NovelToon NovelToon

Sajadah Cinta Untuk Tuan Lucas

Sajadah Cinta 01

"Saya terima nikah dan kawinnya deng...."

"Hentikan pernikahan ini! Karena wanita ini telah bermalam denganku, hanya aku yang berhak menikahinya!" seru seorang pria dengan lantang berdiri di antara para tamu undangan. Tentu saja semua orang menoleh dan memandang pria itu, menatapnya penuh dengan berbagai macam pertanyaan dari banyaknya yang hadir pada pernikahan itu.

Hari ini adalah pernikahan Aisyah dengan Zayyan. Aisyah Putri dari kyai Mansur yang telah dijodohkan dengan pria kota anak dari sahabat Kyai. Zayyan, adalah CEO dan juga seorang pengusaha terhebat di kota mereka. Tetapi, siapa sangka pada hari pernikahannya datang seorang pria asing dengan mengatakan jika dia adalah pria yang telah bermalam dengan calon istrinya.

Semua anggota keluarga berdiri. Ummi Hanum ibu dari Aiysah tentu saja syok mendengar ucapan pria asing itu. Bukan hanya mereka saja keluarga dari pihak lelaki juga tak kalah syok. Amir selaku ayah dari Zayyan segera berdiri dan menatap pria asing itu dengan tatapan kebingungan.

"Tidak! itu bohong!"pekik Aisyah dengan keras yang membuat semua mata kini memandang dirinya.

"Aisyah, apa ini benar?" Pertanyaan Zayyan justru membuat Aisyah membulatkan matanya. Bagaimana bisa pria yang selama ini menyandang status sebagai calon suaminya, percaya dengan ucapan pria asing yang entah dari mana datangnya.

"Zayyan, kamu tahu selama ini aku tak pernah mengenal pria manapun. Hanya kamu yang ku kenal di kota,"jawab Aisyah membela diri. Aisyah terlahir dari keluarga yang terhormat. Abahnya seorang kyai yang dihormati banyak orang, umminya adalah ketua majlis taqlim di desa mereka. Aisyah tinggal di kota setelah lulus dari universitas. Dengan syarat dia akan menikah dengan Zayyan jika nanti sudah waktunya, karena Abah Mansur percayakan Aisyah kepada Zayyan, karena selama ini Aisyah bekerja di perusahaan Zayyan.

"Aku memang mengenalmu, dari pagi hingga sore. Tetapi, begitu pulang dari perusahaan aku tak mengenalmu Aisyah, bahkan kamu melarang aku untuk bermain ke kosanmu,"bukannya membela calon istrinya, justru Zayyan malah menyudutkan Aisyah di depan banyak orang.

"Zayyan, tetapi kita sudah sepakat. Selama aku belum menjadi istrimu aku hanya karyawanmu dan itu alasan kenapa aku menjaga jarak denganmu karena aku ingin kita berdua jauh dari yang namanya fitnah dan juga zina,"ujar Aisyah, tetapi tak membuat semua orang percaya dengan ucapannya.

Aisyah adalah wanita cantik yang berhijab, mampu menjaga marwahnya sebagai wanita muslimah selama dia tinggal di kota. Aisyah mampu menjaga kepercayaan yang Abah dan Umminya berikan. Meksipun lahir dari keluarga yang kental agama, Aisyah dapat hidup menjadi wanita yang mandiri dan juga menjaga wanita karir di kota.

"Kenapa kau tak mengatakan yang sebenarnya, jika selama ini kita hidup berdua di kosanmu,"ucap pria asing itu lagi dan membuat Aisyah kini menoleh ke arahnya serta menatapnya dengan nyalang.

"Siapa kamu?! Kenapa kamu muncul di sini? Apa urusanmu denganku? Bahkan aku tak mengenalmu!"teriak Aisyah yang sudah frustrasi dengan keadaan yang ada di depan mata. Bukan hanya martabat Aisyah, kehormatan keluarga kini juga dipertaruhkan.

"Maaf, Mansur. Seharunya aku tak menikahkan anakku dengan anakmu. Siapa sangka jika wanita lahir dari keluarga baik-baik akan tumbuh menjadi wanita liar,"cibir Amir ayah dari Zayyan. Abah Mansur mengepalkan tangannya menatap nyalang ke arah Aisyah yang kini juga menatapnya.

"Paman, jaga ucapanmu. Aku tak seperti yang paman tuduhkan,"ucap Aisyah yang berjalan ke arah Abah Mansur dan juga Amir.

"Kamu liat Mansur? Bahkan dia berani menjawab ucapanku, tanpa merasa bersalah. Zayyan ayo kita pergi!" ajak Amir, menarik tangan putranya.

"Tidak, Zayyan jangan pergi! Bagaimana denganku?" Aisyah mencoba mengejar Zayyan tetapi tangannya dihalangi oleh Pria asing itu yang membuat Aisyah menatapnya penuh dengan amarah.

Plak!

Aisyah menampar pria itu dengan keras hingga pegangan tangannya terlepas. Pria itu menyeringai serta memegang sudut bibirnya, yang terasa kebas akibat tamparan keras dari Aisyah.

Para tamu undangan menjadi ricuh akibat pernikahan yang gagal. Calon pengantin laki-laki telah pergi meninggalkan tempat itu, kini hanya tertinggal Aisyah dengan sejuta rasa malu yang harus dia tanggung.

"Abah, Ummi. Kalian harus percaya dengan Aisyah,"ucap Aisyah memegang kedua tangan orang tuanya secara bergantian. Abah Mansur belum memberi komentar apapun saat ini, dia hanya menatap seluruh tamu undangan yang sedang mencibir dirinya.

"Pak Penghulu, nikahkan mereka!"tegas Abah Mansur kemudian yang membuat tangan Aisyah terlepas yang sejak tadi menggenggam tangannya. Pria asing itu menyeringai melihat ketidak berdayaan Aisyah di depannya.

"Tidak! Aku tidak akan menikah dengannya. Abah, aku tak menginginkan suami yang seperti ini, bagaimana jalan hidupku jika aku menikah dengannya,"Aisyah masih memohon kepada Abahnya agar tak menikahkan dirinya dengan pria asing itu.

"Aku seorang muslim. Tetapi, untuk soal agama aku tak mengerti apa-apa. Jika kau ragu aku takkan menikah denganmu,"ucap pria itu lagi. Tujuannya adalah membuat pernikahan itu batal, bukan datang untuk menikahinya.

"Abah dengar, dia tidak mengerti agama. Aku tak ingin menikah dengannya!"Aisyah masih berusaha untuk membuat Abahnya percaya dan mau membantunya.

"Bapak Penghulu nikahkan dua orang ini, untuk urusan agama aku yang akan bertanggung jawab,"ucap Abah Mansur dengan lantang. Hancur sudah harapan Aisyah yang akan hidup suami pilihan hatinya.

Pria asing itu pun tak memiliki pilihan lain selain menerima perintah Abah Mansur. Seharusnya dia bisa menolak pernikahan itu dengan lantang. Tetapi, melihat sorotan mata Abah Mansur membuat pria asing ini bertekuk lutut dan mangut dengan semua perintahnya.

'Siapa pria ini, kenapa tatapannya lebih menakutkan dari musuh yang ada di medan perang,' batin pria asing yang terus menatap Abah Mansur. Mau tak mau pria ini pun setuju menikahi Aisyah atas perintah Abah Mansur.

💚💚💚💚

Hallo, Readers tercinta. Mohon dibaca tanpa di skip ya, agar Author semngat update hingga end. Tinggalkan koment dan like kalian. Jika berkenan vote dan juga beri hadiah, terima kasih 🙇

Sajadah Cinta 02

Malam pernikahan, yang harusnya Aisyah lewati bersama dengan suami tercinta. Malah berakhir satu kamar dengan pria asing yang namanya baru pertama kali Aisyah dengar.

"Dengar, Tuan Lucas. Aku tak mengenali Anda,"ucap Aisyah pelan, berjalan ke arah pria asing yang berdiri di balkon kamar, serta menatap langit yang penuh dengan bintang.

Lucas berbalik dan menatap istri yang baru saja dinikahinya karena kesalahan. Tujuan Lucas hanya untuk balas dendam dan menggagalkan pernikahan orang yang telah membuat adiknya masuk rumah sakit. Bahkan, kini koma di rumah sakit dan tak sadarkan diri.

Ponsel Lucas, berdering. Pria itu menjawabnya dan mengabaikan Aisyah yang sejak tadi mengajaknya untuk berbicara.

"Hallo,"

[Kami telah mengirim Tuan muda kedua ke mansion timur,]seru seseorang yang berada di balik panggilan itu.

"Eemmm, kerahkan semua dokter hebat untuk merawatnya. Jika aku kembali dia masih menutup mata, kalian semua akan sama sepertinya!" ucap Lucas dengan tegas yang membuat Aisyah menelan ludahnya. Gaya bicara Lucas dingin dan juga pelan, tetapi setiap yang Lucas ucapkan semuanya penuh penekanan.

[Baik, Tuan Muda pertama,]

Panggilan terputus, Lucas menyimpan ponselnya kembali. Lalu, berbalik dan menatap wanita yang berdiri dibelakangnya. Lucas, menatap Aisyah dari atas hingga bawah dan dari bawah ke atas. Aisyah menaikan alis menatap pria berjas hitam bertubuh kekar dan lebih tinggi darinya.

"Ka...." Ucapan Lucas terpotong.

Tok ! Tok! Tok!

Suara ketukan dari luar kamar mengejutkan Lucas dan juga Aisyah. Wanita ini segera berjalan ke arah pintu kamar, ketika pintu terbuka. Aisyah dapat melihat jika Umminya datang untuk memanggil mereka.

"Aisyah, apa dia menyakitimu?" Ummi Hanum, berbisik. Ketika melihat sorotan netra Lucas yang terus memperhatikan gerak gerik dua wanita itu.

"Ummi, apa bisa aku berpisah dari pria itu,"tanya Aisyah pelan, Ummi Hanum melihat ke arah Lucas yang saat ini berjalan ke arah mereka.

"Eeemm, Abah menyuruh ummi untuk memanggil kalian berdua, ummi tunggu di meja makan." Ummi Hanum berlalu pergi meninggalkan mereka berdua ketika Lucas tiba di belakang Aisyah.

Aisyah menoleh sekilas ke arah Lucas, lalu pergi meninggalkan Lucas dengan kesal. Bahkan, Aisyah beberapa kali menghentakkan kakinya menatap Lucas dengan cemberut. Ada perasaan kesal dan marah tetapi Aisyah tak bisa mengatakannya kepada Abah Mansur dan Ummi Hanum.

Di meja makan, Lucas menatap semua hidangan yang ada di atas meja. Abah Mansur menatap pria itu dengan dingin. Pria yang baru saja menjadi menantunya.

"Mulai saat ini kamu berhak atas Aisyah, kamu boleh membawanya kemanapun kamu pergi. Tetapi, ingat! Dia istrimu dan masih anakku,"ucap Abah Mansur di akhir ucapannya memberi peringatan kepada Lucas agar tak menyakiti Aisyah.

"Aku tak tinggal di Indonesia,"jawab Lucas dingin, yang membuat semua orang kini menatapnya heran.

"Jika kamu tak berada di sini, kenapa kamu ada di sini hari ini? Siapa kamu? Aku curiga kamu hanya seorang penjahat yang mengambil keuntungan dari keluarga kami,"sambung Aisyah, Ummi Hanum langsung menatap sang anak menyuruh Aisyah tak mencampuri pembicaraan Abah Mansur dan Lucas.

"Aku tinggal di London. Adikku tinggal di Indonesia, aku warga negara Indonesia sebelum aku pindah ke London pada 15 tahun yang lalu,"jawab Lucas dengan raut wajah yang dingin. Setiap kali dia menyebut adiknya, Aisyah dapat melihat rahang Lucas yang mengeras.

"Terus apa hubungan dengan ak...."

"Terserah, dia berhak atasmu. Dan kamu berhak atasnya, aku menyerahkan dia kepadamu. Meskipun aku tak tahu ada hubungan apa antara kalian berdua, tetapi aku tak bisa membiarkan kalian tinggal di sini. Apalagi, kamu baru saja mengacaukan pernikahan yang telah ku siapkan beberapa tahun lalu,"imbuh Abah Mansur, Lucas melirik ke arah Aisyah. Wanita ini langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Abah...."Rengek Aisyah kemudian dan menatap pria tua dengan raut wajah yang iba, berharap Abah Mansur mau mengubah keputusannya.

"Kalian bisa pergi malam ini, karena besok akan ada acara pengajian di sini, Abah tak ingin semua orang menganggap Abah membetulkan kemaksiatan sebelum pernikahan,"ucapan Abah yang terakhir seakan memberi tamparan keras untuk Aisyah. Padahal, dia tak pernah mendekati maksiat selama ini, tetapi malah dituduh seperti itu. Semua ini terjadi karena Lucas. Aisyah melirik ke arah Lucas sekilas, tetapi begitu Lucas menoleh Aisyah segera memalingkan wajahnya.

Lucas ataupun Aisyah kini berada di teras. Aisyah sedang berpamitan dengan umminya. Tetapi, ketika Aiysah ingin mencium punggung tangan Abah Mansur, pria tua ini mundur dua langkah seakan berat untuknya melepaskan putri semata wayangnya. Tinggi harapan Abah Mansur untuk Aisyah, dia menginginkan pernikahan yang bahagia untuk sang anak, tetapi takdir malah mempermainkan pria yang taat agama selama ini, memberikan cobaan untuknya karena yakin, jika Abah Mansur mampu melewati itu semua.

Akan tetapi, bagaimana dengan Aisyah? Apa dia bisa?

"Abah, berikan restu untuk anak kita,"Ummi Hanum memegang lengan Abah Mansur, pria ini menatap sendu ke arah Aisyah yang saat ini telah menangis. Lucas, berdiri tak jauh dari mereka melihat drama yang ada di depan mata membuat Lucas menarik sudut bibirnya hingga terangkat dan menampilkan senyuman khasnya.

'Yang benar saja? Aku harus membawanya. Tetapi, kenapa aku tak bisa menolak perintah dari pria itu, siapa dia? Kenapa seakan tubuhku kaku ketika bertemu dengannya. Aku tak pernah menatap musuh sekuat ini, biasanya musuh yang akan tertunduk padaku, ilmu apa yang pria tua itu mainkan, aku harus mempelajarinya suatu hari nanti,'batin Lucas, ketika Lucas sibuk bermain dengan pikirannya. Tak menyadari jika Aisyah kini telah berdiri di depannya.

"Dengan apa kita akan pergi?"Aisyah bertanya, hingga membuyarkan lamunan Lucas, pria ini menatap wanita yang tingginya hanya sampai ke dadanya saja.

"Aku tidak tahu,"jawab Lucas dingin. Aisyah mengerutkan keningnya, lalu membuka aplikasi gojek untuk mencari taxi online.

'Kenapa aku seakan ragu bisa hidup damai dengan pria ini, bagaimana kalau dia penjahat organ? Kalau dia menjualku nanti di negaranya bagaimana?' Aisyah merinding ketika bayangan itu mulai menganggunya.

"Apa yang kau pikirkan? Kau sedang berpikir jika aku tertarik denganmu?"tebak Lucas, Aisyah langsung menatapnya dengan raut wajah mengejek. Wanita muda yang berusia 24 tahun itu memiliki wajah bulat dan warna kulit kuning langsat serta lesung pipi yang membuatnya semakin cantik, ketika memakai hijab hitam yang senada dengan gamisnya.

Namun, sebaliknya. Lucas Edward Hosea, Pria matang berusia 30 tahun. Meskipun sudah berkepala tiga dia terlihat masih tampan dengan tubuh yang kekar, dan senyum tipis Lucas membuat wanita manapun akan dengan suka rela naik ke atas ranjang Lucas. Hanya saja, selama ini Lucas tak pernah mendekati wanita manapun untuk menyembunyikan rahasia terbesar dalam hidupnya.

Next.....

jangan lupa tinggalkan like dan koment ya ❤️

Sajadah Cinta 03

Setelah turun dari taxi online. Aisyah malah terkejut melihat alamat yang Lucas berikan kepada sopir taxi. Mereka bukan tiba di bandar udara, tetapi justru mereka kini berada di sebuah lapangan besar tak jauh dari tempat mereka berdiri ada sebuah jet pribadi yang saat ini sedang menunggu Lucas dan Aisyah.

Semua pengawal serta asisten yang ada di lapangan itu terkejut melihat Lucas datang bersama dengan wanita. Selama ini Bos-nya tak pernah mengandeng wanita manapun dalam hidupnya. Kecuali, Nona muda dari keluarga Lawrence, putri dari Tuan Arnold Lawrence.

Mona Lawrence adalah wanita yang mendekati Lucas demi kepentingan keluarganya. Tetapi, Lucas tak tertarik dengan wanita itu terlebih lagi Lucas memiliki masalah terhadap wanita. Tak ada satupun wanita yang membuat Lucas napsu ketika dekat dengan mereka. Kelainan yang Lucas alami membuat pria ini menjauh dari yang namanya wanita. Oleh karena itu dia mau membawa Aisyah bersama dengannya. Demi sang adik yang sangat Lucas sayangi.

Meskipun Lucas berbicara bahasa asing di depan Aisyah, wanita ini mengerti karena Aisyah adalah jebolan mahasiswa dengan kelulusan nilai terbaik. Tetapi, ketika Lucas berbicara dalam bahasa asing lainnya seperti bahasa Taiwan, Aisyah terdiam. Dia hanya bisa menguasai empat bahasa saja. Thailand, English, Arab dan Indonesia.

Lucas, melirik sebentar ke arah Aisyah yang sejak tadi hanya diam saja.

Asisten Lucas yang sejak tadi berbicara dengannya pun berkata, "mari Tuan ikut dengan kami," Lucas hanya mengangguk, menyuruh mereka pergi lebih dulu.

"Semua orang itu adalah orang Indonesia, aku merekrutnya. Tetapi, ada beberapa orang asing yang akan tinggal di mansiokku. Aku memiliki syarat untukku, kamu tidak boleh memberitahu orang-orang jika kamu istriku, itu demi keselamatanmu sendiri. Yang kedua, tugasmu adalah merawat adikku yang saat ini sakit hingga sembuh. Yang ketiga, kamu tidak boleh mencampuri semua urusanku, termasuk urusan pribadiku!"tegas Lucas, saat ini mereka telah sampai di samping pesawat jet pribadi yang akan mereka tumpangi.

"Syarat kedua dan ketiga oke, tetapi yang ke satu apa bisa aku tidak mengaku kamu suamiku? Di dalam Islam mengharuskan kita memberitahu jika kita sudah bersuami, agar orang lain tak menaruh harapan kepada kita,"ujar Aisyah.

"Itu urusanmu, ini demi keselamatanmu. Status mu nanti di sana hanya sebagai pengasuh adikku saja,"lanjut Lucas dan menyuruh Aisyah untuk segera naik.

'Jangan pernah harap kau akan menjadi Nyonya Lucas. Kecuali, kau bersedia menikah dengan adikku,' batin Lucas yang menatap Aisyah yang tengah duduk dengan tenang di dalam jet pribadinya. Meskipun Lucas sudah bersikap dingin kepada Aisyah, tak sedikitpun membuat Aisyah takut. Justru, Aisyah tertantang ikut bersama dengan Lucas, suami yang baru saja menikahinya.

'Bismillah, semua karena Abah. Semoga saja pilihan Abah ini yang terbaik, maafkan Aisyah Abah.' Aisyah meremas jarinya ketika dia menyebut nama pria itu dalam hatinya. Tak disangka air mata menetes ke atas punggung tangannya. Aisyah segera menyeka air mata itu agar tak membuat semua orang menyadarinya. Tetapi, siapa sangka sejak tiba di dalam jet pribadi Lucas memperhatikan gerak gerik Aisyah. Wanita yang membuat Adiknya jatuh cinta dan rela bunuh diri karena dirinya.

Tak terasa perjalan Lucas dan Aisyah telah tiba di tujuan mereka. Yaitu, mansion Hosea. Hanya saja, untuk sampai di mansion itu mereka berdua harus menggunakan mobil karena jaraknya lumayan jauh dari lapangan pesawat hingga ke mansion Hosea.

Lucas menatap Aisyah yang tertidur, lalu dia menyuruh Asistennya Alex untuk membangunkan Aisyah. Sementara dia memilih untuk turun lebih dulu.

"Nona, bangun!" Pria itu berkata sembari menyenggol lengan Aisyah dengan ujung senapan yang dipegang. Ketika Aisyah terbangun, dia langsung terkejut melihat dirinya yang berada dalam pesawat dengan banyak pria asing serta semua orang memegang senapan mereka.

"Siapa kalian? Apa mau kalian?!"pekik Aisyah begitu keras, yang membuat Lucas menoleh, pria ini baru saja turun setengah anak tangga, tetapi telah dikejutkan dengan teriakan dari Aisyah.

"Nona Anda lupa? Anda datang bersama dengan Tuan Kami,"ujar Alex dan melihat Aisyah yang tengah berpikir lalu dia sadar jika dia memang pergi dengan suaminya. Karena tertidur membuat Aisyah lupa dengan kejadian beberapa jam yang lalu.

"Sudah pagi?" Aisyah bertanya, ketika mengintip dari jendela pesawat, terlihat suasana sudah pagi. Padahal, mereka berangkat tadi malam.

"Sudah siang, Nona."Sahut salah satu pengawal yang lain, lalu membantu Aisyah menurunkan koper miliknya. Aisyah melihat beberapa para pengawal berbicara dengan bahasa asing ketika dirinya hendak turun.

"Apa dia baik-baik? Kenapa wanita itu berteriak?" Lucas bertanya kepada Alex, pria ini mengangguk.

"Mungkin dia lupa jika dia berada di sini karena Anda Tuan,"

Lucas segera masuk ke dalam mobil, lalu menunggu Aisyah yang baru saja menginjakkan kakinya di tanah. Dari jauh, Lucas memperhatikan gerak gerik wanita itu, menatap Aisyah dengan senyuman manis.

'Negara ini begitu asing, tapi aku akan bisa menaklukkan orang di sini. Bertahan hidup butuh keberanian,'batin Aisyah, lalu tersenyum melihat sekeliling. Tetapi, senyuman Aisyah di salah artikan oleh Lucas.

'Dasar ganjen, dia bisa senyum kepada semua laki-laki, entah kenapa Galih bisa menyukainya,'batin Lucas, mengepalkan tangannya.

"Maaf, Tuan. Anda menunggu lama,"seru Aisyah yang baru saja tiba di samping mobil Lucas.

"Nona silahkan masuk," Alex membuka pintu mobil yang lain untuk Aisyah, karena Alex tahu Lucas tak ingin satu mobil dengan wanita itu.

"Biarkan dia masuk ke mobil ini,"ucap Lucas, yang membuat Alex membulatkan matanya. Ketika Alex melihat ke arah Lucas, pria itu menatapnya dengan tajam.

Akan tetapi, justru Aisyah memilih untuk duduk di sebelah sopir ketimbang di samping Lucas. Melihat raut wajah Lucas, Aisyah mengerti satu hal.

"Aku tahu, Anda tak nyaman. Biarkan aku duduk di sini," Aisyah melirik ke arah Lucas dan tersebut. Pria ini mengepalkan tangannya melihat senyuman itu.

Mobil pun pergi meninggalkan lapangan itu menuju mansion Hosea milik keluarga Lucas.

Next.....

Please! jangan tabung bab ya 😌 jangan lupa tinggalkan like dan koment. Terima kasih☺️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!