NovelToon NovelToon

Jangan Salahkan JODOH

1. Dua cerita berbeda

Rumah megah di kawasan komplek elit menjadi hunian ternyaman bagi keluarga Mahendra, rumah paling besar di antara yang lainnya adalah milik dari keluarga Mahendra.

"Kahfi nanti Mama tunggu kamu di restoran langganan kita, ada jamuan makan siang sekalian Mama mau mengenalkan seseorang untuk kamu dan gak ada bantahan. "

ucap Sang Mama saat putra bungsunya duduk menikmati sarapan paginya.

"Oma.... boleh Rinal ikut?? "

tanya seorang bocah yang sedang memakan makanannya.

"Boleh nanti barengan Opa perginya. "

jawab Opa nya dan dang cucu langsung tersenyum senang.

"Memang ada acara apa Maa?? "

tanya Putri sulung nya karena Mamanya begitu antusias terdengarnya.

"Hanya makan siang saja sih Karin dan Adik kamu harus datang. "

jawab Sang Mama dan putri sulungnya mengangguk.

"Kahfi kamu dengerin Mama bicara gak sih?? "

kesal sang Mama karena putranya hanya asik makan dan tidak jauh berbeda dengan sang menantu.

"Kahfi dengar Maa..... tinggal kirim alamat restorannya nanti Kahfi datang, Kahfi selesai makannya dan Kahfi berangkat duluan. "

jawab Kahfi yang akhirnya mengeluarkan suara namun malah pamit dan membuat Mamanya mendelik.

"Sudah lah Maa..... lagian Kahfi mengiyakannya dan kamu tinggal kirim alamat resto nya. "

ucap sang suami saat istrinya menggerutu melihat putranya pergi begitu saja.

"Mama harusnya tahu kalau Kahfi sama Mas Leo itu satu mode, sama sama tidak mau berkomentar dan cukup iya saja. "

ucap putri sulungnya dan Mamanya hanya diam lalu melanjutkan sarapannya.

.

.

Berbeda dengan keluarga Mahendra, saat ini keluarga Kurniawan malah sedang menunggu kedatangan Putri semata wayang mereka yang baru tiba di tanah air tadi malam namun memilih pulang ke rumah pagi hari karena merasa akan bahaya kalau malam malam melakukan perjalanan pulang.

Supir membuka pintu mobil dan keluarlah gadis cantik dengan hijab membalut di kepalanya, gadis itu tersenyum menatap kedua orang tuanya sedang menyambutnya.

"Alula sayang...... "

lirih sang Ibu saat putrinya berada dalam dekapan nya.

"Ibu jangan nangis dong, Lula malah sedih lihat Ibu menangis dan Lula kan sudah kembali sesuai keinginan Ibu. "

ucap Sang putri saat melepaskan pelukan dari Ibunya.

"Ayo masuk kedalam, gak enak di lihat orang lain pelukan dan nangis di teras. "

lerai sang Ayah sambil memeluk putrinya yang ada dalam dekapannya.

Alula akhirnya mengikuti kedua orang tuanya untuk masuk kedalam rumah, rumah yang di tinggalkannya selama empat tahun bahkan menuju lima tahun.

"Kenapa gak semalam saja kamu pulangnya?? malah menginap di hotel dulu. "

tanya sang Ibu saat putrinya duduk manis di sampingnya.

"Semalam Lula mendarat malam sekali dan Lula juga sedikit pusing jadinya milih menginap saja di hotel dan pulang deh pagi ini, yang penting Lula sampai di rumah kan Ibu..... "

jawab Alula dan Ibunya tersenyum menganggukkan kepalanya.

"Sudah puas kan sekarang kaburnya Sayang, sudah waktunya kamu membantu Ayah di perusahaan karena kamu satu satu nya pewaris keluarga ini. "

ucap Sang Ayah dan Alula menganggukkan kepalanya.

"Alula sudah siap Ayah dan Alula akan membantu sebisa nya saja, Alula juga kan masih harus belajar sebelum terjun langsung membantu Ayah. "

ucap Alula dan Ayahnya mengacungkan jempolnya.

"Kamu berarti sudah segar dan gak usah istirahat lagi kan Sayang?? "

tanya Sang ibu dan Alula menganggukkan kepalanya.

"Sudah Bu..... kan Lula tidur nyenyak semalam di hotel, sampai gak dengar Adzan subuh dan untungnya Lula sedang halangan jadi gak kesiangan Sholatnya. "

jawab Alula dan Ibunya tersenyum mendengarnya.

"Ayah pergi ke kantor duluan dan kamu sama Ibu nanti menyusul ke restoran, kita ada jamuan makan siang. "

pamit Sang Ayah sambil beranjak dan Alula mengiyakannya.

Ibunya Alula langsung mengantarkan suaminya menuju pintu sedangkan Alula memilih menuju kamarnya untuk mengambil beberapa oleh oleh yang di bawanya khusus untuk Ayah juga Ibunya.

.

.

"Ayah yakin kalau Lula akan menerima perjodohannya?? Ibu takut Lula malah berontak dan kabur lagi. "

ucap Ibunya Alula saat mengantarkan suaminya menuju pintu.

"Ayah yakin Alula akan menerimanya, kita bicara pelan pelan saja dan Alula anak yang patuh pasti menerima semuanya. "

ucap suaminya dan Ibunya Alula menganggukkan kepalanya.

"Semoga saja dan nanti Ibu sama Alula berangkat duluan, ingat ayah jangan telat. "

pasrah Ibunya Alula karena memang semua demi kebaikan putrinya.

Sang suami sudah masuk kedalam mobil dan mobil pun bergerak menuju keluar dari gerbang utama kediaman Kurniawan, Ibunya Alula memilih langsung memutarkan tubuhnya dan masuk kedalam rumah untuk mengajak Putrinya berbincang.

Tidak menemukan Putrinya akhirnya Ibunya Alula berjalan menuju kamar Putrinya dan benar Alula sedang merapihkan pakaiannya yang ada di dalam koper lalu merapihkannya kedalam lemari.

"Perlu bantuan Ibu gak?? "

tanya Ibunya saat duduk di sisi ranjang di dalam. kamar putrinya.

"Gak usah Bu....lagian Lula bisa sendiri saja merapihkannya, itu ada dua kotak hadiah untuk Ibu dan juga Ayah semoga suka. "

jawab Alula sambil merapihkan pakaiannya.

Ibunya Alula langsung membuka kotak bertulisan To Moms dan saat kotaknya di buka ternyata satu set perhiasan red diamon yang telah di hadiahkan dari putrinya.

"Cantik sekali sayang perhiasannya. "

lirih sang Ibu dan Alula tersenyum mendengarnya.

"Cantik dong karena Alula sendiri yang mendisainnya, itu samaan dengan jam tangan untuk Ayah dan Lula juga yang mendisainnya, itu hanya ada satu di dunia. "

ucap Alula dengan senyum manisnya yang begituan membuat wajahnya terlihat sangat cantik.

"Makasih Sayang dan Ibu akan memakainya. "

ucap sang Ibu dan membuat putrinya menganggukkan kepalanya.

"Oh iyaa, memangnya ada jamuan makan siang sama siapa Bu?? kenapa Lula juga malah di minta ikut?? "

tanya Alula saat ingat dengan pertanyaan nya dan langsung duduk di samping sang Ibu.

"Ibu juga kurang tahu Sayang, nanti kita sama sama datang saja karena Ayah gak memberitahukan nya dalam rangka apa nanti makan siangnya. "

jawab Ibunya dan Alula hanya mengangguk nganggukkan kepalanya.

"Yasudah gak apa apa lagian Lula juga kangen jalan jalan di tanah air kita ini, Lula sama seperti disini karena Om sama Tante sangat posesif sekalu Bu..... "

ucap Alula saat mengenang dia berada di negara jauh sana bersama Om dan Tante dari sang ayah.

"Tapi bagus dong jadinya kamu gak ketularan pergaulan bebas, lagian Om dan Tante kamu kan sayang sekali sama kamu karena kamu keponakan perempuan satu satunya. "

ucap Sang Ibu dan Alula membenarkannya.

"Kak Nathan malah lebih santai tapi agak galak kalau Lula telat pulang, tapi Lula senang dan betah Bu tinggal disana. "

ucap Alula dan Ibunya tersenyum senang mendengarnya.

"Yasudah kamu istirahat sebelum kita pergi jamuan makan siangnya, Ibu mau menyimpan hadiahnya dan gak akan di pakai sekarang karena nunggu Ayah juga memakainya. "

ucap sang Ibu langsung beranjak sambil menenteng dua kotak hadiah yang di bawanya keluar kamar Alula menuju kamarnya.

.

.

Bersambung.......

2. Perjodohan mendadak

Beberapa jam berlalu.......

Alula saat ini telah bersiap dengan pakaian santai nya karena Ibunya bilang hanya makan siang biasa dan tidak ada yang spesial nya.

"Aku ngerasa akan ada sesuatu yang gak beres ini, tapi biarlah bagaimana nanti saja. "

gumam Alula yang telah selesai bersiap lalu membawa tas selempangnya dan segera keluar dari kamar untuk menghampiri Ibunya.

Alula berjalan dengan santai dan tangannya sibuk membalas pesan dari sahabatnya yang meminta bertemu saat mengetahui kalau Alula sudah ada di tanah air.

"Sayang...... ayo berangkat, Papa sudah sampai di Restoran loh. "

ucap Ibunya saat Alula berjalan menghampirinya dengan sangat santai.

"Yasudah kita berangkat sekarang Bu dan Lula gak mau nyetir yaa. "

ucap Alula dan Ibunya mengiyakannya lalu menggandeng tangan Alula menuju mobil yang sudah terparkir yang akan mengantarkannya menuju restoran.

.

.

Di restoran saat ini.....

Ayah Bisma ternyata beneran sudah sampai bahkan tamu jamuannya pun sudah sampai, tinggal menunggu yang lainnya.

"Kahfi bersedia datang kan?? "

tanya Ayah Bisma saat sahabatnya merangkulnya lalu mengajaknya duduk.

"Dia datang dan sedang di perjalanan kesini Bisma, Alula beneran sudah sampai di tanah air kan?? "

jawab Papa Robi dan Ayah Bisma mengiyakannya.

"Hai jagoan..... makin ganteng ajah dan mirip Leo banget. "

ucap Ayah Bisma saat Rinal mencium tangannya.

"Kan memang anaknya Papa Leo loh Opa. "

jawab Rinal dengan senyumnya dan Bisma hanya mengusap kepala cucu sahabatnya itu.

"Mba Lili masih dimana?? kenapa belum sampai juga?? "

tanya Mama Aliya sambil menyuapi Rinal cemilan pembuka.

"Sebentar lagi sampai dengan Alula juga, udah berangkat dari rumah. "

jawab Ayah Bisma dan Mama Aliya mengiyakannya.

Saat ketiganya asik berbincang ternyata Kahfi datang dan mengucapkan salam lalu mencium tangan ketiganya.

"Nanti makan nya malah kenyang loh kalau ngemil duluan gini. "

ucap Kahfi saat mengacak rambut keponakan nya dan Rinal hanya menjulurkan lidahnya.

"Sudah jangan ganggu Rinal deh. "

lerai Sang Mama karena nantinya putra nya itu akan membuat cucunya menangis.

"Tambah gagah dan ganteng banget kamu Kahfi, kalau Alula tahu pasti syok dia. "

ucap Ayah Bisma dan membuat Kahfi langsung terdiam karena mendengar nama gadis yang di tunggunya selama beberapa tahun ini.

"Malah Kahfi sangat ingin bertemu Alula saat ini tapi sayang sekali Alula masih gak mau kembali Om. "

ucap Kahfi dan Ayah Bisma tersenyum sambil menepuk bahu Kahfi.

"Sabar dan nanti kamu bicara langsung dengan Alula, Om yakin Alula memaafkan kamu. "

ucap Ayah Bisma dan Kahfi menganggukkan kepalanya.

Beberapa menunggu akhirnya Ibu Liliana dan Alula tiba di restoran lalu menyapa semuanya, Kahfi langsung terdiam mematung mendengar suara yang tidak berubah dan Kahfi tidak berani membalikkan tubuhnya.

"Alula...... Astaga Sayang kamu tambah cantik dan kenapa jadi berbeda sekali. "

ucap Mama Aliya yang heboh saat Alula menyapa dan mencium tangan Mama Aliya.

"Tante bisa saja, Alula jadi malu dengernya. "

ucap Alula dengan segurat merah di wajahnya karena di puji oleh Mama Aliya.

"Ayo duduk jangan menahan Alula terus kasihan berdiri terus. "

ucap Papa Robi saat melihat sang istri malah heboh menyambut Alula.

"Kahfi kamu kenapa diam?? ini Alula loh?? "

ucap Mama Aliya saat melihat putranya hanya diam.

Alula langsung mematung mendengar nama orang yang sangat di bencinya di sebutkan, Alula langsung menahan nafasnya saat Kahfi berbalik ke arahnya dan kedua matanya saling menatap.

"Hai Alula....... "

sapa Kahfi dan Alula langsung terdiam mematung mendengarnya.

Alula langsung memalingkan wajahnya dan duduk dengan tenang mengatur semua reaksi nya saat Kahfi menyapanya.

"Alula kamu di sapa kenapa gak jawab?? jawab dong sayang. "

ucap Sang Ayah dan Alula hanya tersenyum menjawabnya.

"Sudah sudah kita lebih baik makan karena makanan sudah terhidang. "

ucap Papa Robi yang mengalihkan perbincangan karena melihat Alula kurang nyaman.

Kahfi saat ini sangat gugup sekali bertemu kembali dengan Alula setelah sekian lama, Alula bahkan benar benar berubah drastis sekali dimana Alula yang gendut dekil dan wajah mengkilap karena berminyak, saat ini Alula begitu cantik dan tubuhnya begitu langsing semampai.

Berbeda dengan Kahfi yang gugup, Alula malah ingin segera mengakhiri makan siang ini dan Alula sangat malas bertemu dengan laki laki yang dahulu begitu menorehkan luka untuknya.

Makan siang akhirnya selesai dan semua nya masih duduk di tempat masing masing karena acara intinya belum selesai.

"Kahfi dan Alula, maaf karena kami sebagai orang tua mengadakan acara makan siang ini secara dadakan, tapi percayalah semua sudah di atur dari jauh hari, kami berempat sebagai orang tua kalian sudah memutuskan kalau Kahfi dan Alula akan di jodohkan. "

jelas Papa Robi dan di benarkan oleh Ayah Bisma.

Alula langsung tersentak mendengarnya bahkan melototkan matanya karena tidak percaya dengan penjelasan yang di dengarnya.

"Ayah maksudnya apa ini?? Alula gak salah dengar kan?? "

tanya Alula pada sang Ayah dan Ayah Bisma menggelengkan kepalanya.

"Alula dengarkan Ayah Baik baik, kami melakukan ini demi kebaikan kamu karena Kahfi adalah laki laki yang tepat untuk mendampingi kamu. "

jawab Ayah Bisma dan Alula langsung terdiam mendengarnya bahkan air matanya tak terasa menetes.

"Ayah tahu kan Lula pergi jauh karena Apa?? kenapa Ayah tega sama Lula?? Lula gak mau di jodohkan. "

ucap Alula dengan tangisannya dan membuat Kahfi mematung ternyata akibat ulahnya membuat Alula terluka sangat dalam.

"Gak Sayang jangan bicara seperti itu, Kahfi menyesali semua yang dia lakukan sama kamu dan bukan Tante membela putra Tante, semua ada alasannya dan nanti Kahfi yang akan menjelaskannya sama kamu. "

ucap Mama Aliya dan Alula hanya diam sambil menangis.

"Alula kamu harus menerimanya dan gak ada bantahan, kamu sendiri sudah janji gak akan menolak lagi semua yang di ucapkan Ayah dan Ayah tagih janji kamu itu, Ayah mengajarkan pada kamu menjadi Gadis jujur dan bertanggung jawab, buka malah mengecewakan Ayah. "

ucap Ayah Bisma dan Alula langsung menghentikan tangisannya hanya sisa sesegukan.

"Tidak langsung menikah juga Alula, kalian akan saling mendekatkan dulu sebelum di resmikan, Om jamin kalau Kahfi gak akan membuat kamu terluka kembali. "

ucap Papa Robi dan Alula hanya diam mendengarnya.

Kahfi hanya mampu diam karena dia juga bingung harus berbicara apa, semua mendadak dan semua di luar kendali Kahfi, kedua orang tuanya begitu cepat memutuskan tanpa membicarakannya.

"Sudah jangan nangis lagi, wajah kamu jadi sembab kalau nangis dan sekarang senyum yaa sayang, percayalah pilihan Ayah dan Ibu gak akan mengecewakan kamu. "

ucap Ibu Liliana yang sedari tadi terdiam mendengar pembicaraan dan tidak sanggup mendengar tangisan Putrinya.

.

.

Bersambung.....

3. berusaha mendapatkan nya......

Entah apa yang ada di benak kedua orang tuanya, menurut Alula orang tuanya sangat tidak adil padahal putrinya sendiri yang dulu di sakiti oleh Kahfi dan sekarang tiba tiba menjodohkannya dengan Kahfi.

Nasi sudah jadi bubur itulah ungkapan yang ada di kehidupan Alula, dia harus ikhlas menerima perjodohan dengan musuhnya sendiri.

"Bagaimana kabar kamu Ula?? "

tanya Kahfi dan Alula hanya mendelik mendengarnya.

Kahfi hanya bisa mengelus dadanya dengan respon Alula saat ini, Kahfi kembali memfokuskan kemudinya karena saat ini dia sedang membawa Alula di dalam kemudinya.

"Belum puas kamu nyakitin aku?? sampai kamu melakukan kembali dengan mengikatku seumur hidup?? "

tanya Alula dengan nada datarnya bahkan pandangannya tetap tertuju kedepan tidak menoleh pada Kahfi.

Kahfi hanya menghela nafasnya mendengar Alula bertanya dengan nada datar bahkan terdengar sangat dingin auranya.

"Maafkan kesalahan saya Alula, apapun akan saya lakukan untuk menebus kesalahan masa lalu saya ke kamu. "

jawab Kahfi dan Alula langsung mendelik mendengarnya.

"Batalkan perjodohan ini dan kita gak akan pernah bersama, cukup itu yang kamu lakukan dan aku memaafkan kamu. "

ucap Alula dan Kahfi langsung melirik ke arah Alula.

"Tidak dengan satu itu Alula, aku gak mau membantah semua titah orang tua karena pilihan orang tua adalah yang terbaik. "

tolak Kahfi dan Alula semakin mendelik mendengarnya.

"Terserah kamu saja. "

jawab Alula dengan nada kesalnya dan Kahfi tersenyum mendengarnya.

Alula yang dulu sering di jahili bahkan di ejek, sekarang malah berbanding terbalik dengan Alula dulu, Kahfi sangat menyesal saat mengetahui Alula keluar dari sekolahnya dan melanjutkan sekolah ke luar negeri padahal hanya tinggal satu tahun kelulusan nya.

Bahkan Kahfi sampai datang ke rumah orang Tua Alula dan mengakui kesalahannya tapi tetap Alula tidak mau kembali bahkan kembali saat sudah menyelesaikan study sarjananya.

"Mau kemana kita sekarang?? kamu ada yang mau di kunjungi tidak?? biar saya antar. "

tanya Kahfi saat melihat Alula sibuk dengan tatapan nya ke samping.

"Pulang saja karena gak ada tujuan. "

jawab Alula dan membuat Kahfi menghela nafasnya.

"Tadi kan Orang tua kita meminta kita jalan berdua untuk saling mendekatkan, kenapa kamu malah meminta pulang?? "

ucap Kahfi dan Alula saat ini yang menghela nafanya.

"Kamu kan nanya ke saya mau kemana, aku jawab mau pulang saja karena kamu menanyakan itu pasti gak ada tujuan juga kan, jadi lebih baik pulang jalan keluarnya. "

ucap Alula dan Kahfi pun mengiyakannya karena memang takut membuat Alula tidak nyaman akhirnya Kahfi mengantarkan Alula pulang.

Tidak ada obrolan kembali hingga mobil tiba di kediaman Alula, Alula langsung keluar dari mobil tanpa mengucapkan apapun membuat Kahfi terdiam.

"Segitu benci nya kamu sama saya Alula, apa harus sekarang saya menjelaskannya. "

gumam Kahfi saat melihat Alula masuk kedalam rumahnya.

Kahfi memilih memutar balikkan mobilnya menuju perusahaannya karena sore ini ada meeting penting yang harus di hadirinya, tadinya Kahfi akan meminta asistennya yang mewakili kalau Alula mau menerima ajakan jalan nya, berhubung Alula menolak jadilah Kahfi yang akan melanjutkan meetingnya.

.

.

Alula saat ini sedang di dalam kamarnya, kedua orang tuanya tidak ada karena Ibunya menemani Ayahnya ke perusahaan.

Alula langsung mengganti pakaiannya setelah menyegarkan tubuhnya, merebahkan tubuhnya di kasur empuk adalah pilihan nya saat ini karena terasa sangat nyaman sekali.

"Besok acaranya di cafe milik Sali, oke kita ketemu disana nanti. "

gumam Alula saat menerima balasan dari sahabatnya.

Walaupun Alula jauh dari sahabatnya tapi komunikasi tetap lancar dan ke empatnya selalu melakukan panggilan vidio zoom bersama saat waktu luang.

Alula memilih istirahat karena terlalu syok dengan semua kejadian hari ini, sedangkan Kahfi langsung bergelut dengan berkas dan meetingnya.

Kahfi memang kepikiran dengan penolakan Alula tapi dia menghalaunya dengan mengerjakan pekerjaannya, Kahfi yakin akan mendapatkan Alula dan Alula tidak akan menolaknya.

"Alula..... kamu benar benar berubah sekarang, aku rela menunggu kamu selama hampir lima tahun dan aku bahagia karena kamu selama jauh dariku tidak pernah dekat dengan laki laki manapun, makasih Alula. "

gumam Kahfi saat melihat foto Alula yang di kirimkan oleh Mamanya tadi siang.

Entah apa maksudnya Mamanya mengirimkan foto Alula padanya, tapi Kahfi bahagia karena bisa melihat wajah Alula walau hanya di sebuah foto di album handphone.

.

.

.

Ke esokan harinya.......

Kahfi saat ini sedang bersiap siap, pagi ini dia akan mampir ke rumah Alula untuk memberikan hadiah yang sudah di siapkannya, biarlah Alula menerima atau menolaknya karena tidak penting karena paling penting adalah bertemu dan menatap wajah Alula saat ini.

"Tumben pakaian kamu gak formal?? mau kemana memangnya?? "

tanya Sang Mama saat putranya bergabung di kursi meja makan.

"Mau ke rumah Alula dan memberikan hadiah yang kemarin Kahfi siapkan. "

jawab Kahfi dan Mamanya menganggukkan kepalanya.

"Memangnya kemarin kalian kemana?? "

tanya Mamanya kembali dan Kahfi langsung terdiam mendengarnya.

"Alula meminta pulang jadi Kahfi antarkan pulang saja Maa.... "

jawab Kahfi yang langsung memakan kembali makanannya.

"Sabar yaa dan Mama yakin Alula akan memaafkan kamu, Alula gadis baik hati loh dan cuma sama kamu dia bersikap seperti itu, Mama akan dukung kamu dan jangan takut karena walau Alula menolak sekalipun kalian tetap akan menikah, persiapkan semuanya dari sekarang. "

jelas Mamanya dan Kahfi hanya menganggukkan kepalanya.

Selesai dengan sarapannya Kahfi langsung pamit pada Mamanya, karena hanya ada Mamanya dan keponakan nya di meja makan.

Kahfi mengendarai mobilnya menuju kediaman Alula, Kahfi sudah memberitahukan pada kedua orang tua Alula tapi tidak mengabari Alula, takutnya Alula akan berkelit saat dia ingin menemuinya.

Perjalanan hanya tiga puluh menit akhirnya mobil tiba di kediaman Alula, rumahnya sepi dari luar dan Kahfi yakin kalau orang tua Alula sudah pergi dengan aktifitasnya.

"Ehh..... ada Den Kahfi, mau ketemu Mba Alula yaa?? tunggu Bibi panggilkan dulu. "

ucap pelayan saat membuka pintu untuk Kahfi dan Kahfi hanya menganggukkan kepalanya.

Kahfi langsung duduk di sofa setelah pelayan berlalu menuju kamar Alula, Kahfi menghela nafasnya karena takut Alula menolaknya saat mengetahui dirinya yang datang.

Di kamar saat ini Alula sedang memilih pakaian yang akan di pakai saat nanti ketemu dengan sahabatnya, pintu kamar di ketuk ternyata pelayan yang masuk.

"Ada apa Bii?? "

tanya Alula saat Bibi menghampirinya setelah membungkukkan badannya menyapa Alula.

"Di luar ada Den Kahfi loh Mba, mau ketemu sama Mba Alula katanya. "

jawab sang pelayan dan membuat Alula melototkan matanya.

"Panggil Ibu atau Ayah saja Bii, saya sibuk soalnya gak bisa nemuin. "

ucap Alula dan membuat Bibi terdiam.

"Masalahnya Tuan dan Nyonya sudah pergi loh Mba, bagaimana?? "

ucap Bibi dan Alula langsung menggeram kesal.

"Yasudah Aku yang akan menemuinya, Bibi siapkan minuman saja sebentar lagi saya keluar. "

ucap Alula dan pelayan pun mengiyakannya.

.

.

Bersambung.......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!