...Chapter 00 | Bangsawan yang terasingkan....
Dunia Eurazia, sebuah dunia yang memiliki keindahan dan keanekaragaman yang luar biasa.
Di dunia ini juga hidup berbagai ras didalam nya sehingga memiliki keunikan tersendiri.
Di dunia ini juga terdapat sebuah Kerajaan yang makmur dan sejahtera, kerajaan itu bernama Kerajaan Aldebaran.
Dan, salah satu bangsawan dari Kerajaan itu sedang melakukan pengujian pada kedua putra nya di Katedral wilayah kekuasaan nya.
Banyak yang hadir pada pengujian itu, para warga, pelayan dan pekerja merasa antusias untuk menjadi saksi pengujian kedua putra Tuan nya tersebut.
Dan, saat ini terlihat seorang pemuda berambut hitam dengan postur yang tidak begitu tinggi dengan berada di tengah depan katedral seraya memegang cermin besar yang ada di depan pemuda.
"Tuan muda Nolan Lionheart. Karunia Skill anda adalah ... Constructor."
Ucapan dari pendeta itu membuat seluruh ruangan terdiam dan mereka tidak berani berkata-kata.
Nolan yang mendengar itu, dia sontak terkejut dan mengerutkan kening nya bahkan dia tidak sadar meninggikan suaranya.
"Constructor? Karunia skill macam apa itu?!" seru kesal Nolan yang tidak percaya dengan perkataan pendeta.
Nolan Lionheart adalah putra tertua dari Tuan besar Albert Lionheart dan karena nya, Nolan selalu diharapkan untuk bisa mewarisi wilayah dan harta benda sang ayah.
Dan, hanya dalam satu kata. Semua harapan dan mimpi itu sirna.
Pendeta yang mengetahui kekecewaan dari Nolan, dia pun berusaha untuk menjelaskan nya dan sekitarnya.
"Saya tidak begitu yakin. Apakah Karunia Skill ini lemah atau kuat. Tapi, bisa saya pastikan Karunia skill ini bukan untuk pertarungan. Maaf, hanya itu yang bisa saya katakan."
Nolan sangat tahu dan memahami hal itu, dia pun seharusnya bersyukur karena tidak semua manusia bisa mendapatkan Karunia skill dan hanya beberapa orang yang terpilih saja yang bisa mendapatkan Karunia skill.
Meski begitu, Nolan tetap tidak menerima nya karena Karunia skill untuk pertempuran lah yang dicari oleh keluarga Lionheart untuk mempertahankan kekuatan gelar kebangsawanan nya.
Ayah Nolan, Albert Lionheart memiliki Karunia skill, Sword Master dan skill ini lah yang membuat Albert berani untuk menembus garis depan pertahanan musuh dan saat ini, keluarga Lionheart dikenal dengan kemampuan pedang nya.
Dalam masa perang, Albert berhasil menduduki beberapa wilayah musuh dan Raja memberikan gelar bangsawan Viscount serta wilayah yang luas sebagai daerah kekuasaan nya untuk menyaingi bangsawan tinggi lainnya.
Sebenarnya, Karunia Skill dalam diwarisi dan tidak heran jika Nolan mendapatkan Karunia skill Sword Master mengingat ibu nya juga memiliki Karunia skill, Sword Master yang seharusnya Nolan mendapatkan Karunia Skill Sword Master sebesar 90 persen.
Tapi, Dewa berkehendak lain. Nolan mendapatkan Karunia Skill yang tidak diketahui oleh siapapun.
Memahami itu, Nolan hanya bisa menundukkan kepala nya lantaran dia takut melihat ekspresi kekecewaan dan kemarahan dari ayahnya.
Walaupun Nolan mencoba mengintip, sang ayah hanya menatap kosong seolah-olah kehilangan minat.
Adapun sang Ibu, Eurora. Dia hanya melihat keatas dengan tatapan kesedihan.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda yang lebih muda berjalan dan menabrak Nolan.
"Kamu menghalangi, kak. Menyingkirkan lah! Kini, giliran ku!"
Sosok pemuda yang mendorong itu bernama Paul. Dia adik tiri Nolan dan anak dari seorang selir keluarga Lionheart.
Dahulu, ibunya Paul adalah seorang pelayan yang melayani Albert sampai suatu ketika Albert jatuh cinta dan mengangkat nya sebagai Selir. Dia bernama Lilia.
Dalam prediksi Nolan, Karunia Skill Sword Master kurang dari 10 persen untuk diwariskan kepada Paul akan tetapi, Dewa bertindak kejam kepada Nolan.
"Paul Lionheart, Karunia Skill anda adalah Master Sword."
Pengumuman itu membuat Albert serta seluruh pengunjung katedral bersorak-sorai.
"Ohhhhh!"
Albert yang mendengar itu, dia sontak bangkit diri dari kursi. Lalu, menghampiri Paul dan memeluknya dengan erat.
Disisi katedral terlihat juga Lilia menitihkan air mata kebahagiaan sedangkan, Eurora hanya bisa pasrah dan menghela nafas panjang dengan wajah yang pucat.
Sejak hari itu, Nolan hanya bisa pasrah apapun keputusan keluarga nya.
Dan, beberapa hari kemudian Nolan diusir secara halus oleh Albert ke sebuah wilayah perbatasan.
Sebelum pergi, Nolan melihat rumah besar nya dan bergumam sendiri.
"Ayah, Ibu ... Aku pergi."
Seusai bergumam itu, dia menaiki kereta kuda nya tanpa ada seorang pun disana yang mengantarnya.
Nolan saat ini sedang melakukan perjalanan ke sebuah gurun yang tidak berpenghuni di wilayah Utara Bangsawan Lionheart untuk melakukan tugas yang mustahil.
Dan, orang yang menyarankan tugas itu tidak lain adalah Paul Lionheart.
Sesungguhnya hampir tidak mungkin untuk mengembangkan wilayah Utara dan Nolan yakin, maksud sesungguhnya adalah untuk mengasingkan nya.
Pemikiran itu bukanlah tanpa alasan karena Wilayah Utara cukup mengerikan karena disana Nolan bisa kelaparan atau serangan monster dari wilayah tersebut. Meski begitu, Eurora tidak mengajukan keberatan.
Bagi keluarga Lionheart, Nolan merupakan aib dan penghinaan maka dari itu, takdir pengasingan ini pantas didapatkan oleh Nolan.
Dalam perjalanan nya, Nolan mengingat pertemuan keluarga untuk terakhir kalinya yang mana Paul dengan lantang mengutarakan pendapatnya.
"Nolan, Karunia Skill mu bukan kah Constructor atau pembangunan. Kenapa tidak kamu membangun Desa di Wilayah Utara? Bukan kah berkat Karunia skill, kamu jadi bisa mudah membangun nya. Hahahaha!" ucap Paul yang diakhiri dengan tawa terbahak-bahak.
Sikap Paul itu menurut Nolan merupakan hal yang wajar lantaran Paul selalu dikucilkan sehingga menumbuhkan kepribadian yang jelek dan tidak sopan. Meski begitu, dia memiliki keberanian dan tekad yang kuat dalam bertarung.
Berbeda dengan Nolan, dia tidak terlalu suka berkelahi meskipun Nolan berlatih pedang dari kecil akan tetapi dia pernah tega untuk membunuh tanpa alasan.
Seperti dia lebih memilih tidak ikut perang daripada harus berperang untuk membunuh para musuh.
Sampai-sampai banyak membicarakan Nolan bahwa diri nya terlalu baik meski memiliki bakat.
Itulah sosok Nolan Lionheart.
Seminggu kemudian laju kereta kuda pun terhenti.
"Tuan Nolan, kita sudah sampai," ucap seorang gadis yang mengenakan mantel coklat.
Mendengar itu, Nolan membuka pintu kereta dan turun yang mana dia pun terkejut dengan wilayah daratan yang dilihat nya itu.
Sebuah wilayah yang dikelilingi oleh gurun. Hampir tidak ada tanaman dan sebagian besar gunung yang menghiasi tempat itu gundul berbatu.
Satu-satunya harapan disini adalah hutan di arah Utara dan pegunungan yang rimbun di timur akan tetapi, tempat ini merupakan sarang dari para monster.
"Meski aku sudah sering mendapatkan informasi tentang wilayah Utara. Aku tidak menyangka kalau tempat nya akan seburuk ini."
...**----------------**...
Keesokan harinya, keluarga Lionheart mengadakan pertemuan yang dimana Albert Lionheart menyatakan sesuatu.
"Dengan ini, aku nyatakan. Putra ku, Paul Lionheart. Aku nyatakan menjadi pewaris dari keluarga Lionheart."
Paul yang sedang berada di tengah podium dengan berlutut satu kaki sontak menjawab nya, "Baik. Saya akan melakukan yang terbaik."
Seusai menjawab itu, Paul tersenyum lebar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nolan Lionheart
...Chapter 01 | Constructor System....
Setelah seminggu perjalanan dari rumah ke wilayah Utara. Sosok gadis yang sebelumnya menjadi kusir, dia pun turun dari kereta dan menurunkan beberapa barang yang dibawa oleh Nolan.
Dalam penugasan itu, Nolan hanya ditemani oleh satu pelayan bernama Miya.
Seorang gadis yang memiliki tinggi 160 cm yang memiliki wajah yang imut serta rambut pirang panjang.
Miya merupakan pelayan pribadi dari Nolan sebelum diasingkan. Dia sosok pelayan yang sangat baik terhadap Nolan dan sebenarnya dia salah satu pelayan terbaik di keluarga Lionheart dan merupakan calon kepala pelayan di rumah akan tetapi, dia bersikukuh untuk ikut dengan Nolan di wilayah Utara ini.
Ditengah Nolan melamun, Miya menghampirinya.
"Tuan Nolan, apakah anda yakin bahwa kita akan baik-baik saja disini?"
"Entahlah, aku juga tidak banyak pilihan."
"Menurut saya, Tuan Nolan harus menentukan dua pilihan sebelum melangkah lebih lanjut?"
Nolan sontak menoleh kearah Miya dan mempertanyakan nya, "Dua pilihan?"
"Pertama, Tuan mau tidak mau harus hidup dan tinggal di tanah ini. Seperti yang Tuan ketahui kalau persediaan makanan hanya bisa bertahan satu bulan saja. Selebihnya, kita bisa mengelola tanah dan bertani. Namun, seperti yang anda lihat. Semua tanah disini tandus dan sudah dipastikan sulit untuk memanen di tanah ini. Selain bertani, Tuan bisa berburu dan mencari makan di hutan dengan resiko bahaya monster yang menyerang."
Nolan pun menghela nafas panjang saat mendengar perkataan Miya, "Ahufuu ... Lalu, apa pilihan kedua?"
"Kedua adalah kita melarikan diri dari sini dan pergi ke kota yang jauh. Lagipula disini tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan Tuan atau memberitahu apa yang telah Tuan lakukan."
Nolan yang mendengar pilihan kedua, dia pun ada sedikit ketertarikan namun, dia berpikir Dewa tidak mungkin menyia-nyiakan pilihan nya.
"Terimakasih, Miya atas saran nya. Namun, aku memutuskan untuk memilih pilihan yang pertama." Nolan pun mengangkat tangan kanan nya. "Seperti yang kamu ketahui, Karunia Skill ku adalah Constructor atau membangun yang aku sama sekali tidak tahu dan belajar akan skill ini. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba," jawab Nolan yang diakhiri dengan senyuman kecil menatap Miya.
Miya yang melihat senyuman Nolan, dia pun ikut tersenyum.
Sesaat kemudian, sebuah layar udara muncul dihadapan Nolan di sertai suara pemberitahuan.
...Ding!...
...[Anda menempati lokasi yang cocok untuk membangun desa. Apakah anda ingin membangun desa? Iya / Tidak.]...
Suara dan tulisan yang tiba-tiba muncul dihadapan Nolan membuatnya terkejut.
"Apa ini?!"
Miya yang berada disamping Nolan, dia ikut terkejut saat mendengar Nolan dan penasaran.
"Tuan Nolan, ada apa?"
Nolan sontak menoleh kearah Miya dan menunjukan jari kearah layar udara.
"Miya, apakah kamu melihat tulisan yang ada dihadapan ku ini?"
Mendengar itu, Miya sontak memfokuskan pandangan ke depan Nolan namun, Miya tidak melihat layar udara yang ada dihadapan Nolan.
Miya sontak mengembalikan posisi badannya dan menggelengkan kepalanya.
"Maaf, Tuan. Saya tidak melihat nya."
Memahami itu, Nolan pun tersadar kalau layar udara itu hanya dirinya yang bisa melihat nya.
Dan, layar itu mempertanyakan maksud kedatangannya dan Nolan juga menganalisa sesuatu.
"Mungkinkah, kalau aku menyetujui membuat desa disini maka Karunia Skill ku akan aktif ... Baiklah, aku memutuskan untuk menurutinya," batin analisa Nolan.
Nolan pun tanpa ada keraguan lagi, dia memilih [Iya] dan memunculkan tulisan baru.
...Ding!...
...[Selamat anda telah memiliki tanah untuk membangun Desa.]...
...[Desa anda telah naik level ke level 1.]...
...[Anda berhasil membuka menu Status Desa.]...
...[Anda berhasil membuka menu Build.]...
...[Anda berhasil membuka menu Peralatan.]...
...[Anda berhasil membuka menu Storage.]...
...[Anda berhasil membuka menu Quest.]...
Seusai rangkaian pemberitahuan itu, muncul lima ikon kecil dibawah pandangan Nolan.
Nolan yang sibuk dengan layar udara dihadapan nya membuat Miya semakin penasaran.
"Tuan Nolan, sebenarnya apa yang terjadi?"
Mendengar itu, Nolan menghentikan sejenak aktivitas nya dan menjawab Miya yang mana dia menceritakan semua nya.
"Jadi, Tuan ingin membangun desa ditempat ini."
Nolan pun mengangguk kepalanya dan tersenyum.
"Apakah Miya keberatan dengan keputusan ku?"
Miya tersenyum seraya memegang tangan di dada dan membungkukkan sedikit badan nya.
"Apapun keputusan Tuan Nolan, saya akan menyertai anda."
"Terimakasih, Miya."
Sesudah itu, Nolan mencoba memeriksa menu sedangkan, Miya mengurus kuda, Kereta serta persediaan makanan.
Hal pertama yang dipelajari oleh Nolan adalah menu [Status]
...Ding!...
...[Desa tanpa nama....
...Level 1 (0/5)...
...Poin Desa: 50....
...Jumlah penduduk desa: 0...
...Ketrampilan desa: Tidak ada.]...
...[Disarankan anda untuk membuat nama desa.]...
"Nama desa kah? Lebih baik yang mendiskusikan nya dengan Miya."
Nolan pun menghampiri Miya yang tengah sibuk memberikan air untuk kuda mereka.
"Miya, aku ingin bertanya nama yang bagus untuk desa ini apa?"
Miya pun menghentikan aktifitas dan berpikir untuk mencari nama yang cocok.
"Tuan Nolan, bagaimana kalau desa ini kita akan nama kan dengan nama Oasis?"
"Sebuah tempat peristirahatan untuk para penjelajah gurun. Nama yang menarik. Baiklah, kita akan menamai desa ini dengan nama Oasis.
...Ding!...
...[Desa Oasis....
...Level 1 (0/5)...
...Kepala Desa: Nolan Lionheart....
...Poin Desa: 50....
...Jumlah penduduk desa: 0...
...Ketrampilan desa: Tidak ada.]...
Setelah memahami itu, Nolan beralih pada menu selanjutnya yakni [Build].
...Ding!...
...[Menu Build....
...Gudang kecil (20 poin, 20 kayu)...
...Rumah kayu kecil (50 poin, 50 Kayu)...
...Sumur (20 poin, 20 batu, 5 akar)....
...Workshop (20 poin, 20 kayu). ]...
"Seperti nya menarik. Tapi, bagaimana cara mendapatkan bahan-bahan nya?" batin analisa Nolan.
Ditengah memikirkan itu, sebuah pemberitahuan baru datang.
...Ding!...
...[Quest baru: Kumpulkan 20 kayu. Hadiah: 20 poin dan 3 exp poin.]...
Melihat Quest itu, Nolan sontak membuka menu [Peralatan] dan pada menu itu terdapat beberapa peralatan pertanian, kontruksi dan beberapa benda lain nya.
Nolan tanpa membuang waktu, dia memilih kapak dan sesaat itu juga terwujudlah sebuah kapak dengan mata pisau hitam disertai gagang keemasan.
Lalu, Nolan mendekati salah satu pohon dan dia pun mengayunkan kapak nya. Dalam pikiran nya, Nolan akan kesulitan untuk menebang namun, salah. Nolan dengan mudah menebang pohon hanya dalam satu ayunan kapak dan membuat pohon itu tumbang.
Setelah tumbang, pohon itu menghilang sebelum mencapai tanah.
...Ding!...
...[Anda mendapatkan 10 kayu.]...
...[Kayu telah tersimpan di Menu Storage.]...
Melihat pemberitahuan itu, Nolan jadi semakin mengerti dengan cara kerja skill Constructor.
Setelah itu, Nolan melanjutkan penebangan pohon yang lain.
...Ding!...
...[Anda mendapatkan 10 kayu.]...
...[Quest berhasil.]...
...[Anda mendapatkan hadiah 20 poin dan 3 Exp Poin.]...
Nolan lagi-lagi membuat Miya terheran-heran dengan kemampuan Tuan nya.
"Tuan Nolan, kemana pohon itu pergi?"
"Kayu pohon tersimpan di menu Storage atau sihir penyimpanan."
"Apa?! Tuan Nolan memiliki sihir penyimpanan?"
Nolan tidak menjawab nya dan hanya memberikan senyuman kecil. Lalu, dia mengalihkan pembicaraan.
"Miya, aku akan tunjukkan kemampuan Constructor sebenarnya nya."
"Eh?" kaget heran Miya.
Seusai itu, Nolan melangkah ke lokasi yang cocok untuk membangun sebuah bangunan dan kali ini, dia memutuskan untuk membangun gudang.
Lalu, Nolan membuka menu [Build] dan memilih gudang.
...Ding!...
...[Biaya membangun gudang sebesar 20 poin dan 20 kayu. Apakah anda yakin ingin membangun nya? Iya / Tidak.]...
Dan, tanpa ada keraguan Nolan memilih [Iya].
Saat Nolan memilih [Iya], sebuah cahaya muncul dan membentuk sebuah gudang kecil dengan bahan kayu dalam sekejap mata.
Miya yang melihat itu, dia terkagum-kagum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Miya.
...Chapter 02 | Warga Desa Pertama....
...Ding!...
...[Quest: Membangun sesuatu. Hadiah: 30 poin, 3 Exp Poin.]...
Sebuah gudang muncul secara tiba-tiba mengejutkan Miya dan membuat nya semakin mengagumi Nolan.
"Eh?"
"Bagaimana?" tanya pamer Nolan dengan senyuman lebar.
Miya sontak melihat kearah Nolan dan memberikan senyuman lebar.
"Tuan Nolan memang luar biasa."
Nolan pun tersenyum bangga.
Lalu, Nolan dan Miya masuk kedalam Gudang yang dimana tidak ada apapun termasuk jendela. Nolan pun wajar lantaran itu gudang bukan lah rumah.
Walaupun begitu, Nolan cukup bernafas lega lantaran dia tidak perlu khawatir kuda dan barang bawaan tersapu angin atau hujan.
Tanpa terasa langit mulai gelap dan Nolan membuat api unggun didepan gudang sedangkan untuk istirahat. Nolan dan Miya beristirahat di kereta kuda.
Setelah mengetahui kemampuan Karunia Skill nya, Nolan merasa beruntung lantaran jika dilakukan manual tidak tahu kapan selesainya terlebih lagi, Nolan tidak pernah membangun sesuatu.
...# Hari ke-2...
Nolan bangun pagi-pagi dan pergi mencari kayu serta Batu.
Untuk batu, Nolan mengunakan beliung untuk mengikis nya dan sama seperti sebelumnya, Nolan tidak merasa lelah dan memukul batu sangat ringan seperti membelah Es.
...Ding!...
...[Anda mendapatkan 30 Kayu. Total: 30 Kayu.]...
...[Anda mendapatkan 20 Batu. Total: 20 Batu.]...
...[Anda mendapatkan 50 akar Pohon. Total: 50 akar pohon....
Dalam kehidupan setiap makhluk hidup membutuhkan dua hal yakni makan dan minum. Memahami prinsip itu, Nolan memutuskan untuk membuat sumur dan ini juga berdasarkan Nolan tidak menemukan sumber air disekitar nya.
Pemikiran Nolan itu sepaham dengan Quest.
...Ding!...
...[Quest: Membuat sumur. Hadiah: 30 Poin dan 2 Exp Poin.]...
Nolan pun memakai menu [Peralatan] dan mengambil sekop. Setelah itu, dia mengali dengan cara vertikal akan tetapi Nolan terjebak didalamnya.
Mengalami hal itu, Nolan merubah arah galian menjadi miring atau diagonal sampai akhirnya dia menemukan air.
"Akhirnya, aku menemukan air," gumam senang Nolan saat melihat air yang keluar dari tanah.
Meski pengeluaran air pertama sangat kotor namun, berlahan air berubah menjadi bening.
Nolan pun kembali keatas dan membuat sumur dengan Skill Constructor nya.
Dan, terbentuk sebuah sumur batu yang melingkar dengan diameter setengah meter disertai atap, ember dan tali.
...Ding!...
...[Anda mendapatkan 20 Poin Desa dan 3 Experience Poin.]...
...[Desa Oasis telah meningkat ke level 2.]...
...[Ladang, Kamar mandi, Toilet, Parit telah terbuka.]...
Seusai sumur terbentuk, Miya sontak berlari kearah Nolan dan terkejut saat melihat sumur.
"Wuahh ... Ini sumur sungguhan?"
"Tentu saja," jawab bangga Nolan.
"Tuan, saya coba ambil air nya ya."
Nolan tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Miya pun melemparkan ember kebawah dan terdengar suara genangan air.
Byar!
Mendengar itu, Nolan dan Miya saling bertukar senyum. Lalu, Miya dengan penuh semangat menimba air dan saat tiba diatas, ember sudah terisi penuh oleh air yang jernih.
Miya yang melihat air itu, dia sontak mencuci muka dan meminum nya.
"Segar nya. Air ini bahkan lebih segar dari air yang ada di rumah besar," ucap senang Miya.
Mendengar itu, Nolan juga sontak meminumnya juga yang dimana dirinya merasakan hal yang sama.
Meski Nolan tidak begitu mengerti dengan teknik ketrampilan nya itu namun, dia bersyukur. Air di dalam sumur benar-benar bisa di konsumsi.
Sesaat kemudian, [Quest] memberikan misi baru.
...Ding!...
...[Terdeteksi warga baru.]...
...[Quest: Rekrut warga 0/1. Hadiah: 30 Desa Poin dan 2 Exp Poin.]...
Melihat tulisan di layar udara itu, Nolan menyadari maksud warga baru yang disebut sistem ialah Miya.
Nolan pun tersenyum kecil dan mengajak nya.
"Miya, aku ada sebuah permintaan untuk mu."
Mendengar itu, Miya menegakkan badan nya dan menghadap Nolan dengan ekpresi penasaran.
"Permintaan apa, Tuan Nolan?"
"Maukah kamu tinggal disini dan menjadi warga pertama di desa Oasis ini?"
Miya tersenyum seraya menjawab, "Tentu saja. Seperti yang saya katakan sebelumnya. Saya akan mengikuti Tuan Nolan apapun dan dimana pun anda berada. Jadi, saya sangat senang hidup dan tinggal bersama anda."
"Terimakasih, Miya dan sekarang, jangan panggil aku Tuan lagi. Karena disini tidak ada Bangsawan, pelayan atau budak. Semua nya setara."
"Begitu kah, Baik. Kepala Desa Nolan."
Nolan dan Miya pun saling senyuman.
...Ding!...
...[Anda mendapatkan 30 Desa Poin dan 2 Experience Poin.]...
...[Desa Oasis....
...Level 2 (3/10)...
...Kepala Desa: Nolan Lionheart....
...Poin Desa: 80....
...Jumlah penduduk desa: 1...
...Ketrampilan desa: Tidak ada.]...
...# Hari ke-3...
Setelah resmi menjadi warga desa, Miya merasa sudah harus bertanggungjawab untuk membangun desa Oasis juga dengan membuatkan dapur darurat dekat gudang.
Sedangkan, Nolan pergi kedalam hutan untuk mencari kayu.
...Ding!...
...[Anda berhasil mendapatkan 20 Kayu. Total: 50 Kayu.]...
Melihat jumlah itu, Nolan langsung terpikir satu rencana.
"Sekarang sudah waktunya untuk membangun rumah."
Sesaat kemudian Nolan hendak pulang, dia mendengar suara gemercik rumput yang bergerak dan membuat nya menghentikan langkah.
Nolan sedikit panik saat mendengar itu namun, dia sontak melihat kearah kapak yang dipegang nya dan hanya itu lah senjata untuk mempertahankan diri.
Nolan pun sontak menghadap kearah sumber suara dengan menodongkan kapak nya.
Duk! Duk!
Suara langkah kaki semakin cepat menghampiri Nolan dan tidak lama kemudian, keluar lah sosok b@bi hutan yang sangat besar setinggi 3 meter hendak menyerang Nolan.
Nolan yang memiliki dasar teknik pedang, dia pun sontak mengayunkan Kapak nya tepat kearah kepala dan tidak disangka, Nolan mampu memenggal kepala b@bi hutan dengan mudah nya.
Buk!
Melihat itu, Nolan pun terheran-heran.
"Aku tidak menyangka. Kalau, kapak ini sangat tajam bahkan aku tidak merasakan berat nya menebas."
Diselimuti banyak pertanyaan, Nolan memutuskan untuk mengabaikan nya dan dia pun menghampiri b@bi hutan dan memanjat doa.
"Maaf, aku sudah membunuh mu. Kalau saja kamu tidak menyerang ku mungkin nyawamu masih terselamatkan."
Seusai memanjatkan doa, Nolan memasukkan nya kedalam menu Storage. Lalu, kembali pulang ke desa.
Setibanya di desa, Nolan menunjukkan jasad b@bi hutan itu dan membuat nya terkejut.
"Kepala desa bukan kah ini Frenzy Boar?! Monster kelas D."
Nolan tersenyum kecil, "Aku hanya beruntung dan seperti nya kita malam ini akan makan enak."
Miya pun tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya.
"Iya, aku akan membuatkan masakan yang lezat!"
Nolan pun mempercayakan pengulitan kepada Miya karena di rumah besar seluruh pelayan memiliki kemampuan Dismantling atau pembongkaran.
Sambil menunggu pekerjaan Miya, Nolan pun pergi ke sisi gudang dan disana, dia membangun rumah kayu kecil.
Rumah itu memiliki tiga ruangan terpisah yakni kamar tidur, ruang tamu dan dapur. Sedangkan kamar mandi, Nolan harus membangun nya sendiri.
Memahami itu, Nolan hanya bisa menghela nafas panjang.
Malam hari, kekecewaan itu terbayar oleh masakan b@bi bakar buatan Miya dan malam itu, Nolan dan Miya makan bersama seraya menikmati malam yang cerah dipenuhi oleh bintang-bintang dan dua bulan yang bersinar
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!