bab 1
Di mulai dari kisah seorang gadis cantik yang bernama Sindi. Iya sudh menginjak usia 15 tahun.
Sindi masih sekolah di jakarta. Suatu hari ada anak baru yang bernama Alex ,dan Alex pun jadi kakak kelas Sindi di satu sekolahan.
Teman-teman nya Sindi pun mulai berbicara tentang ke tampanan anak murid baru itu.
"Wahhh wahh ... Ganteng nya kakak kelas kita yang baru itu."
Yang lain pun ikut menimpali, "Iya deh, aku jadi sangat suka me mandangi nya dari jauh."
Sindi yang penasaran dengan ke tampanan kakak kelas nya pun, juga ikut me menanyakan Alex.
"Apa benar se ganteng itu?" tanya Sindi.
"Iya dong Sin," sahut Riska teman nya Sindi.
"Mana, aku mau liat!" Sindi pun mulai me nengok ke arah anak baru itu. "Wahhh benerr kata kalian ,ganteng banget kakak kelas kita yang baru itu."
Karna Sindi yng paling cantik di kelas, banyak teman laki laki nya yang menyukai Sindi dan mengajak nya pacaran. tapi Sindi masih mau sendiri sebelum bertemu Alex.
"Ayo kita makan ke kantin," kata Riska kepada Sindi dan Andin.
"Ayo!" sahut Sindi dan Andin bersama'an.
"Aku juga sudah laper nih gaes," kata Andin.
"Iya, ayo kita pergi," sahut Riska
Sa'at di kantin mereka pun ngobrol bertiga dan ternyata, anak baru itu pun mendekati mereka.
"Boleh gak aku ikut gabung?" kata Alex
Mereka pun sangat bahagia bisa memandangi Alex dari dekat. "I--iya, i-iya b-boleh," sahut Riska ter bata-bata.
Alex pun mulai duduk di sebelah Sindi,
sebenar nya Alex sudah mencintai Sindi yaitu cinta pada pandangan pertama, sa'at mereka bertemu, namun Sindi tak tahu Alex sedang me mandang nya sa'at mereka ber pepasan di jalan. karna terlalu fokus dengan buku yang di baca nya.
"Hayy perkenal, kan. Nama aku Alex!" Alex pun mulai mengulur kan tangan kepada mereka dan lebih dulu di sambut oleh Riska.
"Iya nama aku Riska."
Setelah memandang dan berjabat tangan dengan Riska, Alex pun me lepas nya dan mengulur kan tangan nya ke pada Andin dan Sindi, mereka pun membalas nya.
Sa'at ber jabat tangan dengan Sindi, Alex enggan melepas nya karna terlalu bahagia bisa memegang tangan Sindi. Alex terus menatap nya sampai Sindi pun merasa malu.
Alex pun berkata, " Sindi boleh kah aku meminta nomor telepon mu?"
(Apa boleh secepat itu.) batin Sindi, tapi Sindi sangat bahagia karna Alex me minta nomor telepon nya.
"i--iya boleh," jawab Sindi
"Cieee cieeee ..." kata teman-teman Sindi
Sindi pun ter sipu malu di buat nya. Sindi mulai me ngeja kan nomor telepon nya kepada Alex "08**********" kata Sindi.
"Makasih ya Sindi."
"Iya, Sama-sama."
Singkat cerita Alex pun menembak Sindi dengan ungkapan perasaan cinta nya kepada Sindi, beserta bunga cantik yng di bawa nya saat mereka ketemuan.
"Mau kah, kau menjadi pacar ku?" kata Alex kepada Sindi.
Sindi tersipu malu di buat nya, ber campur dengan rasa bahagia yang begitu besar karna Sindi pun juga mencintai alex.
"I--iya aku mau, jadi pacar kamu," sahut Sindi
Mereka pun mulai pacaran.
Alex sangat sayang kepada Sindi dia tak mau menyakiti Sindi mereka pun pacaran hanya sebatas pelukan dan ciuman saja tak lebih. Karna Alex tidak mau me leceh kan wanita yang di cintai nya sampai mereka menikah nanti.
Sa'at Alex lulus kuliah. Alex ingin melamar Sindi namun takdir ber kata lain. Sa'at hubungan mereka sudah 7 tahun lama nya, Alex di jodoh kan dengan wanita yang di ingin kan Mama dan Papa nya.
"Alex kamu harus menikah dengan Almira, dia anak teman Papa!" kata Andra ayah nya Alex.
"Dia adalah anak dari om Ali yang saham nya sangat bnyak di perusahaan kita, Papa mau perusahaan kita lebih maju dan lebih besar."
Karna om Ali ada lah pengusaha kaya raya di jakarta dan selalu menanam saham yang banyak, di perusahaan Andra Papa nya ALex.
Alex yang tidak mau menuruti per minta'an Papa nya pun ter kejut. Saat Papa nya me ngancam mau bunuh diri jikalau Alex tidak me nuruti ke inginan Papa nya. Andra pun mulai me ngarah kan pistol ke jantung nya, Alex tak bisa ber kata lain selain menerima per minta'an Papa nya.
"Iya iya baik lah Pa, aku akan menikahi Almira."
Andra sangat senang mendengar nya.
"Baik lah, kau akan ku nikah kan dengan almira 10 hari lagi, maka ber Siap-siap lah nak," ucap sang ayah. Alex pun hanya bisa ter duduk dan menangis.
"Bagai mana ini? aku sangat mencintai Sindi tapi aku juga sangat sayang dengan orang tua ku. aku tidak akn membiar kan papa kehilangan nyawa nya karna aku menolak nya."
"Aku ter paska melakukan ini Sindi." Alek pun menangis lagi dan lagi karna dilema nya.
"Aku harus menemui Sindi dan mengatakan perpisahan kita."
alex pun mengirim kan pesan kepada Sindi,
"Boleh kah, kita bertemu di kaffe?"
"Oke, sayang," jawab Sindi yng tidak tahu apa alasan Alex ingin bertemu dengan nya.
Mereka pun ber temu di sebuah kaffe.
“Kenapa sayang, kok ngajakin ketemuan?
kangen ya sama aku?" kata Sindi
Alex pun mengatakan yang sebenar nya kepada Sindi.
"Sindi ku rasa hubungan kita harus ber akhir di sini saja. Aku di jodoh kan Papa ku dengan anak teman Papa yng ber nama Almira.
Papa me ngancam ingin bunuh diri dan sudah mengarah kan pistol nya ke jantung nya sendiri, kalau aku menolak per jodohan ini."
Sindi pun mulai syokk di buat nya.
"A--apa, apa yang kamu katakan Alex? kamu ber canda ya!" Sindi mengira itu hanya candaan yng di buat Alex untuk mengejut kan diri nya. Namun itu semua adalah kejujuran Alex kepada nya.
"Tidak Sin aku akan di jodoh kan dan akan menikah 10 hari lagi. Aku tidak mau ayah ku tiada karna aku. Karna aku menolak ke inginan nya, aku mencintai mu Sin. Namun aku sangat sayang dengan orang tuaku, aku tak ingin kehilangn Papa ku. Aku akan menuruti ke inginan nya untuk menikah dengan Almira."
Sindi pun terdiam dan menangis se jadi jadi nya. Karna lelaki yang di cintai nya akan menikah dengan wanita pilihan orang tua nya.
"Ma'af kan aku Sindi, karna tak bisa berjuang untuk cinta kita." Alex pun meninggal kan Sindi di kaffe ter sebut. Sambil menahan sesak di dada nya karna sangat ingin me netes kan air mata nya saat itu juga.
(sindi ma'af kan aku) batin Alex. Hati Alex sangat hancur saat ini. Karna, iya. Me mutus kan hubungan dengan wanita yang di cintai nya selama 7 tahun ini.
"Aku akan membuat kamu bahagia Sin, walau pun kamu tidak ber sama ku."
Alex pun mulai menemui Tio.
bab 2
Tio adalah sahabat Alex sedari kecil. Mereka berteman sangat lah akrab.
Sampai mereka pun tidak pernah ber tengkar sama sekali. Tetapi mereka tidak satu sekolah karna dari SMA Tio sudah ke amerika. Sehingga Alex pun sangat jarang bertemu dengan Tio ketika sudah besar.
Tio sekolah dan berkarir di Amerika, sampai Tio sukses, sehingga tibalah waktu nya Tio untuk pulang ke Jakarta, dan ingin mengembangkan karier nya di kota nya sendiri. Tio mengabari Alex bahwa dia sudah pulang ke Jakarta kota kelahiran nya. Alex yang mendengar kan kabar bahwa Tio sudah pulang pun sangat bahagia.
"Tio boleh kah kita bertemu di lestoran, tempat biasa kita bertemu dahulu? aku ingin mengatakan suatu hal dengan mu," kata alex di telpon
"Baik lah lex, ada apa? seperti nya kamu panik sekali? apa kah kamu baik baik saja lex?" sahut Tio dari seberang telpon.
"Akan ku jelas kan saat kita bertemu nanti."
Mereka pun ber temu di tempat yang telah di janjikan.
"Ada apa, bro?" tanya Tio ketika melihat wajah Alex yang begitu kusut serta merah akibat amarah nya sendiri.
"Begini bro ... Aku akan di jodoh kan Papa ku kepada anak teman Papa, te tapi aku mencintai pacar ku yang bernama Sindi. Aku tak bisa menerus kan kisah cinta ku bersama Sindi, karna papa ku mengancam akan bunuh diri kalau aku tidak menuruti perintah nya."
Tio pun sangat ter kejut dengan per kataan sang teman yaitu Alex.
"jadi aku harus bagai mana? untuk membantu mu lex?" Tio pun sangat kasihan kepada sahabat nya itu.
"Boleh kah, aku me minta sesuatu ke pada mu Tio?" kata Alex.
"Apa pun itu, aku akan berusaha untuk me nuruti nya. kau mau apa lex?" tanya tio.
"Aku ingin, kau menikahi Sindi mantan pacar ku yang sangat ku cintai itu."
"Aaapppaaaa?" Tio sangat ter kejut atas per minta'an sang sahabat. karna itu sungguh tak masuk akal bagi nya.
"Kenapa harus me minta seperti itu lex. kau tau kan, aku tak mengenal pacar mu, begitu pun sebalik nya."
"Aku mohon Tio, aku sangat ingin Sindi bahagia walau pun itu bukan bersama ku. Aku sangat mem percayai mu, kau ada lah sahabat ter baik ku satu-satunya," ucap alex
"Aku akan me mikir kan nya dahulu lex,
sebelum aku mengambil ke putusan
yng sangat besar ini," sahut Tio
"Oke akan ku tunggu, semoga kau mau membantu ku untuk per tama kali nya ini," ucap Alex kepada Tio.
Karna Alex yang terlalu sering membantu Tio sedari kecil, sampai Tio pun me mulai karir nya menjadi sukses sampai sekarang.
Alex selalu me ngirim kan uang kepada Tio untuk modal usaha di Amerika. Karna itu lah Tio pun berhasil menjadi sukses sampai sekarang.
Tio yang merasa berhutang budi sangat banyak kepada Alex dan itu pun per mintaan pertama Alex kepada Tio. Akhir nya Tio pun mulai mengiyakan permintaan Alex untuk menikah dengan wanita yang sangat di cintai Alex.
"Baik lah lex ... Aku akan menerima permintaan mu yng pertama kali ini ke pada ku, karna aku sangat berhutang budi terhadap mu."
"Aku akan menikahi Sindi mantan pacar yang sangat kau cintai itu," ucap Tio
bab 3
"baik lah lex ... Aku akan menikahi wanita yang kau cintai itu," ucap Tio.
Alex sangat senang bercampur rasa sedih dan cemas. (apa kah keputusan ku ini sudah benar)
batin Alex.
Tapi Alex tidak meragukan sahabat nya itu. Karna iya sangat tahu betul bagaimana kelakuan Tio. Alex sangat mempercayai Tio, untuk menjaga dan mendampingi Sindi.
"Tio tolong temui Sindi. Aku akan mencari keberadaan sindi dan mem pertemukan kamu dengan nya."
"baik lah lex," ucap Tio menurut
"Ayo kita pergi, untuk mencari Sindi," mereka pun pergi bersama untuk mencari keberadaan Sindi.
Alex menghentikan mobil nya, ketika iya melihat Sindi duduk di taman sendirian.
Alex sangat sedih, melihat Sindi yang masih saja menangis karna ulah nya. Walau pun itu tidak kehendak alex sendiri, melain kan Alex ter paksa melakukan nya.
"Tio," ucap Alex memanggil nya.
"Iya lex, ada apa?" sahut Tio
"Yang duduk sambil menangis di bangku taman itu adalah Sindi. Wanita yng ku cintai, ayo lah temui dia buat dia bahagia Tio," ucap alex
"kenapa kamu terlihat sangat sedih lex? aku jadi tidak tega untuk menemui nya, karna itu akan sangat me nyakiti mu," ucap Tio
"Tolong lah Tio, aku tidak mau dia larut dalam ke sedihan. Dalam waktu yang lama karna ulah ku. Aku sangat ingin melihat dia bahagia. Karna hanya kamu lah sahabat sejati ku yang selalu ku percaya. Buat lah dia bahagia dan melupakan ku. Buat dia merasa aman,dan nyaman saat ber sama mu,"
"Aku akan menikah secepat nya dengan wanita lain yang di jodoh kan papa ku. Aku akan mencoba untuk bahagia dan mencintai nya sepenuh hati ku, dan me mulai hidup baru ku ber sama Almira," ucap alex panjang lebar.
"Baik lah lex, aku akan pergi menemui nya."
Tio turun dari mobil, dia melangkah maju menemui Sindi, ada sedikit rasa canggung di perasaan nya, Tio sangat jarang mendekati wanita. Karna wanita lah yang selalu mendekati Tio.
Tio sangat lah tampan sehingga bnyak wanita yang ingin menjalin hubungan bersama Tio. Selain tampan Tio juga kaya, iya berkarir sendiri dari nol dan sukses menjadi bos di beberapa perusahaan nya sendiri.
Itu pun juga dari bantuan Alex yang selalu memberi kan suport dan mengirim kan uang untuk modal usaha nya.
Tio mencoba mendekati Sindi.
"Apa kah aku boleh duduk di sebelah mu?"
Sindi pun melihat ke arah Tio.
Sindi terdiam sejenak, karna begitu kagum dengan ketampanan Tio.
Kulit Tio yang putih mata yang seperti elang, hidung yang mancung ,dan bibir yang tipis ber warna pink alami .
Badan Tio pun tinggi mempunyai otot, serta roti sobek yang kelihatan di perut nya. Karna Tio memakai kaos yng ketat ,sehingga perut Tio yang bagaikan roti sobek itu kelihatan samar."
Sindi pun mengangguk, "Iya boleh." Walau pun masih merasa sangat sedih karna Alex. Sindi ingin mengesamping kan rasa itu, karna Sindi melihat lelaki tampan di hadapan nya.
Saat Sindi yang masih terisak karna menangis sangat lama. Tio pun mulai me ngajak nya ber bicara.
"Siapa nama mu?, nama ku Tio," ucap Tio sambil mengulur kan tangan nya kepada Sindi.
"Emmmm, n--nama ku S-Sindi," jawab Sindi yang masih terisak karna tangis nya sedari tadi .
"Boleh aku tau, apa yang membuat kamu merasa sedih?" tanya Tio
"Tidak!" jawab Sindi. Sindi tidak suka ada yang ingin tahu ke ada an nya. Walau pun Tio tampan tapi Sindi tidak suka pertanyaan Tio.
"Itu ada lah privasi ku. Aku tak ingin menceritakan kepada orng yang baru ku kenal."
Tio pun merasa, iya salah bicara.
"Maaf kan aku Sin, karna telah membuat mu marah. Aku tidak akan menanyakan nya lagi."
Sindi merasa ber salah, karna iya telah marah kepada Tio.
"Iya aku pun juga minta ma'af, karna aku sudah berkata kasar ke padamu, baik lah. Aku harus pergi dulu ya, aku masih ada urusan," ucap Sindi ber bohong, padahal Sindi hanya masih mau sendiri.
"Apa kah aku boleh me minta nomor telepon mu? aku ingin kenal lebih dekat dengan mu," ucap Tio.
"Baik lah," jawab Sindi. Sindi pun memberi kan nomor nya kepada Tio. "aku pergi dulu ya Tio."
"iya Terima kasih Sindi," jawab Tio.
Sindi pun pergi, me ninggal kan Tio sendiri di taman.
****
...Singkat cerita. Tibalah hari pernikahan Alex dan Almira. Alex mengundang Tio dan Sindi, untuk datang merayakan pernikahan nya. ...
...Walau pun berat bagi Sindi untuk datang. Sindi harus hadir, melihat mantan nya untuk terakhir kali nya bagi Sindi. Alex ingin pernikahan nya ini satu kali untuk selamanya. Karna Alex tidak ingin mempermain kan wanita , dia ingin jadi lelaki sejati, dan ngin mencoba mencintai Almira walau pun itu sangat susah bagi nya....
Sindi me ngucap kan selamat kepada Alex.
"Selamat untuk pernikahan mu lex. Semoga menjadi pasangan yang, Sakinah, Mawaddah,
Warahmah."
"Terima kasih Sindi, untuk kehadiran dan do'a nya."
"Iya, sama sama lex."
Tio pun menghampiri mereka, begitu juga dengan Almira yang baru datang dari toilet, karna sebelum Sindi datang, Almira lebih dulu pamit ke toilet.
Almira adalah wanita yang solehah dan juga cantik. Walaupun dia anak orang kaya, itu tidak membuat nya sombong, itu lah yang membuat Alex ingin belajar mencintai Almira. Walau pun pelan-pelan, tapi pasti Alex akan melupakan Sindi. Itu lah ke inginan Alex.
Alex me mulai kan pembicaraan mereka. Alex ingin men jodoh kan Sindi dan Tio.
"Aku ingin bicara pada kalian. Ini ada lah permintaan ku, yang sangat ingin ku lakukan. Apa kah kalian mau mengabul kan per mintaan ku?"
ucap alex.
Almira, Sindi, dan Tio pun terdiam sejenak .
"Apa itu lex?" ucap Tio.
"Sindi ... Apa kah kau mau, melakukan per mintaan ku ini?",
"Apa itu lex?" ucap Sindi pula.
"Aku ingin, kau dan Tio menikah, karna kalian orang yang sangat ku sayangi. Aku akan membiayai keperluan pernikahan kalian," pinta alex
"Kenapa kamu meminta seperti itu lex?" Sindi pun mulai me netes kan air mata nya, yang iya tahan sedari tadi. Karna melihat lelaki yang iya cintai menikah dengan wanita lain.
"Ma'af kan aku Sin! aku tidak ingin kau sakit hati karna ulah ku ini, aku ingin kau bahagia ber sama sahabat ku Tio."
"J--Jadi Tio ini sahabat mu lex?" tanya Sindi.
"Iya, Sin ... Tio ada lah sahabat ku sedari kecil. Aku ingin kau bahagia ber sama nya. Aku ingin me nebus ke salahan ku ini karna telah me nyakiti hati mu."
Almira hanya terdiam mendengar kan suami nya, berbicara pada mantan nya. Karna Alex sudah menceritakan semua nya kepada Almira.
Jadi Almira hanya manggut-manggut saja sambil mengiya kan Alex.
Sindi yang sudah putus asa pun hanya me nganguk mendengar penjelasan alex.
(Sebenarnya ... Aku ini sangat putus asa sekali karna ulah mu lex! Aku tidak ingin larut dalam kesedihan men dalam karna mu,) batin Sindi.
"Aku, akan menikah dengan Tio," ucap Sindi.
Mata Tio pun ter belalak, karna iya tak per caya dengan perkataan Sindi yang menerima permintaan Alex, untuk menikah dengan nya.
"A--Apa kah kau serius? " tanya Tio yang masih tak percaya.
"Iya, Tio aku sangat serius!" jawab sindi.
"Baik lah kalau begitu, aku akan menikah kan kalian 7 hari lagi. Maka dari itu bersiap-siap lah!"
ucap alex.
Mereka pun mengangguk ber samaan.
7 hari (Apa kah itu tidak terlalu cepat) batin Tio, tapi Tio hanya bisa diam karna sahabat nya itu, dia tak ingin melihat sahabat nya sedih kalau Tio menolak nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!