NovelToon NovelToon

Cinta Di Atas Cinta

zoya

" Zoya !!" teriak seorang pemuda berseragam putih abu abu yang berlari mendekati gadis cantik yang berdiri di samping pagar bersama beberapa temannya.

Gadis itupun memasang senyum manisnya dan melambaikan tangannya " Raf, kamu lulus juga kan "

" iya dong , kita lulus Zoya, setelah ini kamu mau melanjutkan di mana ?" tanya Rafi sambil tersenyum.

Zoya pun menunduk dan tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di samping mereka.

Semua teman temannya pun heran dan melihat ke arah mobil tersebut.

" Zoya , ayo cepat masuk !" suara laki laki yang berada di balik kemudi mobil tersebut.

Rafi pun terdiam melihat sahabatnya itu pergi dengan mobil mewah yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

" maafkan aku Raf , sebentar lagi kamu akan mengerti" gumam Zoya sambil terus berjalan ke arah mobil tersebut.

Dan Zoya pun pergi bersama seseorang yang membawanya dengan mobil mewahnya.

Rafi hanya terdiam seakan ada balok besar yang menghantam hatinya .

Rafi adalah sahabat terbaik untuk Zoya , di manapun ada Zoya pasti ada Rafi, mereka sudah bersahabat sejak dari SMP.

Zoya hanya menganggapnya tak lebih dari saudaranya sendiri walaupun sebenarnya Rafi menyimpan perasaan yang begitu besar untuk Zoya , tapi demi menjaga nilai persahabatannya itu , dia rela memendam dan mengubur dalam-dalam rasa cintanya .

Dengan langkah gontai sambil menunduk Rafi pun berjalan ke arah dia memarkirkan motor bututnya.

***

Di kediaman keluarga Zoya .

Zoya duduk termenung di sudut teras bersama dengan lantunan lagu sendu dari ponselnya.

" Zoya "

panggil mamanya .

" hahhh, iya ma , ada apa " jawab Zoya sambil menoleh ke arah mamanya yang memanggilnya dari samping pintu .

Nadhira pun duduk di samping putri cantiknya itu " sayang, pagi pagi jangan melamun dong , ada apa , ada masalah apa ? Ceritakan sama mama"

Zoya pun menarik nafas panjang dan menyandarkan kepalanya di sandaran kursi teras " ma, Zoya bingung , apa keputusan Zoya untuk menerima pinangan mas Daffa terlalu terburu buru"

Nadhira meraih putrinya dan memeluknya dengan lembut " apapun yang membuatmu bahagia mama dan papa selalu menurutinya, keputusan apapun yang kamu ambil mama dan papa juga mendukungnya, kalau memang kamu belum siap berumahtangga mama dan papa akan membatalkannya "

Zoya menarik tubuhnya dan menatap lekat kedua mata teduh yang selama ini selalu menemani hari harinya " tidak ma, kalau pernikahan ini dibatalkan mama dan papa akan malu dan hutang hutang perusahaan tidak akan bisa dibayarkan , bukankah mas Daffa dan papanya sudah berjanji akan membantu keuangan perusahaan kalau aku bersedia menikah secepatnya "

 Nadhira mulai menitikkan airmatanya dan membelai lembut kepala putrinya itu kemudian memeluknya .

Zoya hanya terdiam dan mencoba untuk kuat menerima semua takdir bila memang dirinya harus menikah muda dengan Daffa pemuda tampan yang super dingin dan tak pernah dia kenal sebelumnya apalagi untuk mencintai.

" pernikahan ini tidaklah lebih dari pernikahan kontrak yang akan mengikatku dengan penderitaan , tapi semua ini aku lakukan demi perusahaan, demi papa yang saat ini sedang sakit" batin Zoya yang serasa ikut menangis .

Dret 🎵🎵🎵

Ponsel Zoya berbunyi, tertera nama Rafi di sana .

'' angkat sayang , barangkali penting " pinta Nadhira.

Zoya pun segera membuka panggilan masuk

dan beranjak " hallo , iya Raf ada apa"

( Zoya, kamu kenapa seperti baru menangis )

" ehm, tidak Raf, aku tidak apa apa "

( sepertinya ada yang kamu sembunyikan dariku Zoy, ayolah Zoy aku kan sahabatmu ceritakan apabila kamu ada masalah )

" tidak Raf, hanya masalah kecil , emmm sebenarnya aku juga mau memberitahu kamu kalau besok aku mama dan papa akan segera pindah dari sini"

Jelggg

Di seberang sana Rafi kaget mendengar kalau sahabat sekaligus gadis yang sangat dia cintai akan pindah dan jauh darinya.

( serius kamu Zoy, mau pindah ke mana kamu , kita gak jadi satu kampus dong , aduhh Zoya kenapa sih harus pindah , bisakah sebelum kamu pergi kita bertemu dulu )

Zoya mulai menitikkan airmatanya.

" tidak bisa Rafi maafkan aku , hiks hiks hiks"

( kenapa bisa begitu Zoya , kalau begitu hari ini juga aku akan datang ke rumah kamu , ada sesuatu yang penting yang harus aku katakan padamu Zoya )

Tut Tut Tut .....

" Raf , Rafi jangan Raf , hiks hiks hiks"

"Zoya !!!" teriak Nadhira dari kamar papanya.

Zoya segera menyeka airmatanya dan berlari ke dalam rumah .

Betapa terkejutnya Zoya melihat papanya yang sudah tidak sadarkan diri tergeletak di atas lantai dengan kepala di atas pangkuan mamanya.

" papa...ma, papa kenapa ma !" dengan paniknya Zoya memeluk papanya.

Nadhira hanya menangis sambil terus memegangi tubuh suaminya itu " mama gak tau Zoya, tadi mama ke kamar papamu sudah seperti ini , hiks hiks hiks"

Zoya menangis sekencang-kencangnya

" papa, papa, jangan tinggalkan Zoya pa , papa sadarlah pa, papa ingin melihat Zoya menikah bukan , papa Zoya akan menikah pa tapi papa harus kuat pa, Zoya mohon papa, hiks hiks hiks "

Tiba tiba dari luar rumahnya terdengar mobil berhenti , Zoya segera berlari berharap itu adalah Rafi agar bisa menolong papanya ke rumah sakit.

Namun Zoya yang tadinya berlari tiba tiba berhenti dan menatap seakan tak percaya dengan siapa yang datang .

" om Andre ,mas Daffa" lirih Zoya dengan lemas .

Daffa mengeryitkan keningnya seakan menangkap suatu masalah di raut muka cantik calon istrinya itu " ada apa ! ?"

Zoya tersentak kemudian menangis " papa , papa om, tolong papa dia pingsan om Zoya mohon tolong papa "

Andre dan Daffa saling menatap dan kemudian ikut berlari ke kamar papanya Zoya .

Andre segera meminta pak sopir untuk membantu mengangkat pak Bayu ke dalam mobil .

pak Bayu dibawa satu mobil dengan pak Andre dan Nadhira , sementara Zoya ikut dengan mobilnya Daffa .

Di dalam mobil Zoya hanya menangis sesenggukan, sedangkan Daffa fokus dalam menyetir sesekali melirik ke arah Zoya, tapi melihat Zoya yang tak berhenti menangis Daffa pun semakin emosi " bisa diam gak sih , menangismu tidak akan membuat papamu sembuh , lebih baik kamu diam dan berdoa agar pak Bayu bisa selamat"

Zoya tersentak dan mengusap airmatanya

" bagaimana kalau papaku kenapa kenapa mas , papaku orang yang paling menyayangiku, bahkan papaku bisa pertaruhkan apapun demi aku "

Daffa tersenyum miring" terus , kamu mau katakan demi papamu kamu bisa melakukan apapun termasuk menerima pinangan ku , cihhh sungguh tidak punya harga diri , seharusnya jangan demi papamu tapi demi uang kamu akan menikah"

Zoya menatap tajam wajah dingin Daffa yang masih menatap lurus ke depan " mas, apa yang kamu katakan !? Ya wajar dong kalau aku bilang terpaksa menikah demi papa "

" aduh aduh sudah jangan banyak bicara aku muak dengan semua itu , yang pasti pernikahan kita nanti tidak lebih dari pernikahan kontrak dan jangan pernah berharap apapun selain apa yang sudah disepakati , ingat itu!!!" ucap Daffa .

Zoya menunduk dan mulai menangis lagi

" terserah , hidupku aku serahkan pada Tuhanku "

Keheningan menyelimuti perjalanan mereka ke rumah sakit , tak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka setelah beberapa pembicaraan tadi.

Daffa pun hanya menatap ke arah depan dan tak perduli dengan Zoya yang bersedih karena memikirkan keadaan papanya.

Kepergian papa

Di sepanjang Nadhira terus saja menangis , Andre hanya terdiam .

Hiks hiks hiks

" sudahlah jangan Bu Nadhira jangan menangis terus ,pak Bayu pasti selamat " ucap pak Andre dengan lembut dan sopan.

" pak Andre , bagaimana kalau suamiku kenapa kenapa, hiks hiks hiks" jawab Nadhira sambil terus saja menangis.

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit.

Para perawat dan dokter jaga segera menangani pak Bayu yang ternyata terkena serangan jantung .

Semua orang menunggu dengan cemas .

Tiba tiba pintu terbuka dan beberapa dokter keluar untuk mencari putrinya pak Bayu .

Dokter pun keluar dari ruang tindakan " maaf keluarga bapak Bayu , apa ada di antara kalian yang bernama Zoya Adira"

Zoya segera berdiri dan mengusap air matanya.

" ada apa dok, bagaimana keadaan papaku "tanya zoya dengan penuh kecemasan.

Dokter menarik nafas panjang dan menepuk pundak Zoya " nak , temui papamu mungkin ada pesan yang mau dia sampaikan padamu .

Zoya dan mamanya menjadi syok dan langsung berlari menemui pak Bayu.

Sementara Daffa dan pak Andre hanya terdiam saling menatap dan kemudian ikut masuk di belakang Zoya.

Melihat kedatangan putri tercintanya, pak Bayu menjadi sangat senang , dengan nafas tersengal-sengal dia tersenyum kepada anak dan istrinya " putriku , ma-maafkan papa, papa telah membuatmu susah, papa bukanlah papa yang baik , maafkan papa telah memberikan begitu banyak beban , kamu maukan maafkan papa"

Zoya tak kuasa menahan sesak di dadanya, dengan berderai air mata dia peluk tubuh rapuh yang sudah tergolek lemah itu.

" papa tidak salah, papa adalah papa terbaik di dunia , Zoya sayang papa , Zoya tidak pernah merasa dibebani oleh papa , justru Zoya banyak membuat papa bersedih , maafin Zoya pa, papa harus sembuh, papa akan menjadi wali nikah Zoya dengan Daffa, Zoya mohon pa" bisik Zoya.

" tidak nak tidak bisa , pesan papa , kamu harus menjadi istri yang baik untuk suamimu , istri yang membawa cahaya di dalam rumah tangga dan istri yang menjadi kebanggaan keluarga" ucap pak Bayu dengan lemah.

Nadhira pun tak kuasa membendung airmatanya yang berjatuhan membasahi wajah lembutnya.

Pak Andre dan Daffa hanya terdiam melihat adegan sedih tersebut.

Pak Bayu hanya tersenyum dan mengangguk, kemudian membelai lembut wajah cantik putrinya " sayang , jaga dirimu baik baik dan jaga mama ya , kamu dan suamimu yang akan memimpin perusahaan bawa perusahaan dan para karyawan pada kesejahteraan, jadilah pemimpin yang baik "

nur nut nut

Detak jantung pak Bayu telah berhenti .

Zoya terkejut dan segera berteriak histeris

" pa paaaa.....jangan pergi pa, papa, Zoya mohon, papa .. hiks hiks hiks"

Daffa segera menangkap tubuh Zoya yang lemas karena kepergian papanya , kemudian memeluknya .

" pak Bayu , Zoya Zoya sadarlah, bangun Zoya" Daffa pun ikut panik karena Zoya pingsan di dalam pelukannya.

Dengan sigap Daffa segera menggendong Zoya untuk di bawa di kamar perawatan agar tubuhnya yang lemah bisa segera pulih .

Dokter dan perawat pun segera masuk memeriksanya.

Sementara di luar ruangan , nampak Rafi yang terus saja menatap dengan sedih sambil membawa setangkai mawar merah tanda cinta.

Rafi dari tadi mengikuti ke mana Zoya pergi, karena sebenarnya dia berniat mengutarakan perasaannya sebelum mereka berpisah , setidaknya agar Zoya tahu bahwa selama ini dia sangat mencintainya.

Saat Daffa mendekap mesra tubuh Zoya , di sinilah Rafi tahu apa yang sebenarnya terjadi, dengan menahan perasaan kecewa dan sedih dia buangnya mawar merah tersebut di pinggir tempat sampah , kemudian pergi meninggalkan rumah sakit karena saat ini yang dibutuhkan Zoya bukanlah cintanya tapi tempat untuk bersandar dan bukan lagi di bahunya melainkan bahu Daffa pemuda tampan yang saat ini berada di sisinya.

Zoya benar benar hancur karena kepergian papanya, dengan lemah dia terus saja menangis di samping jenazah papanya.

Daffa tak bisa berbuat apa apa selain menemani calon istrinya tersebut.

* profil Daffa Atmadja *

Daffa Atmadja adalah putra sulung di keluarga besar Andre Atmadja, dia merupakan CEO perusahaan besar Atmadja group yang sudah terkenal di dunia bisnis internasional.

Kemampuannya berbisnis sudah tidak diragukan lagi , tapi kemampuan mencari pasangan sangat minim .

Banyak gadis yang menginginkannya tapi tak satupun yang berhasil merobohkan dinding es tersebut.

Karena usianya sudah matang untuk berumah tangga papanya mencarikan jodoh untuknya dan pilihannya jatuh pada gadis cantik yang merupakan putri teman bisnisnya yaitu Zoya Adira Sanjaya anak dari pak Bayu Sanjaya pemilik perusahaan Sanjaya group.

Di saat yang bersamaan keadaan perusahaan Sanjaya sedang terpuruk, perusahaan membutuhkan banyak suntikan dana .

Mendengar kabar tersebut merupakan kesempatan untuk pak Andre ( papanya Daffa ) untuk menjodohkan mereka berdua .

Dengan berbagai pertimbangan pak Bayu pun menerima perjodohan tapi setelah Zoya setuju dan demi papanya Zoya pun menerima pinangan keluarga Atmadja.

Daffa merupakan pemuda dingin yang jarang sekali mengumbar senyum , bahkan dengan keluarganya sekalipun .

Mamanya merupakan wanita yang berhati baik dan lembut yang bernama Kania Atmadja, sedangkan adiknya adalah gadis manis yang bernama Dania Atmadja usianya tidak beda jauh dari Zoya mungkin selisih satu atau dua tahun .

***

Di lobi rumah sakit .

Rafi duduk dengan lesu karena hatinya telah hancur setelah tahu kebenarannya bahwa Zoya akan segera pergi dari hidupnya.

" Zoya , kamu tidak tahu betapa aku sangat mencintaimu, kamu adalah hidupku , kamu segalanya bagiku , rubah kecilku , sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu " gumamnya dengan hati yang lebur menjadi abu.

Rafi menarik nafas panjang tiba tiba dia menabrak seorang ibu ibu yang berjalan terburu buru.

Bruks

"maaf Bu "

Ibu ibu itupun menatapnya " nak Rafi , kamu di sini "

" Bi Salma , iya bi , bibi mau lihat keadaan pak Bayu , sepertinya ada berita buruk bi , pak Bayu sudah tidak ada ,sudah dipanggil Allah SWT " ucap Raffi.

Bi Salma pun terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya" innalilahi wainnailaihi rojiun, benarkah nak Raffi "

Raffi pun mengangguk .

Dan BI Salma pun segera pamit untuk menemui Nadhira dan Zoya .

Raffi hanya melihat bi Salma melangkah pergi .

Sementara itu Zoya yang masih belum sadar dari pingsannya ,masih berada di ruang perawatan , Daffa menungguinya dan berdiri di samping Zoya .

Tiba tiba matanya mulai terbuka " papa , papa jangan pergi pa , Zoya mohon pa hiks hiks hiks"

Daffa mengeryitkan keningnya" sudah sadar kamu , ayo kita pulang , jenasah papa kamu sudah dibawa pulang "

Zoya menatap mata Daffa dengan tajam

" apa , papaku meninggal, oh tidak papa "

Lagi lagi Daffa dibuat bingung dengan sifat cengeng Zoya yang dari tadi menangis terus

" hehh, bisa diam gak kamu, walaupun kamu nangis darah sekalipun papamu tidak akan bisa hidup lagi, mikir dong , ayo bangun dan pulang bersamaku "

Zoya pun segera beranjak bangun dan ikut berjalan di belakangnya Daffa .

Hari pernikahan

Zoya tertunduk dan menangis di samping jenazah papanya karena dengan terpaksa dia harus menikah hari itu juga di depan tubuh kaku dan dingin pak Bayu.

Setelah selesai mengucap ijab qobul Daffa Atmadja menarik tangan Zoya ke dalam sebuah ruangan kosong .

" au , sakit mas , kenapa sih" rengek Zoya .

" kamu bisa diam gak atau aku yang akan membungkam mulutmu itu"

Zoya melotot tajam sambil menyeka airmatanya" terbuat dari apa sih hatimu mas , aku menangisi papaku yang pergi untuk selamanya"

Daffa pun mencengkram kedua rahang Zoya dengan satu tangannya kemudian mendekatkan wajahnya " dengar ya menjadi seorang manusia itu jangan terlalu lemah dan cengeng, aku tidak mau memilik istri yang lemah sepertimu, dasar bodoh "

Zoya meringis kesakitan " tolong lepaskan mas "

Daffa pun segera melepaskan cengkeramannya " kamu jangan pernah mengharap lebih dariku "

"terus kenapa kamu bersedia dijodohkan denganku kalau hanya untuk menyiksaku " ucap Zoya .

Daffa mendengus perlahan" ok, kalau memang kamu tidak menginginkan pernikahan ini, aku bisa membatalkannya sekarang juga, dan perusahaan papamu juga gulung tikar sekarang juga "

Zoya melotot tajam " tidak tidak aku mohon jangan mas , ok ok aku akan menuruti semua keinginanmu , Selama menikah aku tidak akan menuntut hak hakku "

Banyak relasi bisnis maupun teman Zoya yang hadir di acara pemakaman papanya Zoya sekaligus menjadi saksi pernikahan mereka.

Raffi pun hadir di sana , dan begitu melihat Raffi, Zoya yang tidak sadar sudah menjadi istri Daffa langsung memeluk dan menangis di dada sahabatnya itu.

Raffi pun memeluknya dengan lembut , dia belai pucuk kepala Zoya yang tertutup hijab berwarna hitam .

Daffa hanya terdiam dan menatapnya dengan tajam tapi Zoya masih juga belum menyadari kemarahan suaminya itu.

Zoya mengedarkan pelukannya dan menatap Raffi dengan derai air mata " Raf, papaku sudah pergi hiks hiks hiks"

Raffi kembali mendekap Zoya yang menangis tersedu-sedu dan membuat Daffa sangat marah karena dianggap tak menganggapnya sebagai suaminya .

" Zoya , semua sudah menjadi suratan takdir kamu harus kuat , aku yakin kamu bisa melewati semua ini, ingat kamu adalah rubah kecilku yang lucu dan manis, rubah tidaklah semudah itu menyerah " ucap Raffi sambil mengedarkan pelukannya dan mengusap lembut air mata Zoya yang membasahi pipi mulusnya.

Zoya pun mengangguk , dan setelah mendengar nasehat dari Raffi Zoya seperti mendapatkan semangat untuk melangkah.

Daffa hanya menatapnya dengan mengepalkan tangannya, mamanya yang tahu bagaimana isi hati puteranya itu pun segera menghampiri dan menggenggam tangan Daffa dengan lembut " nak , sudahlah Zoya belum terbiasa menjadi istrimu, dia masih kecil dan mungkin juga belum mengerti arti suami istri yang sebenarnya "

Daffa mengeryitkan keningnya" hahhh begitu dibilang tidak apa-apa, mama lihatkan mereka berpelukan dan tidak menganggap aku sebagai suaminya "

Mamanya pun mengusap bahu Daffa sambil mendengus kasar " wajar saja Daffa , kalian menikah baru setengah jam yang lalu , itupun terpaksa , tanpa cinta ,sudahlah biarkan mereka saling melepaskan kesedihannya toh mereka juga hanya bersahabat , kamu tenang saja mama tahu Zoya gadis yang baik dia tidak akan mengecewakan kita "

Daffa adalah pemuda yang keras kepala dan maunya sendiri tentu saja dia tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi apalagi menyangkut harga diri dan martabatnya.

Dengan kasar dia berjalan ke arah Zoya dan menariknya serta menyeretnya masuk ke dalam ruangan tengah .

Zoya sangat terkejut dan ketakutan begitu juga dengan Rafi dan yang lainnya.

" mas, ada apa mas , ada apa " rengek Zoya .

Daffa tak bergeming hanya tatapan matanya yang tajam menakutkan.

" heh, kamu jangan pura pura lupa kalau setengah jam yang lalu kamu sudah sah menjadi istri Daffa Atmadja, berani beraninya kamu berpelukan dengan pemuda lain , awas kalau sampai media tahu dan membuat buruk citra perusahaanku , kamu akan tahu sendiri akibatnya!" ancam Daffa sambil mencengkram kedua pipi Zoya.

Zoya meringis kesakitan dan mulai menangis karena takut dengan kemarahan Daffa yang tak main main " i iya mas, a-aku mengerti " ucapnya lirih .

Daffa segera melepaskan cengkraman itu dan melempar tubuh Zoya yang rapuh ke sisi dinding " ingat ya jangan pernah bermain main dengan ku !"

Daffa pun segera merapikan kembali jaznya dan berjalan meninggalkan Zoya yang tertunduk dengan berbagai kesedihan .

Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya yang membuatnya menoleh .

" Zoya , ayo ke depan nak , jenazah papa kamu akan segera disemayamkan" ucap Bu Salma sambil memapah Zoya dan membawanya berjalan ke depan.

Sementara itu Rafi sangatlah sedih melihat keadaan Zoya , namun tak ada yang bisa dia lakukan karena saat ini status Zoya adalah istri Daffa Atmadja.

Flashback on 💖

Hari ini adalah hari yang bisa dikatakan menjadi awal dari kisah Zoya Adira Sanjaya.

Bayu terlihat memegangi dadanya setelah mendengar berita buruk tentang keuangan perusahaannya .

" pa, papa kenapa?" tanya Nadhira sambil berlari memegangi bahu suaminya yang hampir roboh .

" ma, maafkan papa ma , papa bangkrut hutang kita banyak , jadi kita harus keluar dari rumah karena semua aset kita termasuk rumah dan mobil akan segera disita bank " ucap Bayu dengan suara lemah.

Nadhira sangat syok dan terkejut dengan berita itu .

" aduh , aku akan jatuh miskin , tidak tidak ini tidak boleh terjadi" gumamnya sambil mengusap wajahnya dengan kasar .

Tok tok tok

suara pintu diketuk dari luar , Nadhira pun bangkit dan membuka pintu .

ceklekkk

" pak Andre , si-silahkan masuk " ucap Nadhira yang sedikit terkejut dengan kedatangan Andre dan Daffa Atmadja ke kantor suaminya mengingat keduanya adalah pembisnis ulung yang terkenal dingin dan kejam namun memilik aset yang tidak main main.

Andre dan Daffa masuk dan saling menatap melihat Bayu yang lemas dan bersandar di kursinya.

" pak Andre , maafkan aku pak aku tidak bisa melanjutkan kerja sama kita karena aku sudah bangkrut " ucap Bayu terbata bata .

" iya pak kami sudah tahu semua dari asisten pak Bayu yang baru saja mengabari kami , justru kedatangan kami ke sini adalah untuk memberikan solusi kepada pak Bayu " jawab Andre sambil tersenyum.

Bayu yang masih memegangi dadanya pun heran dan menatap istrinya " a-apa maksud pak Andre ?"

Andre tersenyum dan ikut duduk di samping pak Bayu " pak Bayu , bagaimana kalau anda menyerahkan putri anda kepada kami, maksud saya kamu ingin putri anda menjadi menantu kami istri dari putraku Daffa Atmadja"

Jleg

Bayu dan Nadhira tersentak dan saling bertatapan" ma, bagaimana ini "

" entahlah pa, lebih kita setujui saja agar perusahaan bisa selamat dan kita tidak perlu pindah dari rumah kita " jawab Nadhira.

" tapi ma, apakah Zoya bersedia dia kan masih sekolah masih terlalu muda ma kasihan dia" Bayu mencoba berpikir sejenak.

Tapi Nadhira tiba tiba menyetujuinya dan menang itu yang harus terjadi demi perusahaan.

Jawaban Nadhira yang mengiyakan membuat Bayu terdiam dan memikirkan nasip Zoya yang harus menikah karena paksaan .

Dan akhirnya demi papanya dan demi perusahaan, Zoya bersedia tapi dengan syarat harus setelah lulus SMA, paling tidak harus memiliki ijazah dulu , keluarga Atmadja pun menyetujuinya.

Flashback off 💖

*

Satu Minggu kemudian.

Semua mulai berjalan seperti sedia kala, Nadhira pun sudah mulai kembali menjalankan perusahaan almarhum suaminya .

Dengan aliran dana dari Daffa, perusahaan pak Bayu yang tadinya hampir gulung tikar kini mulai kembali bangkit dan stabil.

Sementara hari ini adalah saatnya Zoya ikut suaminya tinggal di apartemen mewah keluarga Atmadja.

Zoya menatap lekat mata sembab mamanya

" ma, jaga diri mama baik baik ya, Zoya akan pergi bersama mas Daffa dan tinggal di apartemennya, mungkin nanti seminggu sekali Zoya akan mengunjungi mama di sini, hiks hiks hiks" tetesan airmatanya mulai membasahi pipi merahnya.

Nadhira segera memeluk tubuh Zoya " Zoya , mama akan baik baik saja di sini , mama di sini bersama bibi Salma dan mang Ujang , justru mama sangat menghawatirkan kamu, bagaimana nanti Daffa memperlakukan kamu"

Keduanya sama sama menangis di dalam kesedihannya.

Setelah beberapa saat kemudian, terdengar suara laki laki muncul dan memanggilnya

" Zoya , ayo kita berangkat, mama kami pergi dulu , jaga diri mama"

Nadhira segera mengedarkan pelukannya dan melepasnya membiarkan putri semata wayangnya pergi bersama pria asing yang sekarang telah sah menjadi suaminya.

" pergilah nak , patuhilah suamimu dan jaga kehormatannya, itu adalah tanggung jawab kamu, dan jadilah istri yang baik " ucap Nadhira seraya melepaskan genggaman tangannya .

Zoya pun tak bisa menghentikan tetesan demi tetesan air mata yang seakan terus mengalir bagai air sumber yang tak ada habisnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!