Zafirah Alfiani Putri anak ketiga dari tiga bersaudara memiliki 2 orang kakak yang telah menikah. Orang-orang terdekatnya memanggilnya dengan nama Zara, wanita muslimah yang berparas cantik, manis, hidung yang mancung dan bulu mata yang lentik membuatnya terlihat menawan ketika dipandang akan tetapi kecantikannya itu hanya bisa dilihat pada orang sekelilingnya dan yang sering bertemu dengannya.
Di mana pada zaman sekarang maraknya sosial media orang-orang mengunggah foto serta kegiatannya di sosial media akan tetapi berbeda dengan zara sejak ia hijrah, ia begitu membatasi pergaulannya dan kegiatannya bukan berarti ia tidak mempunyai media sosial. Zara punya akun sosial media tetapi Ia tidak mempertontonkan kecantikannya di sosial media Karena ia merasa bahwa Kecantikan itu akan dibawa ke tanah sedangkan akhlak yang baik dan kepribadian yang baik akan dibawa ke akhirat dia tidak mau karena satu hal yang tidak bermanfaat untuk diperlihatkan itu menjadikan dosa baginya Dan menjadikan alat kedekatannya dengan yang bukan mahramnya.
Zara berumur 21 tahun telah menyelesaikan pendidikan di ahli madya Kebidanan dan sekarang ia bekerja sebagai seorang bidan di rumah sakit cahaya Pratama di samping itu ia juga melanjutkan perkuliahannya untuk mengambil gelar sarjana. Bukan Tanpa Alasan ia memilih ahli media terlebih dahulu Karena jenjang ahli madya akan lebih banyak pengalaman di lapangan. Ia lulus dengan predikat coumload dan dengan itu akan membantunya dalam mendapatkan pekerjaan dan juga melanjutkan pendidikannya.
Zara memiliki sifat yang baik, ramah dan kepedulian yang tinggi membuat banyak pasien dan juga anak kecil menyukainya. akan tetapi sifat cuek ku akan muncul ketika aku berhadapan dengan mahramnya.
Jika dalam pekerjaannya pasiennya laki-laki aku tetap memberikan pelayanan yang baik, karna aku telah bersumpah bahwa akan melayani pasiennya tanpa pandang apapun. Sifat cuek ini akan muncul jika aku rasa tidak begitu penting pembahasannya dan akan membatasi pergaulanku.
Dari dulu entah kenapa aku takut dengan polisi. Aku tahu polisi profesi yang baik selagi dalam lingkup kebenaran. Dan juga pahlawan bangsa dan negara. Tapi entah dari mana perasaan takut itu muncul ketika melihat polisi menilang orang ya walaupun aku tahu itu sebuah kesalahan tapi berawal lihat sosok yang garang dan kekar sudah buat gemetaran.
...***************...
Irsyad Akmali Fikri anak kedua dari dua bersaudara Dia memiliki seorang kakak yang telah menikah. Irsyad berparas tampan, alis tebal, hidung mancung. seperti mencerminkan keturunan arab, padahal ia adalah keturunan Indonesia. Ia berusia 26 tahun memiliki sifat dan sikap yang dingin dan tegas cerminkan sosok seorang polisi dan pemimpin namun di balik sifatnya itu Ia juga memiliki sifat yang baik, ramah dan sangat perhatian pada orang terdekatnya.
Irsyad alumni sudah lama menuntut ilmu di pesantren membuat dirinya tumbuh dengan sosok yang paham dengan agama setelah ia menyelesaikan pendidikannya di pesantren dia melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian.
Sekarang ia telah bekerja sudah menjadi seorang polisi di tengah kesibukannya yang harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang polisi. Irsyad juga disibukkan dengan pekerjaan di sebuah perusahaan untuk meneruskan perusahaan ayahnya sebenarnya ia tidak ingin akan tetapi karena Ia merupakan satu-satunya lelaki di dalam keluarganya untuk meneruskan perusahaan ayahnya Jadi ia harus membagi waktunya dalam kewajibannya sebagai seorang polisi dan mengurus perusahaan.
Banyak perempuan yang tertarik dengannya. Akan tetapi selalu diabaikan dengannya.
Aku merasa bahwa perempuan itu mahal dan sulit untuk didapatkan karna ia perhiasan dunia dan mulia dan menjadi contoh untuk anak-anakku kelak.
Tepat pukul 02.30 Zara bangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat malam, sudah menjadi rutinitasnya ketika ia bangun pertengahan malam.
Zikir dan Doa Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam memanjatkan doa. Selain itu, Rasulullah SAW diceritakan mengambil air wudhu dan salat malam saat terbangun tersebut.
Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli sya'in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.
Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.
Setelah berdoa, Zara duduk sebentar untuk menghilangkan rasa kantuknya, dan membaca surah Al-fatihah, Al-Ikhlas, al-falaq, dan An-Nas dan doa bangun tidur. Tak lama kemudian Ia segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dengan khusyuk.
Setelah itu baca Alquran dengan lantunan yang merdu dan khusyuk dalam setiap makna.sudah menjadi rutinitas melakukan hal tersebut. Setelah selesai Iya membereskan perlengkapan shalat dan berjalan kearah lemari, ia akan menyiapkan pakaian yang akan ia pakai untuk besok pagi ia bekerja. Setelah itu, ia melanjutkan tidurnya hingga datang waktu subuh kembali terbangun.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi hari ia telah rapi dan bersiap untuk bekerja. Zara menuruni tangga dan melihat ibunya didapur dan ikut membantu.
"Pagi mah."sapa zara
"Pagi juga sayang" jawab mamah kinan
"sini mah Zara bantu, zara bantu potong ini ya mah.
"aduh sayang kamu udah siap loh udah rapi gini, nanti kamu terlambat. Lebih baik kamu duduk aja nunggu masakan selesai aja."ujar mamah
"udah mah, gak papa. Zara bantu mama dulu lagian Zara belum jamnya berangkat kok mah"
"yaudah. Ini kamu tata makanannya dimeja ya nak.
"okee mah.
Mereka makan bersama dengan keheningan hanya dentingan piring sendok yang terdengar. Setelah selesai makan barulah mereka berbicara
" kamu jam berapa berangkatnya nak? Ujar ayah
" bentar lagi ya udah beres ini Zara berangkat kerja"ujar Zara
"yaudah hati-hati ya jangan ngebut bawa motornya. Atau bawa mobil ayah aja Zara, kan ayah hari ini libur kerja."ujar ayah
"makasih ayah. nggak deh yah, Zara pakai motor aja. yaudah Zara pamit dulu ya ayah, mah. Assalamu'alaikum"ucap Zara
"wa'alaikumussalam"
"anak itu selalu aja ditawarin pakai mobil aja kan biar aman, eh malah nyaman pakai motor"ucap Fatir ayah zara menggeleng kepala
"ya gitulah Zara yah suka kesederhanaan gak banyak nuntut pah" ujar kinan mama Zara.
Tidak lama kemudian Zara telah sampai di tempatnya bekerja yaitu di rumah sakit cahaya Pratama ia segera memarkirkan motornya di tempat parkiran khusus pekerja di rumah sakit tersebut.
" Selamat pagi buk Zara" sapa satpam rumah sakit
" Pagi pak" jawab Zara tersenyum
Zara telah berada diruangan
"Zaraaaaaaaa! Aduh ya ampun" teriak Zulfa
"Assalamu'alaikum" ucap Zara
"hehehe sorry beb. kelupaan yaudah aku ulang ya. Assalamu'alaikum sahabat shalehah yang cantik." ucap Zulfa
"wa'alaikumussalam. Nah gitu dong kan enak didengar."balas Zara.
"iyaa. Oiya aku mau cerita nih! Aku tadi di jalan ketemu pak polisi ganteng banget Zara. Serius deh, MasyaaAllah banget. Alisnya tebal, hidungnya.....
"astagfirullah haladzim Zulfa. masih pagi loh ini fah. Udah nggak usah dilanjutin kamu bisa-bisa zina mata, pikiran" memotong ucapan Zulfa
"astagfirullah ya Allah, maaf khilaf." ingat Zulfa
"eh tapi zar, Lo beneran nih nggak mau denger dulu, sepertinya cocok juga tu sama kamu. cuek ketemu dingin" ketawa Zulfa mengingat Zara cuek jika berada diluar dan polisi yang tadi salah satunya dilihat auranya dingin banget.
"apaan si Zul, udah deh. Cocok dari mana coba. Nggak deh kamu taukan aku tu takut sama yang namanya polisi. Nggak deh nggak" Potong Zara
"Zar, jodoh nggak ada yang tau siapa tau itu jodoh kamu giman. Aku doakan semoga dia menembus benteng pertahanan benteng hari seorang Zara"ucap Zulfa
"udah deh Zul, Diam. Lebih baik kita fokus kerja"ucap Zara
Beberapa menit kemudian seorang suster masuk keruangan
"Permisi buk, ada pasien yang akan melahirkan buk Zara." ucap suster Anita
"oh iya saya segera keruangan"ucap Zara
"Zul, ayok!
Mereka berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruangan.
alat-alat yang diperlukan telah tertata rapi
dan melakukan pemeriksaan
"ibuk selamat pagi, saya bidan Zara dan rekan saya akan membantu ibuk dalam persalinan. kita mulai ya buk, saya periksa ibuk terlebih dahulu. Ibuk bersedia?"ucap Zara
"iya buk" ucap pasien.
Setelah mereka tenaga medis melakukan pemeriksaan.
"semuanya normal buk mulai dari tekanan darah dan lainnya juga normal. Dan pembukaan ibuk juga sudah lengkap. Maka kita bisa memulai persalinannya. Ibuk harus tenang dan kita harus banyak berdoa. Agar diberi kelancaran oleh Allah ya buk. Ibuk siap ya buk? Ujar Zara.
pasien hanya mengangguk.
"saya hitung sampai 3 ibuk mengngedan ya buk saat mengngedan bokongnya jangan diangkat ya buk agar tidak terjadi robekan yang banyak ya? Bismillah
1...2....3......
setelah beberapa menit berlalu persalinan telah selesai. tenaga medis lainnya membersihkan diri dan beristirahat.
"Zar kita ke kantin yuk makan siang!" ujar Zulfa.
"yaudah yuk" jawab Zara
di kantin dengan suasana yang asri membuat pengunjung merasa nyaman.
"mau pesan apa ibu bidan?" tanya buk Imah
"pesan ayam geprek nya 2 sama air putihnya 2 ya buk" jawab Zulfa
"okee siap buk bidan" ucap buk Imah memberi hormat
Zara dan Zulfa tertawa melihat buk Imah. Mereka memang dekat dengan buk Imah. Karena kesederhanaan dan sikap kenyamanan membuat buak Imah tidak merasa segan pada Zulfa dan Zara.
Tak menunggu lama akhirnya pesanan mereka datang
"silahkan dimakan anak-anak buk Imah"ucap buk Imah
"iya, terimakasih buk" jawab serentak Zara dan Zulfa
setelah selesai makan mereka masih di kantin berbincang. para pengunjung kantin banyak yang menatap kearah mereka. Yang membuat Zara sedikit risih.Tak lama datang lah seorang lelaki menghampiri mereka.
"Hei...Zara, Zulfa. Kalian udah makan?"tanya Ilyas
"udah ya" jawab Zulfa.
"yah... padahal Tadinya aku ingin ngajak kalian makan bareng tapi kalian sudah selesai" memasang muka lemah ucap Ilyas.
"kamu si telat yas, kalau gitu kan kami bisa ditraktir makan" celetuk Zulfa.
Zara langsung menoleh kearah Zulfa, menggeleng kepala melihat tingkah dan ucapan Zulfa yang abstrak menurutnya.
Zulfa yang melihat Zara memberikan kode kepadanya hanya tersenyum menggaruk kepala yang tak gatal
"sorry" ucap zulfa.
"gak papa kali apa si yang nggak buat kalian apalagi buat Zara" ucap Ilyas.
Sementara Zara yang mendengar itu seakan cuek tak mendengar yang diucapkan oleh Ilyas.
Zulfa yang melihat ketidaknyamanan Zara yang sedari tadi ditatap oleh Ilyas membuatnya mengerti dan mengajak Zara untuk segera pergi.
"Zara, yuk kita balik lagi keruangan, sepertinya ada pasien yang harus kita tangani" ajak Zulfa menggapai tangan Zara.
"iya. Ayok" jawab Zara
"kok buru-buru banget si"ucap Ilyas
"lain kali aja ya ngobrolnya kami permisi"ucap Zulfa.
Akhirnya mereka pergi meninggalkan kantin. Jarak kantin dengan rumah sakit tidak terlalu jauh. Mereka berjalan kaki pada saat diperjalanan Zara mengambil tissu ditasnya dak tidak sengaja tasbih digitalnya jatuh tergeletak.
Zara tidak sadar bahwa barang miliknya terjatuh dan tetap melanjutkan perjalanannya.
saat Irsyad sedang bertugas dijalan dialah yang menemukan tasbih cantik tersebut.
"buk, apakah ini punya ibuk yang terjatuh?"tanya Irsyad
"bukan pak." ucap ibuk itu
Orang berlalu lalang disekitar itu Irsyad tanyakan tetapi tidak ada yang mempunyai tasbih cantik ini.
"Lalu punya siapa? monolog Irsyad.
Tidak ambil pusing ia segera memasukkan tasbih itu kedalam sakunya dan kembali melaksanakan tugasnya.
.......
setelah selesai Tugasnya di lapangan Irsyad dan rekannya segera kembali ke kantor.
"Hei, bro! Sapa Atha
"Hmm" balas Irsyad
"Gimana tugasnya di lapangan? Tanya Atha
"Ya gitu deh, masih ada aja yang langgar peraturan lalu lintas. Ucap Irsyad
"Tugas Lo kan udah selesai ni disini, mau langsung ke perusahaan lagi?" tanya Atha
"iya. Lo juga udah kan? tanya Irsyad
Atha mengangguk sebagai jawaban
"Yaudah kita siap-siap lalu berangkat" ucap Irsyad
Atha merupakan asisten Irsyad. Irsyad menawarkan pekerjaan itu pada Atha karna iya percaya dengan Atha sekaligus sahabatnya. mereka sudah lama bersahabat sehingga mengetahui bagaimana karakter masing-masing dari mereka.
Setelah sampai dikantor. banyak sekali mata memandang mereka dengan dambaan. bagaimana tidak mereka berparas tampan membuat kaum hawa yang tidak bisa menjaga pandangannya terkesima dengan sosok yang berjalan dihadapannya. Inilah yang membuat Irsyad enggan untuk bekerja di perusahaan karena ia tahu, di perusahaan bagaimana cara berpakaian wanita yang jelas membuat Irsyad risih, dan tak lebih dari itu sudah banyak sekali para staf karyawannya yang memujinya secara terang terangan dan bahkan menyatakan cintanya.
"pagi pak" sapa satpam
"pagi" ucap Irsyad dan Atha
"Pagi pak, pagi pak ganteng" ucap para wanita yang mengagumi Irsyad
Irsyad hanya membalasnya dengan tatapan datar dan dingin. Tapi tak membuat para kaum wanita gentar, mereka telah terbiasa dengan sifat dan sikap bosnya.
Atha yang melihat sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Ia tahu betul bahwa Irsyad tidak menyukai wanita yang seperti itu.
didalam ruangan Irsyad tengah disibukan oleh pekerjaan. Datanglah sosok perempuan dan langsung masuk keruangan Irsyad tanpa mengetuk pintu.
"Irsyad......"Pekik Bella
"Aku kangen banget sama kamu" ucapnya lagi berjalan mendekati Irsyad
"Bella kamu ngapain kesini, keluar sekarang" ucap Irsyad dengan tegas
Bella keponakan dari paman Irsyad. ia telah lama menyukai Irsyad, tapi selalu diabaikan oleh Irsyad. seringkali Bella datang dan menganggu Irsyad.
"kamu ini kenapa sih Irsyad, yuk kita jalan-jalan" ucap Bella dengan suara dilembutkan.
"maaf aku lagi sibuk" ucap Irsyad
Irsyad segera mengambil telepon untuk menghubungi petugas keamanan.
"Tolong segera keruangan saya"ucap Irsyad dan langsung mematikan telepon secara sepihak.
Petugas telah datang. Ia telah paham dengan kode lirikan mata yang diisyaratkan oleh bosnya. Dan segera membawa Bella keluar dari ruangannya.
"syad aku masih mau sama kamu disini. Ih lepasin" ucap Bella.
pak Dadang petugas keamanan tetap membawa Bella keluar sudah menjadi kebiasaannya dalam mengeluarkan Bella dari ruangan bosnya.
"huff, dasar jelmaan nenek lampir" lirih Irsyad
Atha yang telah berdiri didepan pintu langsung masuk dan tertawa
"hahahaha(sambil memegang perutnya) si Bella ya? Tanya Atha
"dia itu udah lama suka sama Lo bro" ucap Atha
"gue nggak suka" jawab Irsyad
"lagian Lo juga cepetan cari calon, udah ditanya terus tu sama Tante Sarah (mama Irsyad)" ucap Atha
"nanti ada waktunya" ucapan andalan Irsyad
"lagian Lo juga nyuruh gue nyari calon, emang disitu juga udah ada? Tanya irsyad
Atha memandang Irsyad dengan datar lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dan mereka tertawa bersama.
"belum ada. Lagian ya kita kok samaan gini, padahal kan kita menarik kok dimata kaum hawa. Tapi tidak ada yang memikat" ucap Atha
"oh iya syad ini ada berkas yang harus ditanda tangani" Atha memberikan berkas kepada Irsyad.
Setelah pekerjaan kantor selesai Irsyad segera pulang. Dirumah kediaman Irsyad tengah berkumpul diruang tamu, bersama kakak Irsyad yang bernama Anisa bersama anaknya yang masih berumur 4 tahun bernama ara dan sekarang Anisa tengah mengandung anak kedua. Usia kandungannya menginjak 7 bulan. Anisa akan tinggal dirumah mamanya jika suaminya bertugas.
"Assalamu'alaikum" ucap Irsyad
"Wa'alaikumussalam" jawab Mereka
Haaaaa, papa...."teriak ara
Ara sudah terbiasa memanggil Irsyad dengan sebutan papa, karna dari kecil ia sangatlah dekat dengan Irsyad. Dan Irsyad pun tidak masalah dengan panggilan itu.
Irsyad langsung menggendong Ara. Irsyad begitu sayang terhadap ponakannya.
"wah! syad udah cocok banget tuh" ucap mama Sarah ia telah lama menginginkan Irsyad untuk menikah.
"syad kamu mau nggak sama anak temen mamah. Anaknya baik, terus dia sekarang kerja diru...
"asyad bisa cari sendiri kok mah"potong irsyad yang duduk memangku keponakannya
"mana coba, gak ada tu kamu kenalin ke mama." jawab mama
Herman yang melihat anaknya dan istrinya yang hampir setiap hari membahas nikah hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"kamu udah ada calon ya syad? Tanya Anisa
Irsyad yang mendapatkan pertanyaan tersebut hanya diam membeku. sedangkan mamanya sudah tahu dengan jawaban diamnya Irsyad.
"paman kamu nanya syad. Dia bilang Bella suka sama kamu, kata paman kamu mau nggak sama dia? Tanya sarah
"Tapi kalau mama si lebih baik jangan syad." ucapnya lagi
Sarah tahu betul bagaimana kepribadian Bella, yang membuatnya tidak mendukung anaknya bersama Bella. Ia memang menginginkan Irsyad segera menikah tapi ia juga tidak mau anaknya salah memilih pasangan.
"asyad juga tidak mau mah sama Bella. Dia itu terus aja gentayangan ganggu dikantor saat asyad kerja" jawab Irsyad membuat mama, papa, dan kakaknya tertawa.
"Ara sini sama umi, papa asyad mau istirahat dulu ya sayang" ucap Anisa pada anaknya.
Ara mengangguk dan berjalan mendekati uminya.
"yaudah asyad kamu bersihkan diri kamu, lalu makan dan istirahat" ucap mama
"iya mah" jawab Irsyad
Dirumah Irsyad biasa dipanggil dengan sebutan asyad dan panggilan itu hanya pada orang terdekatnya saja.
dikamar Irsyad kembali memandangi tasbih yang iya temukan tadi siang
"Cantik" ucap Irsyad
Irsyad tertidur dengan tangan masih memegang tasbih itu. tepat pukul 03.00 ia terbangun untuk sholat malam, kebiasaannya sewaktu belajar pondok pesantren membuatnya terbiasa sholat malam ia sholat dengan khusyuk dan berdzikir dengan tasbih yang ia temukan. Setelah selesai sholat ia kembali tidur. Dan diwaktu subuh kembali terbangun.
hari ini adalah hari weekend waktunya ia berlibur dari pekerjaannya. Setelah sarapan pagi, Ia berniat akan mengajak ponakannya untuk jalan-jalan.
"ayok kita jalan Ara" ajak Irsyad
"Hore! Ayok pah"jawab Ara
"umi Ara pergi dulu ya sama papa asyad" izin Ara
"iya sayang, hati-hati ya" jawab Anisa
Irsyad membawa keponakannya bermain di Playground permainan khusus anak-anak.
setelah Ara puas bermain mereka pergi kecafe untuk makan terlebih dahulu.
...----------------...
Dirumah sakit Zara baru saja selesai membantu dokter diruangan operasi. letih lah yang ia rasakan, akan tetapi itulah tugas seorang tenaga medis sebagai perantara yang Allah takdirkan untuk menolong mengobati sesama manusia. Saat itu ia kembali ke ruangannya duduk sejenak memejamkan mata untuk menghilangkan rasa lelahnya. setelah itu, ia membuka tasnya dan mencari sesuatu dan ternyata ia mencari tasbih kesayangannya.
"loh... Dimana ya, kok nggak ada. Perasaan aku taruh didalam tas deh. Dan semalam aku juga nggak ada keluarin" ucap Zara
Zara masih mengobrak-abrik tasnya.
Muncul lah Zulfa diruangan.
"kenapa? Tanya Zulfa
"ini aku lagi mencari tasbih aku. kok nggak ada ya" jawab Zara
"ketinggalan kali Ra"ucap Zulfa
"nggak kok, aku ingat kemaren aku masukin didalam tas ini" ucap Zara
"tenang beb, nanti kamu cari lagi ya siapa tau ada dirumah" ucap Zulfa
"kita makan siang yuk! Aku lapar ni, tadi habis nanganin pasien sendiri walaupun sama suster si, habisnya kamu di jadwalin ikut dokter Rafael keruangan operasi" lirih Zulfa
"yaudah ayok, mumpung masih jam segini, habis makan kita mampir dimesjid ya sholat" ucap Zara
"iya" jawab Zulfa
......................
"Pesan apa Ra?"tanya Zulfa
"aku pesan bakso aja deh" jawab Zara
"samain aja deh"jawab Zulfa
disela mereka makan muncullah dokter Rafael. Rafael juga menyukai Zara, karna itulah ia sering menjadwalkan Zara untuk ikut dalam kegiatannya. Namun Zara tidak tahu, ia sudah lama mengenal Rafael sejak ia magang sewaktu kuliah. Ia menganggap perhatian yang diberi oleh Rafael itu tidak lebih dari perhatian seorang kakak kepada adiknya. Karna ia tahu, sewaktu magang Rafael memiliki kekasih. Namun siapa sangka, Rafael telah putus dengan kekasihnya yang seorang model yang mengejar karirnya dan memutuskan Rafael secara sepihak. Tapi hal itu tidak diketahui oleh Zara.
"eh dok, siang dok" sapa Zulfa
"siang" jawab dokter Rafael
"saya boleh gabung makan bersama kalian"
Zulfa dan Zara saling melirik
"iya, silahkan kak" jawab Zara
Jika diluar dokter Rafael memintanya untuk tidak memanggilnya begitu formal, karena kedekatan mereka sedari dulu, membuat Zara tidak begitu risih, dan dokter Rafael yang sudah terbiasa dengan sikap dan sifat Zara, mengerti batasannya dengan Zara. Setelah makan selesai mereka berbincang sejenak. Dan tibalah waktu dzuhur.
"kak, kami pamit duluan ya kak" ucap Zara
"nggak bareng kakak aja? Tanya Rafael
"eh, nggak usah kak, kami duluan ya kak" ucap Zara
mereka menggunakan motor Zara karena tadi cuaca lagi panas dan mereka memutuskan untuk memakai motor. Saat ini mereka telah berada dilingkungan parkiran masjid. Mereka akan menunaikan sholat terlebih dahulu sebelum kembali bekerja.
......................
Irsyad dan Ara sudah berada diperjalanan akan pulang, namun mendengar sudah masuk waktu dzuhur, ia memutuskan untuk sholat terlebih dahulu.
"Ara, papa mau sholat dulu ya, di masjid ini" ucap Irsyad
"iya pah" jawaba Ara
Mereka pun berjalan kearah masjid, mengambil air wudhu dan masuk kedalam mesjid.
Saat masuk terdengar lantunan ayat suci yang sangat merdu, menusuk qalbu Irsyad yang sedang masuk kedalam mesjid. Irsyad tidak dapat melihat seorang wanita yang membaca lantunan ayat itu Karena terhalang oleh kain pembatas. tanpa disadari Irsyad mematung didepan pintu, hingga Ara berkata.
"pah katanya mau sholat" celetuk Ara
"eh iya sayang, papa sholat dulu ya. kamu jangan kemana-mana tunggu papa ya" ucap Irsyad
Irsyad pun melaksanakan sholat. dibarisan shaff wanita, ternyata Zafirah lah yang sedang melantunkan ayat suci dengan Zulfa yang ikut memperhatikan sahabatnya mengagumi keindahan dan dan merdunya suara sahabatnya. inilah yang membuat Zulfa merasa nyaman berteman dengan Zara yang membuat dirinya juga ikut dijalan yang benar.
Disisi lain, Ara yang masih kecil berjalan menyelusuri seluk beluk mesjid, saat itu ia juga mendengarkan lantunan ayat Al-qur'an berjalan mengikuti arah suara tersebut, tepat disaat melewati pembatas ia duduk disamping Zara yang sedang mengaji. Dan Zara sudah selesai dengan kegiatannya. Melirik kearah sampingnya yang ternyata ada anak kecil duduk melihatnya. Zara tersenyum
"Hei, anak cantik nama kamu siapa? Tanya Zara
"Ara"
"aduh gemesnya sayang" ucap Zara memegang pipi Ara. Ara yang mendapatkan perlakuan itu langsung merasa nyaman
"Zara udah jam segini, takutnya ada pasien lagi ra" ucap zulfa
Zara melirik jam didinding
"iya, yaudah yuk kita berangkat" ucap Zara . Saat itu iya melirik anak kecil yang duduk disampingnya
"adek, kamu sama siapa disini" tanya Zara sebelum meninggalkan Ara
" sama papa kak. papa lagi sholat" jawab Ara
" oo yaudah, kalau gitu, kakak pergi duluan ya sayang" ucap Zara sembari melambaikan tangan kearah Ara
...----------------...
Beberapa menit kemudian Irsyad telah selesai sholat, dan ia tidak mendengar lagi lantunan ayat suci, ia pun mencari Ara karena sebelum ia sholat Ara duduk didekatnya. Irsyad panik mencari Ara, ia segera mencari disekitar mesjid, ternyata Ara sedang duduk di barisan sholat wanita.
...****************...
aku berharap semoga kalian suka ya ceritanya ini murni dari pemikiran aku.
Mohon dukungan like, vote, komentar nya supaya aku semangat lanjutinnya
Terimakasih telah mampir
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!