NovelToon NovelToon

His Little Girl

Las Vegas

Hotel MGM Grand Las Vegas Enam tahun lalu

Keira tampak tersenyum lebar saat para tamu undangan yang datang dari kalangan jet set dan sultan, menyukai permainan pianonya. Sebagai seorang pianis yang sudah memiliki beberapa album, nama Keira Wyatt, bukanlah sosok asing di kalangan para high class apalagi banyak perusahaan terkenal yang mengundangnya untuk tampil di acara-acara mereka.

Keira sendiri sangat menikmati pekerjaannya sebagai pianis yang paling tidak konsernya atau tampilnya di hotel bintang empat atau lima, gedung pertunjukan atau malah venue outdoor yang indah-indah. Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Keira sudah keliling dunia bahkan paspor elektronik nya sampai penuh. Tinggal Tibet, Bhutan dan hutan Amazon saja yang belum, begitu biasa candaan Keira jika ditanya rekan-rekan musisinya.

Keira sendiri nyaris tidak pernah pulang ke kota New York, kota tempat dia dibesarkan dan sekolah di Julliard jurusan piano klasik. Keira sangat suka piano dan di usianya yang ke 13 tahun, dirinya mendapatkan beasiswa sekolah disana dan usia 17 tahun berhasil mendapatkan kontrak rekamannya yang pertama. Setelahnya, sejarah. Keira menjadi remaja yang sudah bisa menghidupi dirinya sendiri tanpa perlu bantuan kedua orangtuanya. Meskipun sudah cukup kaya, namun Keira tetap hidup sederhana karena dirinya tahu bahwa sejak muda harus bisa merancang keuangan dengan seksama agar nanti dia bisa merasakan bebas finansial.

"Keira ! Ayo, aku perkenalkan dengan pemilik acara ini !" ajak Harry Lawson, manajernya selama dua tahun terakhir ini.

Keira yang malam ini mengenakan gaun hitam dengan model one shoulder bewarna hitam itu pun mengikuti manajernya. Warnah rambutnya yang merah dengan disanggul Perancis, sangat kontras dengan kulitnya yang pucat namun itu menjadi daya tariknya. Wajah Keira berbentuk, oval itu dikaruniai sepasang mata coklat terang, hidung yang mancung dan bibir seksih dengan sebuah tahi lalat di sudut kiri bibir bawahnya.

Keira tidak suka makeup yang berlebih hingga dia memilih flawless style hingga menonjolkan wajah cantik alaminya. Sekarang pianis itu berjalan dengan sedikit mengangkat gaunnya yang panjang agar tidak terinjak, mengikuti Manajernya.

"Keira, perkenalkan ini Mr Savero Victor, CEO Victoria and Co." Harry memperkenalkan Keira ke seorang pria yang sedang menelpon lalu menyimpan ponselnya saat melihat Keira.

"Jadi ini pianis yang memainkan banyak lagu-lagu indah tadi... Savero Victor" senyum pria itu dan Keira terpaku melihat wajah tampan Savero.

"Ehem... Keira Wyatt" jawab Keira yang semakin berdebar-debar jantungnya saat Savero mencium punggung tangannya. Ya Tuhan, dia tampan sekali. Keira merasa dirinya untuk pertama kali dalam hidupnya mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Tangan anda sangat indah diatas tuts piano..."

"Terimakasih" jawab Keira sambil menarik tangannya.

Savero Victor menatap gadis cantik di hadapannya yang dikenal sebagai salah satu pianis muda berbakat bahkan disebut - sebut Beethoven modern.

Savero Victor, lajang berusia 28 tahun, bertinggi 180 cm dengan tubuh terpahat sempurna itu memiliki rambut bewarna coklat tua, mata biru kehijauan, hidung sempurna dan wajah dingin itu adalah salah satu the most eligible bachelor. Sebagai CEO perhiasan yang terkenal di dunia, kekayaannya tidak perlu diragukan lagi. Perusahaannya Victoria and Co tidak hanya bergerak di bidang perhiasan tapi juga pemilik saham beberapa brand fashion.

Savero adalah penggemar piano dan saat dia mengadakan pameran koleksi perhiasan terbarunya di MGM Grand Las Vegas, dia meminta hanya ada pianis yang menghibur para tamu dan bukan band. Tapi dirinya tidak menyangka jika pianis yang menjadi pengisi acara akan secantik ini.

"So, miss Wyatt ... Maukah kamu berjalan-jalan denganku. Akan aku pamerkan koleksi terbaru Victoria and Co. Itu anting yang anda kenakan, milik Victoria bukan?" Savero mengulurkan tangannya yang disambut dengan tangan Keira.

"Iya, ini koleksi Victoria and Co" senyum Keira.

"Mr Lawson, aku pinjam artismu dulu" ucap Savero ke Harry Lawson.

"Silahkan Mr Victor." Harry Lawson tersenyum ke arah CEO itu. Meskipun Harry Lawson tampak tersenyum, tapi dalam hatinya dia merasa kesal dan tidak suka melihat Keira pergi bersama dengan Savero berdua. Aku yakin pasti mereka akan menghabiskan waktu bersama terus.

Keira pun berjalan bersama dengan Savero sambil pria itu memperlihatkan koleksi terbaru perhiasannya. Keira menatap kagum ke sebuah kalung dengan berlian dan Savero melihat bahwa pianis itu tampak tertarik.

Savero bersikap seolah-olah tidak tahu jika Keira sangat suka dengan kalung itu. Keduanya pun berjalan menuju balkon dan disana Savero bersama Keira banyak bercerita tentang musik. Keira tidak menyangka di balik wajah dingin dan terlihat kejam itu, Savero adalah pecinta musik klasik dan orchestra.

Keira dan Savero tampak lengket satu sama lainnya hingga usai acara, Savero mengajak Keira ke kamar penthousenya. Keira pun menerima undangan itu dan disana dia melihat ada grand piano yang indah.

"Main bersamaku, Keira..." ajak Savero yang sudah melepaskan jas dan dasi kupu-kupu nya meninggalkan kemeja putih yang sudah dilepaskan dua kancing atasnya dan lengannya tergulung hingga ke siku.

"Lagu apa, Mr Victor?" tanya Keira.

"Call me Savero, Keira... " Savero merengkuh pinggang Keira dan mengajaknya duduk di kursi depan piano. "Rondo Alla Turca."

"It's hard Savero..." senyum Keira.

"Try me !" balas Savero.

Keduanya pun berduet memainkan lagu ciptaan Wolfgang Amadeus Mozart yang sering dikenal Turkish March.

Keira tertawa saat mereka masuk ke bagian yang biasa dia bilang membuat jari belibet karena Savero tampak kesulitan namun bisa mengatasinya.

Usai bermain, keduanya saling tersenyum dan Keira seolah terhipnotis dengan mata biru kehijauan Savero yang menatapnya dengan sedikit berkabut. Mata yang tadi dia lihat menatap siapapun tajam, tapi kali ini menatapnya berbeda.

"Tinggalah disini..." ucap Savero dengan nada dalam yang membuat Keira meremang.

"Tapi..." Keira menatap mata biru itu seolah tidak bisa berpaling.

"Tinggalah bersamaku... " Savero lalu mencium bibir Keira dan gadis itu membalasnya meskipun ini adalah ciuman pertamanya. Savero tahu itu dan semakin memperdalam ciumannya.

Tangan Keira pun mengalungi leher Savero dan pria itu melepaskan resleting gaun malam Keira yang menyisakan penutupnya tanpa tali. Savero membawa Keira berdiri dan meloloskan gaunnya. Pria bertubuh tegap itu lalu menggendong Keira bridal style menuju kamar tidurnya.

Savero meletakkan tubuh Keira dengan lembut diatas tempat tidur lalu melepaskan kemejanya membuat Keira menatap kagum tubuh Savero yang seperti patung Yunani. Tanpa memikirkan konsekuensinya, Keira menerima ciuman Savero di atas tempat tidur. Malam itu Keira memberikan kehormatannya kepada pria yang baru ditemuinya dan Savero merasakan sensasi yang berbeda saat bersama Keira. Semalaman mereka habiskan bercinta.

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Giliran Keira, anaknya Doogie

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Hamil

Keira terbangun dengan perasaan geli karena ada yang menciumi punggung polosnya. Gadis itu melirik dan melihat Savero sedang menjelajah punggungnya dengan bibirnya yang seksih.

"Good morning..." sapa Keira.

"Morning red hair..." sapa Savero yang langsung pindah dan memeluk Keira dari belakang. "Semalam sangat indah, baby..."

Keira mengangguk.

"Bagaimana kalau kita sarapan?" tawar Savero.

"Apakah kamu sudah memesan room service?" tanya Keira yang melihat pemandangan kota las Vegas dari jendela kamar penthouse Savero.

"No, baby... Aku ingin memakan kamu lagi..."

***

Savero memberikan hadiah kalung yang disukai Keira saat pameran semalam. Setelah menghabiskan waktu bersama, sore harinya Keira pulang ke New York dan dirinya tahu apa yang mereka lakukan semalam, hanyalah fun saja.

Keira tahu bahwa dia sudah salah dan baginya itu cukup sekali saja melakukan kesalahan. Bagi Keira, dia hanya bisa melakukan bersama Savero dan tidak akan ke pria lain. Keira tidak mengharapkan Savero akan bertanggungjawab jika dia hamil, misalnya, karena semua itu dilakukan atas dasar konsensual dan tidak perjanjian apapun.

Sederhananya, konsensual adalah persetujuan yang diberikan setiap pihak ketika mereka hendak melakukan aktivitas s3ksual. Ini bisa termasuk pelukan, ciuman, sentuhan, atau hubungan intim. Kedua belah pihak harus setuju, dan persetujuan tersebut tidak hanya sekedar memberikan izin untuk aktivitas tertentu.

Savero memberikan ciuman terakhir sebelum mereka berpisah di hotel dan setelahnya Keira pulang bersama dengan Harry Lawson, yang terbang menuju New York.

***

Sebulan Kemudian

Kimberly mendengar suara putrinya muntah-muntah di kamar mandi saat melewati kamar tidur Keira yang pintunya tidak tertutup rapat. Meskipun Keira punya apartemen sendiri tapi setiap dia pulang dari konser, pasti ke rumah kedua orangtuanya. Kimberly pun masuk ke kamar Keira dan mengetuk pintu kamar mandi.

"Kei ? Are you okay?" tanya Kimberly.

Suara flush toilet pun terdengar dan tak lama pintu kamar mandi pun terbuka. Kimberly tampak terkejut melihat wajah pucat putrinya dan berpikir salah makan karena semalam Keira meminta masakan Vietnam.

"I'm fine mommy. Mungkin gara-gara makanan semalam..." jawab Keira pelan.

"Kamu butuh sesuatu?" tanya Kimberly.

"Bisakah mommy membuatkan aku teh manis hangat?" pinta Keira.

Kimberly tersenyum. "Tentu saja sayang. Makanya jangan makan aneh-aneh..." Ibu cantik itu pun pergi meninggalkan Keira.

Sepeninggal ibunya, Keira melihat testpack yang tadinya hendak dia pakai tapi keburu ibunya datang. Keira bergegas mengunci pintu kamar mandi dan melakukan test pack. Setelah menunggu beberapa saat, Keira tersenyum melihat hasilnya. Pregnant.

Keira mengelus perutnya yang masih rata dengan penuh kasih sayang. "Halo, malaikat kecil mama ..."

***

Keira sudah sedikit segar lalu menuju ruang tengah dan melihat kedua orangtuanya duduk disana sambil menonton televisi.

"Kamu masuk angin? Salah makan kayaknya kamu tuh..." ucap Doogie, ayahnya yang melihat putrinya duduk di sofa.

"Kayaknya gara-gara makanan Vietnam tadi malam, Douglas" timpal Kimberly. "Sayang, minum teh nya dulu..." Keira menerima secangkir teh panas dari ibunya.

Ketika Keira sedang menyesap tehnya, sebuah berita gosip muncul disana dan memperlihatkan Savero yang menurut Keira semakin tampan, tampak menggandeng seorang gadis cantik yang diketahui salah satu model terkenal sambil menggelayut manja di lengan pria itu.

"CEO Victoria and Co, Savero Victor dengan kekasih barunya, Natalia Shaw, terlihat sedang berlibur di Ibiza. Diketahui, Savero memang sedang melakukan pameran disana. Tampaknya sambil bekerja sambil liburan dengan kekasih barunya."

Bohong jika Keira tidak cemburu tapi semua sudah dia putuskan. Keira memang tidak ada hak untuk melarang atau menyalahkan siapapun karena memang itu sudah dia pikirkan masak-masak. Setidaknya aku memiliki bagian dari dirimu. Keira memang jatuh cinta dengan Savero meskipun dirinya tidak percaya cinta pada pandangan pertama tapi dia mengalaminya.

Keira menatap kedua orangtuanya. "Mom, Dad, aku ke rumah sakit dulu ya."

Doogie dan Kimberly terkejut. "Segitu parahnya?"

Keira hanya mengangguk. "Aku tidak mau ada apa-apa."

"Daddy antar?" tawar Doogie.

Keira menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, Dad. Aku bisa sendiri. Lagipula, aku kan anak New York."

***

Keira tiba di rumah sakit Bellevue dan mendaftar ke bagian ginekologi. Keira ingin tahu bagaimana kondisi janin yang sedang dikandungnya. Keira bertemu dengan dokter wanita yang ramah dan gadis itu bisa melihat bahwa ada kehidupan di dalam rahimnya. Keira sangat terharu dan senang karena selain dia akan memiliki anak tapi juga kondisi kandungannya sangat sehat.

Keira pulang dengan perasaan campur aduk dan sekarang waktunya memberitahukan kepada kedua orangtuanya.

***

Keira tiba di rumah dan melihat Doogie sedang mengobrol bersama dengan Kimberly. Weekend seperti ini, Doogie memang tidak bekerja dan memilih menikmati waktu bersama dengan keluarganya.

Keira pun menghampiri keduanya dengan wajah antara takut tapi juga bahagia. "Mom, Dad..."

"Ada apa sayang? Bagaimana hasil pemeriksaannya? Perut kamu tidak apa-apa kan?" tanya Kimberly.

"Besok lagi jangan makan makanan aneh-aneh" sambung Doogie.

"Perutku baik-baik saja. Aku hanya ingin memperlihatkan ini..." Keira mengambil sebuah foto hasil USG dan meletakkan diatas meja makan di depan kedua orangtuanya.

Doogie dan Kimberly mengambil foto itu. Keduanya tampak terkejut.

"Kamu... Hamil?" tanya Kimberly dengan nada gemetar.

Keira mengangguk. "Yes mommy, Daddy. I'm pregnant. Kalian berdua akan menjadi Opa dan Oma."

Doogie dan Kimberly tampak shock.

***

Yuuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Savero Tahu

Lima Tahun Kemudian

Turin Italia

Keira dan Vevina menikmati acara makan bersama di Sebuah cafe kota Turin. Besok malam Keira akan tampil di sebuah colloseum bersama dengan para artis orchestra lainnya. Sebelum melakukan rehearsal, Keira ingin berjalan-jalan dengan Vevina karena setelahnya gadis cilik itu akan tinggal di hotel bersama dengan nannynya.

"Enak Ve?" tanya Keira melihat putrinya makan pizzanya.

"Enak mommy. Pizzanya lebih enak dalipada di New Yok ..." jawab Vevina yang kini berusia lima tahun.

"Nanti Veve sama aunty Gwen ya. Mommy mau latihan dulu ... Kalau Veve mau lihat, minta uncle Harry video in mommy dan aunty Gwen akan kasih lihat di tv kamar hotel ... Okay?" senyum Keira yang melihat putrinya semakin mirip dengan Savero tapi bedanya, rambut Vevina merah seperti rambutnya.

Ya ampun, benar-benar perpaduan yang unik.

"Okay mommy. Oh, Veve boleh bawa pizza nya buat dimakan di hotel?" pinta putrinya.

"Tentu saja boleh..."

Vevina segera menghabiskan pizzanya karena tahu ibunya hendak latihan dan dia tidak mau membuat Keira terlambat.

Keira menatap wajah cantik putrinya, membuatnya teringat saat kedua orangtuanya panik tahu dia hamil. Bagaimana keduanya tampak tidak suka saat tahu putrinya hamil bahkan Doogie mengira Keira mendapatkan pelecehan saat konser.

Keira dengan sabar mencoba membujuk kedua orangtuanya agar menerima kehamilannya karena dirinya memang bahagia. Doogie meminta agar Keira meminta pertanggungjawaban pria yang menghamilinya tapi Keira tetap bersikeras tidak mau. Keira menyatakan bahwa ini sudah konsekuensinya saat dirinya mau tidur bersama dengan pria itu. Keira pun tetap tidak mau memberitahukan siapa nama pria itu karena tahu, ayahnya pasti akan bertindak. Akhirnya Doogie dan Kimberly bisa menerima keputusan putrinya, apalagi setelah Vevina lahir, keduanya semakin jatuh cinta dengan cucu cantiknya. Doogie dan Kimberly memutuskan tetap menunggu kapanpun Keira siap mengatakan siapa ayah Vevina.

***

Keira membayar makanannya dengan kartu kreditnya sambil mengawasi Vevina yang langsung memakai kacamata hitam anak-anaknya. Keira tersenyum melihat wajah cantik putrinya dan setelah selesai membayar, wanita itu menggandeng tangan Vevina.

Namun Keira bisa melihat adanya beberapa paparazzi di luar restauran pizza itu. Duh bahaya ini. Keira tidak mau keberadaan Vevina menjadi ramai di kolom gosip. Terutama Keira tidak mau Savero tahu soal Vevina.

"Veve... Mau nggak main catch me if you can?" bujuk Keira.

"Macam di rumah Oom Duncan dan Tante Scalett? Veve lali duluan terus mommy kejal dali belakang?" tanya Vevina semangat.

"Yes. Kamu tahu kan jalan ke hotel?"

Vevina mengangguk. "Lulus Telus, gedung klem yang ada patung singanya?"

"Anak pintar. Siap ya Ve... Kamu lari duluan..." Keira pun memakai kacamata hitamnya.

"Siap Capitan !" Vevina pun berlari keluar restauran pizza dan Keira berjalan beberapa detik kemudian. Vevina tampak senang dengan berlari lari heboh sambil tertawa khas anak kecil.

Keira tampak memasang wajah dingin sambil melirik ke arah paparazzi yang sibuk mengambil fotonya. Keira kembali fokus melihat putrinya yang tampak senang karena bermain seperti yang sering dia lakukan di New York. Keira berharap para paparazzi menganggap mereka hanyalah dua orang asing yang tidak saling mengenal. Banyak anak-anak kecil di Turin berjalan jalan dan Keira berharap tidak ada yang perduli pada Vevina.

Namun Vevina kurang hati-hati sehingga kakinya terpeleset di pinggir trotoar. Tubuh kecil itu pun hampir terjatuh membuat Keira berlari untuk menolong putrinya.

"VEVE !" teriak Keira panik dan dengan sigap dia langsung memeluk tubuh Vevina hingga terjatuh demi tubuh putrinya tidak terluka dan Keira tidak memperhatikan kacamata hitamnya sampai terjatuh.

"Are you okay ? Apa yang sakit sayang?" tanya Keira sambil memperhatikan tubuh Vevina.

"Mommy, kacamata nya jatuh..." ucap Vevina dan Keira melihat blitz kamera dimana - mana.

Wanita itu langsung menggendong Vevina dan berlari masuk ke dalam hotelnya yang hanya berjarak dua puluh meter. Jantung Keira berdegup kencang karena wajahnya dan wajah Vevina sudah terekspos oleh paparazzi.

Keira bergegas masuk ke dalam lift dan segera masuk ke dalam kamarnya begitu lift sampai di lantainya tempat dia menginap. Gwen yang melihat nyonya dan nonanya masuk dengan wajah panik dan baju kotor, langsung menggendong Vevina begitu mereka sudah di dalam.

"Gwen, tolong gantikan baju Veve. Tadi dia jatuh..." pinta Keira yang langsung mengambil ponselnya guna menghubungi Harry Lawson.

"Baik Nyonya. Yuk, Miss Veve, kita mandi sekalian. Lihat rambut Miss Veve kotor kena daun" ajak Gwen.

"Baik aunty..." Gwen dan Vevina pun masuk ke dalam kamar mandi sementara Keira menelpon Harry.

"Harry, tolong hold semua berita soal aku dan Vevina... Tadi kami ketahuan paparazzi si@l@n itu ! ... Berapapun akan aku bayar ! Asalkan jangan ada berita tentang aku dan Veve !" pinta Keira. "Aku tidak mau Vevina trauma !"

***

Ruang Kerja Savero di Milan

Savero melongo saat melihat foto-foto Keira yang mengenakan kacamata hitam bersama dengan seorang gadis cilik juga berkacamata hitam, tampak berjalan beriringan sedangkan gadis cilik itu berlari. Foto berikutnya Keira menolong gadis cilik itu dan paparazzi menuliskan caption 'Mommy'. Rambut gadis cilik yang diperkirakan berusia lima tahun itu mirip dengan warna rambut Keira tapi yang membuat Savero merinding adalah wajah gadis cilik itu mirip dengannya waktu kecil !

Savero mengusap dagunya dan dirinya tampak sangat gelisah karena yakin jika gadis cilik itu adalah putrinya bersama Keira. Savero berjalan mondar mandir di ruangannya pertanda dirinya sedang berpikir.

Kenapa dia tidak bilang kalau hamil? Kenapa tidak minta pertanggungjawaban aku? Savero membaca artikel itu lagi dan terkejut jika Keira berada di Turin untuk tampil disana.

Savero lalu menghubungi asistennya dan meminta mempersiapkan pesawat pribadinya, hotel dan tiket konser besok malam di colloseum Turin.

Savero bertekad akan mencari tahu tentang Keira dan mengapa menyembunyikan putrinya selama ini. Savero sangat yakin, jika hasil perbuatan mereka di Las Vegas, membuat Keira hamil dan tidak mungkin gadis itu bermain-main dengan pria lain karena selama Savero mengikuti berita tentangnya, tidak pernah ada gosip dengan siapa dia berkencan. Keira selalu mengatakan bahwa dia sangat senang melajang dan tidak memikirkan asmara.

Damn it Keira ! Tega kamu tidak bilang padaku !!

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!