NovelToon NovelToon

Sistem Heavenly Dao Tertinggi

Chapter 1 Reinkarnasi

Surga dan bumi bijak dalam segalanya. Dimulai dari perkembangan spiritual yang dibuat oleh surga untuk semua makhluk yang ada di sekitarnya, itu semua bertujuan agar semua makhluk dapat menggunakannya secara nalurinya.

Di lanjuti dengan tubuh umur panjang, siapa yang tidak menginginkan umur panjang sampai ratusan bahkan ribuan tahun? Semua orang pasti sangat menginginkannya sampai-sampai mereka melakukan segala cara untuk mendapatkannya. Mau itu manusia, Monster bahkan semua makhluk hidup memulai kultivasi untuk mendapatkan tubuh umur panjang.

Makhluk hidup memang serakah. merusak akar spiritual dari surga dan bumi, melawan kehendak surga sehingga memulai jalan kultivasi yang menyimpang. Untuk pertama kalinya Heavenly Dao terbangun dari tidurnya dan menghancurkan semua yang menyimpang dengan kehendak surga. Heavenly Dao kecewa dengan keserakahan makhluk yang hidup di dalamnya. Dan untuk pertama kalinya Dunia hancur seketika karena perbuatannya.

Dan untuk yang kedua kalinya Heavenly Dao memutar aliran waktu ke sebelum dunia terbentuk. Heavenly Dao berharap dapat membuat sebuah keajaiban di perputaran yang kedua. Tapi sayangnya Perputaran kedua tidak berbeda jauh dengan yang pertama. Heavenly Dao murka dan menghancurkan Dunia untuk yang kedua kalinya. Dia memutar Aliran waktu beberapa kali  dengan harapan sesuai dengan keinginannya. Tapi sayangnya semua usaha yang dia lakukan gagal. Heavenly Dao kecewa dan meninggalkan keinginan kecilnya, dia menutup diri dan tidak ingin berurusan yang berkaitan dengan dunia. Dan sebagai rasa kecewanya, Heavenly Dao  menutup ingatannya tentang semua yang telah ia lakukan selama ini.

Secara perlahan ingatannya tentang di masa lalunya telah memudar.  Ratusan tahun, Ribuan Tahun, Jutaan tahun dan bahkan Milyaran Tahun, tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan Heavenly Dao saat ini. Ia hanya meninggalkan jejak dari secuil kekuatannya untuk membuat tatanan Surga dapat berjalan sesuai kehendaknya.

Hanya segelintir orang saja yang mengetahui peristiwa tersebut. Heavenly Dao yang agung telah meninggalkan dunia dan meninggalkan kewajibannya.

***_____****

Disebuah hutan belantara nan sepi. Pohon-pohon dengan batang besar menjulang tinggi. Matahari tertutup oleh daun-daun pohon sehingga kegelapan sunyi mengelilingi sekitarnya.

Seorang pemuda bersimbah darah tidak sadarkan diri baru saja terkapar di tanah dengan pedang yang tertancap di tubuhnya.

Orang- orang yang mengelilinginya tertawa dengan kepuasan dari wajahnya melihat mayat dari pemuda itu.

"Ternyata cuman segini sajakah kemampuanmu sampah! Lebih baik kau mati disini daripada mempermalukan nama baik keluarga Chen! Yan Menqi itu milikku! Sampah sepertimu tidak tahu mana yang baik untuk dirimu sendiri!" Lelaki yang baru saja berbicara itu adalah Chen Mengtian, saudara dari lelaki yang bersimbah darah itu.

Chen Mengtian menarik pedangnya yang menancap dari mayat yang ada di depannya lalu menendang mayat itu dengan rasa kesalnya.

"Sudahlah, Mengtian. Lagian apa yang bisa di lakukan mayat Chen Mo itu. Gangguan terbesar kita telah di lenyapkan, bagaimana kalau setelah pulang nanti kita merayakannya?"

"Kau benar Saudari Menqi...." Chen Mengtian menarik pinggang Yan Menqi dan memeluknya di depan mayat yang bersimbah darah itu.

"duh dasar genit, kau bisa melakukannya setelah pulang ke rumah." Ucap Yan Menqi dengan rasa malunya, namun Chen Mengtian tidak menghiraukannya dan menghadap ke orang-orang.

"Apa kalian juga setuju. Mari kita adakan pesta sepuasnya, biar aku traktir untuk semuanya." Senyum Chen Mengtian.

Semua orang yang ada di tempat kejadian bersorak ramai setuju

Mereka semua pergi meninggalkan Mayat itu di dalam hutan. Sebelum pergi meninggalkan hutan, Chen Mengtian berharap Mayat itu dimakan oleh binatang buas. Karena itulah ia telah menaburkan bubuk pengundang monster untuk menarik perhatian hewan buas untuk datang ke tempat mayat itu berada.

PENGUMUMAN 🥳✌️:

Halo semuanya. Ini adalah Novel Fantasy Tema kultivasi (Fantasy Timur) Sebagai Author saya hanya ingin memberitahukan jika novel ini update Seminggu 4-5 Kali. Namun jika anda Support dengan cara:

Like 👍

Komen 🗨️

Dan jangan lupa klik Favorit ❤️ biar ga ketinggalan update

Maka update akan di percepat. Semakin banyak like maka akan semakin di percepat proses Update. Sekian dan terima gaji.

Chapter 2 Masa lalu dan Dendam di kehidupan sebelumnya

Sore menjelang malam.

Sebuah cahaya yang menyilaukan terbang ke arah mayat yang tergeletak di dekat pohon Eboni dan memasuki tubuh sang mayat. Luka-luka yang berada di tubuh lelaki itu secara perlahan mulai menghilang bersamaan munculnya suara dari gemuruh di sekitar hutan.

Lelaki itu terbangun untuk yang pertamakalinya dan membuka matanya.

"Dimana ini....?" Lelaki itu bangkit dan menopang tubuhnya ke sebuah dahan pohon yang ada di belakangnya. Dengan rasa sakit yang masih terasa di punggung dan terutama di bagian perutnya, Chen Mo masih tidak mengetahui situasi sekarang yang telah terjadi kepadanya. "bukankah aku sudah mati?"

{Apakah ini semacam Reinkarnasi?} Batin Chen Mo.

Chen Mo mencoba bangkit dengan cara memegang dahan pohon untuk menyeimbangkan tubuhnya.

Dia mengetahui jika dirinya telah mati. Di kehidupan sebelumnya dia adalah seorang Yatim Piatu yang hidup berdua dengan adiknya. Segala perlakuan buruk yang telah dia alami bersama adiknya membuatnya bisa bertahan hingga detik ini.

"Kalau tidak salah sebelumnya aku melawan seorang copet yang berusaha ingin mengambil tas dari seorang pria berjas, setelah aku mencegahnya dengan kontak fisik tetapi aku malah yang dituduh sebagai pelakunya."

Itu adalah sisa ingatan terakhir yang ia ingat dari kehidupan sebelumnya. Nama aslinya ialah Rio di kehidupan lamannya. Setelah ia membeli beberapa sayuran yang sedang diskon di supermarket, ia segera pulang untuk memberitahukan kabar gembira itu kepada adiknya. Dengan berbekal membawa uang 20,000 rupiah dari sisa uang simpanannya, Rio sangat senang karena ia bisa mendapatkan makanan yang layak untuk adiknya. Namun ketika ia di perjalanan pulang, ia melihat seorang pria dengan topi hitam dengan jaket tertutup sedang berada di belakang Pria berjas yang membawa koper di tangannya. Dari gerak geriknya ia bisa mengetahui kalau pria berjaket itu ingin mengambil koper yang di pegang oleh pria berjas itu.

Setelah Pria berjas itu berjalan melewati Rio yang berada di lokasi. Ia melihat pria berjaket itu meraih koper yang di pegang pria berjas itu.

Tidak tinggal diam melihat kejadian itu, Rio segera menghentikan aksi dari pria berjaket itu dengan cara berkontak fisik. Namun sayangnya ia yang tertuduh sebagai pelaku. Pria berjas yang telah ia selamatkan malah berprasangka buruk dari apa niat baik yang ia lakukan.

Pria berjas itu berteriak 'Maling' yang membuat keadaaan sekitar terfokus ke satu tujuan.

Mereka yang tidak jauh dari lokasi berdatangan untuk melihat kejadian itu.

Rio telah menjelaskan ke Pria berjas itu jika dirinya bukanlah pencuri, namun apa kalian tahu apa jawaban dari pria berjas itu?

"Dasar bocah sialan! Lihatlah dirimu sendiri, aku melihatnya dengan mataku sendiri jika kau ingin mengambil koperku! Dasar Miskin! Jika kau tidak mempunyai uang sebaiknya jangan mencuri!"

Semua orang di lokasi tersebut percaya dengan ucapan dari pria berjas itu. Rio yang di kelilingi massa tidak bisa pergi ke manapun. Salah seorang polisi di tempat kejadian menghampirinya dan menyuruhnya untuk ikut ke kantor. Namun dengan rasa takut dari tatapan semua orang yang menatap ke arahnya, Rio berusaha meyakinkan polisi itu jika dirinya tidak bersalah. Tapi salah satu massa yang merasa jengkel dan tidak bisa menahan emosinya mendekati Rio lalu menghajar kepalanya hingga terbentur ke aspal. Sementara itu massa lainnya mendekat ke arah Rio yang tersungkur itu lalu menghakiminya hingga tidak bernafas.

Yang semakin membuatnya kesal ketika ia perlahan memejamkan matanya yaitu polisi yang berada di sampingnya tersenyum ketika massa memukuli dan menendangnya. Penderitaan itulah yang membuatnya berubah menjadi dendam.

"Dasar manusia sialan! Sudah beberapa kali aku merasakan kejadian buruk! Hanya karena bajuku sobek-sobek dan lusuh mereka menganggap ku sebagai seorang pencuri!"

"Jika tau kejadiannya seperti itu, lebih baik aku tidak akan menolong pak tua bau tanah itu!"

Suara gersak-gersak dari sekitar tempat Chen Mo berada mulai terdengar dari angin dingin yang berhembus, hingga beberapa Auman dan langkah kaki yang sedang mendekat ke arah Chen Mo.

"Sialan! Baru saja aku bereinkarnasi ke dunia ini, pada akhirnya aku akan mati untuk yang kedua kalinya!"

Chen Mo terus mengeluh dengan membawa dendam dari kehidupan lamanya. Ia melihat ke arah sekelilingnya. Pandangannya yang gelap karena ranting pohon yang menutupi langit membuatnya kesulitan untuk memandang jarak jauh. Tapi ia bisa merasakan jika beberapa langkah kaki mulai mendekatinya.

Chapter 3 Ingatan Masa lalu

Dengan pengalaman dari ke hidupan sebelumnya, Chen Mo memanjat pohon besar yang ada di belakangnya.

"Sulit sekali untuk mendapatkan keseimbangan. Mengapa tubuh ini lemah sekali? Dasar tidak berguna! Jika aku mati di tempat seperti ini, bagaimana mungkin aku akan menemui adikku yang ada di kehidupan sebelumnya."

Chen Mo terus memanjat beralih ke dahan pohon selanjutnya yang berada di atasnya. Dengan tubuh lemah karena berat di tubuhnya yang tidak terlatih ditambah dengan nafas yang terengah-engah, Chen Mo berharap dapat bertahan hidup di kehidupan ini sehingga ia bisa membalaskan dendam kepada orang-orang yang ada di kehidupan sebelumnya.

Namun usahanya itu tidak sepenuhnya membuahkan hasil, dari arah kejauhan belasan meter, Chen Mo bisa melihat beberapa Monster berdesik seperti ular dan harimau yang tubuhnya lebih besar mendekat ke arahnya dengan mata menyala bagaikan sedang menargetkan mangsanya.

"Tidak akan sempat. Dan lagi apa-apaan tubuhnya itu. Bahkan Harimau dan ular di kehidupanku sebelumnya tidak mungkin sebesar itu!"

Chen Mo terkejut karena melihat tubuh dari monster itu lebih besar dari kehidupan sebelumnya. Jika ular di kehidupan sebelumnya yang pernah ia lihat memiliki panjang 5-8 Meter , tapi yang ia lihat sekarang dua bahkan tiga kali lipat dari yang ia tahu.

Yang artinya, percuma saja jika ia memanjat sampai pucuk sekalipun. Kepala ular berdiri bagaikan sendok dan bisa mencapai ketinggian dari pohon yang sedang ia panjat. Mau bersembunyi di ranting pohon sekalipun harimau bisa memanjat sampai ke atas. Yang artinya ia tidak memiliki cara apapun untuk lepas dari kejadian itu.

"Sial! Apakah aku akan mati lagi seperti ini? Aku tidak akan bisa menghilangkan kebencian itu bahkan jika aku mati sekalipun. Bahkan jika aku bereinkarnasi kembali, aku berharap jika di reinkarnasi yang ketiga kalinya aku tidak akan menjadi seorang manusia! Ya, seharusnya aku berharap tidak pernah dilahirkan jika takdir hanya mempermainkanku! Lebih baik aku mati dan tidak di lahirkan kembali jika pada akhirnya aku akan kembali di lecehkan dan dikhianati oleh manusia untuk yang ketiga kalinya!"

Chen Mo terus mengeluh mengeluarkan semua perasaan yang tersimpan di dalam hatinya. Hingga ia tidak menyadari jika monster yang ada di bawahnya melakukan suatu gerakan yang aneh.

"Persetan dengan para dewa! Semua makhluk hidup sama saja! Apa yang salah denganku! Jika kebaikanku ini di balas dengan kejahatan, lebih baik aku menjadi kejahatan itu sendiri! F*CK!*" Chen Mo memandangi langit dengan semua emosi yang di keluarkannya dengan nafas yang terengah-engah dan keringat yang bercucuran di tubuhnya yang membuat pakaiannya basah.

Chen Mo melihat ke arah bawah karena sudah putus asa dan menyerah untuk kehidupannya. Namun ketika Chen Mo melihat ke arah monster itu betapa terkejutnya karena para monster hanya diam di sekelilingnya.

"Ada apa dengan mereka? Mengapa kepala mereka mendungkuk menghadap tanah? Apa kalian tidak jadi memakanku? Oh benar, pasti kalian sudah tidak berselera dengan dagingku ini yang tidak enak karena banyak keringat. Bahkan para monster membenciku! Lihatlah semua ini surga, apa sebegitu nya kau senang karena melihat penderitaan ku selama ini? Mau mati saja susah! Jika seperti ini, biarkan aku sendiri yang pergi menuju kematian!"

Chen Mo melepaskan dahan kayu yang di pegang di kedua tangannya dan bersiap-siap untuk melompat. Ia telah menargetkan posisinya. Jika ia terjatuh dari ketinggian lebih dari lima belas meter dan terlebih lagi jika kepalanya terbentur mengenai batu yang melancip yang ada di bawahnya, sudah di pastikan lagi jika ia tidak akan selamat.

"Lihatlah ini surga! Kalian tidak akan pernah bisa mempermainkanku lagi! Dengan begini aku telah terbebas dari penderitaan!" Chen Mo melompat ke arah batu yang berbentuk segitiga yang berada di tanah.

Ia memejamkan matanya selagi berlinang air mata.... {Dengan begini penderitaan ku telah berkahir! Selamat tinggal semuanya untuk orang-orang sialan yang telah mengkhiantiku! Selamat tinggal adikku Rani... Maafkan kakakmu ini karena tidak bisa menyelamatkanmu!} Batin Chen Mo. Perasaannya bercampur aduk antara sedih karena tidak bisa bertemu adiknya yang sedang menunggunya pulang di rumah dan marah karena tidak pernah bisa membuat adiknya merasa bahagia.

Selama sisa hidupnya di kehidupan sebelumnya, Rio tidak pernah mendapatkan kejadian yang dapat membuatnya merasa bahagia. Dari semasa kecil ia selalu mendapatkan kesialan! Orang-orang bahkan menjauhinya karena tidak ingin tertular oleh kesialannya itu. Yang hanya benar-benar ia merasakan kehangatan keluarga hanyalah adiknya. Untuk itulah satu-satunya tujuan hidup Rio hanya untuk membahagiakan adiknya. Namun ia terkhianati oleh dunia dan pergi meninggalkan adiknya yang di sayangnya untuk selama-lamanya.

"Apa-apaan dengan mereka! Bahkan jika aku adalah Yatim piatu sekalipun, aku tidak pernah mengganggu mereka. Tapi mengapa mereka menggangguku dan membuatku menjadi menderita!" Chen Mo sedang membayangkan moment ketika ia di lecehkan di kehidupan sebelumnya. Di maki-maki oleh teman-teman sekolah yang sudah di anggapnya berharga baginya. Namun selama ini mereka hanya menganggap dirinya sebagai babu untuk di suruh-suruh.

"Bahkan jika tanpa mereka pun aku bisa melakukannya...." Ia di campakan oleh pacarnya. Bahkan oleh teman masa kecilnya.

"Akhirnya aku bisa tertidur dengan tenang untuk selamanya..." Chen Mo memejamkan matanya.  Namun yang ia rasakan ketika tubuhnya mencapai dataran bukanlah rasa sakit karena tertusuk oleh batu, melainkan sesuatu yang lembut yang ia rasakan saat ini.

(Apakah ini kematian? Aku tidak menyangka ini begitu nyaman di bandingkan dengan sebelumnya... Aku berharap kenyamanan ini dapat berjalan untuk selamanya.) Batin Chen Mo. Namun ia sedikit merasakan sesuatu aneh yang di raih oleh tangannya. Kemudian ia mencoba membuka matanya.

"Bagaimana mungkin! Dimana ini?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!