NovelToon NovelToon

Mendadak Menikah (Sean & Mauren)

Nikahan sang mantan

CERITA INI KOCAK DAN BIKIN NGAKAK.

NYESEL KALO BACA SETENGAH2. Harus baca sampai TAMAT

Mauren terbangun dari tidurnya yang nyenyak, ia melihat jam dinding menunjukan jam 9 pagi. Dia terkejut dan panik, ia menendang selimutnya yang membuat selimut itu terjatuh ke lantai. Dia segera beranjak dari tempat tidur tanpa disadari ia menginjak selimut yang licin itu.

Gubraak.

"Aaaaaaaaah... Masih pagi sudah kena sial"

Mauren segera beranjak dengan berpegangan meja, meja itu diatasnya ada sebuah serum wajah yang baru dibelinya disebuah toko online. Tangan Mauren tidak sengaja menyenggol serum yang wadahnya terbuat dari kaca itu.

Praaaaang....

Serum itu pecah seketika membuat Maureen terkejut.

"Tidaaaaaaaaak... Skincare 500 ribu beli dengan uang tabungan yang ku kumpulkan 3 tahun, huaaaaaaaaaa"

Mauren berhenti mengeluh seketika, ia tersenyum menyeringai. Sebentar lagi ia akan bekerja di sebuah perusahaan terkenal, pastilah gajinya banyak dan bisa membeli kebutuhan perawatan wajahnya dengan mudah.

Mauren segera beranjak dan mengambil sapu untuk membersihkan pecahan serum itu.

Dia tertawa sendiri seperti orang gila ketika ia akan bekerja di perusahaan terkenal itu.

Hahahahaha.

Awas kau skincare, aku bisa membelimu dengan mudah ketika aku bekerja di perusahaan Young Group. Hahahahaha.

Mauren teringat akan pesta pernikahan pacarnya itu, ia segera berlari menuju ke kamar mandi dengan tergesa-gesa.

Guyuran air dingin di kostnya membuat pikirannya lega. Setelah itu ia segera mengenakan dress batik untuk kondangan, tak lupa ia berdandan sedikit menor untuk membuat pacarnya menyesal karena telah mengkhianati dia. Dia berpacaran dengan Reza sejak SMA, tetapi bagai tersambar petir disiang bolong Mauren mendapat kabar jika Reza menghamili seorang gadis. Mauren dengan tegar mengatakan jika Reza harus menikahi gadis itu dan jangan pernah memikirkan perasaan Mauren yang

tercabik-cabik.

Aku pintar ngedrama kan readers?

Tapi sakit sekali lho sebenernya, huhuhuhu.

Tidak lupa Mauren memakai pita merah, rambutnya yang sangat panjang dan berponi membuat gadis itu terlihat imut dan menawan. Setelah siap dengan dandanannya ia segera keluar kamar dan mengunci pintu kamar kostnya, sampai ketika ia melihat pemandangan yang membuatnya cukup sedih. Mauren melihat kucing kesayangannya sedang dicampakan oleh kucing betina milik tetangga dan kucing itu malah pergi bersama kucing jantan lain.

"Cimooooooool...." ucap Mauren berlari dan memeluk kucing peliharaannya itu.

"Hiks.. Hiks nasib kita sama cimol, kita dicampakan huhuhuhu"

"Tapi kita tidak boleh menyerah, kita harus berjuang! Merdeka! Merdeka! Merdeka!" ucap Mauren sambil mengepal tangan.

Seorang tetangga kost Mauren mengintip dari jendela kamarnya, ia melihat Mauren tengah berbincang asik dengan kucing peliharaannya itu.

Memang dia gadis lucu dan imut. Dia bisa bertingkah sekonyol itu.

Setelah itu Mauren mencari ojek untuk mengantarnya ke gedung pernikahan, ia tidak sabar menyalami pacarnya itu. Dia akan berakting bahagia seolah dirinya tidak terluka.

Di gedung pernikahan.

Reza tengah duduk dipelaminan bersama istrinya yang sudah terlihat perutnya membuncit. Reza menatap keseluruh ruangan itu mencari keberadaan Mauren yang belum terlihat.

Mauren mengambil tali jemuran disamping halaman kostnya, ia segera menuju ke kebun belakang kost. Dia mengikat tali itu ke pohon singkong yang panjangnya 1 meter, ia membuat sebuah simpul yang berbentuk lingkaran. Dengan cepat ia memakai tali itu dilehernya dan menggantungkan diri memegang foto Reza dan Mauren.

Tidaaaaaaaaaaaaak...

Apa yang aku pikirkan? Mauren tidak senekat itu, tidak mungkin juga ia gantung diri di pohon singkong, mana bisa mati? Tapi tunggu dulu bagaimana jika ia mencoba gantung diri di pohon mangga dekat pohon singkong itu? Sial!

Istri Reza yang bernama Mira kebingungan melihat sang suami berwajah panik, ia memegang tangan Reza yang mengeluarkan keringat dingin, ia menggenggam erat tangan itu dengan lembut. Reza memandang wajah istrinya tersenyum menyeramkan.

Reza memalingkan muka dan menghadap pintu utama gedung yang ternyata telah berdiri pacarnya itu, ia tersenyum menyeringai membuat Reza menelan ludah.

Apa yang dipikirkan Mauren? Jangan-jangan ia akan bertengkar hebat dengan istriku?

Mauren berjalan mendekat menuju kursi pelamanin, bola mata Reza masih mengikuti pergerakan gadis itu, tak lupa Mauren tersenyum menyeramkan membuat Reza sedikit was-was.

Perang dunia, perang dunia ketiga akan dimulai. Batin Reza.

Kini Mauren telah dihadapan mereka, Reza dan istrinya berdiri untuk menyalami Mauren.

Mauren seolah memberikan kode lewat gerakan bibir kepada Reza.

"Ki-ta pu-tus!" begitulah ucapannya.

Reza menundukan kepala seolah malu akan pengkhianatannya, ia juga menyesali perbuatannya.

Mauren mengeluarkan sebuah kotak cincin berwarna merah dari dalam tasnya, ia memberikannya langsung kepada Reza.

Istri Reza nampak berubah ekspresi dan memandang Mauren tajam.

"Dibukanya setelah acara selesai saja ya," pinta Mauren dengan mengedipkan mata kepada Reza, ia lantas turun dari pelaminan dan menuju hidangan yang tersedia.

Jika ada sebuah kondangan pastinya anak kost seperti Mauren sangatlah senang, ia bisa makan sepuasnya apalagi ia mengingat jika hanya memasukan ke amplop berjumlah lima ribu saja karena ini adalah tanggal tua dan Mauren belum bekerja setelah lulus sekolah.

Mauren segera menuju ke hidangan, ia mencicipi makanan yang ada.

Bakso, sate ayam, gado-gado, siomay, es buah, ibu akan menjemputmu anak-anak tetaplah disitu, masuklah ke perut ibu. Hahahahaha.

Mauren makan dengan lahapnya, orang-orang seketika memandanginya dan menggelengkan kepala melihat Mauren yang begitu rakus.

Malu entar lapar, hihihihi.

Istri Reza terlihat masam kearah Mauren, Mauren hanya membalas dengan senyuman kecil. Sampai ia mendengar para MC menawari para tamu untuk menyumbangkan sebuah lagu seketika Mauren dengan percaya dirinya menunjukan tangan.

Dia segera menuju keatas panggung, sebelumnya ia sudah memberitahu jika ia akan menyanyikan lagu apa.

Mauren meraih microphone, " Lagu ini buat seseorang yang pernah mengisi hatiku," ucap Mauren melirik ke kursi pengantin.

Reza sudah terlihat masam dan memalingkan wajah

Lyodra-Mengapa kita.

 

*Aku t’lah tahu kita memang tak mungkin

Tapi mengapa kita selalu bertemu.

Aku tlah tahu hati ini harus menghindar

Namun kenyataan ku tak bisa

Maafkan aku, terlanjur Mencinta.

Senyuman itu.

Hanyalah menunda luka

Yang tak pernah ku duga.

Dan bila akhirnya kau harus dengannya

mengapa kau dekati aku.

Kau membuat semuanya indah, seolah takkan terpisah

Aku t’lah tahu kita memang tak mungkin

Tapi mengapa kita selalu bertemu.

Aku tlah tahu hati ini harus menghindar

Namun kenyataan ku tak bisa

Maafkan aku, terlanjur Mencinta.

Bila memang hatimu untuk aku.

Salahkahku berharap, berharap kau memilih diriku cinta…

Aku t’lah tahu kita memang tak mungkin

Tapi mengapa kita selalu bertemu.

Aku tlah tahu hati ini harus menghindar

Namun kenyataan ku tak bisa

Maafkan aku, terlanjur Mencinta.

Aku t’lah tahu kita memang tak mungkin

Tapi mengapa kita selalu bertemu.

Aku tlah tahu hati ini harus menghindar

Namun kenyataan ku tak bisa

Maafkan aku, terlanjur Mencinta.

Ternyata hati tak sanggup melupa.

Dilema

"Bulan... Dimanakah pujaan hatiku? Aku telah menunggunya sekian lama tetapi aku belum berjumpa dengannya, wahai sang pelita hati semoga kamu mendengar puisiku ini," ucap Mauren sambil tangannya bergerak dan mondar-mandir seperti orang yang sedang membaca puisi.

"Meow"

"Ah! Kamu benar aku harus bisa cari pengganti Reza"

"Meow"

"Dimana mau cari suami cing?"

Kucing ini gila, masak aku harus cari suami supaya aku gak halu.

Mauren merobohkan dirinya diranjang kamar kostnya, ia menatap kamar langit-langit yang telah lapuk terkena air hujan. Yang ia pikirkan kini hanya bisa bekerja di perusahaan Young Group seperti cita-cita orang tuanya.

Dia menghela nafas panjang setelah 2 bulan kelulusannya dan telah mengirim surat lamaran tetapi belum mendapatkan panggilan dari pihak Young Group, seketika ia menguap dan terlelap dimalam yang hujan ini.

Ditempat lain.

Reza dan Mira sedang membuka amplop, ia menghitung berapa jumlah sumbangan yang diberikan para undangan tak lupa mereka membuka kado satu persatu.

Mereka terlihat sangat antusias membukanya, sampai mereka membuka salah satu amplop.

"Idih gila! Jaman sekarang ngasih goceng doang," ucap Reza sambil menempelkan uang itu dikeningnya.

Mira hanya tersenyum, ia juga cukup geli mendengarnya. Dia lalu teringat sebuah kado yang diberikan oleh mantan pacar Reza.

Mira lalu memintanya tetapi Reza seolah lupa dimana meletakannya. Mira mulai melototi Reza, membuat Reza ketakutan dan mengambil kotak cincin itu di kantongnya.

Mira segera memberi kode kepada Reza untuk membuka kotak cincin itu.

Obat kuat?

Reza terkejut setelah mengetahui didalam kotak cincin itu obat kuat, ia mulai tersenyum kearah Mira. Mira dengan cepat merebut kotak cincin itu, mulutnya menganga seketika melihat obat itu.

10 jam sebelumnya.

Setelah pulang dari acara kondangan, Mauren menyempatkan diri ke toko perhiasan.

Dia naik ojek dari tempat pernikahan itu, setelah sampai di toko perhiasan ia segera mengeluarkan sebuah cincin emas seberat 3 gram. Cincin itu pemberian dari Reza sebelum ia menikah. Mauren menjualnya supaya ia bisa melupakan kenangan dari Reza. Setelah bernego cukup alot akhirnya ia mendapatkan uang sebesar 1,8 juta.

Setelah itu ia segera pulang ke kost menggunakan taksi tak lupa ia memakai kacamata hitam supaya terlihat seperti orang kaya.

Hihihi... Buat beli skincare, buat beli masker rambut, buat beli lipstick.

Wuahahaha... Bisa makan enak hari ini.

Aduh.. Gatal banget tanganku jika pegang uang banyak.

Setiba ditempat ditempat kost ia segera turun dari taksi, ia menyerahkan selembar uang berwarna biru.

"Kembaliannya ambil saja mas"

"Uangnya aja pas neng"

Mauren segera berjalan kedalam tempat kosnya dengan riang sampai ia melihat ibu kos berada ditangga sedang tersenyum menyeringai.

Mauren segera berjalan menunduk seolah tidak melihat ibu kos.

Matilah aku! Uang skincareku.

Mauren menunduk melewati tangga, seketika ibu kos mengajaknya berbicara.

"Mauren?"

Mauren melihat ibu kos dengan tersenyum.

"Ini tanggal berapa?"

"Tanggal tua bu"

Ibu kos mengendus tas Mauren dan memberikan kode. Jantung Mauren mulai berdegup kencang seperti ditembak oleh cowok. Ibu kos terus memberikan kode tetapi seolah Mauren pura-pura tidak mengerti.

"Ya sudah ini hari terakhirmu disini Mauren, kamu juga bulan kemarin belum membayar uang kos"

Mauren tiba-tiba mengeluarkan uang dari dalam tasnya, ia menyerahkan uang sebesar 1,4 juta untuk membayar kosnya selama 2 bulan. Ibu kos dengan cepat mengambil uang itu.

"Semoga kamu betah disini ya Mauren," ucap ibu kos tersenyum puas dan menciumi bau khas uang tersebut.

Dengan berat langkah kaki Mauren segera melangkah menaiki tangga dengan bibirnya yang manyun. Harapan untuk makan enak kali ini gagal karena uangnya kini tinggal 400 ribu.

Skincareku, lipstickku, masker rambutku.

Hah! Malam ini mie instan lagi.

________________________________

Malam berikutnya Mauren diajak oleh Valto yaitu sepupunya untuk kumpul bersama teman-temannya, cukup malas Mauren ikut dengan Valto tetapi bagaimana lagi demi makanan enak, haha biasa anak kos suka makan gratisan.

"Tapi temen-temen kau ada ceweknya kan?"

"Pasti dong"

Mauren cukup lega lalu fokus melihat jalanan saat dibonceng oleh Valto, ia memegang erat tubuh Valto sambil kepalanya menyender pungggung sepupunya itu.

Ini anak pasti galau berat, biarlah kasian juga ditinggal nikah sama pacarnya.

Setengah jam kemudian mereka sampai dirumah teman Valto. Valto segera memarkirkan motornya dihalaman rumah temannya.

Terlihat mereka sudah berkumpul didepan teras itu, mereka sedang asyik membakar ikan dan sosis untuk acara malam tahun baru nanti. Valto menghampiri teman-temannya meninggalkan Mauren terduduk dilantai teras.

"Curang kau Val malah bawa pacar?"

"Eh bukan itu adik sepupuku"

Teman-teman Valto berjumlah 8 orang dan itu semua laki-laki. Sedari tadi Mauren menengok ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan cewek sepertinya tetapi nihil hanya ada lelaki saja disitu.

****** nih! 9 VS 1. Batin Mauren.

Valto menghampiri Mauren yang duduk sendirian, ia membawa sepiring mie goreng buatan temannya itu. Valto segera duduk didepan Mauren menggunakan kursi kecil lantas ia menyuapi Mauren.

"Kau bohongi aku Val, mana perempuannya? Disini laki-laki semua"

"Tenang aja kan ada aku," ucap Valto sambil menyuapi mie goreng ke mulut Mauren.

"Iihh... Ada ****nya Val"

"Itu bawang goreng ****!"

Teman-teman Valto melirik mereka yang tengah bertengkar kecil dan beradu mulut. Tak terkecuali teman Valto yang bernama Sean, ia sedari tadi melirik Mauren padahal selama ini Sean adalah tipe yang cuek dengan wanita, dia juga terkenal dingin dan jutek. Tapi entah kenapa ia terpesona dengan Mauren si cewek berambut panjang, berponi depan dan memiliki gigi kelinci yang membuat orang selalu terpana dengan senyumannya.

"****nya nyangkut di gigi Val, itulah sebabnya aku gak pernah makan mie pake ****" ucap Mauren sambil berkaca pada layar handphonenya.

"Itu bawang goreng Mauren," jawab Valto gemas sambil mencubit pipi Mauren.

Setelah makan mie goreng, Valto segera mengembalikan piring itu ke dapur seolah ia bebas keluar masuk rumah itu.

Rumah itu adalah milik Sean, mereka menjadikan rumah Sean tempat nongkrong atau lebih jelasnya perkumpulan para jomblo tampan atau disingkat Perjompan.

Mauren melanjutkan pikirannya yang meracau entah kemana. Antara pekerjaan atau ditinggal menikah sang kekasih dia bingung uang sudah menipis tetapi ia belum mendapat pekerjaan. Dia tidak mau pulang ke kota asalnya karena ia sudah betah tinggal dikota ini.

Huh! Kalau aku tidak segera mendapat pekerjaan pasti emak dan bapak nyuruh aku pulang.

Hmmm... Pasti Reza dan istrinya sedang asik suap-suapan dan sekarang pun lagi

enak-enak.

Apalah dayaku yang hanya disuapi oleh Valto, pakai mie goreng pula. Menu tak beda jauh di kos-an ku.

Perjalanan

Setelah mereka makan, Mauren mengambil handphonenya dan duduk didepan Valto.

Valto memainkan poni milik Mauren, entah mengapa ia gemas sekali melihat poni itu.

Valto juga memperhatikan wajah Mauren yang sibuk melihat layar handphone.

"Andy?"

"Woy!"

"Hukum menikahi saudara sendiri itu apa?"

"Lihat itu Mauren pura-pura budek!"

Mauren yang mendengar namanya disebut segera mendongakan kepala, ia kebingungan.

Setelah itu ia melihat layar handphonenya lagi. Mengetahui hal tersebut Valto segera bangun dari tempat duduknya dan membantu teman-temannya yang tengah asyik membakar sosis.

Mauren melihat akun instagram milik Reza, Reza mengunggah foto berdua bersama sang istri yang membuat Mauren merasa cemburu.

Valto yang melihat Mauren nampak murung segera menghampirinya.

"Pria bukan cuman dia aja, masih banyak pria lain yang bisa dijadikan pacar"

"Huh! Pacar? Sekarang aku tidak ingin pacaran, kalau bisa aku mau mencari lelaki yang langsung bisa diajak menikah!" ucap Mauren setengah berteriak membuat teman-teman Valto melirik Mauren.

Salah satu teman Valto yang sedari tadi memainkan handphone segera melangkah berjalan mendekati Mauren tengah duduk di kursi kecil yang terlihat seperti berjongkok.

"Ayo kita menikah! Buktikan ucapanmu!"

Mauren terkejut dan mendongakan kepala menatap pria itu.

Sriiiiiiingg.....

Hanya kesilaunan yang Mauren lihat, ia sedikit memicingkan mata untuk melihat wajah pria itu tetapi tetap silau.

"Kenapa diam? Buktikan ucapanmu!"

Mauren berdiri dan menatap pria itu,

mulutnya menganga ketika melihat pria yang mengajaknya menikah.

Oppa-oppa Korea?

Tampan sekali, lebih tampan dari Reza.

Tak terasa air liurnya menetes dari mulutnya yang menganga itu, Valto dengan sigap mengelap air liur itu menggunakan tisu.

Mauren seketika memandang wajah Valto dan tersenyum menyeringai.

Hihihihi... Jika menikah skincareku pasti yang menanggung suami kan? Makanku juga kan?

Bajuku? Lipstikku? Bedakku?

Valto mengangguk seolah memahami pikiran Mauren yang gila.

Mauren menatap pria itu lagi yang sedang menunggu jawaban, Mauren mengulurkan tangan seolah ingin berjabat tangan dengan pria itu. Pria itu membalas jabatan tangan Mauren.

"Aku Mauren, jadi kita kapan menikah?"

"Minggu depan," jawab pria itu tersenyum mengerikan.

"Deal?"

"Deal!"

Teman-teman Valto bertepuk tangan dengan wajah yang kebingungan. Mereka berpikir itu hanya sebuah candaan, tetapi mereka berdua serius melakukan pernikahan itu.

**

Malam hari di kamar kos.

"Kawin! Kawin! Kawin! Kawin! Aku akan Kawin! Ye.. Ye.. Ye.. Ye" ucap Mauren kegirangan sambil melompat-lompat di ranjang kosnya.

Mauren belum mengerti arti dari pernikahan sebenarnya yang hanya ia pikirkan adalah kebutuhan pribadinya pasti akan dipenuhi oleh suaminya. Padahal arti dari pernikahan bukan cuman itu saja.

"Meooooow, meooooow, meoooooow, meooooow, meooooow"

Mauren berhenti melompat-lompat, ia segera berlari menuju jendela. Dia melihat kucingnya tengah enak-enak dengan kucing tetangganya.

"Waaah.. Akhirnya kau kawin juga mol," ucap Mauren berteriak kencang.

Braaaak....

Suara jendela seperti digebrak, " Woy! Ini sudah jam 12 malem, gak usah teriak-teriak!"

"Dasar Jomblo!" ucap Mauren berteriak.

Dia segera berlari ketempat tidur dan merebahkan tubuhnya. Esok ia harus bangun pagi untuk pulang ke kota asalnya bersama pria itu untuk melamar Mauren didepan orang tua Mauren.

___________________________________

Keesokan harinya.

Mauren sudah bergegas membawa tas punggungnya, ia berjalan keluar kamar dan menuju ke luar. Dia mendapati pria itu telah berada di depan kosnya, Mauren berlari ke arah pria itu tetapi tiba-tiba kakinya tersandung lalu terjatuh.

Gubraaaaaak

Ah! Pasti sebentar lagi pria itu menolongku dan membantuku berdiri. So sweetnya...

Mauren masih di posisi terjatuhnya, ia seakan menunggu pria itu menolong tetapi..

"Wuaahahaha hahaha bodoh! hahaha"

Mauren berdiri ia berjalan cepat dan menabrak bahu pria yang menertawainya.

Pria itu berhenti tertawa dan mengekor Mauren yang nampak kesal.

Pria bernama Sean itu yang akan menikahi Mauren, hari ini ia akan melamar Mauren.

Mauren nampak sesekali melirik ke arah belakang melihat Sean yang membawa koper.

Sean berjalan cepat dan merangkul pundak Mauren, Sean bisa melihat wajah imut calon istrinya yang terlihat manyun.

Sean mencairkan suasana dengan mengobrol lebih dalam dan menanyakan secara detail biodata Mauren.

Hmm... Ternyata baru lulus sekolah ya.

Sudahlah tak usah memandang umur yang terpenting dia bisa menjadi tameng dalam perjodohanku dengan Alana.

Mereka berjalan menuju halte bus, untuk sampai di rumah orang tua Mauren mereka harus menaiki bus antar kota selama satu jam perjalanan. Untuk pertama kalinya Sean harus menaiki bus berdesak-desakan, ia duduk berdua bersama Mauren.

Mauren sedari tadi diam dan lama-lama terlelap, ia tertidur di bahu Sean.

Sean bisa melihat wajah imut Mauren dengan jelas, gadis berponi itu memang sangat cantik.

Tiba-tiba sebuah kotoran ayam jatuh ke lengan Sean yang membuatnya terkejut, ya sedari tadi di sebelahnya tengah berdiri seorang bapak-bapak yang menggendong ayam. Sean diam-diam mengelap kotoran ayam itu di celana bapak itu.

Sial! Uuuh baunya menyengat sekali.

Sean melototi ayam itu yang tengah melihatnya seakan mengejek.

Awas kau ayam akan ku rendang dagingmu.

Ayam itu lalu mengeluarkan kotoran lagi yang mengenai celana Sean.

Sean terlihat geram, ia berdiri lalu memarahi bapak itu.

Mauren terbangun saat tengah melihat Sean beradu mulut dengan bapak-bapak.

Mauren segera berdiri dan menatap tajam wajah bapak itu, bapak itu seketika takut.

Sean nampak bingung wanita berwajah imut itu seketika membuat orang itu takut.

Mereka beberapa saat terdiam, Sean masih bingung kenapa Mauren mau menikah dengannya.

"Apa alasanmu mau menikah denganku?"

Mauren menatap Sean dengan tajam, Mauren menyeringai menyeramkan.

"Pembalasan dendam terhadap mantan"

Gadis ini menyeramkan juga.

Ekspresi wajahnya selalu menyimpan tanda tanya.

Mauren lalu bersandar di bahu Sean dan memegang lengannya erat, ia sangat senang memiliki calon suami yang sangat tampan.

******

Maaf kalo updatenya tidak panjang.

Karena ide-ide author terpecah pada novel karya author lain.

Jangan lupa baca " Ku kau cinta Sonia" gak kalah seru dengan cerita ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!