" Nana naa" Nyanyian santai Aliora memasuki rumah nya berjalan santai melewati barisan para bodyguard dan pelayan yang menyambut nya sepulang sekolah .
Tapi kecerian nya mulai hilang saat melihat 2 koper di sudut sofa dekat tangga pertanda orang tua nya akan pergi .
" Daddy mau kemana?" tanya Aliora menghampiri orang tua nya ke kamar.
" Ke Amsterdam Sayang, perusahaan kita di sana ada beberapa masalah yang tak bisa Daddy wakilkan penyelesaian nya sehingga Daddy harus kesana " jawab Daddy mengecup kening putrinya yang bersalam itu .
" Mommy ikut juga ?" tanya Aliora menatap ibu nya sendu pasti dia akan kesepian jika di tinggal lagi .
" Iya cantik. Mommy kan harus mendampingi Daddy mu." senyum hangat Mommy memeluk lalu mengecup kening putrinya yang sudah cemberut itu .
" Jadi Ara di tinggal sendiri dong" lesu Aliora tak mau melepaskan pelukan Mommy nya .
" Ara kan sekolah Sayang, gimana mau ikut sama Daddy " lembut Daddy mengelus kepala anaknya.
" Daddy disana berapa hari?" tanya Aliora dengan suara kecil nya .
" sekitar seminggu tapi Daddy usahain deh biar cepat pulang" ucap Daddy yang tau akan perasaan putrinya yang tidak mau di tinggal .
" Iyaa" jawab Aliora dengan suara kecil mengantar Mommy dan Daddy nya sampai kehalaman depan .
Aliora adalah anak nakal yang penurut dan pengertian hanya saja sifat manja nya membuat air mata sangat dekat dengan gadis kecil itu.
Sebelum pergi orang tua Aliora menasehati dan berpesan lalu mengecup anak manis mereka sudah sedih itu setiap kali di tinggal .
Begitulah Aliora sejak kecil sampai sudah hampir dewasa pun dia masih tetap sedih di tinggal orang tua nya.
Aliora mengerti orang tua nya bekerja tapi tetap saja Aliora tak bisa membendung kesedihan nya karena rasa sepi yang sering dia rasakan.
Menjadi anak konglomerat sekaligus putri mahkota tunggal dari keluarga berada membuat Aliora tak memiliki seorang pun sahabat karena selama ini yang ada hanya lah teman yang datang untuk memanfaatkan nya hingga Aliora memilih hanya berteman dengan orang lain tidak untuk sahabat.
jam 8 malam Aliora yang merasa lapar setelah ketiduran dalam kesedihan nya keluar dari kamar .
" Ayo makan Non" ucap beberapa pelayan saat Aliora datang ke ruang makan .
Aliora menatap hampa hidangan yang sangat lezat di atas meja itu , setelah pelayan mengambilkan nya makanan Aliora membawa nya ke ruang santai .
Aliora menyalahkan televisi lalu duduk di atas karpet beludru bersandar pada sofa .
" Hikss" baru gadis kecil itu menyuap satu sendok nasi air matanya sudah jatuh .
Aliora meletakkan piring nya di atas meja lalu menangis terisak memeluk lutut menyembunyikan wajahnya.
"Ara" suara lembut seseorang memegang pundak Aliora.
" Om,,, Hiks " Aliora langsung memeluk Om nya yang ternyata sudah ada bahkan duduk di sofa di samping nya .
Jho ikut duduk di karpet lalu membalas pelukan Aliora menenangkan gadis kecil yang sudah menangis terisak itu .
" Mengapa menangis?" tanya Jho hangat mengelus punggung Aliora yang menangis di pelukannya itu .
" Ara ,,, kesepian Om" jujur Aliora saat dia merasa sepi kesedihan selalu datang.
" Udah jangan menangis lagi , Om tau kamu kesepian maka nya Om datang" ucap Jho menghapus air mata Aliora begitu gadis kecil itu melonggarkan pelukannya.
" Om baru pulang dari kantor?" Tanya Aliora tersenyum menatap pria dewasa yang terlihat begitu lelah itu bahkan dia masih memakai stelan jas lengkap pertanda dia baru pulang kantor .
" Iya " jawab Jho yang merasa gerah melepas jas nya .
" Ihhh, Om Jho sudah tampan harum lagi " batin Aliora yang sangat menyukai semua hal tentang Om nya yang masih sangat tampan di usia matang nya .
" Udah yaa jangan nangis lagi " senyum Jho menyisipkan rambut Aliora yang menutupi wajah ke belakang.
" Om kenapa datang kesini, emang Om nggak capek pulang dari kantor?" tanya Aliora menatap wajah lelah Jho .
" Kalau Om tidak datang udah jadi bola beneran mata bulat ini karena nangis semalam" jawab Jho mencubit gemas hidung Aliora yang tak terlalu mancung itu .
" Ihhh, nggak ada Ara nangis" jawab Aliora malu-malu sambil menunduk gengsi .
" Om haus kan , biar Aliora bikinin Kopi" ucap Aliora yang diangguki Jho .
Aliora segera berjalan menuju dapur untuk membuatkan Om Jho kopi .
Setelah Aliora pergi Jho yang masih duduk di karpet bersandar pada sofa itu tersenyum menatap sepiring nasi di atas meja itu .
Jho melonggarkan dasinya lalu membuka beberapa kancing kemeja bagian atas karena merasa gerah .
" Ini Om" Aliora meletakkan segelas kopi yang baru di buatnya di atas meja .
" Ihhh Om Jho ganteng kali " batin Aliora memilih duduk di samping Jho tapi tak mau menatap Jho yang sangat meruntuhkan iman itu .
Pria dewasa itu sangat tampan dengan tubuh atletis serta pesona nya yang sangat lembut .
Tapi mata Aliora benar-benar tak bisa dikondisikan dia malah menatap Om Jho yang duduk bersandar ke sofa itu dengan intens .
walaupun ada rompi yang menutupi meja putih yang dipakai Om Jho tapi saat dia melepas beberapa kancing atas kemejanya tetap saja Aliora bisa melihat tubuh Atletisnya.
Melihat tatapan Aliora Jho yang tersadar pun segera mengancingkan kembali kemeja nya sampai ke atas tapi melepas dasi nya .
" Gimana rasanya makan nasi campur Air mata , Enak " tawa spontan Jho saat Aliora memukul lengan nya begitu dia bertanya.
" Mmmm, Om jahat " hujat Aliora merajuk sambil memangku tangan saat Jho malah menertawai nya .
" Lah kenapa Om yang jahat " ucap Jho tanpa dosa .
" Mmmmmm" rengek Aliora saat Jho terus memperolok nya .
" iya, iya maaf" senyum hangat Jho mengelus kepala Aliora yang sudah kembali menunduk sedih itu .
" kenapa masih nangis kan udah paham kalau Daddy pergi untuk kerja " nasehat Jho menatap Aliora yang duduk di sebelah nya sambil minum kopi .
" Yaa kan Ara nangis karena kesepian Aja " jawab Aliora mengatakan yang sebenarnya sambil menatap Jho sendu .
Jho tersenyum dia tau Aliora memang punya segalanya bahkan dia memiliki apa yang tidak dimiliki remaja seusianya tapi tak punya sahabat membuat hidup nya sangat kesepian .
Belum lagi teman-teman yang datang pada Aliora hanya untuk memanfaatkan nya tak ada yang tulus sama sekali itulah alasan yang membuat Aliora tak ingin lagi berteman dengan siapapun.
Aliora hanya punya orang tuanya sebagai teman cerita itulah kenapa saat orang tua nya pergi Aliora merasa sangat kesepian .
" udah ya cantik boleh sedih tapi jangan nangis. Okey " ucapan hangat Jho yang diangguki Aliora sambil dengan cepat menghapus air mata nya.
" Mau dirumah atau ikut Om?" tanya Jho menatap gadis kecil yang kembali tersenyum itu .
Next .
..."Harga diri letaknya jauh di atas cinta, Jadi Secinta apapun diriku padamu, tapi Kau merendahkan harga diriku. Maka, saat itu juga kau bukan apa-apa bagiku"...
" ikut Om pulang lah " jawaban manja Aliora.
" Ibu dan Ayah sedang tidak ada di rumah , kita jalan-jalan aja sebentar biar kamu nggak sedih lagi" ucap Jho yang sebenarnya merasa sangat lelah tapi tak sampai hati juga membiarkan gadis kecil itu bersedih apalagi sendirian dirumah tanpa teman bicara .
" Ibu sama Ayah Om kemana?" tanya Aliora menatap Jho yang masih menikmati kopi itu .
" keluar negri " jawab Jho singkat lalu segera berdiri memakai jas nya .
" Ayok Om" kata Aliora semangat mengambil ponsel nya di atas meja .
" nasi nya tidak dihabiskan dulu?" tanya Jho melihat Aliora yang sudah semangat sekali itu .
" Mmm, makan diluar aja ya Om " manja Aliora berdiri memeluk lengan Om Jho manja agar tak di paksa makan .
" bajunya juga tidak di ganti?" senyum geli Jho yang menatap Aliora hanya pakai sandal jepit dengan atasan kaos putih polos dengan bawahan hot pans.
" Haa beliin yang baru Om" senyum menggoda Aliora mengedipkan mata centilnya, dia sangat suka belanja dengan Om nya yang tanpa limit itu.
" Baiklah" senyum lebar Jho tanpa menolak atau membantah permintaan gadis kecil itu.
" Tapi kita pergi sama sopir yaa , Om sedang lelah sekali jika harus menyetir " ucapan lembut Jho yang berjalan keluar rumah bersama Aliora.
" Iya " Angguk Aliora patuh yang tau kalau Om nya lelah .
Di perjalanan Aliora duduk diam disamping Jho berfokus pada ponselnya sampai Jho mengambil ponselnya.
" Nggak baik main ponsel di perjalanan" ucap Jho mengambil ponsel Aliora lalu memasukkan kedalam saku jas nya .
Aliora menatap Jho dengan mata menyipit sangat mendetail .
" Yang nggak baik itu punya perasaan tapi tak bisa di utarakan" batin Aliora menatap Jho sebal .
" Ihhh segitunya ekspresi kamu natap Om" Jho menoel pipi tembem Aliora saat melihat tatapan kesal gadis kecil itu padanya, tapi entah apa yang difikirkan nya .
" Ara kan lagi asik main ponsel , om main ambil-ambil aja " jawab Aliora memangku tangan nya lalu bersandar ke pintu mobil .
Jho menatap Aliora dengan tatapan hangat nya tanpa bersuara lagi , dia terlalu sayang untuk memarahi gadis kecil itu.
" Om beliin Tas ya nanti" pinta Aliora dengan mata bulatnya yang terlihat penuh harap setelah sekian lama mereka saling diam .
" ada yang lemitideditions kemarin Ara liat , Ada gaya Ala spanyol nya Om" Aliora meronta-ronta membayangkan tas incaran nya yang baru rilis beberapa Minggu lalu.
" Om denger Ara nggak sih ?" Aliora menarik sebelah lengan Jho yang duduk diam menatap nya itu.
Jho mengeluarkan dompetnya lalu memberikan satu kartu black card pada Aliora.
" Ini beli lah apa yang Ara inginkan " ucap Jho sebelah tangan nya mengelus kepala Aliora dengan sayang .
" Terimakasih Om" senang Aliora memeluk Om kesayangan dan tercinta nya .
...........
" Om Ara boleh nanya nggak?" tanya Aliora menatap Jho yang duduk di hadapan nya setelah mereka memesan makanan di restoran Mall setelah lelah berkeliling menemani Aliora belanja .
" Tanya Apa cantik ?" jawab Jho dengan cool meneguk minumannya dengan mempesona ingin terus menarik perhatian Aliora.
" Om kenapa sih rela aja uang Om Ara habisin padahal Om udah capek kerja?" kadang Aliora juga bertanya tanya akan hal itu .
Bahkan Jho membuat Aliora seakan meminta tanpa batasan saking nyaman nya Aliora jalan dengan nya , Apapun yang Aliora inginkan dia tak akan takut atau segan meminta pada Jho .
kadang Aliora sengaja meminta ini itu pada Jho hanya agar bisa mengetahui perasaan Jho terhadap nya tapi pria dewasa itu tak pernah menolak membuat Aliora menjadi semakin bingung.
Aliora punya banyak uang tapi dia lebih senang belanja bersama Jho sejak dulu apapun yang Jho belikan Aliora sangat menyukai nya .
" Masih bertanya kenapa?" jawab Jho dengan seulas senyum.
" Ya karena Om Sayang Ara" jawab Aliora dengan spontan tapi masih penuh keraguan .
" itu kamu tau jawabannya" ucap Jho menatap kesekitar mereka yang banyak sekali orang tengah berpacaran.
" Ya tapi Sayangkan bukan berarti Ara boleh habisin Uang Om " jawab Aliora yang sebenarnya hanya ingin mengetahui bagaimana perasaan Jho terhadap nya .
" Om nggak suka ya kamu bahas soal uang, Apa kamu sedang merendahkan Om karena kamu punya lebih banyak dari Om" sambung Jho seperti orang tersinggung agar Aliora berhenti membahas soal royalitas Jho terhadapnya.
" Karena apapun yang aku punya juga adalah milik mu sayang" batin Jho tersenyum hambar merasa begitu takut jika suatu saat nanti Aliora berpaling dari nya makan sia-sia semua pengorbanan dan penantian panjang nya .
" Ihhh Om bukan begitu maksud Ara" sanggah Aliora saat Om Jho malah salah paham .
" terus apa , kenapa bahasa-bahasa seperti itu bukankah dari kecil kamu sudah terbiasa seperti itu pada Om " tegas Jho .
" Ya justru karena itu apa Om tidak merasa keberatan?" tanya Aliora balik benar-benar penasaran dengan perasaan Jho, mengapa dia tulus sekali menyayangi Aliora.
Tapi satu hal ingin Aliora tau yaitu Jho menganggap nya sebagai apa, Sayang seperti Apa yang Jho maksudkan untuk Aliora?
" Ara cukup bahas tentang uang sekarang cepat makan lalu kita pulang Om benar-benar lelah " tegas Jho mengalihkan pembicaraan.
" Om Jho lelah tapi dia masih mau menemani Ara?" batin Aliora menjadi semakin bimbang dengan definisi perasaan Om Jho terhadapnya .
Aliora takut kalau Om Jho hanya menyayangi nya sebatas ponakan padahal Aliora punya perasaan yang lebih terhadap nya.
" Aaa,,," Aliora menyuapi Jho suapan pertama begitu pesanan mereka datang.
" tidak kamu saja cantik Om masih kenyang" senyum lebar Jho menatap Aliora yang menyuapinya suapan pertama.
" Mmmm nggak mau pokoknya Om harus makan sama Ara " ucap Aliora tetap menyuapi Jho .
Akhirnya Jho memakan makanan yang Aliora suapi dengan cara makan yang sangat elegan sampai mata Aliora begitu nyaman melihatnya.
" Ihhh" sebal Aliora tiba-tiba saat pesona Om Jho benar-benar membangkitkan naluri gatal wanita-wanita disekitar mereka .
" Om Ayuk kita pulang aja " sebal Aliora berdiri membawa belanjaan nya dan memegang tangan Jho agar segera berdiri .
" Kan Ara belum jadi makan " ucap Jho mendongak menatap Aliora yang berdiri di depan nya .
" Udah nggak selera " jawaban kesal Aliora benar-benar tak suka dengan tatapan para wanita-wanita itu kepada Jho secara terang-terangan menyatakan tertarik.
" Ara nggak boleh gitu harus makan nanti malah sakit " Jho membawa Aliora kembali duduk tapi sekarang lebih dekat dengan nya lalu menyuapi gadis kecil itu.
" Om liatnya ke Ara Aja" suara rada kecil Aliora menatap Jho kesal .
" Iya " senyum lebar Jho sadar kalau Aliora tengah tidak suka melihat tatapan para wanita-wanita itu padanya.
Jho menyuapi gadis kecil itu secara perlahan sambil sesekali juga menengok kesekitar lalu tersenyum lebar menyadari kecemburuan Aliora sampai tak rela dia di tatap wanita lain.
" Ara " Jho yang matanya tiba-tiba di tutup Aliora hanya duduk diam memegang kedua tangan Aliora yang menutupi penglihatan nya .
Aliora yang berdiri menutup mata Jho itu menatap sengit wanita jalan melewati meja mereka setelah melepas rompinya, seperti dia ingin memamerkan tubuh indahnya agar di lihat Jho .
" Ara " Aliora memang tak lagi menutup mata Jho dengan tangan nya tapi sekarang malah mendekat dan memeluk kepala Jho sampai terbenam di perutnya dan Jho sama sekali tak bisa melihat apapun kecuali wajah Aliora yang berdiri di depan nya .
" Om diam " tegas Aliora menunggu wanita-wanita itu lewat tak membiarkan Jho melihatnya nya.
Next .
...Begitu banyak takdir yang ingin aku ubah, tapi sayangnya kenyataan yang menjadi peran utama....
" kenapa?''tanya Jho menahan senyum setelah beberapa wanita itu lewat dan Aliora kembali duduk di sebelah nya.
" Apa? Om mau liat tante-tante tadi , body nya montok iya " sergah Aliora menatap Jho tajam dengan begitu sensi .
Pokoknya Aliora tidak rela Om Jho di tatap apalagi menatap wanita lain .
" Apa sih , kok Ara jadi marah sama Om?" tanya Jho tertawa melihat tingkah gadis kecil itu.
" Mmm, Ayok pulang Ara nggak mau makan disini lagi " sebal Aliora memunguti belanjaan nya di atas meja dan kursi .
" Tadi Om ajakin di tempat VIP nggak mau , pengen nya disini " ucap Jho menatap Aliora yang mood nya sangat jelek sekali terus menatap beberapa wanita yang duduk di sekeliling mereka.
" Ayok pulang" rengek Aliora menarik tangan Jho sampai pria dewasa itu berdiri .
di perjalanan pulang .
" Sudah Ara lagian Om juga nggak natap mereka kok" senyum Jho mengelus kepala Aliora yang masih cemberut itu .
" udah tidur sudah malam juga" kata Jho mengelus kepala Aliora yang secara spontanitas langsung bersandar di lengan nya begitu di elus .
" Ara dingin Om" manja Aliora pura-pura dingin agar bisa lebih dekat dengan Om Jho nya .
Jho melepas jas nya lalu menyelimuti Aliora yang duduk di samping.
" Aaaa , Om aroma mu sangat harum aku sangat candu" Batin Aliora.
Salah satu alasan Aliora sedari kecil suka dengan Jho ya karena aroma khas tubuhnya yang sangat menenangkan.
" Besok kan kamu libur main lah ke kantor Om" pinta Jho yang terus mengelus kepala Aliora dengan lembut .
" Kok Om tau Ara libur besok?" tanya Aliora kembali membuka mata .
" Apa sih yang tidak aku tau tentang mu Sayang" Batin Jho menatap Aliora dengan seulas senyum .
" Iya besok Ara main ke kantor Om " jawab Aliora akhirnya karena sedari dulu Om Jho memang selalu tau tentang segala hal .
Sesampai dirumah nya Aliora sudah tertidur pulas sehingga Jho menggendong dan menidurkan Aliora di kamar lalu langsung pulang karena juga merasa lelah .
" Tidur yang nyenyak ya cantik " ucapan terakhir Jho sambil mengelus kepala Aliora lalu dia pulang membiarkan Aliora tidur nyaman di tengah boneka-boneka yang memenuhi ranjang gadis itu.
Keesokan paginya.
" hoammm" Aliora bangun kesiangan selain karena tak ada yang membangunkan dia juga merasa lelah .
Mata Aliora langsung membulat dan segera berlari kencang menuju deretan paper bag di atas sofa kamarnya , sangat tak sabar ingin on boxing semua yang dia beli semalam .
Aliora duduk menghambur ke sofa lalu mulai membuka dan mencoba setiap isi paper bag milik nya dengan sangat senang .
" Om Jho " batin Aliora saat teringat wajah tampan pria baik nan penyayang itu .
" Mandi dulu ah " bingung Aliora harus pakai baju apa menemui Om nya itu nanti agar terlihat cantik .
Selesai mandi Aliora yang masih memakai handuk itu keluar dari kamar nya sambil bernyanyi.
Dret .
" Hallo Daddy" senang Aliora mengangkat telepon dari orang tua nya.
" anak Mommy baru bangun jam segini?" tanya Mommy mengangkat sebelah alisnya.
" hehehe iya Mom maklum kan libur" kekeh Aliora dengan wajah berseri serinya .
" Ara nggak keluar mumpung libur?" tanya Daddy yang sebenarnya mengarah pada Acara di perusahaan milik Jho .
" Ini mau ke kantor Om Jho , soal nya semalam Ara janji mau datang" cerita Ara yang diangguki kedua orang tua nya.
" Ara nggak nangis kan semalam?" tanya Daddy yang diangguki Aliora dengan malu .
" Tapi Om Jho datang kok Daddy terus ajak Ara belanja , hilang deh sedih Ara" cerita anak polos itu yang mengantarkan sebuah senyuman di wajah kedua orang tuanya.
Setulus ini Jho menyayangi anak mereka padahal mereka pun tau betapa lelah nya Jho semalam karena persiapan acara bisnis di perusahaan pusat milik nya, tapi dia tetap menyempatkan waktu untuk Aliora.
" yasudah pergilah ke perusahaan Om mu , jangan lupa bawa makanan agar dia senang " ucap Daddy sambil tersenyum terbayang Jho yang selalu bahagia mendapatkan perhatian-perhatian kecil Aliora yang membuat nya senang .
" Baik Daddy"
...........
Sesampai di perusahaan Jho Aliora yang baru turun mobil itu sedikit kebingungan lantaran perusahaan Om nya yang sangat ramai dari biasanya seperti sebuah acara besar sedang berlangsung.
" Itu Om Jho " semangat Aliora Langsung berlari kencang tanpa peduli orang-orang disekitarnya saat dia melihat Jho berjalan di lantai dasar.
Brukk.
Aliora mendarat dalam pelukan hangat Jho , gadis kecil itu seolah mengabaikan semua opnum yang berada di sekitar nya yang Aliora tau adalah dia sedang memeluk pria penyayang yang sudah dia sukai sedari kecil .
Saat Jho tak kunjung membalas pelukan nya Aliora melonggarkan pelukannya.
Jlepp
Saat Aliora menatap kesekitar nya dia terpaku dengan mental surut saat dirinya tengah menjadi perhatian banyak orang disekitar mereka atas reaksi spontan nya pada Jho .
Dan pasti Om nya juga malu , sekaligus merasa image nya rusak karena Aliora yang memeluk nya di tengah keramaian belum lagi suasana sangat formal karena banyak pebisnis lain .
Mental Aliora seolah tiba-tiba surut saat mendengar penuturan demi penuturan orang disekitar nya yang mulai tidak baik dan Aliora sadar dia salah ini adalah lingkungan kantor yang formal dia tak seharusnya begitu .
Aliora tau dia salah tapi juga kecewa dan sedih melihat Jho yang hanya diam apakah pria dewasa itu juga akan seperti seolah tak mengenalnya agar tidak malu di tengah kolega bisnis nya.
Memikirkan itu saja rasanya Aliora sudah ingin menangis saat dirinya begitu terpojok kan di depan umum hanya karena reaksi spontan nya .
" Mengapa datang nya lama sekali cantik " ucapan hangat Jho memeluk lalu mengelus kepala Aliora dengan sayang setelah beberapa saat terdiam .
Jho terdiam barusan karena masih merasa tak percaya Aliora akan menunjukkan kasih sayang publik dengan memeluknya di tengah keramaian.
Jho terlalu takjub sampai membeku tak percaya dirinya akan mendapatkan perlakuan seperti itu dari Aliora.
" Ara,,,Ara kan masak dulu " jawab Aliora dengan nada kecil yang tak lagi membalas pelukan Jho tapi sudah bersembunyi di dalam nya.
" Yaudah nanti kita makan yaa" lembut Jho seolah berbicara pada wanitanya yang terdengar sangat tulus .
Bahkan tanpa melepaskan pelukannya Jho berpamitan pada beberapa rekan serta koleganya dan meminta Asisten nya untuk menggantikan nya makan siang bersama sebelum meeting sesi 2 dimulai bersama seluruh pemegang saham dan investor nya .
Disitu dapat terlihat dengan jelas betapa berharga dan pentingnya wanita yang tengah berada dalam pelukan nya itu .
Memang orang-orang tak sempat melihat wajah Aliora sedari tadi karena posisi.
" Maafin Ara ya Om udah bikin Om malu" lirih Aliora yang berada dalam pelukan Jho itu menatap Jho penuh rasa bersalah tapi pria dewasa itu malah senyum-senyum sendiri.
Next
...Dia mengetahui kesalahanku, tapi tetap menerimaku Dia mengetahui aibku, tapi dia tetap mencintaiku:)...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!