NovelToon NovelToon

Jangan Jadikan Aku Yang Kedua

Suatu Sore di Cafe Senja

"Kita tak bisa lagi melanjutkan hubungan ini, Pram, " ucap seorang gadis cantik bermata bulat dengan iris hitam legamnya yang bersinar terang, bulu matanya yang lentik dengan alis cantiknya yang membuat lelaki di depannya tidak berkedip sama sekali.

"Kita bisa, Key, aku akan segera menceraikan Renata setelah kami membuat perjanjian kontrak nikah, Key," ucap lelaki tampan dengan hidung mancung tersebut.

Keyra Adinda Putri Prayoga, 26 tahun, menggeleng kan kepalanya.

"Apa segampang itu kamu berpikir tentang pernikahan Pram, aku wanita Pram, bagaimana perasaan Renata jika kamu berbuat seperti itu,"

Pramudya Bintang Andromeda, 29 tahun, pria tampan pemilik showroom mobil terbesar di kota mereka, meremas rambutnya. Ia mencintai gadis di depannya ini. Tetapi tuntutan keluarganya tidak bisa dihindari nya. Papanya Dirgantara Andromeda sangat keras, pernikahan bisnis dengan sahabat baiknya harus di turuti tidak bisa di bantah. Jika ia membantah ia boleh angkat kaki dari rumah orang tuanya dan dikeluarkan dari keluarga besarnya tidak boleh menyandang nama besar Andromeda.

"Sebaik nya kita akhiri hubungan kita ini Pram, ikuti saja keinginan orangtuamu," tambah gadis cantik tersebut.

"Tidak bisa Key, aku mencintaimu, sangat mencintaimu," Pram memelas.

"Kalau memang kamu mencintai aku, apa bisa kamu memilih aku daripada keluarga mu Pram?" tanya gadis tersebut masih menatap lekat mata kekasihnya itu.

Pram terdiam tidak bisa memberikan jawaban ke kekasih tercintanya.

"Sudah jelas kan? Kamu turuti keinginan orangtuamu, tinggalkan aku, kita akhiri sampai di sini saja Pram," Keyra segera berdiri dan mengambil tas nya beranjak dari depan Pram, kekasih yang sudah di pacarinya selama 3 tahun.

"Kamu bisa memilih Pram, keputusan ada di tanganmu," Keyra melangkah pergi, Pram yang galau tidak bisa memberikan jawaban langsung ke kekasihnya tersebut. Ia masih terdiam di kursinya.

Keyra berjalan meninggalkan kekasihnya yang tidak bisa membuatnya tetap bertahan di situ, atau meyakinkan dirinya siapa yang di pilih oleh Pram. Tangannya mengepal kuat. Hatinya teriris, airmata jatuh di pipi nya.

Keyra masuk ke mobilnya, di matikan nya ponselnya. Ia tidak ingin di ganggu. Keyra ingin Pram bisa bersikap tegas jika memang tidak bisa mempertahankan hubungan mereka buat apa dirinya masih melanjutkan hubungan dengan lelaki yang akan menjadi suami wanita lain.

***

Di sebuah mansion mewah tuan besar Dirgantara Andromeda sedang berada di ruang kerjanya ia sedang menerima laporan dari asisten setianya Gunadi.

"Tuan muda Pram sedang bersama kekasihnya, Tuan," lapor Gunadi.

Dirgantara meremas foto yang diterimanya.

"Anak itu, masih saja berani menemui kekasih nya, siapkan pernikahan segera Gun, dalam minggu ini, " perintah tegas Dirgantara.

"Baik Tuan, apa ada perintah lagi Tuan? jika tidak ada lagi saya pamit undur diri Tuan,"

"Panggilkan Pram, suruh segera ke sini," Dirgantara menghisap cerutunya dalam-dalam.

Pram, tidak ada gadis lain selain Renata yang akan menjadi istri mu, pernikahan mu akan segera dilaksanakan, kamu tidak pernah mendengar omongan papamu ini, untuk kekasih mu itu liat saja apa yang akan papa lakukan.

Pram yang baru pulang dari bertemu kekasih nya di cegat oleh Gunadi yang sudah menunggu dari tadi.

"Tuan muda, di tunggu tuan besar di ruang kerjanya,"

Pram mengernyitkan alisnya.

"Segera, Tuan Muda,"

Pram melangkah menaiki tangga menuju ruang kerjanya papanya.

Tanpa mengetuk pintu Pram masuk ke ruangan papanya.

"Bagus! Tanpa mengetuk pintu apa begitu caramu masuk ke ruangan orang, Son?!" terdengar suara berat papanya.

Donny berdiri di depan meja papanya.

"Dengar! Persiapkan dirimu, pernikahan akan dilaksanakan minggu depan, tidak ada bantahan,"

Pram mengepalkan tangannya kuat.

Ia berbalik dan akan keluar dari ruangan tetapi suara papanya masih kedengaran di telinganya.

"Kamu masih saja bertemu dengan kekasih tak berkelas mu itu? Tidak pernah mendengar kata-kata papamu, tinggalkan gadis itu atau papa akan melakukan sesuatu kepadanya,"

"Jangan sekali-sekali mengganggu gadisku Tuan Dirgantara yang terhormat, lakukan saja apa perintah untuk putra yang kau jadikan boneka ini," dingin suara Pram.

"Bagus!"

Pram keluar dari ruang kerja papanya dengan hati panas. Ia masuk ke kamar nya dan di lemparnya semua barang-barang yang ada di kamarnya. Kaca pecah berserakan, Pram tidak peduli. Ia keluar dan mengendarai mobilnya dengan kencang, pergi ke club milik sahabatnya, Shayn.

Pram masuk ke club ekslusif Shayn's Club, duduk di meja bar depan bartender memesan minuman vodka beralkohol tinggi.

"Hai, hai.. what's up Bro?" tanya Shayn yang sudah berada di club miliknya tersebut.

Pram tetap meminum tanpa peduli dengan sahabatnya, pikirannya lagi kalut ia butuh melepaskan otot-ototnya yang tegang, dengan meminum vodka.

"Ayo, Bro kita ke ruangan VIP," Shayn mengajak sahabatnya itu ke ruangan VIP di lantai dua.

Pram mengikuti langkah sahabatnya ke ruangan VIP.

***

Di kota lain, seorang lelaki tampan wajah yang sama dengan Pram, sedang berada di toko bunga untuk memesan buket bunga buat kekasihnya.

"Malam mba, saya mau buket bunga mawar pink ini mba," ucap Pras lelaki tampan tersebut sambil menunjuk buket bunga mawar pink.

Prashadya Gala Andromeda, 29 tahun, CEO tampan memimpin perusahaan kosmetik, makanan instant dan minuman kemasan, juga pemilik bengkel anak muda yang sudah terkenal di kotanya.

Pras, hari ini akan mendatangi kantor kekasihnya Naradea, yang juga seorang pemimpin di salah satu agency model.

Pras sengaja akan memberikan kejutan buat kekasihnya itu. Ia tidak memberitahukan kedatangannya. Dengan wajah cerahnya, Pras memberikan senyum ke semua staf yang ada di ruangan agency kekasihnya.

Para staf yang sudah mengenal Pras, membalas senyum kekasih bosnya tersebut, mereka senang karena mendapatkan vitamin A dengan melihat cowok tampan yang lewat di depannya. Meski mereka sudah terbiasa melihat cowok-cowok cakep yang berprofesi sebagai model di agency mereka.

Pras yang membawa buket bunga mawar langsung saja membuka pintu ruangan kerja kekasihnya tanpa mengetuk terlebih dulu. Bunga di tangannya jatuh begitu saja.

Bibir Pras mengatup rapat, apa yang dilihatnya sangat memuakkan. Kekasih nya sedang berciuman dengan lelaki yang dikenalnya sebagai model dari agency pacarnya tersebut.

Pras tanpa basa basi langsung meninju lelaki yang mencium pacarnya. Hidung lelaki tersebut langsung mengeluarkan darah.

"Pras, hentikan!," teriak Nara.

Pras tidak mengindahkan ucapan kekasihnya tersebut. Ia semakin menjadi menghajar lelaki yang di perkirakan nya berumur lebih muda darinya.

"Pras, berhenti!" teriak Nara. Dilihatnya cowok yang berciuman dengannya sudah babak belur.

Pras pergi begitu saja meninggalkan kekasihnya tanpa kata-kata.

Pras pergi dengan perasaan emosi ia membawa mobilnya dengan kencang. Darahnya seakan mendidih, sudah 2 tahun ia menjalin hubungan dengan rekan bisnis nya itu, selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Apakah ia yang tidak tau selama ini seperti apa kekasihnya tersebut. Pras memukul kemudi mobilnya dengan sangat kuat. Wajahnya merah padam, rahangnya mengetat.

"Shitt!"

Pras merasa harga dirinya di lukai sebagai laki-laki, kekasih nya menghianatinya. Ia semakin melajukan mobilnya dengan kencang. Sekencang darah yang mendidih di tubuhnya.

Pram Bertemu Keyra

Pram yang patah hati begitu juga dengan Key hubungan cinta mereka seakan kandas karena perbedaan sosial, Pram akan menikahi Renata teman kecil nya anak sahabat papanya.

Renata gadis ceria dengan wajah oval rambut sebahu merasa senang bisa di jodoh kan dengan Pram teman dari kecilnya, meski setelah dewasa mereka jarang bertemu dan kuliah di negara yang berbeda meski sama-sama di luar negeri.

Renata yang lebih banyak menghabiskan masa remajanya di luar negeri memiliki gaya hidup yang terbiasa bebas. Ia tidak sungkan untuk memeluk atau mencium Pram di depan keluarga mereka.

Hari Minggu nanti mereka akan melaksanakan pernikahan karena perjodohan. Hari ini Pram dan Renata akan pergi ke butik untuk fitting baju pengantin.

Pram melajukan mobilnya dengan pelan, di sampingnya duduk calon istri pilihan papanya.

"Pram, apa kita tidak pergi makan terlebih dulu?" tanya Renata.

"Apa kamu lapar?" tanya Pram dingin.

"Emm.. tidak begitu sih,"

Pram berhenti di lampu merah, ia seperti melihat sosok gadis yang di kenalnya. Pram memakai kacamata hitam. Renata tidak tau kemana arah mata calon suaminya tersebut. Lama Pram memandangi gadis berambut ikal tersebut yang ternyata memang benar Keyra, kekasih nya yang belum di putuskan nya.

Pram memang merasa masih menjadi kekasih Keyra, meski Keyra sudah tidak menghubunginya lagi. Keyra lah yang meminta putus kepadanya tetapi ia tidak mengucapkan kata putus dari bibir nya dan ia memang tidak mau putus dengan kekasih yang di cintainya tersebut.

"Pram," panggil Renata sambil menggoyangkan lengan Pram.

Pram tersadar dari lamunannya.

"Itu sudah merah lampunya," ucap Renata.

Pram segera menginjak pedal gas, mobil melaju menuju butik langganan keluarga besar mereka.

Pram mempunyai ibu tiri yang sangat baik kepadanya, ibu tirinya lah yang merawat dan membesarkannya. Pram belum pernah melihat ibu kandungnya. Menurut cerita yang pernah di dengarnya ibu nya pergi meninggalkan papanya karena tidak tahan dengan keras dan tegasnya papanya.

"Pram, sudah sampai, ayo turun, kamu kenapa melamun terus?"

Pram tidak menjawab, ia memarkirkan mobilnya di halaman depan butik, mematikan mesinnya dan keluar dari mobil. Pram tidak membukakan pintu buat Renata dan tidak menunggu Renata, ia berjalan duluan meninggalkan Renata di belakang nya.

"Pram, tunggu, kok malah di tinggal sih," protes Renata.

Pram masuk ke butik di susul oleh Renata yang berjalan tergesa-gesa. Pram dan Renata akhirnya bisa berjalan berdampingan.Pram tidak menyadari ada seseorang gadis yang duduk di sudut sofa sedang menemani sahabatnya mengambil baju yang dipesannya di butik itu.

Key yang melihat Pram berjalan berdampingan dengan calon istri nya memalingkan pandangan nya. Hatinya terasa sakit. Ingin ia segera pergi dari sana tetapi ia masih menunggu sahabatnya, Mia yang sedang fitting baju juga.

"Key," panggil Mia yang tidak menyadari ada Pram dan calonnya sedang duduk di sofa seberang mereka.

Pram menolehkan begitu mendengar nama Key di panggil.

"Key," lirih Pram.

Renata yang mendengar suara pelan Pram mengikuti arah pandangan Pram, di lihatnya dua orang gadis cantik sedang berdiri dan saling berbincang. Renata tidak tau siapa Key dan yang mana satu Key.

Key sedang mengamati baju yang sedang di fitting Mia.

"Keren Mi, cocok sama tubuh mu, kapan mau di pakai?" tanya Keyra.

"Buat undangan anak temannya papa Key, gue pergi ma Keenan, anaknya rekan bisnis Keenan juga,"

Keyra manggut-manggut, tanpa sengaja matanya melirik ke arah Pram. Dilihat nya Pram menatap ke arahnya. Hati Keyra mencelos. Dadanya terasa sesak, ingin rasanya ia menghambur keluar dan pergi dari ruangan yang bikin dadanya sesak ini.

"Key, Key," panggil Mia.

"Ehh, iya, sorry, gue kebelet pipis Mi, bentar ya," Keyra pamit ke toilet.

Pram yang melihat Keyra ke belakang segera beranjak dari duduknya, Renata sudah masuk ke ruang fitting baju.

Pram melangkah ke belakang ke arah toilet. Ia menyusul Keyra ke toilet.

Ia menunggu di depan toilet. Begitu Keyra keluar ia segera menarik tangan Keyra, Keyra kaget matanya membola.

"Pram,"

Pram mengukung tubuh Keyra di dinding.

"Pram, jangan begini, lepaskan Pram," teriak Keyra.

"Pr.. mmmpphhh.." Keyra memelototkan matanya bibir Pram sudah menempel di bibirnya. Perasaan rindu yang mendalam Pram pada gadisnya. Pram yang sudah lama tidak mencium gadisnya kali ini ia bisa mendapatkan ciuman bibir lembut gadisnya.

Keyra memukul-mukul dada Pram. Setelah menyesap lama bibir gadisnya. Pram melepaskan ciumannya.

"Aku kangen, Key," ucap Pram sendu.

Keyra mendorong tubuh Pram, ia segera merapikan rambut dan pakaian nya sambil berjalan tergesa-gesa.

Pram tersenyum smirk, ia masih mencintai gadis cantik tersebut.

Pram merapikan rambut dan pakaiannya, ia berjalan kembali ke sofanya. Dilihatnya Renata masih belum selesai fitting. Pram duduk kembali dengan tenang.

Dilihatnya sofa yang tadi di duduki Keyra sudah kosong. Meski sebentar bisa mencium dan menghirup aroma tubuh gadisnya Pram merasa puas.

Keyra, I love you, batin Pram.

Renata keluar dari ruangan fitting, gantian Pram yang akan mem fitting baju pengantinnya.

Selesai dari butik Renata mengajak Pram singgah di cafe untuk membicarakan pernikahan mereka. Renata sangat antusias tetapi tidak dengan Pram, ia tidak bersemangat sama sekali.

Renata mengusulkan banyak ide, Pram hanya mendengarkan dan menganggukkan kepalanya. Di pikiran nya hanya ada satu nama, Keyra.

Keyra yang sudah kembali ke rumahnya setelah menemani Mia ke butik masuk ke kamar nya. Ibu Erna, ibu angkatnya Keyra melihat putrinya masuk ke kamar dengan tidak semangat menanyakan ke Keyra.

"Key, kenapa nak? Kenapa lemah begitu? Apa ada masalah?" tanya ibu Erna lembut.

"Gak ada apa-apa kok Bu, hanya sedikit lelah aja habis temani Mia ke butik," jawab Keyra.

"Ya udah, istirahat dulu di kamar, besok kamu kerja kan?"

"Iya Bu," Keyra mencium pipi ibu angkat nya tersebut. Ibu yang sudah membesarkannya sedari bayi, Ibunya lah yang bercerita kepadanya bahwa ia bukan anak kandung ibu Erna.

Ibu Erna menemukan bayi di depan rumahnya. Bayi di dalam box bayi yang mahal di dalamnya ada amplop dan juga nama bayi tersebut, bayi yang ada kalung dengan bandul kecil di lehernya.

Ibu Erna pun tidak tau siapa orang tua yang tega membuang bayinya tersebut.

Ibu Erna sudah ditinggalkan oleh suaminya tercinta karena sakit sewaktu Keyra berumur 6 tahun. Sepasang suami istri tersebut tidak mempunyai anak.

Keyra masuk ke kamar nya berbaring di kasur queen miliknya. Keyra bekerja sebagai marketing di perusahaan kosmetik yang pusatnya ada di kota A.

Keyra merupakan marketing senior yang pencapaian target nya selalu di atas rata-rata dari target yang di tentukan oleh perusahaan. Keyra gadis pekerja keras tidak mudah terintimidasi, tangguh dan sangat baik hatinya. Banyak teman-teman kantornya yang suka berteman dengan dirinya. Keyra yang supel dan ramah.

Keyra mengenal Pram saat menemani Mia yang akan membeli mobil di showroom milik Pram. Pram yang saat itu ada di showroom nya terpesona dengan kecantikan alami Keyra, wajah Keyra yang oval dengan bibir yang tipis dan hidung mancung, rambut nya yang ikal bergelombang sebahu.

Pernikahan Pram

Hari Sabtu pernikahan Pram dan Renata di adakan di resort mewah milik keluarga Andromeda. Pernikahan bisnis sesama konglomerat di hadiri oleh pengusaha kaya raya termasuk papa Mia, Wiradana Supomo dan rekannya Tamtama Prayoga, dua sahabat lama yang sudah tidak bertemu puluhan tahun.

Mia datang bersama tunangan nya Keenan Mahendra pebisnis muda temannya Pram.

Acara mewah tersebut dilaksanakan mulai jam delapan malam. Semua tamu sudah tampak hadir. Pengantin juga sudah ada di pelaminan.

Pram yang tampan dan Renata yang cantik memang sepasang pengantin yang membuat orang iri melihat nya.

MC sudah bercuap-cuap di atas panggung. Pengantin wanita nampak bahagia, selalu menebarkan senyum, tetapi tidak dengan pengantin laki-laki yang tampak dingin.

"Selamat, Tara, pernikahan mewah abad ini," ucap Papa Mia, Wiradana ke Dirgantara.

"Selamat Tara, pernikahan yang tidak akan dilupakan oleh mempelainya," ucap Prayoga sahabat Wiradana.

"Terimakasih, sudah menghadiri pernikahan putra ku,"

Besan Dirgantara, konglomerat Alfredo papanya Renata sedang menemui rekan bisnisnya juga.

Pesta pernikahan mewah juga diliput oleh stasiun TV, di sebuah ruangan kamar 4x5 meter seorang gadis menonton acara live pernikahan megah anak konglomerat. Ya siapa lagi kalau bukan Keyra. Ia menyaksikan mantan kekasihnya sudah menikah dengan gadis pilihan papanya.

Keyra sedih tetapi ia tidak menangis bombay. Baginya cukup sekali memiliki kekasih anak konglomerat. Ia tidak mau mengulangi kejadian yang baru dialaminya. Tidak ada yang mau jatuh dua kali di lubang yang sama.

Key melihat kebahagiaan di wajah sang mempelai wanita meski ia melihat wajah dingin di mantan kekasih nya tersebut, tetapi Key tidak peduli.

Key mematikan TV nya dan mematikan lampu kamarnya, ia menarik selimut dan tidur tanpa mau memikirkan mantan kekasih nya tersebut.

Masih di acara pernikahan, Pram dan Renata menerima ucapan selamat dari semua tamu yang datang. Acara yang sudah berlangsung selama tiga jam seakan tidak selesai-selesai.

Hampir jam 12 malam acara baru selesai, pengantin segera memasuki kamar pengantin. Pram membiarkan lengannya di gandeng oleh Renata.

Renata sedang berbunga-bunga hatinya. Mereka memasuki kamar yang sudah di dekorasi sangat indah dan mewah.

"Pram," panggil Renata.

Pram yang masih berdiri di jendela kamar tidak menoleh.

"Apa kamu mau mandi?" tanya Renata.

"Kamu mandi aja dulu, aku akan keluar sebentar," Pram segera mengganti pakaian nya dan keluar kamar. Sedangkan Renata masuk ke kamar mandi.

Renata masih tidak menyadari sikap dingin suaminya. Ia merasa biasa saja. Pram memang selalu dingin kepadanya. Tapi itu tidak masalah buat Renata yang penting Pram sudah menjadi suaminya itu sudah cukup baginya.

Selesai mandi Renata mengeringkan rambutnya. Ia sudah bersiap untuk menjalani malam pertama untuk suami istri.

Renata memakai lingerie seksi berwarna merah tanpa dalaman apapun hanya underwear tipis kurang bahan yang di pakai nya.

Renata naik ke tempat tidur ia menunggu suaminya datang sambil menonton TV. Jam sudah menunjukkan di angka 2.30 tetapi suaminya belum juga datang. Renata sudah tertidur.

Pintu kamar dibuka dengan keras, Renata yang belum lelap tidurnya mendengar pintu kamar dibuka segera menghidupkan lampu di atas nakas.

"Pram, kamu mabuk?" tanya Renata yang mencium bau alkohol dari pakaian Pram.

Pram antara sadar dan tidak wajahnya menatap Renata berbayang-bayang, ia melihat wajah gadisnya Keyra, tetapi kemudian berubah. Ia menepis tangan di depan wajahnya.

"Key," lirih Pram.

Renata mengernyit kan alisnya.

"Pram, ini aku Renata, siapa Key Pram?" tanya Renata mengguncang bahu Pram.

Pram yang mengira di depannya Key segera menangkup wajah Renata dan mencium bibir Renata. Renata membalas ciuman Pram. Pram yang di pengaruhi minuman keras semakin bergairah diciuminya Renata dengan kasar, bibirnya turun ke leher, dibuatnya tanda merah di leher.

Bi bir Pram semakin bergerilya mencumbu istrinya yang dikiranya Keyra, tangannya juga sudah tidak bisa diam. Pram melepaskan lingerie Renata, Renata pun melepaskan pakaian Pram. Tubuh mereka sudah sama-sama naked.

Pram bersiap dengan aksinya sebagai seorang suami ia akan memulai memasuki tubuh istrinya. Begitu sudah masuk Pram sempat terdiam. Ia baru sadar siapa yang ada di bawahnya.

"Kamu?!"

Renata yang menyadari jika Pram mengetahui kalau ia tidak virgin lagi segera memeluk tubuh suaminya. Ia tidak mau melepaskan suaminya begitu saja.

Renata mulai agresif, Pram yang masih di pengaruhi alkohol tidak bisa menolak cumbuan dari istrinya itu.

Mereka melakukan malam pertamanya dengan sukses meski diawali dengan sedikit drama. Renata merasa puas. Di sampingnya Pram sudah tertidur pulas sehabis menggarap tubuh istrinya.

Mereka tertidur hingga matahari terbit. Renata menggeliat kan tubuh nya. Ia melihat ke samping nya suaminya yang masih tidur.

Dipandangi nya wajah suaminya yang tampan.

Maafkan aku Pram, aku mencintaimu, kita sudah selayaknya melakukan hubungan yang tadi malam, karena kamu suamiku, batin Renata.

Renata menyentuh rahang tegas suaminya. Setelah puas memandangi wajah suaminya. Renata bangkit dan melangkah ke kamar mandi.

Pram terbangun saat matahari sudah mulai meninggi kepalanya terasa berat. Ia membuka matanya, di lihat nya di sampingnya kosong, tetapi baju-baju dan lingerie masih berserakan di lantai.

Apa yang sudah aku lakukan? batinnya.

Pram mengingat kembali kejadian tadi malam. Ia mencoba merangkai keping demi keping kejadian dari awal ia keluar dari kamar.

Begitu mengingat kejadian yang ia sadari bahwa ia merasa tertipu. Wajahnya mengeras.

"Shitt!"

Kau menipuku, Renata, liat saja tidak akan ada kejadian berulang, batin Pram.

Sebagai lelaki Pram merasa harga dirinya di lukai, tangannya mengepal erat. Ia bangun dari tidurnya. Mengambil bathrobe yang ada di lemari. Ia memakainya, membuka pintu balkon dan menghirup udara segar.

Pram menarik napas dan menghembuskannya kembali.

Renata yang baru keluar dari kamar mandi melihat tempat tidur kosong, dilihat pintu balkon terbuka.

Renata mendekati suaminya.

"Pram," panggil nya.

Pram diam saja.

Renata menyentuh tangan Pram, Pram menepisnya.

"Jauhkan tanganmu dariku, ja-lang," sarkas Pram.

"Pram, maafkan aku," lirih Renata sendu.

"Berani sekali kau membohongi ku," Pram berbicara tanpa melihat ke wajah istrinya.

"Pram, a-ku, a-ku, tidak bermak.. " belum selesai berkata-kata, Pram sudah memotong.

"Tidak perlu kau jelaskan, aku tidak tertarik, selanjutnya aku akan membuat kontrak untuk pernikahan kita, jangan berharap pernikahan ini akan menjadi surga bagimu!" Pram membalikkan tubuh nya dan kembali ke kamar, ia masuk ke kamar mandi.

Renata menggigit bibir nya, air matanya menetes, tangannya mengepal.

"Pram, maafkan aku, aku mencintaimu, aku tidak akan melepaskan mu, Pram,"

Renata masuk kembali ke kamar, ia duduk di depan meja rias, memandangi wajahnya, leher dan dadanya yang penuh dengan tanda merah dari suaminya. Renata tersenyum tipis. Ini hari pertama nya sebagai suami istri tetapi prahara sudah menerjang.

Siapa Key yang sering disebut Pram, apakah itu nama kekasihnya? batin Renata. Ia akan mencari tau.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!