NovelToon NovelToon

Jeritan Sang Kupu-kupu Malam

Bab 1 ( Awal Mula )

"Gimana Dok keadaan Ayah saya?"Gadis itu bertanya pada Dokter yang barusan memeriksa kondisi sang Ayah.

"Kondisi Ayah kamu sudah lumayan membaik, sakitnya tak begitu parah seperti awalnya, saya berikan resep nanti kamu tebus?"pinta sang Dokter.

"Baik Dok!"

"Sayang?"panggil seorang pria berumur 50 tahun-an, ayah dari gadis tersebut.

"Iya Yah!"

"Apa kamu akan tetap berfikir seperti ini? Kamu masih gadis, masih banyak peluang yang harus kamu kejar kenapa kamu malah lebih memilih hidup dengan Ayah dan Kakak kamu yang kamu sendiri juga tau kondisi kita seperti ini?"protes sang Ayah pada Putri tercintanya.

"Di-dunia ini tidak ada yang namanya mantan anak? Apa mungkin disaat melihat kondisi kalian seperti ini, aku egois lebih memilih memikirkan kebahagiaanku sendiri, sedangkan disisi lain kalian hidup se'menderita ini? Ingat! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkan Ayah ataupun Kakak, karena hanya kalian kebahagiaan yang aku punya, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian, Salsa janji!" Gadis berumur 18 tahun itupun memberikan pelukan hangat pada Ayah tercinta.

"Ayah tidak tau harus mengatakan apa lagi padamu sayang? Melihat pengorbanan kamu seperti ini, ini sudah sangat membuat air mata ayah menetas, maafkan Ayah, maafkan Ayah belum bisa membahagiakan kamu, maafkan Ayah!" Buliran air mata sang Ayah terus membanjiri, Salsa dengan tulus ia mengusap air mata sang Ayah.

"Ayah jangan bicara seperti itu? Ini sudah takdir, jadi Ayah tidak boleh berkata seperti itu usap air mata Ayah?"

Memeluk lelaki yang selama ini ada untuknya Salsa menahan diri agar tidak sampai meneteskan air matanya. Ia rela jatuh bangun banting tulang yang terpenting baginya melihat orang-orang yang disayanginya tenang itu sudah membuat dirinya bahagia.

Pov Salsa

Aku tidak peduli jika kebahagiaanku hanya sebatas bayangan. Aku tidak peduli jika orang-orang akan mengejekku gadis miskin, melihat Ayah dan Kakak bahagia tanpa adanya seseorang yang berani menyakiti kalian ini sudah sangat membuatku bahagia dan senang.

Seseorang memiliki kebahagiaan tapi tidak semua orang bisa merasakan apa arti nikmatnya kebahagiaan itu, ingin Salsa mengeluh, tapi sepertinya akan percuma jika aku mengeluh kalaupun bisa aku ingin mengatakan kenapa aku memiliki seorang Ibu yang dasarnya ibuku sangatlah berbeda dengan kebanyakan Ibu yang lain. Apa aku boleh membenci Ibuku sendiri karena dia menelantarkan kita, apa aku boleh?"

Air mata Salsa tak tertahan lagi, perlahan ia mengusap air matanya tak menunjukkan akan kehancuran dirinya didepan sang Ayah. Mengingat kejadian 2 tahun yang lalu hal inilah yang menjadikan hatinya sulit untuk ia tahan.

KEJADIAN DUA TAHUN YANG LALU.

"Tidak Ma! Mama tidak boleh meninggalkan kami! Mama harus menemani kami, jangan pergi! Jangan pergi, Salsa mohon jangan pergi!" Tangisan gadis itu menjerit, memegang erat tangan sang Mama namun Wanita berumur 40 tahun-an berusaha melepaskan genggaman tangan itu.

"Diam Sal! Kamu tidak sadar Ayah dan Kakak kamu sudah tidak berguna! Mereka sakit-sakitan apa kamu pikir Mama bodoh lebih memilih mempertahankan kehidupan miskin ini ketimbang mencari kebahagiaan yang lain? Ingat! Mama masih muda Mama masih bisa menikah dengan Laki-laki kaya raya yang pastinya bisa membahagiakan Mama itu sudah cukup, jadi jangan halangi Mama! Jangan halangi Mama!"bentaknya yang berusaha melepaskan cengkraman putrinya.

"Tidak! Mama tidak boleh berfikiran gila seperti itu? Ini sudah tanggung jawab Mama, Mama janji kita akan selalu bersama jangan tinggalkan kami, Jangan tinggalkan kami, Salsa mohon!"

"Diam anak bodoh! Kamu tidak ada bedanya dengan mereka, kamu lebih memilih hidup menderita bersama mereka ketimbang ikut Mama yang pastinya bisa membiayai biaya sekolah kamu! Jika ini sudah jadi pilihan kamu maka kamu nikmatilah nanti! Lepaskan Mama ... lepaskan Mama ...!"

"Tidak! Salsa tidak akan pernah melepaskan Mama, Mama sudah janji kenapa Mama meninggalkan kami! Kenapa meninggalkan kami!"

Melepaskan pelukan Salsa pada kaki mulus Mamanya, Mamanya mendorong Salsa hinga tubuh gadis itu tersungkur, tak peduli akan tangisan sang anak, wanita itu masih kekek pergi dengan pendiriannya yang amat sulit untuk dibayangkan.

" Mama ....jangan tinggalkan Salsa ...jangan tinggalkan kami Ma ..."

Seorang pria datang, terjatuh dari kursi roda memeluk putrinya yang sudah diambang kehancuran. Air mata mengaliri dikedua sudut matanya, didekap tubuh Putrinya, Salsa lalu menangis sesenggukan di pelukan sang Ayah.

"Maafkan Ayah sayang ...maafkan Ayah ....

"Kenapa Mama tega meninggalkan Kami Yah? Kenapa Mama tega meninggalkan kami?" Tangisan Salsa terus terjadi, sang Ayah yang tak bisa berbuat banyak ia hanya mampu memeluk sang Putri.

Duduk ditepi ranjang gadis cantik lan manis itu menyebar uang 100 ribu, berfikir uang yang ia pegang hanya sisa ini mana mungkin uang yang ia pegang akan bisa ia bagi memenuhi kebutuhan yang lain.

"Apa yang harus aku lakukan dengan uang 100 ribu ini? Untuk beli obat Ayah pun ini masih kurang belum lagi untuk biaya makan sehari-hari dan obat Kakak apa yang harus Ara lakukan?"gumam Salsa bertabur perasaan bercampur aduk.

"Sekarang hari Minggu mumpung aku libur sekolah aku harus cari pekerjaan, entah dapat ataupun tidak, Salsa harus berusaha, iya aku harus berusaha." Salsa lantas bangkit dari tepi ranjang.

Dengan berjalan kaki menulusuri anak jalan, dan panas terik matahari yang sangat menyengat membuat gadis cantik itu mampu merasakannya. Dia pun mulai lelah karena dia sudah berjalan kaki menulusuri anak jalan ini untuk mencari pekerjaan, semangat Salsa luntur, untuk mencari pekerjaan yang dimana entah akan ia dapatkan ataupun tidak.

Salsa sendiri sudah mendatangi setiap tempat tapi diberbagai warung makan yang dia datangi tak ada satupun yang mau menerima, belum adanya ijazah SMA ditambah masih duduk dibangku sekolah membuatnya sulit untuk mencari pekerjaan yang menurutnya cocok tanpa harus persyaratan menginap.

"Harus kemana lagi aku? Semua warung-warung makan sudah aku datangi, tapi hasilnya nihil, tak ada satupun orang yang mau menerima lamaran aku ini?"

Keluhan dari gadis cantik itu sambil mengusap keringat yang membasahi wajahnya. Disisi arah timur pandangan Salsa yang tadinya sibuk melihat mobil-mobil yang melaju disiang hari, ia dikejutkan setelah ia melihat seseorang yang sangat ia kenali. Berlari kearahnya, Salsa memeluknya dengan erat namun seseorang itu dengan lancang melepaskan pelukannya itu.

"Mama? Ini beneran Mama kan? Salsa tidak lagi salah lihat kan?"

Kebahagiaan terpancar dari wajah gadis cantik itu, tak menyangka akan bertemu pada seseorang yang telah melahirkannya Salsa tak memberikan cela pada wanita yang tak lain Mamanya untuk melepaskan pelukan itu, namun berbeda dengan Mamanya yang tanpa sebab ia melepaskan pelukan dari putrinya ini.

"Siapa kamu? Apa kita saling kenal?" Wanita itu berkata, wajah tak percaya Salsa kembali terukir, Salsa tersenyum ciut mengartikan apa maksud dari ucapan Mamanya ini.

"Apa maksud Mama? Ini Salsa, Putri Mama apa semudah itu Mama melupakan Salsa? Ini salsa Putri kandung Mama apa Mama sungguh lupa?"kekeh Salsa, Wanita itu hanya menggelengkan kepala sebagai isyarat tak mengerti apa maksudnya.

"Ma, dia siapa?"

Hadir seorang pria yang menimpali pembicaraan keduanya. Pria kaya berjas rapi.

"Tidak tau Pah! Dia mungkin pengemis yang ingin minta-minta, kamu kalau ingin mengemis itu pakai cara yang bener Nak! Memangil orang-orang yang kamu anggap Mama kandungmu itu mungkin salah satu cara yang kamu gunakan untuk meminta dengan paksa kan?"tuduh Mamanya, air mata Salsa seketika mengalir tak menyangka Mamanya akan tega berbicara seperti ini.

"Ma! Ada apa dengan Mama? Mama meninggalkan aku, Ayah dan juga Kak Sandra hanya untuk Pria ini? Apa karena mengincar harta! Mama jadi lampiaskan semuanya? Mama lupa ada karma yang sedang menunggu, tolong Mama sadarlah! Sadarlah!"

"Hey! Kamu itu hanya anak pengemis! Benar yang dikatakan istriku ini kamu pasti hanya berpura-pura agar orang simpati dan memberikan kamu uang kan? Berapa uang yang kamu butuhkan satu juta! Ini!"

Melemparkan beberapa lembaran uang bernominal seratus ribu, air mata Salsa tak henti-hentinya mengalir bukan karena penghinaan tapi yang membuatnya sakit adakah seorang Mama yang membiarkan putrinya dipermalukan dihadapan banyak orang.

"Jika anda mengira aku miskin iya aku memang miskin, tapi se'miskinnya diriku aku tidak akan sudi memakan uang pemberian dari anda! Anda yang melemparkannya maka ambillah aku bahkan tidak sudi lagi memegang lembaran uang yang sudah tersentuh dari tangan pria kotor sepertimu, ambillah itu pantas untuk anda! Dan kamu Wanita tidak tau diri terima kasih atas semuanya. Apa yang aku lihat sudah sangat menunjukkan siapa anda, kebenaran tidak akan kalah melawan keburukan apalagi kejujuran, jika anda mengira aku hanya pengemis iya bener aku pengemis kalian memang sangatlah cocok nikmatilah kehidupan baru kalian, permisi!"

BERSAMBUNG.

Bab 2 ( Bertemu Ibu yang Kejam )

Pov Salsa

Membenci? Apa aku salah jika aku membenci Mamaku sendiri? Mama yang selama ini telah melahirkan ku dan merawat aku sampai diusia 18 tahun. Meninggalkan keluarganya hanya karena gengsi dan takut hidup susah apa aku salah membencinya?"

Tak ingin kalah melawan hati yang seakan-akan mati. Salsa kembali melanjutkan jalannya, berjalan sembari menulusuri anak jalan, pandangan Salsa pun seketika beralih kearah samping dengan adanya sebuah koran yang tergeletak dijalan yang mengatakan jika didalam koran sana tertulis ada lowongan pekerjaan menjadi asisten rumah tangga di lokasi ( J )

"Menjadi asisten Rumah tangga? Kayaknya pekerjaan ini sangatlah cocok buatku," ucap Salsa yang tanpa berkata lagi, bergegas ia pun berlari menuju tempat tersebut.

Tidak menunggu waktu lebih lama. Akhirnya Salsa telah sampai disalah satu kediaman yang sangat besar dan megah, sesampainya ia pun tidak percaya jika Rumah sebesar ini yang akan ia tempati bekerja sekarang ini.

Dan sesaat kemudian ia pun menekan tekan tombol alarm yang berada di samping pintu tersebut. Mendengar suara alarm berbunyi, segera pintu pun terbuka.

Setelah mendapatkan ijin untuk kerja setengah hari disini, rasa bahagia telah terpancar dari wajah cantiknya, rasa syukur tak henti-hentinya ia panjatkan.

"Terima kasih Tuhan, terima kasih karena engkau telah memberi kemudahan bagi hamba terima kasih." Salsa yang dengan semangatnya ia pun bergegas memasuki Rumah besar ini.

"Ya sudah karena disini sudah ada kamu jadi aku gak perlu capek-capek lagi membereskan semua ini sendiri?"ucap sang majikan perempuan.

"Sayang ada apa?" Seorang laki-laki yang kebetulan baru datang.

"Ini sayang aku sudah menemukan asisten Rumah tangga yang baru dan dia orangnya," ucapnya dengan menunjuk kearah Salsa, Salsa lalu tertunduk patuh.

"Gadis yang sangat cantik, lugu kebetulan sekali dia kerja di Rumah ini jadi aku punya kesempatan ngejalanin rencana ku nanti," batin pria muda itu dengan tersenyum sinis melirik kearah Salsa.

"Ya sudah karena hari ini saya ada acara dadakan kamu gak papa kan kalau saya tinggal sendiri? Kebetulan nanti tuan muda akan pergi keluar jadi saya pasrahkan semuanya sama kamu! Sama satu lagi jika nanti tuan muda pergi kamu kabari saya ya?"

"Iya Nyonya gak papa itu sudah lebih dari tugasku disini, nanti jika tuan akan pergi aku akan kabari nyonya lagi,'ucap Salsa dengan tersenyum.

"Baiklah saya pegang omongan kamu, kamu juga sepertinya anak yang baik jadi saya tingal dulu! Sayang kamu nanti jangan malam-malam kalau pulang ya?"

"Iya Ma! Aku tidak akan lama kok!"

"Ya sudah saya pergi jaga rumah ya, Sal?"

"Baik Nyonya!"

"Alhamdulillah akhirnya aku dapat kerja baru, biar pun aku hanya kerja disini setengah hari tapi setidaknya aku punya pendapatan tambahan untuk biaya sehari-hari ,"batin Salsa yang merasa lega.

"Siapa nama kamu?"tanya Pria itu beralih Salsa melirik kearah suara itu.

"Tuan, nama saya Salsa Tuan,"balasnya.

"Baiklah ya sudah kamu lakukan pekerjaan kamu,"balasnya.

"Baik Tuan," balas Salsa sesekali ia pun menatap kearah laki-laki tersebut.

"Apa ini hanya perasaanku saja, kenapa aku merasa Laki-laki muda ini bukanlah laki-laki baik-baik," batin Salsa yang mulai merasa panik.

"Ya sudah kalau gitu saya tinggal dulu!"

"Baik Tuan," balas Salsa dengan menundukkan kepalanya.

Membersihkan beberapa barang yang dirasa kotor berdebu Salsa mengelap dengan kain yang ia basahi. Menggelap kaca begitu juga kursi-kursi menjadi kinclong.

"Bolehkah saya meminta anda untuk membuatkan saya kopi?" Seseorang bersuara, Salsa membalikkan badan ia terkejut ada tuannya.

"Malam ini saya tidak jadi keluar malam ada tugas yang dadakan yang harus saya kerjakan, jadi butuh kopi buat teman begadang, jadi kamu bersedia?"pinta tuan muda.

"Baik Tuan saya akan membuatkannya,"balas Salsa tanpa berkata ia terlebih dulu berjalan menuju ke dapur.

Menyalakan kompor, dan merebus air tak terlalu banyak, dirinya yang sedang menyiapkan kopi dan gula didalam gelas, dirinya yang nampak fokus ia dikejutkan dengan adanya seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang, terkejut Salsa langsung mendorongnya.

"Tuan? Apa yang tuan lakukan tidak seharusnya tuan lakukan pada saya?"tanya Salsa nampak cemas.

"Maaf penglihatan saya cukup gelap karena ngantuk jadi maaf, mana kopi saya?"

"Maaf Tuan bukannya saya tidak mematuhi permintaan anak majikan saya, tapi saya harus pergi tadi saya sudah me'rebuskan air untuk tuan jadi Tuan tuangkan sendiri saya harus pergi, permisi!"

Tanpa berkata sepatah kata lagi, Salsa segera pergi menghindar dari Pria yang punya maksud jahat. Masuk kekamar rasa cemas ikut hadir dalam diri Salsa.

"Ternyata benar dugaan-ku jika Tuan muda memang punya pikiran jahat padaku, ini tidak bisa dibiarkan aku harus segera melaporkannya pada nyonya."

Berniat ingin menghubunginya, pandangannya dikejutkan dengan pintu kamar yang tiba-tiba terbuka setelah Salsa sadar jika dia lupa tidak menguncinya.

"Tuan. Apa yang inggin tuan lakukan kenapa tuan masuk ke kamarku?"panik Salsa.

"Benar-benar sangat cantik. Apa kamu tahu, Kamu itu ternyata sangatlah cantik dan aku baru menyadarinya sekarang jika ada asisten Rumah tangga yang cantiknya seperti kamu," goda laki-laki itu dengan ekspresi wajah mesumnya.

"Apa maksud Tuan? Sadarlah tuan tidak seharusnya anda melakukan ini. Jika nanti nyonya Rusma tahu gimana, jadi cepat saya mohon pergilah tuan! Pergilah," usir Salsa tapi laki-laki itu sama sekali tidak mau menghargainya.

"Salsa .... sudahlah bilang saja kalau kamu juga senang kan kalau aku goda? Kamu butuh uang jadi katakan berapa yang kamu minta aku akan berikan, ayo katakan berapa?"

"Tuan jangan gila! Aku ini hanya asisten rumah tangga, tuan anak majikanku jangan bikin pekerjaanku jadi taruhannya pergilah! Pergilah!"

"Kamu malu-malu tapi mau, baiklah jika kamu sendiri yang menginginkan aku pakai cara paksa! Ayo sini!"

"Tidak! Tuan jangan gila! Tuan jangan gila!"

"Apa yang kamu lakukan?" bentak seseorang yang tiba-tiba datang, dan seseorang itu yang tak lain ia adalah Rusma.

"Ara! Apa yang kalian lakukan?"

"Tidak Nyonya! Nyonya jangan percaya sama dia, aku sama sekali tidak pernah menggodanya, anak nyonya sendiri yang telah menggoda saya, saya mohon percayalah nyonya, saya mohon!"

"Tidak Ma! Dia berbohong, aku sama sekali tidak pernah berniat ingin menggodanya, saya tadi menyuruhnya untuk membuatkan saya kopi tapi dia malah pergi ke kamar ini tanpa mau membuatkan permintaan yang saya perintahkan tadi, percayalah!"

"Dasar Wanita murahan jadi ini cara kamu membalas ku. Apa kamu gak sadar kalau bukan aku berbaik hati menerimamu kerja, mungkin kamu gak akan pernah mendapatkan pekerjaan, jadi cepatlah keluar dari Rumahku karena saya tidak akan sudi menerima asisten Rumah tangga sepertimu cepatlah pergi!" bentak Rusma yang dengan kasarnya ia mendorong tubuh Salsa secara paksa.

"Tidak Nyonya, aku berani bersumpah aku tidak pernah sekali pun menggoda anak Nyonya, dia duluan yang tiba-tiba masuk, aku mohon percayalah sama aku, aku mohon!"

"Sudahlah jangan coba membela diri karena saya tidak akan pernah mempercayaimu, cepatlah pergi!" bentaknya yang tanpa mendengar penjelasan dari Salsa.

Mendorong tubuh Salsa hinga tersungkur, Rusma yang penuh dengan amarah ia menutup pintu dengan kencangnya.

"Kenapa semua ini harus terjadi kepadaku! Kenapa?"

Dengan air mata yang jatuh dan membasahi kedua pipinya, dan dalam keadaan berlutut, bersimpuh diaspal tiba-tiba datanglah langkah kaki seseorang yang tepat berhenti didepannya.

Seseorang datang dengan memberikan sap tangan. Mendengar akan suara seseorang, beralih pandangan Salsa berbalik menatap seseorang itu.

BERSAMBUNG

Bab 3 ( Pekerjaan Baru )

"Aku tahu apa yang kamu rasakan saat ini gadis cantik, hidup di dunia ini memang sangatlah kejam. Kita sudah berusaha untuk menjadi orang yang terbaik, tapi apa balasan dari orang yang kita pedulikan? Ia malah membalaskan dengan perlakuan dan hinaan yang amat sangat menyakitkan!

Dan dulu aku sudah pernah menghadapi semua cobaan berat ini dan sekarang giliran'mu yang harus bisa melewati semua rintangan ini. Dan aku yakin kamu pasti bisa Salsa, kamu itu gadis yang sangat cantik dan mandiri jadi sudah saatnya kamu untuk bangkit, jadi berjuanglah karena aku yakin selama di sampingku aku pasti akan bisa merubah kehidupanmu yang lebih baik lagi, jadi ayo bangkitlah!"

Wanita itu terus berucap memberikan dukungannya. Tatapan Salsa tak mengerti, ia juga tak kenal dengan siapa wanita yang memberikan semangat saat ini.

"Tante siapa? Kenapa Tante bisa sebaik ini memberikan aku semangat?"tanya Salsa pada seseorang itu.

"Ambillah kamu butuh sap tangan ini untuk mengusap air mata kamu jadi ambillah! Perkenalkan namaku Madam kamu bisa panggil aku dengan sebutan madam itu sudah lebih baik. Dan tujuan saya mendatangi kamu, aku ingin kamu menerima tawaran pekerjaan dari saya, ya mungkin pekerjaan ini tidak semua orang mampu untuk melakukannya tapi aku yakin anda pasti bersedia untuk menerimanya. Kamu punya wajah sangatlah cantik, jadi pastinya kesempatan ini sangat berguna untuk kamu pilih cantik. Apalagi dengan gaji yang besar Madam rasa kamu tidak akan menolak!" jelas Madam dengan senyum percayanya.

"Memangnya apa pekerjaan yang tante maksud? Berapa gajinya?"tanya Salsa yang belum bangkit dari ia bersimpuh tadi.

"Pekerjaan ini sangatlah mahal, jika anda berhasil bekerja dengan sangat sempurna. Dan memberikan peluang baik, maka gaji anda akan saya kasih sekitar 100 juta sebagai jaminan, saya ingin menawarkan anda menjadi seorang Wanita penghibur bukankah ini pekerjaan yang cukup mudah untukmu?"

"Wanita penghibur?"

Salsa yang tak percaya dengan maksud apa yang dikatakan Madam, bukan tawa bahagia yang ia lontarkan tapi tawa tidak percayalah yang ia lakukan.

"Apa Tante pikir aku wanita penuh nafsu yang suka memberi peluang Pria lain untuk mencicipi tubuhku untuk Pria lain? Pria yang sama sekali bukanlah muhrim-ku tidak! Itu tidak akan pernah terjadi aku masih punya tenaga dan pastinya aku juga punya harga diri jadi maaf, tawaran Tante saya tolak, permisi!"

Selangkah dirinya akan pergi dari pandangan Madam, langkah Salsa tiba-tiba terhenti setelah Madam yang mengucapkan sesuatu pada dirinya.

"Salsa ... Salsa ... Aku tau lagi semua perkataan yang barusan kamu katakan tidak akan pernah kamu kabulkan. Di-dunia ini kehidupan sangatlah keras untuk kamu jalani. Bahkan semua orang yang kamu kenal bahkan kamu sayangi apa mereka peduli akan kebahagian kamu, gak kan?

Bahkan Mama kamu saja menganggap kamu tidak ada jadi untuk apa kamu masih bodoh untuk mencari kehidupan yang tidak mendukung akan kondisi yang kamu butuhkan. Kamu berhak untuk bahagia dan bebas sayang, jadi ayolah ikut bersamaku,"ucap Madam lagi dengan mengulurkan tangannya kearah Salsa, dengan mata berkaca-kaca sekaligus terpaksa.

"Tidak! Sudah aku katakan aku tidak bisa apa Tante sesulit ini pergi dari pandanganku? Ingat! Se'miskinnya diriku aku tidak mungkin akan mau menjajakkan tubuhku pada pria lain, tidak akan pernah!"

Membantah dengan tegas, Salsa lalu pergi tak peduli lagi pada seseorang yang masih saja memaksanya.

"Menolak? Aku rasa ini hanyalah penolakan yang nantinya akan kamu sesali, seseorang yang sudah aku incar maka dengan segala cara aku akan melakukan segala cara apapun untuk mendapatkannya jadi tunggulah sayang!" ucap Madam dengan tersenyum sinis.

"Siapa sebenarnya wanita itu? Apa dia tidak ada acara lain selain menganggu diriku? Sampai mati pun aku tidak akan pernah mau menerima pekerjaan kotor itu kecuali jika aku sangat membutuhkan! Memang sekarang ini aku juga sangat butuh uang, tapi aku juga tidak mungkin mengorbankan tubuhku, aku tidak bisa, aku belum sanggup!"

Salsa yang masih sibuk menulusuri anak jalan, ia terlihat masih kebingungan mencari pekerjaan, sesaat hadirnya mobil yang terhenti bersamaan pemilik mobil itupun keluar.

"Tante? Sudah aku katakan aku tidak ingin menerima tawaran Tante tapi kenapa Tante sangat memaksaku?"tegas Salsa.

"Aku tahu Sal, mungkin permintaan Tante ini sama sekali tidak masuk akal. Tapi setidaknya kamu juga harus mengerti sama kondisi kamu sekarang. Apa kamu mau dimasa remaja kamu ini, kamu menghabiskan tenaga untuk menjadi tulang punggung keluarga? Ingat! Kamu masih remaja masih sangat belia dan pastinya masih banyak cita-cita yang harus kamu kejar, kamu jangan menghabiskan hidupmu seperti ini, jangan!"

"Jika hidupku akan terus menderita,itu udah jadi tangung jawabku untuk balas budi pada Ayah yang selama ini telah membesarkan aku. Dan aku juga gak perduli dengan cibiran apa yang akan dikatakan orang-orang nanti, karena menurutku menjadi wanita malam malah akan tambah menyakitkan jadi apapun resikonya aku yang akan menanggung nanti!"ucap Salsa yang membelakangi Monika. Sedangkan Monika dia hanya terdiam tidak berkata apapun.

Salsa baru melangkahkan kakinya, tiba-tiba langkahnya terhenti setelah suara getar ponsel dari genggaman tangannya yang tiba-tiba berbunyi.

"Siapa yang menelfon ku?"gumam Salsa terheran.

Salsa mengangkat telfon genggam miliknya dan dia terkejut setelah melihat nama yang tertera pada nomer tersebut yang atas nama Sandra

"Kak Sandra? Untuk apa Kak Sandra jam segini menelfon ku?" Tanpa berkata lagi dia pun langsung mengangkatnya.

"Iya Kak, ada apa? Tumben jam segini Kakak menelfon-ku?"

Akan tetapi Salsa dibuat terkejut setelah dia mengangkatnya,ternyata seorang laki-laki yang menjawab telfon genggam milik Kakaknya. Merasa penasaran sekaligus takut dia pun lantas balik bertanya.

"Anda siapa? Kenapa telfon milik Kakakku bisa ada bersama anda?"tanya Salsa dengan membentak orang yang dia sedang telfon saat ini.

"Maaf anda tidak perlu salah faham dulu, saya hanya ingin memberitahukan bahwa Ayah dan Kakak anda baru saja mengalami kecelakan akibat rumah kalian terbakar. Dan sekarang mereka dilarikan kerumah sakit Hospital indah jaya, jadi cepatlah kesana!"ucap Seorang laki-laki berumur awal 30-an.

Mendengar keluarganya yang baru saja mengalami kecelakaan, seketika Salsa pun langsung lemas. Monika yang melihatnya mereka pun lantas menghampiri Salsa.

"Ayah? Kak Sandra maafkan Salsa ...maafkan Salsa ..."

Tak mampu untuk mengatakan apa-apa, bahkan tubuh rasanya mengalami mati rasa. Merasa kasihan Monika mengantar Salsa menuju kerumah sakit, sesampainya.

"Suster dimana kamar dari pasien yang baru saja mengalami korban kebakaran barusan!"ucap Salsa pada salah satu suster penjaga.

"Pasien sekarang sedang dalam pemeriksaan diruang gawat darurat. Jadi anda harap tunggu dokter terlebih dulu!"jawab salah satu suster.

"Baik sus terima kasih!"

BERSAMBUNG.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!