain dan aku juga tidak mungkin meninggalkan Nadia, karena Nadia adalah perempuan yang aku cintai!!"

Sontak Bastian menggelengkan kepalanya ia tidak tahu bagaimana kelanjutan kisahnya nanti di satu sisi ia tidak mau menjadi laki-laki yang brengsek tetapi di sisi lain ia tidak mau meninggalkan Nadia apalagi sampai Nadia tahu tentang kejadian ini yang pastinya dia akan meminta putus darinya dan jelas Bastian tidak mau karena pernikahannya diimpi-impikan bersama dengan Nadia sudah di depan mata, bulan depan ia akan meresmikan pernikahannya bersama dengan Nadia kekasihnya sudah dipacari selama 4 tahun itu.

"Shittt!! Ini benar-benar gila!!"

Bisa berpikir lagi langsung ia beranjak dari atas ranjang laki-laki itu segera turun untuk mengambil pakaiannya tetapi saat ia mengambil pakaiannya ia melihat bercak darah di sprei dan pasti memastikan jika bercak itu memang milik Marsha.

"Astaga dia masih perawan!!"

Ada sedikit rasa penyesalan di dalam hati Bastian bagaimanapun ia adalah orang yang pertama kali melakukan itu dan merusak Marsha, mungkin saja di dalam hati Bastian, Bastian tidak akan berpikir sampai sejauh ini namun Lagi Dan Lagi otak Bastian masih berpikir dengan benar, jika Marsha pasti merasa kehilangan semuanya. Tetapi Bastian juga tidak bisa berbuat banyak, karena bagaimanapun ia tidak bisa bertanggung jawab atas semuanya.

*******

Hai all...ketemu lagi...

Jika kalian merasa Novel ini mirip seperti One Night Stand With Teacher kemarin, Yap...itu memang benar... tetapi ini aku buat seringkas mungkin ya...dan pastinya dengan nama pemain yang tidak sama dengan yang kemarin. Yang pastinya, yang di novel kemarin itu bab 30 an belum menikah di sana, tetapi kalau yang ini bab 20 sudah menikah dan nantinya seru.

Yang pastinya, Terpaksa Menikah Muda akan dikontrak di NT dan akan tamat di sini.

Jadi, tetap ikutin saja sampai tamat ya, supaya retensi naik nantinya. Makasih.

Mengingat Semalam

Setelah melihat ada noda bekas di atas sprei, Bastian bergegas mengambil pakaian nya kemudian segera keluar dari kamar hotel.

Laki laki itu juga tidak akan menunggu Marsha terlebih dahulu. Untuk apa? Yang jelas Bastian pikiran nya sangat kalut saat ini di mana ia sudah melakukan sesuatu yang tidak tidak dengan perempuan yang sama sekali tidak dicintai nya, bahkan perempuan itu adalah murid nya sendiri, bukan murid yang pintar tetapi malahan sebaliknya.

"Gila!! Bisa bisanya aku lakuin itu??"

Masih tidak menyangka, tetapi memang kenyataan nya seperti itu, apalagi ini adalah yang pertama kali bagi Bastian, dan sungguh pengalaman pertama untuk nya.

"Arghh...."

Kembali lagi, Bastian mengacak rambutnya asal, laki laki itu mengingat tentang kejadian semalam. Yah, meskipun ia dalam kondisi yang mabuk, tetapi Bastian ingat betul apa yang sudah dilakukan nya, bagaimana rasanya dan juga dapat melihat serta menikmati apa yang sudah Bastian lakukan semalam.

Shitt!!

Mengingat itu semua nya, tubuh Bastian kembali menegang, sesuatu yang sedari tadi sudah tertidur kini bangun kembali, seperti nya si Roki ingin kembali menikmati sesuatu yang begitu menyenangkan, sesuatu yang begitu candu, yang pertama kali baru dilakukan nya.

"Tidak!! Ini tidak boleh terjadi!!"

Bastian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, laki laki itu ingin segera menuju ke rumahnya, dan membersihkan dirinya, supaya bayang bayang kejadian semalam tidak mengusik ke dalam ingatan nya dan mencoba melupakan nya.

Sementara di dalam kamar hotel, Marsha yang sudah selesai mandi, kemudian mencari keberadaan Bastian, tetapi ia tidak menemukan keberadaan laki laki itu.

"Dasar brengseekk!! Gue ditinggal begitu saja!!"

Umpat Marsha kesal setelah tidak menemukan Bastian di dalam kamar hotel. Ya, Marsha mencari Bastian bukan karena ingin meminta pertanggungjawaban, tetapi perempuan cantik itu hanya ingin meminta penjelasan kenapa semalam dirinya dan juga Bastian bisa berada di tempat yang sama dan melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan.

Yang pasti nya, tidak ada di dalam benak Marsha untuk meminta pertanggungjawaban dari Bastian, bahkan Marsha malahan ingin meminta Bastian melupakan semua nya dan tidak membahas masalah ini di sekolahan.

Ya, Bastian adalah guru matematika sekaligus guru BK tempat di mana masa sekolah dan juga insiden tadi pagi itu masih ada di dalam ingatan Marsha di mana guru BK itu dengan terang-terangan menghukumnya bukan hanya sekedar Marsha yang terlambat masuk sekolah tetapi Marsha juga tidak mengerjakan PR matematika.

Dan pagi ini Marsha dikejutkan dengan keberadaan bersama Bastian dan juga Marsha tidak bisa membayangkan Bagaimana nasibnya kelak terlebih lagi orang yang pertama kali sudah merenggut keperawanannya adalah Bastian, guru sekaligus laki-laki yang dibenci oleh Marsha selama ini.

"Gila!! dasar memang dia laki-laki brengsek!!"

Entah sudah berapa kali Marsha mengumpat kesal terhadap pasien tetapi semuanya tidak akan terdengar oleh Bastian yang sudah lebih dulu keluar dari kamar hotel.

Hingga akhirnya dengan memakai pakaian semalam, Marsha keluar dari kamar hotel itu tentu saja ia berjalan dengan tertatih-tatih karena merasakan perih di area bawahnya namun Marsha berusaha untuk sekuat mungkin mencoba untuk berjalan seperti biasanya sehingga tidak akan menimbulkan kecurigaan terhadap orang orang yang melihatnya.

Ya semalam Marsha berada di cafe yang ada di hotel ini bukan untuk menghadiri acara ulang tahun temannya tetapi untuk menguntit sahabatnya yang sedang berdua bersama dengan kekasihnya alhasil Marsha yang cemburu marah dan juga emosi melihat sahabatnya itu berciuman dengan kekasihnya, dan langsung saja menenggak minuman beralkohol hingga ia sedikit oleng dan memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.

Tetapi sayang sekali bukannya membelok ke arah kamar mandi Marsha malahan membelokkan dirinya ke arah kamar hotel di mana waktu itu Bastian juga setengah oleng karena mabuk hingga akhirnya keduanya bertabrakan dan menyeret tubuh Marsha masuk ke dalam kamarnya dan hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi semalam.

"Bagaimana aku menjelaskan kepada Mira tentu saja Mira khawatir dengan aku.... Semua ini memang gara-gara Kevin, kalau bukan karena dia, aku nggak mungkin sampai terjadi seperti ini."

Ya, ia masih menyalahkan Kevin sahabatnya gara-gara dia hingga Marsha terjebak malam panas bersama dengan laki-laki yang sama sekali Marsha tidak ingin temui lagi, namun nasi sudah menjadi bubur, menyesal pun tidak ada gunanya karena semuanya sudah terjadi.

Marsha menyetop taksi yang ada di depan hotel, perempuan cantik itu berusaha untuk tidak meneteskan air matanya meskipun ia tahu apa yang sudah dilakukannya itu tidak akan mengembalikannya kepada keadaan semula yang ada hanyalah penyesalan tetapi sayang sekali menyesal pun juga tidak ada guna.

Tidak ingin semua orang curiga dengan keadaannya Marsha mencoba untuk tetap tersenyum walaupun hatinya sedih kesakitan dan juga tubuhnya yang meredam namun juga ia tidak begitu maka kedua orang tua dan juga gak kandungnya akan curiga dengan kejadian semalam.

"Aku harus ngomong apa? semoga saja mereka mau bekerja sama dengan aku!!"

Tentu saja Marsha harus menyiapkan jawaban dari pertama pertanyaan yang akan diucapkan oleh kakaknya terlebih lagi ini adalah hari Minggu hari di mana semua keluarga Marsha berkumpul karena tidak ada pekerjaan sama sekali dan pastinya Pagi ini semuanya sudah berada di ruang keluarga sembari menikah menunggu sarapan mereka menikmati waktunya bersama.

"Pagi semuanya.."

Sapa Marsha ketika ia sudah masuk ke dalam rumahnya dan benar yang ia pikirkan jika kedua orang tua dan juga kakak kandungnya sudah berada di ruang keluarga tentu saja semuanya melihat ke arah Marsha.

"Bagus ya semalam nginep di tempat Mira tetapi kamu nggak kasih kabar sama Abang, apa kamu nggak tahu jika Abang, mama dan juga Papa khawatir dengan keadaan kamu?"

Alhamdulillah selamat ternyata Mira mengatakan jika aku nginep di rumahnya..

Ada sedikit kelegaan di dalam hati Marsha saat ini di mana ia tidak tahu harus mengucapkan apa jika ditanya macam-macam tentang dirinya semalam yang pastinya ia harus berterima kasih kepada sahabatnya dan akan menjelaskan semuanya kepada sahabatnya meskipun Marsha akan menutupi dengan kejadian semalam, toh juga tidak ada yang tahu kecuali dirinya dengan Bastian.

"Maaf Bang, Ma, Pa.. Marsha ngantuk jadi setelah belajar langsung tertidur Untung saja Mira masih melek dan mengangkat telepon dari Bang Adit."

Marsha mengarang indah saja karena ia tidak tahu bagaimana caranya abangnya itu menghubungi Mira atau mungkin Mira yang mengatakan kepada Aditya jika semalam ia berada di rumahnya.

"Lain kali jangan seperti itu Dek, kamu anak perempuan tidak baik pergi malam-malam apalagi tanpa kabar, abang kan jadi khawatir.. sudah sana mandi dulu setelah itu kita makan bersama."

Perawan Apanya?

Setelah melewati satu hari yang panjang di rumah kini saatnya Marsha harus kembali ke sekolah. Ya hari Senin adalah hari yang paling menjengkelkan untuk Marsha selain akan ada upacara juga pelajaran yang membuatnya tidak semangat terlebih lagi adalah ada pelajaran matematika dengan gurunya adalah Bastian laki-laki yang tidak ingin Marsha lihat untuk saat ini.

Iya selama seharian kemarin di dalam rumah, Marsha terbebas dari pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh kakaknya toh kenyataannya kakaknya itu percaya dengan apa yang diucapkan oleh Marsha dan juga merah yang pastinya ia tidak perlu lagi mengeluarkan otaknya untuk berpikir bagaimana cara menjawab pertanyaan yang merasa sendiri tidak tahu jawabannya bagaimana.

Tidak mungkin juga Marsha mengatakan jika ia sudah melakukan satu malam panas bersama dengan laki-laki yang usia jauh lebih tua darinya terlebih lagi laki-laki itu adalah gurunya sendiri di sekolah dan yang lebih parahnya laki-laki itu sudah mempunyai kekasih dan akan menikah bulan depan.

Ya kabar pernikahan Bastian dengan kekasihnya itu sudah tersebar di area sekolah bahkan jarang banyak siswa-siswa yang mengagumi Bastian penasaran siapa yang akan menjadi istrinya Bastian itu bagaimana kecantikannya dan dari mana latar belakang istri dari Bastian itu.

Yang nyatanya memang pak guru Bastian itu sangat diidolakan di sekolah Marsha meskipun terkenal dingin angkuh dan juga galak tetapi pesonanya tidak bisa terkalahkan dari siapapun juga bahkan ketampanannya itu di atas rata-rata yang membuat siswi-siswi di sana berlomba-lomba untuk mendapatkan Hati Bastian tetapi sayang sekali Bastian tidak mudah dirayu apalagi digoda dengan pesona-pesona ciwi-ciwi yang membuatnya jengah.

Hati Bastian sudah tertutup hanya ada sebuah nama yang singgah di sana dan akan melakukan pelabuhan terakhirnya dengan kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun itu satu bulan lagi..,

"Sepertinya gue harus ngobrol dengan dia nanti dan mengatakan jika dia harus melupakan kejadian semalam."

Ya setelah semalam Marsha tidak tidur karena memikirkan hal ini Marsha sudah memutuskan untuk bertemu dengan Bastian nanti terlebih lagi nanti ada pelajaran matematika yang pastinya bagaimanapun caranya Marsha harus bertemu dan ngobrol 4 mata dengan Bastian itu.

Bukan karena Marsha ingin meminta pertanggungjawaban dari Bastian tetapi Marsha ingin menekankan kepada Bastian untuk melupakan semua kejadian semalam anggap saja kejadian semalam itu tidak terjadi.

Padahal jika dipikir-pikir di sini yang dirugikan adalah Marsha, tetapi mengapa perempuan cantik itu tidak mau meminta pertanggungjawaban dari Bastian malam meminta kepada Bastian untuk tidak mengingat atau pun menganggap tidak terjadi apa-apa bukan karena Marsha merasa dirinya sok suci atau bagaimana atau menganggap dirinya sok keren ataupun sok kaya raya tetapi Marsha sudah berpikir jauh-jauh ke depan tidak mungkin jika dirinya meminta pertanggungjawaban dari Bastian, iya kalau Bastian mau kalau tidak.. yang nyatanya kesehariannya dengan Bastian itu tidak pernah akur Bastian selalu menghukumnya bahkan Bastian tak jarang mengeluarkan kata-kata kasar kepada Marsha ketika Marsha telat datang ke sekolah ataupun tidak mengerjakan PR begitu juga dengan Marsha perempuan cantik itu juga tak jarang mengumpat kesal kepada gurunya.

Hingga Marsha sangat membenci dan tidak respek terhadap gurunya itu meskipun teman-temannya sangat mengagumi tetapi tidak dengan Marsha.

"Ya keputusanku sudah bulat, aku tidak mungkin meminta pertanggungjawaban dan harus meminta kepada dia untuk melupakan semuanya tidak mungkin lagi soal kejadian semalam."

Sudah bertekad kuat dan bulat Marsha harus bisa melupakan semuanya bukan hanya ia meminta kepada Bastian, tetapi dirinya juga harus bisa melupakan itu.

Hingga akhirnya perempuan cantik itu keluar dari kamarnya dan bergegas untuk turun ke bawah sebelum mama dan juga kakaknya berteriak memanggil namanya karena kebiasaan Marsha selalu bangun terlambat bahkan tak jarang masa tidak pernah sarapan dengan anggota keluarganya.

Tetapi tiba-tiba baru turun dari atas tangga Marsha melihat pemandangan yang membuatnya menggelengkan kepalanya sosok yang berada di ruang makan itu yang sebenarnya tidak tahu apa maksud dan tujuan laki-laki itu berada di sana.

"Seperti itulah Sha, gue ke sini mau jemput lo tapi malah ditawarin sama Kak Adit untuk sarapan dulu.."

Marsha menganggukkan kepalanya ia tidak ingin ribut dengan Rehan ataupun dengan kakaknya yang mana Rehan bisa-bisanya datang ke sini dan menjemputnya padahal Marsha ingin memakai mobilnya sendiri.

"Udah sayang sarapan dulu kasihan Rehan sedari tadi menunggu."

Ujar Mama Soraya yang tahu betul Bagaimana ekspresi wajah Marsha saat ini pastinya Marsha tidak mau jika diantar dan nanti pulang bersama dengan Rehan.

Tidak ada perlawanan dari Marsha, ia sebenarnya pagi ini malas berdebat selain karena banyak pikiran yang menggerogoti otaknya saat ini Marsha juga menahan sesuatu yang masih perih tidak mungkin juga ia bersifat seperti kemarin yang barbar yang nyata-nyatanya memang di bawahnya itu masih sakit.

"Tumben kalem banget Sha, biasanya juga seperti barongan!!"

Goda Rehan kepada Marsha, Rehan memang sudah lama menaruh hati kepada perempuan cantik itu tetapi Marsha terus saja menolaknya, bukan karena Rehan tidak ganteng atau kurang kaya tetapi memang tidak ada rasa sama sekali dalam diri Marsha untuk Rehan. Karena hati Marsha sudah untuk laki-laki lain tetapi sayang sekali laki-laki itu sama sekali tidak membalas cintanya.

"Mau makan nggak? kalau nggak makan nanti aku colok loh!!"

Rehan terkekeh melihat ekspresi muka Marsha saat ini entah mengapa Rehan begitu gemas dengan perempuan cantik yang saat ini duduk di sampingnya hingga mengejar Marsha dan memberanikan diri untuk datang ke rumah Marsha tentu saja Rehan tahu bagaimana seluk beluk keluarga Marsha itu.

Begitu juga dengan keluarganya Marsha yang tahu betul siapa yang sebenarnya Rehan, meskipun Rehan adalah anak Badung dan merupakan laki-laki yang suka balapan dan anggota geng motor tetapi keluarga Reham merupakan keluarga terpandang bahkan Papanya Rehan itu sudah menjalin kerjasama dengan papanya Marsha oleh karena itu baik kedua orang tua Marsha maupun kakaknya Marsha tidak menolak kedatangan Rehan ke sini asal jangan sampai merusak Marsha dan mengganggu belajarnya Marsha.

"Sha, mulutnya dijaga tidak boleh anak gadis ngomong seperti itu."

Ucap Mama Soraya mengingatkan putrinya entah mengapa setiap Marsha bersama dengan Rehan selalu cekcok seperti itu dan itu terjadi tidak di rumah dan juga tidak di sekolah.

Perawan apanya mah, anak mama yang cantik ini sudah tidak perawan lagi...

Merasa tidak nyaman apalagi ketika Marsha menatap wajah kedua orang tuanya dengan tatapan sendu ia tahu jika nanti dirinya mengatakannya sebenarnya maka kedua orang tuanya itu akan kecewa dengan apa yang sudah dilakukan karena Marsha saat ini mengingat tentang kejadian semalam itu yang semua bukan hanya kesalahan dari Bastian saja, tetapi dirinya juga salah semalam Karena mabuk dan tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!