NovelToon NovelToon

SEKARANG

BAB 1

"Yarra sayang, kau sudah sadar?"

Wanita berambut cokelat dengan mata cokelat itu, mengedipkan matanya beberapa kali ... mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang ada. Ingin membuka mulutnya, namun terasa kering dan kaku. Hanya bisa menatap heran pada pria yang di depannya.

"Yarra ini aku!" 

Pria dengan rambut klimis cokelat itu, menatap lembut kepada Yarra. Tapi Yarra bersumpah, dia tidak mengenal pria ini. "A-aairr ...."

Dengan susah payah dia akhirnya bisa mengeluarkan kata-kata. Mendengar ini, pria itu langsung berlari ke meja mengambil air.

"Ini sayang minumlah!" 

Kata ‘sayang’ ini membuat kedua alis Yarra menyatu. 

"Kau tunggu disini sebentar, aku akan memanggil Dokter. Kau tidak akan percaya sudah berapa lama kau tidur!"

Tanpa menunggu lagi, pria itu berlari keluar dengan terburu-buru. Membuat Yarra memeras otaknya. "A-apa terjadi ini? dimana Adrian?" Dia menatap sekelilingnya, hanya untuk menemukan dia di Rumah Sakit.

Ingatan kecelakaan dia dan Adrian, melintasi ingatannya. "Astaga, Adrian ...." Dengan terburu-buru dia turun dari tempat tidur, hanya untuk jatuh.

BRUK. Yarra mengerang kuat, tidak mengerti apa yang terjadi. Dia merasa kakinya sangat lemas, seolah-olah tidak pernah dipakai sebelumnya.

"YARRAAAA!" 

Pria itu lagi berteriak, saat mendapati Yarra telah jatuh ke lantai. Tanpa sungkan dia mengangkat wanitanya itu.

"Wanita bodoh, apa yang kau lakukan? bagaimana bisa kau mencoba berjalan, setelah koma selama tiga bulan." 

Kerutan Yarra semakin dalam, semakin tidak mengerti apa yang terjadi. Dokter melakukan pekerjaannya dengan memeriksa, Yarra.

"Kondisi anda baik-baik saja, tapi kami memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Soal jatuh tadi itu biasa, saat seseorang koma terlalu lama dan baru saja bangun, beberapa fungsi tubuh belum bekerja dengan baik."

Pria dengan rambut cokelat itu menatap sayang Yarra, "kau dengar itu? jangan khawatir, semua akan baik-baik saja."

Yarra menatap dalam pria itu, sebelum akhirnya membuka mulut. "Siapa kau?"

•••

"Tuan Edgar Martens?"

"Ya Dok, bagaimana? apa yang terjadi pada tunangan saya?" Tanya pria berambut cokelat itu dengan tidak sabar. Bagaimana mungkin dia bisa sabar, setelah menunggu hampir dua jam, kepada wanita-nya yang sedang diperiksa.

Dokter itu membetulkan gagang kacanya sebelum berbicara. "Mari kita bicara di ruangan saya, ini cukup penting."

Belum juga mendengar, jantung Edgar sudah berpacu cepat. Setiap langkahnya sudah seperti tertusuk jarum, alaram tanda bahaya telah berbunyi keras di kepalanya.

Sesampainya di ruangan Dokter, Edgar mendudukkan dirinya dengan lemah. 

"Sayang sekali ini akan menjadi berita buruk. Tunangan anda, Nona Sanna telah kehilangan ingatannya, akibat kecelakaan

Deg. Edgar merasa semua udara disekitarnya telah tersedot, hingga sangat sesak.

"... Nona Sanna, telah kehilangan ingatannya beberapa tahun belakangan ini. Tepatnya setelah melakukan pemeriksaan, ingatan terahkir-nya ada pada delapan tahun yang lalu. Dia mengingat peristiwa kecelakaan ini, sebagai kecelakaannya bersama mantan suaminya saat itu."

Punggung Edgar yang tegak, tersandar lemah seketika. Kecelakaan delapan tahun lalu itu, adalah masa paling kelam yang pernah diceritakan Yarra. Kecelakaan yang merenggut nyawa bayi dalam kandungannya, serta hampir merenggut kewarasannya.

"Dokter, apakah dia berbicara mengenai pria bernama Adrian?"

Sang Dokter menarik nafas panjang. "Ya, dia menyebutkan pria itu berulang-ulang, dan menyebut nama itu sebagai suaminya."

Edgar menutup wajah dengan kedua tangannya. Bingung dan sakit tentang apa yang terjadi! pernikahan mereka sudah di depan mata, tapi Yarra bahkan tidak mengenalnya.

"Dokter, apa yang harus aku lakukan?"

Dokter menatap Edgar kasihan. Dia sudah tahu perjalanan dua calon pengantin ini, semenjak setahun yang lalu. Keduanya ada dalam program persiapan kehamilan untuk pernikahan mereka. Berpikir, akan langsung mencari buah hati saat sudah menikah. Tapi sayangnya, takdir berkata lain.

"Aku menyarankan dua opsi ...."

•••

Edgar kembali dengan tubuh yang lesu. Dia menatap Yarra yang sedang duduk berkaca, senyum getir tertarik di sudut bibirnya. Dia tidak yakin dengan opsi yang diberikan sang Dokter.

"Yarra?"

Yarra menatap pria berambut cokelat itu, cukup tampan dan tidak kalah tampan dari Adrian. Seorang Pengacara handal. Edgar Martens, kata para perawat disini, pria itu adalah tunangannya dan sebentar lagi akan menikah.

Dia juga dikejutkan dengan fakta, bahwa ini sudah tahun kedelapan, dari ingatannya. Yarra tidak mengerti bagaimana hidup mempermainkannya, ingatan terakhir yang dimilikinya adalah tentang Adrian.

Pria yang dia sukai semenjak remaja, pria yang diidam-idamkan lebih dari setengah usianya. Pria yang tangannya dia bermimpi, untuk hidup bersama. Sampai-sampai Yarra tidak ragu, untuk menjebak Adrian dalam pernikahan.

Dia telah melakukan segalanya, untuk memiliki Adrian, dan mereka sudah menikah. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? kenapa dia disini tanpa ingatan? dan kenapa itu orang lain, bukan Adrian? tanya Yarra dihatinya.

"Yarra?"

Melihat tatapan lembut pria itu, Yarra tidak yakin harus bereaksi seperti apa. Tatapan yang sangat tulus, hal yang tidak pernah dilihatnya dari Adrian untuk dirinya.

"Edgar, kan?"

Mendengar kata ‘kan’ menyakiti hati Edgar dengan sangat. Dengan pahit, dia mengangguk. "Bagaimana, apa kau merasa lebih baik? bagaimana dengan kakimu?"

Tidak mungkin bagi Yarra merasa baik. Dia baru saja bangun, dan melewati delapan tahun tanpa tahu apa-apa! "Lumayan, entalah ... aku tidak yakin."

"Mm," Edgar mengambil tangan wanita itu, hanya untuk ditarik kaget oleh Yarra. Mereka berdua sama-sama syok.

Edgar kaget, karena Yarra tak mau dipegang. Sementara Yarra kaget, karena sentuhan Edgar terasa sangat asing untuknya.

"Aku yakin kau sudah mendengarnya! bahwa aku kehilangan ingatan. A-aku merasa takut saat ini, semua benar-benar asing, begitu juga dirimu." Semakin akhir, semakin pelan suara Yarra. Dia tentu tak tega mengatakan hal itu pada Edgar, tapi tetap harus dilakukan.

Mendengar itu semua, Edgar berusaha tenang. "Tidak mengapa, kita bisa saling berkenalan lagi dari awal, seperti beberapa tahun yang lalu."

Bukan perjuangan yang mudah bagi Edgar, untuk membawa Yarra kedalam sisinya. Walaupun telah kehilangan ingatannya, Yarra menyadari dia bukan gadis muda dua puluh tahun lagi. Fisiknya telah berubah menjadi lebih dewasa, begitu juga dengan pemikirannya. Jadi dia tahu, dia tidak boleh sembarangan mundur dari situasi ini.

Keduanya berjabat tangan, untuk berkenalan dari awal. "Edgar,"

"Yarra!"

Ketegangan sedikit mencair dengan perkenalan itu, membuat keduanya tertawa kecil. 

"Ed, katakan bagaimana kita bertemu? dan ...."

"Dan apa?" Tanya Edgar sedikit tidak sabar.

"Dan, apakah kau mengenal suamiku Adrian?"

Edgar mematung, menelan ludah seperti menelan api. "Ya, aku mengenal Adrian, mantan suami-mu!"

Ada penekanan dalam ucapan Edgar. Membuat Yarra kembali pada kesadaran. Bukan sengaja dia mengatakan itu semua, tapi perasannya yang membuat dia merasa begitu.

BAB 2

Dua minggu tidak berjalan baik untuk Yarra, seberapa pun dia berusaha. Dia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Yang siapa sangka, dulunya dia hanya mahasiswa desain, kini memiliki butiknya sendiri.

Orang bilang, kesibukan akan mengalihkan kita. Tapi tidak untuk Yarra, dia terus-menerus mengingat Adrian. Dalam ingatannya, dia dan Adrian baru saja menikah. Ya, walaupun itu adalah pernikahan hasil jebakannya. 

Yarra yang sudah menyukai Adrian sejak masih di bangku SMP, terus menerus mengembangkan perasaan itu sampai mereka dewasa. Tapi setelah semua yang dia lakukan, mulai dari cara paling halus, sampai pada cara paling barbar ... dia masih tidak bisa mendapatkan hati Adrian. Semua bayangan dan mimpi indah tentang pria itu, menggerogoti Yarra. Apalagi ketika diketahuinya, bahwa Adrian sudah memiliki seorang kekasih secara diam-diam.

Tidak ingin mati tertekan oleh perasaannya sendiri, Yarra memutuskan mengambil jalan paling sulit, dengan naik ke tempat tidur Adrian. Pria dengan moral yang lurus itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Saat bangun-bangun mereka dalam keadaan tanpa busana, dan ditemukan oleh Ibu dan Ayahnya.

Menyenangkan bagi Yarra, karena semua berjalan dengan lancar. Tapi tidak bagi Adrian, oleh karena itu dia harus kehilangan kekasihnya. Sebagai anak dari keluarga konservatif, dia dituntut untuk mempertanggung-jawab kan perbuatannya melalui pernikahan.

Tidak seperti perjodohan lain, di mana pria akan menjadi gila, karena tidak bisa menikahi wanita yang dicintai. Adrian benar-benar satu dari sejuta pria. Dia berusaha memperlakukan Yarra dengan baik dan semestinya. Dia mencukupi kebutuhan Yarra, baik secara materi dan batin.

Hingga kebenaran mengenai malam penjebakan itu, terkuat naik ke permukaan. Adrian akhirnya murka. Dalam perjalanan mereka di mobil, siapa sangka itu akan menjadi pertengkaran hebat, sehingga mengakibatkan kecelakaan. Setidaknya itulah yang diingat Yarra terahkir kalinya.

Tapi siapa yang akan menyangka, dia akan terbangun dan mendapati telah melupakan kejadian tujuh tahun yang lalu. Dia di sini dengan pekerjaan suksesnya, dan seorang tunangan yang tampan.

Tapi nyatanya, ingatan sangat berpengaruh terhadap perasaannya. Sekarang yang dia ingat

adalah Adrian, jadi otomatis perasaannya ada pada pria itu. Selain itu, karena memikirkan hal ini terus menerus, kepalanya suka menjadi sakit tiba-tiba.

Pada awalnya sempat terlintas di benak Yarra, untuk kembali pada Adrian. Namun setelah mendengar cerita Edgar dan beberapa anggota keluarganya yang lain, niat itu menjadi urung.

Entah bagaimana semua itu bisa terjadi? kata mereka kecelakaan itu merenggut janin di perutnya. Baik dia dan Adrian, sama-sama belum tahu bahwa dia sedang mengandung memasuki bulan ketiga. Setelah sadar dan mengetahui, bahwa dia kehilangan calon anaknya, diceritakan dirinya menjadi depresi.

"Wow, ingatan bisa hilang! tapi tidak untuk rasa sakit!" Kata Yarra, pada dirinya sendiri. Rasa sakit hanya membayangkan saat-saat itu, membuat hatinya sakit sekali.

Diceritakan, bahwa semenjak saat itu hubungan mereka menjadi sangat renggang. Adrian tidak menaruh tanggungjawab lagi, pada dirinya seperti yang semestinya. Dia mengabaikan dirinya pada saat-saat yang paling sulit, dan menyebut itu sebagai hukuman untuknya.

Yarra menutup matanya, mengingat cerita ini.

Membayangkan seseorang mengatakan hal seperti itu padanya sekarang ini, "aku pasti akan memukulnya!"

Semenjak hubungan yang semakin rusak itu, mereka akhirnya bercerai! cerai dengan semua rasa sakit yang ada.

Dan seharusnya kini semua sudah selesai. Tapi entah kenapa, satu hal di lubuk hatinya tidak rela. Dia masih tidak rela dengan fakta Adrian mengatakan dia pantas untuk mengalami kehilangan itu. Gabungan antara rasa masih mencintai dan membenci di saat bersamaan, membuat Yarra tidak puas.

Di kursi kebesaran-nya, sambil menatap rintik-rintik hujan di jendela, Yarra bertanya-tanya ...

"Kira-kira apakah Edgar, akan mengizinkanku pergi kepada Adrian?"

Ini bukan sekedar keinginan. Tapi sejujurnya dia ingin mengingat-ngingat kembali. Dia ingin mencoba mendapatkan ingatannya lagi, sebagai salah satu opsi yang disarankan. Dia ingin berdamai dengan masa lalu-nya. 

Karena dia sudah berjanji, akan menikahi Edgar. Meski pernikahan mereka ditunda, untuk dua bulan kedepan. 

•••

Edgar terdiam mendengar permintaan Yarra. Padahal belum lama Yarra telah setuju, untuk tetap menikah, meski wanita itu melupakan dirinya. Tapi mendengar dia ingin bertemu Adrian, dan meminta waktu bersama dengannya, membuat Edgar sangat tak berdaya.

Tapi mendengar semua alasan Yarra, dan berdasarkan rekomendasi Dokter, walau berat Edgar hanya bisa setuju. Setidaknya itu hanya dua bulan, dan mereka bisa menikah lagi nanti.

Yarra lebih dari baik, karena tetap mau menikah walau sudah melupakan dirinya, pikir Edgar. Jadi Edgar memutuskan, Yarra berhak mendapatkan kejelasan terhadap masa lalunya. "Aku, akan mengantarmu langsung kesana!"

Mata Yarra membulat sempurna, "benarkah?"

Edgar mengangguk.  Melihat hal ini, Yarra sangat kagum, dengan kebesaran hati Edgar. Tapi memikirkan ini, Yarra bertanya-tanya, kenapa dia tidak terpesona? bukankah jika melihat hal seperti ini, kita menjadi kagum?

"Apakah kepala mu masih sakit?"

"Sedikit ...."

Edgar mengusap kepala Yarra, ini adalah alasan lainnya dia membiarkan Yarra. Tidak ingin, kepala wanita itu nyeri akibat terlalu banyak berpikir.

•••

Malam itu, Edgar benar-benar menepati janjinya. Dia ikut dalam penerbangan untuk mengantar Yarra. Bahkan lebih daripada itu, dia sudah menyiapkan berbagai berkas kesehatan dan rekomendasi. Dia juga sudah menyiapkan berbagai permohonan untuk mengahadapi Adrian.

Hatinya berat, tapi bukankah cinta seperti itu? bisa melakukan segalanya, agar orang yang kita cintai merasa lebih baik dan bahagia.

Kini keduanya menatap sebuah rumah megah di depan mereka. Alih-alih rumah, itu lebih seperti Mansion saat ini.

"Ayo masuk!"

Kebetulan saat ini hari sudah malam, jadi Adrian seharusnya sudah dirumah. Ketika bel dibunyikan dan pagar dibuka, para pelayan baru berpikir itu adalah tamu Tuan mereka.

Berbeda dengan Kepala Pelayan, ketika dilihatnya bahwa itu adalah mantan Nyonya. Dia segera berlari masuk ke ruang kerja Adrian.

"Tuan! Tuan! Tuan diluar ada---" Ucapan pria tua itu terhenti, karena memang butuh dihentikan.

"Tuan Jun, katakan dengan benar."

"Di-diluar ada mantan istri anda." Pria tua bernama Jun itu, berhasil menyelesaikan kalimatnya.

Adrian jelas mengernyit tidak mengerti. Untuk apa wanita itu datang kemari? mereka sudah tidak membuat kontak apapun, setelah perceraian tujuh tahun yang lalu.

"Dia datang dengan seorang pria di bawah."

Melihat wajah serius kepala pelayan, Adrian akhirnya turun. Dia melangkah turun kebawah, dan benar-benar mendapati sosok Yarra. Mantan istrinya, dalam perpisahan tujuh tahun lalu.

Melihat pria disamping-nya dan tangan yang tergandeng, Adrian mengira dia akan mendapatkan undangan pernikahan dari sang Mantan.

"Ada apa?"

"Apanya yang ada apa? aku pulang kerumah!"

BAB 3

Setelah pembicaraan berdua dengan Edgar, disinilah Adrian sekarang. Duduk bersama dengan mantan Istrinya. 

Dulu saat mereka baru menikah, Yarra adalah seorang mahasiswi yang baru lulus. Saat itu dia masih nampak polos dan lugu, sampai-sampai membuat Adrian tertipu.

Tapi kini tidak lagi, tidak akan dibiarkan dirinya ada dalam perangkap wanita itu. Walaupun kini penampilan Yarra jauh semakin cantik, seiring bertambahnya usia. Dan walaupun dia sudah melihat hasil tes-nya, dia masih tidak bisa percaya sepenuhnya.

Dia hanya setuju membiarkan Yarra disini, setelah mendapatkan timbal balik dari Edgar tentunya.

"Kenapa, kenapa kita bercerai?" Tanya Yarra sambil menyeruput tehnya. Saat ini, di atas meja makan yang panjang, keduanya duduk saling berhadapan.

Baru saja Yarra membuka mulut, Adrian sudah dibuat sakit kepala. Bayangkan apa yang terjadi dalam dua bulan kedepan, setelah ini.

Adrian menyandarkan punggungnya. Bagaimanapun mereka bukan anak-anak lagi, atau berada pada usia muda lagi. Adrian sendiri kini sudah masuk kepala tiga.

"Kau menjadi gila dan aku tidak tahan!" Jawab Adrian.

"Jadi benar kata Edgar rupanya, kalau aku mengalami depresi setelah kehilangan anak kita." 

Jantung Adrian tiba-tiba berpacu mendengar itu. Dia menatap Yarra dengan tidak percaya. Bagaimana wanita itu bisa membicarakan kejadian itu dengan datar. Apa kehilangan memori juga membuatnya kehilangan perasaan. "Yarra!"

Yarra mengenal Adrian lebih dari orang banyak. Sekarang dia yakin, ada hal lain yang dia lupakan, sehingga membuat Adrian bisa mengatainya pantas untuk kehilangan anak mereka. Sebuah kata-kata yang kejam, yang dia yakin tidak akan Adrian katakan tanpa alasan. Karena dia tahu, Adrian sangat menginginkan anak.

Mungkinkah ini adalah kesalahanku yang lain? pikir Yarra. Karena satu-satunya kesalahan yang dilakukan terhadap Adrian, yakni menjebak pria itu di tempat tidur. 

Tapi soal yang lain, dia yakin telah melakukan yang terbaik. Dia sangat mengerti tugas-tugasnya sebagai Istri, meski dia sangat muda saat itu.

"Aku benar-benar tidak nyaman, karena ingatan terakhirku ada pada kecelakaan kita saat itu." Yarra terdiam lama, "... aku tidak yakin mengatakan ini, setelah delapan tahun. Tapi jika bisa, tolong maafkan aku untuk hari penjebakan itu."

Sekujur tubuh Adrian menegang. Andai juga hari kecelakaan itu, Yarra langsung mengakui kesalahannya dan meminta maaf, alih-alih membantah! Mungkin saja kecelakaan itu tidak akan terjadi, dan mungkin anak itu masih ada.

"Sulit!" Kata Adrian pada akhirnya.

Yarra hanya mengangguk. Dia sebenarnya tidak terlalu peduli, akan dimaafkan atau tidak. Dia disini untuk mencari kenangan masa lalunya, untuk menenangkan ketidaktahuan-nya. Karena cerita dari orang lain, tidak mampu menenangkannya.

Yarra tidak membalas lagi, hanya menghabiskan isi cangkirnya. "Dimana kita akan tidur?"

Jangankan Adrian, kepala pelayan yang tidak sengaja lewat, dibuat terhenti mendengar ucapan sang mantan Nyonya. Tapi, beruntung kesadarannya segera kembali. Dengan cepat dia segera mengambil air dan pergi.

Adrian masih menatap Yarra dengan tidak percaya. "Apa maksudmu, dengan tidur bersama? kau tidurlah di kamar tamu."

Tapi Yarra menggeleng. "Sudah dua minggu tidurku tidak nyenyak, karena ingatan tidur bersama denganmu. Jadi mana mungkin kita tidur terpisah?"

Adrian memukul meja dan berdiri. "Yarra, bagimu mungkin semua baru kemarin. Tapi tidak bagiku. Semua ingatan tentangmu ada dalam tujuh tahun yang lalu. Aku bahkan hampir melupakan wajahmu."

Adrian menarik nafas panjang, "... dan satu lagi, jangan sampai kau lupakan. Kita sudah bercerai."

"Lalu dimana surat cerai itu? kenapa aku tidak memilikinya!"

Deg. Jantung Adrian seolah berhenti, tapi kemarahan dengan cepat mendatanginya. "Aku tidak tahu milikmu! tapi milikku ada! jadi jangan bermimpi lebih. Ingatlah bahwa kau adalah tamu, bukan Nyonya rumah."

Adrian tidak menunggu lagi, dia segera berjalan naik ke atas.  Yang tak lama kemudian diikuti Yarra. Meski barangnya ada di kamar tamu, tapi dia ingin tidur di kamar utama, seperti sebelumnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!