NovelToon NovelToon

Pak Dosen Aishiteru

Bab 1 Pertemuan

...Happy Reading Guys🖤...

.......

.......

.......

.......

.......

*Kampus

"Pagiii Alana" Sapa Ian

"Hm pagi, lama amat sih lo. Ditungguin dari tadi juga" Amuk Alana

"Hehe sorry Al" Kekeh Ian

"Eh tunggu, Bella mana? katanya bareng sama lo, kok lo sendirian disini?" Tanya Alana

"Oh itu dia katanya pengen ke toilet bentar, karena takut lo nunggu lama gue disuruh duluan aja" jelas Ian

Sambil menunggu Bella kembali, mereka berdua duduk di bangku yang ada di sana. Di sana ada beberapa mahasiswi yang bercerita jika hari ini di universitas X akan kedatangan dosen baru. Dan salah satu mahasiswi tersebut juga mengatakan jika dosen baru tersebut masih muda dan sangat tampan. Ian yang mendengar hal itu mulai menggoda Alana.

"Al, al" Panggil ian

"Hm" Dehemnya sambil memainkan ponselnya

"Lumayan tuh Al, bisa lo deketin" goda Ian

"Hah, maksudnya?" Alana sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud oleh temannya itu

"Lo gk denger yang di obrolin sama mereka tadi?" Tanyanya

"Apa? Dosen baru yang katanya bakal dateng hari ini?" Tebak Alana

"Nah iya" jawabnya

"Terus? Bisa gk sih lo kalo ngomong yang jelas jangan setengah-setengah" Alana masih sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Ian

"Otak doang pinter tapi diajak ngomong dari tadi gk nyambung" gumam Ian nyaris berbisik

"Gini yha Alana, hari ini kan ada dosen baru nih kebetulan juga katanya masih muda. Nah mumpung lo masih jomblo sampe sekarang kan lumayan kalo tuh dosen lo deketin sampe baper trus lo pacarin. Gimana bagus kan ide gue?" Goda Ian sambil menaik turunkan alisnya

"Sembarangan aja lo kalo ngomong" Sinis Alana

"Sembarangan gimana, lo kan emang jomblo" Goda Ian

"Yan, sekali lagi lo ngomong gitu gue pukul juga kepala lo" Amuk Alana

"Alana jomblo, j-o-m-b-l-o hehe" Ian terus menerus menggoda Alana hingga Alana menjadi kesal

Karena merasa kesal, Alana ingin memukul Ian namun Ian menghindar dengan cara berlari. Mereka berakhir kejar-kejaran di lorong kampus. Ketika jarak mereka semakin dekat, Alana ingin memukul Ian namun naas Ian malah mengelak. Bukannya pukulan Alana mengenai Ian malah mengenai wajah pria asing hingga terdapat memar pada wajah pria tersebut.

"Akhh" Rintih pria tersebut ketika pukulan Alana mendarat dengan mulus di kepalanya

"Mampus" guman Alana dan Ian

"M-maaf pak eh kak, saya benar-benar tidak sengaja. Awalnya saya ingin memukul teman saya ini tapi malah mengenai anda" Sesal Alana

Tanpa menjawab permintaan maaf dari Alana, pria tersebut langsung pergi begitu saja. Alana yang diabaikan menjadi kesal.

"Dasar pria aneh, gue kan udah minta maaf malah main tinggal gitu aja. Gk ada niatan buat jawab gitu. gue doain lo ketimpa sial mulu" maki Alana

"Udah sabar Al, kan lo juga yang salah" Ucap Ian

"Enak aja, ini semua juga salah lo Brian Arsenio" Sinis Alana

"Lah kok gue" elak Ian

"Kalo lo diem aja waktu mau gue pukul pasti gk bakal kejadian kayak gini" Amuk Alana

"Dih siapa juga yang bakalan diem aja klo dia mau dipukul Alana Dirgantara" kesal ian

"Yha kan seand-..." Kaliamat Alana terpotong kala mendengar teriakkan dari Bella

"Lo berdua dari mana aja sih, gue cari juga" Omel Bella

"Gk dari mana-mana Bel, berhubung lo udah disini langsung ke kantin aja yok. Sekalian mau gue ceritain sesuatu" Ajak Ian

"Yoklah gass" jawan Bella

*Kantin

Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin. Di kantin Ian menceritakan kejadian di mana Alana yang salah memukul orang. Karena sudah lelah dengan ejekan teman-temannya, Alana memutuskan untuk pergi ke kelas.

"Eh Al, lo mau kemana?" Tanya Bella

"Kelas" Jawabnya singkat

"Tunggu woyy, Yan gue duluan ke kelas yha. Byee sayangku" Ucap Bella kemudian pergi menyusul Alana

*Kelas

Beberapa menit setelah Alana dan Bella sampai di kelas, seorang pria asing masuk ke kelas. Beliau adalah dosen baru yang banyak diperbincangkan oleh para mahasiswi.

"Al, lihat ke depan bentar deh. Itu dosen baru yha, terus ada apa dengan keningnya itu?" Tanya Bella sambil menunjuk pria asing tersebut

Ketika Alana menghadap ke arah yang ditunjukkan oleh Bella, ia membelalakkan matanya. Bella yang melihat temannya bersikap seperti itu lantas bertanya ada apa dengannya.

"Al, lo kenapa?" Tanya Bella

"Bel, pria itu adalah pria yang Ian maksud tadi" bisik Alana

"Hah? Al jangan bilang dia adalah orang yang lo pukul tadi. Please jangan bilang kalo lo yang bikin keningnya luka gitu." Balasnya dengan berbisik juga

"Sayangnya emang itu yang bener kejadian Bella" sinis Alana

"Ekhem, tolong semuanya diam" Perintah pria tersebut dengan suara baritonnya yang menggelegar ke seluruh penjuru ruangan

Pria tersebut menatap ke sekeliling kelas dan berhenti ke satu titik. Titik dimana Alana duduk.

"Jadi gadis sialan itu ada di kelas ini. Berani-beraninya memukul wajahku yang tampan ini" Gumam pria tersebut

Setelah seluruh isi kelas diam pria tersebut mulai memperkenalkan dirinya.

"Baik perkenalkan nama saya adalah Adriano Zergio Alviano Gerald. Di sini saya adalah dosen baru matkul statistika. Kalian bisa memanggil saya Pak Adrian. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa kalian tanyakan" Jelasnya

"Anj!r, putra tunggal dari keluarga konglomerat nggak tuh" gumam salah satu mahasiswa yang duduk tepat di depan Alana

"Usia bapak berapa pak?" Tanya mahasiswi 1

"Bapak lulusan mana?" Tanya mahasiswi 2

"Alamatnya pak?" Tanya mahasiswi 1

"Usia saya 26 tahun, S1 saya lulusan University of Tokyo Dan S2 saya lulusan Harvard University dengan mengambil Fakultas Bisnis. Dan S3 saya lulusan University Of Oxford dengan mengambil jurusan hubungan internasional. Untuk alamat itu adalah privasi saya" jawabnya

"Selain tampan, dosen baru kita juga sangat cerdas" Bisik mahasiswi 1

"Iyanih, beruntung banget kita" Balas mahasiswi 4

"Kayaknya dosen baru kita gabut deh Al"ujar Bella dengan sedikit berbisik

"Maksud lo?"

"Lihat deh, dia itu putra tunggal konglomerat loh. Tapi bisa-bisanya jadi dosen yang gajinya nggak seberapa"

Alana hanya mengabaikan apa yang diucapkan oleh Bella, disisi lain ia merasa tidak asing dengan nama yang baru saja diucapkan oleh dosen barunya itu.

"Adrian? Gerald? Kenapa namanya terdengar tidak asing? Selain itu wajahnya juga terlihat begitu sangat familiar. Kenapa otakku terasa samar-samar sedang memutar sebuah ingatan? Ahh iya, mungkin karena dia berasal dari keluarga besar. Jadinya aku sering melihat wajahnya terpampang dimana-mana"batinnya

"Pak, kalo boleh saya tahu itu kening bapak kenapa yha?" Tanya Arka, salah satu mahasiswa paling cerdas di angkatan dan paling nyebelin seantero kampus

"Oh ini, kebetulan ada orang gila yang tiba-tiba memukul saya" Ucap pak Adrian sambil melirik ke arah Alana

Alana membelalakkan matanya ketika ia sadar jika ia disebut orang gila oleh dosen tersebut. Sedangkan Bella hanya bisa menahan tawanya ketika melihat sahabatnya itu disebut orang gila oleh sang dosen.

"Wah, kurang ajar nih dosen. Enak aja main sebut gue orang gila. Yang ada lo yang orang gila, orang gue dah minta maaf tapi lo'nya malah langsung pergi aja" Maki Alana dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh Bella seorang

"Baiklah berhubung tidak ada pertanyaan lagi, saya akan menyampaikan peraturan selama saya mengajar. Yang pertama jika kalian telat meski hanya satu detik saja, jangan ikut kelas saya pada hari itu. Yang kedua jika kalian tidak mengerjakan tugas yang saya berikan, maka kalian wajib mengerjakan tugas tersebut beserta tugas tambahan. Yang ketiga jika kalian tidak hadir di kelas saya tanpa keterangan lebih dari 3 kali di kelas saya, maka nilai kalian akan langsung saya kasih nilai D yang berarti kalian harus mengulang di matkul ini. Kalian mengerti?" jelas pak Adrian

"Mengerti pak" jawab kami serentak

"Baiklah sebelum pembelajaran kita mulai, akan saya absen terlebih dahulu" serunya

"..."

"..."

"Hm, Alana Dirgantara? Jadi anak dari om Alvaro ada dikelas ini" Gumam Pak Adrian

"Alana Dirgantara" panggil sang dosen

"Hadir paaak" jawab Alana dengan malas

"What!!! Jadi gadis yang berani memukul wajahku adalah Alana anak dari om Alvaro, yang tak lain dan tak bukan adalah gadis yang dipilih oleh Daddy. Apakah tidak salah Daddy menjodohkan putranya ini dengan gadis sebar-bar itu" Gumam sang dosen

Setelah mengabsen semua mahasiswa dan mahasiswi di kelas tersebut. Sang dosen langsung memulai pembelajaran.

.

.

.

------------------------------*------------------------------

Hai hai...

Saya kembali lagi nih hehe, oiya berhubung saya masih SMA jadi belum mengetahui sistem belajar di universitas. Jadi jika ada yang salah mohon maaf yha😁🙏🏻

Btw jan lupa vote dan tinggalin komen guys

Bab 2 Perjodohan

...Happy Reading Guys🖤...

.......

.......

.......

.......

.......

*flashback on

"Ada apa mom dad, kenapa kalian tiba-tiba meminta Adrian pulang" Tanya Adrian kepada orang tuanya ketika ia sampai di rumah utama

"Apakah orang tua memerlukan sebuah alasan jika meminta putranya untuk pulang ke rumah setelah sekian lama" jawab mommy

"Mom, jika mommy hanya ingin basa-basi lebih baik Adrian kembali pulang ke rumah dan mengerjakan urusan kantor yang sudah menumpuk" Kesal Adrian

"Sudahlah, Adrian ada yang ingin Daddy dan mommy bicarakan denganmu" ucap sang Daddy

"Tentang apa?"tanya Adrian

"Sesuatu yang penting, tapi sebelum itu kita makan malam saja terlebih dahulu." Titah sang mommy

Setelah itu mereka bertiga melaksanakan kegiatan makan malam, setelah mereka menyelesaikan acara makan malam. Mereka bertiga berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan sebuah hal yang sangat penting.

"Jadi ada apa mom dad?" Tanya Adrian

"Jadi mommy dan Daddy sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan anak dari sahabat Daddy" Jelasnya

"HAH!? MOM DAD, APA-APAAN INI? Adrian bukan lagi anak kecil yang bisa di atur-atur oleh kalian. Adrian masih bisa mengurus diri Adrian sendiri, bahkan urusan pendamping hidup."Bantah Adrian

"Apa buktinya jika kamu bisa mencari pendamping hidup? Apakah Viona adalah bukti kamu bisa mencari pendamping hidupmu sendiri, Hah?!." Balas Daddy dengan raut wajah datarnya

"Tapi kan Dad-" Ucapan Adrian terpotong oleh ucapan Daddy

"Tidak usah membantah Adrian, turuti saja apa kata Daddy" Titah Daddy

"Iya sayang, turuti saja apa kata Daddy. Ini semua demi kebaikan kamu sayang" Jelas mommy

"Tch, terserah." Pasrah Adrian

"Syukurlah" Ucap mommy dengan senang

"Jadi siapa? Siapa perempuan pilihan Daddy dan Mommy"tanya Adrian

"Dia adalah putri tunggal dari keluarga Dirgantara, Alana Dirgantara. Saat ini dia sedang menempuh kuliah di universitas X semester 7" jelas sang mommy

Adrian sontak saja memasang ekspresi wajah yang seolah-olah mengatakan yang benar saja. Ia tahu siapa gadis yang dimaksud oleh Daddynya, gadis yang selalu membuntutinya kemanapun ia pergi. Namun sekarang sudah terhitung sembilan tahun lamanya mereka tidak bertemu.

"Dan satu lagi, selama Alana masih berkuliah, Daddy menugaskanmu untuk selalu menjaganya dengan kata lain kamu juga akan menjadi dosen di sana untuk mengawasi calon menantu Daddy" Daddy menambahkan

Adrian yang mendengar hal itupun sontak bertambah kaget, bagaimana bisa ia harus mengawasi gadis tersebut di kala ia juga disibukkan dengan segala permasalahan yang ada di kantornya.

"Dad, dia bukan anak kecil yang perlu Adrian jaga. Dia itu seorang mahasiswi yang sudah berusia 21 tahun Dad...21 tahun, jadi untuk apa Adrian harus mengawasinya setiap hari, Adrian juga memiliki banyak urusan yang berhubungan dengan masalah kantor" Bantah Adrian

"Untuk masalah kantor kamu bisa mempercayakannya kepada Arsen, jadi tidak ada alasan lagi bagi kamu untuk menolaknya Adrian." Tuturnya

"Ck, terserah kalian. Tidak akan ada gunanya bagi Adrian jika terus berdebat dengan kalian" serunya kemudian berlalu pergi begitu saja ke kamarnya

*Flashback off

.

.

.

.

.

*Rumah Dirgantara

"HALOO SEMUA, NONA MUDA KALIAN YANG PALING CANTIK SEDUNIA TELAH KEMBALI PULANG DENGAN SELAMAT" teriak Alana ketika memasuki rumahnya

"Hush, Alana kamu kebiasaan deh kalo pulang suka teriak-teriak kayak gitu. Ini rumah bukan hutan kalo kamu lupa" tegas sang mama

"Hehe sorry ma" jawab Alana sambil cengengesan

"Oh kamu udah pulang Al" Ujar sang papa

"Udah Pah, tumben papa udah pulang. Biasanya juga selalu pulang malem" sindir Alana

"Oh jadi kamu gk senang nih kalo papa pulang cepet, yaudah kalo gitu papa balik ke kantor lagi" Ucap sang papa dengan wajah sedihnya

"Hehehe bercanda Pah bercanda" ucap Alana sambil memeluk papanya

Sang mama hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan sang suami dan putrinya.

"Sudah-sudah, Alana keatas dulu sana bersih-bersih. Setelah itu turun makan malam" Seru sang mama

"Siap mamaku sayang" jawab Alana kemudian berlalu pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya

Setelah Alana membersihkan tubuhnya, ia langsung turun ke bawah untuk makan malam bersama bersama kedua orang tuanya. Selang beberapa menit setelah makan malam mereka bertiga berkumpul di ruang keluarga. Dengan sang papa yang duduk di sofa berdampingan dengan sang mama sedangkan Alana duduk di karpet bawah dengan memakan beberapa makanan ringan.

"Al, besok jadwal kamu kosongkan?" Tanya sang papa

"Kosong pah, kenapa emangnya?" Jawab Alana sambil mendongakkan kepalanya menghadap ke arah papanya

"Oh itu besok sahabat papamu akan ada yang kesini untuk acara makan malam sama ada satu acara istimewa" jelas sang mama

"Acara apa ma? Kok tiba-tiba perasaan Alana rasanya gk enk yha" ujar Alana dengan perasaan merinding

"Adadeh, kamu tunggu aja besok" jawab sang mama

Setelah pembicaraan tersebut mereka melanjutkan dengan obrolan santai hingga jam menunjukkan pukul 22.00 malam dan memutuskan untuk tidur

.

.

.

*Keesokan harinya*

*Mall

Untuk menyambut acara hari ini, sang mama mengajak Alana pergi ke mall untuk mencarikan dress yang cocok untuk sang putri

"Mah, kita mau ngapain sih ke toko dress segala" kesal Alana

"Nyari baju buat kamu dong sayang" jawab sang mama dengan kelewat santai

"Baju Al udah banyak di rumah" bantah Alana

"Sssttt, iya banyak tapi itu semua hoodie bukan dress Al sayang" Jelas sang mama

Alana hanya pasrah ketika diajak berkeliling di setiap toko khusus dress yang ada di mall hanya untuk mencari pakaian yang cocok untuknya. Hampir tiga jam mereka berpura-putar untuk mencari dress yang cocok untuk Alana namun naas dari kesekian banyaknya dress yang telah dicoba sama sekali tidak ada yang cocok.

Selalu saja ada yang dikeluhkan oleh Alana, mulai dari belahan dada yang terlalu terbuka, punggungnya yang terlalu terekspos, bawahan yang terlalu pendek, warna yang tidak sesuai dengan kepribadiannya dan masih banyak lagi keluhan yang lainnya. Hingga akhirnya sang mama menemukan dress yang benar-benar cocok untuk sang putri meskipun awalnya sang putri tetap tidak setuju dengan pilihan sang mama namun akhirnya tetap pasrah karena ia sudah mulai lelah.

"Nah Al, coba kamu pakai dress yang ini" pinta sang mama

"Mama yakin?" Tanya Alana karena ragu dengan dress tersebut

"Iya, sudah sana pakai jangan banyak alasan" ujar sang mama sembari mendorong tubuh Alana menuju ruang ganti

Selang beberapa menit, Alana keluar dari ruang ganti dengan menggunakan dress tersebut. Dress tersebut memiliki perpaduan warna yang lembut namun tidak terlalu.

"Mah, mama yakin?" Tanya Alana setelah keluar dari ruang ganti

"Aaa, cantiknya putri mama. Dressnya sangat cocok di tubuh kamu, memang gk salah mama milih itu" seru sang mama dengan gembira

"Cocok dari mana sih mah, bukankah dress ini terlalu terbuka?" Bantah Alana

"Tidak sayang kamu sangat cocok dengan dress itu, mama ambil dress yang itu" keputusan akhir sang mama

"Huft, baiklah terserah mama saja. Alana juga sudah cape, pengen cepet-cepet pulang" pasrah Alana pada akhirnya

Setelah membeli dress, mereka pergi mencari sepatu juga aksesoris lainnya yang sesuai dengan dress tersebut.

Setelah membeli semua yang perlukan, mereka kembali pulang dan bersiap-siap untuk acara nanti malam

.

.

.

*Malamnya(Kamar)

"Mah emang ini ada acara apa sih mah? Kok Al harus sampe dirias gini." Tanya Alana

"Kamu akan tahu sendiri nantinya sayang" ujar sang mama

"Perasaan dari tadi siang, setiap Al tanya jawabannya gitu terus deh. Al sampe bosen dengernya"Ucapnya

Sang Mama hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat sang putri mulai bosan saat dirias.

" Acara ini sangat-sangat penting untuk masa depan kamu, jadi mama harap kamu turuti semua yang akan terjadi nantinya yha sayangku dan jangan membantahnya" jelas sang mama

"Sebe-.." Ucap Alana terpotong kala tiba-tiba ada seorang pelayan yang datang dan mengatakan jika mereka sudah tiba

*Ruang Tamu

*Alana Pov On

Ketika aku turun bersama mama aku melihat ada dua orang tua paruh baya yang sedang berbincang dengan papa. Saat kami sudah tiba, mama juga wanita paruh baya tersebut berpelukan.

"Wah wah, gak nyangka kamu udah sebesar ini yha sayang dan tambah cantik" ucap wanita tersebut sembari memelukku

"I-iya tan terimakasih, tante juga cantik kok" balasku sambil tersenyum

"Oiya Al kamu masih ingatkan sama mereka? Sahabat papa yang namanya Aldrick Gerald dan Agatha Gerald. Mereka selalu menggendongmu waktu kamu masih kecil" jelas sang mama

"Gk begitu ingat sih pah" ucapku sambil menggaruk belakang kepala yang tak terasa gatal

"Haha wajar sih kalo kamu lupa, abisnya itu juga udah lama banget" Ujar om Aldrick

"Oiya putramu mana Rick?" Tanya papa

"Oh itu, katanya dia bakalan sedikit telat karena ada urusan di kantor" jelas om Aldrick

Papa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Selang beberapa menit terdengar sebuah mobil yang parkir di halaman rumah.

"Maaf karena saya terlambat" ucap pria yang baru saja masuk

"Tunggu suara itu sepertinya aku mengenalnya" gumamku sembari mendongakkan kepala ke asal suara. Dan betapa terkejutnya diriku ketika melihat Pak Adrian ada di sini

"Loh pak kok bapak ada di sini? Bapak ngapain?" Tanyaku

"Iya tidak masalah Adrian, omong-omong kalian sudah saling kenal yha" ujar mama

"Oh iya, kudengar dari papa kalo kamu melamar di universitas tempat Alana kuliah sekarang yha?" Tanya mama

"Iya, Tan baru kemarin hari pertama Adrian ngajar di sana" jelasnya

"Ouh kalo gitu, kamu udah masuk di kelasnya Alana? Atau kamu nggak ngajar di fakultasnya Alana" tanya mama

"Ngajar di fakultasnya Alana kok Tan, kebetulan saya dosen matkul statistika dan kemarin saya juga masuk ke kelasnya di jam pagi" jelas pak Adrian

"Ouh gitu baguslah, bisa saling mengawasi jika begitu." jawab mama

"Baiklah berhubung sudah berkumpul semua mari kita mulai acaranya" ucap tante Agatha yang diangguki mama juga papa, sedangkan aku merasa semakin gugup terlebih lagi dihadapan ada dosenku yang ternyata merupakan putra tunggal keluarga Gerald dan waktu itu tidak sengaja terkena pukulanku.

"Semoga dia tidak mengatakannya kepada papa"batinku

"Jadi kedatangan kami kesini adalah untuk menjodohkan putra Gerald dengan putri Dirgantara" ujar om Aldrick

Setelah mendengar perkataan tersebut, otakku seakan-akan tidak ingin memproses semua yang terjadi. Aku benar-benar terkejut dengan kalimat menjodohkan putra Gerald dengan putri Dirgantara, apakah itu maksudnya menikahkanku dengan pak Adrian

"H-hah?" Hanya kata itulah yang mampu muncul di mulutku

"Iya sayang, mama papa om Aldrick dan Tante Agatha sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Adrian" jelas sang mama

"Mah, yang benar saja. Kalian ingin menjodohkanku tanpa persetujuan dariku?!" Ucapku tak terima dengan apa yang terjadi dan tanpa sadar aku malah membentak mereka semua

"M-maaf, aku tidak tidak bermaksud membentak kalian" ujarku untuk meminta maaf

Seakan-akan sudah mengerti dengan apa yang terjadi, mereka semua sama sekali tidak ada yang terkejut. Bahkan kulirik Pak Adrian dengan harapan ia juga akan menolak perjodohan ini namun pernyataanku salah.

"Turuti saja perkataan mereka karena tidak akan ada gunanya kamu berdebat sekarang" itulah kalimat yang di ucapkan pak Adrian dengan raut wajah datarnya itu.

Dari kalimat tersebut bisa disimpulkan jika pak Adrian juga sama sekali tidak setuju dengan perjodohan ini namun ia sudah tidak bisa membantahnya lagi

"Sayang dengarkan mama, ini semua demi masa depan kamu. Kamu terima yha sayang perjodohan ini" ujar sang mama dengan halus

"Aku bingung harus menjawab seperti apa, jika aku menerimanya itu artinya aku harus menikah, tapi aku tidak ingin menikah sekarang. Namun jika aku menolaknya, itu artinya aku harus mempermalukan mama juga papa dan aku tidak ingin itu terjadi. Baiklah sekarang aku tau harus menjawab apa, semoga ini memang pilihan yang tepat" batinku

"Hmm, baiklah Alana setuju" jawabku dengan pasrah

"Syukurlah, karena sudah setuju maka kita bisa menentukan tanggal pernikahan kalian berdua" jelas om Aldrick

"Um, bagaimana jika satu minggu dari sekarang?" usul mama, aku yang mendengar itupun sontak terkejut, bukankah itu terlalu cepat pikirku

"Bukankah itu terlalu cepat? Kenapa kalian tidak memberikan waktu kepadaku juga Pak Adrian untuk lebih saling mengenal" bantahku

"Tidak Al, itu waktu yang tepat. Mungkin jika bisa, kita bisa saja langsung menikahkan kalian berdua besok" balas Tante Agatha

"Iya benar itu, lebih cepat lebih baik. Kalian akan bisa lebih saling mengenal ketika sudah menikah nanti" timpal om Aldrick

Aku hanya pasrah mendengarkan itu semua, hingga akhirnya pernikahan kami berdua akan dilaksanakan Minggu depan. Setelah acara perjodohan selesai dilanjutkan dengan acara makan malam juga obrolan santai. Setelah jam sudah menunjukkan pukul 22.00 mereka memutuskan untuk pulang

"Hati-hati dijalan om Tan" ucapku sambil memeluk mereka

"Jangan panggil Om dan Tante lagi yha sayang, mulai sekarang panggil kami seperti Adrian memanggil kami. Panggil Mommy dan Daddy yha mulai sekarang" jelas mommy

"Iya tan-eh mom" ucapku sambil tersenyum

Setelah berpamitan dengan mommy dan Daddy, kemudian berpamitan dengan oak Adrian laki-laki yang akan menjadi suamiku mulai Minggu depan

"Hati-hati dijalan pak" ucapku

"Hm" jawab Adrian hanya dengan sebuah deheman

Setelah merdeka semua pulang, aku pergi ke kamar tidur lalu mengganti pakaianku menjadi baju tidur. Setelah selesai mengganti pakaian aku langsung berbaring di tempat tidur dan memikirkan apa yang akan terjadi dengan kehidupanku nanti setelah pernikahan nantinya. Tak lama setelah memikirkan itu semua akupun tertidur.

.......

.......

.......

.......

.......

...------------------------------*------------------------------...

Hai hai...

Saya kembali lagi nih hehe. Oiya mohon maaf yha guys kalo banyak typo atau kata-kata yang tidak sesuai dengan KBBI, soalnya saya masih belajar hihi😁🙏🏻

Btw jan lupa vote dan tinggalin komen guys

Bab 3

...Happy Reading Guys🖤...

.......

.......

.......

.......

.......

*Pagi

Di pagi hari Alana terbangun dari tidurnya namun ia masih termenung di tempat tidurnya. Ia termenung memikirkan kejadian semalam di mana ia telah dijodohkan dengan laki-laki asing yang tak lain adalah dosennya sendiri.

"Kenapa jadi gini sih hidup gue, kenapa juga papa harus ngejodohin gue sama pak Adrian. Apakah papa tidak memiliki kenalan laki-laki lain yang lebih cocok untuk dijodohkan denganku." Monolognya

"Lagian nih cuman karena gue masih sendiri sampe sekarang, gue dikira gk bisa milih pasangan apa gimana sih, bener-bener deh papa ini. Aaaakh sh!t" lanjut Alana dengan mengacak-acak rambutnya frustasi

Setelah puas merenung, Alana pergi ke kamar mandi untuk mandi lalu setelah itu turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama kedua orang tuanya.

*Dapur

"Pagiii mah pah" sapa Alana

"Pagii sayang" jawab kedua orang tuanya

"Kamu gak ada kelas Al hari ini?" Imbuh sang mama

"Ada kok mah tapi nanti agak siangan, kenapa mah emangnya?" Jawab Alana

"Gak ada papa sayang, cuma kan biasanya kamu udah rapi kalo pagi tapi sekarang belum siap-siap sama sekali" ucap sang mama

"Oh itu mah sebenarnya sih hari ini juga ada kelas pagi cuma dosennya berhalangan hadir saat ini jadi diganti kelas sore." Jelas Alana

"Hari ini Adrian masuk ke kelas kamu?"Tanya papa

"Gak pah, kelasnya besok siang" jawab Alana

"Oh gitu, terus hari ini Adrian ada kelas nggak?" Tanya papa

"Gk tau pah emangnya kenapa?" Tanya Alana

"Gak kenapa-kenapa kok, cuman kalo Adrian hari ini ada kelas kan kalian bisa berangkat bareng. Itung-itung untuk lebih saling mengenal masing-masing" ujar sang papa sambil menaik-turunkan alisnya

"Dih Al gak mau lah kalo harus berangkat bareng pak Adrian" bantah Alana dengan cepat

"Kan katanya pengen lebih mengenal masing-masing" timpal sang mama

"Gak ishh" rajuk Alana

"Hahaha"

Tawa sang mama dan sang papa pecah ketka melihat ekspresi kesal sang putri. Setelah itu mereka melanjutkan sarapan yang sempat tertunda.

.

.

.

.

*Lorong kampus

*Alana Pov On

"ALANA TUNGGU WOYY!!" Teriak arka sembari berlari mengejar Alana

Mendengar seseorang memanggilnya, alana berhenti sejenak untuk mencari siapa yang memanggilnya. Dan ketika ia  menoleh ke belakang tampak Arka yang berlari ke arahnya sembari berteriak memanggil namanya.

"Huft..huft..huft" Arka mulai mengatur nafasnya yang memburu ketika ia sudah berhenti berlari

"Oiya, tumben lo sendirian. Bella mana biasanya lo berdua kan selalu barengan tuh kalo kemana-mana" imbuh Arka

"Oh itu Bella titip absen, neneknya sakit jadi dia dan keluarganya ke luar kota buat ngejenguk neneknya"balasku

"Oh" jawabnya

Mereka terus menyusuri lorong kampus sambil terkadang bercanda di tengah perjalanan menuju kelas.

Di kelas sudah ada beberapa mahasiswa juga mahasiswi lainnya. Selang beberapa menit kelas mulai dipenuhi para mahasiswa juga mahasiswi hingga pada pukul 10 tepat, Pak Egran selaku matkul kelas ini juga sudah memasuki kelas.

*Alana Pov Off

*Kantin

Setelah kelas selesai, Alana, Arka, Si kembar Zeon dan Zean pergi ke kantin untuk mengisi perut kosong mereka. Awalnya suasana di kantin begitu tenang hingga akhirnya segerombol mahasiswi yang duduk di meja sebelah tempat Alana duduk berteriak histeris kala melihat sang dosen pujaan hati mereka memasuki wilayah kantin

"Tch, ada apa sebenarnya dengan mereka semua" kesal Alana yang mulai merasa terganggu kegiatan makannya

"Yha apalagi kalo bukan karena Pak Adrian yang lewat" timpal Zeon

Disaat mereka sedang sibuk berbicara, ada suara notifikasi dari ponsel alana. Ketika ia membuka ponselnya ada beberapa pesan dari nomor tak dikenal.

...0881XXXXXXXXX...

Alana

Ke ruangan saya sekarang!

"No siapa nih yang ngechat gue" monolognya

^^^Siapa?^^^

^^^Gk usah sok ngatur kita gak kenal^^^

^^^//READ^^^

Jadi begini cara kamu berbicara dengan dosen

^^^Hah? Ini siapa sih sebenernya^^^

^^^//READ^^^

Saya Adrian

^^^Bilang dong pak dari tadi, oiya bapak ngapain nyuruh saya keruangan bapak?^^^

^^^//READ^^^

Tidak usah banyak tanya dan keruangan saya sekarang

^^^Iya-iya pak, saya kesana sekarang^^^

^^^//READ^^^

Setelah menutup ponselnya Alana berdiri sehingga membuat teman-temannya memasang wajah tanda tanya

"Al lo mau kemana?" tanya Arka

"Oh itu gue disuruh ke ruangannya pak Adrian" jawab Alana

"Ngapain lo disuruh kesana?" tanya Zean

"Gk tau juga gue, yaudah gue kesana duluan yha guys" pamit Alana

Setelahnya Alana bergegas menuju ke ruangannya pak Adrian. Sesampainya di sana ia mengetuk terlebih dahulu pintu ruangan tersebut

//Tok..tok..tok

"masuk" perintah orang yang ada di dalam ruangan tersebut

"Permisi pak" Ucap Alana saat masuk ke dalam ruangan tersebut

"Jadi kamu sudah sampai, kalo begitu kita berangkat sekarang" Ajak pak Adrian sembari berdiri dari kursi kebesarannya itu

"Hah, kemana pak?" tanya Alana

"Fitting baju pengantin di butik" jawab pak Adrian

"lah kok sekarang pak, katanya nanti H-3 pernikahan?" tanya Alana

"saya sibuk, karena kebetulan hari ini jadwal saya kosong jadi kita pergi sekarang saja" ucap pak Adrian

"Iya anda kosong jadwalnya, lah saya masih ada dua matkul lagi pak" elak Alana

"untuk masalah itu kamu sudah di izinkan oleh papamu, jadi tidak ada alasan lagi" jelas

"Hah, kapan" tanya Alana

"baru saja" Jawabnya dengan singkat

"Tidak usah banyak bicara, saya tidak punya waktu untuk berbicara tentang hal yang tidak penting" ucapnya seraya berjalan keluar

"Tch, yaudah bapak duluan aja saya nyusul pake motor" jawab Alana

"Siapa bilang kamu naik motor, kamu naik mobil bareng saya" bantah pak Adrian

"Lah, kalo saya naik mobil bareng bapak motor saya gimana?" seru Alana

"nanti akan ada orang saya yang akan mengambil motormu" balas pak Adrian

Setelah melakukan perdebatan, akhirnya Alana setuju berangkat satu mobil bersama dengan Pak Adrian.

*Butik

"Selamat datang tuan Gerald dan nona Dirgantara" ucap sang pelayan

"Nyonya Gerald telah meminta kami untuk menyiapkan 10 gaun pengantin terbaik yang ada di butik ini" ujar pelayan 1

"Mari nona dan tuan saya antarkan ke tempat penyimpanan gaun tersebut" imbuh pelayan 1

Sesampainya di sana Alana mulai mencoba semua gaun yang dipilihkan oleh mommynya, hampir 30 lamanya Alana mencoba kesepuluh gaun tersebut. Hingga pada akhirnya pilihan alana jatuh kepada gaun tersebut.

...Visual gaun yang akan digunakan Alana...

Setelah Alana menemukan gaun yang cocok sekarang giliran mencari kemeja yang cocok untuk pak Adrian namun sesuai dengan gaun yang akan digunakan Alana

...Visual pakaian pengantin Adrian...

Setelah menemukan apa yang mereka cari, mereka lanjut ke toko perhiasan untuk mengambil pesanan cincin pernikahan mereka

...Visual cincin pernikahan mereka...

Setelah dari toko perhiasan mereka mampir ke restoran untuk makan. Setelah dari restoran Adrian mengantarkan Alana pulang sedangkan Adrian harus pergi ke kantor setelah Arsen menelfonnya memberikan kabar jika ada urusan penting yang hanya bisa diatasi oleh CEO perusahaan.

.

.

.

.

.

----------------------------------------*----------------------------------------

Hai hai...

Saya kembali lagi nih hehe. Oiya mohon maaf yha guys kalo banyak typo atau kata-kata yang tidak sesuai dengan KBBI, soalnya saya masih belajar hihi😁🙏🏻

Btw jan lupa vote dan tinggalin komen guys

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!