NovelToon NovelToon

Jeritan Sang Kupu-kupu Malam

Bab 1 ( Awal Mula )

"Gimana Dok keadaan Ayah saya?"Gadis itu bertanya pada Dokter yang barusan memeriksa kondisi sang Ayah.

"Kondisi Ayah kamu sudah lumayan membaik, sakitnya tak begitu parah seperti awalnya, saya berikan resep nanti kamu tebus?"pinta sang Dokter.

"Baik Dok!"

"Sayang?"panggil seorang pria berumur 50 tahun-an, ayah dari gadis tersebut.

"Iya Yah!"

"Apa kamu akan tetap berfikir seperti ini? Kamu masih gadis, masih banyak peluang yang harus kamu kejar kenapa kamu malah lebih memilih hidup dengan Ayah dan Kakak kamu yang kamu sendiri juga tau kondisi kita seperti ini?"protes sang Ayah pada Putri tercintanya.

"Di-dunia ini tidak ada yang namanya mantan anak? Apa mungkin disaat melihat kondisi kalian seperti ini, aku egois lebih memilih memikirkan kebahagiaanku sendiri, sedangkan disisi lain kalian hidup se'menderita ini? Ingat! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkan Ayah ataupun Kakak, karena hanya kalian kebahagiaan yang aku punya, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian, Salsa janji!" Gadis berumur 18 tahun itupun memberikan pelukan hangat pada Ayah tercinta.

"Ayah tidak tau harus mengatakan apa lagi padamu sayang? Melihat pengorbanan kamu seperti ini, ini sudah sangat membuat air mata ayah menetas, maafkan Ayah, maafkan Ayah belum bisa membahagiakan kamu, maafkan Ayah!" Buliran air mata sang Ayah terus membanjiri, Salsa dengan tulus ia mengusap air mata sang Ayah.

"Ayah jangan bicara seperti itu? Ini sudah takdir, jadi Ayah tidak boleh berkata seperti itu usap air mata Ayah?"

Memeluk lelaki yang selama ini ada untuknya Salsa menahan diri agar tidak sampai meneteskan air matanya. Ia rela jatuh bangun banting tulang yang terpenting baginya melihat orang-orang yang disayanginya tenang itu sudah membuat dirinya bahagia.

Pov Salsa

Salsa tidak peduli jika kebahagiaan Salsa hanya sebatas bayangan. Salsa tidak peduli jika orang-orang akan mengejek Salsa gadis miskin, melihat Ayah dan Kakak bahagia tanpa adanya seseorang yang berani menyakiti kalian ini sudah sangat membuatku bahagia dan senang.

Seseorang memiliki kebahagiaan tapi tidak semua orang bisa merasakan apa arti nikmatnya kebahagiaan itu, ingin Salsa mengeluh, tapi sepertinya akan percuma jika aku mengeluh kalaupun bisa aku ingin mengatakan kenapa aku memiliki seorang Ibu yang dasarnya ibuku sangatlah berbeda dengan kebanyakan Ibu yang lain. Apa aku boleh membenci Ibuku sendiri karena dia menelantarkan kita, apa aku boleh?"

Air mata Salsa tak tertahan lagi, perlahan ia mengusap air matanya tak menunjukkan akan kehancuran dirinya didepan sang Ayah. Mengingat kejadian 2 tahun yang lalu hal inilah yang menjadikan hatinya sulit untuk ia tahan.

KEJADIAN DUA TAHUN YANG LALU.

"Tidak Ma! Mama tidak boleh meninggalkan kami! Mama harus menemani kami, jangan pergi! Jangan pergi, Salsa mohon jangan pergi!" Tangisan gadis itu menjerit, memegang erat tangan sang Mama namun Wanita berumur 40 tahun-an berusaha melepaskan genggaman tangan itu.

"Diam Salsa! Kamu tidak sadar Ayah dan Kakak kamu sudah tidak berguna! Mereka sakit-sakitan apa kamu pikir Mama bodoh lebih memilih mempertahankan kehidupan miskin ini ketimbang mencari kebahagiaan yang lain? Ingat! Mama masih muda Mama masih bisa menikah dengan Laki-laki kaya raya yang pastinya bisa membahagiakan Mama itu sudah cukup, jadi jangan halangi Mama! Jangan halangi Mama!"bentaknya yang berusaha melepaskan cengkraman putrinya.

"Tidak! Mama tidak boleh berfikiran gila seperti itu? Ini sudah tanggung jawab Mama, Mama janji kita akan selalu bersama jangan tinggalkan kami, Jangan tinggalkan kami, Salsa mohon!"

"Diam anak bodoh! Kamu tidak ada bedanya dengan mereka, kamu lebih memilih hidup menderita bersama mereka ketimbang ikut Mama yang pastinya bisa membiayai biaya sekolah kamu! Jika ini sudah jadi pilihan kamu maka kamu nikmatilah nanti! Lepaskan Mama ... lepaskan Mama ...!"

"Tidak! Salsa tidak akan pernah melepaskan Mama, Mama sudah janji kenapa Mama meninggalkan kami! Kenapa meninggalkan kami!"

Melepaskan pelukan Salsa pada kaki mulus Mamanya, Mamanya mendorong Salsa hinga tubuh gadis itu tersungkur, tak peduli akan tangisan sang anak, wanita itu masih kekek pergi dengan pendiriannya yang amat sulit untuk dibayangkan.

" Mama ....jangan tinggalkan Salsa ...jangan tinggalkan kami Ma ..."

Seorang pria datang, terjatuh dari kursi roda memeluk putrinya yang sudah diambang kehancuran. Air mata mengaliri dikedua sudut matanya, didekap tubuh Putrinya, Salsa lalu menangis sesenggukan di pelukan sang Ayah.

"Maafkan Ayah sayang ...maafkan Ayah ....

"Kenapa Mama tega meninggalkan Kami Yah? Kenapa Mama tega meninggalkan kami?" Tangisan Salsa terus terjadi, sang Ayah yang tak bisa berbuat banyak ia hanya mampu memeluk sang Putri.

BERSAMBUNG.

Bab 2 ( Bertemu Ibu yang Kejam )

Duduk ditepi ranjang gadis cantik lan manis itu menyebar uang 100 ribu, berfikir uang yang ia pegang hanya sisa ini mana mungkin uang yang ia pegang akan bisa ia bagi memenuhi kebutuhan yang lain.

"Apa yang harus aku lakukan dengan uang 100 ribu ini? Untuk beli obat Ayah pun ini masih kurang belum lagi untuk biaya makan sehari-hari dan obat Kakak apa yang harus Salsa lakukan?"gumam Salsa bertabur perasaan bercampur aduk.

"Sekarang hari Minggu mumpung aku libur sekolah aku harus cari pekerjaan, entah dapat ataupun tidak, Salsa harus berusaha, iya aku harus berusaha." Salsa lantas bangkit dari tepi ranjang.

Dengan berjalan kaki menulusuri anak jalan, dan panas terik matahari yang sangat menyengat membuat gadis cantik itu mampu merasakannya. Dia pun mulai lelah karena dia sudah berjalan kaki menulusuri anak jalan ini untuk mencari pekerjaan, semangat Salsa luntur, untuk mencari pekerjaan yang dimana entah akan ia dapatkan ataupun tidak.

Salsa sendiri sudah mendatangi setiap tempat tapi diberbagai warung makan yang dia datangi tak ada satupun yang mau menerima, belum adanya ijazah SMA ditambah masih duduk dibangku sekolah membuatnya sulit untuk mencari pekerjaan yang menurutnya cocok tanpa harus persyaratan menginap.

"Harus kemana lagi aku? Semua warung-warung makan sudah aku datangi, tapi hasilnya nihil, tak ada satupun orang yang mau menerima lamaran aku ini?"

Keluhan dari gadis cantik itu sambil mengusap keringat yang membasahi wajahnya. Disisi arah timur pandangan Salsa yang tadinya sibuk melihat mobil-mobil yang melaju disiang hari, ia dikejutkan setelah ia melihat seseorang yang sangat ia kenali. Berlari kearahnya, Salsa memeluknya dengan erat namun seseorang itu dengan lancang melepaskan pelukannya itu.

"Mama? Ini beneran Mama kan? Salsa tidak lagi salah lihat kan?"

Kebahagiaan terpancar dari wajah gadis cantik itu, tak menyangka akan bertemu pada seseorang yang telah melahirkannya Salsa tak memberikan cela pada wanita yang tak lain Mamanya untuk melepaskan pelukan itu, namun berbeda dengan Mamanya yang tanpa sebab ia melepaskan pelukan dari putrinya ini.

"Siapa kamu? Apa kita saling kenal?" Wanita itu berkata, wajah tak percaya Salsa kembali terukir, Salsa tersenyum ciut mengartikan apa maksud dari ucapan Mamanya ini.

"Apa maksud Mama? Ini Salsa, Putri Mama apa semudah itu Mama melupakan Salsa? Ini salsa Putri kandung Mama apa Mama sungguh lupa?"kekeh Salsa, Wanita itu hanya menggelengkan kepala sebagai isyarat tak mengerti apa maksudnya.

"Ma, dia siapa?"

Hadir seorang pria yang menimpali pembicaraan keduanya. Pria kaya berjas rapi.

"Tidak tau Pah! Dia mungkin pengemis yang ingin minta-minta, kamu kalau ingin mengemis itu pakai cara yang bener Nak! Memangil orang-orang yang kamu anggap Mama kandungmu itu mungkin salah satu cara yang kamu gunakan untuk meminta dengan paksa kan?"tuduh Mamanya, air mata Salsa seketika mengalir tak menyangka Mamanya akan tega berbicara seperti ini.

"Ma! Ada apa dengan Mama? Mama meninggalkan aku, Ayah dan juga Kak Sandra hanya untuk Pria ini? Apa karena mengincar harta! Mama jadi lampiaskan semuanya? Mama lupa ada karma yang sedang menunggu, tolong Mama sadarlah! Sadarlah!"

"Hey! Kamu itu hanya anak pengemis! Benar yang dikatakan istriku ini kamu pasti hanya berpura-pura agar orang simpati dan memberikan kamu uang kan? Berapa uang yang kamu butuhkan satu juta! Ini!"

Melemparkan beberapa lembaran uang bernominal seratus ribu air mata Salsa tak henti-hentinya mengalir bukan karena penghinaan tapi yang membuatnya sakit adakah seorang Mama yang membiarkan putrinya dipermalukan dihadapan banyak orang.

"Jika anda mengira aku miskin iya aku memang miskin, tapi se'miskinnya diriku aku tidak akan sudi memakan uang pemberian dari anda! Anda yang melemparkannya maka ambillah aku bahkan tidak sudi lagi memegang lembaran uang yang sudah tersentuh dari tangan pria kotor sepertimu, ambillah itu pantas untuk anda! Dan kamu Wanita tidak tau diri terima kasih atas semuanya. Apa yang aku lihat sudah sangat menunjukkan siapa anda, kebenaran tidak akan kalah melawan keburukan apalagi kejujuran, jika anda mengira aku hanya pengemis iya bener aku pengemis kalian memang sangatlah cocok nikmatilah kehidupan baru kalian, permisi!"

BERSAMBUNG

Bab 3 ( Pekerjaan Baru )

Pov Salsa

Membenci? Apa aku salah jika aku membenci Mamaku sendiri? Mama yang selama ini telah melahirkan ku dan merawat aku sampai diusia 18 tahun. Meninggalkan keluarganya hanya karena gengsi dan takut hidup susah apa aku salah membencinya?"

Tak ingin kalah melawan hati yang seakan-akan mati. Salsa kembali melanjutkan jalannya, berjalan sembari menulusuri anak jalan, pandangan Salsa pun seketika beralih kearah samping dengan adanya sebuah koran yang tergeletak dijalan yang mengatakan jika didalam koran sana tertulis ada lowongan pekerjaan menjadi asisten rumah tangga di lokasi ( J )

"Menjadi asisten Rumah tangga? Kayaknya pekerjaan ini sangatlah cocok buatku," ucap Salsa yang tanpa berkata lagi, bergegas ia pun berlari menuju tempat tersebut.

Tidak menunggu waktu lebih lama. Akhirnya Salsa telah sampai disalah satu kediaman yang sangat besar dan megah, sesampainya ia pun tidak percaya jika Rumah sebesar ini yang akan ia tempati bekerja sekarang ini.

Dan sesaat kemudian ia pun menekan tekan tombol alarm yang berada di samping pintu tersebut. Mendengar suara alarm berbunyi, segera pintu pun terbuka.

Setelah mendapatkan ijin untuk kerja setengah hari disini, rasa bahagia telah terpancar dari wajah cantiknya, rasa syukur tak henti-hentinya ia panjatkan.

"Terima kasih Tuhan, terima kasih karena engkau telah memberi kemudahan bagi hamba terima kasih." Salsa yang dengan semangatnya ia pun bergegas memasuki Rumah besar ini.

"Ya sudah karena disini sudah ada kamu jadi aku gak perlu capek-capek lagi membereskan semua ini sendiri?"ucap sang majikan perempuan.

"Sayang ada apa?" Seorang laki-laki yang kebetulan baru datang.

"Ini sayang aku sudah menemukan asisten Rumah tangga yang baru dan dia orangnya," ucapnya dengan menunjuk kearah Salsa, Salsa lalu tertunduk patuh.

"Gadis yang sangat cantik, lugu kebetulan sekali dia kerja di Rumah ini jadi aku punya kesempatan ngejalanin rencana ku nanti," batin pria muda itu dengan tersenyum sinis melirik kearah Salsa.

"Ya sudah karena hari ini saya ada acara dadakan kamu gak papa kan kalau saya tinggal sendiri? Kebetulan nanti tuan muda akan pergi keluar jadi saya pasrahkan semuanya sama kamu! Sama satu lagi jika nanti tuan muda pergi kamu kabari saya ya?"

"Iya Nyonya gak papa itu sudah lebih dari tugasku disini, nanti jika tuan akan pergi aku akan kabari nyonya lagi,'ucap Salsa dengan tersenyum.

"Baiklah saya pegang omongan kamu, kamu juga sepertinya anak yang baik jadi saya tingal dulu! Sayang kamu nanti jangan malam-malam kalau pulang ya?"

"Iya Ma! Aku tidak akan lama kok!"

"Ya sudah saya pergi jaga rumah ya Sal?"

"Baik Nyonya!"

"Alhamdulillah akhirnya aku dapat kerja baru, biar pun aku hanya kerja disini setengah hari tapi setidaknya aku punya pendapatan tambahan untuk biaya sehari-hari ,"batin Salsa yang merasa lega.

"Siapa nama kamu?"tanya Pria itu beralih Salsa melirik kearah suara itu.

"Tuan, nama saya Salsa Tuan,"balasnya.

"Baiklah ya sudah kamu lakukan pekerjaan kamu,"balasnya.

"Baik Tuan," balas Salsa sesekali ia pun menatap kearah laki-laki tersebut.

"Apa ini hanya perasaanku saja, kenapa aku merasa Laki-laki muda ini bukanlah laki-laki baik-baik," batin Salsa yang mulai merasa panik.

"Ya sudah kalau gitu saya tinggal dulu!"

"Baik Tuan," balas Salsa dengan menundukkan kepalanya.

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!