NovelToon NovelToon

MAAF AKU MENYERAH

pertunangan

Prok prok prok

Terdengar suara tepuk tangan mengiringi sesi acara pertukaran cincin di acara pertunangan kali ini.

Terlihat rona wajah bahagia di wajah ke dua pemeran utama terlebih di wajah pemeran utama laki laki.

Wajah yang senantiasa dingin kini memperlihat kan senyum yang nampak sangat indah bagi para gadis gadis teman satu sekolah nya.

"Selamat sayang." Seru wanita yang tak lagi muda namun tak terlihat tua.

"Makasih mamah." Ujar pasangan yang baru saja melaksanakan acara pertunangan dengan cukup meriah tersenyum membalas sapaan serta doa para keluarga nya.

"Selamat untuk kalian, emak harap kalian bisa menjaga hubungan ini hingga ke jenjang pernikahan, dua tahun mendatang perjalanan kalian masih panjang." Yah dia emak Tia memberikan selamat kepada putra putri nya, siapa lagi kalau bukan Bintang dan langit.

Para keluarga sepakat memberikan status kepada dua buah hati mereka. Mengingat kamar mereka yang bersebelahan bahkan terkadang tak jarang mereka berdua sering tidur seranjang membuat para keluarga ketar ketir sehingga memutuskan untuk mengikat mereka dengan status pertunangan.

"Makasih mak," Bintang memeluk Tia juga Bulan secara bersamaan, ke dua mamah nya ini sangat sangat mencintai nya sedari kecil Bintang beruntung berada di antara keluarga yang harmonis.

Sedang di pojokan taman terdapat satu gadis yang sedang meratapi nasib nya.

"Hiks hiks hiks." Tangis nya sungguh pilu ketika cinta pertama nya bertunangan dengan wanita lain.

Kiki.

Anak dari Kevin asisten Bulan mamah Langit sangat mengagumi Langit sedari kecil, namun ia harus bersaing dengan Bintang, sebab Langit sangat mencintai Bintang. Cinta bertepuk sebelah tangan yang Kiki rasakan setiap saat.

Berbagai cara ia lakukan agar selalu dekat dengan lelaki yang bernama Langit namun tetap saja hati nya tak pernah goyah menggeser nama Bintang.

"Aku tak akan menyerah." Desis nya menghapus air mata yang terus menetes.

"Coba saja kalau berani." Kiki terjingkit saat mendengar suara yang ia kenal.

"Di mana dia." Gumam Kiki menengok kanan dan kiri namun nihil tak ada lelaki yang ia benci.

"Aku ada di atas." Ketus nya membuat Kiki mendongak benar saja lelaki yang Kiki benci berada di atas nya. Apa apaan!

"Ngapain kak Farhan di atas." Sentak Kiki berdiri namun tetap saja pohon rambutan yang tinggi membuat nya tetap harus mendongak.

"Mengawasimu." Ujar nya dengan tanpa dosa membuat Kiki berdecak membuang muka, geram? Tentu saja, ia sangat geram, ia sangat membenci lelaki di hadapan nya ini, sungguh diri nya enggan berurusan dengan nya.

Lelaki yang sering membuat nya muak adalah kakak dari tunangan lelaki yang ia cintai.

Farhan kakak Bintang kedua kakak adik itu acap kali sering membuat nya muak.

Bintang yang selalu menduduki di hati Langit dan Farhan yang selalu berusaha menggagal kan setiap usaha nya.

Usaha mendekati Langit.

Lelaki yang memiliki usaha bengkel yang kini mentereng dengan nama besar di ibu kota.

Lelaki mapan.

Lelaki tampan.

Lelaki penyayang terlebih pada adik satu satu nya. Adik ajaib nya Bintang.

Namun dia sangat dingin untuk orang lain, sangat menyebal kan bagi Kiki.

"Bisa tidak jangan selalu mengganggu ku!" Pekik Kiki sembari menghapus sisa air mata nya lenyap sudah rasa sedih nya, kini berubah menjadi rasa jengkel yang tak terelak kan.

Brug.

"Bisa. Asal kau jangan mengganggu hubungan mereka." Kiki mengepal kan tangan nya erat ketika Farhan turun dari pohon dan berbisik pada Kiki.

"Aku akan tetap berusaha mendapat kan Langit, karna dia cinta pertama ku." Farhan terkekeh namun sungguh itu sangat membuat Kiki merasa marah.

"Kalau kau berani melakukan itu, maka kau berhadapan dengan ku. Aku bukan Langit yang merasa sungkan terhadap om Kevin, aku Farhan lelaki yang tak peduli kepada siapa pun termasuk orang tuamu. Camkan itu."

Deg.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

tebak tebak ini cerita keluarga siapa👏👏👏

Dingin

Seusai acara pertunangan yang amat meriah semua sedang berkumpul untuk makan malam.

Di meja makan?

Tentu saja tidak, mana muat dengan berbagai jenis keluarga, terlebih sepasang anak yang baru saja saling bertukar cincin.

Jangan tanya Langit sedang apa, sebab dia sedang menyuapi Bintang, kalau kalian tanya di antara para lelaki, Lintang, Fahmi, Lani, Kevin, Robi dan Axelo maka Langit adalah peringkat pertama kaum adam yang bucin sedari pertama bertemu dengan Bintang di rumah hantu. Hingga kini atau yang sudah Langit janjikan hingga ia menutup mata nya.

Kiki menunduk saat melihat Langit menyuapi Bintang dengan satu piring, bahkan satu sendok yang sama.

Pemandangan yang amat sangat menyakit kan bagi nya, sedang bagi para keluarga itu bukan lah pemandangan yang langka, pemandangan seperti itu sudah lumprah untuk mereka bahkan tak jarang Langit akan menerobos untuk tidur di sebelah Bintang, kalau dulu jari Bintang sekarang bertambah bau tubuh Bintang.

"Lang kenyang." Rengek Bintang saat Langit terus menyuapi nya.

"Satu kali lagi ok," Dengan terpaksa Bintang menerima suapan satu kali lagi.

Cup

"Hadiah karna Bintang makan nya banyak." Ucap Langit sambil berlalu ke dapur menaruh piring kotor nya meninggal kan Bintang yang menganga saat mendapat kecupan di pipi oleh Langit di depan seluruh keluarga.

"Woi modus lu modus, hadiah hadiah makan banyak juga lu yang maksa." Gerutu Bintang di sambut gelakan para keluarga nya.

"Jangan kasar gitu sama Langit, ingat dia tunangan lu sekarang." Sembur emak.

Kevin menghela nafas nya saat melirik Kiki yang berjalan menuju dapur, Kevin tahu anak nya mencintai Langit, namun ia pun tak bisa memaksa Langit terlebih dia tahu bagaimana Langit mencintai Bintang.

Sebagai orang tua dia ingin melihat putri semata wayang nya bahagia, namun untuk memaksa kehendak nya untuk bersama Langit, Kevin rasa nya enggan melakukan itu.

"Langit." Panggil Kiki saat melihat Langit sedang membuat jus alpukat pasti untuk Bintang, sebab jus itu kesukaan Bintang.

"Hemm." Kiki menghela nafas nya selalu dingin jika dengan yang lain, dan akan hangat, manja hanya bersama dengan Bintang.

"Apa aku tak terlihat?" Ujar Kiki lirih sedang Langit hanya melirik sebentar.

"Kau tahu jawaban nya." Langit menuang kan jus alpukat ke dalam gelas besar enggan melirik Kiki.

"Beri aku satu kesempatan, aku akan menjadi yang terbaik untuk mu Langit, aku akan menghargai setiap kemauan mu, tidak seperti Bintang yang selalu ketus dengan mu, tak bisa menghargai mu." Langit menghela nafas nya saat mendengar gerutuan Kiki yang menggebu. Langit menaruh susu coklat yang banyak sesuai kesukaan calon istri nya.

"Di hati ku hanya ada Bintang." Kiki memaling kan muka nya terlebih nada bicara Langit yang dingin membuat hati nya semakin sakit.

"Dan soal sikap Bintang apa pun itu aku akan tetap bersama nya, kau tidak tahu bagaimana sikap Bintang yang sebenar nya, dia sangat menghargai ku, dia menerima semua perlakuan ku dengan manis di saat kita hanya berdua." Langit berdiri tepat di depan Kiki sambil membawa satu gelas jus alpukat.

"Di kamar kita." Sambung Langit lalu berjalan pergi meninggalkan Kiki sendirian.

Tes

Air mata Kiki terjatuh, sungguh hati nya seperti di remas remas, sakit sekali, ia tahu Langit dan Bintang bahkan sering tidur satu kamar, namun hati nya enggan berpaling dari yang lain.

"Telinga lo berfungsi dengan baik bukan?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nah susunan anak anak nya yah.

Bulan Lintang - Langit

Kevin Keyla - Kiki

Lani Nana - Nayla + Lala

Tia Fahmi - Robi Widia - boy + baby

Ale Axelo - Aksa

Farhan

Bintang

itu

Sebelum tidur seperti biasa Bintang akan mencuci kaki, tangan dan muka, rutinitas sedari kecil.

Krim malam + handbody + serum bulu mata dan alis juga jangan lupa kan lip serum agar tetap pink lembab, perawatan yang ribet buat emak emak tapi itu rutinitas wajib bagi Bintang, bagi nya perawatan tubuh adalah hal penting sebab diri nya ingin selalu cantik.

"Ah lelah sekali hari ini." Gumam Bintang sembari melangkah menuju ranjang.

Rasa nya badan Bintang remuk sebab diri nya harus selalu tersenyum juga menyapa para keluarga juga kolega para orang tua.

Bintang berbaring terlentang dan menutup mata nya.

Lima menit.

Sepuluh menit.

Lima belas menit.

Cup.

Bintang merutuk dalam hati nya baru saja diri nya akan terlelap malah mendapat sesapan di bi.bir nya, siapa lagi kalau bukan tunangan nya.

"Aku ngantuk sayang." lirih Bintang setelah Langit melepas lu.ma.tan nya.

Ini yang membuat Langit sangat mencintai Bintang, memang kalau di luar Bintang ketus, dan terkesan galak namun ketika berdua seperti ini Bintang menjelma jadi gadis yang dewasa juga mengimbangi sikap manja nya Langit yang memang hanya di tunjukan pada Bintang.

"Aku ingin itu yang." Rengek Langit. Bintang membuka mata nya perlahan mengelus rahang Langit.

"Besok aja yah, malam ini aku betul betul mengantuk, aku lelah banget." Langit mengangguk.

"Tidur lah sayang," Bintang memejam kan mata nya saat berada di pelukan Langit, jangan lupakan jari telunjuk nya di genggam Langit.

Langit menatap wajah ayu Bintang.

Sungguh diri nya sangat beruntung memiliki Bintang, diri nya berjanji dalam hati apa pun yang terjadi dia akan terus berada di sisi Bintang sebagai kekasih nya, tunangan nya dan kelak menjadi suami nya.

Langit tak bisa sampai membayang kan jika Bintang gadis yang sangat sempurna jatuh pada lelaki lain.

Ck akan ku bunuh siapa pun jika berani memiliki mu, mau tak mau, siap tak siap kau adalah milik ku, dan akan selalu menjadi milik ku selama nya. Batin Langit bertekad.

.

.

.

.

Pagi hari seperti biasa Bintang akan bangun terlebih dahulu, dia akan menyiap kan baju nya, juga baju Langit.

Yah kamar memang masing masing namun Langit menaruh beberapa baju nya di lemari Bintang.

Masuk ke kamar masing masing namun setiap malam Langit akan melewati balkon yang terhubung menuju kamar Bintang.

Bintang mandi lebih dulu, berganti baju dan melakukan perawatan pagi nya, kebayang kan bagaimana cantik nya anak emak ini.

"Sayang bangun, sudah pagi, sebentar lagi pintu akan di ketuk untuk sarapan." Langit mengerjapkan mata nya beberapa kali, pemandangan indah ini yang selalu ia inginkan tak bisa jika sehari saja tak melihat Bintang, itu sebab nya dia merengek agar Bintang tidur di kediaman Mareeta.

"Morning kiss mana?" Rengek Langit pada Bintang yang terkekeh.

Cup.

"Sudah sana." Langit duduk menyender pada pundak Bintang mengendus leher putih nan jenjang Bintang.

"Yang aku ingin itu." Rengek nya lagi. Tiada hari tanpa itu bagi Langit kalau tak bisa malam sebelum tidur yah pagi, toh ini hari minggu kan,

"Nggak bisa sayang, sebentar lagi mamah pasti mengetuk pintu itu." Tunjuk Bintang pada Langit agar Langit berhenti merengek minta itu.

"Lihat." Langit pun tak kalah menunjukan milik nya yang sudah mengembang di balik bokser nya.

"Nanti ok, sekarang kamu mandi lah." Ujar Bintang mengelus milik Langit yang semakin menegang.

"Tambah tegang yang, mau itu." Bintang menganga hendak berucap hingga.

Tok tok tok.

"Bintang sarapan nak.!" Terdengar suara Bulan menggema di luar. Bintang mengangkat satu alis nya.

"Kan?"

"Huh."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesuai qlu yang macil bicarakan yah, novel Langit dan Bintang menceritakan kenakalan mereka bukan hanya perkara sekolah namun juga perkara onoh onoh.

Terlebih mereka berdua seolah lepas pengawasan saat orang tua merasa mereka sudah besar.

Toh sudah tunangan.

Namun tetap saja para orang tua tak bisa lepas pengawasan begitu saja, sampai betul betul menikah, terlebih mereka semua selalu memaklumi sikap Langit.

Jadikan pelajaran saja, ambil sisi baik nya, sisi buruk nya jadikan hiburan semata saja.

kalian tahu kan pasal yang macil buat?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!