NovelToon NovelToon

Cinta Melati.

Melati...

Nama ku Melati usia ku 20 tahun, aku bekerja di sebuah cafe yang tidak jauh dari perkantoran setelah lulus sekolah yang ku raih dari beasiswa kini aku hanya berbekal ilmu lulusan SMK. Ya aku senang bisa bekerja mengandalkan ijaza SMK ku saja...

"Mel... Boleh aku antar.?" ucap pria yang umur nya lebih tua dari ku 5 tahun dia bos ku pemilik cafe di mana aku bekerja.

"Tidak usah kak aku bisa jalan kaki tidak jauah dari sini kak." ucap ku menolak dengan sopan ajakan Kak Beni.

Cafe tempat ku bekerja sering di kunjungi anak kuliahan karena jarak yang dekat dan harga Yang masih di bilang waras... Banyak karyawan kantor yang datang berkunjung sekedar ngopi atau meeting.

"Melati aku mohon jangan menolak." ucap kak Beni.

Aku menurut dan naik di motor kak Beni yang sederhana itu kak Beni emang selalu naik motor ke cafe kadang sih bawa mobil... Kami mampir di mini market terdekat memberi beberapa cemilan untuk adik adik ku.

"Kak makasih banyak kakak sudah baik dan peduli pada adik adik ku." ucap ku merasa kagum pada kak Beni tapi aku tidak berani menyukai kak Beni, karena aku anak panti anak yatim piatu...

Di panti asuhan ku tinggal kami memiliki Donatur terbesar yang selalu memberi sumbangan untuk adik adik ku... Beliau sahabat dari ibu panti kami bu Tanti Halima sahabat beliau bernama Karin Adi Hermawan..

Bu Tanti memiliki Usaha toko sembako yang sangat ramai, toko itu di lanjutkan oleh anak beliau satu satu nya bernama Tania dan suaminya Heri. Mungkin karena ke bagi kan bu Tanti mak A tuhan melancarkan rejeki bu Tanti.

...#############...

Di rumah bu Karin sahabat bu Tanti suaminya yang sangat marah pada putranya.... Melempar beberapa lembar foto di hadapan anak semata wayangnya itu pewaris tunggal.

"Katakan ini semua Leo, pada papa ." ucap pak Lucki Adi Hermawan.

Pak Lucki Adi Hermawan pemilik perusahaan GEMILANG JAYA yan akan di wariskan pada putra tunggal nya bernama Leon Adi Hermawan setelah menikah dan memiliki anak dari istri pertamanya, Pria yang terlihat dingin dan ke jam itu ternyata baik Hati usia nya baru saja 27 tahun..

"Pak ini hanya sebuah foto, Leon yakin ini hanya rekan bisnis Gisel yang tidak suka pada nya." ucap Leon membela sang kekasih pada papa nya.

"Leon kalau mama tahu dia akan marah penyakitnya akan kambuh..." ucap papa Lucki.

Foto dan bertiga Gisel kekasih putranya sudah sampai di telinga mama Karin, Sehingga manyebabkan beliau masuk rumah sakit... Karena itu Leon terpaksa menerima permintaan sang mama yang memaksanya harus menikah dengan aku agar tidak terjadi gosip.

Beberapa minggu berlalu kejadian di antara Leon dan ke dua orang tuanya dengan terpaksa akhirnya Leon setuju menerima diri ku menjadi istri nya.

"Sah..." ucap penghulu...

Sah....

Sah.....

Sah.....

Para saksi dan tamu undangan... Serempak mengucapkan kata Sah di sebuah hotel yang hanya hadir sakitar 50 orang saja... Kini aku resmi menjadi istri Leon Adi Hermawan. Kalian pasti bingung kenapa aku bisa menikah pada Leon.

Malam itu Dodi salah satu adik panti ku sakit dan harus manjalani operasi di bagian empedu nya, bu Tanti tidak cukup banyak uang, sementara aku tidak banyak tabungan ku. Di tengah hujan yang deras dengan motor metic aku pergi kerumah bu Karin.

syarat...

Masih di Flash Back...

Seorang pelayan rumh bu Karin menghampiri ku dan menyuruh ku masuk, tapi aku menolak karena tubuh ku basah lalu pelayan itu masuk kembali kini pelayan itu keluar bersama bu Karin menghampiri ku.

"Melati." ucap bu Karin... Yang memang sudah kenal pada ku beliau sering berkunjung ke panti dan berbincang pada ku.

"Maaf Melati mengganggu istirahat ibu." ucap ku sambil menangis... Bagi ku hanya bu Karin yang dapat menolong Dodi.

"Ada apa Melati, sampai kamu Ke sini.?" ucap bu Karin.

"Tolong Dodi bu, dia sakit dan harus manjalani operasi aku tidak tahu harus minta tolong dengan siapa lagi." ucap ku menangis...

"Kamu harus gbati baju kamu dulu agar tidak sakit." ucap bu Karin...

"Tapi bu..." ucap ku lalu bu Karin memanggil pelayan nya kembali...

"Ajeng, ajak Melati ke dalam dan kasih dia baju ganti dulu." ucap bu Karin.

Pelayan datang mengajak ku masuk dan ganti baju yang kering... Baru pertama kali nya aku masuk ke rumah orang kaya seperti bu Karin, Setelah aku berganti pakaian Bu Karin mengajak ku masuk keruang kerjanya.

"Tanda tangan disini." ucap bu Karin mengeluarkan kertas selembar yang sudah di tempelin prangko.

"Apa ini bu." ucap ku mengambil selembar kertas dan membaca isi nya.

"Surat Perjanji." ucap bu Karin.

"Saya bersedia bu bekerja di rumah ibu, dan tidak di gaji asalkan ibu dapat menolong Dodi bu. Saya mau jadi pembantu di rumah ibu." ucap ku.

"Kamu bukan Jadi Pembantu ku tapi kamu akan menjadi Menantu ku di rumah ini." ucap bu Karin.

"Tidak ada tapi tapian Melati, kamu hanya bisa jawab Iya atau Tidak... Nyawa Dodi ada di tangan kamu." ucap Bu Karin..

"Sekarang Dodi lagi di ruang operasi, bila kamu jawab tidak aku akan suruh pihak rumah sakit memberhentikan operasi nya." ucap bu Karung lagi memperlihatkan foto di bayar ponsel nya.

Aku langsung mengambil kertas dan tanda tangan di atas kertas itu... Ku lihat bu Karin tersenyum lalu dia mengajak ku kerumah sakit, aku di ajak bu Karin naik mobil nya motor ku di tinggal kata bu Karin sih nanti ada yang mengantarnya kerumah sakit.

Ini baru pertama kali nya aku naik di mobil mewah , aku sangat cemas ku main kan baju yang ku pakai ku putar putar ujuang baju ini... Entah baju siapa yang ku pakai dari rumah bu Karin, karena setahu ku bu Karin tidak punya anak perempuan baju ini juga terasa baru.

"Mel, kamu tenang Dodi pasti akan selamat." ucap Bu Karin menenangkan ku... Setiap air mata yang mau keluar langsung ku hapus.

Tiga hari berlalu Dodi sudah sedikit membaik tapi dia masih tetap dalam perawatan usia Dodi masih Ger bilang kecil di usia nya yang baru 7 tahun sudah merasakan sakit nya pisau operasi... Bu Karin datang bersama suaminya pak Lucki.

Kak Tania, dan bu Tanti sudah tahu masalah pernikahan ku dengna putra bu Karin... Kini Mereka mengajak ku mencoba gaun pengntin, aku meminta pernikahan ku hanya di hadirin bu Tanti dan kak Tania serta keluarganya saja.

Hanya merekalah keluarga ku, di dunia ini aku hanya punya kerena sebagai anak yang di besarkan di panti asuhan, Aku masih tidak percaya bu Karin mau meminta ku menjadi Menantu nya secara Aku hanya anak yatim piatu, aku saja tidak tahu siapa orang tua ku.

Bersambung....

Suami...

Aku sudah Sah menjadi istri Leon Adi Hermawan... Dan sudah menjadi Menantu keluarga Hermawan, aku tidak percaya aku sudah menjadi bagian dari keluarga Hermawan... Aku melihat suami ku pertama kalinya wajah dingin dan tubuh yang tinggi...

Tapi aku tidak melihat kebahagian di wajah suami ku, Kamar pengantin yang ku tempat adalah kamar nya di atas ranjang ada bunga mawar yang sudah di hias berbentuk Love... Ku lihat sekeliling hanya ada tempat tidur, meja rias serta kursi santai.

"Aku akan ganti pakaian, kamu bersihkan bunga itu." ucap suami ku Leon. yang masuk Ke kamar mandi.

"Ba... Baik." ucap ku lalu Aku membuang bunga itu ke dalam tong sampah yang ada di dekat meja rias.

"Ngapain kamu duduk di situ.?" ucap suami ku setelah keluar dari kamar mandi.

"Ah... Iya maaf tuan." ucap kucing langsung berdiri, Leon menatap ku, dengan cepat aku menundukkan kepala ku.

"Kamu tidak akan ganti pakaian dan akan berdiri di situ terus." ucap Leon yang keluar dari ruang ganti.

"Aku tidak bawa baju ganti tuan." ucap ku, karena seingat ku aku ke sini tidak membawa apa selain diri Ku.

"Di lemari paling ujung milikmu." ucap Leon.

Aku segera masuk keruang ganti untuk mengambil baju ku, Setelah suami ku memberi tahu di mana letak barang barang ku berada. Aku segera masuk kamar mandi di dalam kamar mandi aku bingung mencari gayung untuk mandi di sana tidak ada.

Ada sebuah bak tapi kosong Air nya, aku keluar dan memanggil suami ku agar mengambilkan aku gayung untuk mandi. Aku tidak bisa mandi kalau tidak ada gayung.

"Tuan..." ucap Ku yang sudah berdiri di hadapannya yang lagi bersandar di pala ranjang yang berukuran king size itu.

"Ada apa.?" ucap nya.

"Tuan Di mana Gayung untuk mandi anda taruh.?" ucap ku.

"Gayung.?" kata Leon, dia bangkit dari tempat tidur lalu aku mengikotinya ke kamar mandi memberi tahu aku cara mandi Di kamar mandi nya... Setelah mengajarinya Leo keluar tidak ada kata Apa pun dari mulutnya pasti dia sangat marah dan malu punya istri seperti ku.

Saat Aku keluar aku melihat suami ku sudah tidur, tapi aku melihat di bawah ada selimut serta bantal, aku mengerti mungkin dia menyuruh ku tidur di lantai, yang beralasan kapret berbulu saja masih terasa dingin di ruangan ini.

Pagi tiba aku segera masuk kamar mandi, dan mengambil baju suami ku meski aku tidak punya orang tua yang mengajari ku merawat suami tapi aku sedikit paham tentang ilmu agama... Bu Tanti juga di panti sering mengajari kami dan memberi tahu kami...

"Pagi nona." sapa "Ajeng pelayan di rumah bu Karin yang waktu itu Menantu ku pertama kali di rumah ini.

" Pagi emba Ajeng, Emba jangan panggil aku nona panggil aku Melati saja." ucap ku pada emba Ajeng.

"Maaf tidak bisa, saya masih mau bekerja non." ucap emba Ajeng.

Aku mengerti jadi ku biarkan para pelayan memanggil ku nona, meski aku tidak suka dengan pangilan itu hanya saja aku tidak ingin karena sebuah pangilan saja mereka hilang pekerjaan nya, awalnya aku tidak di ajak mambantu di dapur kali ini aku memaksanya sampai akhirnya di izinkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!