Arian adalah seorang gadis yang sangat cantik yang mempunyai body yang sangat bagus hidung yang mancung serta mata yang sipit, tak heran banyak pria tampan yang mengaguminya. saat ini ia Tengah bekerja di sebuah hotel mewah Ia menggunakan seragam hotel dengan warna merah marun tidak lupa dia merias wajahnya dengan riasan yang natural, ia tidak menyukai hiasan tapi karena profesinya sebagai reptionis disebuah hotel yang mengharuskannya berpenampilan menarik di depan tamu hotelnya. sejak tadi pintu kamar mandi di ketuk yang membuat Ariana mendengus kesal ia sedang melihat pantulan dirinya dicermin.
" Ariana " "teriak karina dari depan pintu "Ayo, cepat, Sebentar lagi, kita terlambat" teriak Kirana adalah sahabat Ariana, yang sama sama bekerja di Hotel, dengan profesi yang sama, yaitu reptionis. mereka berdua menyewa sebuah dua kamar kosan sebagai tempat peristirahatan. setelah Ariana keluar, Kirana langsung memesan taksi. Setelah memastikan tak ada lagi yang ketinggalan, Ariana langsung langsung Mengunci pintu kamar kosannya ia mendekati Kirana yang sudah menunggu nya di dalam mobil taksi.
" cepat Ariana jangan lelet kita pasti akan terlambat." teriak Kirana yang berada di dalam mobil taksi.
dengan menggunakan sepatu heels Ariana berlari menuju taksi yang sudah ada kirana di dalamnya ia duduk di samping Kirana sambil mengatur nafasnya.
" Pak hotel Luxery." Ujar Kirana.
sopir taksi melajukan mobilnya, semua tahu tentang Hotel Luxery, hotel yang sangat mewah dan termahal yang ada di kota biru, hotel yang sangat mewah, yang terletak di pusat kota, dan banyak wisata yang berada di sekitar Hotel tersebut, yang membuat banyak pengunjung dari berbagai mancanegara.
Setelah melewati beberapa lalu lintas kini taksi sudah berhenti di sebuah pintu yang khusus para pegawai hotel masuk setelah menyerahkan beberapa lembar uang,kedua sahabat itu berlari masuk ke dalam hotel dan buru-buru melakukan absensi setelah menyimpan tas dan yang lainnya di dalam loker Setelah itu mereka masuk ke dalam bagian utama hotel yaitu lobby.
Mereka bertukar tempat dengan sift malam karena musim libur banyak sekali tamu-tamu hotel yang dari berbagai mancanegara dan luar kota dengan ramah Ariana menyapa para tamu hotel.
" selamat pagi " ucap Ariana yang menyatukan kedua tangannya sebagai rasa hormat kepada tamu hotel.
" selamat pagi, saya mau memesan kamar hotel " sahut tamu itu.
" sudah melakukan reservasi." tanya Ariana
" sudah." jawab tamu hotel.
" bisa menunjukkan kartu identitas " tamu hotel menyerahkan kartu identitasnya dan Aliana mulai mengejekkan komputer yang ada di hadapannya, setelah data datanya sudah ditandatangani pengunjung Hotel, kemudian Ariana memanggil bellboy untuk membawa koper dan tamu tamu ke dalam kamar hotel.
jam Istirahat tiba kini, Ariana dan Kirana menuju tempat makan para karyawan. posisi mereka sementara digantikan dengan karyawan lainnya. itu yang membuat ariana betah bekerja di sana. selain gajinya yang besar, mereka juga sering mendapatkan bonus dari atasannya. setiap jam makan, mereka semua langsung dimakan oleh chef langsung yang sudah terjamin gizi mereka terpenuhi.
seorang pria menghampiri meja mereka " baru selesai " tanya Ariana yang melihat kekasihnya kelelahan.
"Iyah, beberapa hari ini banyak sekali pengunjung, jadi kamar harus dibersihkan satu persatu agar terjamin kebersihannya." ucap mateo yang memasang wajah kelelahannya.
" Ya sudah lebih baik kamu makan saja dulu pasti kamu belum makankan bukan." ucap Ariana sambil mengelus pipi kekasihnya itu.
...Di sebuah kota lain...
Dirga Lewis sedang duduk di ruangan kerja dengan tangan memegang sebuah iPad dan di depannya ada jmes sedang menjelaskan bisnis Lewis crob.
" Kapan kita akan meeting di kota biru?"tanya Dirga
" Besok malam Tuan " sahut jems yang merupakan tangan kanan sekaligus sekretaris Dirga.
Dirga mengganggu kepalanya tanpa mengalikan pandangannya dari apel membaca grafik perkembangan bisnis ilegal dan legal miliknya.
" Tuan senjata yang kita selundupkan hilang " ujar Jems seketika Dirga menata tajam Jems. " Mereka bilang senjata itu belum sampai " jelasnya yang takut dengan tatapan tajam Dirga yang sangat menyeramkan.
" Aku tidak mau mendengarkan alasan apapun jika sampai senjata itu hilang maka kalian harus menanggung akibatnya " ucap Dirga marah
"B_baik Tuan." yang segera keluar dari ruangan kerja dirga menurunkan tangga Ia tak sengaja berpapasan dengan ibu tiri Dirga, ia sudah bisa menebak bahwa wanita paru baya itu akan menghampiri bosnya.
" Maaf Nyonya, jika Nyonya ingin bertemu dengan Tuan Dirga, Lebih Baik nanti saja, sekarang tuan sedang dalam mood yang tidak baik." ujar Jems sambil membukukan badan nya.
Maya yang ingin menghampiri anak tirinya tapi memilih mengurungkan niatnya lebih baik menunda daripada harus mendapatkan tatapan tajam dari Dirga.
Sinar rembulan begitu indah membuat Siapa saja yang ingin menatapnya lama ya Ariana menatap Sinar itu sembari menangkupkan daguhnya.
" Indah sinar rembulan ini." guman Ariana,
Di tempat lain Dirga juga menatap sinar rembulan Sinar itu yang menemaninya saat malam hari semenjak kehilangan ayahnya ia lebih menjadi pria yang pendiam dan sangat kasar.
...keesokan harinya...
seperti biasa Ariana akan selalu terlambat dan akan membuat Kirana selalu marah kepadanya
" Ariana sampai 5 menit lagi kamu belum keluar akan Aku pastikan jika aku akan meninggalkanmu " teriak Kirana.
"Iya, sebentar lagi! teriak Ariana sembari berhias. saat ia membuka pintu, ia sudah melihat Kirana sedang berkecap pinggang di depan kamarnya.
"Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi. tadi malam. aku lupa memasang alarmku." elak ke Ariana sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Setelah 15 menit ini mereka berdua sudah sampai di hotel Lucky kedua sahabat itu telah berada di meja revisionis selalu tersenyum manis di depan tamu hotel melayani tamu hotel dengan sangat ramah.
Dirga sedang dalam perjalanan menuju ke kota biru waktu yang dibutuhkan Kurang lebih 3 jam 3 mobil mengeringinya satu di depan dan dua di belakangnya tidak ada yang tidak tahu Dirga seorang pemuda yang sangat kaya raya memiliki bisnis di mana-mana hanya orang-orang tertentu yang tahu siapa pemuda tampan yang terkenal sangat dingin dan kejam dan tidak semua orang dapat mengenali wajahnya karena selama ini dia tidak pernah menunjukkan wajahnya di depan khalayak ramai termasuk media.
" Ariana Apa kamu sudah tahu seorang pria tampan kaya raya yang katanya kebal hukum " ujar Kirana.
" oh yah." sahut Ariana lalu menjawab panggilan masuk
"Selamat pagi dengan Hotel Luxery." ucap
Ariana
" ada yang bisa dibantu " lanjut Ariana. " Saya ingin melakukan reservasi ujian seseorang dari ujung sana
"kami memiliki standar, room, Superior room, deluxerum..." belum sempat Ariana menyebutkan semua jenis kamar yang ada di hotel Luxery pria di ujung sana memesan kamar yang jarang ditempati, hanya ditempati oleh kalangan tertentu.
"presiden suite siapkan dengan segera karena dalam waktu setengah jam kami akan segera tiba." ujar jems.
" "baik Tuan, atas nama siapa? ruangan ini dipesan?" tanya Ariana lagi. " Dirga Lewis." sahutnya. ariana mengetik sesuatu di layar komputernya.
" Dan kami memesan sweet room sebanyak 4. kamar. ujan James lagi.
" baiklah Tuhan, atas nama siapa?" tanyanya. " " Dirga Lewis " Sahut Jems.
Setelah itu, panggilan terputus. Ariana menghubi house kleping untuk membersihkan kembali gambar yang telah dipesankan Dirga.
setelah 30 menit, kini Dirga sudah tiba di sebuah hotel yang cukup mewah. Ia menggunakan sebuah mobil Roll royce hitam, yang menjadi pusat perhatian tamu tamu hotel yang masih berada di lobby hotel. Dirga Lewis turun dari mobil, Ia menggunakan kacamata hitam yang membuatnya semakin tampan. di sebelahnya. berdiri jems dan diikuti beberapa anak buahnya. langsung memasuki Hotel, ia masuk ke lobi dengan sangat gagah. Semua pengunjung Hotel menatap ke arahnya tidak ada yang tidak tidak menoleh ketika ia lewat walaupun menggunakan kacamata hitam tapi kharismanya cukup menarik hingga semua orang ingin menetap dan menatap
Dirga duduk di Sofa dan membiarkan Jems mengurung semuanya pria itu berjalan ke arah meja tradisional
" Selamat siang " sapa ariana yang dengan menyatukan kedua tangannya.
" saya sudah memesan kamar presiden suite." ujar John.
" bisa saya minta identitasnya " ujar Ariana Jems menyerahkan identitas bosnya ke Ariana wanita-wanita itu mencatat hal-hal penting di dalam air komputernya Ariana dapat melihat foto yang ada di kartu identitas itu.
" "silakan, isi dan tanda tangan di sini" ujar Ariana, sambil memberikan sebuah formulir, dan menunjukkan kolom tanda tangan, Jems mengisi datadata, dan setelah itu membawa formulir itu ke tempat lain, yaitu tempat Dirga menunggunya. jems menghampiri Dirga yang duduk sembari memainkan ponselnya, pria itu hanya berdiri tanpa berani mengganggu Dirga.
Ariana melirik ke arah pria yang ia suruh untuk menandatangani formulir tadi. sejak tadi. Ariana sama sekali tak melihat pria itu menyerahkan formulirnya lagi. Ia hanya melihat pria itu berdiri di hadapan pria yang sibuk memainkan ponselnya. Ia yang melihat itu mendengus kesal, karena pria itu tak kunjung kembali.
Sudah 15 menit Ariana menunggu pria itu. dengan kesal, ia menghampiri pria itu. Ariana berjalan ke arah pria itu.
" Permisi tuan."ujar Ariana pelan. Jeff menoleh ke arah samping, begitupun dengan Dirga, ikut menoleh ke arah Ariana
"apa formulirnya sudah ditandatangani?" tanyanya ke arah Jems, pria itu melirik ke arah Dirga, dia sama sekali tidak berani mengatakan apapun. Ariana menatap ke arah Jams, kemudian menatap ke arah pria yang duduk, yaitu Dirga.
" Permisi apa formulirnya sudah ditandatangani? " tanya Aliana lagi.
Dirga meliris ke arah Jems dan mengulurkan tangan jems menyerahkan formulir itu beserta penanya Dirga menandatangani formulir itu lalu menyerahkan kepada Jems tanpa mau menatapnya.
" bisa ikut saya tuan " ujar Ariana jems mengikuti Ariana setelah Ariana berlalu Dirga menoleh ke arah Ariana menatap dari balik kacamata hitamnya.
jems Menyelesaikan biaya administrasi, setelah itu Ariana memanggil bellboy untuk membawa barang barang pemilik kamar presiden suite, jems menghampiri Dirga yang masih sibuk dengan ponselnya.
" Tuan kamarnya Sudah siap " ujar James pelan Dirga dan jems serta pengawalnya berjalan beriringan menuju kamar yang sudah dipesankan oleh jems. Setelah tiba di kamarnya Dirga langsung melepaskan jasnya serta melonggarkan dasinya dan menuju sofa yang ada di pojokan.
"James, ambilkan Wiski " Tita Dirga kepada Jmes yang berdiri di sampingnya, Jems menuju meja yang berada di samping sofa. Iya sama sekali tak melihat minuman alkohol, Ia hanya melihat teko dan gelasnya saja. ia mendekat meja yang ada di dekat pintu, tapi hasilnya sama saja, Ia juga tak melihat satupun botol minum yang diinginkan Dirga. "gawat, " Gumannya khawatir.
" Mana wiskinya Jmes " seru Dirga.
Jems berjalan mendekati Dirga " maaf tuan minuman yang tuan inginkan tidak ada." sahutnya pelan.
" Apaaa." teriak Dirga begitu marah, setelah itu, ia menatap James tajam yang sedang menundukkan kepalanya. "Apa!!! kamu sedang bercanda? Jems, Hotel sebesar ini sama sekali tidak menyediakan minuman alkohol" seru Dirga begitu marah.
" Maaf tuan saya akan menghubungi resepsionis untuk menyediakan Wiski." Ujar Jems begitu gugup jika Dirga sudah marah maka tak ada lagi yang ucapannya didengarkannya.
" Katakan kepada mereka Jika dalam waktu 1 menit Minuman itu belum tiba maka tutup hotel ini dengan segera." serunya marah.
" Baik Tuan." ucap Jems langsung menghubungi reptionis.
"ya, ada yang bisa dibantu? tanya Ariana yang menjawab sambungan telepon." Jika dalam waktu 1 menit, kalian tidak menyediakan minuman wiski di kamar presiden suite, maka Tuan Dirga akan menutup hotel ini segera!" seru jems yang langsung mematikan sambungan telepon.
Ariana yang mendengarkan itu cukup panik Iya sama sekali tak mengerti dengan ucapan pria yang meneleponnya tadi, Kirana yang berada di samping Ariana ia dapat melihat wajah tegang Ariana yang baru saja menerima sambungan telepon dari seseorang.
"Ariana, Ada apa? Kenapa mukamu begitu panik? tanya Kirana. " tadi kamar presiden suite menghubungiku, Jika dalam waktu 1 menit tidak mengantarkan minuman Wiski, maka hotel ini akan ditutup segera" jelas Ariana Tampa ia sadari waktu terus berjalan.
" sudah lebih baik kamu antarkan saja" sahut Kirana.
Ariana langsung menghubungi pihak Room Service untuk menyediakan minuman tersebut. Jmes yang sudah menunggu di depan pintu, sejak tadi, sama sekali belum ada yang mengantarkan pesanan tuannya. dengan marah, ialah langsung menuju keloby. Ariana yang melihat seorang pria yang memesan kamar presiden suite, segera berdiri.
" ini sudah lebih dari 1 menit Mana minuman wiskinya " ucap jems begitu marah.
" maaf tuan mungkin sedang disiapkan Tuhan bisa menunggu sebentar lagi " jawab Ariana begitu lembut.
" Saya sudah tidak mau mendengarkan alasan apapun mana manajer hotel ini." Ariana waktu memegang gagal telepon ia langsung menghubungi pihak kantor terlihat pria baru daya yang menghampiri mereka Ariana menjelaskan terlebih dahulu sebelum Jems.
" kami akan menutup hotel ini." ujar jems "maaf tuan akan kelalaian pelayanan hotel kami, kami akan mengantarkan minuman Wiski ke kamar presiden suite." sahut Manager.
" sudah terlambat, hotel ini, akan tetap di tutup segera." seru jems yang langsung mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. setelah itu ia langsung menghubungi beberapa orang penting yang ada di kota ini. dengan menyebut nama Dirga Lewis, dan menyebut Apa keinginan bosnya. maka dengan cepat semuanya terkabul.
"Pak, bagaimana ini? jika memang benar, hotel ini ditutup, kami akan bekerja di mana Pak?" ucap Ariana lemas.
" tenang, ini hanya gertakan saja, lebih baik kamu Segera hubungi Room Service untuk menyediakan wiskinnya." ujar Manager itu.
jems yang mendengar itu hanya tersenyum mengejek lalu berlalu dari hadapan mereka, manajer yang ingin melangkahkan kakinya menuju ruangannya mendengarkan suara deringan telvon di saku celananya dengan cepat ia langsung mengangkatnya.
" apa yang kalian lakukan." seru seseorang dari ujung sana yang merupakan pemilik Hotel. " Maaf Pak kami memang tidak menyediakan minuman alkohol." jelas Manajer.
" kalian tahu siapa yang memesan kamar itu." bentar seseorang di ujung sana.
"Maaf Pak, kami tidak tahu." ucap manajer.
" dia itu orang penting. Kenapa kalian membuat masalah dengan Dirga Lewis, semua karena kesalahan kalian yang sangat teledor!!! saya tidak mau tahu!!! cari cara agar Hotel itu tidak ditutup." panggilan langsung tertutup seketika.
Ariana melihat manajer yang sepertinya sangat panik, setelah menerima sambungan telepon, Entah dari siapa ia bertanya.
" Ada apa? " tanya Ariana. " kamu tahu, Hotel kita akan ditutup oleh pemilik kamar presiden suite?" jelas Manajer.
"Ya Tuhan, Bagaimana ini pak? " ucap Ariana yang menutup mulutnya dengan telapak tangannya. " dia sepertinya bukan mainmain dengan perkataannya. " ucapnya.
" Bapak Tenang saja, saya akan memohon kepada pria itu, agar hotel ini tidak ditutup." ucap Ariana berlalu menuju kamar presiden.
Ariana, melihat room service, menuju lift sambil membawa nampan.
" Mau Dibawa Ke Mana." Tanyanya yang tahu jika di atas nampan ada minuman alkohol.
" kamar presiden suite." ucap rekan nya.
"Biar aku saja Kebetulan aku juga sedang ada urusan dengan kamar presiden." tawar Arian.
" Baiklah kalau begitu." Ariana mengambil ahli nampan itu dan membawanya ke dalam lift perasaan Ariana cukup taku ia memikirkan kata-kata agar Hotel Lucky tidak ditutup.
Ting.
pintu lift terbuka Ariana langsung menuju kamar presiden suite.
" Kenapa aku begitu gugup tak seperti biasa nya Aku gugup seperti ini." gumannya yang begitu takut. kini Ariana sudah tiba di kamar presiden suite. " tenang Ariana Kamu pasti bisa." ucapnya yang menyemangati dirinya sendiri ia menghembuskan nafasnya setelah itu ia mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu Tapi belum sempat tangannya mengetuk pintu ruangan itu sudah terbuka.
Seorang pria yang tidak lain adalah Jems yang berdiri di hadapan Ariana, ia langsung ketakutan saat melihat mata tajam jems.
" ada apa." tanya Jems dengan tatapan tajamnya.
" saya membawa Wiski untuk tuan lewis." sahutnya yang sudah ketakutan.
Jems langsung mengambil nampan itu tanpa mengeluarkan kata setelah itu ia langsung menutup pintu. Ariana yang baru saja membuka mulut untuk minta maaf malah mendengus kesal karena pintu sudah tertutup. " Ah dasar Aku baru saja membuka mulut untuk mintah maaf malah pintunya sudah ditutup." gerutu Ariana.
jems meletakkan nampan itu yang berisi Wiski di atas meja tempat di hadapan Dirga.
" Lebih baik singkirkan Minuman itu dari pada aku pecahkan dengan kepalamu." bentak Dirga.
" Maaf Tuhan saya akan membuangnya." ucap Jems ketakutan baru saja ia mengangkat nampak itu terdengar suara ketukan pintu " Siapa itu." ucap Dirga. " tidak tahu Tuhan sepertinya wanita yang mengantar miskin tadi." jawab jems yang meletakkan kembali nampan itu. " panggil dia." Titah Dirga. Jems berjalan menuju pintu terlihat Ariana yang masih berdiri di hadapan pintu kamar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!