"kurang ajar, siapa yang mencampur obat dalam minuman ku ... " ucap Azriel terengah-engah disuatu lorong, pria itu gelisah dengan tubuhnya yang terasa panas. pria itu melonggarkan dasinya, bahkan ia membuka jasnya yang melekat ditubuhnya. Azriel pergi kekamar pribadinya, ia ingin segera merasakan air dingin untuk menghilangkan rasa panas ditubuhnya.
Azriel adalah pria yang kuat dalam minum, jenis minuman apapun ia akan kuat tapi tidak dengan sebuah obat obat. Azriel tidak tahan dengan efek obat jika masuk kedalam tubuhnya, ia seperti gila jika sudah merasakan obat masuk kedalam tubuhnya. Azriel menang taruhan dalam beberapa bab sebelumnya, karena banyak orang yang marah dan ingin menjebak pria itu. Azriel minum tanpa tahu ada campuran obat disana, setelah beberapa menit ia berada di toilet obatnya langsung bereaksi dan membuatnya hilang kendali.
Azriel masuk kedalam kamar yang dibuat khusus untuknya siapa pemiliknya, penglihatannya buram tidak terlihat jelas siapa yang ada didalam kamar itu. ia hanya melihat seseorang terbaring diatas tempat tidur, memakai pakaian seksi dan minim untuk menggoda Azriel. pria itu tidak tertarik dengan semua itu, ia hanya butuh sebuah air untuk membasuh tubuhnya. seseorang sengaja melakukan itu, bahkan menyediakan wanita didalam kamarnya.
"tolong aku, siapapun tolong! " suara itu menembus telinga Azriel, pria itu menoleh kearah wanita yang bersuara itu. wanita itu mendudukkan dirinya, menundukkan kepala dan menarik tubuh Azriel dekat dengannya.
"siapa kau, lepaskan aku jika kau tidak ingin terluka! " ancam Azriel, wanita malah bergerak gelisah menyentuh pakaian Azriel. pria itu tidak biasa disentuh seorang wanita, ia mencengkram tangan wanita itu.
"tolong aku, tubuhku sangat panas aku tidak kuat..." ucapnya lagi, Azriel berusaha melihat wanita itu tapi pandangannya kabur. sampai ciuman tidak terduga pun terjadi, wanita itu mencium Azriel tanpa diminta. Azriel langsung mendorong tubuh wanita itu, ia mengelap mulutnya sendiri karena merasa aneh dengan ciuman itu.
"kurang ajar, benarinya kau menyentuh bibirku! " ucap Azriel marah, tubuhnya sempoyongan menarik tubuh wanita itu. "sepertinya kita bernasib sama, kau juga dipengaruhi obat. tapi siapa yang memberimu obat, lalu kau masuk dalam kekamarku. " ucap Azriel, tiba tiba wanita itu melepas pakaiannya tanpa terlihat jelas oleh Azriel.
"aku kepanasan, seseorang memberiku minuman... " ucapnya lagi, Azriel memegang tangan wanita itu yang membuka pakaiannya. sangat lancang menurut Azriel, dengan satu gerakan tangannya Azriel melepas kancing kemejanya.
"sepertinya kita akan saling membantu nona, aku tidak tahu siapa kau tapi aku yakin setelah ini kau tidak akan kepanasan lagi! " ucap Azriel, ia mendorong tubuh wanita itu dengan kuat kemudian melakukan aksinya. Azriel sudah sangat bergairah dengan obat yang tanpa sengaja ia minum apalagi ditambah bertemu wanita itu, menggodanya tanpa henti yang sama dalam pengaruh obat. Azriel tidak bisa melihat wajah gadis itu, ia sudah semakin tidak tahan dengan sentuhan wanita itu.
Azriel merobek kain yang melekat ditubuh pria itu, pada akhirnya ia memaksa melalukan kehendaknya sebagai seorang pria. Azriel menyetubuhi gadis itu tanpa disadari oleh kedua pihak, suara rintihan gadis itu seakan menambah nafsu Azriel meningkat. malam yang panjang bagi mereka, efek obat terlalu keras untuk tubuh Azriel pertama kalinya.
pagi menyapa didalam kamar itu, Azriel yang membuka mata langsung membulat sempurna. matanya mengedar diseluruh ruangan yang berantakan, pakaiannya berserakan. Azriel bangun dari tidurnya, kepalanya sangat berat rasanya masih berputar. Azriel ingat dirinya telah dijebak seseorang, sampai harus minum dengan campuran obat obatan yang menyebabkannya tidak sadar. Azriel membuka selimut yang menutup tubuhnya, ia terkejut melihat noda darah yang ada disana.
"apa yang terjadi semalam? " ucap Azriel, ia berusaha mengingat apa yang terjadi padanya. ia melihat sebuah kain asing, sobekan kain yang tidak dikenal berwarna merah. bayangan dirinya menyetubuhi seorang gadis terlukis jelas diotak Azriel,ia mengira telah memaksa seorang gadis secara paksa. pria itu melihat kamar mandi tidak ada siapapun, gadis itu telah pergi tanpa bicara dengannya. ia mengingat wajah gadis itu, tapi tidak terlihat jelas karena penglihatannya buram. "sial!"
tidak ada bukti Azriel telah melakukan pemerk*saan pada seorang gadis, banyak yang kecewa karena seperti tidak terjadi apapun. tentu itu adalah sebuah jebakan untuk Azriel, agar berita utama muncul mengatakan Azriel melecehkan seorang gadis tidak kenal. sampai berita hangat pagi hari adalah adiknya yang hilang dikapal, sampai tidak membahas masalahnya sendiri.
rekaman CCTV tidak menunjukkan wanita keluar dari kamar Azriel, karena Nathan menghapus semua itu agar tidak menunjukkan bukti kesalahan Azriel. padahal itu bisa menjadi bukti untuk mengetahui siapa gadis itu, dan melihat wajah gadis itu siapa dia. Azriel ingin meminta maaf, dan menebus apa yang ia lakukan sebelumnya.
"aku akan menemukanmu... "
Empat Tahun Kemudian...
Azriel Sea Gilbert menjadi pria dengan nama yang melambung tinggi, pria itu sedang naik daun dikenal sebagai seorang pebisnis ternama. usianya bisa terbilang sudah tidak lagi muda, tiga puluh dua tahun yang sudah memiliki sebuah perusahaan. Elsea Company adalah salah satu perusahaan miliknya yang terkenal, ia menjadi ahli waris terbesar dari harta Alzio. perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan dan juga pemasaran. bukan hanya itu yang dimiliki Azriel, pria itu memiliki banyak hotel bintang lima dan juga apartemen yang ia bangun dengan kekayaannya. meskipun kehilangan hartanya, mungkin ia hanya akan kehilangan sedikit dari semua itu.
Sama seperti Alzio dulu, Azriel mengikuti jejak sang ayah. siapa yang tidak mengenal Azriel dari usia 28 tahun, pria jenius dan juga misterius. banyak bakat yang dimiliki Azriel, tapi pria itu menyimpan itu semua untuk disimpannya sendiri. mengikuti jejak sang ayah, Azriel memiliki wajah tampan yang Alzio miliki. ketampanannya diatas Alzio yang juga memiliki wajah tampan, mereka sangat mirip dari sudut apapun. tubuh yang tegap, dada bidang dengan tinggi yang cukup sebagai seorang pria, dengan perawakan wajah yang tegas dan sorot mata yang tajam. semakin bertambah usia, semakin dirinya terlihat tampan dan menawan. banyak wanita yang rela bertekuk lutut di hadapan Azriel, mereka siap menyerahkan tubuhnya demi bersama Azriel. tapi hal itu tidak membuat Azriel tertarik, ia tidak tertarik dengan seorang gadis. tidak ada siapapun yang bisa mendekatinya, memasuki hatinya. karena hatinya hanya ada Krystal dan kedua saudari perempuannya, tidak ada orang lain lagi.
berita menyebar dimana dirinya digosipkan berpasangan dengan siapapun, padahal hal itu hanya berkedok sebuah bisnis yang mengharuskannya untuk foto bersama atau sekedar makan bersama. tapi orang lain melakukan hal lain, membicarakannya dan membuat kabar yang lain dari fakta.
siapa yang tahu kalau Azriel adalah seorang mafia berkedok ceo, bahkan orang tuanya tidak tahu Azriel mengikuti jejak sang ayah. karena Alzio tidak mengijinkannya masuk ke dunia hitam, tapi Azriel tidak menuruti perkataan sang ayah. ia diam diam melakukan pekerjaan itu, apalagi menggunakan nama lain agar dirinya tidak dikenali. dia bekerja dengan Nathan, pria yang sudah menjadi suami dari adik bungsunya.
tapi sayangnya diusia itu Azriel menikah dengan seorang wanita misterius, Azriel memperkenalkan dirinya sudah menjadi suami dari seorang wanita. tapi selama dua tahun ia tidak mengatakan siapa wanita yang ia nikahi, karena itu mereka menjuluki istri Azriel adalah wanita misterius. meskipun begitu banyak sebagian yang percaya, dan ada yang tidak percaya. karenanya masih banyak wanita disekeliling Azriel, ingin dekat dengan pria itu meskipun ditolak secara keras oleh Azriel.
"sudah menemukan gadis itu? " tanya Nathan yang tiba tiba datang, Azriel berdiri didekat jendela kemudian menggelengkan kepalanya.
"tidak, bagaimana aku bisa menemukannya kalau kau menghapus CCTV tanpa ijinku. " ucap Azriel, Nathan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"kenapa harus pusing mencarinya, kau sudah menikah dan istri misteriusmu sangat cantik. " ucap Nathan, Azriel langsung menoleh dan menatap Nathan dengan tajam.
"jangan membahas dia, hanya uang yang pentingkan. lagi pula pernikahan ini tidak ada artinya, kami memanfaatkan kebutuhan kami masing masing. dia butuh uangku, dan aku hanya butuh dia sebagai status seorang suami. agar Daddy tidak memaksaku menikah, aku muak dengan permintaannya. " saut Azriel, Nathan bisa mengerti hal itu. itu benar, wanita yang dinikahi Azriel hanyalah butuh uang dari pria itu. jika butuh uang istrinya akan menghubungi Azriel, jika tidak mereka hanya akan terlibat pembicaraan sederhana.
suara notif ponsel terdengar nyaring, Azriel langsung membuka ponselnya dan membaca pesan dari istrinya.
"pulanglah malam ini, aku membuat masakan kesukaanmu.. "
pesan itu membuat Azriel menyipitkan matanya, padahal baru saja ia mengatakan pada Nathan hanya ada keuntungan. lagi lagi wanita itu bersikap baik, pasti membutuhkan uang nya lagi.
"hari ini aku akan pulang, sepertinya wanita itu membutuhkan uang. " ucap Azriel, Nathan mengangguk dengan itu.
...****************...
kepulangan Azriel disambut hangat oleh istrinya, wanita cantik itu berdiri dengan senyuman saat melihat Azriel. pria itu melonggarkan dasinya, berjalan kearah sang istri dan melihat makanan yang dihidangkan diatas meja. seperti biasa wanita itu memeluk Azriel, dan hal itu tidak mendapat penolakan. seakan sudah terbiasa, Azriel membiarkan apapun yang dilakukan wanita itu.
"aku memasak untukmu, kenapa tidak membalas pesanku? " ucapnya lembut, Azriel menatap wanita yang menjadi istrinya dengan datar.
"aku sudah membacanya, apa pentingnya aku kan sudah disini. " ucap Azriel, wanita itu mengangguk. lalu menarik kursi untuk Azriel duduk, Azriel duduk dan menerima apa yang dilakukan wanita itu untuknya. wanita itu memakai pakaian yang terbuka, Azriel menghela nafas kasar.
"aku ingin bilang padamu, aku tidak bisa pulang besok. aku harus pergi bekerja, ada pekerjaan penting dikantor... "
"dan kau butuh uang? " ucap Azriel, wanita itu mengangguk dan tersenyum. "aku akan berikan uangnya, tapi apa yang kau berikan padaku sebagai gantinya? " ucap Azriel, wanita itu nampak berpikir kemudian melihat masakannya.
"kau menyukai masakanku, jadi aku memasak untukmu... " saut wanita itu, Azriel menggelengkan kepalanya.
"itu saja tidaklah cukup. " saut Azriel, wanita itu tersenyum kemudian berjalan kearah Azriel. tanpa ragu wanita itu duduk dipangkuan Azriel, kemudian menunduk untuk mendekati wajah Azriel.
"jadi mau makan masakanku, atau makan yang masak? " ucap wanita itu, Azriel tersenyum dengan itu langsung memegang pinggang istrinya. "tapi ada berita baru hari ini, kau dekat dengan artis lagi itu membuatku cemburu... "
"kenapa cemburu, bukankah kau dapat banyak uang dariku... " ucap Azriel, Wanita itu tersenyum. Azriel langsung mengecup leher istrinya, mendapat suara yang membuat Azriel mengingan istri nya itu. "sepertinya kita harus kekamar, aku tidak ingin membuatmu berteriak diruang dapur. " tanpa bicara lagi Azriel menggendong tubuh istrinya, dibawa ke kamarnya untuk melakukan aktivitas suami istri.
seperti itulah keseharian Azriel jika bertemu sang istri, diberikan rumah mewah yang jauh dari keluarganya. anehnya Azriel tidak keberatan dengan sentuhan wanita itu, bahkan bersetubuh dengannya Azriel merasa sangat candu hanya pada tubuh Istrinya.
Seorang wanita berjalan dengan berlenggak lenggok cantik, wanita itu bekerja di sebuah perusahaan ternama. yaitu di Elsea Company, perusahaan yang dipimpin oleh Azriel. wanita itu bernama Sarah Stelee, gadis cantik berusia 28 tahun. gadis itu bekerja di bidang keuangan, banyak orang yang menyukainya. karena kepintarannya, bakat dan juga kecantikan gadis itu. wajahnya cantik dengan kulit putih mulus, tingginya semampai dengan berat badan profesional.
"woh lihatlah ada kabar baru, tuan Azriel jalan dengan Amanda lagi. bukankah hubungan mereka sudah berakhir empat tahun yang lalu, sampai tuan El mengumumkan pernikahan misterius nya? " ucap seorang wanita bernama Bella, wanita itu bicara dengan Sarah yang satu ruangan dengannya. itu sudah biasa Sarah dengar, tapi dirinya juga tidak peduli dengan itu.
"biar saja loh, mungkin mereka ingin bersemi kembali... " ucap Sarah, gadis itu fokus dengan ponselnya. mereka berada diruang pantry karena sedang beristirahat, banyak wanita disana yang membicarakan tentang ketampanan Azriel yang menurut mereka tidak ada duanya.
"aku penasaran siapa istri misterius nya itu, apa istrinya itu jelek sampai tidak dipublikasikan? " ucap Bella lagi, sepontan Sarah tersedak minumannya yang ia minum. hal itu membuat Bella terkejut, dan beberapa wanita disana yang juga nimbrung pembicaraan mereka.
"wah iya, kalau istrinya pak Azriel jelek itu sangat disayangkan. apa iya jelek?" tambah wanita lain disana, mereka semakin panas membicarakan istri misterius Azriel.
"mending dengan Sarah, dia tinggi, cantik, seksi, putih, pasti cocok jika bersanding dengan pak Azriel. setuju enggak? " ucap Bella, wanita disana mengangguk dan tertawa. Sarah langsung menoyor tubuh Bella, hal itu semakin membuat mereka tertawa.
"tidak deh, pak Azriel itu banyak ceweknya. aku tidak mau hidup menelan ludah, melihat suamiku tereskpos kesana kemari dengan wanita lain... " ucap Sarah, itulah menurutnya dan seharusnya terjadi.
mereka berbincang cukup lama, mereka menghabiskan waktu istirahat didalam pantry. sampai jam istirahat mereka habis, Bella dan Sarah menuju ruangannya untuk kembali bekerja. keduanya berdiri dihadapan lift karyawan, saat menunggu lift terbuka tiba tiba Azriel berjalan dengan Nathan menuju lift khusus untuk presdir. Sarah tidak melihat pria itu, ia sibuk memainkan ponselnya sampai tidak sadar Azriel berdiri dibelakang mereka.
"Sarah ingin deh aku cantik kayak Amanda, siapa tahu pak Azriel melirik aku... " ucap Bella tiba tiba, Sarah menghela nafas karena lagi lagi pembahasan tentang Azriel.
"secantik apapun Amanda, secantik apapun kamu, pak Azriel itu sudah punya istri, dan istrinya yang akan tetap menang sampai kapanpun! " ucap Sarah dengan riang, Bella mencibir temannya itu.
"kenapa begitu, buktinya pak Azriel tidak khawatir pada istrinya. ia sibuk jalan dengan wanita lain, bahkan sampai muncul diberita. hayoo.. "
"Bella kamu ini kenapa sih, kenapa begitu terobsesi pada suami orang. cari yang lain saja, yang tampan, yang kaya, yang mapan lebih dari dia. " kesal Sarah, Bella merangkul lengan Sarah dengan ekspresi manja.
"tapi nyatanya tidak ada yang seperti pak Azriel, dia sempurna! " Sarah memutar dua bola matanya jengah, sampai tiba tiba lift terbuka Sarah berjalan masuk kedalam lift. tapi tidak dengan Bella, gadis itu membulatkan mata melihat Azriel lewat mendahuluinya memasuki lift. Sarah melihat Bella yang tidak masuk, sampai lift tertutup dan tidak bisa terbuka lagi.
"Bella bodoh, kenapa malah diam disitu.. " ucap Sarah, lift sudah berjalan naik keatas. Sarah tidak sadar kalau disana ada keberadaan Azriel dan Nathan, Sarah berpikir dua orang itu adalah karyawan yang sama sepertinya.
"jadi apa ada yang lebih tampan, kaya dan mapan dari saya? " ucap Azriel tiba tiba bersuara, suara itu menembus telinga Sarah kemudian mendongak untuk melihat dan memastikannya. sangking terkejutnya Sarah menjatuhkan ponselnya, matanya membulat melihat Azriel. "siapa, katakan padaku siapa orang yang lebih kaya, mapan dan juga tampan dari saya... " ucap Azriel mengulang kata, Sarah menelan salivanya kemudian mengambil ponselnya yang terjatuh.
"apa maksud pak Azriel, tidak ada yang mengatakan hal itu... " ucap Sarah, Azriel mendekat kearah Sarah dan menarik pinggang ramping gadis itu. "tolong ini di lift, ada CCTV lagi pula ini bukan lift khusus untukmu tuan Azriel.. " ucap Sarah panik, tapi Azriel tidak peduli ia semakin menyentuh tubuh Sarah.
"kenapa apa kau menemukan pria yang lebih dari ku, sampai kau lupa memanggil namaku? " ucap Azriel ia mencium leher Sarah, hal itu membuat Sarah merasa gelisah berusaha untuk melepas tangan Azriel yang memeluk pinggangnya.
"El... lepaskan, lantaiku hampir sampai. " ucap Sarah, tiba tiba saja pintu lift terbuka membuat Sarah terkejut.
"maaf Pak Azriel sedang berada dilift ini, kalian bisa menunggu beberapa menit lagi? " ucap Nathan, pria itu sedarj tadi didalam lift berdiri menutupi adegan dibelakang mereka. beberapa karyawan setuju dan membiarkan lift tertutup, Nathan memencet lantai khusus ruangan Azriel yang berada di paling atas. habis sudah Sarah, gadis itu tidak bisa kemanapun sekarang.
dikenal sebagai wanita mandiri, bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. tapi siapa yang menyangka, kalau gadis itu adalah istri misterius Azriel yang disembunyikan selama dua tahun. sayangnya pernikahan itu terjadi karena sebuah kontrak kerja, Azriel menawarkan uang dan Sarah menawarkan dirinya untuk mendapatkan uang. demi mendapatkan keuntungan mereka sepakat menikah, tapi Sarah enggan untuk dipublikasikan hubungan mereka. Sarah tidak mau memiliki resiko banyak musuh, karena melihat ketenaran Azriel pasti akan banyak wanita yang mengincar dirinya untuk dilukai. ia juga tidak peduli dengan bagaimana gosip Azriel bersama gadis lain, karena perjanjian mereka tidak ikut campur dalam kehidupan mereka masing masing.
Azriel membawa wanita itu ke ruangannya, dengan kasar mencium Sarah sampai tidak bisa mengimbangi Azriel. Sarah juga tidak sadar kalau Azriel ada dibelakangnya, diledek seperti itu pasti Azriel sedang marah saat ini.
"kau benar nyonya muda Gilbert , apapun yang terjadi aku tetap kembali pada istriku. karena istriku yang bisa menyentuh ku, dan melayaniku dengan baik." ucap Azriel, Sarah tersenyum dan merangkul leher Azriel.
"benar, tidak ada yang seperti suamiku. kaya, tampan dan juga mapan. hanya dia seorang... " ucap Sarah meralat perkataannya agar Azriel tidak marah, pria itu tersenyum kemudian meninggalkan jejak merah di leher Sarah yang cukup tebal di kulit putih wanita itu.
"pulanglah kerumah utama hari ini, Mommy dan Daddy mengundang kita makan malam bersama... " ucap Azriel merapikan pakaiannya, Sarah pun berdiri tegap merapikan pakaiannya.
"haruskah aku ikut pergi? " ucap Sarah, Azriel mengangguk dengan itu.
"mommy meminta kau ikut, jadi aku menyanggupinya. dan tidak mungkin ditolak, permintaan Mommy lebih penting dari apapun. " ucap Azriel, Sarah mengangguk dengan itu. Sarah selalu menghindar dari keluarga Azriel, memang pernikahan kontrak itu terjadi tidak diketahui siapapun bahkan keluarga Azriel. pria itu hanya mengatakan sudah menikah, bahkan pernikahan mereka dihadiri oleh keluarga Alzio tidak ada teman ataupun kerabat yang lain. tapi Sarah tahu permintaan nyonya Krystal tidak bisa dibantah oleh Azriel, dan dirinya tidak ada hak untuk menolak.
"baiklah aku akan pulang dulu ke rumah Elsea, aku harus berdandan cantik. " ucap Sarah, gadis itu tersenyum dan pergi dari sana sebelum Azriel memiliki kesempatan untuk menyentuhnya lagi. Sarah berdecak kesal dengan tingkahnya sendiri, ia melakukan semua sandiwara itu hanya demi mendapatkan uang dari Azriel. karena baginya juga Azriel adalah malaikat untuknya, kehidupannya berjalan baik ketika Azriel memintanya menikah dan memberikan uang berapapun yang diminta olehnya. tapi kadang ia merasa sedih, harus menjual dirinya sendiri pada Azriel meskipun pria itu berstatus sebagai suaminya. mau bagaimana lagi, ia butuh uang dan gajinya tidak cukup untuk kebutuhannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!